blessing mini no.04
DESCRIPTION
Buletin Mini GKKA Indonesia Jemaat Tarakan Edisi Natal 2014 No.04TRANSCRIPT
No.04 - Desember 2014
GEREJA KEBANGUNAN KALAM ALLAH INDONESIAJEMAAT TARAKAN
Beauty ofINCARNATION
The
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
asih se�a Tuhan tak pernah berkesudahan, tak Khabis-habisnya rahmat-Nya yang senan�asa menyertai kita, hingga tak terasa tahun 2014
telah �ba di penghujung bulan. Dan sebentar lagi akan digan�kan dengan tahun yang baru. Apakah yang sudah kita perbuat bagi Tuhan?? Adakah kita sepanjang tahun ini telah hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menyenangkan ha�-Nya? Ataukah justru kita sering melakukan hal-hal yang �dak berkenan di hadapan-Nya?
Para pembaca se�a Blessing, marilah kita semua bertekad untuk memasuki tahun yang baru dengan ha�, komitmen dan semangat yang baru agar kita dapat melakukan hal-hal yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
Saat ini, Bulle�n Blessing edisi akhir tahun hadir menemani para pembaca se�a dengan berbagai ar�kel yang kami harapkan tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca sekalian. Blessing kali ini menghadirkan profil salah satu jemaat kita yang tetap se�a melayani meskipun telah memasuki usia indah, yang kami harapkan dapat menumbuhkan semangat bagi kita semuanya.
Berbagai saran dan kri�k yang membangun tetap kami butuhkan dari para pembaca sekalian demi kemajuan Bulle�n Blessing pada khususnya dan bagi kita pada umumnya.
Akhir kata, kami segenap team redaksi mengucapkan….
“SELAMAT NATAL 2014 dan TAHUN BARU 2015”
Tuhan Yesus memberka�. Amin
s�lah Inkarnas i hanya dapat k i ta Itemukan di dalam Kekristenan dan �dak pernah ada pada agama lain di
luar Kristen. Inkarnasi berbeda dengan Reinkarnasi. Mengapa Inkarnasi menjadi begitu pen�ng untuk dikumandangkan o leh se�ap gere ja dan beg i tu per lu didengar oleh se�ap orang percaya? Di dalam Alkitab kita mengetahui bahwa Inkarnasi hanya terjadi satu kali, yaitu: Allah menjadi manusia di dalam daging. Itulah yang disebut dengan inkarnasi. Ini merupakan paradoks terbesar, satu hal paling ajaib yang �dak dapat diterima oleh banyak kalangan di luar Kristen. Inilah rahasia ibadah yang paling mendalam. Dalam I Timo�us 3:16 Alkitab berkata: “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di a n t a r a b a n g s a - b a n g s a y a n g �d a k mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Kata inkarnasi berasal dari bahasa La�n in: “suatu proses” dan carne: “tubuh” (Yunani: en sarki; Inggris: in flesh). Jadi, inkarnasi berar� Allah menjadi manusia di dalam suatu proses untuk menyatakan bahwa Dia
ada dan beserta dengan manusia. Oleh sebab itu Alkitab berkata dalam Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Allah �dak lagi seper� yang dikatakan oleh agama-agama sebelumnya, Allah �dak lagi seper� yang dikenal dalam filsafat, yaitu: allah adalah suatu idea yang ter�nggi, suatu oknum yang �dak jelas, suatu bayangan yang �dak tahu ada di mana. Tetapi di dalam Kekristenan Allah adalah Allah yang rela datang, rela turun, rela bersama, dan rela menyertai manusia, Allah yang mau peduli. Inilah Allah yang seja�. Inilah Allah yang kita percaya di
Beauty ofINCARNATION
The
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
asih se�a Tuhan tak pernah berkesudahan, tak Khabis-habisnya rahmat-Nya yang senan�asa menyertai kita, hingga tak terasa tahun 2014
telah �ba di penghujung bulan. Dan sebentar lagi akan digan�kan dengan tahun yang baru. Apakah yang sudah kita perbuat bagi Tuhan?? Adakah kita sepanjang tahun ini telah hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menyenangkan ha�-Nya? Ataukah justru kita sering melakukan hal-hal yang �dak berkenan di hadapan-Nya?
Para pembaca se�a Blessing, marilah kita semua bertekad untuk memasuki tahun yang baru dengan ha�, komitmen dan semangat yang baru agar kita dapat melakukan hal-hal yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
Saat ini, Bulle�n Blessing edisi akhir tahun hadir menemani para pembaca se�a dengan berbagai ar�kel yang kami harapkan tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca sekalian. Blessing kali ini menghadirkan profil salah satu jemaat kita yang tetap se�a melayani meskipun telah memasuki usia indah, yang kami harapkan dapat menumbuhkan semangat bagi kita semuanya.
Berbagai saran dan kri�k yang membangun tetap kami butuhkan dari para pembaca sekalian demi kemajuan Bulle�n Blessing pada khususnya dan bagi kita pada umumnya.
Akhir kata, kami segenap team redaksi mengucapkan….
