rancangankinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/ruu bea materai.pdf · kemudahan dan ketertiban...

46
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban kewarganegaraan perlu upaya penghimpunan dana pembiayaan yang memadai dan mandiri untuk melaksanakan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat; b. bahwa untuk dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, dan kelaziman internasional dalam kegiatan perekonomian perlu dibuat ketentuan perundang-undangan yang memberikan kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Bea Meterai; Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 23A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Kementerian Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Perdagangan Kemenkumham Style Definition: Style1: Font: Not Italic, Font color: Text 1, Level 1, Space Before: 12 pt Formatted: Footer distance from edge: 0 cm Formatted: Space After: 6 pt Formatted: Style1 Char, Font: Calibri, 11 pt, Check spelling and grammar Formatted: Tab stops: 3,02 cm, Left + Not at 3,17 cm Formatted: Strikethrough Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Font color: Auto Formatted: Font color: Auto, Strikethrough Formatted: Font color: Auto Formatted: Font color: Auto Formatted: Space After: 6 pt Formatted: Style1 Char, Font: Calibri, 11 pt Formatted: Left, Space After: 6 pt Formatted: Space After: 6 pt Formatted: Justified, Indent: Left: 0 cm, Hanging: 4,44 cm, Tab stops: 3,17 cm, Left + 3,81 cm, Left + 4,44 cm, Left Formatted: Centered Formatted: Font: 7 pt Formatted: Font: 3 pt Formatted: Font: 7 pt, Font color: Text 1, Indonesian Formatted: Centered Formatted: Font: 7 pt Formatted: Font: 3 pt Formatted: Font: 7 pt, Font color: Text 1, Indonesian Formatted: Font: 7 pt, Font color: Text 1 Formatted: Centered Formatted: Font: 7 pt Formatted: Font: 3 pt Formatted: Font: 7 pt, Font color: Text 1, Indonesian Formatted: Centered Formatted: Font: 7 pt Formatted: Font: 3 pt Formatted: Font: 7 pt, Font color: Text 1, Indonesian

Upload: lykhanh

Post on 09-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN

TENTANG

BEA METERAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk dalam rangka meningkatkan peran serta

masyarakat sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban kewarganegaraan perlu upaya penghimpunan dana pembiayaan yang memadai dan mandiri untuk melaksanakan

pembangunan nasional yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat;

b. bahwa untuk dalam rangka menyesuaikan dengan

perkembangan teknologi dan komunikasi, dan kelaziman internasional dalam kegiatan perekonomian perlu dibuat

ketentuan perundang-undangan yang memberikan kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan;

c. bahwa Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk

Undang-Undang tentang Bea Meterai;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 23A Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian Perdagangan Kemenkumham

Style Definition: Style1: Font: NotItalic, Font color: Text 1, Level 1,Space Before: 12 pt

Formatted: Footer distance fromedge: 0 cm

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1 Char, Font: Calibri,11 pt, Check spelling and grammar

Formatted: Tab stops: 3,02 cm, Left+ Not at 3,17 cm

Formatted: Strikethrough

Formatted: Swedish (Sweden)

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto,Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1 Char, Font: Calibri,11 pt

Formatted: Left, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 0cm, Hanging: 4,44 cm, Tab stops: 3,17 cm, Left + 3,81 cm, Left + 4,44cm, Left

Formatted: Centered

Formatted: Font: 7 pt

Formatted: Font: 3 pt

Formatted: Font: 7 pt, Font color:Text 1, Indonesian

Formatted: Centered

Formatted: Font: 7 pt

Formatted: Font: 3 pt

Formatted: Font: 7 pt, Font color:Text 1, Indonesian

Formatted: Font: 7 pt, Font color:Text 1

Formatted: Centered

Formatted: Font: 7 pt

Formatted: Font: 3 pt

Formatted: Font: 7 pt, Font color:Text 1, Indonesian

Formatted: Centered

Formatted: Font: 7 pt

Formatted: Font: 3 pt

Formatted: Font: 7 pt, Font color:Text 1, Indonesian

Page 2: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 2 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BEA

METERAI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Bea Meterai adalah pajak atas ddokumen.

2. Dokumen adalah kertas maupun selain kertas yang berisikan tulisan yang mengandung arti dan maksud tentang perbuatan,

keadaan atau kenyataan bagi seseorang dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk dokumen elektronik

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.Dokumen adalah data, catatan, dan/atau keterangan yang mengandung arti dan

maksud tentang perbuatan, keadaan atau kenyataan bagi seseorang dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk dokumen elektronik sebagaimana dimaksud dalam

undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.

Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya

dipergunakan, termasuk paraf, teraan atau cap tanda tangan atau cap paraf, teraan atau cap nama, atau tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan, atau tanda tangan elektronik untuk Dokumen elektronik

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk paraf, teraan atau cap tanda tangan

atau cap paraf, teraan cap nama atau tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan atau tanda tangan elektronik untuk Dokumen elektronik

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.

3.

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 0 cm,Hanging: 3,81 cm, Space After: 6 pt,Tab stops: 3,81 cm, Left + Not at 3,49 cm

Formatted: Left

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Add space betweenparagraphs of the same style

Comment [u1]: Apa perbedaan data, catatan, dan keterangan? Kita mengacu kemana (Pak Irawan)?

Comment [u2]: Dapat mengacu ke UU TPPU. Dokumen elektronik tetap harus dicetak untuk pembuktian di pengadilan (Pak Toto).

Formatted: Indent: Left: 1,9 cm, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u3]: Cari informasi apakah praktik teraan tanda tangan masih dilakukan pada saat ini.

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Page 3: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 3 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

3. Meterai Tempel adalah label atau carik dengan bentuk dan ukuran tertentu yang mengandung unsur pengaman yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

4. Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya

dipergunakan, termasuk paraf, teraan atau cap tanda tangan atau cap paraf, teraan cap nama atau tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan atau tanda tangan elektronik untuk

Dokumen elektronik sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.

5. Pemeteraian Kemudian adalah pemeteraian yang memerlukan

pengesahan dari pejabat yang ditunjuk.

5. Dasar Pengenaan Bea Meterai adalah jumlah atau nilai yang

dipakai sebagai dasar untuk menghitung Bea Meterai yang terutang

6. Dasar Pengenaan Bea Meterai adalah jumlah atau nilai yang dipakai

sebagai dasar untuk menghitung Bea Meterai yang terutang menggunakan tarif persentase tertentu dari suatu nilai (ad valorem).

6. Pihak Yang Terutang adalah pihak yang dikenakan Bea Meterai dan wajib melunasi membayar Bea Meterai yang terutang.

7. Lembaga adalah lembaga pemerintah non kementerian yang

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

8. Pemungut Bea Meterai adalah pihak yang ditetapkan ditunjuk oleh Menteri KeuanganKepala BadanLembaga Penerimaan

Perpajakan untuk memungut dari Pihak Yang Terutang, menyetor ke kas negara, dan melaporkan Bea Meterai yang dipungut ke kantor Badan Penerimaan

PerpajakanLembagaDirektorat Jenderal Pajak.

9. Pemeteraian Kemudian adalah pemeteraian yang memerlukan pengesahan dari pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Lembaga.

Pemeteraian Kemudian adalah pemeteraian yang memerlukan

pengesahan dari pejabat yang ditunjuk.

8.

Formatted: Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Comment [u4]: Cari informasi apakah praktik teraan tanda tangan masih dilakukan pada saat ini.

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Indent: Left: 1,9 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 3,49 cm, Numbered +Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 1,9 cm + Indent at: 2,54cm

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Indent: Left: 3,49 cm

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: List Paragraph

Formatted ...

Formatted ...

Page 4: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 4 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

BAB II

OBJEK, TARIF, DAN SAAT TERUTANG BEA METERAI

Pasal 2

Bea Meterai dikenakan atas Dokumen yang berbentuk: a. surat perjanjian dan surat-surat lainnya, beserta rangkapnya,

yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata;

b. akta-akta notaris beserta salinannya sebagai satu kesatuan objek Bea Meterai, berupa:

1. akta pendirian badan usaha dan perubahannya yang

menyangkut penambahan modal;

1.

