beth - kapstan mesin bantu penangkapan ikan

18
7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 1/18  MESIN BANTU PENANGKAPAN ( FISHING MACHINERY ) Oleh : BAITHUR SJARIF ZAENAL ASIKIN BUDIHARDJO BALAI PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN SEMARANG 2002

Upload: karno-malau

Post on 19-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 1/18

 

MESIN BANTU PENANGKAPAN( FISHING MACHINERY )

Oleh :

BAITHUR SJARIFZAENAL ASIKINBUDIHARDJO

BALAI PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKANSEMARANG

2002

Page 2: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 2/18

I. PENDAHULUAN

1.1. Perkembangan Alat Penangkapan Ikan 

Teknologi penangkapan ikan sebagai salah satu disiplin ilmu, merupakan himpunan

pengalaman praktis para nelayan dari generasi ke generasi mulai disusun dan

dikembangkan pada awal abad ke 20. Berbagai teori tentang ilmu penangkapan ikan

dikembangkan oleh para ilmuwan, antara lain : Professor F.J. Baranov (Rusia), Professor M.

Tauti, A.Von Brandt (Jerman), Ben-Yami (Israel), serta berbagai temuan lanjutan yang

dikembangkan oleh para ahli lainnya telah memberikan sumbangan terhadap kemajuan

teknologi penangkapan ikan, khususnya pengatahuan yang berkaitan antara alat tangkap,,

kapal Perikanan, alat bantu penangkapan ikan serta ikan sebagai obyek penangkapan.Alat penangkapan ikan telah digunakan oleh manusia sejak jaman purba. Di masa

lalu manusia memburu jenis ikan sasarannya secara aktif menggunakan peralatan

sederhana, antara lain : tulup, tombak, lembing, panah, pancing. Pada umumnya alat

penangkapan ikan yang mereka gunakan terbuat dari bahan alami yang ada di sekitar

tempat hidup mereka: batu, kulit kerang, kayu, bamboo, tulang, gigi binatang. Penangkapan

ikan secara pasif di perairan dangkal, di masa lalu dilakukan dengan membuat perangkap

ikan terbuat dari tanah, batu, ranting pohon, bamboo, rotan, batang kayu berongga

Ditemukannya cara penangkapan dengan menggunakan jaring yang terbuat dari

benang alami (natural fibre), merupakan langkah awal kemajuan dalam pengetrapan

teknologi penangkapan ikan. Penggunaan jaring semakin meluas sebagai bahan untuk

membuat berbagai alat penangkapan ikan, antara lain : jaring insang, bubu, tangkul, jala

tebar, payang dan lain-lain. Kemudian teknologi penangkapan ikan berkembang kian pesat,

hingga ditemukannya teknologi modern, meliputi: sarana apung (kapal), alat tangkap, alat

bantu penangkapan ikan, alat navigasi, alat bantu pemikat ikan .

Perkembangan sarana apung digunakan oleh nelayan dimulai dari penggunaan rakit

meningkat menjadi jukung dengan tenaga dayung, kemudian semakin meningkat nelayan

menggunakan perahu dengan memanfaatkan layar dan tenaga angin. Setelah itu dengan

ditemukannya pembuatan kapal-kapal berteknologi maju serta mesin penggerak mekanik,

antara lain : tenaga uap, mesin diesel dan bensin, maka jangkauan dan daya jelajah nelayan

beroperasi menangkap ikan menjadi semakin jauh dan berani menempuh laut

lepas.Penggunaan alat tangkap berukuran besar pada Perikanan tangkap berskala industri

telah membantu nelayan dalam meningkatkan perolehan hasil tangkapan.

Page 3: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 3/18

1.2. Perkembangan Mesin Bantu Penangkapan.

Perkembangan teknologi dalam penggunaan alat penangkap ikan dewasa ini

merupakan penyempurnaan bentuk dan konstruksi alat. Sebagai contoh : semakin

meningkat ukuran alat tangkap, maka semakin luas bentangan cakupan area penangkapan,

dengan harapan akan meningkatkan perolehan hasil tangkapan, untuk itu diperlukan

peningkatan daya (kekuatan) tenaga dan kecepatan penanganannya baik pada saat setting

maupun pada saat hauling.

