Pemantapan Ahlussunnah Wal-Jamaah Di Era Golbalisasi

Oleh:Muhyiddin AbdushshomadPembagian Bidah1Definisi BidahDefinisi bidah menurut al-imam Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi. . ( , , 3/22).Bidah adalah mengerjakan sesuatu yang baru yang belum ada pada masa Rasullah . (al-Imam al-Nawawi, Thadzib al-Asma wa al-Lughat, 3/22)Pembagian BidahAl-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris al-Syafii berkata: : .( , , 1/469)Bidah (muhdatsat) ada dua macam; pertama, sesuatu yang baru yang menyalahi al-Quran atau Sunnah atau Ijma, dan itu disebut bidah dlalalah (tersesat). Kedua, sesuatu yang baru dalam kebaikan yang tidak menyalahi al-Quran, Sunnah, dan Ijma dan itu disebut bidah yang tidak tercela. (al-Baihaqi, Manaqib al-syafii, 1/469).Setiap Bidah itu sesat . ( )

"Jabir bin Abdullah berkata, Rasulullah bersabda Sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sejelek-jelek perkara adalah perkara yang baru. Dan setiap bidah itu kesesatan." (HR. Muslim)

Menurut Annawawi hadits diatas di takhsis oleh hadits dibawah ini: . ( )

"Jarir bin Abdullah al-Bajali berkata, Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang memulai perbuatan baik dalam islam, maka ia akan memperoleh pahalanya serta pahala orang-orang yang melakukannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang memulai perbuatan jelek dalam islam, maka ia akan memperoleh dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka" (HR. Muslim, Syarh Muslim, juz 7, hal 92)Contoh Kullu yang berarti sebahagian . ( 30)Dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup itu dari air. (QS. Al-Anbiya:30) . (, 15)Dan Allah SWT menjadikan jin dari percikan api yang menyala. (QS. Ar-Rahman:15) . (, 79)Karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap perahu. (QS. Al-Kahfi:79) ( ) * sebagian bidah itu sesat*sebagian prasangka itu dosa * setiap kesesatan itu di neraka*setiap dosa wajib dihindari * sebagian bidah itu di neraka*Sebagian prasangka itu wajib dihindariContoh dalam Teori MantiqContoh Bidah HasanahShalat Tarawih setiap malam di bulan Ramadhan dibelakang seorang imam, sebab Nabi SAW melaksanakan shalat tarawih hanya dua malam, tidak setiap malam. Dan sayyidina Umar yang menggagas shalat tarawih dibelakang seorang imam.

Simaklah beberapa hadits yang shahih berikut ini:Tarawih Nabi hanya dua malam . ( , 1061)Diriwayatkan dari siti Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah shalat di masjid, lalu banyak orang shalat bersama beliau. Demikian pada malam berikutnya, beliau shalat dan bertambah banyak orang (yang mengikuti beliau). Pada malam ketiga atau keempat, orang-orang berkumpul menunggu beliau, tapi Rasulullah tidak keluar (lagi ke masjid). Ketika pagi-pagi, beliau bersabda, Sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat (tadi malam). Tapi, aku tidak keluar karena aku takut kalau shalat itu diwajibkan pada kalian. Siti Aisyah berkata bahwa hal itu terjadi pada bulan Ramadhan. (Shahih al-Bukhari [1061]) ( , 1871)Diriwayatkan dari abdurrahman bin Abd al-Qari, beliau berkata, Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin al-Khaththab ke masjid pada bulan Ramadhan. (didapati dalam masjid tersebut) orang-orang shalat tarawih terpisah-pisah. Ada yang shalat sendiri-sendiri dan ada yang shalat dengan berjamaah. Lalu Sayyidina Umar berkata, saya punya pendapat andaikata mereka aku kumpulkan dalam jamaah dengan satu imam, niscaya itu lebih bagus. Lalu beliau mengumpulkan mereka dengan seorang imam, yakni shahabat Ubay bin Kaab. Kemudian satu malam berikutnya kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan shalat tarawih dengan berjamaah di belakang satu imam. Umar berkata, Sebaik-baik bidah adalah ini. (Shalat tarawih dengan berjamaah) (HR. al-Bukhari [1871]).Sayyidina umar yang menggagas shalat tarawih dilaksanakan dengan berjamaah dibelakang seorang imam