“SELAMAT NATAL 2014 dan TAHUN BARU 2015”
Tuhan Yesus memberka�. Amin
s�lah Inkarnas i hanya dapat k i ta Itemukan di dalam Kekristenan dan �dak pernah ada pada agama lain di
luar Kristen. Inkarnasi berbeda dengan Reinkarnasi. Mengapa Inkarnasi menjadi begitu pen�ng untuk dikumandangkan o leh se�ap gere ja dan beg i tu per lu didengar oleh se�ap orang percaya? Di dalam Alkitab kita mengetahui bahwa Inkarnasi hanya terjadi satu kali, yaitu: Allah menjadi manusia di dalam daging. Itulah yang disebut dengan inkarnasi. Ini merupakan paradoks terbesar, satu hal paling ajaib yang �dak dapat diterima oleh banyak kalangan di luar Kristen. Inilah rahasia ibadah yang paling mendalam. Dalam I Timo�us 3:16 Alkitab berkata: “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di a n t a r a b a n g s a - b a n g s a y a n g �d a k mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Kata inkarnasi berasal dari bahasa La�n in: “suatu proses” dan carne: “tubuh” (Yunani: en sarki; Inggris: in flesh). Jadi, inkarnasi berar� Allah menjadi manusia di dalam suatu proses untuk menyatakan bahwa Dia
ada dan beserta dengan manusia. Oleh sebab itu Alkitab berkata dalam Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Allah �dak lagi seper� yang dikatakan oleh agama-agama sebelumnya, Allah �dak lagi seper� yang dikenal dalam filsafat, yaitu: allah adalah suatu idea yang ter�nggi, suatu oknum yang �dak jelas, suatu bayangan yang �dak tahu ada di mana. Tetapi di dalam Kekristenan Allah adalah Allah yang rela datang, rela turun, rela bersama, dan rela menyertai manusia, Allah yang mau peduli. Inilah Allah yang seja�. Inilah Allah yang kita percaya di
Beauty ofINCARNATION
The
dalam diri Kristus, yang menunjukkan cinta kasih Allah kepada manusia. Cinta di dalam kenyataan, cinta di dalam fakta. Siapa yang b i s a m e n g e r � i n k a r n a s i d i d a l a m Kekristenan? Kita harus menger� cinta-Nya atas kita, barulah kita menger� peris�wa inkarnasi. Semangat inkarnasi adalah semangat yang memberikan dan menjadi pengharapan bagi mereka yang berada di dalam dosa. Semangat inkarnasi adalah semangat yang mengubah nasib manusia yang sudah terputus hubungan dengan Tuhan Allah. Semangat inkarnasi adalah semangat dimana surga dan bumi �dak lagi berjarak, karena sudah bertemu di dalam ��k inkarnasi tersebut.
Inkarnasi adalah sebuah peris�wa dalam sejarah yang mengandung keindahan. Keindahan pertama adalah, dimana Allah rela turun dan terjadi pendekatan secara inisia�f. Apakah ar�nya? Yaitu kita �dak menunggu orang lain berbuat baik kepada kita, baru kita tergerak untuk berbuat baik, lalu secara pasif berbuat baik kepada orang lain. Tetapi semangat Inkarnasi adalah, semangat rela secara inisia�f turun. Berapa banyak kita merasa bahwa kita sudah �dak
penyangkalan diri yang begitu hebat. Musuh yang terbesar dari se�ap manusia bukanlah berasal dari luar dirinya. Tetapi musuh terbesar dari se�ap manusia ada di dalam diri manusia itu sendiri. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Mengapa? Sebab kita terlalu mudah untuk mengampuni diri , kita terlalu mudah untuk memanjakan diri , kita terlalu mudah untuk membiarkan diri seenak mungkin melawan segala sesuatu yang d itetapkan oleh Tuhan. I tulah sebabnya penyangkalan diri dimulai dari Yesus yang turun dari surga, meninggalkan tempat kemuliaan dan kehormatan, datang menjadi teladan bagi kita.
K e i n d a h a n k e �g a a d a l a h , r e l a menanggung segala beban orang lain. Setelah kita mendengar hal ini, saya percaya se�ap k i ta mula i berp ik i r, “ B a g a i m a n a m u n g k i n s a y a d a p a t mencapai hal ini”? Untuk menanggung beban kita sendiri pun, kita �dak bisa!! Oleh sebab itu kita perlu belajar, jika ada sesuatu kebutuhan orang lain, pikirkanlah mereka terlebih dahulu. Tanamkanlah di dalam pikiran kita, bahwa orang lain
adalah orang yang perlu kita perha�kan d a n b u ka n d i r i s e n d i r i ya n g p e r l u diperha�kan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus telah menjadi teladan bagi kita . Alkitab mencatat di dalam Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "L ihat lah Anak domba A l lah , yang menghapus dosa dunia.” Tuhan Yesus �dak hanya menanggung beban kita saja, tetapi juga menanggung dosa seluruh umat manusia. Yesus berinkarnasi ke dalam dunia menjadi contoh dan teladan bagi kita. Yesus menanggung segala b e b a n , s e g a l a k e s u l i t a n , s e g a l a penderitaan yang �dak ada sangkut pautnya dengan Dia karena Dia �dak berdosa. Jikalau upah dosa ialah maut, Yesus yang �dak berdosa mengapa harus menerima kema�an? Jikalau manusia menderita karena dosa, mengapa Yesus yang suci menderita lebih banyak dari kita? Mari kita renungkan dan teladani b e r s a m a , y a i t u s e m a n g a t r e l a menanggung segala beban orang lain walaupun itu �dak menguntungkan bagi kita.