Penggunaan mesin bantu penangkapan pada kapal perikanan modern dengan

teknologi tinggi (hi-tec) telah membantu nelayan dalam mempermudah penanganan alat

tangkap, secara efektif dan efisien, antara lain:

  Kapal purse seiner, dilengkapi dengan mesin bantu penangkapan terdiri

dari : power block, winch, triplex, net hauler

  Kapal tuna longliner dilengkapi dengan alat bantu : line hauler, line

thrower, line arranger, line caster

  Kapal pukat ikan, dilengkapi dengan alat bantu : trawl winch, cargo

winch, net drum

  Kapal gillneter, dilengkapi dengan alat bantu : ball roller, net hauler, net

caster, line hauler

Penerapan teknologi dalam kegiatan penangkapan ikan, khususnya pada

armada kapal Perikanan skala industri membutuhkan nelayan terlatih, berpendidikan

yang mampu memadukan pengalaman praktis dan ilmu pengetahuan teoritis.

1.3. Komponen Mesin Bantu Penangkapan Ikan

Perangkat “ Alat Bantu Penangkapan Ikan “ (Fishing Machinery), di Kapal dan

perahu penangkap ikan, pada umumnya digunakan untuk memperingan kerja dan

mempermudah penanganan alat penangkap ikan, dengan harapan dapat meningkatkan

efisiensi waktu, biaya dan tenaga.

Berdasarkan komponen penyusunannya, maka mesin bantu penangkapandapat

diuraikan atas empat bagian pokok : (a). Kerangka dan pondasi, (b). Tenaga penggerak

mula, (c). Sistim transmisi dan (d). Alat kerja.

Page 4: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 4/18

III. Pondasi Dan Kerangka

3.1. Pondasi

Pondasi pada mesin bantu penangkapan dibentuk dan dirangkai, sebagai landasan

untuk mampu menyangga beban kerja secara merata di atas geladak kerja.

Ukuran (panjang, lebar, dan tinggi) serta berat pondasi perlu dipertimbangkan berkaitan

dengan keamanan dan keleluasaan petugas (operator) pada saat pengoperasian alat bantu

penangkapan dan alat tangkap di laut.

3.1.1. Peredam Getaran

Pada bagian bawah pondasi, sebaiknya dipasang perangkat peredam getaran

“Absorber”, agar pengaruh getaran mesin penggerak dan alat kerja tidak merusak geladak

kerja, kekuatan penyambungan bagain-bagian bangunan kapal.

3.1.2. Pengikat Pondasi

Pondasi diikat pada geladak kerja agar tidak bergeser kedudukannya. Pengikatan

pondasi ada bermacam cara, antara lain :

•  ikatan tali temali,

•  ikatan hubungan las (weld joined),

•  ikatan mur dan baut (bolt and nut joined),

Kerangka dan pondasi pada alat bantu penanganan alat penangkap ikan, dibentuk dan

dirangkai sedemikian rupa, sehingga mampu menyangga dan memperkokoh berdirinya alat

bantu diatas geladak kerja di kapal, agar mampu menyangga beban kerja dan tahan

terhadap getaran

Ukuran (panjang, lebar, dan tinggi) serta berat kerangka perlu dipertimbangkan

berkaitan dengan keamanan dan keleluasaan petugas (operator) pada saat pengoperasian

alat bantu penangkapan dan alat tangkap di laut..

2.2. Tenaga Penggerak Mula

Berdasarkan jenis tenaga penggerak mula, maka “alat bantu penanganan alat

penangkap ikan”   dapat dibedakan atas dua jenis:

(a). “Alat bantu penanganan alat penangkapan ikan dengan tenaga penggerak mula

manual  ´ dan

Page 5: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 5/18

(b). “ Alat bantu penanganan alat penangkapan ikan dengan tenaga penggerak mula

mekanis” .

