best praktis mk kota bima

3
Mengatasi Kemacetan Dengan Kekuatan Sillaturrahim Oleh: Abdul Farid Syarief, SE Pelaksanaan PNPM-MP Kota Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat saat ini telah memasuki fase transformasi sosial dari masyarakat berdaya menuju mandiri, salah satu bentuk intervensi pembelajaran yang diberikan adalah melalui pemanfaatan BLM Reguler. Indikasi utama pembelajaran BLM terlihat pada sejauh mana Dana tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat secara bertanggung jawab dan proporsional, Dana BLM merupakat dana publik yang semua pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatannya. Dana BLM harus disikapi sebagai pelengkap sarana proses pembelajaran untuk membangun kapital sosial dan perubahan sikap/perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis nilai- nilai universal dengan pendekatan pemberdayaan Kegiatan Tridaya. Salah satu bidang penguatan kegiatan masyarakat dalam PNPM-Mandiri Perkotaan di Kota Bima adalah Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir, yang basis pengelolaannya dilaksanakan oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) sebagai salah satu bagian dari konsep Tridaya Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi. Untuk melihat progress kemajuan program, pengelolaan manajemen keuangan Sekretariat dan UPK merupakan salah satu indikator keberhasilan kegiatan PNPM-Mandiri Perkotaan yang ada di tingkat masyarakat yang pengelolaannya dikendalikan oleh BKM di masing-masing kelurahan. Pada hakekatnya kegiatan ini adalah kegiatan masyarakat yang diharapkan mampu dilaksanakan secara mandiri dan berkelanjutan (society sustainable program). Namun di sisi lain Portofolio At Risk (PAR) atau pinjaman menunggak rata-rata tingkat kota Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir PNPM-MP Kota Bima periode Agustus 2014 masih tinggi sebesar 83.26% dari target minimal 20%. Klasifikasi KSM menunggak dapat dilihat pada tabel sbb : No Klasifikasi Jumlah (Kelompok) Jumlah ( Rp ) 1 KSM Menunggak < 3 Bulan 52 78.065.000 2 KSM Menunggak ≥ 3 s/d < 6 Bulan 31 51.445.000 3 KSM Menunggak ≥ 6 s/d < 9 Bulan 22 32.515.000 4 KSM Menunggak > 9 Bulan 773 1.231.767.400

Upload: yasraff-sinclair

Post on 24-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh best practice PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah Kota Bima

TRANSCRIPT

Page 1: BEST Praktis MK Kota Bima

Mengatasi Kemacetan Dengan Kekuatan SillaturrahimOleh: Abdul Farid Syarief, SE

Pelaksanaan PNPM-MP Kota Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat saat ini telah memasuki fase transformasi sosial dari masyarakat berdaya menuju mandiri, salah satu bentuk intervensi pembelajaran yang diberikan adalah melalui pemanfaatan BLM Reguler.

Indikasi utama pembelajaran BLM terlihat pada sejauh mana Dana tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat secara bertanggung jawab dan proporsional, Dana BLM merupakat dana publik yang semua pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatannya.

Dana BLM harus disikapi sebagai pelengkap sarana proses pembelajaran untuk membangun kapital sosial dan perubahan sikap/perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis nilai-nilai universal dengan pendekatan pemberdayaan Kegiatan Tridaya.

Salah satu bidang penguatan kegiatan masyarakat dalam PNPM-Mandiri Perkotaan di Kota Bima adalah Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir, yang basis pengelolaannya dilaksanakan oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) sebagai salah satu bagian dari konsep Tridaya Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi. Untuk melihat progress kemajuan program, pengelolaan manajemen keuangan Sekretariat dan UPK merupakan salah satu indikator keberhasilan kegiatan PNPM-Mandiri Perkotaan yang ada di tingkat masyarakat yang pengelolaannya dikendalikan oleh BKM di masing-masing kelurahan. Pada hakekatnya kegiatan ini adalah kegiatan masyarakat yang diharapkan mampu dilaksanakan secara mandiri dan berkelanjutan (society sustainable program).

