bed patient dilengkapi motor penggerak...

13
Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda (Philip Lakrisna, Torib Hamzah, S. Pd, M.Pd, Endang Dian Setioningsih, ST,MT,) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya ABSTRAK Bed patient adalah salah satu alat penunjang kesehatan yang ada di Rumah Sakit yang digunakan sebagai tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah memindahkan pasien yang tidak bisa bergerak agar dipindahkan dari ruang ke ruang yang lain. Salah satu pekerjaan perawat di rumah sakit harus mendorong bed pasien dan bobot pasien yang cukup berat yang dalam sehari harus memindahkan lebih dari satu pasien di beberapa ruangan yang berbeda jarak. Alat yang akan dibuat ini, prinsip kerjanya memanfaatkan tenaga motor DC, gear, aki dan tuas kendali yang kesemuanya ini agar dapat memudahkan dalam memindahkan bed patient. Pengukuran pada alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini terfokus pada penggunaan aki. Dengan aki penuh dapat menempuh jarak …. Berdasarkan percobaan pengujian alat dan pendataan secara umum dapat disimpulkan bahwa alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini dapat digunakan Kata Kunci : Bad Patient, Motor 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bed patient adalah salah satu alat penunjang kesehatan yang ada di Rumah Sakit yang digunakan sebagai tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah memindahkan pasien yang tidak bisa bergerak agar dipindahkan dari ruang ke ruang yang lain. Berdasarkan hasil dari survey di beberapa rumah sakit, aktifitas yang dilakukan oleh perawat di Rumah Sakit cukup tinggi. Salah satunya kegiatan yang di lakukan oleh perawat yaitu memindahkan pasien dari ruang ke ruang yang lain dan membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Tidak hanya itu sebagai contoh di Rumah Sakit besar yang mempunyai lahan yang luas mengakibatkan koridor dan jarak antar ruangan yang berjauhan. Hal tersebut berdampak pada beban pekerjaan perawat sebagai tenaga medis harus bekerja ekstra mendorong pasien dari ruang ke ruang melewati koridor yang

Upload: others

Post on 25-Jul-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda

(Philip Lakrisna, Torib Hamzah, S. Pd, M.Pd, Endang Dian Setioningsih, ST,MT,)

Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya

Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Bed patient adalah salah satu alat penunjang kesehatan yang ada di Rumah

Sakit yang digunakan sebagai tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk

mempermudah memindahkan pasien yang tidak bisa bergerak agar dipindahkan dari

ruang ke ruang yang lain.

Salah satu pekerjaan perawat di rumah sakit harus mendorong bed pasien

dan bobot pasien yang cukup berat yang dalam sehari harus memindahkan lebih dari

satu pasien di beberapa ruangan yang berbeda jarak. Alat yang akan dibuat ini,

prinsip kerjanya memanfaatkan tenaga motor DC, gear, aki dan tuas kendali

yang kesemuanya ini agar dapat memudahkan dalam memindahkan bed

patient.

Pengukuran pada alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini

terfokus pada penggunaan aki. Dengan aki penuh dapat menempuh jarak ….

Berdasarkan percobaan pengujian alat dan pendataan secara umum dapat

disimpulkan bahwa alat ‘Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Roda’ ini dapat

digunakan

Kata Kunci : Bad Patient, Motor

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bed patient adalah salah satu alat

penunjang kesehatan yang ada di

Rumah Sakit yang digunakan sebagai

tempat istirahat pasien. Alat ini juga

digunakan untuk mempermudah

memindahkan pasien yang tidak bisa

bergerak agar dipindahkan dari ruang ke

ruang yang lain.

Berdasarkan hasil dari survey di

beberapa rumah sakit, aktifitas yang

dilakukan oleh perawat di Rumah Sakit

cukup tinggi. Salah satunya kegiatan

yang di lakukan oleh perawat yaitu

memindahkan pasien dari ruang ke

ruang yang lain dan membutuhkan

tenaga yang tidak sedikit. Tidak hanya

itu sebagai contoh di Rumah Sakit besar

yang mempunyai lahan yang luas

mengakibatkan koridor dan jarak antar

ruangan yang berjauhan. Hal tersebut

berdampak pada beban pekerjaan

perawat sebagai tenaga medis harus

bekerja ekstra mendorong pasien dari

ruang ke ruang melewati koridor yang

Page 2: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

panjang dan menempuh jarak yang

jauh. Ditambah lagi harus mendorong

bed pasien dan bobot pasien yang

cukup berat yang dalam sehari harus

memindahkan lebih dari satu pasien di

beberapa ruangan yang berbeda jarak.

