bentuk-2 pendekatan & partisipasi masyarakat 2009 - copy
TRANSCRIPT
PERAN SERTA MASYARAKATPERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan adalah keadaan dimana
individu, keluarga maupun masyarakat
umum ikut serta bertanggung jawab
terhadap kesehatan diri, keluarga,
ataupun kesehatan masyarakat
lingkungannya ( Dep Kes RI, 1991 )
1. Manfaat kegiatan yang
dilakukan.
2. Adanya kesempatan.
3. Memiliki ketrampilan.
4. Rasa Memiliki.
5. Faktor tokoh masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi Peran Serta Masyarakat
1. Peran serta karena terpaksa adanya ancaman atau sanksi.
2. Peran serta karena imbalan baik dalam bentuk imbalan materi
atau imbalan kedudukan.
3. Peranserta karena kesadaran kesadaran tanpa adanya paksaan atau
harapan dapat imbalan.
BENTUK PERAN SERTA
1. Tenaga, mis: menyiapkan tempat dan peralatan
dsb.
2. Materi mis : uang, pinjaman tempat dsb.
WUJUD PERAN SERTA
1. Menggerakan, berarti menimbulkan kekuatan pada individu yang memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
2. Mengarahkan tingkah laku individu thd suatu tujuan.
3. Menjaga & menopang tingkah laku yang dilakukan oleh individu
MOTIVASI UNTUK BERPERAN SERTA
Ingin tahu.Tertarik akan keuntungan.Untuk menghindarkan hukuman / sanksi.
Motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu
Berdasarkan macamnya motivasi timbul karena:
Umur.
Budaya / adat istiadat yang berkenaan dengan
kesehatan
Agama
kelompok
Tingkat sosial ekonomi
Faktor yang mempengaruhi motivasi
KONSEP KADERKONSEP KADER
PENGERTIAN KADERPENGERTIAN KADER
Kader adalah orang yang diharapkan memegang pekerjaan penting dalam suatu pekerjaan. (Kamus besar bahasa Indonesia, 1993).
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Sutomo, 1993).
Kader Posyandu adalah warga masyarakat yang terlibat dlm seksi 7 dan seksi 10 LKMD ( Tim penggerak PKK ) yang tergabung dalam Pokja IV yang membidangi masalah kesehatan dan KB dan aktif dalam kegiatan Posyandu. ( Depkes RI , 1996).
1. Memberitahukan hari dan jam buka Posyandu kepada para ibu pengguna Posyandu ( ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita serta ibu usia subur ) sebelum hari buka Posyandu.
2. Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan Posyandu sebelum Posyandu dimulai seperti timbangan, buku catatan, KMS, alat peraga penyuluhan dll.
3. Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil dan ibu usia subur yang hadir di Posyandu.
4. Melakukan penimbangan bayi dan balita.5. Mencatat hasil penimbangan kedalam KMS6. Melakukan penyuluhan perorangan kepada ibu- 2 di meja IV,
dg isi penyuluhan sesuai dg permasalahan yang dihadapi ibu yang bersangkutan.
7. Melakukan penyuluhan kelompok kpd ibu-2 sblm meja I atau setelah meja V (kalau diperlukan ).
8. Melakukan kunjungan rumah khususnya pada ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan balita serta pasangan usia subur, untuk menyuluh & mengingatkan agar datang ke Posyandu.
Peranan Kader dlm penyelenggaraan Posyandu
KONSEP POSYANDUKONSEP POSYANDU
PENGERTIAN POSYANDUPENGERTIAN POSYANDU
suatu form komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa (Depkes RI 1986)
upaya masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan melalui kegiatan terpadu yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri melalui bimbingan dan bantuan petugas kesehatan (Depkes RI, 1991)
PENDAFTARAN : MEJA IPENDAFTARAN : MEJA I
PENIMBANGAN : MEJA IIPENIMBANGAN : MEJA II
PENGISIAN KMS : MEJA III
PENGISIAN KMS : MEJA III
PENYULUHAN : MEJA IVPENYULUHAN : MEJA IV
PELAYANAN : MEJA VPELAYANAN : MEJA V
Langkah-langkahBENTUK KEGIATAN POSYANDUBENTUK KEGIATAN POSYANDU
PRATAMAPRATAMA
MADYAMADYA
PURNAMAPURNAMA
MANDIRIMANDIRI
Kategori
KATEGORI POSYANDUKATEGORI POSYANDU
Indikator-indikator dari kegiatan yg dilaksanakan di posyandu
DASAR PENGKATAGORIANDASAR PENGKATAGORIAN
Frekwensi penimbangan pertahun. Rata-rata jumlah kader tugas pada hari H
posyandu. cakupan D/S dan N/S. Cakupan Immunisasi. Cakupan Ibu hamil. Cakupan KB. Program tambahan. Dana sehat.
