biologi sma - bab sistem gerak pada manusia
TRANSCRIPT
1. Nurul Lailatis S. (06)
3. Vanessa Ayu S. (07)
3. Puput Ramadhani (16)
4. Noor Adzka Nabil (23)
5. Eli Munawaroh
Tulang
Rangka
Sendi
Otot
Abnormalitas
SISTEM GERAK
RANGKA OTOT GANGGUAN PD SISTEM GERAK
TULANG
SENDI
RANGKA
LURIK
JANTUNG
ANTAGONIS
SINERGIS
OTOT
TULANG
SENDI
Satu diantara ciri makhluk hidup adalah mampu
melakukan gerak, baik gerak aktif maupun pasif
Gerak setiap individu mempunyai ciri tersendiri
Untuk bergerak diperlukan otot dan tulang
Otot berkontraksi untuk menggerakan tulang
Otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang
disebut tulang disebut alat alat gerak pasif
Susunan belulang yang memberi bentuk terhadap
organisme disebut skeleton atau rangka
PENDAHULUAN
Memberi bentuk tubuh suatu organisme
Sebagai alat gerak
Melindungi organ dalam tubuh
Tempat melekatnya otot
Tempat terbentuknya sel-sel darah merah
PENDAHULUAN
Fungsi Rangka
Rangka dibagi menjadi dua tipe :
1. Eksoskeleton : merupaka rangka yang terdapat pada
bagian luar tubuh. Ditemukan pada hewan
invertebrata
2. Endoskeleton : merupakan rangka yang terdapat pada
bagian dalam tubuh. Ditemukan pada hewan
vertebrata
Tulang
Variasi Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka
tubuh tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok,
1. Tulang pipa (tulang panjang)
Bentuk seperti pipaBerfungsi untuk artikulasi.
Tulang seperti ini ditemukan umumnya pada tulang alat
gerak seperti tulang paha, betis, dan hasta.
Tulang ini dibagi menjadi tiga bagian.
Bagian tengah disebut dengan diafise dan kedua
ujungnya disebut dengan epifise.
Tempat pemanjangan tulang terjadi didaerah
pertumbuhan yang disebut dengan cakra epifise diantara
diafise dan epifise
2. Tulang pendek
Bentuknya pendek seperti silinder dan berfungsi supaya
tulang dapat bergerak bebas. Tulang ini ditemukan pada
tulang telapak tangan dan kaki.
Tulang
3. Tulang pipih
- Berbentuk pipih dan lebar
- Berfungsi untuk melindungi struktur
tubuh dibawahnya.
- Tulang seperti ini ditemukan pada
pelvis,belikat,dan tempurung kepala
Tulang
4. Tulang tidak beraturan
- Bentuknya kompleks dan memiliki
fungsi khusus.
- Tulang seperti ini ditemukan pada
tulang punggung dan rahang
Jenis tulang
Tulang di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
1. Tulang sejati (osteon)
Tulang sejati terdiri dari senyawa kapur dan fosfat.
Senyawa senyawa tersebut mengakibatkan tulang menjadii
keras, ditemukan disetiap bagian anggota gerak .
Berdasarkan teksturnya dibedakan menjadi 2 macam
Tulang
1. Tulang kompak , mempunyai lapisan luar yang
kompak
2. Tulang spons (berongga) , memiliki bagian
dalam yang pipih seperti pada tulang
tengkorak. Rongga pada tulang ini berfungsi
untuk menjaga elastisitas tulang , seandainya
ada benturan pada tulang spons
Bersifat lentur (elastis)
Matriks tulang ini hanya mengandung serat kolagen dan tidak
mengandung senyawa kalsium
Tulang rawan disusun oleh sel sel tulang rawan yang disebut :
kondrosit.
