bila pencari nafkah berhenti apakah pengeluaran rutinallisya.id/download/5menit.pdf · dalam...
TRANSCRIPT
Bila Pencari Nafkah berhenti
mencari nafkah karena sakit
atau meninggal,
Apakah pengeluaran rutin
keluarga juga harus terhenti?
Tentu Tidak, namun harus terus berlanjut
Belanja
Harian/Mingguan
Pensiun
Salon Istri
Belanja Istri PLN, Internet, TV
Biaya Sekolah
Liburan Keluarga
Pencari Nafkah
Transport/BBM
Pencari Nafkah Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab
dalam Memenuhi Kebutuhan Rutin Keluarga, seperti :
Belanja
Harian/Minguan
Pensiun
Salon Istri
Belanja Istri PLN, Internet, TV
Transport/BBM
Biaya Sekolah
Liburan Keluarga
Pencari Nafkah
Tentu hal seperti ini tidak ingin terjadi pada Keluarga Anda bukan?
Belanja Bulanan
Pensiun
Salon Istri
Belanja Istri PLN, Internet, TV
Transport/BBM
Biaya Sekolah
Liburan Keluarga
Pencari Nafkah
Walaupun pencari nafkah sudah tidak mampu bekerja, tentu Anda ingin kebutuhan keluarga tetap
terpenuhi dengan baik bukan? Bagaimana cara mempersiapkannya jika hal itu terjadi?
Cara Menghitung Uang Proteksi Income Bagi Pencari Nafkah Keluarga:
(Biaya rutin bulanan x Setahun : 6% = UP)
6 Juta
1 Juta
1 Juta 1 Juta
2 Juta
1 Juta
1 Juta
1 Juta
3 Juta
1,5 Juta
1,5 Juta
Total 20 Juta
Contoh Biaya Rutin adalah 20 Juta/bulan
20 juta x 12 = 240 juta : 6% = 4.000.000.000
Maka Uang Proteksi Income Bagi Pencari Nafkah
adalah: Rp.4.000.000.000,-
Jika Uang tersebut diinvestasikan dengan bagi
hasil sekitar 6%, maka akan dapat pembagian
hasil investasi sebesar Rp.20.000.000,-/bulan
Jika pengeluaran Keluarga 10 Juta/bulan, maka suami
wajib punya Uang Proteksi Income sebesar 2 Miliar.
Jika 5 Juta, maka wajib punya Uang Proteksi 1 Miliar.
Jika musibah itu terjadi esok hari, Apakah Anda sudah punya Uang di rekening saat ini yang
dapat memenuhi kebutuhan bulanan keluarga Anda?
Jika belum, saya akan bantu memberikan gambaran umumnya, apakah anda bersedia?
Bekerja
A. Mengelola Tabungan Secara Mandiri / Melalui Bank
B. Melalui Rekening Allisya Protection (Dengan Konsep Tolong Menolong)
Allianz Syariah Sebagai
Pengelola Dana Tabarru’
+ Kartu Rawat Inap 1 Juta/malam
Tanpa batas limit tahunan
Apakah Keluarga bersedia menjadi
penjamin dana yang diperlukan?
Biaya Hidup Tabungan Mencari Uang
1. Rp.3.000.000,-
4. Sakit Kritis
2. Rp.3.000.000,-
3. Rp.3.000.000,-
1M ?
PINJAM Sumbangan
Biaya Hidup + + + +
1. Rp.3.000.000,-
4. Sakit Kritis
2. Rp.3.000.000,-
3. Rp.3.000.000,-
1M Tunai
6. Rp.3.000.000,-
Terus s/d Usia 65 thn
7. Rp.3.000.000,-
1Miliar
Santunan
Meninggal
1Miliar
Santunan
Kecelakaan
1Miliar
Santunan
Cacat Tetap
8. Rp.3.000.000,-
Auto Saving 5.
+ + + +
Bapak A Usia 35 tahun sangat sayang pada keluarganya
Oh ini Program ASURANSI ya?
Adakah Lembaga Sosial, Perusahaan atau Yayasan yang
bisa memberikan uang santunan yang besar untuk Proteksi
Income Keluarga selain melalui
Program Asuransi?