1. Puskesmas : dokter, perawat, bidan.2. PLKB / PPLKB.3. Petugas sektor lain.4. Para Kader program yang bersangkutan yaitu:
Kader kesehatan ( Prokesa, Kader gizi dan lain-lain).
5. PPKBD ( Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa).
6. Kader penggabungan sektor lain.
Petugas pelaksana posyandu
Petugas pelaksana posyandu
Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut. Balita yang berat badanya di bawah garis merah. Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit
telinga. Balita yang mencret. Anak yang menderita buta senja atau mata keruh. Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau
perkembangan terlambat. Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu
hamil. Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang
terus menerus (UPGK, 2000).
apabila kader menemui msl kesehatan , kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, msl tsb dapat berupa:
Kader dalam tugas senantiasa didampingi petugas dari puskesmas
Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa; Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai
terbentuknya balok SKDN. Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran
petugas. Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti
penyuluhan.
MBENTUK KEGIATAN LAIN POSYANDU MBENTUK KEGIATAN LAIN POSYANDU
Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:
Melaksanakan kunjungan rumah. Menggerakan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta
dalam kegiatan UPGK. Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga. Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan
peragaan ketrampilan (UPGK, 2000).
mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar
Bidan desa. Kepala Desa. Tokoh masyarakat / tokoh
agama. Petugas LKMD, RT, RW. Tim Penggerak PKK. Petugas PLKB. Petugas pertanian ( PPL ). Tutor dari P dan K (UPGK, 200).
Jalan keluar jika kader menemukan kesulitan
Dukungan dari puskesmas/ petugas
kesehatan
Dukungan dari puskesmas/ petugas
kesehatan
Bentuk dukunganBentuk dukungan
Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari: Aspek komunikasi. Tehnik berpidato. Kepemimpinan yang mendukung Posyandu. Proses pengembangan. Tehnik pergerakan peranserta masyarakat. Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu
berupa: - Cara melakukan pendataan / pencatatan. - Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat.
Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu (Depkes Ri, 1995).
Dukungan dari Masyarakat / LKMD
Dukungan dari Masyarakat / LKMD
Bentuk dukunganBentuk dukungan
Peranan LKMD dalam pembentukan Posyandu;
Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan untuk membentuk posyandu di wilayahnya.
Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara pembentukannya.
Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan musyawarah masyarakat dalam rangka membentuk Posyandu, penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan lain-lainnya.
Dukungan dari Masyarakat / LKMD
Dukungan dari Masyarakat / LKMD
Bentuk dukunganBentuk dukungan
Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu melaksanakan tugasnya di Posyandu dengan baik.
Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita serta ibu usia subur agar datang ke Posyandu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Peranan LKMD dalam pelaksanaan Posyandu
Bentuk dukunganBentuk dukungan
1. Mengamati apakah penyelenggaraan Posyandu telah dilakukan secara teratur setiap bulan, sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Mengamati apakah Posyandu telah melaksanakan pelayanan secara lengkap (KIA, KB, Gizi, Immunisasi dan penanggulangan diare).
3. Memberikan saran-saran kepada kepala desa / kelurahan dan kader agar Posyandu dapat berfungsi secara optimal ( agar buka teratur sesuai jadwal, melakukan pelayanan secara lengkap dan dikunjungi ibu hamil, ibu dan anak balita serta ibu usia subur).
4. Bila dipandang perlu, membantu mencarikan jalan agar Posyandu dapat melakukan pemberian makanan tambahan kepada bayi dan anak balita secara swadaya.
Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu.
Bentuk dukunganBentuk dukungan
5. Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah ibu (kunjungan rumah) dengan bahan penyuluhan yang tersedia).
6. Mencarikan jalan dan memberi saran-saran agar kader dapat bertahan melaksanakan tugas dan perannya ( tidak drop out). Misalnya dg pemberian penghargaan, mengupayakan alat tulis atau bantuan lainya.
7. Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi Posyandu.
8. Agar pembinaan Posyandu dan pembinaan kader dilakukan oleh LKMD ini dapat dilaksanakan dg baik, maka cara dan pesan-2 penyuluhan yang berkaitan dg promosi Posyandu juga perlu dipahami oleh LKMD.
Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu.
PHC SBG STRATEGIGLOBAL UNTUK MENCAPAI
KESUMA
PHC SBG STRATEGIGLOBAL UNTUK MENCAPAI
KESUMA
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, peserta didik dapat memahami tentang konsep PHC sebagai strategi global untuk mencapai Kesuma.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KONSEP PHCKONSEP PHC
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, dan pengalaman dlm pembangunan kesehatan di banyak negara
yg diawal dg kampanye masal pd th 1950-an dlm pembrantasan penyakit menular.
