binter

5
BAB 2 PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL Dalam bab ini, kita akan mempelajari 2 topik, yaitu (1) perdagangan internasional, yang meliputi ekspor-impor, dan (2) investasi langsung luar negeri, yang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan internasional untuk mendirikan dan memperluas operasi-operasi luar negeri mereka. 2.1 Perdagangan Internasional 2.1.1 Volume Perdagangan Pada tahun 1990, sebuah tonggak sejarah tercapai ketika volume perdagangan internasional untuk barang- barang dan jasa-jasa yang diukur dengan nilai dollar melampaui 4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun terdapat kemerosotan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jasa mencapai 7,6 triliun. Nilai dollar ekspor total dunia pada tahun 2001 lebih besar dari produk nasional bruto dari setiap negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Dari $7,6 triliun jumlah perdagangan internasional barang-barang dan jasa-jasa pada tahun 2001 ini, nilai ekspor barang dagangan adalah sebesar $6,2 triliun, 20 kali lebih besar dari 31 tahun sebelumnya. Inflasi lah yang bertanggung jawab atas sebagian besar peningkatan perdagangan ini, tetapi dengan menggunakan indeks kuantum yang mengurangi pengaruh inflasi dari data itu, volume perdagangan dunia tahun 2001 sekitar 4 kali lipat dari tahun 1970. Peningkatan ekspor dunia smapai dengan empat kali lipat dalam kurun waktu 31 tahun menunjukkan bahwa peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhan yang dapat dijalani.

Upload: hessy-erlisa-frasti

Post on 10-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

binter

TRANSCRIPT

BAB 2PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Dalam bab ini, kita akan mempelajari 2 topik, yaitu (1) perdagangan internasional, yang meliputi ekspor-impor, dan (2) investasi langsung luar negeri, yang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan internasional untuk mendirikan dan memperluas operasi-operasi luar negeri mereka. 2.1 Perdagangan Internasional2.1.1 Volume PerdaganganPada tahun 1990, sebuah tonggak sejarah tercapai ketika volume perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diukur dengan nilai dollar melampaui 4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun terdapat kemerosotan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jasa mencapai 7,6 triliun. Nilai dollar ekspor total dunia pada tahun 2001 lebih besar dari produk nasional bruto dari setiap negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Dari $7,6 triliun jumlah perdagangan internasional barang-barang dan jasa-jasa pada tahun 2001 ini, nilai ekspor barang dagangan adalah sebesar $6,2 triliun, 20 kali lebih besar dari 31 tahun sebelumnya. Inflasi lah yang bertanggung jawab atas sebagian besar peningkatan perdagangan ini, tetapi dengan menggunakan indeks kuantum yang mengurangi pengaruh inflasi dari data itu, volume perdagangan dunia tahun 2001 sekitar 4 kali lipat dari tahun 1970. Peningkatan ekspor dunia smapai dengan empat kali lipat dalam kurun waktu 31 tahun menunjukkan bahwa peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhan yang dapat dijalani.

2.1.2 Arah PerdaganganPresentase total barang ekspor dari semua kategori negara maju terhadap negara maju lainnya merosot di tahun 2001. Meskipun lebih dari separuh ekspor negara-negara berkembang menuju ke negara-negara maju, proporsi ini telah merosot selama 30 tahun terakhir, dari 72 persen di tahun 1970, menjadi 57 persen di tahun 2000. Juga, hampir tiga perempat ekspor dari perekonomian maju mengarah ke negara-negara industri, bukan ke negara-negara berkembang. Namun beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat, serta Australia dan Selandia Baru merupakan pengecualian, di mana masing-masing mengirim sebagian besar ekspornya ke negara-negara berkembang daripada ke negara-negara maju.2.1.3 Arah Perdagangan yang BerubahPerkembangan persetujuan perdagangan regional yang meluas seperti ASEAN dan Uni Eropa, dapat mengubah tingkat dan proporsi aliran perdagangan di dalam dan antarkawasan secara cukup besar. Sebagai contoh, sebagian besar ekspor Kanada adalah ke Amerika Serikat, utamanya akibat Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Serikat-Kanada tahun 1898, selanjutnya Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Utara. Secara keseluruhan, bagian perdagangan dunia yang dihasilkan oleh para anggota persetujuan perdagangn dunia yang dihasilkan oleh para anggota persetujuan perdagangan regional meningkat dari 37,3% di tahun 1980 menjadi 59,9% tahun 1990, dan menjadi 70,7% di tahun 1999.