2.2.1. Mesin bantu penangkapanDengan Tenaga Penggerak Mula

Manual

“ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan dengan tenaga penggerak mula

manual” , pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia, antara lain :

(a). “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan dengan tenaga penggerak mula

manual digerakan dengan pengayuh (pedal) tangan, 

(b). “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan dengan tenaga penggerak mula

manual digerakkan dengan pengayuh kaki. 

Beberapa kelebihan “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan manual” , antara

lain : murah dan mudah di buat, teknologinya telah dikuasai nelayan, tidak memerlukan

bahan bakar. Sedangkan kelemahannya antara lain : putaran kerja tidak konstan (labil).

2.2.2. Mesin bantu penangkapanDengan Tenaga Penggerak Mula

Mekanis

“ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan dengan tenaga penggerak mula

mekanis” , dapat dibedakan atas :

(a). “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan digerakkan dengan tenaga

penggerak mula motor bakar” ,

(b). “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan digerakkan dengan penggerak mula

tenaga listrik” ,

(c). “ Alat bantu penanganan alat penangkap ikan digerakkan dengan tenaga

penggerak mula hidrolik”

(d). “ Alat bantu penanganan alat penangkapan ikan digerakkan dengan tenaga

penggerak mula campuran (elektro hidrolis” ).

2.3. Sistim Transmisi

Sistim transmisi pada Alat bantu penanganan alat penangkap ikan dimaksudkan

untuk berbagai penggunaan, antara lain:

  Digunakan untuk menghubungkan dua poros (as), yaitu antara poros kerja yang

menggerakkan (poros kerja mesin), dihubungkan kepada poros kerja yang akan

digerakkan (alat kerja).

Page 6: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 6/18

  Sistim transmisi dapat pula berfungsi untuk menurunkan putaran kerja (speed reducer)

atau menaikkan putaran kerja, agar putaran kerja motor penggerak dapat selaras

dengan putaran alat kerja

  Sistim transmisi pada alat kerja tertentu dapat pula berfungsi sebagai Pembalik arah

putaran kerja (revershing gear).

Menurut hubungan kerja antara poros-porosnya, maka sistim transmisi dapat

dibedakan atas: (a). Sistim transmisi langsung, (b). Sistim transmisi dengan susunan gigi

gerigi, (c). Sistim transmisi sabuk, (d). Sistim transmisi rantai.

Page 7: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 7/18

 

2.3.1. Sistim Transmisi Langsung

Sisitim transmisi langsung menghubungkan secara langsung antara mesinpenggerak (sumber tenaga), kepada alat kerja dalam satu poros. Pada umumnya sistim

transmisi langsung menggunakan besi plat berbentuk lingkaran (besi flens/plendes) dan

karet penghubung (rubber couple/rubber joint), dikokohkan dengan baut pengikat (joining

bolt). Rubber couple berfungsi untuk mengurangi pengaruh getaran mesin terhadap alat

kerja, dan sebaliknya yaitu mengurangi pengaruh getaran alat kerja terhadap motor

penggerak.

2.3.2. Sistim Transmisi Dengan Susunan Gigi Gerigi

Sistim transmisi dengan susunan gigi gerigi dimaksudkan untuk menghubungkan as

(poros) alat kerja terhadap mesin penggerak, jika jarak antara kedua poros tersebut relatif

dekat. Sistim transmisi tersebut dapat pula digunakan sebagai revershing gear untuk

merubah arah putaran kerja agar dapat memenuhi arah putaran sesuaikan dengan arah

putaran yang dibutuhkan oleh alat kerja yang bersangkutan, atau dapat pula digunakan

sebagai speed reducer untuk menurunkan (mereduksi) putaran kerja motor penggerak .

Berbagai ragam jenis susunan gigi gerigi, antara lain: susunan gigi gerigi cacing, susunangigi gerigi mahkota.

2.3.3. Sistim Transmisi Sabuk

Sistim transmisi sabuk digunakan sebagai penghubung dua poros kerja yang

 jaraknya relatif berjauhan, untuk meneruskan putaran dan beban poros kerja yang satu

kepada poros kerja lainnya. Beberapa kelebihan transmisi sabuk   antara lain :Murah

harganya dan mudah didapat di toko onderdil terdekat; mudah dalam pemasangannya, yaitu

dengan membelitkan sabuk di sekeliling roda pulli; tidak memerlukan perawatan khusus.

