berita negara republik indonesia - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2015/bn1109-2015.pdf ·...

25
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1109, 2015 LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Tahun 2015. Standar. Perubahan. . PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR HONORARIUM DAN TRANSPORT PELAKSANAAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015 telah dirubah dengan perubahan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.02/2015; b. bahwa Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Standar Honorarium dan Transport Pelaksanaan Kegiatan Pada Lembaga Administrasi Negara sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015 tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga dipandang perlu untuk diubah; www.peraturan.go.id

Upload: trinhthu

Post on 28-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.1109, 2015 LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Tahun2015. Standar. Perubahan.

.

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 14 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR HONORARIUM

DAN TRANSPORT PELAKSANAAN KEGIATAN DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2015 telah dirubah dengan perubahandengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor57/PMK.02/2015;

b. bahwa Peraturan Kepala Lembaga Administrasi NegaraNomor 1 Tahun 2015 tentang Standar Honorarium danTransport Pelaksanaan Kegiatan Pada LembagaAdministrasi Negara sebagai tindak lanjut dariPeraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehinggadipandang perlu untuk diubah;

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 2

c. bahwa perubahan standar honorarium dan transportsebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkandengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara;

Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5593) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5669)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentangRencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4405);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentangPenyusunan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/Lembaga;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentangTata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5423);

8. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999 TentangSekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga AdministrasiNegara;

www.peraturan.go.id

2015, No1109.3

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimanatelah empat kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5655)

10. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentangLembaga Administrasi Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi PejabatNegara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678);

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor344) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 57/PMK.02/2015 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 413);

13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor535/V/4/6/1999 tentang Organisasi dan Tata KerjaSekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga AdmnistrasiNegara di Jakarta,Bandung dan Ujung Pandang;

14. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata KerjaLembaga Administrasi Negara (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 1245);

15. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor15 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BalaiDiklat Bahasa Lembaga Administrasi Negara (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1246);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1TAHUN 2015 TENTANG STANDAR HONORARIUM DANTRANSPORT PELAKSANAAN KEGIATAN DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN ANGGARAN2015.

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 4

Pasal I

Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun2015 tentang Standar Honorarium dan Transport Pelaksanaan Kegiatan DiLingkungan Lembaga Administrasi Negara Tahun Anggaran 2015 dirubahsehingga seluruhnya berbunyi sebagaimana tercantum dalam LampiranPeraturan ini.

Pasal II

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Maret 2015

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

AGUS DWIYANTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 29 Juli 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id

2015, No1109.5

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 6

www.peraturan.go.id

2015, No1109.7

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 8

www.peraturan.go.id

2015, No1109.9

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 10

www.peraturan.go.id

2015, No1109.11

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 12

www.peraturan.go.id

2015, No1109.13

1. Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan

a. Honorarium Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja, diberikanberdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA.

b. Dalam hal terdapat kegiatan lokasinya berjauhan dengan tempatkedudukan Bendahara Pengeluaran dan/atau beban kerjaBendahara Pengeluaran sangat berat, Menteri/ Pimpinan Lembagaatau pejabat yang diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebihBendahara Pengeluaran Pembantu guna kelancaran pelaksanaankegiatan.

c. Untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalampelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuankerja, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk PetugasPengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP).

d. Untuk KPA yang dibantu oleh satu PPK, jumlah staf pengelolakeuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP. Jumlahstaf pengelola keuangan untuk setiap PPK paling banyak2 (dua)orang.

e. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, unit kerja harusmengangkat PUMK (pemegang uang muka kerja) sesuai kebutuhan.

f. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelolakeuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 10 % (sepuluhpersen) dari pagu yang dikelola.

g. Dalam hal Bendahara Pengeluaran telah diberikan tunjanganfungsional bendahara, maka yang bersangkutan tidak diberikanhonorarium.

h.Dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, dapat dimungkinkanadanya penggabungan PPK dengan ketentuan :

Jumlah Staf Pengelola Keuangan tidak boleh melampaui sebelumpenggabungan; dan

Besaran honorarium Staf Pengelola Keuangan sesuai denganjumlah pagu yang dikelola staf.

2. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa

a. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa

Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat olehPengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagaiPejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihanpenyedia barang/jasa melalui penunjukan langsung/pengadaanlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 14

Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat olehPengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menjadiPanitia Pengadaan Barang/Jasa atau Kelompok Kerja ULP untukmelaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa atau KelompokKerja ULP untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasasesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam hal pejabat/panitia pengadaan barang/jasadan KelompokKerja ULP telah ditetapkan yang telah menerima tunjangan profesi,maka kepada anggota pejabat/panitia pengadaan barang/jasadankelompok kerja tersebut tidak diberikan honorarium.

c. Honorarium perangkat Unit Layanan Pengadaan

Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur SipilNegara/TNI/Polri yang berdasarkan surat keputusan pejabat yangberwenang diberi tugas sebagai perangkat pada Unit LayananPengadaan.

3. Honorarium Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Jumlah staf/anggota pengelola PNBP paling banyak 5 (lima) orang.Jumlah alokasi dana untuk honorarium pengelola PNBP dalam 1(satu) tahun paling tinggi sebesar 10% dari penerimaan PNBP setiapsatuan kerja.

4. Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan SistemAkuntansi Barang Milik Negara (SABMN).Jumlah pengelola SAI palingbanyak 6 (enam) orang.

5. Honorarium Pengurus/Penyimpan BMN

Jumlah pejabat/pegawai yang dapat diberikan honorarium selakupengurus/penyimpan BMN paling banyak 4 (empat) orang pada tingkatpengguna barang dan 2 (dua) orang pada tingkat kuasa penggunabarang.

6. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan

a. Pembentukan timbersifat koordinatif dengan mempertimbangkankontribusi terhadap substansi kegiatan.

b. Pembentukan tim harus mengacu kepada :

mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur;

bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakanunit kerja eselon I lainnya dan/atau disesuaikan dengankarakteristik kegiatan;

www.peraturan.go.id

2015, No1109.15

bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau diluar jam kerja;

merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepadapegawai negeri di samping tugas pokoknya sehari-hari;

dilakukan secara selektif, efektif dan efisien.

tim yang telah terbentuk 3 tahun berturut-turut dipertimbangkanmenjadi tugas fungsi organisasi (tidak dapat diberikan honor).

Honorarium tim pelaksana kegiatan dapat diberikan kepadapegawai yang sedang menjalani ijin belajar atau mengikutikegiatan diklat.

c. Honorarium Penunjang Penelitian

Honorarium Penunjang Penelitian, terdiri dari :

1) Pembantu Peneliti

2) Non Fungsional Peneliti

3) Koordinator Peneliti (1 orang)

4) Sekretariat Peneliti (maksimal 2 orang)

5) Pengolah data

6) Petugas Survey

7) Pembantu Lapangan

Non Fungsional Peneliti/Pembantu Peneliti dapat diberikandengan ketentuan :

1) Honorarium Non Fungsional Peneliti dapat diberikan palingtinggi 85 % (delapan puluh lima persen) dari honorariumkelebihan jam penelitian untuk peneliti pertama.

2) Honorarium atas kelebihan jam kerja normal yang diberikankepada non fungsional peneliti yang diberi tugas berdasarkanSurat Penugasan dari Pejabat berwenang atau eselon II sesuaiformat yang telah ditetapkan.

3) Kelebihan jam kerja normal paling banyak 4 (empat) jamsehari, dengan tidak diberikan uang lembur dan uang makanlembur.

4) Pembayaran honorarium kelebihan jam penelitian dibuktikanmelalui hand key sebagai dasar perhitungan kelebihan jamkerja

5) Bukti tertulis berupa laporan/output lainnya.