2. akta penerbitan surat utang selain yang diterbitkan oleh pemerintah, yang diperdagangkan di dalam maupun luar bursa efek;

2.

3. akta perjanjian utang;

3.

4. akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan karena waris;

4.

5. akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan karena hibah atau hibah wasiat;

5.

6. akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan, hak

pengelolaan, atau hak milik atas satuan rumah susun karena penggabungan, peleburan, dan pemekaran usaha; dan

7. akta perikatan jual beli tanah dan/atau bangunan; dan

8.c. akta-akta notaris lainnya selain yang dimaksud dalam huruf b,

beserta salinannya, akta-akta lainnya;

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Hanging: 0,76 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Comment [u5]: Dikaji sesistematis mungkin.

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Indent: Left: 5 cm, SpaceAfter: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style, Nobullets or numbering

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u6]: Naskah akademik disesuaikan akibat penghapusan batas nominal.

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle, No bullets or numbering

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u7]: Idem diatas.

Formatted: Indent: Left: 5 cm, SpaceAfter: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style, Nobullets or numbering

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Comment [u8]: Cek referal, tarif ad ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Page 5: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 5 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

d. surat berharga berupa saham dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

c.

d.e. surat berharga selain saham sebagaimana dimaksud pada

huruf dcd dengan nama dan dalam bentuk apa pun yaitu:

1. cek, bilyet giro, aksep, wesel;

2. surat utang;

3. sukuk; dan

4. surat berharga lainnya dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

e.f. bukti pembelian sekuritasbukti pengalihan sekuritas surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

diperdagangkan di bursa efek maupun di luar bursa;

bukti pembelian atau pengalihan kontrak berjangka dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diperdagangkan di

bursa berjangka maupun di luar bursa;

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 3,5 cm, Hanging: 0,75cm, Space After: 6 pt, Numbered +Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,9cm

Comment [u9]: Tarif ad valorem, nilai face value (nilai nominal saham)

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u10]: Cakupan surat utang yang dikeluarkan pemerintah maupun swasta perlu dijelaskan dalam penjelasan, termasuk obligasi.

Comment [u11]: Sukuk sudah termasuk dalam definisi surat utang.

Comment [u12]: Perlu dikaji lagi penerapan tarif ad valorem atau tarif tetap untuk poin 2, 3 , dan 4, condong ke tarif tetap..

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Hanging: 0,76 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Page 6: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 6 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

h. minuta risalah lelang, salinan risalah lelang, dan grossegrosse risalah lelang;

i. kutipan risalah lelang yang mengakibatkan terjadinya pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan

pemindahan hak milik atas satuan rumah susun;

j. kutipan risalah lelang selain yang mengakibatkan terjadinya pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan

pemindahan hak milik atas satuan rumah susun;

g.k. akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta rangkapnya

sebagai satu kesatuan objek Bea Meterai mengenai pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan pemindahan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual

beli, tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya;

h. risalah lelang beserta kutipannya sebagai satu kesatuan objek

Bea Meterai yang mengakibatkan terjadinya pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan pemindahan hak milik

atas satuan rumah susun;

i. akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta rangkapnya sebagai satu kesatuan objek Bea Meterai selain yang dimaksud pada

huruf g;

j.l. surat yang memuat jumlah uang dengan nilai nominal lebih

dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) yang:

1. menyebutkan penerimaan uang;

2. menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang

dalam rekening di bank;

3. berisi pemberitahuan saldo rekening di bank; dan/atau

4. berisi pengakuan bahwa utang uang seluruhnya atau

sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan; dan

k.m. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat bukti di

Pengadilan.

Pasal 3

(1) Tarif Bea Meterai terdiri dari atas:

a. Tarif tetap; atau

b. Tarif ad valorem.

Formatted: Indent: Left: 3,5 cm,Hanging: 0,76 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style, Tab stops: 4,25 cm, Left

Formatted: Font: Italic

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u13]: Finalisasi wording!!!

Page 7: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 7 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

(2) Tarif tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dikenakan atas

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, huruf c, huruf e, huruf h, huruf j, huruf l, dan huruf m.Tarif

tetap Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dikenakan atas dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a,

huruf b angka 8, huruf d, huruf j, dan huruf k.

(3) Tarif ad valorem sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

sebesar 0,01% (nol koma nol satu persen) dari Dasar Pengenaan Bea Meterai dikenakan atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, huruf d, huruf

f, huruf g, huruf i, dan huruf k.Tarif ad valorem Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sebesar 0,1%

(nol koma satu persen) dari Dasar Pengenaan Bea Meterai dikenakan atas dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b angka 1, huruf b angka 2, huruf b angka 3, huruf b

angka 4, huruf b angka 5, huruf b angka 6, huruf b angka 7, huruf c, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i.

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Comment [u14]: Cek lg referal ke pasal 2 nya. Lihat comment di masing-masing huruf.

Comment [RPI15]: besaran tarif masih dalam kajian, menteri keuangan minta dikaji antara 0.01-0.1%

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Comment [u16]: Ayat 2 dan 3 dan periksa referensi hurufnya di Pasal 2.Lihat comment di masing-masing huruf.

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 3,49 cm, Hanging: 0,95cm, Space After: 6 pt, Numbered +Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 7,3 cm + Indent at: 7,94cm

Page 8: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 8 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 4

(1) (1) Besarnya batas nilai nominal objek yang dikenakan

Bea Meterai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat diturunkan atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah.

(2) Besarnya tarif Bea Meterai sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 dapat diturunkan atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan ayat (1) dan ayat (2):

Besarnya tarif Bea Meterai dan batas nilai nominal dapat diturunkan atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah

didasarkan pada kondisi perekonomian nasional dan tingkat pendapatan masyarakat.

(2)

Pertimbangan dinaikan dan diturunkannya batas nilai

nominal yang dikenakan objek Bea Meterai dan tarif Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) didasarkan pada kondisi perekonomian nasional dan tingkat

pendapatan masyarakat.

(3) Dokumen yang dikenakan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat ditetapkan dengan tarif yang berbeda dengan

Peraturan Pemerintah.

(4) (3) Tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat

ditetapkan lebih dari satu tarif dengan Peraturan Pemerintah.

(3) Dokumen yang dikenakan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat ditetapkan dengan tarif yang berbeda

dengan Peraturan Pemerintah.Besarnya batas pengenaan nilai nominal yang dikenakan Bea Meterai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan/atau tarif Bea Meterai sebagaimana

dimaksud pada dalam ayat (2) dan ayat (3)Pasal 3 dapat ditiadakan, diturunkan, atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah.

Formatted: Style1, Centered, Nobullets or numbering

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,49 cm, Hanging: 1,11 cm, Add spacebetween paragraphs of the same style,Numbered + Level: 1 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 7,3 cm +Indent at: 7,94 cm

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,5 cm, Hanging: 1 cm, Add spacebetween paragraphs of the same style,Numbered + Level: 1 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 7,3 cm +Indent at: 7,94 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted ...

Formatted: Font color: Red

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Red

Formatted ...

Formatted: Font color: Red

Formatted ...

Formatted: Indonesian

Formatted ...

Formatted: Font color: Red

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Strikethrough

Formatted: English (U.S.)

Comment [u17]: batas bawah dan ...

Formatted: Left, Space After: 6 pt

Page 9: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 9 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 45

(1) Dasar Pengenaan Bea Meterai sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat (3) Bea Meterai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) yaituadalah sebagai berikut:

a. untuk akta pendirian badan usaha dan perubahannya yang menyangkut penambahan modal, yaitu nilai modal yang disetor;

b. untuk dokumen atau akta dalam rangka penerbitan surat utang yang diperdagangkan di dalam maupun di luar bursa efek, yaitu nilai utang;

c. untuk akta perjanjian utang, yaitu nilai utang;

d. untuk dokumen pembelian pengalihan sekuritas (surat

berharga) yang diperdagangkan di bursa efek maupun di luar bursa, yaitu nilai pembelian sekuritassurat berharga;

e. untuk bukti pembelian atau penjualan pengalihan

kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka maupun di luar bursa, yaitu nilai margin awal;

f. surat berharga berupadalam bentuk saham dengan nama dan dalam bentuk apapun, yaitu nilai nominal saham;.

g. untuk dokumen pemindahan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan pemindahan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar-

menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya berupa:

1. akta notaris atau akta Pejabat Pembuat Akta Tanah, yaitu nilai yang tertinggi antara nilai pengalihan dengan nilai yang menjadi dasar untuk menghitung Pajak Bumi

dan Bangunan atas tanah dan/atau bangunan yang dipindahkan atau dialihkanyang tertera dalam dokumen; atau

2. kutipan risalah lelang yang mengakibatkan terjadinya pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan dan

pemindahan hak milik atas satuan rumah susun, yaitu harga lelangrisalah lelang, yaitu harga lelang.