Beberapa kelemahan transmisi sabuk , antara lain: Jika beban dari alat kerja terlalu

berat mudah terjadi slip antara sabuk dan pulli, sehingga perbandingan putaran tidak selalu

tetap dan tidak pula selalu tepat; kurang tahan terhadap pengaruh asam kuat, basa, minyak

dan terhadap panas, umur pemakaian terbatas. Secara berkala bagian-bagian sabuk perlu

diperiksa, jika perlu diganti untuk menghindari putusnya sabuk yang dapat mengakibatkan

kecelakaan kerja.

Page 8: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 8/18

2.3.4. Sistim Transmisi Rantai

Suatu susunan transmisi rantai terdiri dari: poros, sproket dan rantai, dimaksudkan

untuk menghubungkan dua poros kerja yang jaraknya relatip berjauhan , guna meneruskan

beban dan putaran kerja dari poros kerja yang satu kepada poros kerja lainnya dengan

perbandingan putaran yang tetap, dan tepat. Menurut bentuk dan susunannya, sistim

transmisi rantai dapat dibedakan atas (a). Transmisi rantai roll dan (b). Transmisi rantai gigi

2.3.4.1. Sistim Transmisi Rantai Roll.

Sistim transmisi rantai roll dipakai untuk keperluan transmisi tanpa slip dengan

kecepatan hingga 600 meter per menit. Rantai roll terdiri dari : (a). pena rantai (b). bus

rantai, (c). plat mata rantai.Dalam pemasangannya, jumlah gigi pada sproket sebaiknya ganjil; jumlah gigi

sproket kecil minimum 13 buah. Sedangkan jumlah gigi sproket besar maksimum 114 buah

gigi. Sudut kontak antara sproket kecil terhadap rantai harus harus lebih besar dari 120

derajat 

2.3.4.2. Sistim Transmisi Rantai gigi

Sistim transmisi rantai gigi digunakan untuk alat kerja berputaran tinggi lebih dari

1.000 meter per menit. Pada umumnya sistim transmisi rantai gigi tidak bising karena

menggunakan cara pelumasan pompa, atau ada pula yang memakai cara pelumasan celup.

Cara pelumasan pompa digunakan pada sistim transmisi rantai gigi berkecepatan

lebih dari 600 meter per menit; sedangkan cara pelumasan celup digunakan untuk

kecepatan linear rantai kurang dari 600 meter per menit. Untuk itu maka bahan pelumas

harus bermutu baik, berviskositas rendah (SAE 10~20).

Pada saat ini sistim rangkaian transmisi rantai cenderung lebih disukai karena

memiliki beberapa kelebihan, antara lain: mampu meneruskan daya yang relatif besar; tidakmudah slip walaupun mendapat beban yang besar; tidak mudah putus, umur pemakaian

panjang; relatif mudah pemasangannya; dapat mempertahankan perbandingan putaran

kerja dengan tetap dan tepat

Kelemahan sistim transmisi rantai, antara lain : suara dan getaran antara rantai dan

gigi sproket bising; hanya dapat dipasang pada susunan transmisi mendatar, atau jika

dipasangkan pada susunan transmisi menegak, memerlukan susunan sproket tambahan.

Page 9: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 9/18

2.4. Alat Kerja.

Alat kerja merupakan komponen penyusun mesin bantu penangkapanyang

berhubungan langsung dengan tujuan penggunaannya. Secara garis besar, alat kerja dapatdibedakan antara lain : a). Alat Kerja yang digunakan pada saat penaburan alat

tangkap.(setting) dan b). Alat Kerja yang digunakan pada saat penarikan alat tangkap

(hauling)

2.4.1. Alat Kerja Yang Digunakan Pada Saat Penaburan AlatTangkap (Setting)

Alat kerja yang digunakan pada saat penaburan, pada umumnya tidak memerlukan

daya kerja tinggi, namun kecepatan kerja perlu diperhitungkan, mengimbangi kecepatan

kerja ABK (nelayan) yang menanganinya. Sebagai contoh, antara lain :

•  pada Line caster sebagai alat bantu penaburan alat longline di kapal longliner,

memerlukan tanda “buzzer” pada saat pengaitan umpan pada mata kail.