Namun sayangnya banyak orang di luar sana yang negatif
mendengar kata ASURANSI, Justru harus mengandalkan Program Asuransi Keluarga
Apa itu Program Asuransi Keluarga?
Paman
10 Jt
Dana
Kakak 20 jt
Kakak 20 jt
Ortu 20 Jt
Adik 10 Jt
Ipar 10 Jt
Bibi 10 Jt
Apa Akibatnya?
Saat Pencari nafkah Terkena Sakit Kritis
Butuh biaya 1 M
Karena masih belum cukup, maka yang dilakukan:
Ambil Tabungan, Pinjam, Jual Aset atau Gadaikan Aset
Program Asuransi Keluarga
Anak menanggung
Akibatnya
Terlalu Berat &
Menyakitkan…
Jika harus
bertindak sebagai
perusahaan
asuransi bagi diri
sendiri dan orang
yang kita cintai
Program Rekening Proteksi Asuransi Allianz Syariah adalah solusi bagi setiap pencari nafkah keluarga dan merupakan ikhtiyar dalam menyiapkan masa depan & impian bagi keluarganya.
Karena… memiliki konsep Ta’awun di dalamnya
Iuran
Dana Tabarru
Iuran
Iuran
Iuran Iuran
Iuran
Iuran
Saat Pencari nafkah Terkena Sakit Kritis
Butuh biaya 1 M
Jika ada 100rb Peserta maka hanya perlu Rp.10rb dari setiap peserta untuk memberikan santunan 1 miliar kepada peserta lain yang terkena musibah
Program Rekening Proteksi Asuransi Allianz Syariah
Iuran
Santunan 1 M Cash Asset Aman
Pengelolaan Resiko Pada Asuransi Syariah
Wakalah Kumpulan
Dana Tabarru
Akad Tabarru Peserta
(Muwakkil)
Akad Wakalah bil Ujrah
Wakil/Penerima Kuasa Perusahaan Asuransi Syariah
Sharing of Risk Saling Menanggung Antara Peserta
Berbagi Resiko diantara Peserta
Pengumpulan dana
Tabarru bukan pendapatan
Perusahaan
Perusahaan Asuransi bertindak sebagai
Operator
Ujrah menjadi pendapatan perusahaan
Klaim bukan merupakan Biaya
Perusahaan
KONSEP DASAR
Jika biaya kanker Yana 1 miliar Dan biaya kanker Jupe 2 miliar Lalu berapa biaya berobat Anda,
Jika hal serupa terjadi? Apakah sudah siap dananya?
Siapa yang mau bantu jika dokter minta siapkan biayanya?
Bukan hanya Wanita, Namun Pria juga punya resiko yang
sama terkena sakit kritis yang menelan biaya mahal
Bagaimana bila ia adalah sebagai
pencari nafkah keluarga?
Survey WHO 1. 7 dari 10 orang beresiko terserang sakit kritis.
2. 90% dari orang Indonesia terkena sakit kritis
sebelum meninggal dunia. 10% meninggal
karena sebab lain.
3. 67% orang yang meninggal akibat serangan
jantung.
4. 90 % orang tidak siap biaya Medis Sakit Kritis.
Survey Lainnya :
1. 7000 kasus kanker serviks kebanyakan diderita
wanita dewasa berusia produktif, yaitu 36-55 tahun (INASGO National Cervical Cancer Registry 2014)
2. Setiap 1 jam wanita di Indonesia meninggal setiap
harinya karena kanker serviks (Data Globocan, 2012,
Kompas.com)
3. Biaya non medis lainnya: Tiket pesawat, biaya
akomodasi dan konsumsi semua membutuhkan uang
cash. Dan ini tidak diberikan oleh Asuransi BPJS.
Tapi saya sudah punya
asuransi lain dan
asuransi dari kantor !
Apakah asuransi anda
saat ini memberikan
uang cash 1 miliar ?
