biopsi andi
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak terkordinasi
dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan
telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus - menerus
membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang
mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak
ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik
Di era modern ini, tumor ganas semakin meningkat insidensinya. Sayangnya
keganasan ini seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut dan fatal. Kurangnya gejala
klinis yang jelas terutama pada stadium awal membuat penentuan diagnosis secara klinis
kurang dapat diandalkan. Di sinilah pemeriksaan patologis memegang peranan penting
sebagai penunjang untuk memastikan diagnosis.
Penyakit kanker dapat dideteksi sedini mungkin dengan mempergunakan beragam
alat diagnostik, mulai dari alat sederhana sampai pada alat canggih. Pemeriksaan fisik
merupakan alat diagnostik klasik dan sederhana. Kombinasi fisik diagnostik dengan biopsi
merupakan alat diagnostik yang efektif dan efisiensi pemeriksaan patologis mikroskopik.
Dewasa ini menunjukkan usaha untuk melakukan penegakkan diagnosa melalui
biopsi tertutup karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan biopsi terbuka
antara lain sederhana, minimal invasif, mudah, murah, cepat, dapat dilakukan tanpa
pembiusan umum, resiko komplikasi kecil, trauma minimal, risiko infeksi kecil sehingga
penderita tidak perlu masuk rumah sakit dan secara ekonomis akan lebih menguntungkan
bagi penderita, tetapi juga ada kerugiannya yaitu spesimen yang diambil tidak adekuat
sehingga menyebabkan kesalahan diagnostik.
Biopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. Pemeriksaan
penunjang seperti X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat dilakukan terlebih dahulu untuk
mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat dilakukan juga dengan proses pembedahan.
Dengan demikian biopsi adalah pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter
bukan untuk terapi kanker kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga
mengangkat semua massa atau kelainan yang ada.
1
Karena pentingnya masalah biopsi dalam penegakan diagnosis bidang onkologi, maka
referat ini disusun untuk menambah pengetahuan bagi Penulis dan pembaca sekalian.
2
BIOPSI
Biopsi merupakan salah satu cara pemeriksaan patologi anatomi yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi khususnya yang dicurigai sebagai
suatu keganasan. Pemeriksaan patologi ini juga bermanfaat tidak hanya menegakkan
diagnosis dan rencana pengobatan tetepi juga untuk menentukan prognosis. Berasal dari
bahasa latin yaitu bios: hidup dan opsi: tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah
pengangkatan sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk
diperiksa.
Biopsi kebanyakan dilakukan untuk mengetahui adanya kanker. Pemeriksaan
penunjang seperti X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat dilakukan terlebih dahulu untuk
mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat dilakukan juga dengan proses pembedahan.
Dengan demikian biopsi adalah pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter
bukan untuk terapi kanker kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga
mengangkat semua massa atau kelainan yang ada.
Biopsi merupakan pembedahan yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis sekaligus jika
memungkinkan untuk mendapatkan informasi detail tentang kanker yang diterapi, seperti
tingkat keganasan, Markers protein yang memberikan informasi tentang prognosis, atau pun
prediktor pengobatan. Genes profiling merupakan teknik pemeriksaan baru, yaitu memeriksa
beberapa gennnes sekaligus mendapatkan informasi tentang subtipe tumor, prognosis,
pengobatan yang tepat, perlu tidaknya terapi target.
Biopsi dapat dilakukan secara invasif minimal misalnya dengan menggunakan jarum halus
Fine Needle Aspiration Biopsy) sitologi, jarum besar Core Nedle Biopsy histipatologi,
maupun biopsi terbuka (insisional ataupun eksisional).
Biopsi jarum halus memerlukan keterampilan dan pengalaman pemeriksa, dan pada beberapa
tipe kanker bukan merupakan standar emas.
Biopsi incisional dilakukan pada tumor besar (melebihi diameter tertentu / pada masing-
masing keganasan berbeda), dan incisi harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pembedahan definitif.