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 16

d. PanitiaSeminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/Bimtek/ Work-shop/Raker/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/FGD/ Kegiatansejenis.

Honorarium Panitia diberikan sepanjang peserta yang menjadisasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon Ipenyelenggara/masyarakat.

Tambahan panitia yang berasal dari non Pegawai Negeri Sipilharus dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkanurgensi, dengan besaran honorarium mengacu pada besaranhonorarium untuk anggota panitia.

Jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10%dari jumlah peserta dengan mempertimbangkan efisiensi danefektifitas.

Honorarium Tim ini tidak termasuk untuk kegiatandiklat/pelatihan.

e. Keikutsertaan pegawai negeri dalam tim pelaksana kegiatan/timsekretariat tidak dibatasi, namun pemberian honorariumnyadiatur dengan ketentuan :

Pejabat/Pegawai KLASIFIKASI

Pejabat Negara, Eselon I, dan Eselon II

Pejabat Eselon III

Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat fungsional

Keterangan :

Batasan klasifikasi pengaturan jumlah honorarium yang diterimasebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut :

1) Klasifikasi I : Kementerian Negara/Lembaga yang telah menerimatunjangan kinerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai tunjangan kinerja dengantunjangan kinerja pada kelas jabatan tertingginya lebihbesar atau sama dengan Rp. 40.000.000 (empat puluhjuta rupiah).

2) Klasifikasi II : Kementerian Negara/Lembaga yang telah menerimatunjangan kinerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai tunjangan kinerja dengantunjangan kinerja pada kelas jabatan tertingginya lebihbesar atau sama dengan Rp. 25.000.000 (dua puluh limajuta rupiah) dan kurang dari Rp. 40.000.000 (empatpuluh juta rupiah).

www.peraturan.go.id

2015, No1109.17

3) Klasifikasi III : Kementerian Negara/Lembaga yang telah menerimatunjangan kinerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai tunjangan kinerja dengantunjangan kinerja pada kelas jabatan tertingginyakurang dari Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiahatau belum menerima tunjangan kinerja.

f. CPNS dapat masuk dalam tim pelaksana kegiatan sebagai anggota.

g. Penempatan pegawai dalam tim pelaksana kegiatan disesuaikan dengankompetensinya.

7. Honorarium Narasumber/Pembahas/Moderator/Pembawa Acara

a. Honorarium Narasumber/Pembahas

1)Persentase honorarium narasumber dalam suatu sub output maksimal60% dari total pagu sub output tersebut

2)Honorarium narasumber diberikan secara selektif denganmemperhatikan kapasitas dan kompetensi dari narasumber danbesarannya sesuai dengan ketentuan PMK Standar Biaya Masukan.

3)Narasumber diberikan kepada PNS/TNI/Polri yang memberikaninformasi/pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/masyarakatdalam kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialiasi/Diseminasi/Bimtek/Workshop/Raker/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/FGD/Kegiatan Sejenis, tidak termasuk untuk kegiatandiklat/pelatihan.

4)Honorarium narasumber PNS/TNI/Polri dapat diberikan denganketentuan :

Berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;

Berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang pesertayang menjadi sasaran utama kegiatan seminar/rakor/sosialiasi/diseminasi/Bimtek/ Workshop/Raker/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/FGD/Kegiatan Sejenisberasal dari luarlingkup unit eselon I penyelenggara/masyarakat.

Tidak menerima pembayaran honor tim pelaksana kegiatan.

Dilengkapi dengan daftar hadir.

Saran/masukan tertulis atas kegiatan yang dijalaninya.

5)Dalam hal narasumber melakukan perjalanan dinas, narasumberdapat diberikan uang harian perjalanan dinas dan honorarium selakunarasumber, sepanjang kegiatannya dilakukan di luar kantorpenyelenggara (Hotel/tempat lain) yang melewati batas kota/dalamkota lebih dari delapan jam. Apabila kegiatan tersebut dilakukan didalam kantor narasumber hanya mendapatkan honor Narasumberdan biaya perjalanan dinas (penginapan dan transportasi). Uangharian dapat diberikan sepanjang tidak menerima honor narasumber.