(2) Dalam hal terdapat kesulitan dalam penentuan Dasar

Pengenaan Bea Meterai, Menteri KeuanganKepala Badan Penerimaan Perpajakan atau Menteri Keuangan??? dapat

menetapkan nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Bea Meterai.

Formatted: Style1

Comment [u18]: Terminologi yang digunakan pada Pasal 4 harus sudah tercantum pada Pasal 2.

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u19]: Diberi referal ke pasal yang menyatakan objek pajaknya pada pasal 2

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Strikethrough

Comment [u20]: Usulan pak toto dan pak nuril

Formatted: Space After: 6 pt

Comment [SD21]:

Formatted: Font color: Auto

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Font color: Auto

Page 10: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 10 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Catatan: Ditambahkan pertimbangan dalam hal terdapat kesulitan meliputi hal apa saja.

Penjelasan ayat (2) dan ayat (3)

DPP berupa nilai lain diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan hanya untuk menjamin rasa keadilan dan/atau kemudahan pengenaan Bea Meterai. (Berikan Contoh antara lain: ... )

(2)(3) Ketentuan mengenai penetapan nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan

PerpajakanMenteri KeuanganMenteri Keuangan dalam hal terdapat kesulitan dalam penentuan Dasar Pengenaan Bea

Meterai.

Pasal 56

Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen yang berbentukTidak dikenakan Bea Meterai atas:

a. Dokumen yang berupa:

1. surat penyimpanan barang;

2. konosemen;

3. surat angkutan penumpang dan barang;

4. keterangan pemindahan yang dituliskan di atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam pada angka 1, angka 2, dan

angka 3;

5. bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;

6. surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim; dan

7. surat-surat lainnya yang dapat dipersamakan dengan surat-

surat sebagaimana dimaksud dalam pada angka 1 sampai dengan angka 6.

b. segala bentuk ijazah;

c. tanda terima pembayaran gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan pembayaran lainnya yang ada kaitannya

dengan hubungan kerja, serta surat-surat yang diserahkan untuk mendapatkan pembayaran dimaksuditu;

d. tanda bukti penerimaan uang Negara dari kas Negara, Kas

Pemerintah Daerah, dan bank;

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Indent: Left: 4,5 cm,Space After: 6 pt, No bullets ornumbering

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font color: Red

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u22]: Contoh seperti apa? Tugas subtim I

Comment [u23]: suratnya apa aja sih??

Page 11: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 11 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

e. kuitansi kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu dari

Kas Negara, Kas Pemerintahan Daerah, dan bank;

f. tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern

organisasi;

g. Ddokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi, dan badan-

badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut;

h. surat gadai;

i. tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan

nama dan dalam bentuk apa pun; dan

j. Dokumen lainnya yang tidak ditetapkan sebagai objek Bea

Meterai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Comment [u24]: PR membuat contoh seperti apa? Surat nikah, akta kelahiran

Formatted: Indent: Left: 4,13 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style, Nobullets or numbering

Formatted: Style1

Page 12: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 12 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 67

(1) Bea Meterai terutangMeterai yang terutang pada saat:

a. Dokumen ditandatangani, untuk Dokumen berupa:

1. surat perjanjian beserta rangkapnya, yang dibuat dengan

tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a; dan

2. akta-akta notaris dan akta Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, huruf g c, dan huruf ik; dan.

3. Ddokumen pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf h.

b. Dokumen selesai dibuat, untuk Dokumen berupa:

1. surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf cd, dan huruf

de;

2. Ddokumen pembelian pengalihan sekuritas surat berharga

dengan nama dan dalam bentuk apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf ef; dan

3. bukti pembelian atau pengalihan kontrak berjangka dengan

nama dan dalam bentuk apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf fg.

c. Dokumen diserahkan dan diterima olehkepada pihak untuk

siapa Dokumen tersebut dibuat, untuk Dokumen berupa:

1. surat-surat lainnya selain surat perjanjian yang dibuat

dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a;

2. surat yang memuat jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) yang:

a) menyebutkan penerimaan uang;

b) menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di bank;

c) berisi pemberitahuan saldo rekening di bank; dan/atau

d) berisi pengakuan bahwa utang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan;

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf jl; dan

Comment [u25]: Cek referalnya

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Strikethrough

Formatted: Space After: 6 pt

Page 13: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 13 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

3. minuta risalah lelang, salinan risalah lelang, dan grossegrosse risalah lelang sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 huruf h; dan

4. kutipan risalah lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf i dan huruf j;

d. Dokumen diajukan ke pengadilan, untuk Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf km.; dan

(2) Menteri Keuangan dapat menetapkan saat lain terutangnya Bea Meterai dalam hal terdapat kesulitan dalam penentuan saat

terutang.Dalam hal terdapat kesulitan dalam penentuan saat terutang Bea Meterai, Kepala Badan Penerimaan Perpajakan atau Menteri Keuangan Menteri Keuangan dapat menetapkan saat lain

terutangnya Bea Meterai.

Penjelasan ayat (2) dan ayat (3)

Penentuan saat lain diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan hanya untuk menjamin rasa keadilan dan/atau kemudahan pengenaan Bea Meterai. (berikan contoh antara lain:

...)

(2)(3) Ketentuan mengenai penetapan saat lain sebagai saat terutangnya Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diatur dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan PerpajakanMenteri KeuanganMenteri Keuangan.

BAB III

PIHAK YANG TERUTANG DAN PEMUNGUT BEA METERAI

Pasal 78

(1) Pihak Yang Terutang Bea Meterai atas Dokumen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 yaitu adalah:

a. pihak yang menandatangani surat perjanjian dan surat-surat

lainnya;

b. pihak yang mengajukan pembuatan akta notaris;

b.c. pihak yang mengajukan pembuatan atau akta Pejabat Pembuat

Akta Tanah;

c.d. pihak yang menerbitkan surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

Formatted: List Paragraph, Indent:Left: 4,13 cm, Space After: 6 pt,Numbered + Level: 2 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 1,9 cm +Indent at: 2,54 cm

Formatted: Font: Italic

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Numbered + Level: 3 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm+ Indent at: 4,15 cm

Formatted: Font color: Red

Formatted: Indent: Left: 3,2 cm, Nobullets or numbering

Formatted: Font color: Red

Formatted: Indent: Left: 3,33 cm, No bullets or numbering

Formatted: Font color: Red

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Strikethrough

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted ...

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Comment [u26]: Pastikan kembali ...

Formatted: Font color: Auto

Page 14: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 14 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

d.e. pihak yang membelimembeli atau menerima sekuritassurat berharga;

e.f. pihak yang membeli atau menerima kontrak komoditasberjangka;

f.g. pihak yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan;

g.h. pihak yang berkepentingan langsung dengan risalah lelangpemenang lelang ;

h.i. pihak yang melakukan pembayaran atau, penyetoran, atau penyimpanan uang; atau

i.j. pihak yang mengajukan dokumen sebagai alat bukti di

Pengadilan.

