bed patient dilengkapi motor penggerak...
TRANSCRIPT
![Page 1: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/1.jpg)
Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda
(Philip Lakrisna, Torib Hamzah, S. Pd, M.Pd, Endang Dian Setioningsih, ST,MT,)
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya
Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
ABSTRAK
Bed patient adalah salah satu alat penunjang kesehatan yang ada di Rumah
Sakit yang digunakan sebagai tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk
mempermudah memindahkan pasien yang tidak bisa bergerak agar dipindahkan dari
ruang ke ruang yang lain.
Salah satu pekerjaan perawat di rumah sakit harus mendorong bed pasien
dan bobot pasien yang cukup berat yang dalam sehari harus memindahkan lebih dari
satu pasien di beberapa ruangan yang berbeda jarak. Alat yang akan dibuat ini,
prinsip kerjanya memanfaatkan tenaga motor DC, gear, aki dan tuas kendali
yang kesemuanya ini agar dapat memudahkan dalam memindahkan bed
patient.
Pengukuran pada alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini
terfokus pada penggunaan aki. Dengan aki penuh dapat menempuh jarak ….
Berdasarkan percobaan pengujian alat dan pendataan secara umum dapat
disimpulkan bahwa alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini dapat
digunakan
Kata Kunci : Bad Patient, Motor
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bed patient adalah salah satu alat
penunjang kesehatan yang ada di
Rumah Sakit yang digunakan sebagai
tempat istirahat pasien. Alat ini juga
digunakan untuk mempermudah
memindahkan pasien yang tidak bisa
bergerak agar dipindahkan dari ruang ke
ruang yang lain.
Berdasarkan hasil dari survey di
beberapa rumah sakit, aktifitas yang
dilakukan oleh perawat di Rumah Sakit
cukup tinggi. Salah satunya kegiatan
yang di lakukan oleh perawat yaitu
memindahkan pasien dari ruang ke
ruang yang lain dan membutuhkan
tenaga yang tidak sedikit. Tidak hanya
itu sebagai contoh di Rumah Sakit besar
yang mempunyai lahan yang luas
mengakibatkan koridor dan jarak antar
ruangan yang berjauhan. Hal tersebut
berdampak pada beban pekerjaan
perawat sebagai tenaga medis harus
bekerja ekstra mendorong pasien dari
ruang ke ruang melewati koridor yang
![Page 2: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/2.jpg)
panjang dan menempuh jarak yang
jauh. Ditambah lagi harus mendorong
bed pasien dan bobot pasien yang
cukup berat yang dalam sehari harus
memindahkan lebih dari satu pasien di
beberapa ruangan yang berbeda jarak.
Berdasarkan pengamatan tersebut
penulis ingin membantu para tenaga
medis dengan harapan dapat
memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara cepat dan efektif.
Pada kesempatan ini penulis ingin
mencoba memodifikasi bed patient
yang ada di RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi-Blitar karena masih terdapat
beberapa kekurangan dimana bed
patient tetap didorong manual
dengan beban yang cukup berat. Alat
yang akan dibuat ini, prinsip
kerjanya memanfaatkan tenaga motor
DC dengan torsi besar untuk
menggerakkan roda tambahan yang
di pasang di bawah bed patient yang
dilengkapi rantai gear untuk
menggerakkan roda tambahan. Bed
patient akan dilengkapi tuas kendali
untuk bermanufer selain itu
pembuatan bed patient ini juga
memanfaatkan aki berkapasitas besar
sebagai sumber tegangan untuk
menggerakkan motor DC, sehingga
bed patient ini kuat membawa beban
berat dan daya batrei nya bertahan
lama. Dilengkapi indikator yang
mengingatkan bahwa daya mulai
habis dan daya batrei dapat di charge
ulang dengan menyambungkan pada
stop kontak PLN.