6)Pembayaran Narasumber untuk pejabat fungsional tertentu diatur

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 18

sebagai berikut :

Guru Besar/Ahli Peneliti Utama/Widyaiswara Utama dan pejabatfungsional lainnya yang setara dibayarkan honorarium setara eselonI

Lektor Kepala/Peneliti Madya/Widyaiswara Madya dan pejabatfungsional lainnya yang setara dengan pangkat/golongan minimalIV/c dibayarkan honorarium setara eselon II.

Lektor/Peneliti Muda/Widyaiswara Muda dan pejabat fungsionallainnya yang setara dibayarkan honorarium setara eselon III kebawah.

Peneliti Pertama/Widyaiswara Pertama dan pejabat fungsionallainnya yang setara dibayarkan honorarium setara eselon III kebawah.

Ketua dan Pembantu Ketua STIA dibayarkan honorarium sesuaidengan jabatan fungsionalnya

7)Honorarium narasumber Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus hanyadapat dibayarkan kepada non pegawai negeri disertai dengan suratpernyataan dari penanggungjawab kegiatan, dan Curriculum Vitae(CV).

b. Honorarium Moderator

1) Satuan yang digunakan adalah orang/kali

2) Honorarium moderator dapat diberikan dengan ketentuan:

berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara; atau

berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang pesertayang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkupeselon I penyelenggara/masyarakat.

c. Honorarium Pembawa Acara

Honorarium yang diberikan kepada PNS yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang untuk melaksanakan tugas memandu acara dalam kegiatanseminar/rakor/sosialiasi/ diseminasi/Bimtek/Workshop/Raker/Sarasehan/Simposium/ Lokakarya/FGD/Kegiatan Sejenis yang dihadiri oleh Menteri/Pejabat Setingkatdengan peserta kegiatan minimal 300 (tiga ratus) orang dan sepanjangdihadiri lintas unit eselon I/masyarakat

Vakasi dan Honorarium Penyelenggara Ujian

a. Vakasi

Untuk pendidikan tinggi, vakasi dapat diberikan untuk ujian masuk,ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian akhir, baik ujianyang bersifat tertulis maupun praktek.

b. Honorarium penyelenggara ujian

www.peraturan.go.id

2015, No1109.19

Honorarium penyelenggara ujian merupakan uang imbalan bagipenyusun naskah dan pengawas ujian pada pendidikan tingkat dasar,menengah dan tinggi. Satuan biaya pengawas ujian sudah termasukuang transport. Pemberian honorarium penyusun ujian, penguji danpemeriksa ujian bagi guru/dosen diberikan atas kelebihan beban kerjaguru/dosen dalam penyusunan, pengujian dan pemeriksaan yangditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. Honorarium Penyelenggaraan Diklat

a. Penceramah

Honorarium penceramah dapat diberikan kepada PejabatNegara/Pegawai Apatur Sipil Negara/TNI/Polri/Praktisi yangmemberikan wawasan pengetahuan dan/atau sharing experience sesuaidengan keahliannya kepada peserta diklat pada kegiatan pendidikan danpelatihan dengan ketentuan sebagai berikut :

1)Berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;

2)Berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang pesertayang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup uniteselon I penyelenggara/masyarakat; dan

3)Khusus untuk Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri, honorariumtersebut dipergunakan untuk kegiatan pengajaran diklat yang materidiklatnya diampu oleh Pejabat Eselon II ke atas/setara.

b. Panitia Penyelenggara

Dalam hal diperlukan, kepanitiaan penyelenggaraan diklat dapatdibentuk dan diberikan honorarium dengan ketentuan sebagai berikut :

1)kepanitiaan diperuntukkan dengan fungsi menatausahakan diklat,evaluator dan fasilitator kunjungan serta hal-hal lain yang menunjangterselenggaranya diklat dengan baik;

