biro perencanaan kementerian perindustrian - berita
DESCRIPTION
Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian - BeritaTRANSCRIPT
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 1/9
Home
LaporanKinerjaSekretariatJenderalTahun2014WRITTENBYOLIVIA | 27APRIL2015
LaporanKinerjaSekretariatJenderalTahun2014
Pertumbuhan IndustriPada triwulan II 2011,industri non migas berhasiltumbuh 6,61% melampauipertumbuhan PDBekonomi6,49%. Seluruh subsektor industri jugamengalamipertumbuhanpositif.
Lihat...
KlasterIndustriPrioritas
IndustriUnggulanProvinsi
KompetensiIntiKab/Kota
RPJPN
RPJMN
KebijakanIndustri
DokumenPerencanaan
Sunday,04October2015
Home SiklusPerencanaan StrukturOrganisasi Download search...
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 2/9
RapatKerjaKemenperinTahun2015WRITTENBYDANANGPRIHASTOMO | 06FEBRUARY2015
RUMUSAN
HASILRAPATKERJAKEMENTERIANPERINDUSTRIANTAHUN2015
Jakarta,5Februari2015
RapatKerjaMenteriPerindustrianTahun2015dengantemaTerbangunnyaIndustriyangTangguhdanBerdayaSaingMenujuKemandirianEkonomiyangdihadiriolehseluruhPejabatEselonI,PejabatEselonII,KepalaBalaiBesar,KepalaBalaiRisetdanStandardisasiIndustri,DirekturPerguruanTinggidanKepalaSekolahKejuruanIndustridilingkunganKementerianPerindustrian,PejabatAtasePerindustriandanPejabatSetingkatAtasePerindustrian,PejabatEselonIIIyangmenanganibidangprogramdiKementerianPerindustrian,perwakilanKementerian/Lembagaterkaitditingkatpusat,KADIN,sertapimpinanasosiasiindustrimenghasilkanrumusansebagaiberikut:
1. Sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2014
BiroPerencanaan
2015
FiledenganformatPDFbisadidownloaddisini
Who'sOnlineWehave5guestsonline
RenstraKemenperin
RencanaKerjaPemerintah
RencanaKerjaKemenperin
PetaStrategiKemenperin
Raker2014
Agenda&KeluaranRaker
Raker2008
Raker2009
Raker2010
Raker2011
Raker2012
Raker2013
Raker2014
Raker2015
LAKIP2010
KinerjaIndustri
RapatKerja
Monitoring&Evaluasi
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 3/9
1. Sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2014tumbuh sebesar 5,34%, lebih rendah dari pertumbuhanekonomi pada periode yang sama tahun 2013 sebesar6,10%.Industripengolahannonmigasmenjadisalahsatumotor penggerak pertumbuhan ekonomi, dimanamemberikan kontribusi sebesar 20,84% dari total PDBnasional,yangtertinggidibandingkansektorsektorlainnya.
2. Dengan disahkannya UU Nomor 3 Tahun 2014 tentangPerindustrian, salah satu turunan dari undangundangtersebut adalah Rencana Induk Pembangunan IndustriNasional (RIPIN) Tahun 20152035. Dalam RIPINmemuat Visi, Misi, dan Strategi Pembangunan IndustriSasaran dan Tahapan Pembangunan Industri BangunIndustri Nasional Pembangunan Sumber Daya IndustriPembangunan Sarana dan Prasarana IndustriPemberdayaan Industri Perwilayahan Industri sertaKebijakanAfirmatifIndustridanIndustriMenengah.
3.Sasaran utama pembangunan sektor industri tahun 2015antara lain: pertumbuhan industri pengolahan nonmigassebesar 6,16,8%, jumlah tenaga kerja sektor industrisebanyak15,5jutaorang,kontribusieksporsektorindustrimencapai 67,3%, serta nilai investasi sektor industrisebesarRp270Triliun.
4. Dalam mencapai sasaran pembangunan industri tahun2015 tersebut, berbagai permasalahan dan tantanganyangdihadapiantara lain:a)Masih lemahnyadayasaingindustri nasional (b) Belum kuat dan belum dalamnyastruktur industri nasional c) Belum optimalnya alokasisumber daya energi dan bahan baku serta pembiayaanindustrid)Masihbanyaknyaeksporkomoditiprimer(gas,batu bara, mineral logam, minyak sawit, kakao, karet,kulit) serta e) Belum memadainya dukungan saranaprasarana industri seperti kawasan industri, jaringanenergi,telekomunikasi,transportasidandistribusi.