Biopsi eksisional dilakukan pada tumor/kanker dengan diameter kecil (berbeda pada tipe
keganasan berbeda), bertujuan untuk menegakkan diagnosis sekaligus merupakan terapi
definitif.
3
Pada saat menangani suatu benjolan, terdapat prinsip-prinsip yang harus diketahui.
Yang pertama adalah menentukan apakah benjolan tersebut disebabkan oleh neoplasma. Bila
ada kecurigaan ke arah keganasan maka harus dilakukan biopsi untuk pemeriksaan
histopatologi yang merupakan pemeriksaan jaringan. Kadang dilakukan pemeriksaan sitologi
untuk menentukan diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan sifat sel maupun sifat
jaringan. Dengan pemeriksaan histopatologik dapat dijawab pertanyaan mengenai ada atau
tidaknya keganasan, jenis keganasan, sifat dan tingkat keganasan (grading) dan luasnya
penyebaran (staging). Jadi, jawaban untuk pertama ialah neoplasma maligna atau benigna.
Pada proses ganas terdapat penyusupan sel ganas ke jaringan sehat di sekitarnya.Hal
ini berarti tidak ada batas tegas antara tumor dan jaringan normal, walaupun pada palpasi
didapatkan batas yang jelas yang memberikan kesan bahwa tumor bersimpai. Tetapi pada
pemeriksaan mikroskopik ternyata ada penyusupan jaringan ganas ke jaringan berdampingan.
Pertanyaan kedua yang perlu dijawab adalah tumor ganas jenis apa yang dihadapi.
Ada puluhan jenis kanker yang kini dikenal, masing-masing perlu pendekatan khusus dan
pengobatan khas. Atas dasar ini perlu adanya keterangan tentang asal jaringan tumor.
Jaringan epitel dapat menimbulkan karsinoma, tetapi jenisnya dapat berbeda misalnya
planoseluler dan karsinoma basoseluler di kulit. Kedua tumor ini berbeda jelas pada
gambaran klinik, cara pertumbuhan, pengobatan maupu prognosisnya. Contoh lain adalah
adenokarsinoma yang berasal dari epitel kelenjar, umpamanya di kulit atau saluran cerna.
Ketiga, tingkat keganasan perlu ditentukan untuk meramal prognosis karena prognosis
ditentukan tingkat diferensiasi jaringan tumor. Keagresifan tumor berhubungan erat dengan
derajat differensiasi histologik. Makin kurang teratur dan kacau susunan histologik atau
makin besar perbedaan sel satu dari yang lain, makin ganas dan agresif kanker yang
bersangkutan. Derajat keganasan diberi inisial huruf G (grade).
Gambaran histopatologik menentukan morfologi suatu tumor yang erat hubungannya
dengan baik-buruknya prognosis. Tetapi ada beberapa kekecualian artinya walaupun secara
histopatologik kelihatan ganas, secara klinik tumor bersifat jinak atau sebaliknya.
Yang keempat perlu ditentukan luas penyebaran tumor. Ini dilakukan penaksiran
dengan penaksiran seksama dan teliti tentang besarnya tumor primer, luasnya pertumbuhan,
dan luasnya penyebaran. Penentuan luasnya penyebaran atau staging dilakukan untuk
4
berbagai tujuan, antara lain untuk menentukan tahap perkembangan, penentuan penangannan
yang paling baik untuk penderita, serta untuk memperkirakan prognosis, menilai hasil
pengobatan, dan membandingkan efektivitas berbagai macam pengobatan.
Interpretasi Biopsi
Interpretesi biopsi untuk diagnosis suatu neoplasma dapat dilakukan berdasarkan
Pemeriksaan makroskopis
Merupakan pemeriksaan dengan mata biasa untuk menilai / memperkirakan suatu
jaringan tumor bersifat ganas atau jinak.
misalnya bentuk, ukuran, warna, permukaan. Misalnya
1. Bentuk plaque : melanoma, basalioma
2. Bentuk nodus : padat, kistik
3. Bentuk erosi, ulkus
Batas jelas / tidak, permukaan rata / berbenjol – benjol, tepi meninggi / tidak, mudah
berdarah / tidak, bersimpai / tidak, rapuh tidaknya tumor
Pemeriksaan mikroskopis
Suatu pertumbuhan neoplastik khususnya keganasan dini tidak dapat didiagnosis
berdasarkan pengamatan klinis semata, karena tidak ada kriteria pasti untuk menentukan
jinak ganasnya.
