bioteknologi pertanian
DESCRIPTION
Biloogi bagi PertanianTRANSCRIPT
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN“KULTUR JARINGAN”
ANGGOTA KELOMPOK :
DEVIE ESCABELLA S.
DWI CAHYO P.
FITRIANA CANDRA W.
PUPUT PAMBUDI
HAFIS NUR K.
RULLY ARIANTO
SEPTRIANA BELLA F.
KELAS 12 IPA 1 2014/2015
SEMESTER GENAP
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi : Proses pengolahan bahan baku yang memanfaatkan makhluk hidup sebagai agen biologi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi dalam pertanian antara lain :
1. Hidroponik dan Aeroponik
2. Kultur Jaringan Tumbuhan
3. Tanaman yang Dapat Menfiksasi Nitrogen
4. Teknologi Tanaman Transgenik
5. Penggunaan Teknologi Nuklir
6. Fusi Protoplas
7. Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman Unggul Baru
“KULTUR JARINGAN”
PENGERTIAN KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan adalah Teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik, sehingga tanaman akan tumbuh menjadi tanaman sempurna.
TEORI DASAR KULTUR JARINGAN
• Teori sel (Schwann dan Schleiden -1838) : sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi
• Setiap sel berasal dari satu sel : sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut
MACAM-MACAM KULTUR JARINGAN
Kultur anter
Menggunakan kepala sari sebagai eksplan
Kultur embrio
Menggunakan embrio, missal pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembangkan secara alamiah
Kultur protoplas
Menggunakan sel jarinan hidup sebagai eksplan tanpa dinding
Kultur polen
Menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya
Kultur kloroplas
Menggunakan kloroplas, kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat varietas baru
Kultur Akar
Kultur jaringan menggunakan jaringan akar yang muda
TEKNIK KULTUR JARINGAN
Suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium cair yang cocok dan dalam keadaan steril.
Biondi and Thorpe (Thorpe, 1981) :
• Isolasi bagian tanaman dari tanaman utuh seperti organ, jaringan, dan sel secara aseptik.
• Memelihara bagian tanaman tadi dalam lingkungan yang sesuai dan kondisi kultur yang tepat
• Pemeliharaan dalam kondisi aseptik
MEDIA KULTUR JARINGAN
• Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar.
• Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.
TAHAPAN KULTUR JARINGAN
1. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
2. Inisiasi Kultur
3. Sentrilisasi
4. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul
5. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
6. Aklimatisasi
METODE KULTUR JARINGAN
• Perbanyakan tunas dari mata tunas apikal
• Pembentukan tunas adventif dan embriogenesis somatik
• Pembentukan kalus.
MANFAAT KULTUR JARINGAN
• Melestarikan sifat tanaman induk
• Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama
• Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat
• Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus
• Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah
• Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap
• Pelaksanaannya tidak tergantung pada musim.
KELEBIHAN KULTUR JARINGAN
• Pengadaan bibit tidak tergantung musim
• Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
• Bibit yang dihasilkan seragam dan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
• Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
• Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya
• Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
• Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
KELEMAHAN KULTUR JARINGAN
• Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi
• Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena memerlukan keahlian khusus
• Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam kondisi lembap dan aseptik