Kecepatan penaburan tali longline akan menentukan koefisen of slackness yang

memberikan pengaruh pada letak kedalaman mata pancing di perairan.

•  pada net caster sebagai alat bantu penebaran alat gillnet pada kapal gillneter,

memerlukan tanda “buzzer” pada saat pengikatan tali pelampung (buoy line) pada

tali ris atas (sambungan antara pis jaring), akan menentukan kecepatan setting.

2.4.2. Alat Kerja Yang Digunakan Pada Saat Penarikan Alat Tangkap(Hauling)

Alat kerja yang digunakan pada saat hauling (penarikan alat tangkap) pada

umumnya memerlukan daya (power) yang besar, dan kecepatan penarikan disesuaikan

dengan kecepatan kerja dan kemampuan nelayan (ABK) dalam menangani alat tangkap,

Sebagai contoh antara lian . Sebagai contoh, antara lain :

•  pada Power block sebagai alat bantu penarikan jaring purse seine di kapal purse

seine), memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat jaring purse

seine dari dalam air ke geladak kerja penyimpanan jaring dan kecepatan

penarikannya disesuaikan dengan kemampuan ABK dalam menyusun jaring pada

geladak penyimpanan jaring (net plat form)

•  pada Line hauler sebagai alat bantu penarikan rangkaian tali longline pada kapal

longliner), memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat rangkaian

tali dan hasil tangkapan dari dalam air ke geladak kerja. Kecepatan tariknya (pulling

Page 10: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 10/18

speed) disesuaikan dengan kemampuan kerja ABK dalam menyusun tali pada ruang

penyimpanan tali (main line tank).

•  Pada Net hauler sebagai alat bantu penarikan jaring gillnet pada kapal gillneter,

memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat rangkaian jaring dan

ikan hasil tangkapan dari dalam air ke atas geladak kerja. Kecepatan tariknya

disesuaikan terhadap kemampuan kerja ABK dalam menyusun jaring pada ruang

penyimpanan jaring (net store).

Page 11: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 11/18

 

MESIN BANTU PENANGKAPAN

Oleh:

BAITHUR SJARIF

BALAI PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN

SEMARANG

2003

Page 12: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 12/18

I. PENDAHULUAN

Mesin bantu penangkapanDigerakkan Dengan Motor Bakar

Motor bakar merupakan salah satu sumber tenaga penggerak bagi alat kerja pada “

Alat bantu penanganan alat penangkap ikan” , agar dapat dijalankan sesuai dengan tujuan

penggunaannya. Menurut jenis bahan bakar yang digunakan, Alat bantu penanganan alat

penangkap ikan yang digerakkan dengan motor bakar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

(a). Alat bantu penanganan alat penangkap ikan digerakkan dengan motor bakar bensin, 

(b). Alat bantu penanganan alat penangkap ikan motor bakar solar (diesel), 

(c). Alat bantu penanganan alat penangkap ikan motor bakar minyak tanah. 

Dalam merencanakan penggunaan motor bakar sebagai motor penggerak awal,

perlu diketahui beberapa tip penting, antara lain :(a). Pertimbangan dalam menentukan besarnya daya kuda ,

(b). Pertimbangan dalam menentukan besarnya putaran kerja,

(c). Pertimbangan dalam menentukan jenis dan type motor penggerak awal, 

(d). Pertimbangan dalam menentukan bentuk dan ukuran motor penggerak .

(1). Daya Kuda Motor Penggerak

Daya kuda motor penggerak penting sekali diketahui, berkaitan dengan kemampuan

kerja motor tersebut, agar dapat menggerakkan alat kerja (alat kerja dapat berupa : line

hauler, net hauler, capstan), secara berhasil guna.