Suatu lesi secara klinis selain tidak adanya gejala karakteristik, seringkali baru terdeteksi
pada stadium lanjut setelah timbul gejala klinis yang mengganggu penderita.Untuk
mengatasi hal ini perlu dilakukan pemeriksaan laborat penunjang.Pemeriksaan
Mikroskopis merupakan cara yang sangat penting untuk menegakkan suatu neoplasma.
Beberapa terminology untuk pemeriksaan Patologi Anatomi kasus praganas dan ganas
Displasia
Dalam bahasa latin berarti bentuk yang buruk. Merupakan bentuk paling awal
dari prakanker yang dikenal oleh ahli patologi melalui pemeriksaan biopsi.
Displasia merupakan penyimpangan sel dari keadaan normal. Sel yang
mengalami dysplasia tampak abnormal bentuknya karena terjadi gangguan dalam
proses pematangan sel. Adanya gambaran dysplasia epitel merupakan tanda
karakteristik utama dari keadaan praganas. Perubahan hanya terbatas pada jaringan
epitel belum menginvasi ke jaringan lebih dalam.
5
Carsinoma In Situ
Carsinoma In Situ sinonim dengan dysplasia derajat tinggi sehingga resiko
untuk berubah menjadi kanker sangat tinggi. Carsinoma In Situ merupakan bentuk
awal karsinoma tanpa invasi ke jaringan sekitar atau sel neoplastik berproliferasi
hanya pada daerah sekitar tumor saja.
Carsinoma invasive
Umumnya disebut kanker, merupakan tahap akhir dari rangkaian perubahan
sel bila tidak diobati akan menginvasi jaringan tubuh dan menyebabkan kematian.
Macam- Macam Biopsi
Biopsi tertutup
Tanpa membuka kulit
Bisa dikerjakan oleh disiplin non-bedah
Biopsi terbuka
Dengan membuka kulit / mukosa
Biasanya dikerjakan oleh disiplin bedah
Akan mendapatkan spesimen yang lebih representatif
Biopsi Tertutup
Bahan sedikit / kurang representatif
Dapat ditingkatkan dengan biopsi terbuka
Contoh :
- FNAB
- Core Biopsy
- Cairan cyste-sputum-darah-ascites
- Endoscopy
Biopsi terbuka
Biasanya dikerjakan oleh disiplin bedah
Dengan membuka kulit / mukosa
Pemeriksaan yang dikerjakan : histo-patologi
Macamnya :
6
- Biopsi insisi
- Biopsi eksisi
Tujuan biopsi
1. Mengetahui morfologi tumor
Tipe histologik tumor
Subtipe tumor
Grading sel
2. Radikalitas operasi
3. Staging tumor
Besar spesimen dan tumor dalam centimeter
Luas ekstensi tumor
Bentuk tumor
Nodus regional
- Banyaknya kelenjar limfe yang ditemukan
- Banyak kelenjar limfe yang mengandung metastasis
- Adanya invasi kapsuler
- Metastase ekstranodal
Prinsip- Prinsip Biopsi
Representatif
Daerah hemoragis-nekrosis infeksi dan hancur akibat jepitan / penekanan harus
dihindari
Hindari masage dan penekanan pada tumor.
Biopsi dari lesi kulit atau permukaan mukosa harus menyertakan jaringan sehat.
Biopsi dengan lesi yang lebih dalam harus dihindari terjadinya implantasi sel tumor
pada jaringan sehat.
Pada biopsi ulang pengambilan lesi yang sama harus dihindari.
