bioper rezki
DESCRIPTION
bioperTRANSCRIPT
-
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi Perikanan dengan sebaik-
baiknya dan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai
syarat untuk menyelesaikan Praktikum Biologi Perikanan, selain itu pembuatan
Laporan Praktikum Biologi Perikanan ini sebagai bukti hasil dari praktikum.
Penulisan laporan ini didasarkan pada data-data yang didapat.
Penulis juga berterima kasih kepada asisten Biologi Perikanan yang sudah
membimbing dari awal praktikum. Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan
ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan
penyempurnaan dikemudian hari.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Banda Aceh, 12 Mei 2015
Pratikan
-
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB III METODELOGI KERJA ......................................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 5
3.3 Cara Kerja .................................................................................................... 5
3.4 Analisa Data ............................................................................................. 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 8
4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................................... 8
4.2 Pembahasan .................................................................................................10
BAB V PENUTUP ................................................................................................13
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................13
5.2 Saran ............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
LAMPIRAN ..........................................................................................................15
-
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Alat Dan Bahan.................................................................... 5
Tabel 4.1.1 % Satu jenis makanan ke-i.................................................... 8
Tabel 4.1.2 frekuensi kejadian suatu makanan........................................ 8
Tabel 4.1.3 Persentase suatu jenis makanan............................................. 9
Tabel 4.1.4 persentase suatu jenis makanan............................................. 9
Tabel indeks relatif penting..................................................................... 15
Tabel indeks propederences.................................................................... 15
Hasil pengukuran berat dan volume......................................................... 15
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh
makanan yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia, mudah
tersedia makanan, lama masa pengambilan dan cara makan itu secara alami
bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup.
Ikan Tongkol terdapat di seluruh perairan hangat Indo-Pasifik barat, termasuk
laut kepulauan dan laut nusantara. Hidup di periaran epipelagik, merupakan spesies
neuritik yang mendiami perairan dengan kisaran suhu antara 18-29C. Ikan ini
cenderung membentuk kelompok (school) multi spesies berdasarkan ukuran antara
lain Thunnus albaceres kecil, Katsuwanus pelamis, Auxis sp, terdiri dari 100 -5000
individu.
Kebiasaan makanan ( food habits ) adalah kualitas dan kuantitas makanan
yang dimakan oleh ikan. Umumnya makanan yang pertama kali datang dari luar
untuk semua ikan dalam mengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal
yang berukuran kecil. Jika untuk pertama kali ikan itu menemukan makanan
berukuran tepat dengan mulutnya, diperkirakan akan dapat meneruskan hidupnya.
Tetapi apabila dalam waktu relative singkat ikan tidak dapat menemukan makanan
yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan kehabiasan tenaga
yang mengakibatkan kematian. Hal inilah yang antara lain menyebabkan ikan pada
masa larva mempunyai mortalitas besar. Kajian kebiasaan makan ikan perlu
dipelajari untuk mengetahui jenis makanan apa yang ikan suka.
-
2
Tipe-tipe makanan ikan yang umum ditemukan adalah plankton, nekton,
bentos, dan detritus. Berdasarkan jenis kelompok makanannya ikan dibagi 3
kelompok besar yaitu herbivore, karnivora, dan omnivore. Faktor yang menentukan
apakah suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah ukuran
makanan, ketersediaan makanan, warna makanan dan selera ikan terhadap makanan.
Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh suatu jenis ikan bergantung pada macam
makanan, kebiasaan makan, kelimpahan makanan, suhu air dan kondisi umum dari
ikan yang bersangkutan. Struktur alat pencernaan yang berperan dalam adaptasi
makanan adalah mulut, gigi, tepi insang dan usus. Persaingan dalam hal makanan,
biakan antara spesies maupun antara individu dalam spesies yang sama akan
mengurangi persediaan makanan, sehingga yang diperlukan oleh ikan tersebut
menjadi pembatas. Ini mempengaruhi tingkat pertumbuhan, hanya ikan-ikan yang
kuat dalam persaingan yang akan tumbuh dengan baik.