2)merupakan tugas tambahan/perangkapan fungsi bagi yangbersangkutan;

3)dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan urgensinya;

4)besaran honorarium mengacu pada satuan biaya honorariumnarasumber/pembahas/moderator/ pembawa acara/panitia

5)jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10 %(sepuluh persen) dari jumlah peserta dengan mempertimbangkanefisiensi dan efektivitas.

c. Pengajar diklat

Honorarium pengajar dapat diberikan kepada Pegawai Aparatur SipilNegara/TNI/Polri yang dapat memberikan informasi/pengetahuankepada pegawai negeri lainnya/masyarakat pada kegiatan pendidikandan pelatihan.

1)Pengajar dari dalam unit satker penyelenggara

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 20

Honorarium dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari dalamunit satker penyelenggara baik widyaiswara maupun pegawai lainnya.Bagi widyaiswara, honorarium diberikan atas kelebihan jumlahminimal jam tatap muka.

2)Pengajar dari luar unit satker penyelenggara

Honorarium dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari luarunit satker penyelenggara. Unit satker penyelenggara diklat dapatmengundang pengajar dari luar unit satker penyelenggara sepanjangkebutuhan pengajar tidak terpenuhi dari unit satker penyelenggara

3)Sepanjang belum diatur dalam peraturan tersendiri, maka Jumlah JamPelajaran (JP) minimal terkait pembayaran honor mengajar adalah21 JP, yang terdiri dari 14 JP pendidikan pengajaran dan pelatihan(dikjartih) dan 7 JP Konversi/non dikjartih

4)Pemantauan atas kewajiban pemenuhan 7 JP non dikjartih menjaditanggungjawab unit penyelenggara unit.

10. Kegiatan Rapat di dalam dan diluar kantor

a. Rapat di dalam kantor

1)Uang Saku Rapat di dalam kantor dapat dibayarkan sepanjang rapatmelibatkan unit kerja Eselon II lainnya/Masyarakat dan dilaksanakanminimal 3 jam di luar jam kerja pada hari kerja;

2)Tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur;

3)Dapat diberikan konsumsi rapat;

4)Bagi peserta yang berasal dari luar unit penyelenggara dapat diberikanuang transport dalam kabupaten/kota sepanjang kriteria pemberianuang transport kabupaten/kota terpenuhi;

5)Uang Saku Rapat didalam kantor dapat dibayarkan sepanjangdilengkapi bukti-bukti sebagai berikut:

Surat Undangan yang ditanda tangani oleh pejabat minimalsetingkat Eselon III/Kepala Satuan Kerja atau Surat tugas bagipeserta dari unit penyelenggaran yang ditandatangani oleh pejabatminimal setingkat Eselon III/Kepala Satuan Kerja;

Surat Pernyataan Pelaksanaan kegiatan yang ditanda tangani olehpenanggungjawab kegiatan (Pejabat minimal setingkat EselonIII/Kepala Satuan Kerja);

Data Kehadiran yang dibuktikan dengan Handkey (Print Out-nyadapat berkoordinasi dengan bagian Kepegawaian).

Tidak diberikan transport lokal

I. Yang Dilaksanakan Di dalam Kantor (Ruang Rapat/Aula/Serbaguna danSejenisnya)

1

www.peraturan.go.id

2015, No1109.21

KOMPONEN BIAYAPERJALANAN DINAS

UANGSAKURAPAT

UANGHARIAN

UANG TRANSPORTPEGAWAI

BIAYAPENGINAPAN

I. MELEWATI BATAS KOTA

1. Peserta -

vV

1) v

2. Panitia/Moderator - - - -

3. Narasumber - - V1) v

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM

1. Peserta V2)

V3) V4)

2. Panitia/Moderator - - - -

3. Narasumber - - V3) V4)

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM

1. Peserta V2) - V3) -

2. Panitia/Moderator - - - -

3. Narasumber - - V3) -

Keterangan :

1. V1) : Biaya transport kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka

mengikuti rapat, seminar, dan sejenis dapat dibayarkan sebesar

biaya transport kedatangan tanpa menyertakan bukti

pengeluaran transport kepulangan.