Berdasarkan pengamatan tersebut

penulis ingin membantu para tenaga

medis dengan harapan dapat

memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara cepat dan efektif.

Pada kesempatan ini penulis ingin

mencoba memodifikasi bed patient

yang ada di RSUD Ngudi Waluyo

Wlingi-Blitar karena masih terdapat

beberapa kekurangan dimana bed

patient tetap didorong manual

dengan beban yang cukup berat. Alat

yang akan dibuat ini, prinsip

kerjanya memanfaatkan tenaga motor

DC dengan torsi besar untuk

menggerakkan roda tambahan yang

di pasang di bawah bed patient yang

dilengkapi rantai gear untuk

menggerakkan roda tambahan. Bed

patient akan dilengkapi tuas kendali

untuk bermanufer selain itu

pembuatan bed patient ini juga

memanfaatkan aki berkapasitas besar

sebagai sumber tegangan untuk

menggerakkan motor DC, sehingga

bed patient ini kuat membawa beban

berat dan daya batrei nya bertahan

lama. Dilengkapi indikator yang

mengingatkan bahwa daya mulai

habis dan daya batrei dapat di charge

ulang dengan menyambungkan pada

stop kontak PLN.

Berdasarkan latar belakang

masalah tersebut di atas penulis akan

memodifikasi” Bed Patient

Dilengkapi Motor Penggerak Roda ”

1.2 Batasan Masalah

1.2.1 Bed patient ini digunakan

hanya untuk melewati koridor

atau jalan yang datar, karena

tujuan awal dibuatnya modul

ini, untuk meringankan kerja

perawat ketika mendorong

bed patient yang melewati

koridor jalan rumah sakit

yang panjang atau

memindahkan pasien dari

ruang ke ruang yang jaraknya

berjauhan.

1.2.2 Gerakan dari bed patient ini

yaitu gerakan maju mundur

dan kanan kiri.

1.2.3 Alat ini diharapkan dapat

beroperasi +/- 15 menit

1.2.4 Ketika daya tidak cukup maka

bed patient dapat dioperasikan

secara manual.

1.2.5 Menggunakan sebuah

voltmeter sebagai indikator ,

agar operator dapat

memperkirakan jarak yang

akan di tempuh dengan daya

aki yang ada.

1.3 Rumusan Masalah

“Dapatkah dibuat Bed Patient

Dilengkapi Motor Penggerak Roda?”

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Dibuatnya alat Bed Patient

Dilengkapi Motor Penggerak Roda

1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.2.1 Merancang rangkaian motor

DC untuk menggerakkan bed

patient

Page 3: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

1.4.2.2 Merancang sistem mekanik

untuk manuver bed patient

ketika berjalan

1.4.2.3 Merancang perbandingan

rantai gear untuk

memperhalus putaran motor

penggerak

1.4.2.4 Uji coba driver motor dengan

mengunakan motor dc

1.4.2.5 Uji coba PWM dengan motor

dc penggerak

1.4.2.6 Uji beban di atas bed patient

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan

mahasiswa tentang pemanfaatan

rangkaian elektronika dan untuk

memudahkan pekerjaan dalam dunia

kerja khususnya dalam dunia

elektromedik.

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Memudahkan petugas untuk

memindahkan pasien dari ruang

ke ruang tanpa terkendala jarak

yang jauh

1.5.2.2 Petugas dapat bekerja maksimal

karena tidak perlu susah-susah

mendorong bed patient

2. Teori Dasar

2.1 Bed Patient

Fungsi atau kegunaan dari bed

patient adalah, tempat tidur yang

digunakan oleh seseorang yang

menderita sakit atau yang biasa disebut

pesakitan. Ranjang ini dapat digunakan

di rumah sakit, klinik, puskesmas, atau

di rumah, ranjang pasien yang

digunakan sebaiknya yang nyaman dan

aman agar nyaman digunakan pada saat

digunakan oleh seseorang yang sedang

sakit.