1.2 Tujuan
Tujuan Praktikum ini adalah mengamati bentuk alat pencernaan pada ikan
dan tipe makanan, sehingga dapat di tentukan ikan tersebut tergolong kedalam tipe
mana, herbivora, karnivora atau omnivora.
-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebiasaan makan ikan (food habits) adalah kualitas dan oleh kuantitas
makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara makan (feeding habits)
adalah waktu tempat dan cara makanan itu didapatkan ikan (Effendi 2002).
Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan dalam jenis
herbivora, karnivora, ataupun omnivora. Ikan herbivora adalah ikan pemakan
tumbuh-tumbuhan, misalnya ikan lele, ikan karnivora adalah ikan pemakan daging
misalnya ikan kakap merah. Kebiasaan makanan ikan dipelajari untuk menentukan
gizi alamiah ikan tersebut. Pengetahuan tentang kebiasaan makanan ikan dapat
digunakan untuk melihat hubungan ekologi di antara organisme di perairan tempat
mereka berada, misalnya bentuk pemangsaan, persaingan, dan rantai makanan. Jadi,
makanan dapat merupakan faktor yang menentukan bagi keberadaan populasi
(Kottelate, 1983).
Suatu spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan
keberadaan makanannya. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan
dinamika populasi, pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yang ada di suatu
perairan. Beberapa faktor makanan yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu
jumlah dan kualitas makanan yang tersedia, akses terhadap makanan, dan lama masa
pengambilan makanan oleh ikan dalam populasi tersebut. Adanya makanan di
perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotik seperti di atas ditentukan pula oleh
kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang an luas permukaan. Jenis-jenis
makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya tergantung pada kesukaan
-
4
terhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim serta habitat
hidupnya. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis,kuantitas dan kualitas makanan yang
dimakan oleh ikan (Lagler,1972).
Beberapa faktor yang memepengaruhi makanan atau ada tidaknya suatu zat
makanan oleh ikan yaitu ukuran makanan, warna makanan, selera ikan terhadap
makanan tersebut. Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung dari
kebiasaan makan, kelimpahan makan, suhu dan kondisi umur ikan (Effendi, 2002).
Dalam pengelompokan ikan berdasarkan makanannya, ada ikan sebagai
pemakan plankton, pamakan tumbuuhan, ikan buas dan ikan pemakan campuran.
Berdasarkan jumlah variasi dari makanan yang macamnya sedikit atau sempit dan
ikan monophagus yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu jenis saja (Effendi,
1997).
-
5
BAB III
METODOLOGI KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Kebiasaan Makan Ikan Tongkol ini dilaksanakan pada hari Rabu
pada tanggal 06 Mei 2015 di Laboratorium Terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala pada pukul 08.00 s/d 10.00.
3.2 Alat dan Bahan
Tabel 3.2 Alat dan Bahan
NO Alat Dan Bahan Jumlah
1 Ikan Tongkol 2 ekor
2 Nampan 1 unit
3 Timbangan digital 1 unit
4 Pisau 1 unit
5 Penggaris 1 unit
3.3 Cara Kerja
Diukur dan ditimbang ikan sampek dengan alat ukur akurasi tinggi
Dibelah perut ikan secara hati-hati
Dikelurkan alat pencernaanya secara hati-hati
Diukur dan di timbang bagian lambung
Dibedah alat pencernaan tersebut secara hati-hati dan di keluarkan isinya
-
6
Di pisahkan makanan tersebut berdasarkan jenisnya, di hitung jumlahnya dan
di timbang masing-masing jenis tersebut
a. Metode jumlah
Dikeluarkan isi lambung ikan dan di kering anginkan.
Dipisah-pisahkan makanan berdasarkan jenisnya.
Dihitung masing-masing jenis.
Dihitung persentase masing-masing jenis dengan rumus metode jumlah
b. Metode Frekuensi
Dikelompokkan alat pencernaan menjadi dua, yang berisi dan tidak berisi
Dicatat setiap isi lambung ikan samplec.
Dihitung persentase kejadian setiap jenis makanan (hanya lambung yang
berisi saja).
c. Metode gravimetrik
Ditimbang dan di ukur lambung ikan
Dikeluarkan isinya dan di kering anginkan.
