beton
DESCRIPTION
CivilTRANSCRIPT
-
Tahukah Anda apa itu beton? Sepertinya, beton bukanlah pembicaraan yang khusus bagi anak teknik
sipil. Ya benar, beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk
bangunan gedung, jembatan, jalan, dan bangunan-bangunan struktur yang lainnya. Beton adalah
suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur
menjadi satu (homogen) dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang kemudian
mengeras membentuk suatu massa mirip batuan. Pengerasan terjadi karena adanya reaksi kimia
antara semen dan air. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan
beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan
waktu pengerasan.
Namun, membuat beton tidaklah semudah mencampur bahan-bahan dasar begitu saja, tetapi kita
harus mengacu pada persyaratan yang ada. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik maka
kita harus memperhitungkan dengan seksama cara untuk memperoleh adukan beton segar yang
baik pula. Beton segar yang baik adalah beton segar yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat
dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi pemisahan kerikil dari adukan
maupun pemisahan air dan semen dari adukan. Sedangkan beton keras yang baik adalah beton yang
kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus, dan kembang susutnya kecil. (Tjokrodimulyo 1996 : 2)
Berikut ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh beton :
Kelebihan Beton
Availability. Harganya relatif murah karena pembuatannya menggunakan bahan-bahan
dasar dari bahan lokal kecuali semen portland.
Versatility. Beton dapat diangkut dengan mudah karena masing-masing bisa diangkut secara
terpisah.
-
Adaptability. Beton bersifat monolit sehingga tidak memerlukan sambungan seperti baja.
Beton dapat dicetak dalam bentuk ukuran seberapapun sesuai keinginan, misalnya pada
struktur cangkang (shell) maupun bentuk-bentuk khusus 3 dimensi.
Kebutuhan pemeliharaan yang minimal. Secara umum ketahanan (durability) beton cukup
tinggi, lebih tahan karat, sehingga tidak perlu dicat seperti baja, dan memiliki kuat tekan
yang tinggi serta lebih tahan terhadap bahaya kebakaran.
Kekurangan Beton
Berat sendiri beton besar, sekitar 2400 kg/m3. Untuk mengatasinya, kita dapat membuat
beton mutu tinggi, beton pratekan, atau keduanya pada elemen struktur. Sedangkan untuk
elemen non-struktur dapat memakai beton ringan.
Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu, perlu diberi
baja tulangan sebagai penahan gaya tarik.
Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadinya perubahan suhu sehingga perlu
dibuatnya dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan
suhu.
Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan diteliti dengan seksama agar
menjadi material yang bersifat daktail setelah dikompositkan dengan baja tulangan.
Referensi
McCormac, Jack C. 2000. Desain Beton Bertulang. Jakarta : Erlangga.
www.ilmusipil.com