Keindahan keempat adalah, rela mengor-bankan dir i demi memperdamaikan manusia dengan Tuhan Allah. Mengapa Yesus harus berdaging dan berdarah? Supaya Dia bisa ma�. Mengapa Yesus harus ma�? Supaya Dia menjadi wakil manusia. Mengapa Dia harus menjadi wakil manusia? Supaya ada yang menjadi perantara untuk memperdamaikan antara manusia dengan Allah. Mengapa Yesus
perlu untuk menjangkau orang-orang di bawah kita, dan bahkan orang-orang yang status sosialnya jauh lebih rendah. Lalu di gereja kita bernyanyi: “Ku mau cinta Yesus selamanya”. Dalam hal ini gereja Kristus, gereja Tuhan, perlu bertobat dan mengambil kembali semangat inkarnasi itu menjadi bagian dari gereja. Mengapa Tuhan �dak d imul iakan, mengapa In j i l su l i t untuk dikabarkan? Jawabnya hanya satu: karena �dak ada kerelaan orang percaya untuk turun. Turun dari tahta, turun dari kehormatan, turun dari kebiasaan yang enak-enak, lalu kita mulai melayani satu dengan yang lain. Tuhan Yesus, Allah yang kita sembah, rela turun ke d a l a m d u n i a u n t u k i n k a r n a s i ( b a c a : melayani).
Keindahan kedua adalah, rela menyangkal diri, bukan memelihara atau memen�ngkan atau mengkonsentrasikan pada keuntungan s en d i r i . Re la m enya n gka l d i r i a d a la h semangat Inkarnasi. Alkitab mengatakan bahwa Yesus yang adalah Raja, mengambil keputusan untuk meninggalkan surga, meninggalkan tempat yang paling mulia dan paling terhormat, lalu datang ke dunia. S e m u a n y a i n i m e n u n j u k k a n ke p a d a
kita �dak menunggu orang lain berbuat baik kepada kita, baru
kita tergerak untuk berbuat baik, lalu secara pasif berbuat baik
kepada orang lain.
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
dalam diri Kristus, yang menunjukkan cinta kasih Allah kepada manusia. Cinta di dalam kenyataan, cinta di dalam fakta. Siapa yang b i s a m e n g e r � i n k a r n a s i d i d a l a m Kekristenan? Kita harus menger� cinta-Nya atas kita, barulah kita menger� peris�wa inkarnasi. Semangat inkarnasi adalah semangat yang memberikan dan menjadi pengharapan bagi mereka yang berada di dalam dosa. Semangat inkarnasi adalah semangat yang mengubah nasib manusia yang sudah terputus hubungan dengan Tuhan Allah. Semangat inkarnasi adalah semangat dimana surga dan bumi �dak lagi berjarak, karena sudah bertemu di dalam ��k inkarnasi tersebut.
Inkarnasi adalah sebuah peris�wa dalam sejarah yang mengandung keindahan. Keindahan pertama adalah, dimana Allah rela turun dan terjadi pendekatan secara inisia�f. Apakah ar�nya? Yaitu kita �dak menunggu orang lain berbuat baik kepada kita, baru kita tergerak untuk berbuat baik, lalu secara pasif berbuat baik kepada orang lain. Tetapi semangat Inkarnasi adalah, semangat rela secara inisia�f turun. Berapa banyak kita merasa bahwa kita sudah �dak
penyangkalan diri yang begitu hebat. Musuh yang terbesar dari se�ap manusia bukanlah berasal dari luar dirinya. Tetapi musuh terbesar dari se�ap manusia ada di dalam diri manusia itu sendiri. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Mengapa? Sebab kita terlalu mudah untuk mengampuni diri , kita terlalu mudah untuk memanjakan diri , kita terlalu mudah untuk membiarkan diri seenak mungkin melawan segala sesuatu yang d itetapkan oleh Tuhan. I tulah sebabnya penyangkalan diri dimulai dari Yesus yang turun dari surga, meninggalkan tempat kemuliaan dan kehormatan, datang menjadi teladan bagi kita.
K e i n d a h a n k e �g a a d a l a h , r e l a menanggung segala beban orang lain. Setelah kita mendengar hal ini, saya percaya se�ap k i ta mula i berp ik i r, “ B a g a i m a n a m u n g k i n s a y a d a p a t mencapai hal ini”? Untuk menanggung beban kita sendiri pun, kita �dak bisa!! Oleh sebab itu kita perlu belajar, jika ada sesuatu kebutuhan orang lain, pikirkanlah mereka terlebih dahulu. Tanamkanlah di dalam pikiran kita, bahwa orang lain
adalah orang yang perlu kita perha�kan d a n b u ka n d i r i s e n d i r i ya n g p e r l u diperha�kan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus telah menjadi teladan bagi kita . Alkitab mencatat di dalam Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "L ihat lah Anak domba A l lah , yang menghapus dosa dunia.” Tuhan Yesus �dak hanya menanggung beban kita saja, tetapi juga menanggung dosa seluruh umat manusia. Yesus berinkarnasi ke dalam dunia menjadi contoh dan teladan bagi kita. Yesus menanggung segala b e b a n , s e g a l a k e s u l i t a n , s e g a l a penderitaan yang �dak ada sangkut pautnya dengan Dia karena Dia �dak berdosa. Jikalau upah dosa ialah maut, Yesus yang �dak berdosa mengapa harus menerima kema�an? Jikalau manusia menderita karena dosa, mengapa Yesus yang suci menderita lebih banyak dari kita? Mari kita renungkan dan teladani b e r s a m a , y a i t u s e m a n g a t r e l a menanggung segala beban orang lain walaupun itu �dak menguntungkan bagi kita.