Ditimbang seluruh isi lambung ikan berkenaan
Dipisah-pisahkan isi lambung atau makanan menurut jenisnya
Ditimbang setiap jenis makanan tersebut
Dihitung persentase setiap makanan tersebut
-
7
3.4 Analisa Data
a. Metode Jumlah
%
=
100%
b. Metode Frekuensi
=
100%
c. Metode gravimetrik
=
100
d. Metode volume metrik
=
100
e. Indeks Relative penting
IRP = (N + V) F
Ket :
IRP : Indeks relative penting
N : persentase jumlah satu jenis makanan
V : Persentase Volume suatu jenis makanan
F : Frekuensi kejadian satu jenis makanan
f. Indeks Propenderances
=
-
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
a. Metode Jumlah
Tabel 4.1.1 Satu jenis makanan ke-i
Jenis
makanan
Jumlah dalam
satu lambung
% proporsi
Cacing 1 16,66667
ikan kecil 3 50
Serangga 2 33,33333
Total 6
b. Metode frekuensi
Tabel 4.1.2 Frekuensi kejadian suatu makanan
Jenis
makanan
jumlah
frekuensi
kejadian
%
proporsi
Cacing 1 50
ikan kecil 2 100
Serangga 1 50
-
9
c. Metode Gravimetrik
Tabel 4.1.3 Persentase suatu jenis makanan
Jenis makanan berat masing-
masing makanan
% proporsi
Cacing 0,2 3,076923
ikan kecil 0,3 4,615385
Serangga 0,1 1,538462
Total berat lambung 6,5
d. Metode volume metrik
Tabel 4.1.4 Persentase suatu jenis makanan
Jenis makanan volume masing-
masing makanan
%
proporsi
Cacing 0,02 0,13793103
ikan kecil 0,03 0,20689655
Serangga 0,01 0,06896552
Total Volume 14,5
-
10
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami mengamati kebiasaan makan pada ikan tongkol
(Euthynnus affinis) yang bertujuan untuk mengamati bentuk alat pencernaan pada
ikan dan tipe makanan, sehingga dapat di tentukan ikan tersebut tergolong kedalam
tipe mana, herbivora, karnivora atau omnivora.
Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan golongan dari ikan tuna kecil.
Badannya memanjang, tidak bersisik kecuali pada garis rusuk. Sirip punggung
pertama berjari-jari keras 15, sedang yang kedua berjari-jari lemah 13, diikuti 8-10
jari-jari sirip tambahan (fin ilet). Ukuran asli ikan tongkol cukup besar, bisa
mencapai 1 meter dengan berat 13,6 kg. Rata-rata, ikan ini berukuran sepanjang 50-
60 cm (Auzi, 2008). Ikan Tongkol memiliki kulit yang licin berwarna abu-abu,
dagingnya tebal, dan warna dagingnya merah tua (Bahar, 2004).
Menurut Saanin (1994) Ikan tongkol memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
-
11
Species : Euthynnus affinis
Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh
makanan yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia,
mudahnya tersedia makanan dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan dalam
populasi tersebut. Makanan yang telah digunakan ikan tadi akan mempengaruhi sisa
persediaan makanan dan sebaliknya dari makanan yang diambilnya akan
mempengaruhi pertumbuhannya, kematangan bagi tiap-tiap individu ikan serta
keberhasilan hidupnya. Adanya makanan dalam perairan selain terpengaruh oleh
kondisi biotik, juga ditentukan oleh kondisi abiotik lingkungan seperti suhu, cahaya,
ruang dan luas permukaan (Effendie 2002).
Perhitungan kebiasaan makan bisa dengan beberapa metode diantaranya
adalah metode jumlah, metode frekuensi, dan metode volume metrik. Pada
pengukuran berat ikan tongkol 1 yaitu 273 gram dengan volume lambung 14 ml dan
berat ikan tongkol 2 yaitu 150 gram dengan volume lambung 15 ml. Ikan Tongkol
merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai mulut yang berbentuk
meruncing,langit-langit bergerigi, posisi D dan D berjauhan dan jenis gigi dari ikan
tongkol yang bergerigimenandakan ikan tersebut pemakan daging. Tapis insang ikan
tongkol rapat dengan bentuk gillarch yang halus.