Motor penggerak berdaya kuda tinggi memerlukan bahan konsumsi (minyak bakar,

minyak pelumas, biaya perawatan) yang tinggi. Kelebihan daya kuda yang besar, bila tidak

dapat dimanfaatkan akan terbuang percuma, sehingga penggunaan bahan konsumsi dari

kelebihan daya kuda tersebut merupakan pemborosan. Sebaliknya jika daya kuda yang

dihasilkan oleh motor penggerak tidak mencukupi kebutuhan untuk menggerakkan alat

kerja, maka alat bantu penangkapan tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu maka Pemilihan daya kuda motor penggerak, perlu diperhitungkan nilai

ekonomisnya. 

(2). Putaran Kerja Motor Penggerak.

Putaran kerja (RPM), motor penggerak penting pula diketahui, dengan

pertimbangan, sebagai berikut :

  Guna mempertimbangkan perbandingan sistim transmisi, agar alat kerja dapat

bergerak sesuai dengan putaran kerja yang diinginkan

Page 13: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 13/18

  Guna memperhitungkan perolehan daya kerja yang dihasilkan motor penggerak

pada putaran kerja (RPM) yang dibutuhkan.

Pada Alat bantu penanganan alat penangkap ikan di kapal perikanan sekala kecil

dan menengah, sebaiknya dihindari penggunaan motor penggerak berputaran tinggi, karena

akan memerlukan peralatan tambahan berupa perangkat penurunan putaran kerja (sistim

reduksi transmisi) yang lebih komplek.

Hubungan antara putaran kerja dan perolehan daya kuda motor penggerak dapat

diketahui dari grafik atau kurva karakteristik motor. Setiap merek dan tipe motor memiliki

karakteristik dan spesifikasi yang berbeda-beda. Atas pertimbangan tersebut, maka

dianjurkan pada Setiap pembelian motor baru , sebaiknya disertai dengan (a). data

spesifikasi motor bakar, (b). data karakteristik dan (c). petunjuk perawatan.

Beberapa kelebihan motor bakar, antara lain: (a). Perangkat mesin dan suku

cadangnya mudah diperoleh dalam berbagai jenis dan type dan merek pilihan, (b). teknologi

telah banyak dikuasai oleh nelayan.Beberapa kelemahan motor bakar, antara lain : (a).

bising (b). memerlukan tempat pemasangan khusus, (c). daya kerja yang dihasilkan

bergantung pada putaran kerja mesin

(3). Jenis, Merek dan Type Motor Penggerak 

Jenis motor penggerak dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan bakar yang

digunakan, antara lain: (a). motor penggerak yang menggunakan bahan bakar bensin , (b).

motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak tanah , (c). motor penggerak yang

menggunakan bahan bakar solar (motor diesel). 

Beberapa kelebihan motor disel dibandingkan terhadap motor bensin antara lain :

  Harga bahan bakar minyak diesel (solar), relatip lebih murah dari minyak bensin

  Bahan bakar minyak diesel yang digunakan pada alat bantu penangkapan, pada

umumnya sama dengan bahan bakar motor penggerak kapal (main engine), sehingga

tidak memerlukan tempat penyimpanan khusus

  Bahan bakar diesel memiliki titik bakar relatif lebih rendah dibandingkan minyak bensin,

sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran di laut.

Di dalam memilih jenis dan merek serta type motor penggerak untuk digunakan pada

Alat bantu penanganan alat penangkap ikan pada umumnya didasarkan atas jumlah daya

kuda yang sesuai dengan kebutuhan, serta berdasarkan kemudahan dalam perawatan dan

kemudahan memperoleh suku cadang di toko onderdil terdekat, sehingga Setiap kerusakan

dan kesulitan dapat diatasi dalam waktu relatif singkat.

(4). Bentuk dan Ukuran Motor Penggerak 

Page 14: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 14/18

  Bentuk dan ukuran motor penggerak akan sangat menentukan pemakaian luas

ruangan yang dibutuhkan  Alat bantu penanganan alat penangkap ikan . Pada umumnya,

kapal penangkap ikan memerlukan efisiensi ruangan, sehingga para nelayan atau pemilik

kapal cenderung lebih menyukai motor penggerak berukuran kecil dan tidak banyak

memerlukan ruang penempatannya di atas geladak kerja.

