b.indo kegiatan 3
DESCRIPTION
TUGAS B.INDONESIA-KEGIATAN 3Tentang puisi, syair , gurindamSyair Nyanyian anakTRANSCRIPT
TUGAS B.INDONESIA-KEGIATAN 3
TUGAS 1A. Syair Nyanyian anak
1.Dengan mengucapkan Bismillah kami pun memulai Dan dengan ucapan alhamdulillah sambil mengucapkan salawatnya nabi kami pun selesai. Dengan takdir AllahurobbiAkhirnya sampailah maksud yang dicintai
Seorang anak mempunyai cinta yang lama Karunia tuhan sekarang sudah kami terima Seorang anak diberi namaDan kami ayunkan bersama-sama
Emas dan perak kami ayunkanDengan anak yang ditaruh di dalam ayunanKemudian tali ayunan kami pegangkanDengan lantunan emas dan perak kami nyanyikan
Kami dipanggil orang sekalianDipanggil oleh ibu bapakmu tuanSerta jamuan hangat diberi minum dan makanYang disertakan syukur kepada tuhanRasa syukur kepada Allah taala
Karena mendapat intan gembala berhargaBaiknya memberi sedekah beberapa pula untuk sesamaDengan sekadarnya saja yang ada segalanyaDipanggilah sekalian kamu sebagai kaum kerabat
Serta memanggil sekalian sahabat handal Segala jiran kawan mari berdekatSemuanya bersama datang dengan selamat Walau jauh biar dekat semuanya datang sekalian
Baik besar maupun kecil baik laki-laki maupun perempuanSetengahnya datang dengan sebagian yang berjalanSetengahnya lagi berjalan dengan berpayung dari awanIngatlahd di sini kami menunggu kalian yang datang bertalu
Mengunjungi engkau hilir dan huluMengayun engkau dengan maksud begituKarena niat tulus ibu dan bapakmuHanya untuk engkau jika panjang sudah umurmu.
Jasa mereka dibalaslah olehmuWahai anakku yang dipikir olehmuBesarlah hati ibu dan bapakmuDengan memanggilnya, ibu dan bapakmu mari kita dengarkan
Anak yang diayun kami nyanyikanDengan bersama-sama kita doakanHaraplah kepada Allah untuk meminta perkenanAdapun ketika anak pada masa kecilnya
Wangi-wangian dan harum-haruman ibu dan bapaknyaTerhirup terus hingga sampai pada masa umurnyaTujuh tahun genap terhitung bilangannyaTujuh tahun yang sudah merupakan perkiraan
Umur anak muda seorang penerus bangsawanInilah anak yang nantinya akan jadi perhiasan bagi negaraKepada ibu dan Pakam tuanSehingga berakhir sampai pada masa umurnya tuan.
Sepuluh tahun cukup bilanganKetika itu pula anak telah menjadi UlanAtau seteru yang dulu menjadi teman kini menjadi lawanDemikianlah anak kamu yang kami kabarkan
Ibu dan bapakmu meminta untuk dipikirkanCarilah engkau ilmu dan janganlah segan Memeliharakan anak itu seperti pelajaranJika besar cahayanya adalah mata.
Ajarkan dia ilmu agama kitaTapi jika ilmu tak ada di kitaSerahkanlah kepada para alim pendeta untuk memberikan ilmunyaDengan demikianlah seorang anak supaya berilmu
Baik dan jahat ilmu nyata disituDengan sebab musabab yang sedemikian ituJadilah anak baik sebarang lakuJikalau tidak baik sebarang laku maka demikianlah peri
Maka tentulah anak tidak akan mengertiDengan itu jadilah anak yang buta dan tuliBbaik dan jahat sama sekaliitu jika anak tiada pernah mendapat pelajaran.
Halal dan haram diserupakan sajaBersifat salah namun tidak berpengetahuanDengan ini, akhirnya anak menjadi lawanAnak berani melawan sudahlah pasti jadinya
Ibu dan bapak tidak akan pedulisebab sebelumnya tidak kita ajariDunia dan akhirat pun kita nan rugiBetapa tidak ruginya ibu dan bapak demikian
Dari kecilnya kita mulai dipeliharakanBeberapa belanja harta telah dihabiskan. Sudahlah besar kita menjadi lawanMerasa di dalam dunia demikian peri
Di akhirat azab akan diterima lagiPelajaran ada tidaknya dipeduliAnak dibiarkan berbuat bersuka hatiMaka nyatalah kerugian ibu dan bapak
Karena mereka tidak mengajar seorang anak Maka sebab dari itu janganlah berkata tidak untuk mengajar anakIkhtiarkan sungguh pelajaran kepada anakKarena dengan sebenarnya pelajaran itu dapat berguna
Bolehlah baik dalam tingkah dan lakuMmaka jadilah anak orang yang nomor satuDunia akhirat boleh membantuMembantu anak demikian jikalau didapat nanti
Laksana penyakit menjadi sebuah obatDemikianlah tuan mula ibaratMaklumlah seorang tuan karena makrifatnyaAyuhai ibu ayuhai bapak
Demikian nasihat kami yang serentakHarap perkenannya janganlah tidakMudahlah sampai kepada barang kehendak,Sehingga dengan itu berhati sudah
Dengan mengayun sang anak nazam ditambahSejuta hara agar selamat berhati sudahSupaya ibumu janganlah terlihat gundahWahai anakku segeralah kau tidur.