Manfaat bed patien bagi perawat

sendiri di jaman sekarang ini adalah,

perawat juga menggunakan bed patient

ini utuk mengangkut pasien dari ruang

ke ruang dengan cara mendorongnya

secara manual, daripada repot

memindahkan pasien ke kursi roda

terkecuali bagi pasien yang masih bisa

berjalan sendiri.

2.2. Motor DC

Motor DC digunakan pada

penggunaan khusus dimana diperlukan

penyalaan torque yang tinggi atau

percepatan yang tetap untuk kisaran

kecepatan yang luas. sebuah motor DC

biasanya memiliki tiga komponen

utama:

Kutub medan.

Secara sederhada digambarkan

bahwa interaksi dua kutub magnet

akan menyebabkan perputaran pada

motor DC. Motor DC memiliki

kutub medan yang stasioner dan

dinamo yang menggerakan bearing

pada ruang diantara kutub medan.

Motor DC sederhana memiliki dua

kutub medan: kutub utara dan kutub

selatan. Garis magnetik energi

membesar melintasi bukaan diantara

kutub-kutub dari utara ke selatan.

Untuk motor yang lebih besar atau

lebih komplek terdapat satu atau

lebih elektro magnet. Elektro

magnet menerima listrik dari

sumber daya dari luar sebagai

penyedia struktur medan.

Dinamo.

Page 4: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

Bila arus masuk menuju dinamo,

maka arus ini akan menjadi

elektromagnet. Dinamo yang

berbentuk silinder, dihubungkan ke

as penggerak untuk menggerakan

beban. Untuk kasus motor DC yang

kecil, dinamo berputar dalam medan

magnet yang dibentuk oleh kutub-

kutub, sampai kutub utara dan

selatan magnet berganti lokasi. Jika

hal ini terjadi, arusnya berbalik

untuk merubah kutub-kutub utara

dan selatan dinamo.

Commutator.

Komponen ini terutama ditemukan

dalam motor DC. Kegunaannya

adalah untuk membalikan arah arus

listrik dalam dinamo. Commutator

juga membantu dalam transmisi

arus antara dinamo dan sumber

daya.

2.3. Tuas Kendali

Dalam modul ini tuas kendali

berperan penting sebagai pengontrol

laju kecepatan bed pasien, dan juga

sebagai control penggerak arah bed

pasien, tuas pengendali sengaja dibuat

satu pasang agar perawat/operator lebih

leluasa dalam mengendali gerakan dari

bed pasien itu sendiri.

2.4. Gir

Gear (gir) dan rantai mempunyai

peran yang cukup vital bagi sebuah

motor. Karena melalui gear dan rantai

inilah transfer putaran mesin ke roda

belakang motor. Selain itu rantai dan

gear ini mempunyai pengaruh terhadap

kenyaman dan keamanan dalam

berkendara.

Cara mengarur perbandingan gir

yang ideal untuk motor sebenarnya

cukup mudah. Gunakan perbandingan

standart bawaan motor sebagai acuan.

Sebagai contoh misal gir depan bawaan

motor ukuran 14,dan ukuran gir

belakang 35.Dapat dihitung 35 : 14 =

2,5 nah angka 2,5 ini akan menjadi

acuan dalam mengatur perbandingan

gir.

2.5. Accu (aki)

Accu Terdiri dari pelat positif dan

negatif. Untuk pelat positif dibuat dari

logam timbel preoksida (PbO2).

Sedangkan pelat negatif hanya dibuat

dari logam timbel (Pb). Yang kemudian

diberi Air aki yang terbuat dari

campuran air (H2O) dan asam sulfat

(SO4). Hasil rendaman dari dua buah

plat yang berbeda ini menghasilkan arus

listrik searah (DC). Pada alat ini accu

digunakan untuk memberi tegangan

pada motor DC sebagai penggerak roda

utama

2.6. Pulse Width Modulation

(PWM)

Sebuah rangkaian Pulse Width

Modulation (PWM) sederhana dapat

direalisasi dengan menggunakan sebuah

rangkaian schmitt trigger, rangkaian

integrator, dan rangkaian komparator.

Penguat operasional blok A

menunjukkan rangkaian schmitt trigger

berfungsi untuk memdapatkan keluaran

tegangan kotak. Penguat operasional

blok B menunjukkan rangkaian

integrator bertugas merubah tegangan

keluaran dari schmitt trigger menjadi

tegangan segitiga (gigi gergaji).