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut di atas penulis akan
memodifikasi” Bed Patient
Dilengkapi Motor Penggerak Roda ”
1.2 Batasan Masalah
1.2.1 Bed patient ini digunakan
hanya untuk melewati koridor
atau jalan yang datar, karena
tujuan awal dibuatnya modul
ini, untuk meringankan kerja
perawat ketika mendorong
bed patient yang melewati
koridor jalan rumah sakit
yang panjang atau
memindahkan pasien dari
ruang ke ruang yang jaraknya
berjauhan.
1.2.2 Gerakan dari bed patient ini
yaitu gerakan maju mundur
dan kanan kiri.
1.2.3 Alat ini diharapkan dapat
beroperasi +/- 15 menit
1.2.4 Ketika daya tidak cukup maka
bed patient dapat dioperasikan
secara manual.
1.2.5 Menggunakan sebuah
voltmeter sebagai indikator ,
agar operator dapat
memperkirakan jarak yang
akan di tempuh dengan daya
aki yang ada.
1.3 Rumusan Masalah
“Dapatkah dibuat Bed Patient
Dilengkapi Motor Penggerak Roda?”
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Dibuatnya alat Bed Patient
Dilengkapi Motor Penggerak Roda
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Merancang rangkaian motor
DC untuk menggerakkan bed
patient
![Page 3: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/3.jpg)
1.4.2.2 Merancang sistem mekanik
untuk manuver bed patient
ketika berjalan
1.4.2.3 Merancang perbandingan
rantai gear untuk
memperhalus putaran motor
penggerak
1.4.2.4 Uji coba driver motor dengan
mengunakan motor dc
1.4.2.5 Uji coba PWM dengan motor
dc penggerak
1.4.2.6 Uji beban di atas bed patient
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan
mahasiswa tentang pemanfaatan
rangkaian elektronika dan untuk
memudahkan pekerjaan dalam dunia
kerja khususnya dalam dunia
elektromedik.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Memudahkan petugas untuk
memindahkan pasien dari ruang
ke ruang tanpa terkendala jarak
yang jauh
1.5.2.2 Petugas dapat bekerja maksimal
karena tidak perlu susah-susah
mendorong bed patient
2. Teori Dasar
2.1 Bed Patient
Fungsi atau kegunaan dari bed
patient adalah, tempat tidur yang
digunakan oleh seseorang yang
menderita sakit atau yang biasa disebut
pesakitan. Ranjang ini dapat digunakan
di rumah sakit, klinik, puskesmas, atau
di rumah, ranjang pasien yang
digunakan sebaiknya yang nyaman dan
aman agar nyaman digunakan pada saat
digunakan oleh seseorang yang sedang
sakit.
Manfaat bed patien bagi perawat
sendiri di jaman sekarang ini adalah,
perawat juga menggunakan bed patient
ini utuk mengangkut pasien dari ruang
ke ruang dengan cara mendorongnya
secara manual, daripada repot
memindahkan pasien ke kursi roda
terkecuali bagi pasien yang masih bisa
berjalan sendiri.
2.2. Motor DC
Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torque yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas. sebuah motor DC
biasanya memiliki tiga komponen
utama:
Kutub medan.
Secara sederhada digambarkan
bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada
motor DC. Motor DC memiliki
kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing
pada ruang diantara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua
kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektro magnet. Elektro
magnet menerima listrik dari
sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
Dinamo.
![Page 4: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/4.jpg)
Bila arus masuk menuju dinamo,
maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang
berbentuk silinder, dihubungkan ke
as penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang
kecil, dinamo berputar dalam medan
magnet yang dibentuk oleh kutub-
kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika
hal ini terjadi, arusnya berbalik
untuk merubah kutub-kutub utara
dan selatan dinamo.
Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan
dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus
listrik dalam dinamo. Commutator
juga membantu dalam transmisi
arus antara dinamo dan sumber
daya.