Dasar Pemikiran :
KONSEP PHCKONSEP PHC
Kesehatan merupakan hak setiap orang
Setiap orang berkewajiban untuk memeliharan & menciptakannya
Mengingat kesehatan mrpk hak setiap orang, Sidang Kesehatan Sedunia th 1977 melahirkan kesepakatan global untuk mencapai ‘kesehatan untuk semua pada tahun 2000’.
tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomi
: perlu komitmen kuat dg dukungan multisektoral
Dasar Pemikiran :
KONSEP PHCKONSEP PHC
Slogan, sekaligus tujuan pembangunan kesehatan semesta itu menyuarakan keadilan sosial bagi mereka yang tidak beruntung menikmati pemerataan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, pengembangan cara-cara memecahkan masalah kesehatan dan mobilisasi sumber daya yang tersedia untuk kesehatan
Dasar diatas terjadi perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan
perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan tersebut meliputi a.l.
• perubahan penekanan upaya kesehatan dari kuratif menjadi kuratif-preventif,
• dari perkotaan ke pedesaan, • dari golongan mampu ke golongan masyarakat
berpenghasilan rendah, • dari kampanye massal kesehatan yang bersifat
vertikal ke upaya kesehatan terpadu sebagai komponen pembangunan sosial ekonomi yang menyeluruh.
diadakan di alma ata pada tanggal 12 september 1978. deklarasi ini merupakan hasil konferensi internasional berupa komitmen untuk melaksanakan “upaya kesehatan primer” (primary health care) yang isi deklarasi dibagi atas 8 pasal sebagai berikut:
Isi deklarasi dibagi atas 8 pasal sebagai berikut :
DEKLARASI ALMA ALTADEKLARASI ALMA ALTA
1. Kesehatan mrpk hak asasi manusia yang mendasar 2. Mrpkn kepentingan bersama antara semua negara u/
meningkatkan pemerataan & status kesmas3. Peningkatan & perlindungan kesmas penting u/
menunjang pembangunan sosial dan ekonomI, serta mendukung mutu kehidupan yang lebih baik serta perdamaian dunia.
4. Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan secara perorangan maupun berkelompok dlm perancanaan dan pelaksanaan kesehatannya
5. Sasaran sosial utama pemerintah dan organisasi internasional kes pd th 2000 bagi penduduk dunia adalah agar mereka dpt hidup produktif scr sosial maupun ekonomi.
6. Upaya kesehatan primer adalah kunci untuk mencapai sasaran tsb sbg wujud keadilan sosial
DEKLARASI ALMA ALTADEKLARASI ALMA ALTA
lanjutan
7. Upaya Kesehatan Primer: • Mencerminkan dan berasal dari kondisi ekonomi dan karakteristik sosial, budaya
dan politik negara | masyarakat serta berpangkal pada penerapan hasil-2 yang cocok dari pada penelitian sosial, biomedis dan pelayanan kesehatan serta pengalaman kesehatan masyarakat.
• Meyediakan pel promotif, preventif, kuratif dan pemulihan yang sesuai. • Meliputi paling sedikit: penyuluhan ttg masalah kesehatan yang dihadapi dan
metode pencegahan dan pengawasannya, peningkatan pengadaan pangan dan gizi, pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai, KIA termasuk KB, Imunisasi untuk mencegah penyakit menular utama, pencegahan dan pengawasan penyakit endemik setempat, pengobatan tepat bagi penyakit umum dan kecelakaan, serta penyediaan obat esensial.
• Di samping sektor kes, perlu dilibatkan pula semua sektor pembangunan
8. Semua negara harus bekerjasama dlm suatu semangat persahabatan untuk menjamin pelayanan kesehatan dasar bagi semuan orang,
• Penggunaan sumberdaya dunia yang lebih banyak dan lebih baik diarahkan benar-2 pd tujuan perdamaian dan terutama untuk melancarkan pembangunan sosial ekonomi, sehingga upaya kesehatan primer sebagai hal penting memperoleh tempat yang layak.
Upaya kesehatan primer• Upaya kesehatan esensial yang berdasarkan pada metode dan
teknologi praktis, yang secara umum dapat dijangkau oleh individu dan keluarga dalam masyarakat, melalui peran serta penuh masyarakat dan dg biaya yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara, dlm semangat kepercayaan diri dan kemampuan untuk menentukan nasib sendiri.