kondrosit dihasilkan oleh kondroplas
Tulang
2. Tulang rawan (kartigo)
Macam macam tulang rawan yang terdapat pada manusia sebagai
berikut :
1. Tulang rawan hiyalin
Umumnya terdapat di ujung tulang dan teksturnya halus
2. Tulang rawan elastis
Terdapat pada telinga dan epiglotis dan bersifat elastis
3. Tulang rawan liat
terdapat pada tendon dan ligamen, terbentuk dari
senyawa senyawa kolagen dan
Tulang dibentuk oleh osteosit dan matriks. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas. Jenis – jenis matriks tersebut adalah :
Semen, tersusun oleh senyawa karbohidrat
Kolagen berbentuk seperti serabut yang akan memberikan
ciri tulang keras dan kaku. Tulang yang kurang kalogen
akan menjadi rapuh
Mineral: kalsium, fosfat, dan kerbohidrat, adalah mineral
yang umum terdapat di dalam matriks. Mineral ini akan
menentukan kelenturan tulang. Kadar kalsium
menyebabkan tulang menjadi keras.
Tulang
Osifikasi
Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan oleh
proses osifikasi (pembentukan tulang). Rangka manusia sudah
mulai dibentuk pada akhir bulan kedua stadium embrio. Tetapi
masih dalam bentuk kartilago. Kartilagi dihasilkam oleh sel-sel
mesenkim. Rongga kartilago diisi oleh osteoblas.
Sel – sel tulang akan dibentuk dari bagian dalam terus
berlanjut kebagian luar. Setiap satuan sel – sel tulang melingkari
pembuluh darah dan syaraf, lalu membentuk suatu sistem yang
disebut dengan sistem Havers.
Tulang terdiri dari sel-sel tulang yang banyak
mengandung matriks dan mengandung senyawa kapur dan
fosfat, sehingga menyebabkan tulang menjadi keras dan
kompak.
Tulang
Rangka
Rangka Aksial
Rangka sumbu tubuh yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang dada dan tulang rusuk.
Tulang Tengkorak, berfungsi melindungi otak, mata dan telinga
bagian dalam.
Rangka
Krainum, berfungsi melindungi otak dan terdiri dari :
- satu tulang kepala belakang (os ocipetale)
- satu tulang dahi (on frontale)
- dua tulang ubun – ubun (os perietale)
- dua tulang pelipis (os temporale)
- dua tulang tapis (os ethomoidale)
- dua tulang baji (os sphenoidale)
Rangka
Tulang muka dan Tulang rahang, berfungsi untuk melindungi
mata, membentuk rongga hidung dan langit – langit serta memberi
bentuk wajah. Terdiri dari :
- dua tulang rahang atas (maxilla)
- dua tulang rahng bawah (mandibulla)
- dua tulang pipi (os zigomaticum)
- dua tulang air mata (os lacrimale)
- dua tulang hidung (os nasale)
- dua tulang langit – langit (os pallatum)
Tulang Belakang
Berfungsi untuk menopang
seluruh bagian tubuh dan melindungi
organ dalam tubuh, serta pelekatan
tulang rusuk. Setiap tulang belakang
dilapisi oleh tulang rawan yang disebut
diskus invertebrae. Tulang punggung
paling atas berhubungan dengan
tempurung kepala disebut tulang
atlas.
Rangka
Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costae)
Rangka
Rangka Apendikular (Rangka Pelengkap)
Terdiri dari tungkai bawah dan tungkai atas. Sambungan rangka
aksial dan apendikular terdapat pada bagian bahu dan pinggul.
Tulang Bahu Tulang Pinggul
Rangka
Tulang Tungkai
Rangka
Sendi atau artikulasi merupakan hubungan antara dua tulang
atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan ikat yang disebut
tendon. Untuk memperkuat dan memudahkan gerak sendi
dibutuhkan komponen penunjang, yaitu :
Ligamen, berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang
membentuk persendian dan dapat mencegah dislokasi.
Kapsul, berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua
tulang yang membentuk persendian.