2.3. Tuas Kendali
Dalam modul ini tuas kendali
berperan penting sebagai pengontrol
laju kecepatan bed pasien, dan juga
sebagai control penggerak arah bed
pasien, tuas pengendali sengaja dibuat
satu pasang agar perawat/operator lebih
leluasa dalam mengendali gerakan dari
bed pasien itu sendiri.
2.4. Gir
Gear (gir) dan rantai mempunyai
peran yang cukup vital bagi sebuah
motor. Karena melalui gear dan rantai
inilah transfer putaran mesin ke roda
belakang motor. Selain itu rantai dan
gear ini mempunyai pengaruh terhadap
kenyaman dan keamanan dalam
berkendara.
Cara mengarur perbandingan gir
yang ideal untuk motor sebenarnya
cukup mudah. Gunakan perbandingan
standart bawaan motor sebagai acuan.
Sebagai contoh misal gir depan bawaan
motor ukuran 14,dan ukuran gir
belakang 35.Dapat dihitung 35 : 14 =
2,5 nah angka 2,5 ini akan menjadi
acuan dalam mengatur perbandingan
gir.
2.5. Accu (aki)
Accu Terdiri dari pelat positif dan
negatif. Untuk pelat positif dibuat dari
logam timbel preoksida (PbO2).
Sedangkan pelat negatif hanya dibuat
dari logam timbel (Pb). Yang kemudian
diberi Air aki yang terbuat dari
campuran air (H2O) dan asam sulfat
(SO4). Hasil rendaman dari dua buah
plat yang berbeda ini menghasilkan arus
listrik searah (DC). Pada alat ini accu
digunakan untuk memberi tegangan
pada motor DC sebagai penggerak roda
utama
2.6. Pulse Width Modulation
(PWM)
Sebuah rangkaian Pulse Width
Modulation (PWM) sederhana dapat
direalisasi dengan menggunakan sebuah
rangkaian schmitt trigger, rangkaian
integrator, dan rangkaian komparator.
Penguat operasional blok A
menunjukkan rangkaian schmitt trigger
berfungsi untuk memdapatkan keluaran
tegangan kotak. Penguat operasional
blok B menunjukkan rangkaian
integrator bertugas merubah tegangan
keluaran dari schmitt trigger menjadi
tegangan segitiga (gigi gergaji).
Besarnya frekuensi tegangan gigi
gergaji tergantung dari besanya nilai
dari resistor R dan kapasitor C. Untuk
![Page 5: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/5.jpg)
mendapatkan tegangan kotak dengan
lebar pulsa berubah (PWM-Pulse Width
Modulation), tegangan keluaran segitiga
integrator dibandingkan dengan
tegangan referensi DC pada rangkaian
komparator blok C. Gambar 1
memperlihatkan konsep dasar dari blok
diagram rangkaian modulasi lebar pulsa
atau Pulse Width Modulation (PWM)
yang akan dibangun dengan
menggunakan komponen diskrit.
Lebar dutycycle (D) PWM
ditentukan oleh level pengaturan
tegangan referensi VREF dan tegangan
keluaran segitiga rangkaian integrator
B. Level pengaturan tegangan referensi
VREF ditetapkan diantara nilai dari level
tegangan keluaransegitiga rangkaian
integrator B yang diberikan pada
rangkaian komparator C. Tegangan
keluaran dari komparator berbentuk
segitiga dengan durasi tergantung pada
tegangan referensi VREF seperti yang
ditunjukkan pada Semakin rendah nilai
dari tegangan referensi VREF, maka akan
semakin lebar durasi waktu pulsa positif
dari tegangan keluaran VOB.
