blass slamet_guru&murid

5
Di suatu pagi, pak Guru memberikan soal matematika kepada murid- murid’ny: “Mengapa beras 100 kg saat dibungkus per 10 kg, selalu ada yang kurang dari 10 kg. Tapi kalau beras 10 kg kali 10 bungkus & dijadikan satu karung, jumlahnya 100 kg lebih?”, Jawab murid 1:”Karungnya bocor Pak!!”, sahut murid2:”Di korupsi Pak!!” , teriak murid 3:”Bacin Pak,kenapa??” Begitulah hidup bersama mesti dibangun bukan dari kekayaan seseorang saja, lalu dibagi untuk banyak orang, tapi bersama- sama kita mengumpulkan apa yang bisa dibagikan untuk kesejahteraan bersama, pastilah terkumpul lebih banyak! By: By: Blas Slamet Lasmunadi Pr Blas Slamet Lasmunadi Pr

Upload: oktavian-dani

Post on 21-Jul-2015

316 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Blass Slamet_Guru&Murid

Di suatu pagi, pak Guru memberikan soal matematika kepada murid-murid’ny: “Mengapa beras 100 kg saat dibungkus per 10 kg, selalu ada yang kurang dari 10 kg. Tapi kalau beras 10 kg kali 10 bungkus & dijadikan satu karung, jumlahnya 100 kg lebih?”,

Jawab murid 1:”Karungnya bocor Pak!!”, sahut murid2:”Di korupsi Pak!!” , teriak murid 3:”Bacin Pak,kenapa??”

Begitulah hidup bersama mesti dibangun bukan dari kekayaan seseorang saja, lalu dibagi untuk banyak orang, tapi bersama-sama kita mengumpulkan apa yang bisa dibagikan untuk kesejahteraan bersama, pastilah terkumpul lebih banyak!

By: By: Blas Slamet Lasmunadi PrBlas Slamet Lasmunadi Pr

Page 2: Blass Slamet_Guru&Murid

Pada pelajaran Bahasa Indonesia, ada seorang murid yang bertanya: “Haruskah ada huruf tersusun menjadi kata? Mestikah kata-kata terangkai menjadi kalimat? “Jawab Guru: “Kalau antar kalimat itu membentuk sebuah paragraf, akan ada pribadi yang terungkap dari tulisan itu. Mungkin terungkap citarasa "self-defense", frustrasi tanpa harapan, kegelisahan? Apapun cita rasanya, menulis itu sebuah latihan menyangkal diri & bertemu dengan diri sendiri, bahkan sisi yang gelap sekalipun!”

Page 3: Blass Slamet_Guru&Murid

Setelah para murid merangkai kalimat menjadi paragraf. Akhirnya terciptalah suatu drama yang indah antara Biji dan Tanah: Biji padi bertanya kepada Tanah, "Mungkinkah, aku tetap

hidup, bila aku ditanam dalam dirimu?" Sahut Tanah, "Padi, pastilah engkau akan mati karena diriku berfungsi mengubah identitas biji apapun". Jawab Padi, "Masakan engkau bisa mengubah identitasku?" Jawab Tanah, "Bukan aku yang mengubah, tapi engkau mati saat ditanam namun akan dihidupkan Sang Pencipta! Jadilah engkau tunas baru & siap bertumbuh!"

Page 4: Blass Slamet_Guru&Murid

Di pelajaran Biologi, murid-murid meneliti berbagai tanaman, diantaranya setangkai anggrek bulan yang tetap indah berseri, meski potnya sudah retak sana sini dan diikat dengan kawat.Begitulah orang yang jiwanya hidup dalam pengharapan tetaplah sanggup tersenyum penuh kehangatan meski dia sedang sakit sekalipun. Begitulah panggilan orang yang makin dewasa: orang yang berani terluka, dialah yang mampu menyembuhkan luka hati sesamanya!

Page 5: Blass Slamet_Guru&Murid

Ketika guru akan pulang,tiba-tiba turun hujan lebat dan payungnya tertinggal di garasi motor. Ia melihat muridnya di garasi dan meminta tolong muridnya untuk mengambil payungnya. Murid itu datang membawa payung. Guru itu pun menyahut, "Iya terimakasih, Nak! Benar, ini payung yang kumaksud." Di manakah letak kebenaran itu? Kebenaran itu terletak dalam komunikasi antara Guru dan murid. Kebenaran tidak pernah milikku sendiri tanpa keterlibatan berkomunikasi dengang orang lain!