Cairan sinovial, cairan pelumas yang terdapat pada bagian
kapsul.
Sendi
Sendi dikelompokkan menjadi
bermacam – macam tipe
persendian :
Diartrosis, persendian yang
memungkinkan terjadinya
gerak yang sangat bebas.
Berdasarkan geraknya
persendian ini dikelompokkan
lagi menjadi :
Sendi
Macam Sendi Keterangan Contoh Gambar Sendi
1) Sendi Peluru Persendian
yang
memungkinkan
gerak ke
segala arah.
• Hubungan
lengan atas
dengan tulang
belikat
• Tulang femur
dengan tulang
pinggul
2) Sendi Putar Persendian
yang
memungkinkan
terjadinya
gerakan
berputar.
• Pergelangan
tangan
• Pergelangan
kaki
Sendi
3) Sendi
engsel
Persendian
yang
memungkink
an gerak satu
arah.
• Ruas jari
• Siku
• Lutut
4) Sendi
luncur
Persendian
yang
memungkinka
n gerak tulang
meluncur
atau bergeser.
• Ruas – ruas
tulang
belakang
5) Sendi
pelana
Persendian
yang
memungkinka
n terjadinya
gerakan
pelana.
• Telapak
tangan
• Pergelangan
tangan
Sendi
Amfiartrosis, persendian yang memungkinkan terjadinya
pergerakan yang sangat kecil. Hubungan persendian ini terjadi
pada tulang rusuk dengan tulang belakang, serta hubungan antar
tulang belakang.
Sendi
Sinartrosis, persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
pergerakan. Persendian ini dikelompokkan menjadi :
Macam
SendiKeterangan Contoh Gambar
1) Sinkondr
osis
Hubungan
tulang yang
dihubungkan
oleh
kartilago.
• Hubungan
antar tulang
belakang
2) Sinfibrosis Hubungan
tulang yang
dihubungkan
oleh serabut.
• Tulang dahi
dengan
tulang
tengkorak
Sendi
Gerak Gambar
1) Fleksi
(menekuk) ><
eksteni
(meluruskan)
2) Adduksi
(mendekati tubuh)
>< abduksi
(menjauhi tubuh)
Gerak yang terjadinya karena adanya persendian :
Sendi
3) Elevasi
(mengangkat) ><
depresi
(menurunkan)
4) Supinasi
(menengadahkan
tangan) >< pronasi
(menelungkupkan
tangan)
Sendi
Selain ditentukan oleh
sistem rangka, pergerakan juga
ditentukan oleh keberadaan
otot. Dalam menggerakkan
tulang, otot mampu melakukan
kontraksi (memendek) dan
relaksasi (memanjang).
Otot
Fisiologi Kontraksi Otot
Pada saat berkontraksi otot mengalami pemendekan unsur
– unsur kontraktil otot dengan cara pergeseran filamen –
filamen halus pada filamen tebal. Pergeseran otot pada saat itu
terjadi karena adanya ikatan silang antara aktin dan miosin.
Kepala molekul miosin terikat pada aktin secara menyudut.
Otot
Jenis Otot Ciri - Ciri Gambar
1) Otot Polos • Tidak melekat
pada tulang
• Berbentuk
gelondong
• Terdapat satu inti
sel yang ada di
tengah
• Aktivitas lambat
• Berkontraksi dalam
waktu lama dan
tidak cepat lelah
• Bekerja secara tak
sadar
Otot
Jenis Jenis Otot
2)Otot
Rangka(Otot
Lurik)
• Melekat pada tulang
• Berfungsi menggerakkan
rangka tubuh secara
keseluruhan
• Serabut otot merupakan
sel tunggal
• Beriti banyak
• Berbentuk panjang dan
silindris
• Bekerja dipengaruhi oleh
susunan saraf pusat
3) Otot
Jantung
(miokardium)
• Hanya terdapat pada
dinding jantung dan vena
cava
• Memiliki satu inti sel yang
bercabang
• Bekerja secara tak sadar
Otot
Gangguan pada Tulang karena patah atau retak
Abnormalitas
1) Fraktura sederhana, jika fraktura yang
terbentuk tidak melukai otot yang ada di
sekitarnya.