(2) Pihak yang mengajukan pembuatan akta notaris sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, yaitudalam hal Dokumen berupa akta-akta notaris, Bea Meterai terutang oleh:

a. badan usaha yang mengajukan akta pendirian badan usaha dan

perubahannya yang menyangkut penambahan modal;

b. pihak yang mengajukan akta penerbitan surat utang yang

diperdagangkan di dalam maupun luar bursa efek;

c. pihak yang mengajukan utang;

d. pihak yang mengajukan pembuatan akta notaris termasuk

salinannya mengenai pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan karena waris;

e. pihak yang mengajukan pembuatan akta notaris termasuk

salinannya mengenai pengalihan hak atas tanah dan /atau bangunan karena hibah atau hibah wasiat;

e.

f. pihak yang mengajukan pembuatan akta notaris, termasuk salinannya, mengenai pemindahan hak atas tanah dan/atau

bangunan, hak pengelolaan, atau hak milik atas satuan rumah susun karena penggabungan, peleburan, dan pemekaran usaha; atau

g. pihak yang mengajukan pembuatan akta-akta notaris lainnya, termasuk salinannya.;

Pihak yang berkepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h yaitu:

(3)

a. pemenang lelang, atas kutipan risalah lelang atau grossegrosse risalah lelang;

Formatted: Strikethrough

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle, Tab stops: 3,25 cm, Left

Formatted: Indent: Left: 3,33 cm,Hanging: 0,63 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style, Tab stops: Not at 4,25 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm, Hanging: 0,75 cm, SpaceAfter: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style,Numbered + Level: 3 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm+ Indent at: 4,15 cm

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Italic

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Page 15: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 15 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

b. pemilik barang yang dilelang, atas minuta risalah lelang, salinan risalah lelang, atau grossegrosse risalah lelang;

c. pengawas lelang, atas salinan risalah lelang; atau d. instansi yang berwenang dalam balik nama kepemilikan hak

objek lelang, atas salinan risalah lelang.

Pasal 89

Kepala Badan Penerimaan PerpajakaLembagan atau Menteri

Keuangan Menteri Keuangan menetapkanunjuk Pemungut Bea Meterai untuk melakukan pemungutan Bea Meterai terutangMeterai yang terutang atas Dokumen tertentu.

(1)

(1) Pemungut Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib untuk memungut dari Pihak Yang Terutang, menyetor ke kas

negara, dan melaporkan Bea Meterai yang dipungut ke kantor Direktorat Jenderal Pajak Bea Meterai yang terutang atas Dokumen

tertentu.

(2) Ketentuan mengenai Ppenunjukan Pemungut Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)untuk melakukan

pemungutan Bea Meterai terutang atas Dokumen tertentu diatur dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan

PerpajakanMenteri Keuangan.Lembaga.

(2)

Pasal 109

(1) Kepala Badan Penerimaan Perpajakan atau Menteri Keuangan

Lembaga Kepala Badan Penerimaan Perpajakan Menteri Keuangan menetapkangatur Dokumen tertentu yang Bea Meterai terutangnya

dipungut oleh Pemungut Bea Meterai.

(2) Ketentuan mengenai penetapan Dokumen tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Badan

Penerimaan PerpajakanLembagaMenteri Keuangan.

(2)

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Comment [u27]: Dipertimbangkan ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Page 16: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 16 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 110

(1) Pemungut Bea Meterai wajib memungut Bea Meterai yang terutang

atas Dokumen tertentu dari pihak yang terutang, menyetorkannya ke kas negara, dan melaporkan pemungutan dan penyetoran

tersebut ke kantor Badan Penerimaan PerpajakanLembagaDirektorat Jenderal Pajak.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pemungutan, penyetoran, dan

pelaporan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan PerpajakanLembagaMenteri Keuangan.

Formatted: Font color: Text 1

Formatted: Style1

Formatted: Font color: Text 1

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Page 17: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 17 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

BAB IV

METERAI TEMPEL, CARA PENGGUNAAN METERAI TEMPEL, DAN CARA

PELUNASAN PEMBAYARAN BEA METERAI

Pasal 121

(1) Pembayaran Bea Meterai yang terutang pada Dokumen dengan

menggunakanBea Meterai yang terutang dilunasi dengan menggunakan:

a. Meterai Tempel;

b.a. menggunakan Surat Setoran Pajak; atau

b. menggunakan cara lain yang diatur dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuanganberdasarkan izin; atau

c. surat setoran pajak.

c. Cara lain berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Kepala Badan Penerimaan Perpajakan.

Selain pembayaran Bea Meterai yang terutang dengan menggunakan Meterai Tempel dan cara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembayaran Bea Meterai dapat menggunakan surat

setoran pajak.

(2) Ketentuan mengenai cara lain berdasarkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan pembayaran Bea Meterai

menggunakan surat setoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (12) huruf c, diatur dengan Peraturan Kepala Lembaga.

Pasal 13

(1) Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (1) huruf a memiliki ciri tertentu yang disebut ciri Meterai Tempel.

(2) Ciri Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari bentuk, ukuran, warna, bahan, teknik cetak, dan tanda tertentu baik berupa gambar, tulisan, dan/atau nomor, dan teknik

cetak.

(3) Pada ciri Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilekatkan unsur pengaman di sebagian atau seluruh unsur ciri Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dapat bersifat terbuka, semitertutup, dan tertutup.

Formatted: Space After: 12 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Comment [u28]: Bagaimana cara pelunasan untuk tarif ad valorem apabila dalam dokumen tersebut tidak ditentukan pemungutnya?

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 3,33 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Indent: Left: 3,33 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style,Numbered + Level: 2 + NumberingStyle: a, b, c, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 9,68 cm+ Indent at: 10,32 cm

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Indent: Left: 3,33 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Strikethrough

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted ...

Page 18: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 18 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

(4) Penentuan ciri Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pemberlakuannya diatur dengan Peraturan Menteri

KeuanganKepala Badan Penerimaan Perpajakan.

Pasal 14

Ketentuan mengenai kewenangan menentukan keabsahan Meterai

Tempel dan tata cara penelitian keabsahan Meterai Tempel diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Kepala Badan Penerimaan PerpajakanMenteri Keuangan.

Pasal 15

Ketentuan mengenai pengadaan, pengelolaan, dan penjualan Meterai Tempel diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Pemerintah.

Pasal 16

(2)(1) Pembayaran Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a berlaku ketentuan sebagai berikut:Penggunaan Meterai Tempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a. direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas Dokumen yang dikenakan terutang Bea Meterai;

b. direkatkan di tempat dimana tTanda tTangan akan dibubuhkan; dan

c. pembubuhan tTanda tTangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itutinta, sehingga sebagian tTanda tTangan ada

di atas kertas dan sebagian lagi di atas Meterai Tempel; dan

c.d. jika digunakan lebih dari satu Meterai Tempel, Tanda

Tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua Meterai Tempel dan sebagian di atas kertas..

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Justified

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Indonesian

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 2,62 cm, Numbered +Level: 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 3,49 cm + Indent at: 4,13cm

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Red

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 3,25 cm

Formatted: Style1, Indent: Left: 3,25cm, Space After: 0 pt

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style, Numbered + Level: 1 +Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:1 + Alignment: Left + Aligned at: 3,81cm + Indent at: 4,13 cm

Formatted: Indent: Left: 3,25 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Page 19: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 19 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

(3)(2) Meterai Tempel yang sudah digunakan, tidak boleh dapat digunakan kembali lagi.

(4)(3) Dalam hal penggunaan Meterai Tempel pada Dokumen tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (21)

dan/atau ayat (32), Dokumen bersangkutan dianggap dinyatakan tidak bermeterai.

Pasal 1376

Selain pembayaran Bea Meterai yang terutang dengan

menggunakan Meterai Tempel dan cara lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, pembayaran Bea Meterai dapat menggunakan surat

setoran pajak. Pengaturan penggunaan surat setoran pajak untuk pembayaran

Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Kepala Badan Penerimaan Perpajakan.

Pasal 167

Pengadaan, pengelolaan, dan penjualan Meterai Tempel diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Ketentuan mengenai bentuk, ukuran, warna, dan desain Meterai Tempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pada

ayat (1) huruf a diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. (5) Ketentuan mengenai penelitian keabsahan Meterai Tempel

diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Pasal 1412

Ketentuan mengenai Ppengadaan, pengelolaan, dan penjualan Meterai Tempel diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Formatted ...

Comment [u29]: tidak perlu produk ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Text 1

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Font color: Text 1

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Text 1

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Text 1

Formatted ...

Formatted: Font color: Text 1

Formatted ...