2. V2) : Uang Saku Rapat di berikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai

ketentuan yang diatur dalam standar biaya

3. V3) : Uang Transport Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil.Dalam hal

tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya

transport kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumpsum

sesuai dengan standar biaya masukan.

4. V4) : Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan

transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap.

5. Uang Transport Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan

kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin

serta tidak diberikan kepada pelaksana SPD yang melakukan

melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama.

b. Rapat di luar kantor

Sesuai dengan SE Menpan dan RB No 11 Tahun 2014, kegiatan rapat di

hotel untuk sementara waktu tidak dapat dilakukan kecuali untuk

kegiatan yang bersifat internasional dan undangan rapat dari DPR RI.

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 22

Kegiatan rapat, seminar dan sejenis dapat diselenggarakan di luar

kantor baik di dalam kota maupun di luar kota :

1)Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai standar

biaya.

2)Pelaksanaan rapat sangat dibatasi dan diprioritaskan untuk

penyelesaian pekerjaan urgent yang perlu dilakukan secara intensif.

3)Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor dapat dilaksanakan

sepanjang pelaksanaan rapat membutuhkan koordinasi dengan

unit/instansi lainnya sekurang-kurangnya dihadiri peserta dari eselon

I lainnya/masyarakat.

4)Pertanggungjawaban dilengkapi dengan lembar visum SPD (Surat

Perjalanan Dinas) yang ditanda tangani oleh PPK dan pejabat di

tempat pelaksanaan rapat di luar kantor atau pihak terkait yang

menjadi tempat penyelenggaraan rapat di luar kantor dan di stempel

(sesuai Format Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. 22 tahun 2013).

5)Fasilitas kantor tidak mencukupi, dibuktikan dengan surat pernyataan

dari penanggungjawab kegiatan yang dibuat sesuai dengan format dan

petunjuk pengisiannya sebagaimana tercantum dalam lampiran V

Peraturan Dirjen Perbendaharaan (Perdirjen nomor 22 Tahun 2013).

6)Khusus rapat di luar kantor di luar kota, memenuhi ketentuan

tambahan sebagai berikut :

Melibatkan kantor vertikal

Berskala regional/nasional/internasional atau mendapat

persetujuan dari PPK dengan pertimbangan dari sisi teknis harus

dilaksanakan di luar kantor satuan kerja penyelenggara atau

diselenggarakan dilokasi yang terdekat dengan kota satuan kerja

penyelenggara

Menghasilkan output yang berupa transkrip, notulensi

rapat/laporan

Dilengkapi surat undangan yang ditandatangani serendah-

rendahnya eselon II, surat tugas bagi peserta dan daftar hadir rapat.

www.peraturan.go.id

2015, No1109.23

7)Pada saat melakukan kegiatan rapat di luar kantor, kelebihan jam

penelitian tidak dapat dibayarkan.

Yang Dilaksanakan Di Luar Kantor Penyelenggara (Hotel/Tempat Lain)

KOMPONEN BIAYAPERJALANAN DINAS

UANGSAKUPAKETFULL

BOARD

UANGSAKUPAKET

FULLDAY/HALFDAY

UANGTRANSPORT

PEGAWAI

BIAYAPENGINAPAN

UANGHARIAN

I. MELEWATI BATAS KOTA

1. Peserta V3)

vV

2) v v

2. Panitia/Moderator V3) - V

2) v v

3. Narasumber - - V2) v v

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM

1. Peserta V3)

V3) v V

4) v

2. Panitia/Moderator V3)

V3) v V

4) v

3. Narasumber - - v V4) v

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM

1. Peserta - V3) v - -

2. Panitia/Moderator - V3) v - -

3. Narasumber - - v - -

Keterangan :

1.V1) : Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1

(satu) hari pada saat kepulangan.