2.6.1. IC LM324
IC LM324 merupakan IC
Operational Amplifier, IC ini
mempunyai 4 buah op-amp yang
berfungsi sebagai comparator. IC ini
mempunyai tegangan kerja antara +5 V
sampai +15V untuk +Vcc dan -5V
sampai -15V untuk -Vcc. Adapun
definisi dari masing-masing pin IC
LM324 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.7 Konfigurasi IC Lm324
a. Pin 1,7,8,14 (Output)
Merupakan sinyal output.
b. Pin 2,6,9,13 (Inverting Input)
Semua sinyal input yang berada
di pin ini akan mempunyai
output yang berkebalikan dari
input.
c. Pin 3,5,10,12 (Non-inverting
input)
Semua sinyal input yang berada
di pin ini akan mempunyai
output yang sama dengan input
(tidak berkebalikan).
d. Pin 4 (+Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada
tegangan antara +5 Volt sampai
+15 Volt.
Pin 11 (-Vcc), pin ini dapat
beroperasi pada tegangan antara -5 Volt
sampai -15 Volt.
![Page 6: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/6.jpg)
3. Metodologi
3.1 Diagram Mekanis
Gambar 3.1 : Diagram mekanis alat
3.2 Diagram Blok
Gambar 3.2 gambar blok diagram
Cara kerja diagram blok :
Tuas kendali akan memberikan inputan
atau perintah, kemudian driver motor
akan mengeksekusi ke motor
penggerak, sesuai dengan perintah dari
tuas kendali.
3.3 Diagram mekanik
3.3.1. Tampak Atas
Gambar 3.3 gambar mekanik
tampak atas
Keterangan:
A. roda belakang yang dapat berputar
360°
B. motor roda depan dengan roda yang
memiliki motor penggerak terpisah
memungkinkan gerakan manufer
patah - patah seperti halnya
kendaraan tank
C. gear dan rantai sebagai penghubung
antara motor dengan roda depan.
D. roda depan sebagai tumpuan
pergerakan alat
3.3.2. Tampak Samping
Gambar 3.4 gambar mekanik
tampak samping
![Page 7: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/7.jpg)
3.4 Urutan Kegiatan
Dalam penelitian dan pembuatan
modul ini penulis terlebih dahulu
mengadakan persiapan untuk proses
pembuatan dan pengamatan yang
meliputi dibawah ini:
1. Mempelajari literatur
2. Menentukan topik
3. Menyusun latar belakang, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat
4. Membuat diagram mekanis,
diagram blok sistem dan diagram
alir proses/program
5. Menentukan rancangan penelitian,
variabel-variabel penelitian dan
definisi operasional
6. Menyusun proposal
7. Merancang rangkaian mekanik dan
rangkaian elektronik dalam bentuk
modul-modul
8. Menyatukan modul-modul
membentuk sistem modul
9. Menguji sistem modul dan
mengukur besaran-besaran fisis
yang diperlukan
10. Menghitung parameter-parameter
kinerja sistem
11. Membuat ulasan mengenai hasil-
hasil dari penelitian ini meliputi
kelebihan/kekuatan sampai dengan
kekurangan/kelemahan sistem
12. Menarik kesimpulan dan saran
untuk perbaikan sistem
13. Menyusun laporan karya tulis
ilmiah
3.5 Jadwal Kegiatan
I. Penentuan judul dan pembuatan
proposal.
II. Pengumpulan Proposal dan Ujian
proposal
III. Revisi Proposal setelah Ujian
Proposal
IV. Mempelajari literature,komponen
serta rangkaian modul, Mencoba
rangkaian dan pembuatan Modul.
