beberapa kali bersumpah dari satu jenis, apakah cukup ... · web viewapabila saya bersumpah...
TRANSCRIPT
Beberapa Kali Bersumpah Dari Satu Jenis, Apakah Cukup Satu Kafarat Atau Tidak?
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2012 - 1433
جنس من متعددة أشياء على اليمين حكم ﴿﴾ واحد
الإندونيسية باللغة » »
باز بن الله عبد بن العزيز عبد
غزالي أحمد إقبال محمدترجمة:هاريانتو إيكو زياد أبومراجعة:
2012 - 1433
Beberapa Kali Bersumpah Dari Satu Jenis, Apakah Cukup Satu Kafarat Atau Tidak?
Pertanyaan: Apakah kafarat sumpah? Apakah
kafarat sumpah harus berurutan atau boleh memilih?
Apabila saya bersumpah terhadap sesuatu dari satu jenis
beberapa kali, apakah cukup satu kafarat atau untuk
setiap sumpah satu kafarat? Berilah penjelasan kepada
kami, semoga Allah swt membalas kebaikan untukmu.
Jawaban: Kafarat sumpah adalah memberi
makan kepada sepuluh orang fakir miskin dari
pertengahan yang seseorang memberi makan kepada
kaluarganya, atau pakaian mereka, atau memerdekakan
budak. Dan berurutan di antara tiga perkara yang
disebutkan dan puasa. Yang wajib dalam memberi makan
adalah setengah sha’ dengan sha’ Nabi saw dari makanan
pokok yang ada di dalam negeri: berupa korma, gandum,
atau yang lainnya, yaitu sekitar satu kilogram setengah (1
½ Kg.). Adapun pakaian, maka seperti kemeja, atau sarung
dan selendang yang cukup untuk shalat. Adapun
3
memerdekakan budak yaitu memerdekakan budak wanita
yang beriman.
Apabila sumpah terhadap beberapa perkara dari
satu jenis, cukup satu kafarat saja, seperti ia berkata:
‘demi Allah saya tidak berbicara dengan fulan’, ia
mengulanginya beberapa kali.. maka cukup satu kafarat
saja bila ia berbicara dengannya. Adapun bila yang
disumpah atasnya dari beberapa jenis, maka jumlah
kafarat adalah sejumlah yang disumpah atasnya, seperti ia
berkata: ‘Demi Allah saya tidak berbicara dengan fulan,
demi Allah saya tidak akan mengunjungi fulan, demi Allah
saya tidak akan safar, dan yang sejenisnya. Apabila ia
melanggar sumpah-sumpah tersebut maka ia harus
membayar kafarat sejumlah sumpah yang dia ucapkan,
berdasarkan firman Allah swt dalam surat al-Maidah:
ه يؤ4اخذكم لا4﴿ تعالى: الله قال == ٱلل 4ي في وللغٱب 4 نكمم4أ كنو4لم بم4ا يؤ4اخ===ذكم 4يٱل ع4قدت 4ف ن4م4أ ته===ف4ك ة ع4===امإط ۥر4 ر4 ع4ش===4
4و من كين4م4س4 طأ 4ه عم==ون4تط م4ا س==4 4و ليكمأ 4و و4تهمكس== أ أ4ح 4ة ري==رت ق4ب 4جد لم ف4م4ن ر4 4ام ي ي 4 ف4ص== 4ل 4==ةث ام ث 4ي 4ف ل==ك4ذ4 أ ة==ك ر44ي 4ا نكمم4أ ل4ف إذ ف4ظوحٱو4 تمح4 4ي ا 4كمم4أ 4=====ذ4 ن ن لك4ك 4ي ه يب ل4كم ٱلل
4 كم ۦتهء4اي 4ع4ل [89المائدة: ]سورة ﴾٨٩ كرون4ت4ش ل4
Allah tidak menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang disengaja, maka kaffarat
(melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu
berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian
kepada mereka atau memerdekakan seorang budak.
Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian,
maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian
itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu
bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu.
Demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-
Nya agar kamu bersyukur(kepada-Nya). (QS. Al-
Maidah:89)
Yang utama dalam puasa tiga hari adalah berturut
turut karena keluar dari pendapat yang mewajibkannya,
dan jika ia memisahnya niscaya cukup, karena Allah swt
menyebutkan secara mutlak dan tidak menyebutkan
5
harus berturut-turut. Hal itu merupakan karunia Allah swt
dan memberikan kelonggaran kepada hamba-hamba-Nya.
Maka hanya kepada-Nya haturan puji dan syukur.
Wallahul muwaffiq
Syaikh Abdul Aziz bin Baz- Majmu’ Fatawa Wa
Maqalat Mutanawwi’ah (23/128-129).
6