Keindahan keempat adalah, rela mengor-bankan dir i demi memperdamaikan manusia dengan Tuhan Allah. Mengapa Yesus harus berdaging dan berdarah? Supaya Dia bisa ma�. Mengapa Yesus harus ma�? Supaya Dia menjadi wakil manusia. Mengapa Dia harus menjadi wakil manusia? Supaya ada yang menjadi perantara untuk memperdamaikan antara manusia dengan Allah. Mengapa Yesus
perlu untuk menjangkau orang-orang di bawah kita, dan bahkan orang-orang yang status sosialnya jauh lebih rendah. Lalu di gereja kita bernyanyi: “Ku mau cinta Yesus selamanya”. Dalam hal ini gereja Kristus, gereja Tuhan, perlu bertobat dan mengambil kembali semangat inkarnasi itu menjadi bagian dari gereja. Mengapa Tuhan �dak d imul iakan, mengapa In j i l su l i t untuk dikabarkan? Jawabnya hanya satu: karena �dak ada kerelaan orang percaya untuk turun. Turun dari tahta, turun dari kehormatan, turun dari kebiasaan yang enak-enak, lalu kita mulai melayani satu dengan yang lain. Tuhan Yesus, Allah yang kita sembah, rela turun ke d a l a m d u n i a u n t u k i n k a r n a s i ( b a c a : melayani).
Keindahan kedua adalah, rela menyangkal diri, bukan memelihara atau memen�ngkan atau mengkonsentrasikan pada keuntungan s en d i r i . Re la m enya n gka l d i r i a d a la h semangat Inkarnasi. Alkitab mengatakan bahwa Yesus yang adalah Raja, mengambil keputusan untuk meninggalkan surga, meninggalkan tempat yang paling mulia dan paling terhormat, lalu datang ke dunia. S e m u a n y a i n i m e n u n j u k k a n ke p a d a
kita �dak menunggu orang lain berbuat baik kepada kita, baru
kita tergerak untuk berbuat baik, lalu secara pasif berbuat baik
kepada orang lain.
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
0706
harus datang? Dia datang supaya kita boleh pergi. Mengapa Yesus turun? Ia turun supaya kita boleh naik. Mengapa Yesus hidup di dunia? Ia hidup didunia supaya ada hidup yang menjadi contoh bagi kita masing-masing. Semuanya ini merupakan semangat Inkarnasi. Tuhan datang ke dalam dunia, Allah menjadi manusia, Allah menyatakan diri di dalam daging untuk menjadi teladan bagi saudara dan saya. Selamat menjalani hidup dengan mengambil semangat Inkarnasi menjadi bagian kita. (YP).
elihat berita beberapa hari Mini, benar-benar campur
aduk rasanya is i ha�ku.
Melihat betapa banyak orang yang
ke s u s a h a n d a n m e n d e r i ta a k i b a t
kelaparan, banjir, letusan gunung berapi,
kebakaran, tanah longsor, angin topan
d l l . .Ya Tu h a n , b e t a p a s e r i n g a k u
mengeluh kepada-Mu, kurang ini itu ini
itu, padahal di luar sana lebih banyak
orang yang menderita dari padaku.
Betapa kurangnya aku bersyukur atas
semua yang sudah Engkau berikan
kepadaku. Seringkali untuk kebutuhan
hidupku, aku selalu merasa kurang.
Maunya ini itu sesuai dengan keinginan
ha�ku. Jika ini itu �dak sesuai, maka aku
mengomel, merasa Tuhan �dak adil.
"Orang lain dikasih ini itu, kenapa aku
�d a k ? " A ku s e l a l u m e n g e l u h d a n
mengeluh karena aku hanya melihat
orang-orang yang “di atas”. Sepintas
tampaknya mengeluh adalah hal yang
biasa bagiku, tetapi sesungguhnya secara
�d a k s a d a r h a l i t u m e m b u a t a k u
m e n j a u h d a r i - M u . A ku �d a k b i s a
m e ra s a k a n d a m a i s e j a h t e ra d a n
sukacita-Mu. Aku jadi kehilangan akal
sehat untuk bisa menghitung berkat-Mu
yang begitu berlimpah. Ampuni aku ya
Tuhan. Aku malu rasanya mengingat ini
semua.
Demikian juga di dalam hal memberi
persembahan, seringkali aku hitung-
hitungan dengan-Mu Tuhan. Aku �dak
sadar bahwa apa yang kudapat se�ap
har i , nafas keh idupan, jauh leb ih
berharga daripada uang yang kudapat.
Untuk apa yang aku pakai di tubuhku,
baik i tu pakaian, ar loj i , kacamata,
Refleksi Akhir TahunMini Blessing 04 - Des 2014
0706
harus datang? Dia datang supaya kita boleh pergi. Mengapa Yesus turun? Ia turun supaya kita boleh naik. Mengapa Yesus hidup di dunia? Ia hidup didunia supaya ada hidup yang menjadi contoh bagi kita masing-masing. Semuanya ini merupakan semangat Inkarnasi. Tuhan datang ke dalam dunia, Allah menjadi manusia, Allah menyatakan diri di dalam daging untuk menjadi teladan bagi saudara dan saya. Selamat menjalani hidup dengan mengambil semangat Inkarnasi menjadi bagian kita. (YP).
elihat berita beberapa hari Mini, benar-benar campur
aduk rasanya is i ha�ku.