Anda Perlu Asuransi Pribadi Karena:
1. Asuransi kantor hanya mengcover saat
anda masih bekerja. Apakah masih
memberikan jaminan kesehatan setelah
anda pensiun atau berhenti bekerja?
2. Saat anda pensiun sakit mulai datang,
sedangkan pada saat itu anda sudah
tidak punya lagi asuransi dari kantor.
3. Saat anda baru berniat mengambil
asuransi setelah pensiun, anda akan
membayar iuran tabarru’ lebih mahal.
USIA PREMI PERBULAN UANG SANTUNAN
21-25 350.000 Rp.1.000.000.000,-
26-30 400.000 Rp.1.000.000.000,-
31-35 500.000 Rp.1.000.000.000,-
36-40 600.000 Rp.1.000.000.000,-
41-45 750.000 Rp.1.000.000.000,-
46-50 1.200.000 Rp.1.000.000.000,-
51-55 1.750.000 Rp.1.000.000.000,-
56-60 2.600.000 Rp.1.000.000.000,-
61-65 4.100.000 Rp.1.000.000.000,-
Program Proteksi Income Allisya
Santunan Meninggal Sampai Usia 85 Thn
USIA PREMI PERBULAN UANG SANTUNAN
21-25 450.000 Rp.1.000.000.000,-
26-30 550.000 Rp.1.000.000.000,-
31-35 850.000 Rp.1.000.000.000,-
36-40 1.250.000 Rp.1.000.000.000,-
41-45 2.000.000 Rp.1.000.000.000,-
46-50 3.300.000 Rp.1.000.000.000,-
51-55 5.000.000 Rp.1.000.000.000,-
56-60 9.500.000 Rp.1.000.000.000,-
61-65 16.000.000 Rp.1.000.000.000,-
Program Proteksi Income Allisya
Santunan Sakit Kritis Sampai 100 Thn
Jika Anda berkenan…, Saya akan hitungkan dari Ipad Saya, berapa gambaran iuran tabarru’ anda untuk bisa ikut program ini. Atau saya akan hitungkan berdasarkan kemampuan financial anda saat ini. Free dari saya..
1 hal lagi yang ingin saya perlihatkan!
Hanya ada 1 di antara 2 pilihan:
1. Suatu saat anda akan melihat anak anda menangis,
karena tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena
uangnya telah habis dipakai untuk biaya berobat sakit
kritis yang mahal.
2. Atau membuat mereka tetap bisa tersenyum bahagia,
karena dana pendidikan yang sudah anda siapkan buat
mereka tetap aman, karena anda sudah menyiapkan
proteksi terbaik.
Asuransi diambil bukan karena ada yang akan meninggal dunia, namun karena ada yang akan terus melanjutkan hidup lebih baik
Menyiapkan Asuransi Syariah
bagi keluarga itu bukan hanya Mulia
namun juga merupakan bagian dari
Kewajiban dan Ibadah
Kenapa?
1. Membantu penghidupan ahli waris agar tetap
hidup berkecukupan dan tidak meminta-minta
Pada waktu Saad bin Abi Waqhos rodhiyallahu ‘anhu sedang sakit dan berniat menyerahkan seluruh harta yang dimilikinya ke baitul maal. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sepertiga, dan sepertiga itu sudah banyak. Sesungguhnya bila engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya dan cukup itu lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan miskin hingga mereka meminta-minta kepada manusia.” (H.R. Ahmad No.1524)
2. Membantu Biaya Penghidupan Janda sepeninggal
suaminya dan harus mengurus anak-anaknya
“Dan orang-orang yang (akan) meninggal dunia di antara kamu padahal ada meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri mereka (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak menyuruh mereka pindah. Tetapi jika mereka pindah (sendiri) maka tiada dosa bagimu (wali) atau waris dari yang meninggal membiarkan mereka berbuat yang patut pada diri mereka.”
(Q.S. Al Baqoroh: 240)
3. Mempersiapkan generasi yang kuat dalam Iman dan
Ilmu Pengetahuan. Sehingga diperlukan dana yang cukup
untuk menghadapi biaya pendidikan yang semakin mahal
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
(Q.S. An-Nisaa : 9)