Lokasi dan arah insisi pada biopi harus diperhatikan supaya tidak mempersulit
prosedur selanjutnya. Garis insisi harus memperhatikan rencana terapi definitif
(diletakkan dibagian yang akan diangkat saat operasi definitif)
Ahli bedah harus dapat memberikan tanda petunjuk yang tepat untuk ahli patologi.
Hindari penggunaan infiltrasi lokal pada tumor.
Blood-less Surgery
7
Efek Samping Biopsi
Infeksi ,Bila tidak memperhatikan teknik aseptik antisepsis
Perdarahan, bisa terjadi pada lesi neoplasma karena adanya hipervaskularisasi
Indikasi Biopsi
Lesi yang menetap lebih dari 2 minggu tanpa diketahui penyebabnya
Ulserasi yang menetap tidak menunjukkan tanda tanda kesembuhan sampai 3 minggu
Setiap penonjolan yang dicurigai sebagai suatu neoplasma
Lesi tulang yang tidak diidentifikasi setelah pemeriksaan klinis dan radiologis
Lesi hiperkeratotik yang menetap
Kontra Indikasi Biopsi
Infeksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relatif)
Gangguan faal hemostasis berat (relatif)
Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan dieksisi saat operasi
Jenis Biopsi
Biposi Insisional
Yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah. Dengan
pisau bedah, kulit disayat hingga menemukan massa dan diambil sedikit untuk
diperiksa.
Teknik Biopsi Insisional
- Tentukan daerah yang akan dibiopsi.
- Rancang garis eksisi dengan memperhatikan segi kosmetik.
- Buat insisi bentuk elips dengan skalpel nomor 15.
- Angkat tepi kulit normal dengan pengait atau pinset bergerigi halus.
- Teruskan insisi sampai diperoleh contoh jaringan. Sebaiknya contoh jaringan
ini jangan sampai tersentuh.
- Tutup dengan jahitan sederhana memakai benang yang tidak dapat diserap.
8
Biopsi Eksisional
Yaitu pengambilan seluruh massa yang dicurigai disertai jaringan sehat di sekitarnya.
Metode ini dilakukan di bawah bius umum atau lokal tergantung lokasi massa dan
biasanya dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metastase .
Teknik Biopsi Eksisional
- Rancang garis eksisi,
- Sebaiknya panjang elips empat kali lebarnya.
- Lebar maksimum ditentukan oleh elastisitas, mobilitas, serta banyaknya kulit
yang tersedia di kedua tepi sayatan.
- Banyaknya jaringan sehat yang ikut dibuang tergantung pada sifat lesi, yaitu:
- Lesi jinak, seluruh tebal kulit diangkat berikut kulit sehat di tepi lesi dengan
sedikit lemak mungkin perlu dibuang agar luka mudah dijahit.
- Karsinoma sel basal, angkat seluruh tumor beserta paling kurang 0.5 s/d 1 cm
kulit sehat.
- Karsinoma sel skuamosa, angkat seluruh tumor beserta paling kurang 1 s/d 2
cm kulit sehat.
9
- Insisi dengan skalpel nomor 15 hingga menyayat seluruh tebal kulit.
- Inspeksi luka dan atasi perdarahan.
- Tutup dengan jahitan sederhana menggunakan benang yang tidak dapat
diserap.
Biopsi Jarum
Yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan cara disedot lewat
jarum. Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area sekitar jarum).
Bisa dilakukan langsung atau
Dibantu dengan radiologi seperti CT scan atau USG sebagai panduan untuk
membuat jarum mencapai massa atau lokasi yang diinginkan.
Gambar . Biopsi Jarum
Biopsi jarum dibagi atas:
10
FNAB (fine needle aspiration biopsy) / BAJAH (Biopsi Aspirasi Jarum halus)
Core biopsy.
Bila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsi,
sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus maka disebut fine needle
aspiration biopsi.