• Upaya kes primer mrpk bagian tdk terpisahkan dari sistem kes negara dan mrpk fungsi sentral dan fokus utama dlm pembangunan sosial-ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
• Mrpk kontak awal bagi individu, keluarga dan masyarakat di tempat mereka tinggal dan bekerja, serta merupakan unsur pertama dari suatu rangkaian upaya kesehatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Pelayanan kesehatan pokok b/k pd metode & tehnologi praktis, ilmiah & sosial yg dpt diterima scr umum, baik o/ individu maupun klg dlm masyarakat :
1. melalui partisipasi mereka sepenuhnya serta
2. biaya yg dpt dijangkau o/ masyarakat & negara u/ memelihara setiap tk. Perkembangan mereka dlm semangat u/ hidup mandiri
DEFINISI PHCDEFINISI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-2 sbb :• Memelihara kesehatan• Pencegahan penyakit• Diagnosis & pengobatan• Pelayanan tindak lanjut• Pemberian sertifikat
FUNGSI PHCFUNGSI PHC
1. Pemerataan upaya kesehatan2. Penekanan pada upaya preventif3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya
kesehatan4. Peran serta masyarakat dalam semangat
kemandirian5. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun
kesehatan.
PRINSIP-PRINSIP PHCPRINSIP-PRINSIP PHC
1. Pelayanan yg utama & intim dg masyarakat2. Pelayanan yg menyeluruh3. Pelayanan yang terorganisir4. Pel. Yg mementingkan kes individu maupun
masy5. Pel. Yg berkesinambungan6. Pelayanan yg progresif7. Pel yg berorientasi kpd keluarga8. Pel. Tdk berpandangan kpd salah satu aspek saja
8 CIRI-CIRI PHC8 CIRI-CIRI PHC
1. Pendidikan mengenai msl kesehatan & cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
2. Peningkatan penyediaan makanan & perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih & sanitasi dasar4. Kesehatan ibu & anak , termasuk KB5. Imunisasi thd penyakit-2 infeksi utama6. Pencegahan & pengendalian penyekit endemik setempat
7. Pengobatan penyakit umum & rudapaksa8. Penyediaan obat-obat esensial
8 ELEMEN PHC8 ELEMEN PHC
1. Kegagalan penerangan teknologi pel- medis tanpa disertai orientasi aspek sosial- ekonomi-politik
2. Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kes dg sektor pembangunan lainnya sertamenekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas sektor dan perluasan daya jangkau upaya kesehatan.
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dg pendekatan peran serta masyarakat di beberapa negara
Hal-2 yg mendorong pengembangan konsep PHC
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat2. Bekerjasama dg masyarakat, kl & individu3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar & tehnik asuhan diri sendiri pd masyarakat4. Memberikan bimbingan & dukungan kpd petugas
pelayanan kesehatan & kpd masyarakat5. Koordinasi kegiatan pengembangan kes-masyarakat
Tanggung jawab perawat dalam PHC
Pemerataan kesehatan menjadi esensi pendekatan ini, sehingga semakin disadari kaitan luas antara kesehatan dg sektor lain, termasuk kesempatan kerja, lingkungan dan kedamaian hidup bersama.
PKMD SBG PENDEKATAN PHC DI INDONESIA
Tujuan
• Agar peserta didik setelah mempelajari ini dapat memahami PHC di Indonesia yang meliputi pengertian atau batasan PKMD, prinsip dan pendekatan PKMD, serta pelaksanaan PKMD dalam kaitan dan profesinya.
“rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri untuk memecahkan masalah/memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan yang sehat dan sempurna”
BATASAN PKMD
PKMD pada hakekatnya merupakan wujud operasional pendekatan PHC. Kegiatan pembangunan dalam PKMD dilaksanakan b/k kesadaran & motivasi masyarakat b/k gotong royong dan musyawarah
Dg teknologi pendekatan edukatif dalam PKMD, jajaran kes yang terlatih di bidang teknis dan sosial berhasil mendapat dukungan pimpinan wilayah dan tokoh masyarakat setempat untuk melibatkan masyarakat dg mendayagunakan sumberdaya yang tersedia.
Pendekatan edukatif untuk mengerahkan upaya masyarakat di bidang kes mencakup penyiapan petugas kesehatan, pendekatan thd pimpinan wilayah, dan penyiapan masyarakat.
PRINSIP & PENDEKATAN PKMD
Peran serta masyarakat tsb tercermin di mana kegiatan
PKMD dilakukan oleh tenaga yang berasal dari masyarakat setempat, dipilh oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Wujud kegiatan peran serta masyarakat dalam PKMD dikenal dengan a.l. Posyandu, Pos Obat Desa, Polindes, dsb.
Unsur yang paling utama yang mendukung terjadinya kerjasama antara struktur pemerintah dg lembaga swadaya masy adalah komitmen politis b/k luasnya masalah, yang memungkinkan dukungan pemerintah terhadap prakarsa masyarakat di berbagai tingkat admisnistrasi serta kesiapan lembaga swadaya masyarakat untuk bekerjasama dg pemerintah
Pengalaman menunjukan bahwa kerjasama lintas sektoral merupakan unsur penting dalam setiap program kesehatan desa. Kesehatan tidak lagi dipandang sebagai tanggung jawab Depkes semata-mata melainkan suatu upaya multisektoral.
PELAKSANAAN PKMD
sekian dulu makasih