biokimiawi dalam proses pencernaan manusia
TRANSCRIPT
![Page 1: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/1.jpg)
BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA
Proses pencernaan adalah penguraian secara mekanik oleh gigi dan kimiawi dari makanan oleh enzim – enzim yang disekresi oleh kelenjar di dalam mulut, sel cjief dalam lambung, sel endokrin pankreas, enzim – enzim di membran brush border dan sel – sel mukosa sitoplasma usus halus menjadi bentuk yang dapat diasimilasi tubuh yaitu monosakarida, monoasilgliserol, asam lemak, asam – asam amino, vitamin, mineral dan air.
Tubuh manusia dalam dalam aktivitas kehidupannya memerlukan lebih dari 50 macam zat makanan yang berbeda – beda. Zat – zat makanan tersebut ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Zat makanan yang dibutuhkan dalam julah banyak yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit yaitu vitamin dan mineral.
Karbohidrat
Di alam karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau dun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat digunakan sebagai
sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4
kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan
energi sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana
seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia
mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam
bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan
disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah,
kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami metabolisme berupa proses
hidrolisis (penguraian dengan menggunakan molekul air) di dalm mulut, lambung, maupun usus.
Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
Ketika makanan dikunyah, makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung
enzim ptialin. Enzim ini menghidrolisis pati (suatu polisakarida) menjadi maltosa dan gugus
glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa. Makanan berada di mulut
hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3 - 5 % dari pati telah dihidrolisis
pada saat makanan ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dalam mulut untuk dipecah oleh ptialin
menjadi maltosa, tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus selama satu jam setelah makanan
memasuki lambung, yaitu sampai isi lambung bercmpur dengan zat yang disekresikan oleh
lambung. Selanjutnya aktivitas ptialin dari ait liur dihambat oleh zat asam yang disekresikan
![Page 2: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/2.jpg)
lambung. Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat pH medium
turun di bawah 4,0.
Setelah makanan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari), makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas. Pati yang belum dipecah akan
dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas. Sekresi pankreas ini mengandung alfa-
amilase yang fungsinya sama dengan alfa-amilase pada air liur, yaitu memecah pati menjadi
maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Namun, pati pada umumnya hampir sepenuhnya
diubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.
Skema proses pencernaan karbohidrat
Pati (polisakarida)
Ptialin (20 – 40%)
Amilase pankreas (50 – 80%)
Maltosa dan 3 – 9 polimer glukosa
Maltase dan alfa-dekstrinasi (usus)
Laktosa sukrosa
glukosa
laktase (usus) sukrase (usus)
galaktosa fruktosa
Hasil akhir proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa dn
monosakarida lainnya. Senyawa – senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding
usus halus dan dibawa ke hati oleh darah.
Di dalam sel – sel tubuh, pati akan mengalami berbagai proses biokimia. Glukosa
sebagai salah satu monosakarida hasil pemecahan pati, akan mengalami dua proses di dalam
hati. Pertama, glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi
sel – sel tubuh. Kedua, jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah), bantuan
glukosa akan diubah menjadi glikogen (gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara
otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen disimpan di dalam hati. Jika
sewaktu – waktu dubuthkan, glikogen diubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan
hormon adrenalin.
![Page 3: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/3.jpg)
Lemak
Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekuk gliserol dan tiga molekul
asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil (-COOH).
Molekul gliserol memiliki tiga gugus hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi
dengan gugus karboksil asam lemak.
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya
lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari
tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan
dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9
kilokalori atau 38 kilojoule.
Pencernaan lemak
Pencernaan lemak tidak terjadi di dalam mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak
terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak. Pencernaan lemak terjadi
di dalam usus karena usus mengandung lipase.
Lemak yang keluar dari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang pengeluaran
hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum. Empedu mengandung garam
empedu yang memegang perana penting dalam mengemulsikan lemak. Emulsi lemak merupakan
pemecahan lemak yang berukuran besar menjadi butiran lemak yang berukuran lebih kecil.
Skema proses pencernaan lemak
Lemak empedu lemak emulsi
Lemak emulsi lipase pankreas - Asam lemak dan 2 – monogliserida
- Gliserol
- Gliserida (60%)
Ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis
lemak oleh lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak
teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Pengeluaran
cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah
elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas, serta pankreoenzim yang berperan
untuk merangsang pengeluaran enzim – enzim dalam cairan pankreas.
![Page 4: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/4.jpg)
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus. Pada waktu
asam lemak dn monogliserida diabsorpsi melalui sel – sel mukosa pada dinding usus, keduanya
diubah kembali menjadi lemak (trigliserida) dengan bentuk partikel – partikel kecil (jaringan
lemak). Saat dibutuhkan , tombunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati.
Protein
Protein merupakan makromolekul. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing – masing asam amino
mengandung satu asam karbon (C) yang mengikat stu atom hidrogen (H), satu gugus amin
(NH2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain – lain (gugus R).
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak,
daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein
nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan
dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional
berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan
enzim.
Pencernaan protein
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur –
sayuran. Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin, yang aktif pada pH 2 -3 (suasana
asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan. Salah satu
hal terpenting dari pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna kolagen.
Kolagen merupakan bahan dasar utama dari jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan protein. Proses pencernaan protein yang dilakukan
oleh pepsin meliputi 10 - 30% dari pencernaan protein total. Pemecahan protein ini
merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar pencernaan protein terutama terjadi di usus. Ketika protein
meninggalkan lambung, biasanya protein dalam bentuk proteosa, pepton dan polipeptida
bsar. Setelah memasuki usus, produk – produk yang telah dipecah sebagian akan bercampur
dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan
paptidase. Baik tripsin maupun kemotripsin dapat memecah molekul protein menjadi
polipeptida kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan asam – asam amino.
![Page 5: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/5.jpg)
Skema proses pencernaan protein
Protein pepsin proteosa
Pepton
Polipeptida
Tripsin dan kimotripsin
Polipeptida kecil peptidase asam – asam amino
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu penyerapan
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam
sel. Asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan. Dalam hal ini, hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dirombak di dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandun unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung
berlangsung di dalam hati karena hanya sel – sel hati yang dapt menghasilkan enzim
arginase. Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat –
zat sisa lainnya menuju ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Sebaliknya senyawa
yang tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali menjadi bahan baku karbohidrat dan
lemak, sehingga dapat dioksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai co-enzim.
Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak
mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang
diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda
halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh
tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan
menyebabkan penyakit avitaminosis.
![Page 6: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/6.jpg)
Garam mineral
Garam mineral dibutruhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing
mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari
susu, keju, daging, sayur-sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot,
pembentukan tulang, dan gigi, dsb.
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah
bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan
antara lain sebagai berikut.
1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi
terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang
terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam
kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium,
fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan
pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang
cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk memotong
makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk
mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar
parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang
mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa.
Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut,
lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan
air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut bolus.
Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.
2. faring dan esofagus
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam
tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut
sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup
![Page 7: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/7.jpg)
pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran
pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring,
bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan
berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas
yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan
peristaltik.
3. lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan
mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan
renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan
mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone.
Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di
dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus
akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum
menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin
berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi
maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan
oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum.
Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi
pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui
jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum.
Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus
halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak,
gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa
oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
![Page 8: BIOKIMIAWI DALAM PROSES PENCERNAAN MANUSIA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082703/5571fa6049795991699208cc/html5/thumbnails/8.jpg)
5. usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar.
Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian
yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir
pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa.
Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna,
misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar pada sisa
makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan
air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali
mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan
yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan
dikeluarkan melalui anus.