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) / BAJAH (Biopsi Aspirasi Jarum halus)
Biopsi aspirasi jarum halus merupakan metode lain untuk 'diagnosis jaringan'
yaitu, sebuah cara sampling sel dalam benjolan mencurigakan atau massa. Biopsi
aspirasi jarum halus sedikit lebih cepat dan kurang invasif dari biopsi inti. Biopsi
jarum halus aspirasi tidak memerlukan anestesi lokal banyak. Seperti dengan biopsi
inti, USG atau mammographik mungkin diperlukan untuk menemukan benjolan atau
area yang akan dijadikan sampel jika tidak dapat dengan mudah dirasakan
Tabel. Perbandingan FNAB dan Biopsi Terbuka
Indikasi FNAB
Pada hampir semua tumor dapat dilakukan biopsi aspirasi, baik yang letaknya
superfisial palpable ataupun tumor yang terletak di dalam rongga tubuh unpalpable
dengan indikasi :
Preoperatif biopsi aspirasi pada tumor sangkaan maligna operable.
Tujuannya adalah untuk diagnosis dan menentukan pola tindakan bedah
selanjutnya.
Sebagai contoh tumor payudara dan kelenjar tiroid.
Maligna inoperable. Biopsi aspirasi merupakan diagnosis konfirmatif.
Diagnosis konfirmatif tumor "rekuren" dan metastasis.
11
Membedakan tumor kistik,solid dan peradangan.
Mengambil spesimen untuk kultur dan penelitian
Keuntungan FNAB
Penggunaan biopsi aspirasi dalam diagnosis tumor mempunyai dampak yang
menguntungkan baik ditinjau dari segi menejemen tumor, pelayanan onkologik rumah
sakit maupun bagi pasien.
Dampak dalam menejemen tumor
Ditinjau dari segi menejemen tumor, biopsi aspirasi memberi dampak menguntungkan
Menejemen tumor lebih sederhana.
Penggunaan alat canggih lebih selektif.
Tindakan biopsi yang tidak menguntungkan dapat dihindari.
Alternatif pengobatan dapat dilakukan segera.
Dampak terhadap pelayanan rumah sakit
Teknik dan peralatan biopsi aspirasi yang sederhana, murah dan cepat memberi
dampak yang menguntungkan bagipengelolaan rumah sakit, terutama rumah sakit
pemerintah :
Pelayanan onkologik dapat ditingkatkan
Biaya operasional rumah sakit menurun
Dampak terhadap pasien
Teknik sederhana, murah, cepat dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti,
memberi dampak yang menguntungkan sbb. :
Biaya pemeriksaan lebih murah
Hasil pemeriksaan cepat, rasa cemas dan sires dipersingkat
Keinginan pasien konsultasi pada dokter meningkat dan kesempatan menemukan
kanker sedini mungkin lebih luas
Pasien mendapat pengobatan segera.
Keterbatasan FNAB
Harus disadari bahwa jangkauan sitologi biopsi aspirasi terbatas.
12
Luasnya invasi tumor tidak dapat ditentukan.
Subtipe kanker tidak selalu dapat diidentifikasi.
Dapat terjadi negatif palsu.
Diagnosis Sitologik Dan Nilai Klinik FNAB
- Sitologi positif
Merupakan petunjuk untuk melakukan tindakan lebih lanjut antara lain survei
metastasis, menentukan stadium, memilih alat diagnostik lain bila diperlukan dan
mendiskusikan pola pengobatan.
- Sitologi negatif atau kelainan jinak,
Belum dapat menyingkirkan adanya kanker; perlu dipikirkan kemungkinan
negative palsu. Negatif palsu dapat terjadi karena kesalahan teknis, sehingga sejumlah
sel tumor tidak terdapat pada sediaan. Bila terdapat perbedaan sitologi dan data klinik,
alternatif tindakan terbaik adalah biopsi bedah akan tetapi, pada kasus sitologi negatif
dengan spesifikasi kelainan dan cocok dengan gambaran klinik, maka pola
pengobatan dapat ditentukan.
- Sitologi suspek
Mungkin memerlukan pemeriksaan lain sebelum pengobatan antara lain
pemeriksaan potongan bekuataupun sitologi imprint atau kerokan durante
operasionam.