Formatted: Font color: Text 1

Formatted: Space After: 6 pt

Page 20: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 20 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

BAB V

PEMETERAIAN KEMUDIAN

Pasal 15783

Pihak yYang tTerutang harus wajib melunasi membayar Bea Meterai dengan cara Pemeteraian Kemudian untukberupa:

a. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat bukti di Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf lm;

b. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a sampai

dengan huruf lk yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi dibayar sebagaimana mestinya; dan/atau

c. Dokumen yang dibuat di luar negeri pada saat digunakan di Indonesia.

Pasal 16894

(1) Besarnya Bea Meterai yang harus dilunasi dibayar dengan melalui

Pemeteraian Kemudian atas: a. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135817 ayat (1)

huruf a yaitu sebesar Bea Meterai yang terutang;

b. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13578 ayat (1) huruf b yaitu sebesar Bea Meterai yang terutang ditambah dengan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20 ayat (1);

c. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13587 ayat (1)

huruf c yaitu sebesar:

1. sebesar Bea Meterai yang terutang, dalam hal Pemeteraian Kemudian dilakukan sebelum Dokumen digunakan; atau

2. sebesar Bea Meterai yang terutang ditambah dengan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1), dalam hal Pemeteraian Kemudian dilakukan setelah

Dokumen digunakan.

(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dan huruf c angka 2 adalah sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang terutang.

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: List Paragraph, Indent:Left: 2,5 cm, Hanging: 0,75 cm,Space After: 6 pt, Numbered + Level:3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … +Start at: 1 + Alignment: Left + Alignedat: 3,49 cm + Indent at: 4,13 cm

Formatted: Indent: Left: 3,25 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Formatted: Strikethrough

Formatted: Strikethrough

Formatted: List Paragraph, Justified,Indent: Left: 2,5 cm, Hanging: 0,75cm, Numbered + Level: 3 + NumberingStyle: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm+ Indent at: 4,13 cm

Formatted: Indonesian

Page 21: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 21 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 1920175

Dalam hal Ppihak yYang tTerutang tidak atau kurang melunasi

membayar Bea Meterai yang terutang berikut sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13578 dan Pasal 14698, Kepala

Lembaga Direktur Jenderal Pajak berwenang menerbitkan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak.

Pasal 201 168

Ketentuan mengenai tata cara pelunasmbayaran Bea Meterai melalui

Pemeteraian Kemudian untuk Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 5 dilakukan dengan tata cara yang diatur dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan PerpajakanLembagaMenteri Keuangan.

Ketentuan mengenai tata cara Pemeteraian Kemudian untuk Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 diatur

dengan Peraturan Menteri Keuangan.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAINKHUSUS

Pasal 212197

1.(1) Pejabat pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan pejabat umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya, dilarangtidak dibenarkan:

a. menerima, mempertimbangkan, atau menyimpan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar;

b. melekatkan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar sesuai dengan

tarifnya pada Dokumen lain yang berkaitan;

c. membuat salinan, tembusan, rangkap , atau petikan dari Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang Bea

Meterainya tidak atau kurang dibayar; atau

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Font color: Red

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,5 cm

Formatted: Font color: Accent 1

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Strikethrough

Formatted: No underline, Font color:Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: List Paragraph, SpaceAfter: 6 pt, Numbered + Level: 1 +Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:1 + Alignment: Left + Aligned at: 3,49cm + Indent at: 4,13 cm

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Indent: Hanging: 0,79cm, Space After: 6 pt, Numbered +Level: 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 2,7 cm + Indent at: 3,33cm

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Indent: Left: 3,25 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt,Add space between paragraphs of thesame style

Formatted: Strikethrough

Page 22: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 22 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

d. memberikan keterangan atau catatan pada Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang Bea Meterainya

tidak atau kurang dibayar sesuai dengan tarif Bea Meterai-nya.

(2) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 2232018

(1) Bea Meterai yang terutang dapat diberikan fasilitas pembebasan

dari pengenaan Bea Meterai, baik untuk sementara waktu atau maupun selamanya untuk:

a. mempercepat proses penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu daerah akibat bencana alam yang ditetapkan sebagai bencana alam nasional;

b. melaksanakan kegiatan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah;

c. mendorong dan/atau meningkatkan perekonomian nasionalmelaksanakan program pemerintah; dan/atau

b. membantu percepatan kegiatan ekonomi; dan/atau dan/atau

c.d. melaksanakan perjanjian atau konvensi internasional yang telah diratifikasi atau berdasarkan asas timbal balik.

(2) Fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea Meterai sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b hanya dapat diberikan untuk atas Dokumen pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat diberikan atas Dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sepanjang pemberian fasilitas pembebasan Bea Meterai dapat dibuktikan akan memiliki dampak kebijakan berupa peningkatan kesejahttheraan masyarakat

yang luas.

(2)

(3) Fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c d dapat diberikan berlaku atas untuk Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, sepanjang

pemberian fasilitas pembebasanpembebasan dari pengenaan Bea

Formatted: Strikethrough

Formatted: Indent: Hanging: 0,79cm, Space After: 6 pt, Numbered +Level: 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, …+ Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 2,7 cm + Indent at: 3,33cm

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 6 pt, Tab stops: Not at 0,63 cm + 4,25 cm

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 3,25 cm,Space After: 6 pt, Tab stops: Not at 4,75 cm + 5,08 cm

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto, Swedish(Sweden)

Formatted: Indent: Left: 3,25 cm,Hanging: 0,75 cm, Space After: 6 pt, No bullets or numbering, Tab stops:Not at 5,08 cm

Formatted: Font color: Auto

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Page 23: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 23 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Meterai diatur dalam perjanjian atau konvensi internasional yang telah diratifikasi atau berdasarkan asas timbal balik.

(4) Pelaksanaan Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea Meterai sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat ((34) dalam Pasal ini diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 234119

Bea Meterai yang terutang menjadi kedaluwarsadaluwarsa setelah jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutang.

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Red,Strikethrough

Formatted: Strikethrough

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Style1

Formatted: Font color: Red

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 10 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm, Space After: 6 pt

Page 24: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 24 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

BAB VII

KETENTUAN SANKSI

Pasal 220

(1) Pihak Yang Terutang dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 400% (empat ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak

atau kurang dilunasi atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Pihak Yang Terutang atas Dokumen tertentu yang

pelunasannya dilakukan oleh Pemungut Bea Meterai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.

(3) Pemungut Bea Meterai dikenai sanksi administrasi berupa:

a. bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari nilai yang disetor atas keterlambatan penyetoran Bea Meterai yang

dipungut, dalam hal Pemungut Bea Meterai melaporkan pemungutan Bea Meterai tetapi terlambat menyetorkan Bea Meterai yang telah dipungut ke kas negara; dan/atau

b. kenaikan sebesar 200% (dua ratus persen) dari yang kurang disetor, dalam hal Pemungut Bea Meterai melaporkan pemungutan Bea Meterai tetapi tidak menyetorkan sebagian

atau seluruh Bea Meterai yang telah dipungut.

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Comment [u30]: semua pakai kata dilunasi

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt

Page 25: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 25 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 2321

(1) Pemungut Bea Meterai dikenai sanksi berupa kenaikan sebesar 500% (lima ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak dipungut atau pidana kurungan selama 2 (dua) tahun, dalam hal

Pemungut Bea Meterai memungut Bea Meterai tetapi tidak melaporkan dan tidak menyetor ke kas negara;

(2) Pemungut Bea Meterai dikenai sanksi berupa kenaikan sebesar

300% (tiga ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak dipungut atau pidana kurungan selama 1 (satu) tahun, dalam hal

Pemungut Bea Meterai tidak memungut Bea Meterai yang terutang atas dokumen yang diterbitkan yang harus dipungut Bea Meterainya sesuai ketentuan.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kejahatan.

(4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelanggaran.

Pasal 2432

Dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun:

a. setiap orang yang meniru atau memalsukan Meterai Tempel atau meniru dan memalsukan tanda tangan yang perlu untuk

mengesahkan meterai;

b. setiap orang yang dengan sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau memasukkan ke Negara Indonesia

Meterai Tempel palsu, yang dipalsukan atau yang dibuat dengan melawan hak;

c. setiap orang yang dengan sengaja menggunakan, menjual,

menawarkan, menyerahkan, menyediakan untuk dijual atau di masukan ke Negara Indonesia Meterai Tempel yang mereknya,

capnya, tanda-tangannya, tanda sahnya atau tanda waktunya mempergunakan telah dihilangkan seolah-olah meterai itu belum dipakai dan atau menyuruh orang lain menggunakan

dengan melawan hak;

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Page 26: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 26 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

d. setiap orang yang menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas yang diketahuinya digunakan untuk melakukan salah

satu kejahatan untuk meniru dan memalsukan Meterai Tempel.