Pada perhitungan metode jumlah dalam satu lambung ikan tongkol
didapatkan jumlah cacing 16,7% , jumlah ikan kecil 50%, dan jumlah serangga air
33%. Dari perhitungan tersebut ikan kecil merupakan makanan yang paling banyak
terdapat pada lambung ikan tongkol. Pada perhitungan metode frekuensi cacing
yang didapatkan sebesar 50%, ikan kecil sebesar 100%, dan serangga air 50%. Dari
-
12
perhitungan tersebut ikan kecil merupakan jenis makanan yang paling dominan
terdapat pada lambung ikan.Pada perhitungan metode volume metrik cacing
memiliki 0,14 % dari proporsi makanan, ikan kecil 0,21 %, serangga air memiliki %
proposrsi makanan yaitu 0,07 %.
Indeks proponderance merupakan gabungan dari dua dua metode yaitu
metode frekuensidan metode volume metrik. Nilai Indeks porponderance juga sering
disingkan dengan IP. Nilai IP untuk cacing adalah 8,33 , nilai IP untuk Ikan kecil
adalah 25 , dan nilai IP untuk serangga air adalah 4,1667. Jika disuatu perairan
dijumpai banyaknya ketersedian jenis makanan maka dapat juga diambil kesimpulan
diperairan tersebut juga banyak terdapat jenis ikan atau populasi ikan.Karena faktor
makanan adalah hal utama yang sangat penting atau sangat mempengaruhi
tingkat populasi ikan atau kelimpahannya.
-
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari pratikum ini adalah :
Ikan tongkol termasuk kedalam tongkol tipe makanan karnivora karena
rata-rata makanan yang dia makanan adalah : ikan kecil,cacing dan
serangga
Dari hasil pengamatan terhadap isi lambung ikan tongkol banyak
ditemukan ikan-ikan kecil sebagai makanan utamanya.
Nilai indeks propoderances tertinggi pada jenis makanan ikan kecil
sebesar 25%
Nilai indeks relative penting adalah pada ikan tongkol adalah jenis
makanan serangga dengan nilai 1668.5
Faktor makanan adalah hal utama yang sangat penting atau sangat
mempengaruhi tingkat populasi ikan atau kelimpahannya.
5.2 Saran
Kedepan proses pratikum lebih menarik lagi.
-
14
DAFTAR PUSTAKA
Effendie. 1985. Biologi Perikanan Bagian I Studi natural History. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Effendi.2002. Metode Biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 109p.
Kottelate dan Nauen, 1983, Kebiasaan makan ikan berdasarkan jenis. Ditjen
Perikanan, Deptan.Jakarta.
Lagler,1972 .Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan.Bandung.
Nikolsky, G.V. 1963. The Ecology of Fishes. Academic Press. 313 hlm.
Soesono, S. 1977. Dasar-dasar perikanan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta.
Yasidi, F.,Aslan L.M, Asriyana., Rosmawati, 2005. Penuntun Praktikum Biologi
Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo.
Kendari.
-
15
LAMPIRAN
1. Grafik Persentase Suatu Jenis Makanan
2. Tabel indeks relatif penting
Organisme
N V F
Irp
Jumlah % Ml % Kejadian %
Cacing 1 16,6 0,02 0,14 1 50 837
Ikan kecil 3 50 0,03 0,21 2 100 5021
Serangga 2 33,3 0,01 0,07 1 50 1668,5
3. Tabel indeks propederences
Jenis makanan Vi Oi Vi oi Ip
Cacing 0,14 50 7 8,333333
Ikan kecil 0,21 100 21 25
Serangga 0,07 50 3,5 4,166667
0,42 200 31,5 100
cacing33%
ikan kecil50%
serangga17%
Persentase suatu jenis makanan
-
16
4. Hasil pengukuran berat dan volume
No Nama ikan Berat ikan Volume Berat lambung
1 Ikan tongkol 1 273 14 9
2 Ikan tongkol 2 150 15 4
Gambar 1 Ikan pada saat di bedah
Gambar 2 Perbedaan lambung ikan tongkol 1 dan ikan tongkol 2