Melihat betapa banyak orang yang
ke s u s a h a n d a n m e n d e r i ta a k i b a t
kelaparan, banjir, letusan gunung berapi,
kebakaran, tanah longsor, angin topan
d l l . .Ya Tu h a n , b e t a p a s e r i n g a k u
mengeluh kepada-Mu, kurang ini itu ini
itu, padahal di luar sana lebih banyak
orang yang menderita dari padaku.
Betapa kurangnya aku bersyukur atas
semua yang sudah Engkau berikan
kepadaku. Seringkali untuk kebutuhan
hidupku, aku selalu merasa kurang.
Maunya ini itu sesuai dengan keinginan
ha�ku. Jika ini itu �dak sesuai, maka aku
mengomel, merasa Tuhan �dak adil.
"Orang lain dikasih ini itu, kenapa aku
�d a k ? " A ku s e l a l u m e n g e l u h d a n
mengeluh karena aku hanya melihat
orang-orang yang “di atas”. Sepintas
tampaknya mengeluh adalah hal yang
biasa bagiku, tetapi sesungguhnya secara
�d a k s a d a r h a l i t u m e m b u a t a k u
m e n j a u h d a r i - M u . A ku �d a k b i s a
m e ra s a k a n d a m a i s e j a h t e ra d a n
sukacita-Mu. Aku jadi kehilangan akal
sehat untuk bisa menghitung berkat-Mu
yang begitu berlimpah. Ampuni aku ya
Tuhan. Aku malu rasanya mengingat ini
semua.
Demikian juga di dalam hal memberi
persembahan, seringkali aku hitung-
hitungan dengan-Mu Tuhan. Aku �dak
sadar bahwa apa yang kudapat se�ap
har i , nafas keh idupan, jauh leb ih
berharga daripada uang yang kudapat.
Untuk apa yang aku pakai di tubuhku,
baik i tu pakaian, ar loj i , kacamata,
Refleksi Akhir TahunMini Blessing 04 - Des 2014
perhiasan, dl l , aku berani membelinya
dengan harga yang mahal. Belum lagi ,
termasuk hp & gadget yang kupunya. Berapa
itu ni lainya? Aku �dak pernah berpikir
panjang, apabila menginginkan satu barang
yang menurutku bagus dan layak aku beli
meskipun bernilai ratusan ribu atau pun
juta'an rupiah. Tetapi ke�ka Engkau meminta
aku menyisihkan sedikit saja dari yang
kupunya untuk keperluan gereja, misi, anak2
terlantar, sumbangan bencana alam dll,
dengan cepatnya aku mengambil kalkulator
dan berhitung sangat lama. Dan dengan
berdalih banyak kebutuhan, pengeluaran
yang besar karena listrik naik, bbm naik,
barang-barang naik, aku menekan dan
mengurangi nominal persembahanku. Aku
menghitung berapa sepantasnya yang akan
aku berikan untuk persembahan dan amal.
Sesungguhnya kecil sekali ni lainya j ika
dibandingkan dengan apa yang melekat di
badanku. Oh Tuhan ampuni aku.
Begitu juga dengan ibadahku. Ke�ka hidupku
tampak baik-baik saja, banyak sekali alasan
yang aku kemukakan kepada-Mu jika hari
minggu �ba. "Sorry Tuhan aku capek, minggu
depan saja ya? Aduh Tuhan, kerjaanku banyak
banget, masih belum selesai neh, jadi �dak
bisa ibadah..Uups, maaf ya Tuhan, hari ini aku
off dulu ya. Aku harus menemani tamuku, ini
rekan bisnisku yang paling besar. So, next
week deh Tuhan. Sekali lagi mohon maaf
Tuhan, hari in i ada undangan pesta
malam, sedangkan paginya aku mau buka
toko, udah janjian sama pelanggan. Jadi
hari ini aku �dak bisa ibadah lagi. Ijin
absen Ya Tuhan. minggu depan deh pas�
datang. Tuhan hari ini aku �dak bisa buka
toko, anak + pegawaiku sakit, jadinya
malamnya juga is�rahat, jaga anak. Tolong
Tuhan menger� aku. Tuhan kan baik"…bla
bla bla bla...seribu satu alasan yang selalu
aku kemukakan kepada-Mu jika Engkau
mengingatkan aku untuk ibadah. Apalagi
ke�ka berada di luar kota atau pun luar
neger i , dengan alasan yang kubuat
sedemikian rupa, aku berusaha untuk
�dak pergi beribadah. Kalaupun datang
ibadah, dengan cuek dan tanpa rasa malu,
seringkali aku datang terlambat. Jika ada
orang yang menegurku, maka dengan
santainya, aku akan berkata, “Bagus aku
datang terlambat kan, daripada aku �dak
datang ibadah?” Sungguh suatu alasan
yang sepintas tampaknya sangat “rohani”.
Padahal sesungguhnya aku yang �dak
m e m p e rs i a p ka n d i r i d e n ga n b a i k .
Maa�an aku Tuhan.
