bismillah

3
Bismillah BATUBARA FORMASI WONOSARI? Pagi itu tgl 6 Januari 2015 selepas nengantarkan rekan saya mengambil data untuk melengkapi data struktur geologi di daerah penelitiannya, saya bersama rekan-rekan yang lain berencana menuju ke pantai selatan. Kebetulan di lokasi penelitian kami menemukan singkapan tufaceus sandstone pada formasi wonosari (merupakan sisipan atau anggota formasi wonosari menurut Surono dkk, 1992). Dalam perjalanan menuju pacita kami melewati jalan yang baru di pangkas karena terlalu tinggi, pada tebing jalan kami melihat sesuatu singkapan yang cukup aneh pada formasi wonosari (gambar 2) menurut kami. Awalnya kami berfikir itu juga merupakan tufaceus sandstone namun setelah kami turun dari mobil untuk mengambil foto sebagai data ternyata bukan. Singkapan tersebut merupakan singkapan baru yang terlihat akibat adanya pemangkasan bukit untuk jalan. Singkapan berupa lapisan dengan ketebalan sekitar 50 cm dan yang paling tipis sekitar 15 cm. Pada singkapan gambar 2 terlihat litologi berupa sandy mudstone dengan warna abu-abu, masif, lempung sampai pasir halus, semen karbonat, terdapat fosil-fosil molusca berupa gastropoda (gambar 2 kotak hijau). Selain itu yang lebih mengejutkan saya dan rekan2 ternyata terdapat split-split batubara pada lapisan tersebut (kotak kuning). Selain itu pada lapisan yang lain (gambar 1), lapisan yang lebih tipis. hampir masif berupa lignit. Sementara menurut Horne dkk tahun 1978 bahwa batubara maksimal hanya sampai barier dan itu pun sangat jarang di temui. Mengingat lapisan floor dan roof nya dadalah batuan dari formasi wonosari yang terbentuk di lingkungan laut. Berdasarkan kandungan fosil foraminifera besar dan kecil yang melimpah, diantaranya Lepidocyclina sp. dan Miogypsina sp., ditentukan umur formasi ini adalah Miosen Tengah hingga Pliosen. Lingkungan pengendapannya adalah laut dangkal (zona neritik) yang mendangkal ke arah selatan (Surono dkk, 1992). Sementara pakAwang Satyana pernah mengatakan pada saya bahwa batubara tidak bisa terbentuk terlalu jauh pada lingkungan marine. Pada kasus ini seperti apa penjelasannya ? Pak Salahuddin Husein Awang Satyana

Upload: reno-virgianto

Post on 26-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengantar

TRANSCRIPT

BismillahBATUBARA FORMASI WONOSARI?Pagi itu tgl 6 Januari 2015 selepas nengantarkan rekan saya mengambil data untuk melengkapi data struktur geologi di daerah penelitiannya, saya bersama rekan-rekan yang lain berencana menuju ke pantai selatan. Kebetulan di lokasi penelitian kami menemukan singkapan tufaceus sandstone pada formasi wonosari (merupakan sisipan atau anggota formasi wonosari menurut Surono dkk, 1992).Dalam perjalanan menuju pacita kami melewati jalan yang baru di pangkas karena terlalu tinggi, pada tebing jalan kami melihat sesuatu singkapan yang cukup aneh pada formasi wonosari (gambar 2) menurut kami. Awalnya kami berfikir itu juga merupakan tufaceus sandstone namun setelah kami turun dari mobil untuk mengambil foto sebagai data ternyata bukan. Singkapan tersebut merupakan singkapan baru yang terlihat akibat adanya pemangkasan bukit untuk jalan. Singkapan berupa lapisan dengan ketebalan sekitar 50 cm dan yang paling tipis sekitar 15 cm. Pada singkapan gambar 2 terlihat litologi berupa sandy mudstone dengan warna abu-abu, masif, lempung sampai pasir halus, semen karbonat, terdapat fosil-fosil molusca berupa gastropoda (gambar 2 kotak hijau). Selain itu yang lebih mengejutkan saya dan rekan2 ternyata terdapat split-split batubara pada lapisan tersebut (kotak kuning). Selain itu pada lapisan yang lain (gambar 1), lapisan yang lebih tipis. hampir masif berupa lignit.Sementara menurut Horne dkk tahun 1978 bahwa batubara maksimal hanya sampai barier dan itu pun sangat jarang di temui. Mengingat lapisan floor dan roof nya dadalah batuan dari formasi wonosari yang terbentuk di lingkungan laut. Berdasarkan kandungan fosil foraminifera besar dan kecil yang melimpah, diantaranya Lepidocyclina sp. dan Miogypsina sp., ditentukan umur formasi ini adalah Miosen Tengah hingga Pliosen. Lingkungan pengendapannya adalah laut dangkal (zona neritik) yang mendangkal ke arah selatan (Surono dkk, 1992). Sementara pakAwang Satyanapernah mengatakan pada saya bahwa batubara tidak bisa terbentuk terlalu jauh pada lingkungan marine.Pada kasus ini seperti apa penjelasannya ?PakSalahuddin HuseinAwang SatyanaApakah batubara ini hanya merupakan prodak Wash out saja sehingga berupa split-split (namun bagaimana dengan lapisan pada gambar 1)Terimakasih.

Top of Form