5. Dalam mengatasi permasalahan permasalahan tersebutdanuntukmencapaisasaranpembangunan industri telahditetapkan arah kebijakan umum pembangunan industriyang difokuskan pada: a) Pengembangan Perwilayahan
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 4/9
Industri di luar pulau Jawa b) Penumbuhan PopulasiIndustri, dengan menambah paling tidak sekitar 9.000usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50%tumbuhdiluarJawa,sertatumbuhnyaIndustriKecilsekitar20.000unitusaha,sertac)PeningkatanDayaSaingdanProduktivitas (NilaiEkspordanNilaiTambahPerTenagaKerja).
6.UntukmendukungVisiMisiPresidenRIsebagaimanadinyatakandalam9(sembilan)agendaprioritasNawaCita,telahditetapkan10ProgramQuickWinsKementerianPerindustrianTahun20152019yaitu,yaitu:a)Pembangunan14KawasanIndustridiluarPulauJawakerjasamaPemerintahdanSwastab)RedisainRoadMapIndustrialisasisejalandenganTrisaktidanNawaCitac)HilirisasiHasilTambangkeprodukdanjasaindustrid)Hilirisasiprodukprodukpertanianmenjadiprodukagroindustrie)Expodanpemberianpenghargaanterhadapinovasiprodukprodukindustrif)Kampanyesistematisdankreatifuntukmenumbuhkanapresiasiterhadapkegiatanindustridalamnegerig)Peningkatanpendidikandanskillterutamaberkaitandenganoperasionalisasibarangmodaldanmesinmesinh)Fasilitasiterhadapindustridalamnegeridaridampakperjanjianperjanjianinternasionali)PenurunanRezimImporsertaj)Penguatanstrukturindustrimelaluiketerkaitanantaraindustrihulu(dasar),industriintermediatedanindustrihilir(light)
7.Gunamelaksanakanprogrampembangunanindustri,masingmasingsektormelakukanprogramprogramaksisebagaiberikut:
a. Pengembangan basis industri manufakturmemfokuskanpadahilirisasi industriberbasissumberdaya alam, pengembangan produk industriberorientasi ekspor serta pengembangan industrisubstitusi imporbahanbaku&barangmodal.Upayapegembangan industri tersebut salah satunyadilakukan melalui pemberian insentif guna menarik
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 5/9
dilakukan melalui pemberian insentif guna menarikinvestasi.
b. Pengembangan industri agro difokuskan antara lainpada: 1) Peningkatan kemampuan teknologi industrikayu dan rotan 2) Peningkatan kompetensi SDMindustripengolahankayudanrotanbidangdesain3)Fasilitasi mentoring, pendampingan dan bantuanpembiayaan sertifikasi SVLK dan VLegal padaperusahaan furniture dan kerajinan kayu 4)Peningkatankemampuanteknologiindustrihilirkopi5)Peningkatan kemampuan teknologi industripengolahan susu 6) Peningkatan kemampuanteknologi industri es balok 7) PengembanganTeknologi Pengolahan Rumput Laut 8)PengembanganTeknologiIndustriPengolahanKakao.
c. Pengembangan industri unggulan berbasis teknologitinggi,difokuskanpada:1)pengendalian impor kapalbukan baru denganmembatasi umur kapal muda2)Penghapusan pengenaan PPN penyerahan kapaluntukgalangankapalnasional3)pemberdayaanNaSDECsebagaipusatdesaindanrekayasa kapal nasional 4) Sertifikasi industrikomponen pesawat terbang (N219) 5) Peningkatankemampuanindustrikomponenkapal6)PengendalianPenjualan handphone melalui standardisasi dankebijakan perpajakan 7) Pengenaan PPN dan PPhterhadap pembelian bahan baku dan komponenkepada produsen/pemanufaktur produkmesin/peralatan energi di dalam negeri serta 8)peningkatan kualitas mesin/peralatan produksiperusahaanBUMN.
d. Pengembangan IKM difokuskan pada: 1) FasilitasiPengembanganProdukIKM
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 6/9
PengembanganProdukIKM2) Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra 3)Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri 4)Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT serta 5)Fasilitasi Bantuan Informasi Pasar, Pendampingan,PromosidanPameranIKM.
e. Sebagaimana arah kebijakan pembangunan industrimelalui Pengembangan Perwilayahan Industri di luarpulau Jawa, Kementerian Perindustrian akanmemfasilitasi pembangunan 14 kawasan industridiluar pulau Jawa dan 22 SIKIM. Untuk mencapaitarget tersebut, diperlukan dukungan: KetersediaanLahan Daya dukung lingkungan Isu perburuhanRelokasi industri Penyediaan InfrastrukturPengaturanTataRuangsertaPenyediaanSDMyangberkualitas.