Dan ke�ka �ba-�ba masalah datang
menimpaku, membuat aku stress. Maka
dengan bergegas aku pergi ibadah,
persekutuan doa dan mengiku� semua
acara2 di gereja, dengan harapan Tuhan
a k a n m e n o l o n g m e n y e l e s a i k a n
masalahku secepatnya. Tetapi ke�ka
masalah itu tak kunjung selesai, maka
dengan kerasnya dan tak putus-putus aku
berteriak kepada-Mu. Kenapa Tuhan,
masalah ini Engkau berikan kepadaku?
Bukankah aku ini anak-Mu? Bukankan
Engkau berjanji akan selalu menolongku?
Tetapi kenapa Engkau �dak membereskan
secepatnya. Dengan kesal dan marah,
aku menuduh Engkau jahat. Kalau
begini, lebih baik aku �dak ke gereja.
Tidak ada yang perdul i kepadaku.
Tuhan, Hamba Tuhan, majelis, orang-
orang gereja, semuanya cuek, �dak
p e rd u l i ke p a d a ku d a n �d a k m a u
membantu aku. Ya Tuhan, betapa
egoisnya dir iku. Ampuni aku atas
�ndakanku yang seper� ini.
Lalu, bagaimana dengan pelayananku?
Hal ini juga yang membuat aku semakin
malu di hadapan-Mu. Aku melayani
bukan karena Engkau atau pun sesama,
tetapi karena aku merasa dibutuhkan.
Aku jadi sombong dan �nggi ha�. Aku
merasa semuanya �dak akan berjalan
sempurna jika �dak ada aku. Aku selalu
merasa lebih benar dan lebih baik dari
orang lain. Dan semuanya itu kulakukan
hanya demi memuaskan ego dan
keangkuhanku. Untuk l iburan dan
memuaskan keinginan pribadiku, aku
rela menutup toko berhari-hari bahkan
berminggu-minggu. Tetapi jika Engkau
menuntut pelayanan lebih, yang harus
mengorbankan toko atau pekerjaan dan
keluargaku, aku pas� menghindar
d e n ga n b e r b a ga i c a ra d a n l e b i h
mempertahankan peker jaan dan
ke l u a rga ku . B a ga i m a n a a ku b i s a
Refleksi Akhir TahunMini Blessing 04 - Des 2014
perhiasan, dl l , aku berani membelinya
dengan harga yang mahal. Belum lagi ,
termasuk hp & gadget yang kupunya. Berapa
itu ni lainya? Aku �dak pernah berpikir
panjang, apabila menginginkan satu barang
yang menurutku bagus dan layak aku beli
meskipun bernilai ratusan ribu atau pun
juta'an rupiah. Tetapi ke�ka Engkau meminta
aku menyisihkan sedikit saja dari yang
kupunya untuk keperluan gereja, misi, anak2
terlantar, sumbangan bencana alam dll,
dengan cepatnya aku mengambil kalkulator
dan berhitung sangat lama. Dan dengan
berdalih banyak kebutuhan, pengeluaran
yang besar karena listrik naik, bbm naik,
barang-barang naik, aku menekan dan
mengurangi nominal persembahanku. Aku
menghitung berapa sepantasnya yang akan
aku berikan untuk persembahan dan amal.
Sesungguhnya kecil sekali ni lainya j ika
dibandingkan dengan apa yang melekat di
badanku. Oh Tuhan ampuni aku.
Begitu juga dengan ibadahku. Ke�ka hidupku
tampak baik-baik saja, banyak sekali alasan
yang aku kemukakan kepada-Mu jika hari
minggu �ba. "Sorry Tuhan aku capek, minggu
depan saja ya? Aduh Tuhan, kerjaanku banyak
banget, masih belum selesai neh, jadi �dak
bisa ibadah..Uups, maaf ya Tuhan, hari ini aku
off dulu ya. Aku harus menemani tamuku, ini
rekan bisnisku yang paling besar. So, next
week deh Tuhan. Sekali lagi mohon maaf
Tuhan, hari in i ada undangan pesta
malam, sedangkan paginya aku mau buka
toko, udah janjian sama pelanggan. Jadi
hari ini aku �dak bisa ibadah lagi. Ijin
absen Ya Tuhan. minggu depan deh pas�
datang. Tuhan hari ini aku �dak bisa buka
toko, anak + pegawaiku sakit, jadinya
malamnya juga is�rahat, jaga anak. Tolong
Tuhan menger� aku. Tuhan kan baik"…bla
bla bla bla...seribu satu alasan yang selalu
aku kemukakan kepada-Mu jika Engkau
mengingatkan aku untuk ibadah. Apalagi
ke�ka berada di luar kota atau pun luar
neger i , dengan alasan yang kubuat
sedemikian rupa, aku berusaha untuk
�dak pergi beribadah. Kalaupun datang
ibadah, dengan cuek dan tanpa rasa malu,
seringkali aku datang terlambat. Jika ada
orang yang menegurku, maka dengan
santainya, aku akan berkata, “Bagus aku
datang terlambat kan, daripada aku �dak
datang ibadah?” Sungguh suatu alasan
yang sepintas tampaknya sangat “rohani”.
Padahal sesungguhnya aku yang �dak
m e m p e rs i a p ka n d i r i d e n ga n b a i k .
Maa�an aku Tuhan.