Pasal 2453

(1) Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan cara lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c tanpa

izin, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kejahatan.

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Normal, Indent: Left: 3,49 cm, Space After: 6 pt, No bulletsor numbering

Formatted: Normal, Indent: Left: 3,49 cm, Space After: 6 pt, No bulletsor numbering

Formatted: Space After: 6 pt

Page 27: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 27 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

BAB IX KETENTUAN PERALIHAN

(1) Pasal 264554

Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku:

1. Atas Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar yang

dibuat sebelum Undang-Undang ini berlaku, Bea Meterainya tetap terutang dan dilunasibayar berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.

2. Meterai Tempel yang telah dicetak berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan peraturan

pelaksanaannya yang masih tersisa, masih dapat digunakan sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Undang-Undang ini mulai berlaku dan tidak dapat ditukarkan dengan uang atau dalam

bentuk apapun.

3. Meterai Tempel sebagaimana dimaksud dalam angka 2, dapat

digunakan untuk melakukan pelunasan Dokumen yang Bea Meterainya terutang dengan tarif tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, huruf c, huruf e, huruf h, huruf j, huruf l, dan

huruf m, dengan nilai total Meterai Tempel yang dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu rupiah).

Dokumen yang Bea Meterainya terutang dengan tarif tetap

berdasarkan Undang–Undang ini masih dapat dilunasi dengan menggunakan meterai tempel yang diterbitkan berdasarkan Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dengan nilai total meterai tempel yang dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9000,00 (sembilan ribu rupiah) sampai dengan 1 (satu) tahun

setelah Undang-Undang ini mulai berlaku.

Meterai tempel yang diterbitkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai yang masih tersisa setelah

jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Undang-Undang ini mulai berlaku tidak dapat ditukarkan dengan uang atau dalam bentuk

apapun.

4. Tata cara pelunasan Bea Meterai yang terutang berdasarkan Undang-Undang ini yangdan dibayar dengan menggunakan

mMeterai Ttempel yang telah dicetak berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan peraturan

pelaksanaannya yang diterbitkan berdasarkan Undang-Undang

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Comment [u31]:

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Page 28: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 28 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayatdalam angka (2 )diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

PemerintahKepala Lembaga.

Penjelasan

(2) Yang dimaksud dengan peraturan pelaksanaannya adalah peraturan pelaksanaan UU Nomor 13 Tahun 1985 ttg Bea Meterai yang mengatur mengenai Bentuk, Ukuran, dan Warna

Meterai Tempel yang terakhir berlaku.

(3) Pelaksanaan ketentuan peralihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan.

BAB VIIIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27566

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan

perundang-undang yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3313), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-

Undang ini.

atau belum diatur dengan peraturan perundang-undangan tersendiri.

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Add space between paragraphs of thesame style, No bullets or numbering

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt, Add space betweenparagraphs of the same style, Nobullets or numbering

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Left, Space After: 6 pt,Tab stops: 7,65 cm, Left + 8,76 cm,Centered

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 0 pt

Formatted: Font: 12 pt, Font color:Auto

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Strikethrough

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,49 cm, Space After: 6 pt

Page 29: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 29 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 25

Selama peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini belum dikeluarkan, maka peraturan pelaksanaan berdasarkan Undang-Undang Nomor

13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini yang belum dicabut dan diganti dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan tanggal 31

Desember 20….

Pasal 26

Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 286777

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor

13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3313), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 297888

Undang-Undang ini mulai berlaku setelah 1 (satu) tahun terhitung

sejak tanggal diundangkansejak tanggal.………………

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Style1, Left

Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Style1, Left, Indent: Left: 0 cm

Formatted: Style1

Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Style1, Left

Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Style1, Left, Indent: Left: 0 cm

Formatted: Style1

Formatted: Font: 12 pt, Font color:Auto

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,49 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font: 12 pt, Font color:Auto

Formatted: Style1

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,5 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Left, Indent: Left: 0 cm

Page 30: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 30 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Nnegara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal …..................................

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal …......

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

YASONNA H. LAOLY

ttd

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ...... NOMOR .....

Formatted: Indent: Left: 2,5 cm

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 9,84 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 9,84 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 9,84 cm,Space After: 6 pt, Tab stops: 13,33cm, Centered

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 0,95 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt, Tabstops: 4,6 cm, Centered

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Centered, Space After: 6pt

Page 31: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 31 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR. ... TAHUN....

TENTANG

BEA METERAI

I. UMUM

Bea Meterai adalah pajak atas dokumen. Dalam perkembangan zaman yang dinamis terjadi banyak perubahan bentuk dokumen atau modifikasi dari

bentuk sebelumnya.

Dalam rangka mengakomodasi perubahan yang sedemikian cepat, perlu dilakukan pembaruan dan penyempurnaan Undang-Undang Bea Meterai.

Perubahan Undang-Undang Bea Meterai ini bertujuan untuk:

1. mengamankan penerimaan negara untuk membiayai pembangunan

nasional secara mandiri untuk menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.

2. memberikan kepastian hukum dalam pemungutan Bea Meterai;

3. menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat;

4. mengatur pengenaan Bea Meterai yang lebih adil;

5. mengadopsi pemungutan Bea Meterai yang lazim diterapkan di negara lain

(international best practices); serta

6. menyelaraskan ketentuan Bea Meterai dengan peraturan-peraturan lain

yang terkait.

Terkait substansi pengaturan Undang-Undang Bea Meterai, terdapat beberapa hal yang perlu disesuaikan dan diatur lebih tegas. Undang-Undang ini

mengatur bahwa dokumen yang menjadi objek Bea Meterai terdiri dari dokumen kertas dan dokumen elektronik tertentu dengan landasan hukum

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Terhadap tarif Bea Meterai juga dilakukan perubahan. Tarif Bea Meterai terdiri dari tarif tetap dan tarif ad valorem. Tarif ad valorem dikenakan untuk

dokumen konfirmasi perdagangan sekuritas, yaitu trade confirmation, dan dokumen pengalihan properti, seperti akta notaris dan akta PPAT.

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Indent: Left: 0cm, Hanging: 0,95 cm, Numbered +Level: 1 + Numbering Style: I, II, III,… + Start at: 1 + Alignment: Right +Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27cm

Formatted: Space After: 6 pt

Page 32: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 32 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Undang-Undang ini mempertegas saat terutang dan pihak yang terutang untuk setiap objek, serta memperkenalkan konsep Pemungut Bea Meterai untuk

dokumen-dokumen tertentu.

Hal lain yang cukup penting adalah ditambahkannya ketentuan terkait

fasilitas bea meterai terkait bencana alam nasional.

Terkait penegakan hukum (law enforcement), sanksi yang diatur dalam Undang-Undang ini terdiri dari sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan

kenaikan, serta sanksi pidana.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Huruf a

Pihak-pihak yang memegang surat perjanjian atau surat-surat lainnya tersebut, dibebani kewajiban untuk membayar Bea Meterai atas surat perjanjian atau surat-surat yang dipegangnya.

Yang dimaksud surat-surat lainnya pada huruf a ini antara lain surat kuasa, surat hibah, surat pernyataan.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Formatted: Style1, Indent: Left: 0cm, Hanging: 0,95 cm, Numbered +Level: 1 + Numbering Style: I, II, III,… + Start at: 1 + Alignment: Right +Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27cm, Tab stops: Not at 1,11 cm

Formatted: Space After: 6 pt, Addspace between paragraphs of the samestyle

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Page 33: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 33 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Cukup jelas.

Huruf f

Yang termasuk bukti pembelian pengalihan antara lain berupa trade confirmation atau bukti pembelian sekuritasbukti pengalihan sekuritassurat berharga lainnya dengan nama dan jenis apa pun.