Besarnya frekuensi tegangan gigi

gergaji tergantung dari besanya nilai

dari resistor R dan kapasitor C. Untuk

Page 5: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

mendapatkan tegangan kotak dengan

lebar pulsa berubah (PWM-Pulse Width

Modulation), tegangan keluaran segitiga

integrator dibandingkan dengan

tegangan referensi DC pada rangkaian

komparator blok C. Gambar 1

memperlihatkan konsep dasar dari blok

diagram rangkaian modulasi lebar pulsa

atau Pulse Width Modulation (PWM)

yang akan dibangun dengan

menggunakan komponen diskrit.

Lebar dutycycle (D) PWM

ditentukan oleh level pengaturan

tegangan referensi VREF dan tegangan

keluaran segitiga rangkaian integrator

B. Level pengaturan tegangan referensi

VREF ditetapkan diantara nilai dari level

tegangan keluaransegitiga rangkaian

integrator B yang diberikan pada

rangkaian komparator C. Tegangan

keluaran dari komparator berbentuk

segitiga dengan durasi tergantung pada

tegangan referensi VREF seperti yang

ditunjukkan pada Semakin rendah nilai

dari tegangan referensi VREF, maka akan

semakin lebar durasi waktu pulsa positif

dari tegangan keluaran VOB.

2.6.1. IC LM324

IC LM324 merupakan IC

Operational Amplifier, IC ini

mempunyai 4 buah op-amp yang

berfungsi sebagai comparator. IC ini

mempunyai tegangan kerja antara +5 V

sampai +15V untuk +Vcc dan -5V

sampai -15V untuk -Vcc. Adapun

definisi dari masing-masing pin IC

LM324 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7 Konfigurasi IC Lm324

a. Pin 1,7,8,14 (Output)

Merupakan sinyal output.

b. Pin 2,6,9,13 (Inverting Input)

Semua sinyal input yang berada

di pin ini akan mempunyai

output yang berkebalikan dari

input.

c. Pin 3,5,10,12 (Non-inverting

input)

Semua sinyal input yang berada

di pin ini akan mempunyai

output yang sama dengan input

(tidak berkebalikan).

d. Pin 4 (+Vcc)

Pin ini dapat beroperasi pada

tegangan antara +5 Volt sampai

+15 Volt.

Pin 11 (-Vcc), pin ini dapat

beroperasi pada tegangan antara -5 Volt

sampai -15 Volt.

Page 6: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

3. Metodologi

3.1 Diagram Mekanis

Gambar 3.1 : Diagram mekanis alat

3.2 Diagram Blok

Gambar 3.2 gambar blok diagram

Cara kerja diagram blok :

Tuas kendali akan memberikan inputan

atau perintah, kemudian driver motor

akan mengeksekusi ke motor

penggerak, sesuai dengan perintah dari

tuas kendali.

3.3 Diagram mekanik

3.3.1. Tampak Atas

Gambar 3.3 gambar mekanik

tampak atas

Keterangan:

A. roda belakang yang dapat berputar

360°

B. motor roda depan dengan roda yang

memiliki motor penggerak terpisah

memungkinkan gerakan manufer

patah - patah seperti halnya

kendaraan tank

C. gear dan rantai sebagai penghubung

antara motor dengan roda depan.

D. roda depan sebagai tumpuan

pergerakan alat

3.3.2. Tampak Samping

Gambar 3.4 gambar mekanik

tampak samping

Page 7: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

3.4 Urutan Kegiatan

Dalam penelitian dan pembuatan

modul ini penulis terlebih dahulu

mengadakan persiapan untuk proses

pembuatan dan pengamatan yang

meliputi dibawah ini:

1. Mempelajari literatur

2. Menentukan topik

3. Menyusun latar belakang, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat

4. Membuat diagram mekanis,

diagram blok sistem dan diagram

alir proses/program

5. Menentukan rancangan penelitian,

variabel-variabel penelitian dan

definisi operasional

6. Menyusun proposal

7. Merancang rangkaian mekanik dan

rangkaian elektronik dalam bentuk

modul-modul

8. Menyatukan modul-modul

membentuk sistem modul

9. Menguji sistem modul dan

mengukur besaran-besaran fisis

yang diperlukan

10. Menghitung parameter-parameter

kinerja sistem

11. Membuat ulasan mengenai hasil-

hasil dari penelitian ini meliputi

kelebihan/kekuatan sampai dengan

kekurangan/kelemahan sistem

12. Menarik kesimpulan dan saran

untuk perbaikan sistem

13. Menyusun laporan karya tulis

ilmiah

3.5 Jadwal Kegiatan

I. Penentuan judul dan pembuatan

proposal.