V. Uji kelayakan dan seminar Awal.
VI. Ujian Sidang dan Pengumpulan
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
4. PEMBUATAN, PENGUJIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan
4.1.1 Modul Rangkaian Suhu
Spesifikasi Modul PWM yang
diperlukan adalah:
1. Mebutuhkan tegangan 12 v dan
ground
2. Menggunakan ic op amp LM324
3. Menggunakan PC817
4. Menggunkan 2 multitun 103 dan
104
jadi didapatkan rangkaian seperti
gambar di bawah ini:
+
-
U1B
LM324
5
67
411
R7
MT 10K
13
2
D7
IN4007
J5TP2
1
R22 pot 100k1
3
2
ISO2pc817
12
43
R4 MT 100k
1 3
2
C1
104
R10 1k
R23
1K
R11k
+
-
U1D
LM324
12
1314
411
J3TP3
1
R8
100k
VCC
Q2IRF530N/TO
J11
MOTOR
12
VCC
R9 56k
VCC
R3
1k
+
- U1A
LM3243
21
411
C21uF
+
-
U1C
LM324
10
98
411
VCC_BAR
J4
TP1
1
Gambar 4.1.1 Rangkaian Suhu
Langkah-langkah pengaturan/pengujian
yaitu:
1. Hubungkan rangkaian dengan aki
2. Cek outputan pada kaki 5 maka
akan mengeluarkan.
![Page 8: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/8.jpg)
Gambar 4.2 Output Kaki 3
3. Cek output pada kaki 7 maka akan mengeluarkan gelombang.
Gambar 4.3 Output Kaki 7
4. Cek output pada kaki 1 makan akan
keluar gambar
Gambar 4.4 Output Kaki 1
5. Cek output pada kaki 8, maka akan
keluar gambar
Gambar 4.5 Output Kaki 8
6. Cek output pada kaki 13, maka akan
keluar gambar
Gambar 4.6 Output Kaki 13
7 Cek pada kaki 14, maka akan keluar
outputan gambar sebagai berikut
Gambar 4.7 Output Kaki 14
8. Ketika low pada kaki 13 akan keluar
gambar sebagai berikut
![Page 9: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar 4.8 Output Kaki 13
Saat Low
9. Saat low pada kaki 14 maka akan
keluar gambar
Gambar 4.9 Output Kaki 14
Saat Low
10. Saat Medium pada kaki 13 maka
akan keluar gambar
Gambar 4.10 Output Kaki 13
Saat Medium
11. Saat Medium pada kaki 14 maka
akan keluar gambar
Gambar 4.11 Output Kaki 14
Saat Medium
12. Saat PWM 80% pada kaki 13 maka
akan keluar gambar
Gambar 4.12 Output Kaki 13
Saat PWM 80%
13. Pada saat PWM 80% pada kaki 14
akan keluar gambar
Gambar 4.13 Output Kaki 14
Saat PWM 80%
![Page 10: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/10.jpg)
14. Saat high cek pada kaki 13 maka
akan keluar gambar
Gambar 4.14 Output Kaki 13
Saat High
15. Saat high pada kaki 14 maka akan
keluar gambar
Gambar 4.15 Output Kaki 14
Saat High
. 4.1.2 Modul Rangkaian Driver Motor
Spesifikasi Modul Rangkaian
Driver Motor yang diperlukan adalah:
1. Membutuhkan Tegangan 12 v dan
ground
2. Relay ini untuk mengatur tegangan
24 v untuk mengaktuifkan motor
jadi didapatkan rangkaian
seperti gambar di bawah ini:
D10
LEDpwm
J1
CON2
12
C1CAP NP
D11
LED
C2CAP NP
D12
LED
K4
RELAY 5
34
5
68
712
+
C3CAP NP
-
K6
RELAY 6
34
5
68
712
K5
RELAY 3
34
5
68
712
+
C4CAP NP
D5
DIODE
-
J3
sw 2
1 2
J2sw 1
1 2
+
R5RESISTOR
J8aki kecil
1 2
J4sw 3
1 2
-
R6RESISTOR
+
D6
DIODE
A -+
MG1
MOTOR SERVO
1 2
K1
RELAY 1
34
5
68
712
-
R7RESISTOR
D7
DIODE
J5sw 4
1 2
+
R8RESISTOR
-
D8
DIODE
A- +
MG2
MOTOR SERVO
12
-
K2
RELAY 2
34
5
68
712
D9
LED
J6sw 5
1 2
+
J7sw 6
1 2
K3
RELAY 4
34
5
68
712
Langkah-langkah
pengaturan/pengujian yaitu:
1. Menghubungkan dengan motor dc
2. Ketika switch 1 ditekan maka relay
1 dan 2 akan bekerja dan motor
kanan mundur tapi motor kiri maju
sehingga menghasilkan gerakan
belok kanan begitu juga sebaliknya,
ketika sw 2 dan 3 ditekan maka
relay 1 dan 2 tetap bekerja tetapi
fase nya dibalik oleh relay 3
sehingga motor kiri mundur dan
motor kanan maju maka akan
menghasilkan gerakan belok kiri.