2.2.2.2. Alat Bantu Penanganan Alat Penangkap Ikan  Digerakkan

Dengan Tenaga Elektrik

Alat bantu penanganan alat penangkap ikan digerakkan dengan tenaga elektrik ini,

pada umumnya digerakkan dengan motor listrik (electro motor). Kelebihan dari motor listrik

antara lain : (a). tidak bising, (b). ringkas (c). tidak memerlukan tempat yang luas,

(d).putaran kerja relatif stabil (konstan). Namun demikian ada pula kelemahan dari motor

listrik, antara lain : (a). mudah rusak oleh pengaruh air dan kelembaban, sehingga harus

terlindung dari pengaruh air dan kelembaban, (b). kebocoran aliran listrik dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja, (c). memerlukan mesin pembangkit listrik (generator).

2.2.2.3. Alat Bantu Yang Digerakkan Dengan Tenaga Hidrolis

Satu unit perangkat alat bantu penangkapan yang digerakkan dengan tenaga

hidrolis, tersusun atas : (a). Pompa hidrolis, (b). Katup pengatur (control valve), (c). Motor

Hidrolis, (d). Saluran Hidrolis, (e). Tangki hidrolis, (f).Pendingin minyak hidrolis (cooler)

(f) Saringan minyak hidrolis (oil filter)

(1). Pompa Hidrolik :

Pompa hidrolik berfungsi menghisap fluida (oli hidrolik) dari tangki hidrolik .

Selanjutnya aliran fluida (oli hidrolik) bertekanan tinggi tersebut digunakan sebagai daya

penggerak motor hidrolik, untuk menggerakan alat kerja (alat kerja dapat berupa ; linehauler, power blok, dll).

(2). Katup Pengatur

Katup pengatur (control valve) dilengkapi dengan tuas (handle), berfungsi Untuk

mengatur arah putaran (direction)  dan Kecepatan putaran (RPM) motor hidrolik, sehingga

kecepatan dan arah putaran alat kerja dapat dikendalikan (dirubah) sesuai dengan tujuan

dan kebutuhan penggunaannya.

Page 15: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 15/18

(3). Motor Hidrolis,

Motor hidrolik merupakan komponen yang menggerakkan alat kerja. Tenaga awal

untuk menggerakkan motor hidrolik diperoleh dari hasil tekanan fluida (oli hidrolik) yang

dihasilkan dari pompa hidrolik, kemudian disalurkan melalui saluran hidrolik (pipa hidrolik),

Aliran fluida tersebut dikendalikan oleh tuas katup pengatur (control valve handle),

untuk menghasilkan putaran dan daya kerja menurut kebutuhan. Selanjutnya fluida tersebut

kembali ke tangki fluida (tangki hidrolik).

(4). Saluran Hidrolis 

Saluran hidrolik (pipa hidrolik) merupakan susunan (rangkaian) pipa/slang untuk

menyalurkan aliran fluida hidrolik dari pompa hidrolik, ke alat kerja hingga kembali ke tangkiifluida hidrolik.

(5). Tangki Fluida Hidrolik

Tangki fluida hidrolik berfungsi untuk menyimpan fluida hidrolis (minyak hidrolik).

Dari tangki tersebut fluida hidrolik dialirkan ke saluran hidrolik oleh pompa.hidrolik.

(6). Pendingin Minyak Hidrolis (Cooler).

Pendinginan minyak hidrolik, digunakan untuk mendinginkan minyak hidrolik setelah

menggerakkan alat kerja.

(7) Saringan Oli Hidrolis (Oil Filter).

Saringan oli hidrolis berfungsi untuk menyaring oli hidrolik, sehingga oli hidrolik yang

bersirkulasi selalu dalam keadaan bersih.