Dan ke�ka �ba-�ba masalah datang
menimpaku, membuat aku stress. Maka
dengan bergegas aku pergi ibadah,
persekutuan doa dan mengiku� semua
acara2 di gereja, dengan harapan Tuhan
a k a n m e n o l o n g m e n y e l e s a i k a n
masalahku secepatnya. Tetapi ke�ka
masalah itu tak kunjung selesai, maka
dengan kerasnya dan tak putus-putus aku
berteriak kepada-Mu. Kenapa Tuhan,
masalah ini Engkau berikan kepadaku?
Bukankah aku ini anak-Mu? Bukankan
Engkau berjanji akan selalu menolongku?
Tetapi kenapa Engkau �dak membereskan
secepatnya. Dengan kesal dan marah,
aku menuduh Engkau jahat. Kalau
begini, lebih baik aku �dak ke gereja.
Tidak ada yang perdul i kepadaku.
Tuhan, Hamba Tuhan, majelis, orang-
orang gereja, semuanya cuek, �dak
p e rd u l i ke p a d a ku d a n �d a k m a u
membantu aku. Ya Tuhan, betapa
egoisnya dir iku. Ampuni aku atas
�ndakanku yang seper� ini.
Lalu, bagaimana dengan pelayananku?
Hal ini juga yang membuat aku semakin
malu di hadapan-Mu. Aku melayani
bukan karena Engkau atau pun sesama,
tetapi karena aku merasa dibutuhkan.
Aku jadi sombong dan �nggi ha�. Aku
merasa semuanya �dak akan berjalan
sempurna jika �dak ada aku. Aku selalu
merasa lebih benar dan lebih baik dari
orang lain. Dan semuanya itu kulakukan
hanya demi memuaskan ego dan
keangkuhanku. Untuk l iburan dan
memuaskan keinginan pribadiku, aku
rela menutup toko berhari-hari bahkan
berminggu-minggu. Tetapi jika Engkau
menuntut pelayanan lebih, yang harus
mengorbankan toko atau pekerjaan dan
keluargaku, aku pas� menghindar
d e n ga n b e r b a ga i c a ra d a n l e b i h
mempertahankan peker jaan dan
ke l u a rga ku . B a ga i m a n a a ku b i s a
Refleksi Akhir TahunMini Blessing 04 - Des 2014
1110
m em b er ika n p ers em b a h a n leb ih
banyak, kalau aku harus tutup toko atau
meninggalkan pekerjaanku. Bagaimana
aku bisa jadi “berkat” kalau aku harus
selalu meninggalkan keluargaku untuk
pelayanan ini itu. Lagi-lagi alasan yang
tampak ”rohani” yang aku kemukakan
k e p a d a - M u . A k u l u p a b a h w a
s e s u n g g u h n y a E n g k a u l a h y a n g
memberikan berkat-berkat itu. Baik
keluarga, pekerjaan, teman-teman dan
kolega bisnisku, semua itu adalah berkat
ya n g Ka u p e rc aya ka n ke p a d a ku .
Seharusnya aku bisa mengatur dengan
lebih bijaksana antara pelayanan dan
pekerjaan juga hubungan dengan
ke l u a rga d a n te m a n - te m a n ata u
kolegaku. Tetapi aku leb ih ser ing
mengutamakan ha l -ha l yang la in
d a r i p a d a E n g k a u , k a r e n a a k u
menganggap bahwa Engkau akan selalu
menger� kondisiku. Sekali lagi, aku
mohon pengampunan-Mu Tuhan.
Di penghujung tahun 2014 ini, aku
b e r s y u k u r k a l a u E n g k a u m a s i h
mengingatkan aku untuk introspeksi
diri. Betapa banyak permasalahan yang
terjadi dalam hidupku, yang membuat
aku stress dan selalu menyalahkan
Engkau, orang lain atau pun hal-hal dan
peris�wa yang terjadi dalam hidupku.
Padahal sesungguhnya semua i tu
te rga nt u n g s i ka p h a�ku . Pe r i s�wa -
peris�wa yang hadir dalam hidupku �dak
bisa kupilih hanya yang baik-baik saja. Dan
orang-orang yang Tuhan ij inkan hadir
mengisi hidupku juga �dak bisa kupilih
mana yang aku suka dan mana yang �dak
aku suka. Mereka datang dan pergi tanpa
bisa aku kendalikan. Tetapi sebenarnya aku
bisa mengendalikan sikap ha�ku sendiri.
Aku mau tetap berfokus pada masalahku
atau kah berfokus pada Penciptaku yang
lebih besar dari semuanya.
Hari-hari yang akan hadir di tahun 2015
masih merupakan misteri bagiku. Untuk itu
aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan
berusaha untuk selalu mensyukuri apa yang
akan Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku
dan menikma� semua yang ada dengan
bersandar kepada Tuhan. Belajar
untuk hidup lebih baik lagi, taat
beribadah bukan hanya karena ada
masa lah . Melayan i Tuhan dan
sesama dengan lebih sungguh-
s u n g g u h . M e m b e r i k a n
persembahan kepada Tuhan dan
membantu sesama dengan ha� yang
penuh sukacita tanpa menghitung
untung ruginya. Lebih bijaksana lagi
d a l a m m e n g a t u r d a n
mempergunakan waktu yang sudah
Tuhan berikan kepadaku. Serta
berusaha untuk sela lu mel ihat
keagungan karya Tuhan dalam
semua peris�wa yang Tuhan ijinkan
akan terjadi di tahun yang baru.