2.V2) : Biaya transport kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka

mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan

sebesar biaya transport kedatangan tanpa menyertakan bukti

pengeluaran trasnport kepulangan

3.V3) : Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan

paket rapat, seminar dan sejenisnya yang diatur dalam Standar

Biaya Masukan.

4.V4) : Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk

menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu)

hari pada saat kepulangan.

5. Uang Transport Paket Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti

ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya Masukan

www.peraturan.go.id

2015, No.1109 24

6. Uang Transport Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan

kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.

7. Narasumber pada ketentuan di atas adalah

Narasumber/Fasilitator/Pembicara/Pengajar.

8. Pembayaran Honorarium Narasumber yang melakukan perjalanan

dinas dibayarkan pada saat pelaksanaan kegiatan, sedangkan uang

harian diberikan pada saat hari kedatangan dan kepulangan. (lamp 3/5

PMK113).

11. Uang Transport dan Lembur

a. Uang Lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Negeri Sipil Negara

yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat

yang berwenang.

b. Uang Makan lembur diperuntukkan bagi semua golongan dan diberikan

setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut-turut

dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari.

c. Uang transport dalam Kabupaten/Kota merupakan satuan biaya untuk

perencanaan kebutuhan transportasi Pegawai Aparatur Sipil

Negara/TNI/Polri dalam melakukan kegiatan/pekerjaan di luar kantor

yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor/instansi yang bersifat

insidentil dengan ketentuan masih dalam batas wilayah suatu

Kabupaten/Kota (pergi pulang)

d. Uang transport kegiatan dalam Kabupaten/Kota tidak dapat diberikan

kepad Pegawai Negeri atau Non Pegawai Negeri yang melakukan rapat

dalam kompleks perkantoran yang sama.

e. Pertanggungjawaban uang transport dilengkapi surat undangan, surat

penugasan dan lembar visum (Surat Perjalanan Dinas) yang ditanda

tangani oleh PPK dan pejabat di tempat tujuan perjalanan dinas atau

pihak terkait yang menjadi tempat tujuan perjalanan dinas dan di

stempel.

f. Uang transport tidak dapat diberikan untuk pegawai yang melaksanakan

piket harian di luar jam kerja.

www.peraturan.go.id

2015, No1109.25

g. Petugas piket harian yang melebihi jam kerja akan dibayarkan dengan

uang lembur sesuai indeks SBM.

12. Satuan Biaya Uang Saku Pemeriksa dalam Lokasi Perkantoran yang

Sama.

Satuan biaya uang saku pemeriksa dalam lokasi perkantoran yang sama

merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan

biaya kompensasi kepada aparat fungsional pemeriksa (auditor)

berdasarkan surat perintah pejabat yang berwenang yang diberi tugas

untuk melakukan kegiatan pemeriksaan (audit) dalam lokasi perkantoran

yang sama dan dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam. Terhadap aparat

fungsional pemeriksa (auditor) tersebut tidak diberikan uang makan, uang

lembur dan uang makan lembur.

13. Penerbitan dan penandatanganan Surat Perjalanan Dinas (SPD)

Surat Penugasan dari : Pelaksana SPD

Kepala LAN Kepala LAN, Eselon I, Inspektur

Sekretaris Utama Kepala Biro Umum dan Kepala BiroPH2P

Deputi Eselon II dalam kedeputiannya

Eselon II Eselon III, IV, fungsional umum danfungsional tertentu di unit Eselon IItersebut

Kepala PKP2A sebagai KPA Kepala PKP2A, Eselon III, IV,fungsional umum dan fungsionaltertentu

Ketua STIA sebagai KPA Ketua STIA, Eselon III, IV,fungsional umum dan fungsionaltertentu

KEPALALEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

AGUS DWIYANTO

www.peraturan.go.id