(8). Motor Penggerak

Sumber tenaga untuk menggerakkan pompa hidrolik dapat berasal dari power take

off (PTO),  yaitu tenaga penggerak berasal dari motor induk kapal atau dapat pula

menggunakan motor penggerak tersendiri dengan melalui hantaran (penghantar) susunan

sistim transmisi, sehingga pompa hidrolik berputar sesuai dengan arah dan putarannya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi , akhir-akhir ini berbagai alat bantu yang

digerakkan tenaga hidrolik semakin canggih dilengkapi dengan perangkat tambahan yang

digerakkan oleh tenaga listrik (electro hydraulics), antara lain penggunaan solenoid valve,

Page 16: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 16/18

penggunaan electromotor pada pompa hidrolik. Disamping itu penggunaan alat pengendali

elektronis (remote control) semakin mempermudah pengoperasiannya.

III. ALAT KERJA.

Alat kerja merupakan komponen penyusun mesin bantu penangkapanyang

berhubungan langsung dengan tujuan penggunaannya. Secara garis besar, alat kerja dapat

dibedakan antara lain : a). Alat Kerja yang digunakan pada saat penaburan alat

tangkap.(setting) dan b). Alat Kerja yang digunakan pada saat penarikan alat tangkap

(hauling)

3.1. Alat Kerja yang digunakan pada saat penaburan alattangkap.(setting)

Alat kerja yang digunakan pada saat penaburan, pada umumnya tidak memerlukan

daya kerja tinggi, namun kecepatan kerja perlu diperhitungkan, mengimbangi kecepatan

kerja ABK (nelayan) yang menanganinya. Sebagai contoh, antara lain :

•  pada Line caster sebagai alat bantu penaburan alat longline di kapal longliner,

memerlukan tanda “buzzer” pada saat pengaitan umpan pada mata kail.

Kecepatan penaburan tali longline akan menentukan koefisen of slackness yang

memberikan pengaruh pada letak kedalaman mata pancing di perairan.

•  pada net caster sebagai alat bantu penebaran alat gillnet pada kapal gillneter,

memerlukan tanda “buzzer” pada saat pengikatan tali pelampung (buoy line) pada

tali ris atas (sambungan antara pis jaring), akan menentukan kecepatan setting.

3.2. Alat Kerja yang digunakan pada saat penarikan alat tangkap(hauling)

Alat kerja yang digunakan pada saat hauling (penarikan alat tangkap) pada

umumnya memerlukan daya (power) yang besar, dan kecepatan penarikan disesuaikan

dengan kecepatan kerja dan kemampuan nelayan (ABK) dalam menangani alat tangkap,

Sebagai contoh antara lian . Sebagai contoh, antara lain :

•  pada Power block sebagai alat bantu penarikan jaring purse seine di kapal purse

seine), memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat jaring purse

seine dari dalam air ke geladak kerja penyimpanan jaring dan kecepatan

penarikannya disesuaikan dengan kemampuan ABK dalam menyusun jaring pada

geladak penyimpanan jaring (net plat form)

Page 17: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 17/18

•  pada Line hauler sebagai alat bantu penarikan rangkaian tali longline pada kapal

longliner), memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat rangkaian

tali dan hasil tangkapan dari dalam air ke geladak kerja. Kecepatan tariknya (pulling

speed) disesuaikan dengan kemampuan kerja ABK dalam menyusun tali pada ruang

penyimpanan tali (main line tank).

•  Pada Net hauler sebagai alat bantu penarikan jaring gillnet pada kapal gillneter,

memerlukan kekuatan penarikan yang tinggi untuk mengangkat rangkaian jaring dan

ikan hasil tangkapan dari dalam air ke atas geladak kerja. Kecepatan tariknya

disesuaikan terhadap kemampuan kerja ABK dalam menyusun jaring pada ruang

penyimpanan jaring (net store).

Page 18: Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

7/23/2019 Beth - Kapstan Mesin Bantu Penangkapan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/beth-kapstan-mesin-bantu-penangkapan-ikan 18/18

 

IV. PENUTUP

Dengan dikuasainya dasar pengetahuan teknis alat bantu penangkapan ikan,

diharapkan dapat diterapkan kepada masyarakat pengguna.