Ketika sw 4 ditekan maka relay 4
dan 5 aktif, menyebabkan kedua motor
mendapatkan fase yang sama (-+)
sehingga gerakan motor maju, ketika sw
5 dan 6 maka relay 4, 5 tetap bekerja
namun fase dibalik oleh relay 6
sehingga gerakannya mundur.
![Page 11: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/11.jpg)
4.1.3 Rangkaian Alarm Baterai Habis
Spesifikasi Modul Modul Baterai
Habis yang diperlukan adalah:
1. Membutuhkan tegangan 12 v dan
ground
2. Menggunakan LM358
3. Menggunakan buzzer 12 v
jadi didapatkan rangkaian seperti di
bawah ini:
D2
LED
R1POT1
3
2
D1
DIODE
R2POT1
3
2
J1
CON2
12
SW1
SW KEY-YM061
1 2
R3RESISTOR
R4RESISTOR
+
-
U2A
LM358
3
21
84
LS1
BUZZER
1
2
Gambar 4.1.3 rangkaian alarm
baterai habis
Langkah langkah pengaturan dan
pengujian yaitu :
1. Rangkaian ini diberikan tegangan
24v dalam kondisi penuh. Multitun
1 disetting 7 v dan multitun 2
disetting 4,5v, diode zener akan
mempertahankan 4,5v karena
dirangkai secara parallel pada
multitun
2. Ketika tegangan pada input (Aki)
turun maka tegangan settingan pada
multitun 1 akan ikut turun dan jika
turun terus menerus dibawah
referensi (multitun 2) maka buzzer
akan berbunyi terus menerus
sampai indicator buzzer ditekan.
4.2 Pengujian System
4.2.1. Teknik Pengujian dan
Pengukuran
Beberapa langkah dalam pengukuran
dan pengujian modul yaitu :
1. Menyiapkan modul yang akan
diukur beserta alat ukur yang
dibutuhkan.
2. Memeriksa kembali rangkaian
ataupun blok yang akan diukur,
memastikan tidak ada konsleting
antar kabel yang
menghubungkan tiap blok pada
rangkaian.
3. Memasang avometer pada test
poin dan menghubungkan
rangkaian dengan osiloskop
4. Menyiapkan tabel pengujian dan
pengukuran sebelum dimulai
pengukuran terhadap modul.
5. Menghidupkan Alat dan
mengukur dengan
menyambungkan pada osiloskop
6. Mengukur dan menjalankan bed
pasien dengan menggunakan
beban. Pada saat pengukuran
mengambil sampel berat badan
85kg dan 125kg
4.2.2. Hasil Pengukuran
Sebagai hasil penelitian dalam
pembuatan “Bed Patient Dilengkapi
Motor Penggerak Roda”, dilakukan
beberapa pengukuran. Yaitu
pengukuran ketahanan alat terhadap
pasien dengan berat badan tertentu.
![Page 12: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/12.jpg)
4.2.2.1 Pengukuran Dengan Berat
Badan Pasien 85kg
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran dengan
Berat Badan Pasien 85kg
4.2.2.2 Pengukuran Dengan Berat
Badan Pasien 125kg
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran dengan
Berat Badan Pasien 125kg
4.2.3. Analisis
Bed pasien dengan penggerak
roda dapat dijalankan dengan
menggunakan joestick dan ada
pengaturan kecepatan. Pada bed pasien
di supply dengan menggunakan 2 Aki, 1
Aki berisi 10 A dan 1 Aki berisi 45 A
menggunakan 2 Aki yang kemudian
disambung seri bertujuan untuk
mendapat tegangan 24v khusus untuk
motor.