II. Pengumpulan Proposal dan Ujian

proposal

III. Revisi Proposal setelah Ujian

Proposal

IV. Mempelajari literature,komponen

serta rangkaian modul, Mencoba

rangkaian dan pembuatan Modul.

V. Uji kelayakan dan seminar Awal.

VI. Ujian Sidang dan Pengumpulan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

4. PEMBUATAN, PENGUJIAN

DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan

4.1.1 Modul Rangkaian Suhu

Spesifikasi Modul PWM yang

diperlukan adalah:

1. Mebutuhkan tegangan 12 v dan

ground

2. Menggunakan ic op amp LM324

3. Menggunakan PC817

4. Menggunkan 2 multitun 103 dan

104

jadi didapatkan rangkaian seperti

gambar di bawah ini:

+

-

U1B

LM324

5

67

411

R7

MT 10K

13

2

D7

IN4007

J5TP2

1

R22 pot 100k1

3

2

ISO2pc817

12

43

R4 MT 100k

1 3

2

C1

104

R10 1k

R23

1K

R11k

+

-

U1D

LM324

12

1314

411

J3TP3

1

R8

100k

VCC

Q2IRF530N/TO

J11

MOTOR

12

VCC

R9 56k

VCC

R3

1k

+

- U1A

LM3243

21

411

C21uF

+

-

U1C

LM324

10

98

411

VCC_BAR

J4

TP1

1

Gambar 4.1.1 Rangkaian Suhu

Langkah-langkah pengaturan/pengujian

yaitu:

1. Hubungkan rangkaian dengan aki

2. Cek outputan pada kaki 5 maka

akan mengeluarkan.

Page 8: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

Gambar 4.2 Output Kaki 3

3. Cek output pada kaki 7 maka akan mengeluarkan gelombang.

Gambar 4.3 Output Kaki 7

4. Cek output pada kaki 1 makan akan

keluar gambar

Gambar 4.4 Output Kaki 1

5. Cek output pada kaki 8, maka akan

keluar gambar

Gambar 4.5 Output Kaki 8

6. Cek output pada kaki 13, maka akan

keluar gambar

Gambar 4.6 Output Kaki 13

7 Cek pada kaki 14, maka akan keluar

outputan gambar sebagai berikut

Gambar 4.7 Output Kaki 14

8. Ketika low pada kaki 13 akan keluar

gambar sebagai berikut

Page 9: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

Gambar 4.8 Output Kaki 13

Saat Low

9. Saat low pada kaki 14 maka akan

keluar gambar

Gambar 4.9 Output Kaki 14

Saat Low

10. Saat Medium pada kaki 13 maka

akan keluar gambar

Gambar 4.10 Output Kaki 13

Saat Medium

11. Saat Medium pada kaki 14 maka

akan keluar gambar

Gambar 4.11 Output Kaki 14

Saat Medium

12. Saat PWM 80% pada kaki 13 maka

akan keluar gambar

Gambar 4.12 Output Kaki 13

Saat PWM 80%

13. Pada saat PWM 80% pada kaki 14

akan keluar gambar

Gambar 4.13 Output Kaki 14

Saat PWM 80%

Page 10: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

14. Saat high cek pada kaki 13 maka

akan keluar gambar

Gambar 4.14 Output Kaki 13

Saat High

15. Saat high pada kaki 14 maka akan

keluar gambar

Gambar 4.15 Output Kaki 14

Saat High

. 4.1.2 Modul Rangkaian Driver Motor

Spesifikasi Modul Rangkaian

Driver Motor yang diperlukan adalah:

1. Membutuhkan Tegangan 12 v dan

ground

2. Relay ini untuk mengatur tegangan

24 v untuk mengaktuifkan motor

jadi didapatkan rangkaian

seperti gambar di bawah ini:

D10

LEDpwm

J1

CON2

12

C1CAP NP

D11

LED

C2CAP NP

D12

LED

K4

RELAY 5

34

5

68

712

+

C3CAP NP

-

K6

RELAY 6

34

5

68

712

K5

RELAY 3

34

5

68

712

+

C4CAP NP

D5

DIODE

-

J3

sw 2

1 2

J2sw 1

1 2

+

R5RESISTOR

J8aki kecil

1 2

J4sw 3

1 2

-

R6RESISTOR

+

D6

DIODE

A -+

MG1

MOTOR SERVO

1 2

K1

RELAY 1

34

5

68

712

-

R7RESISTOR

D7

DIODE

J5sw 4

1 2

+

R8RESISTOR

-

D8

DIODE

A- +

MG2

MOTOR SERVO

12

-

K2

RELAY 2

34

5

68

712

D9

LED

J6sw 5

1 2

+

J7sw 6

1 2

K3

RELAY 4

34

5

68

712

Langkah-langkah

pengaturan/pengujian yaitu:

1. Menghubungkan dengan motor dc

2. Ketika switch 1 ditekan maka relay

1 dan 2 akan bekerja dan motor

kanan mundur tapi motor kiri maju

sehingga menghasilkan gerakan

belok kanan begitu juga sebaliknya,

ketika sw 2 dan 3 ditekan maka

relay 1 dan 2 tetap bekerja tetapi

fase nya dibalik oleh relay 3

sehingga motor kiri mundur dan

motor kanan maju maka akan

menghasilkan gerakan belok kiri.

Ketika sw 4 ditekan maka relay 4

dan 5 aktif, menyebabkan kedua motor

mendapatkan fase yang sama (-+)

sehingga gerakan motor maju, ketika sw

5 dan 6 maka relay 4, 5 tetap bekerja

namun fase dibalik oleh relay 6

sehingga gerakannya mundur.

Page 11: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

4.1.3 Rangkaian Alarm Baterai Habis

Spesifikasi Modul Modul Baterai

Habis yang diperlukan adalah:

1. Membutuhkan tegangan 12 v dan

ground

2. Menggunakan LM358

3. Menggunakan buzzer 12 v

jadi didapatkan rangkaian seperti di

bawah ini:

D2

LED

R1POT1

3

2

D1

DIODE

R2POT1

3

2

J1

CON2

12

SW1

SW KEY-YM061

1 2

R3RESISTOR

R4RESISTOR

+

-

U2A

LM358

3

21

84

LS1

BUZZER

1

2

Gambar 4.1.3 rangkaian alarm

baterai habis

Langkah langkah pengaturan dan

pengujian yaitu :

1. Rangkaian ini diberikan tegangan

24v dalam kondisi penuh. Multitun

1 disetting 7 v dan multitun 2

disetting 4,5v, diode zener akan

mempertahankan 4,5v karena

dirangkai secara parallel pada

multitun

2. Ketika tegangan pada input (Aki)

turun maka tegangan settingan pada

multitun 1 akan ikut turun dan jika

turun terus menerus dibawah

referensi (multitun 2) maka buzzer

akan berbunyi terus menerus

sampai indicator buzzer ditekan.

4.2 Pengujian System

4.2.1. Teknik Pengujian dan

Pengukuran

Beberapa langkah dalam pengukuran

dan pengujian modul yaitu :

1. Menyiapkan modul yang akan

diukur beserta alat ukur yang

dibutuhkan.

2. Memeriksa kembali rangkaian

ataupun blok yang akan diukur,

memastikan tidak ada konsleting

antar kabel yang

menghubungkan tiap blok pada

rangkaian.

3. Memasang avometer pada test

poin dan menghubungkan

rangkaian dengan osiloskop

4. Menyiapkan tabel pengujian dan

pengukuran sebelum dimulai

pengukuran terhadap modul.

5. Menghidupkan Alat dan

mengukur dengan

menyambungkan pada osiloskop

6. Mengukur dan menjalankan bed

pasien dengan menggunakan

beban. Pada saat pengukuran

mengambil sampel berat badan

85kg dan 125kg

4.2.2. Hasil Pengukuran

Sebagai hasil penelitian dalam

pembuatan “Bed Patient Dilengkapi

Motor Penggerak Roda”, dilakukan

beberapa pengukuran. Yaitu

pengukuran ketahanan alat terhadap

pasien dengan berat badan tertentu.