- Inkonklusif
Dapat terjadi karena kesalahan teknik atau karena situasi tumor, misalnya mudah
berdarah, reaksi jaringan ikat banyak atau tumor terlalu kecil, sehingga sulit
memperoleh sel tumor. Dalam praktek, sitologi inkonklusif meningkatkan negatif
palsu.
CORE BIOPSY / BIOPSI INTI
Tindakan core biopsi adalah prosedur di mana jarum melewati kulit untuk
mengambil sampel jaringan dari suatu massa atau benjolan. Jaringan tersebut
kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk setiap kelainan.
13
Core Biopsi dapat dilakukan ketika sebuah benjolan mencurigakan ditemukan,
misalnya benjolan payudara atau pembesaran kelenjar getah bening, atau jika suatu
kelainan terdeteksi pada tes pencitraan seperti x-ray , USG atau mamografi .
Core biopsi merupakan prosedur lebih invasif daripada biopsi aspirasi jarum
halus, karena menggunakan bius lokal. Namun, lebih cepat dan kurang invasif
daripada biopsi bedah. Dalam beberapa kasus, hasil biopsi inti akan mencegah
tindakan operasi.
Teknik Core Biopsi
Core Biopsi dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal di mana jarum
dimasukkan. Sebuah sayatan kecil (dipotong) dibuat dalam kulit di atas benjolan, dan
jarum dimasukkan melalui insisi. Ketika ujung jarum berada di daerah yang akan
diperiksa, jarum cekung yang didesain khusus digunakan untuk mengumpulkan
sampel sel-sel yang hadir. Ini ditampilkan dalam diagram di bawah ini. Jarum
kemudian ditarik, dan sampel yang diekstraksi.Hal ini dapat diulang sampai 5 kali,
sampai sebuah sampel yang cukup telah dikumpulkan.
Dalam beberapa kasus, benjolan atau massa dari mana sel-sel yang harus
dilakukan adalah tidak mudah dirasakan melalui kulit. Jika hal ini terjadi, ahli
radiologi, ahli bedah atau ahli patologi mengumpulkan sampel dapat
menggunakan USG , dimana jarum dapat dilihat pada monitor USG dan dibimbing ke
14
daerah, atau stereotacticmamografi (untuk payudara) yang menggunakan dua
mammogram di sudut yang berbeda dan komputer untuk menemukan daerah yang
benar. Hal ini dapat membuat prosedur memakan waktu lebih lama. Secara
keseluruhan, biopsi inti biasanya memakan waktu antara 30 menit sampai 1 jam untuk
menyelesaikan.
Karena pembiusan lokal yang digunakan, core biopsi seharusnya tidak
menyakitkan, meskipun mungkin tidak nyaman.
Hasil Core Biopsy/ Biopsi Inti
Yang tidak memadai / tidak cukup: Sampel yang diambil adalah tidak cukup untuk
mengkonfirmasi diagnosis kanker.
Jinak: Tidak ada sel-sel kanker ini. Benjolan atau pertumbuhan berada di bawah kendali dan
tidak menyebar ke area lain dari tubuh.
Atypical , atau curiga keganasan: Hasil tidak jelas. Beberapa sel tampak abnormal tetapi
tidak pasti kanker.Biopsi bedah mungkin dibutuhkan untuk mengambil sampel sel.
Ganas: Sel-sel kanker, tidak terkontrol dan memiliki potensi atau telah menyebar ke area lain
dari tubuh.
Manfaat dan risiko dari biopsi inti
Core biopsi adalah tes relatif cepat dan efektif untuk menentukan
status jaringan tersangka. Dibandingkan dengan biopsi bedah, core biopsi
kecil kemungkinan melibatkan jaringan parut, infeksi atau sakit, dan
memiliki waktu pemulihan signifikan lebih pendek.
Core biopsi sangat berguna untuk menyelidiki kelainan terdeteksi pada
tes pencitraan, seperti x-ray. Ini adalah investigasi pilihan ketika
mikrokalsifikasi payudara terlihat pada mamografi. Juga, karena jarum
yang digunakan adalah cukup besar untuk mengambil 'slice' koheren
jaringan, memungkinkan sel untuk diperiksa di bawah mikroskop karena
mereka diatur di dalam tubuh. Hal ini dapat membantu untuk
membedakan antara beberapa jenis penyakit pra-kanker
(seperti karsinoma duktal in situ ) dan karsinoma duktal invasif .