Pada alat juga dilengkapi
dengan sensor baterai yang jika baterai
akan habis maka buzzer akan berbunyi.
Indicator baterai menggunakan
voltmeter untuk menunjukkan seberapa
banyak Aki. Jika ditengah perjalanan
baterai habis dan tidak memungkinkan
untuk mengecas Aki maka bed pasien
dapat dimode manual.
4.3.2. Kelemahan/Kekurangan Sistem
1. Ketika ingin memulai gerakan maju
mundur kakan kiri harus dimulai
dengan PWM low karena jika
langsung dari PWM yang high akan
merusak gir yang terbuat dari plastic
didalam gir box
2. Ketika ingin belok kanan atau kiri
posisi roda bebas harus posisi lurus,
apabila tidak maka motor akan
bekerja lebih berat.
5.PENUTUP
Bab 5 mencantumkan
kesimpulan dari hasil
kegiatan/pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan saran untuk
kegiatan/pekerjaan selanjutnya.
5.1. KESIMPULAN
Secara menyeluruh penelitian ini dapat
menyimpulkan bahwa:
5.1.1 Rangkaian motor DC dapat
menggerakkan bed pasien
dengan baik
5.1.2 Sistem mekanik dapat bekerja
sesuai dengan keingininan
penulis karena dapat
bermanuver dengan baik
5.1.3 Menggunakan gear yang lebih
kecil pada motor dibandingkan
gear pada roda ini dilakukan
untuk mendapatkan torsi yang
besar.
![Page 13: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022062510/6134711edfd10f4dd73bbbae/html5/thumbnails/13.jpg)
5.1.4 Driver motor dapat menjalankan
motor dengan baik, sesuai
dengan keinginan user
5.1.5 Modul yang dibuat tidak ada
batasan terhadap berat badan
pasien jadi saat pengujian / uji
coba alat penulis menggunakan
beban pasien 125 kg yang dirasa
cukup berat untuk ukuran
pasien.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa
“Bed Patient dengan Penggerak
Roda” dapat digunakan.
5.2. SARAN
Pengembangan penelitian ini
dapat dilakukan pada:
5.2.1. Pilih motor dengan torsi yang
lebih tiggi dari motor yang sekarang
digunakan
5.2.2. Jangan menggunakan rantai untuk
menghubungkan motor dengan roda
karena akan memberatkan poros
motor dan motor akan bekerja
dengan keras sebaiknya
menggunakan perbandingan gir box
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdil, Margiono , 2013 ,
Rangkaian Kendali Motor
Menggunakan PWM ,
http://margionoabdil.blogspot.co
m/2012/11/rangkaian-kendali-
motor-dc-
menggunakan.html?m=1 03-01-
2014
[2] Larasati , Shifa Maharani , 2013 ,
Elemen Volta, Elemen Kering,
dan Akumulator
,http://syifamaharanilarasati.blogs
pot.com/2013/09/elemen-volta-
elemen-kering-dan.html 23-10-
2013
[3] Michell, Colin , 2011 , 50 555
Circuits ,
http://robotq.blogspot.com/2011/0
3/projec-ic-555.html?m=1
[4] Nasir, Abdul .2008.”buku ajar :
metodologi penelitian kesehatan”.
Jakarta : Nuha Media.
[5] Sudjatmiko, Iwan , 2013 , Teori
Menghitung Kecepatan Mobil ,
http://yamatoikwan.blogspot.com/
2013/07/teori-menghitung-
kecepatan-mobil-car.html?m=1
BIODATA PENULIS
Nama: Philip Lakrisna
TTL: Blitar, 18 februari 1993
Alamat : kesamben - Blitar
Pendidikan: SMA