Huruf fg

Yang termasuk bukti pembelian atau pengalihan antara lain berupa bukti pembelian atau pengalihan kontrak komoditas berjangka dengan

nama dan dalam bentuk apa pun.

Huruf gh

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j

Cukup jelas.

Huruf k

Cukup jelas.

Huruf jl

Jumlah uang ataupun nilai nominal ini juga dimaksudkan jumlah uang ataupun nilai nominal yang dinyatakan dalam mata uang asing.

Untuk menentukan nilai rupiahnya maka jumlah uang atau nilai nominal tersebut dikalikan dengan nilai tukar yang ditetapkan oleh kKepala Badan Penerimaan PerpajakanLembaga Menteri Keuangan

yang berlaku pada saat dokumen itu dibuat, sehingga dapat diketahui

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Page 34: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 34 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

apakah dokumen tersebut dikenakan atau tidak dikenakan Bea Meterai.

Huruf km

Ayat ini dimaksudkan untuk mengenakan Bea Meterai atas dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di pengadilan termasuk dokumen yang terutang Bea Meterai yang belum di bayar lunasi dan

telah daluwarsa pada saat akan dijadikan bukti di pengadilan maka lebih dahulu harus dilakukan pPemeteraian kKemudian. Ketentuan ini menegaskan bahwa jenis Dokumen dapat berubah menjadi jenis

Dokumen yang lain apabila digunakan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan saat Dokumen dibuat. Misalnya, akta notaris jual beli

pengalihan hak atas tanah dan bangunan saat akan dijadikan alat bukti, jenis dokumen berubah menjadi dokumen alat bukti dan harus dilakukan Pemeteraian Kemudian tanpa melihat apakah atas Dokumen

jual beli tersebut sebagai akta notaris saat dibuat sudah atau belum dibayar lunasi Bea Meterainya.

Pasal 3

Cukup jelas.

Ayat 1

Huruf a

Tarif tetap adalah tarif dengan jumlah atau nilai tertentu.

Huruf b

Tarif ad valorem adalah tarif dengan persentase tertentu.

Ayat 2

Cukup jelas.

Ayat 3

Cukup jelas

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Tab stops: 3,75cm, Left

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm

Formatted: Indent: First line: 1,27cm

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm

Formatted: Indent: First line: 1,27cm

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Page 35: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 35 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 4

Penjelasan Aayat (1) dan Aayat (2):

Besarnya tarif Bea Meterai dan batas nilai nominal dapat diturunkan atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah didasarkan

pada kondisi perekonomian nasional dan tingkat pendapatan masyarakat.

Ayat (3)

Cukup jelasCukup jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2) dan Ayat (3)

Dasar Pengenaan Bea Meterai berupa nilai lain diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan hanya untuk menjamin rasa keadilan dan/atau kemudahan pengenaan Bea Meterai. Sebagai contoh antara lain kesulitan dalam menentukan nilai margin awal dalam perdagangan di bursa berjangka,

nilai utang dalam bentuk barang yang tidak disebutkan nilai uangnya, atau nilai pembelian surat berharga di luar bursa yang dimanipulasi sehingga

jauh berbeda dari harga pasar yang menimbulkan ketidakadilan bagi pelaku di dalam bursa. Cukup Jelas

Pasal 6

Huruf a

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Hanging: 3,17cm

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,54 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,54 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Normal, Justified, Indent:Left: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,54 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Page 36: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 36 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Angka 3

Cukup jelas.

Angka 4

Cukup jelas.

Angka 5

Cukup jelas.

Angka 6

Cukup jelas.

Angka 7

Yang dimaksud dengan surat lainnya dalam angka 7 ini ialah surat-surat lainnya dalam angka 7 ini ialah surat-surat yang

tidak disebut pada angka 1 sampai dengan 6 namun karena isi dan kegunaanya dapat disamakan dengan surat-surat dimaksud,

seperti surat titipan barang, ceel gudang, manifest penumpang, maka surat yang demikian ini tidak dikenakan Bea Meterai.

Huruf b

Termasuk dalam pengertian ijazah ini ialah surat tanda tamat belajar, tanda lulus, surat keterangan telah mengikuti sesuatu pendidikan,

latihan, kursus, dan penataran.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Bank yang dimaksud dalam huruf e ini adalah bank yang ditunjuk

pemerintah untuk menerima setoran pajak, bea dan cukai.

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted ...

Page 37: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 37 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j

Cukup jelas.

Pasal 67

Ayat (1)

Huruf a

Saat terutang Bea Meterai atas dokumen termasuk pada huruf a,

adalah pada saat dokumen itu telah selesai dibuat, yang ditutup dengan pembubuhan tanda tangan dari yang bersangkutan. Sebagai contoh surat perjanjian jual beli, Bea Meterai

terutangMeterai yang terutang pada saat ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Huruf b

Saat terutang Bea Meterai atas dokumen sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan ini adalah pada saat dokumen dibuat oleh pihak yang menerbitkan dokumen. Dokumen dalam ketentuan ini tidak melibatkan atau membutuhkan tandatangan, sehingga

saat terutang atas jenis Dokumen dalam ketentuan ini terjadi saat Dokumen selesai dibuat. Penentuan selesai dibuatnya suatu

Dokumen biasanya diketahui dari tanggal dokumen, namun dapat juga adanya tanda lainnya yang dapat menunjukan saat

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt

Page 38: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 38 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

dokumen selesai dibuat. Sebagai contoh adalah trade confirmation pembelian sekuritas di bursa yang berupa Dokumen

elektronik, Bea Meterai terutangMeterai yang terutang pada saat trade confirmation dibuat secara sistem oleh perusahaan

sekuritas.Saat terutang Bea Meterai atas dokumen termasuk pada huruf b, adalah pada saat dokumen itu dibuat oleh pihak

yang menerbitkan dokumen. Sebagai contoh adalah trade confirmation, Bea Meterai terutang pada saat trade confirmation

dibuat oleh perusahaan sekuritas.

Huruf c

Saat terutang Bea Meterai atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini adalah pada saat dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen itu dibuat, bukan pada saat

ditandatangani, misalnya kuitansi, cek dan sebagainya. Saat terutang untuk Dokumen dalam ketentuan ini terkait dengan

manfaat atas Dokumen dalam ketentuan ini yang baru terjadi saat diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen dibuat. Saat terutang Bea Meterai atas dokumen termasuk pada huruf c,

adalah pada saat dokumen itu diserahkan dan diterima oleh pihak untuk siapa dokumen itu dibuat, bukan pada saat

ditandatangani, misalnya kuitansi, cek dan sebagainya.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (2) dan Ayat (3)

Penentuan saat lain diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan hanya untuk menjamin rasa keadilan dan/atau kemudahan pengenaan Bea

Meterai. Sebagai contoh antara lain penentuan saat terutangnya Bea Meterai untuk dokumen berupa bukti pengalihan surat berharga yang saat selesai dibuatnya tidak diketahui atau tidak jelas.Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Formatted: Justified, Indent: Left: 3,81 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,54 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Page 39: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 39 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 78

Cukup jelas.

Pasal 89

Cukup jelas.

Pasal 910

Cukup jelas.

Pasal 1011

Cukup jelas.

Pasal 1112

Ayat (1)

Pembayaran Bea Meterai juga dapat menggunakan surat setoran

pajak dalam hal mekanisme pembayaran Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel atau dengan cara lain dianggap tidak

efisien atau bahkan tidak dimungkinkan, misalnya untuk dokumen yang akan digunakan sebagai alat bukti di pengadilan dengan jumlah dokumen banyak, yang pembayarannya melalui Pemeteraian Kemudian

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang ini. Pemberian beberapa alternatif dalam pembayaran Bea Meterai ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran Bea Meterai.

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pembayaran Bea Meterai juga dapat menggunakan surat setoran pajak dalam hal mekanisme pembayaran Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel atau dengan cara lain dianggap tidak efisien atau

bahkan tidak dimungkinkan, misalnya untuk dokumen yang akan digunakan sebagai alat bukti di pengadilan dengan jumlah dokumen banyak, yang pembayarannya melalui Pemeteraian Kemudian

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang ini. Pemberian beberapa alternatif dalam pembayaran Bea Meterai ini dimaksudkan

untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran Bea Meterai.