Namun di sisi lain Portofolio At Risk (PAR) atau pinjaman menunggak rata-rata tingkat kota Kegiatan Ekonomi Dana Pinjaman Bergulir PNPM-MP Kota Bima periode Agustus 2014 masih tinggi sebesar 83.26% dari target minimal 20%.

Klasifikasi KSM menunggak dapat dilihat pada tabel sbb :

No Klasifikasi Jumlah (Kelompok)

Jumlah ( Rp )

1 KSM Menunggak < 3 Bulan 52 78.065.0002 KSM Menunggak ≥ 3 s/d < 6 Bulan 31 51.445.0003 KSM Menunggak ≥ 6 s/d < 9 Bulan 22 32.515.0004 KSM Menunggak > 9 Bulan 773 1.231.767.400

Berdasarkan hasil identifikasi awal dan Klasifikasi KSM menunggak tersebut Tim Korkot 4 PNPM-MP Kota Bima melakukan analisis dan kajian bersama secara komprehensif bersama seluruh Tim Faskel terkait permasalahan KSM dan target tingkat pengembalian yang secara aplikatif harus dilaksanakan oleh BKM, UPK, Aparatur Kelurahan dan Relawan serta stakeholder terkait dengan semangat kebersamaan dalam penanggulangan kemacetan di Kelurahannya masing-masing.

Misalnya : dana macet lebih dari 3 bulan, teridentifikasi Rp. 1.266.791.450,- dan target tingkat pengembalian sebesar 30% dengan range waktu selama 7 (tujuh) bulan yang terbagi dalam 4 (empat) Tim Faskel dengan total wilayah dampingan sebanyak 38 Kelurahan.

Maka target pengembalian tunggakan setiap kelurahan untuk setiap bulannya adalah sbb :

(Rp. 1.266.791.450 x 30%) / 7 Bulan / 38 Kelurahan = Rp. 1.428.712,-

Page 2: BEST Praktis MK Kota Bima

Adapun permasalahan KSM hasil identifikasi antara lain :

1. Pembayaran angsuran yang tidak lengkap dari anggota KSM.2. Sisa tunggakan bulan sebelumnya tidak dibayar penuh.3. Uang angsuran digunakan dulu untuk keperluan lain.4. Usaha dagang yang sempat berhenti sehingga tidak ada pendapatan.5. Terjadinya penurunan pendapatan usaha sehingga KSM tidak bisa membayar lengkap.6. Usaha KSM tidak dapat bersaing dengan usaha sejenis berakibat kurang pendapatan.7. Kurang aktifnya BKM dalam melakukan pembinaan.8. Menurunnya kesadaran KSM dalam membayar angsuran9. UPK tidak melakukan penagihan.10. Usaha anggota KSM ada yang sudah berhenti / gulung tikar.11. Ada anggapan dana UPK adalah hibah pemerintah yang tidak perlu dikembalikan.12. Anggota KSM ada yang pindah ke luar daerah / menjadi TKI.13. Adanya penyelewengan dana pinjaman bergulir oleh Manajer UPK.

Dari permasalahan KSM dan target tingkat pengembalian sebagaimana tersebut di atas, Tim Korkot 4 PNPM-MP kota Bima dalam hal ini Asisten Korkot Manajemen Keuangan mencoba melakukan penguatan sillaturrahim lintas sektoral antara lain bersama :1. Pemerintah Kota ( Bappeda / Satker PIP Kota Bima)2. Aparatur Kelurahan3. Kelembagaan BKM4. KSM penerima manfaat yang menunggak5. Relawan / Stakeholder terkait

Dari hasil koordinasi dan penguatan sillaturrahim lintas sektoral tersebut tentunya diperoleh masukan-masukan yang berharga terkait dengan strategi dan kiat-kiat bagaimana upaya menurunkan tingkat tunggakan dan menaikkan tingkat pengembalian KSM, terutama perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota terhadap persoalan kegiatan ekonomi, sehingga target 30% tingkat pengembalian Dana Pinjaman Bergulir PNPM-MP Kota Bima di Tahun 2014 dapat tercapai. BISMILLAH !!