Lekaslah kau besar supaya masyur
Jika engkau anakku tidaklah tidurIbu bapakmu dapat menjadi sebuah penghiburAyuhai anak ingatlah olehmu
Harap dibalaslah jasa ibumuSerta pula jasa bapakmuKemudian pula handai sahabat-sahabatmuSehingga semua itu berarti mudah
Mengayun anak nazam yang ditambahNazam yang dimulai dengan BismillahDisudahi pula dengan ucapan AlhamdulillahYa Allah kholikul Bahri
Berilah petunjuk sekalian kepada kamiKeimanan dan ketaatan jadikan kamiDunia dan akhirat pun kami minta untuk disenangi
2. Nilai-nilai yang terkandung : a. nilai morald. nilai pendidikan b. nilai agamae. nilai keindahan : majas, diksi, bahasa, maknac. nilai socialf. pengorbanan orang tua, berbakti pada orang tua, kejujuran sang anak, kerja keras sang ayah.
3. Kata-kata yang tidak dipahami : a. selawatnyaf. nazamb. gemalag. masyurc. jiranh. handaid. bertalui. kholikule. makrifatj. bakhri 4. Nilai keindahan : keindahan kehidupan dalam naungan dan tuntunan agama serta adat.5. Syair Cinta :
Rindu ini menusuk kalbuHati dilanda asmara berderuBergelora hendak bertemuHatiku ini hanya untukmu
Cinta ku tidaklah semuRindu ku juga bukan menipuSanubariku kini bersatu paduMenusuk dalam relung kalbu
Rindu membuatmu jauh dari piluIa akan mewarnai hari-harimuMembuatmu terpana penuh syahduAsal jangan lupakan Tuhanmu
Bila hati Rindu bilang RinduJangan Sekali-kali tunda waktuRindu itu akan pergi darimuKatakan segara Aku Rindu Padamu
Memang lain rasanya bilang mengakuJika si dia ternyata gak mau tahuCintailah ia karena TuhanmuRindu mu akan terbalas penuh haru.
Waktu akan berlalu seiring rinduIa akan terus menyapamuJadi ayo semangat jangan raguJika rindumu karena Sang Maha Tahu.
Karya : Kiran Yatmorejo
Makna : Seseorang yang memiliki rasa cinta dan rindu yang sangat mendalam kepada kekasihnya. Ia juga mengingatkan kekasihnya untuk tidak lupa akan Tuhan.
B. Syair Burung Nuri
1. Maksud : mengemukakan dan memperlihatkan perilaku orang orang ketika itu sudah tidak lagi mengendahkan dosa yang dilakukan dan melakukan perkara yang di murkai oleh Allah. Nilai yang terkandung : nilai agama (rindu pada Allah)
2.- Pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran( pembayang ) dan baris ketiga dan keempat disebut isi ( maksud sampiran ), sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.-Pantun terdiri sampiran dan isi, sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.-Pantun berirama a-b-a-b/ a-a-a-a, sedangkan syair berirama a-a-a-a.-Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama,Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama.
3. -Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.-Sama-sama terikat oleh irama sajak. -Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata. -Pantun dan syair adalah puisi lama.
4. Sesanti
Angsluping baswara anggawa dukaTumlusup ing ati tanpa kena diwaleriSansaya wengiNglenggana sansaya ndadiSepiSepining diri
Duh, wong bagusNgertiya nglenggananing jiwaKelangan rasa mecaki dina-dinaTanpa ngerti,Ngendi teba ngendi wewangenan
Aku isih kelinganNalikane ing plataranNyawang rembulan bebarenganNitiki wengi ngitungi lumintangSumebyar padhang ing lelangitan
Aku ngertiAku uga mung tansah nglakoniGarising pepesthen kang wus dumadiAmung siji tan dadi sesantiUgeming janji dak anti-anti(lan sliramu mesthi ngerti, ora gelem ngerti)Dudu nggresula dudu dongaAku amung kepingin ngerti:Kowe saiki ana ngendi?
Makna : Seseorang yang merasa kesepian akan cintanya. Dia teringat kekasihnya yang tidak bisa mengerti keadaannya. Dia bimbang karena tidak tahu sekarang kekasihnya di mana.