f. Dalam rangka kerja sama internasional difokuskanpada akses dan pengembangan pasar internasional:membuka akses sumber daya industri yangmendukungpeningkatanproduktivitasdandayasaingindustridalamnegerimeningkatkanintegrasiindustridalam negeri kedalam jaringan rantai suplai global,dan meningkatkan investasi untuk mendukungpengembangan industri di dalam negeri. Perludilakukan langkah dan kebijakan yang bersifat lintassektoral,antara lain:mengintensifkansosialisasiAEC2015 kepada stakeholder industri, mengusulkanpercepatan pemberlakuan safeguard dan antidumping bagi produk impor tertentu, menambahfasilitas laboratorium uji dan meningkatkankompetensi SDM industri, Penyusunan StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) padamasingmasing sektor industri, serta penguatan IKMdanpengembanganwirausahabaruindustri.
g. Disamping itu dibutuhkan unit pendukung yang akan
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 7/9
g.Disamping itu dibutuhkan unit pendukung yang akandifokuskan pada upayaupaya peningkatan dayasaing industri melalui Pengembangan StandarisasiIndustriPengembangandanPemanfaatanTeknologiPengembangan Industri Hijau serta PenyediaanDukunganInsentif.
h.Agarprogramprogramtersebutdapattercapaisesuairencana maka dilakukan pengendalian padapenguatan, penerapan sistem pengendalian internalpada setiap kegiatan yang memiliki potensi resikotinggi dengan melakukan pendampingan mulai daritahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporankegiatan. Penyelenggaraan pengawasanmengutamakan pengawasan preventif dan preemtifdengan fokus pembinaan, advokasi, pendampingandan pengendalian pada setiap tahapan kegiatanmelalui efektivitas proses tata kelola yang baik danmanajemenrisiko.
i.Disamping itu dilakukanPembangunan zona integritasmenuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) danWilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) diLingkunganKementerianPerindustriandengansyaratpengusulannya yaitu: sebagai unit yangpenting/strategis dalam melakukan pelayanan publik,dapatmengelolasumberdayayangcukupbesar,danmemiliki tingkat keberhasilan reformasi birokrasi yangcukup tinggi. Pembangunan zona integritas dapatdicapaimelalui8rencanaaksi.
SeluruhBahanPresentasiPembicaradanNarasumberpadaRapatKerjaKementerianPerindustrianTahun2015dapatdiunduhdisini
Jakarta,5Februari2015
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 8/9
RumusanRaker2014
Jakarta,5Februari2015
KementerianPerindustrian
WRITTENBYDANANGPRIHASTOMO | 05FEBRUARY2015
RUMUSAN
HASILRAPATKERJAKEMENTERIANPERINDUSTRIANTAHUN2014
Jakarta,57Februari2014
RapatKerjadengantemaUndangUndangPerindustrianSebagaiLandasanPembangunanIndustriUntukMenjadiNegaraIndustriTangguhyangdihadiriolehseluruhPejabatEselonI,seluruhPejabatEselonII,PejabatEselonIIIyangmembidangiprogramdilingkunganKementerianPerindustrian,AtasePerindustrian,KADIN,AsosiasiIndustri&PelakuUsaha,seluruhKepalaBalaiBesar,seluruhKepalaBaristand,seluruhKepalaUnitPendidikandanKepalaBalaiDiklatIndustrimenghasilkanrumusansebagaiberikut:1. Setelah mengalami periode penurunan kinerja akibat
dampak krisis ekonomi global pada tahun 20072009,sektor industri kini mampu tumbuh dan berkembangsecarasignifikan.Pertumbuhan industripengolahannon
migassampaidenganTriwulanIII tahun2013mencapai
-
10/4/2015 BiroPerencanaanKementerianPerindustrianBerita
http://rocana.kemenperin.go.id/ 9/9
Readmore...
migassampaidenganTriwulanIII tahun2013mencapai6,22%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhanekonomi(PDB)padaperiodeyangsamasebesar5,83%.Sektor industri pengolahan non migas ini memberikankontribusi sebesar20,57%dari totalPDBnasional, yangtertinggidibandingkansektorsektorlainnya.
MoreArticles...RapatKerjaKemenperinTahun2014RumusanRapatKerjaKemenperindenganPemdaTahun2013
Page1of6
AboutUs!
SiteMap