15
Resiko core biopsi termasuk kemungkinan bahwa setiap sel-sel kanker
ini bisa menyebar ke dalam jaringan, tetapi hal ini jarang terjadi ketika tes
ini dilakukan oleh praktisi terampil. .
Biopsi jarum dengan bantuan endoskopi.
Prinsipnya sama yaitu pengambilan sampel jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja
metode ini menggunakan endoskopi sebagai panduannya. Cara ini baik untuk tumor dalam
saluran tubuh seperti saluran pernafasan, pencernaan dan kandungan. Endoskopi dengan
kamera masuk ke dalam saluran menuju lokasi kanker, lalu dengan jarum diambil sedikit
jaringan sebagai sampel.
Punch biopsy.
Biopsi ini biasa dilakukan pada kelainan di kulit. Metode ini dilakukan dengan alat
yang ukurannya seperti pensil yang kemudian ditekankan pada kelainan di kulit, lalu
instrument tajam di dalamnya akan mengambil jaringan kulit yang ditekan. Menggunakan
anastesi lokal dan bila pengambilan kulit tidak besar maka tidak perlu dijahit.
16
Jaringan yang diperoleh dari hasil biopsi difiksasi, dan dikirim untuk pemeriksaan patologi
dan atau imunohistokimia. Tujuan pemeriksaan patologi ini adalah untuk menentukan apakah
lesi tersebut ganas atau jinak, dan membedakan jenis histologisnya. Pada beberapa keadaan,
biopsi dari kelenjar getah bening menentukan staging dari keganasan. Tepi dari spesimen
(pada biopsi eksisional) juga diperiksa untuk mengetahui apakah seluruh lesi sudah terangkat
(tepi bebas dari infiltrasi tumor).
Kesimpulan
Biopsi merupakan salah satu cara pemeriksaan patologi anatomi yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi khususnya yang dicurigai
sebagai suatu keganasan
Interpreteasi biopsi untuk diagnosis suatu neoplasma dapat dilakukan berdasarkan
pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis
Terdapat 2 jenis biopsy yaitu biopsy terbuka dan tertutup
Tujuan biopsy antara lain mengetahui morfologi tumor, mengetahui, grading sel
tumor dan untuk merencanakan sampai sejauh mana radikalitas operasi
Indikasi biopsy, dilakukan pada suatu lesi yang menetap selama kurang lebih 2
minggu, pada suatu lesi yang dicurigai neoplasma, ulkus yang tidak sembuh
17
Kontra indikasi biopsy yaitu adanya infeksi di tempat yang akan diambil sampelnya,
gangguan faal hemostasis, dilakukan pada diluar daerah yang akan dilakukan eksisi
DAFTAR PUSTAKA
1. Suyatno, Emir Pasaribu,Diagnostik dan terapi Bedah Onkologi,Sagung Seto 2009
2. Underwood, Patologi Umum dan Sistematik,EGC, 2004
3. Janti Sudiono, Pemeriksaan Patologi Untuk Diagnosis Neoplasma,EGC,2008
4. Neville Woolf , Pathology Basic and Sistemic , Saunders ,2004
5. Emanuel Rubin, Essential of Pathology, Lippincot William & Wikins , 2006
6. Daniel ,Breast cancer, http: // www. Cancer .org / cancer ,2008
7. Cancer Staging, www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/detection/ staging ,2008
18
8. Weydert, Jamie. 2003. Fine Needle Aspiration:Current Practice and Recent
Developments. CE Update Cytologi.
9. Devita, Principles and Practical Onkology Review, Lippincott William & Wilkins ,
2009
10. Kus sriwibowo, Akurasi biopsi aspirasi jarum halus sebagai sarana dalam
menegakkan diagnosa neoplasma ganas jaringan lunak, semarang ,2005
19