C. Gurindam Dua Belas
1. Nilai-nilai moral : Nilai agama, etika, sosial, pendidikan2. Ditujukan pada pembaca gurindam3. Kedua belas pasal "Gurindam Dua Belas" tersebut berisi nasihat tentang agama, budi pekerti, pendidikan, moral, dan tingkah laku.Pasal I dan II memberi nasihat tentang agama (religius).Pasal III tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya.Pasal IV tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi).Pasal V tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar.Pasal VI tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.Pasal VII berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri.Pasal VIII berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang.Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya.Pasal X berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya.Pasal XI berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat.Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat.4. Gurindam Berkasih
Barang siapa ingin bercintaPastikan diri mesti setia
Barang siapa ingin berkasihPastikan diri itu bersih
Barang siapa berkasih sayangJangan sampai jiwa melayang
Barang siapa dilamun cintapastikan dapat berita gembira
Apabila sedang bercintaCepat-cepat berumah tangga
Apabila sudah berumah tanggaJangan di lepas janji dan amanah5. Pantun : puisi melayu Gurindam : puisi lama yang berasal dari tamil India
D. Hujan Bulan Juni
1. Maksud : Menggambarkan pemujian kembali terhadap penantiannya. Ia mengatakan kembali bahwa tidak ada yang lebih arif dari panantiannya. Di bait ketiga pula digambarkan bahwa pada akhirnya penantiannya berbuah hasil manis. Cintanya diterima oleh seseorang yang ia cintai, dapat dilihat dari kalimat diserap akar pohon bunga itu. Dan ia membiarkan tidak terucap segala apa yang ia rasakan selama penantian.2. Puisi Hujan Bulan Juni : bahasanyamenggunakan kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.Pantun : salah satu jenis puisi lamayang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara.Syair : salah satu jenis puisi lama.Gurindam : bentuk puisilama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.3. Majas personifikasi atau penggambaran karakter manusia melalui hal alami seperti hujan.Penggunaan kata kata arkais seperti dilupakannya, dibiarkannya, dirahasiakannya, kata kata tersebut tidak sering digunakan lagi pada masa kini.Manifestasi kata kata yang sangat pintar namun sederhana dalam merangkum sifat manusiawi manusia.4. Kiasan majas personifikasinya ditambah dengan kata kata arkais yang digunakan dan kesederhanaan susunan kata katanya yang memiliki makna cukup dalam.5. Arif : bijaksana
TUGAS 2
1. Abstraksi Syair Nyanyian AnakSebuah syair dari Sumatera Utara yang berisi mengenai cerita secara runtut seorang anak. Berawal dari pertemuan orang tua nya, kemudian proses kelahiran yang mencerminkan jiwa dan nilai pengorbanan seorang ibunda, harapan akan ayah yang bekerja keras dan selalu mendoakannya, dimulai saat ayah mengadzankan anaknya saat dia lahir. Pada Syair nyanyian anak didapatkan banyak nilai luhur khususnya bagaimana sang orang tua berdoa dan berharap sang anak akan menjadi anak yang berbakti dan jujur dalam melangkah.2. Abstraksi Syair Burung NuriPada cerita burung Nuri terkisahkan sebuah cinta yang terjadi pada waktu yang tidak tepat. Hal ini direpresentasikan oleh burung Nuri yang merupakan cerminan dari seorang istri pejabat jatuh cinta pada seorang pemuda. Bahkan saat suruhan pemuda itu datang dan menyampaikan maksud agar kisah percintaan ini tidak diteruskan, si istri pejabat ini makin tidak terkendalikan hasratnya terhadap pemuda tadi. Kisah ini menampilkan bagaimana kondisi adat dan norma setempat lebih berjalan ketimbang perasaan pribadi dari orang tersebut.
3. Abstraksi Gurindam Dua BelasKarya dari pujangga Raja Haji Ali mengenai 12 pesan untuk menjalani kehidupan secara tentram dan aman. Dengan berpatokan selalu pada nilai agama dan adat setempat, 12 gurindam memberikan arahan bagaimana seseorang secara pribadi dan juga berperan sebagai pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.4. Abstraksi Hujan Bulan JuniMenggambarkan bagaimana manusia sebagai makhluk yang memiliki sisi manusiawi berusaha memanfaatkan semua sisi yang dimilikinya. Termasuk dalam hal mencinta dan mengekspresikan diri. Pusi oleh Sapardi Djoko Darmono ini juga dikenal sebagai puisi mbeling. Yang artinya puisinya tidak dibataskan oleh suatu norma norma tertentu.
TUGAS 3
1. Anak elang jatuh ke rawa Ditolong oleh menjangan rusa Kasih dan sayang orang tua Selalu ada sepanjang masa
2. Jelatik burung di awan selasih di atas peti Sudah cantik bersama padan, kasih tersangkut dalam hati.
3. Bila todak melanda SingapuraHabis dikerat dicincang lumatBila khianat pada manusiaDunia akhirat takkan selamat
4. Rumah sekolah di atas bukit, bangsa Belanda mengajar Inggris. Gundahnya adinda bukan sedikit, rasanya dada bagai diiris.
TUGAS 4
Bunga melati bunga mawar,Wangi semerbak sampai muara.Mari kita rajin belajar,Agar kelak jadi juara.