2.1.4 Mitra Dagang Utama: Relevansinya bagi Para Pelaku BisnisAda sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada negara yang telah menjadi pembeli utama barang-barang yang berasal dari calon negara eksportir:1. Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan2. Peraturan-peraturan ekspor dan impor bukanlah sesuatu yang sukar diatasi3. Tidak aka nada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang-barang dari negara itu4. Devisa untuk membayar ekspor tersedia5. Pihak-pihak saluran impor telah berpengalaman dalam menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir

2.2 Investasi Luar NegeriInvestasi luar negeri dapat dibagi menjadi dua komponen: investasi portfolio dan investasi langsung.2.2.1 Investasi PortfolioInvestasi portfolio merupakan pembelian saham dan obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan. Meskipun para investor portfolio tidak berkaitan secara langsung dengan pengendalian perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara-negara lain. Sebagai contoh, data dari Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa orang yang tinggal di Amerika Serikat memiliki saham dan obligasi Amerika selain sekuritas U.S. Treasury dengan nilai $2.857 miliar pada tahun 2001. Dari total pemegang saham dan obligasi, 66% dimiliki oleh orang Eropa, 9% oleh Jepang, dan 6% oleh Kanada.

2.2.2 Investasi Langsung Luar NegeriVolumeNilai buku saham investasi langsung asing (Foreign Direct Investment) yang beredar di seluruh dunia lebih dari $5,9 triliun. Pada tahun 2000, Amerika Serikat memiliki 1,4 besarnya investasi dari investor terbesar berikutnya yaitu Inggris. Akan tetapi proporsi investasi Amerika Serikat merosot hingga hampir sepertiga antara tahun 1985 dan 2000, dari 35,5% menjadi 20,8%. Aliran investasi mencapai puncaknya di tahun 2000, yaitu sebesar $1.149,9 miliar. Meskipun demikian, kemerosotan yang mulai melanda sebagian besar perekonomian dunia pada akhir tahun 2000 telah mengakibatkan penurunan tingkat aliran investasi secara keseluruhan.ArahNegara-negara industri cemderung menanamkan modal di negara-negara mereka, mereka lebih banyak berdagang satu sama lain di antara sesamanya. Amerika Serikat dan UE memiliki pangsa yang meningkat, dengan proporsi investasi mereka rata-rata 60% tahun 1985-1995 menjadi 71% pada tahun 1999 dan 2000. Peningkatan ini banyak dihubungkan dengan penggabungan, akuisisi, dan investasi internasional lain yang dilakukan oleh perusahaan di dalam industri yang sedang menghadapi persaingan dan konsolidasi secara global. Di seluruh dunia, negara berkembang secara keseluruhan memperoleh satu peningkatan level investasi luar negeri yang cukup besar antara tahun 1996-2000, kira-kira sebesar 66%.2.2.3 Perdagangan Membawa kepada Investasi Langsung di Luar NegeriSecara historis, investasi langsung di luar negeri (Foreign Direct Investment) mengikuti perdagangan luar negeri. Salah satu alasannya, perdagangan luar negeri lebih sedikit biaya dan resikonya. Juga, manajemen dapat memperluas bisnisnya sedikit demi sedikit. Pada umumnya perusahaan akan menggunakan agen-agen domestik atau luar negeri untuk mengekspor. Dengan meningkatnya ekspor, perusahaan kemudian membentuk departemen ekspor. Perusahaan bahkan mungkin mendirikan perusahaan penjualannya sendiri untuk mengimpor atas namanya sendiri.2.2.4 Investasi Luar Negeri Amerika SerikatAmerika Serikat sejauh ini merupakan investor luar negeri terbesar. Perusahaan-perusahaan Amerika telah menanamkan modal jauh lebih besar di negara-negara maju daripada yang mereka miliki di negara-negara berkembang. Selama periode 16 tahun, tahun 1985-2001, bagian dari investasi Amerika ke Eropa telah meningkat 14,4%, semntara Kanada meurun lebih dari 50%. Inggris dan Belanda mewakili penerima investasi AS terbesar di Eropa, per 2001. Meskipun perusahaan-perusahaan Amerika memiliki lebih banyak investasi di Afrika dan Timur Tengah dalam tahun 2001 daripada 1985, presentase total investasi mereka lebh rendah dari tahun 1985.