Page 12: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

4.2.2.1 Pengukuran Dengan Berat

Badan Pasien 85kg

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran dengan

Berat Badan Pasien 85kg

4.2.2.2 Pengukuran Dengan Berat

Badan Pasien 125kg

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran dengan

Berat Badan Pasien 125kg

4.2.3. Analisis

Bed pasien dengan penggerak

roda dapat dijalankan dengan

menggunakan joestick dan ada

pengaturan kecepatan. Pada bed pasien

di supply dengan menggunakan 2 Aki, 1

Aki berisi 10 A dan 1 Aki berisi 45 A

menggunakan 2 Aki yang kemudian

disambung seri bertujuan untuk

mendapat tegangan 24v khusus untuk

motor.

Pada alat juga dilengkapi

dengan sensor baterai yang jika baterai

akan habis maka buzzer akan berbunyi.

Indicator baterai menggunakan

voltmeter untuk menunjukkan seberapa

banyak Aki. Jika ditengah perjalanan

baterai habis dan tidak memungkinkan

untuk mengecas Aki maka bed pasien

dapat dimode manual.

4.3.2. Kelemahan/Kekurangan Sistem

1. Ketika ingin memulai gerakan maju

mundur kakan kiri harus dimulai

dengan PWM low karena jika

langsung dari PWM yang high akan

merusak gir yang terbuat dari plastic

didalam gir box

2. Ketika ingin belok kanan atau kiri

posisi roda bebas harus posisi lurus,

apabila tidak maka motor akan

bekerja lebih berat.

5.PENUTUP

Bab 5 mencantumkan

kesimpulan dari hasil

kegiatan/pekerjaan yang telah

dilaksanakan dan saran untuk

kegiatan/pekerjaan selanjutnya.

5.1. KESIMPULAN

Secara menyeluruh penelitian ini dapat

menyimpulkan bahwa:

5.1.1 Rangkaian motor DC dapat

menggerakkan bed pasien

dengan baik

5.1.2 Sistem mekanik dapat bekerja

sesuai dengan keingininan

penulis karena dapat

bermanuver dengan baik

5.1.3 Menggunakan gear yang lebih

kecil pada motor dibandingkan

gear pada roda ini dilakukan

untuk mendapatkan torsi yang

besar.

Page 13: Bed Patient Dilengkapi Motor Penggerak Rodadigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019. 2. 20. · tempat istirahat pasien. Alat ini juga digunakan untuk mempermudah

5.1.4 Driver motor dapat menjalankan

motor dengan baik, sesuai

dengan keinginan user

5.1.5 Modul yang dibuat tidak ada

batasan terhadap berat badan

pasien jadi saat pengujian / uji

coba alat penulis menggunakan

beban pasien 125 kg yang dirasa

cukup berat untuk ukuran

pasien.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa

“Bed Patient dengan Penggerak

Roda” dapat digunakan.

5.2. SARAN

Pengembangan penelitian ini

dapat dilakukan pada:

5.2.1. Pilih motor dengan torsi yang

lebih tiggi dari motor yang sekarang

digunakan

5.2.2. Jangan menggunakan rantai untuk

menghubungkan motor dengan roda

karena akan memberatkan poros

motor dan motor akan bekerja

dengan keras sebaiknya

menggunakan perbandingan gir box

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdil, Margiono , 2013 ,

Rangkaian Kendali Motor

Menggunakan PWM ,

http://margionoabdil.blogspot.co

m/2012/11/rangkaian-kendali-

motor-dc-

menggunakan.html?m=1 03-01-

2014

[2] Larasati , Shifa Maharani , 2013 ,

Elemen Volta, Elemen Kering,

dan Akumulator

,http://syifamaharanilarasati.blogs

pot.com/2013/09/elemen-volta-

elemen-kering-dan.html 23-10-

2013

[3] Michell, Colin , 2011 , 50 555

Circuits ,

http://robotq.blogspot.com/2011/0

3/projec-ic-555.html?m=1

[4] Nasir, Abdul .2008.”buku ajar :

metodologi penelitian kesehatan”.

Jakarta : Nuha Media.

[5] Sudjatmiko, Iwan , 2013 , Teori

Menghitung Kecepatan Mobil ,

http://yamatoikwan.blogspot.com/

2013/07/teori-menghitung-

kecepatan-mobil-car.html?m=1

BIODATA PENULIS

Nama: Philip Lakrisna

TTL: Blitar, 18 februari 1993

Alamat : kesamben - Blitar

Pendidikan: SMA