Cukup jelas.Ayat (3)

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indonesian

Formatted: Justified

Formatted: Justified, Indent: Left: 0cm

Page 40: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 40 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Pada umumnya Bea Meterai atas dokumen dilunasi dengan Meterai Tempel menurut tarif yang ditentukan dalam Undang-undang ini. Di samping itu dengan

Peraturan Menteri Keuangan dapat ditetapkan cara lain dalam pelunasan Bea Meterai, misalnya dengan membubuhkan teraan meterai sebagai pengganti Meterai Tempel di atas dokumen dengan mesin teraan, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang ditentukan untuk itu.

Ayat (2) hHuruf a

Cukup jelas.

HAyat (2) huruf b

Cukup jelas.

HAyat (2) huruf c

Pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan pada tempat yang telah disediakan di Meterai Tempel atau di semua Meterai Tempel jika

menggunakan lebih dari satu Meterai Tempel.

Formatted: Indonesian

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Left, Indent: First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Page 41: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 41 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Yang dimaksud dengan “sejenis dengan tinta” misalnya pensil tinta, ballpointballpoint, dan sebagainya.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (32)

Ayat ini menegaskan bahwa Meterai Tempel yang sudah digunakan, tidak dapat digunakan lagi. Hal ini termasuk mMeterai tTempel yang sudah direkatkan pada Dokumen tetapi Dokumen batal digunakan.

Ayat (43)

Dokumen yang Bea Meterainya dilbayar lunasi dengan cara lain yang

pelunasannya pembayarannya tidak sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penerimaan Perpajakan Menteri Keuangan yang mengatur

tentang hal tersebut juga merupakan Dokumen yang dianggap tidak bermeterai.

Pasal 176

Cukup jelas.

Pembayaran Bea Meterai juga dapat menggunakan surat setoran pajak dalam hal mekanisme pembayaran Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel atau dengan cara lain dianggap tidak efisien atau bahkan tidak dimungkinkan, misalnya

untuk dokumen yang akan digunakan sebagai alat bukti di pengadilan dengan jumlah dokumen banyak, yang pembayarannya melalui pemeteraian kemudian sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang ini. Pemberian beberapa alternatif

dalam pembayaran Bea Meterai ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran Bea Meterai.

Pasal 167

Cukup jelas.

Formatted: Font: Italic

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 3,81 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Indent: Left: 0cm, Space After: 0 pt

Formatted: Indonesian

Formatted: Justified, Space After: 6pt

Formatted: Indonesian

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: English (U.S.)

Formatted: Indonesian

Page 42: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 42 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13Pasal 178

Pada prinsipnya, pihak yang harus melunasi membayar Bea Meterai atas Dokumen yang bersangkutan adalah Ppihak Yangyang Tterutang., nNamun pelaksanaan Pemeteraian Kemudian atas Dokumen dapat dilakukan oleh

pemegang Dokumen baik sebagai pPihak yYang tTerutang maupun bukan pPihak yYang tTerutang.

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Dokumen yang dibuat di luar negeri tidak dikenakan Bea Meterai, namun dalam hal Dokumen tersebut digunakan di Indonesia, maka atas Dokumen tersebut, apabila termasuk dalam objek Bea Meterai

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus dibayar Bea Meterainya dengan Pemeteraian Kemudian. Kejadian digunakannya di Indonesia

atas suatu Dokumen yang terutang Bea Meterai berdasarkan Undang-Undang ini adalah saat Dokumen dimaksud dimanfaatkan atau digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan maksud dari dibuatnya

surat perjanjian tersebut. Misalnya, surat perjanjian utang piutang yang dibuat di luar negeri, harus dimeteraikan di Indonesia saat surat perjanjian tersebut dimanfaatkan di Indonesia untuk melakukan

penagihan utang piutang, tanpa melihat apakah di negara di mana surat perjanjian tersebut ditandatangani Bea Meterai nya dikenakan

atau tidak dikenakan.Yang dimaksud dengan “saat digunakan di Indonesia” adalah saat Dokumen dimaksud dimanfaatkan atau

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Text 1,Strikethrough

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Text 1

Page 43: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 43 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan maksud dari dibuatnya Dokumen tersebut Dokumen yang dibuat di luar negeri tidak

dikenakan Bea Meterai, namun dalam hal Dokumen tersebut digunakan di Indonesia, maka atas Dokumen tersebut harus dilunasi

Bea Meterainya dengan Pemeteraian Kemudian.. Misalnya, surat perjanjian utang piutang yang dibuat di luar negeri, harus dibayar Bea Meterainya di Indonesia saat surat perjanjian tersebut dimanfaatkan di

Indonesia untuk melakukan penagihan utang piutang, tanpa melihat apakah di negara tempat surat perjanjian tersebut ditandatangani terutang Bea Meterai atau tidak.

Pasal 14189

Cukup jelas.

Pasal 151920

Cukup jelas.

Pasal 16201

Cukup jelas.

Pasal 17212

Pasal ini dimaksudkan agar pejabat pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan pejabat umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau

jabatannya turut meyakinkan bahwa Dokumen telah dilunasi Bea Meterai sebagaimana mestinya, termasuk Dokumen asli yang ditunjukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan meskipun untuk Dokumen yang merupakan hasil

fotokopi dari Dokumen asli tersebut telah dikenakan Bea Meterai dengan benar melalui Pemeteraian Kemudian. Cukup jelas.

Formatted: Font color: Red

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Left

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Justified, Indent: Left: 1,25 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Text 1,Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 1,25 cm, Space After: 6 pt

Page 44: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 44 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Pasal 18223

Cukup jelas.

Pasal 19234

Ditinjau dari segi kepastian hukum kedaluwarsa 5 (lima) tahun dihitung sejak saat terutang Bea Meterai.Ditinjau dari segi kepastian hukum,

daluwarsa 5 (lima) tahun yang dihitung sejak saat terutang Bea Meterai, berlaku untuk semua Dokumen.

Pasal 20245

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan peraturan pelaksanaannya adalah peraturan pelaksanaan UU Nomor 13 Tahun 1985 ttg Bea Meterai yang mengatur

mengenai Bentuk, Ukuran, dan Warna Meterai Tempel yang terakhir berlaku.Cukup jelas.

Pasal 21256

Cukup jelas.

Pasal 22

Ayat (1)

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Font color: Red,Indonesian

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Normal, Indent: First line: 1,27 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 2,54 cm, Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Normal, Indent: First line: 1,27 cm, No bullets or numbering

Page 45: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 45 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah kejahatan.

Ayat (2)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah

pelanggaran.

Cukup jelas.

Pasal 23

Ayat (1)

Melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)

huruf c tanpa izin, akan menimbulkan keuntungan bagi pemilik atau yang menggunakannya, dan sebaliknya akan menimbulkan kerugian

bagi Negara. Oleh karena itu harus dikenakan sanksi pidana berupa hukuman setimpal dengan kejahatan yang diperbuatnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 24

Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini adalah

kejahatan.Cukup jelas.

Pasal 25267

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

kejahatan.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah

pelanggaran.

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Normal, Indent: Left: 1,27 cm, First line: 1,27 cm, Nobullets or numbering

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, No underline

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Normal, Indent: First line: 1,27 cm, No bullets or numbering

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Normal, Indent: Left: 1,27 cm, First line: 1,27 cm, Nobullets or numbering

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt, No underline

Formatted: Font: Bookman Old Style,12 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Indent: Left: 2,54 cm,Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted ...

Formatted ...

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted ...

Formatted: No underline

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1

Formatted ...

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted ...

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted ...

Page 46: RANCANGANkinerja.ekon.go.id/datalakip2017/upload/RUU Bea Materai.pdf · kemudahan dan ketertiban administrasi dalam pengelolaan dan pengawasan penerimaan perpajakan; c. bahwa Undang-Undang

- 46 -

Kementerian Keuangan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional

Kementerian

Perdagangan

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Formatted Table

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 278

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR…….

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Indent: First line: 1,27cm, Space After: 6 pt

Formatted: Space After: 6 pt

Formatted: Style1, Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 6 pt