2) Fraktura kompleks, fraktura yang
terbentuk melukai otot atau organ yang
ada di sekitarnya, bahkan bagian fraktura
muncul ke permukaan kulit.
3) Greenstick, fraktura yang terbentuk hanya
sebagian dan tidak memisahkan tulang
menjadi dua bagian.
4) Comminuted, fraktura yang
mengakibatkan tulang terbagi menjadi
beberapa bagian tetapi masih berada di
dalam otot.
1) Skoliosis, melengkungnya tulang
belakang ke arah samping kanan atau
kiri.
2) Kifosis, tulang belakang melengkung
secara keseluruhan sehingga tubuh
menjadi bungkuk.
3) Lordosis, tulang belakang melengkung
terjadi pada daerah lumbar sehingga
kepala seperti tertarik ke arah belakang.
4) Subkulasi, gangguan tulang belakang
terjadi pada leher sehingga posisi tertarik
ke arah kiri atau kanan.
Abnormalitas
Gangguan pada Tulang Belakang karena adanya perubahan
posisi tulang belakang (spina)
1) Dislokasi, pergeseran sendi dari posisi awal
dikarenakan jaringan ligamen sobek atau tertarik.
2) Ankilosis, terjadi karena sendi tidak berfungsi.
3) Arthritis, gangguan yang disebabkan oleh
peradangan sendi. Gangguan jenis ini dapat
dibedakan menjadi :
Abnormalitas
Gangguan pada Persendian karena sendi tidak berfungsi secara
normal
Rhematoid, terjadi karena adanya proses peradangan
atau pengapuran jaringan tulang rawan yang
menghubungkan tulang di persendian.
Osteoartritis, terjadinya penipisan tulang rawan
yang menghubungkan persendian.
Gangguan asam urat, terjadinya penimbunan asam
urat pada persendian karena kegagalan metabolisme
asam urat.
Gangguan pada Otot
1) Atrofi otot, penurunan fungsi otot karena otot mengecil ataukehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Disebabkan olehpenyakit poliomelitia yaitu penyakit yang menyebabkankerusakan saraf yang berfungsi mengkoordinasi kontraksi otot.
2) Hernia abdominal, sobeknya dinding otot abdominal yangmengakibatkan usus akan memasuki bagian yang sobektersebut.
3) Hipertrofi otot, otot menjadi lebih besar dan kuat.
4) Tetanus, otot mengalami kekejangan karena otot melakukankontraksi secara terus menerus. Dapat juga disebabkan olehbakteri karena luka.
5) Distrofi otot, penyakit kronis yang menyebabkan gangguangerak dan diduga merupakan penyakit genetis.
6) Miastenia gravis, otot berangsur – angsur menjadi lemah dandapat menyebabkan kelumpuhan. Disebabkan oleh fungsihormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi normal.
Abnormalitas
Abnormalitas
1) Rakhitis, penyakit tulang karena kekurangan
vitamin D dan menyebabkan tulang tidak
keras. Pada penderita terlihat bagian kaki.
2) Mikrosefalus, kepala berukuran kecil yang
disebabkan oleh pertumbuhan tulang
tengkorak yang terlambat karena kekurangan
zat kapur pada masa bayi.
3) Osteoporosis, terjadi karena
ketidakseimbangan hormon androgen di
dalam tubuh sehingga tulang menjadi rapuh.
4) Patogen, gangguan yang disebabkan oleh
patogen yang dapat menyebabkan penyakit
seperti tuberkolosis tulang.
5) Penyakit tumor, dapat menyebabkan tekanan
fisik terhadap mekanisme gerak tubuh.
Abnormalitas
Gangguan Fisiologis