Bersama Tuhan aku yakin akan bisa
menjalani kehidupan yang akan
datang dengan lebih baik lagi. Terima
kasih Tuhan. (SAN)
Mengungkap WaktuKu masuk dalam sebuah ruang tanpa batas
Ruang yang belum pernah ku kenali sebelumnya
Dimana seorang bayi dilahirkan
Sebut saja itu “ruang waktu”
Terdengar olehku suara tangisan bayi
Dan langit malam seolah-olah
membuka �ngkapnya
Menunjukkan bahwa Sang Alfa dan
Omega itu ada di sana
Di kandang domba
Sayup-sayup ku dengar lagi suara pujian
Yang turut turun dari �ngkap langit
Membelah hembusan dingin angin malam
Begitu muliakah sehingga langit pun ikut
menyingkapkan kemuliaan-Nya?
Ia rela meninggalkan segala milik-Nya
Dan rela lahir dalam dunia hina
Sehingga manusia yang miskin
menjadi kaya akan anugerah-Nya
Ia tahu untuk apa Ia dilahirkan
Ia tahu untuk siapa Ia dilahirkan
Namun… Sadarkah engkau?
Bila semua jawabannya adalah dirimu?
Tulisan �nta: Corina Ong
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
1110
m em b er ika n p ers em b a h a n leb ih
banyak, kalau aku harus tutup toko atau
meninggalkan pekerjaanku. Bagaimana
aku bisa jadi “berkat” kalau aku harus
selalu meninggalkan keluargaku untuk
pelayanan ini itu. Lagi-lagi alasan yang
tampak ”rohani” yang aku kemukakan
k e p a d a - M u . A k u l u p a b a h w a
s e s u n g g u h n y a E n g k a u l a h y a n g
memberikan berkat-berkat itu. Baik
keluarga, pekerjaan, teman-teman dan
kolega bisnisku, semua itu adalah berkat
ya n g Ka u p e rc aya ka n ke p a d a ku .
Seharusnya aku bisa mengatur dengan
lebih bijaksana antara pelayanan dan
pekerjaan juga hubungan dengan
ke l u a rga d a n te m a n - te m a n ata u
kolegaku. Tetapi aku leb ih ser ing
mengutamakan ha l -ha l yang la in
d a r i p a d a E n g k a u , k a r e n a a k u
menganggap bahwa Engkau akan selalu
menger� kondisiku. Sekali lagi, aku
mohon pengampunan-Mu Tuhan.
Di penghujung tahun 2014 ini, aku
b e r s y u k u r k a l a u E n g k a u m a s i h
mengingatkan aku untuk introspeksi
diri. Betapa banyak permasalahan yang
terjadi dalam hidupku, yang membuat
aku stress dan selalu menyalahkan
Engkau, orang lain atau pun hal-hal dan
peris�wa yang terjadi dalam hidupku.
Padahal sesungguhnya semua i tu
te rga nt u n g s i ka p h a�ku . Pe r i s�wa -
peris�wa yang hadir dalam hidupku �dak
bisa kupilih hanya yang baik-baik saja. Dan
orang-orang yang Tuhan ij inkan hadir
mengisi hidupku juga �dak bisa kupilih
mana yang aku suka dan mana yang �dak
aku suka. Mereka datang dan pergi tanpa
bisa aku kendalikan. Tetapi sebenarnya aku
bisa mengendalikan sikap ha�ku sendiri.
Aku mau tetap berfokus pada masalahku
atau kah berfokus pada Penciptaku yang
lebih besar dari semuanya.
Hari-hari yang akan hadir di tahun 2015
masih merupakan misteri bagiku. Untuk itu
aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan
berusaha untuk selalu mensyukuri apa yang
akan Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku
dan menikma� semua yang ada dengan
bersandar kepada Tuhan. Belajar
untuk hidup lebih baik lagi, taat
beribadah bukan hanya karena ada
masa lah . Melayan i Tuhan dan
sesama dengan lebih sungguh-
s u n g g u h . M e m b e r i k a n
persembahan kepada Tuhan dan
membantu sesama dengan ha� yang
penuh sukacita tanpa menghitung
untung ruginya. Lebih bijaksana lagi
d a l a m m e n g a t u r d a n
mempergunakan waktu yang sudah
Tuhan berikan kepadaku. Serta
berusaha untuk sela lu mel ihat
keagungan karya Tuhan dalam
semua peris�wa yang Tuhan ijinkan
akan terjadi di tahun yang baru.
Bersama Tuhan aku yakin akan bisa
menjalani kehidupan yang akan
datang dengan lebih baik lagi. Terima
kasih Tuhan. (SAN)
Mengungkap WaktuKu masuk dalam sebuah ruang tanpa batas
Ruang yang belum pernah ku kenali sebelumnya
Dimana seorang bayi dilahirkan
Sebut saja itu “ruang waktu”
Terdengar olehku suara tangisan bayi
Dan langit malam seolah-olah
membuka �ngkapnya
Menunjukkan bahwa Sang Alfa dan
Omega itu ada di sana
Di kandang domba
Sayup-sayup ku dengar lagi suara pujian
Yang turut turun dari �ngkap langit
Membelah hembusan dingin angin malam
Begitu muliakah sehingga langit pun ikut
menyingkapkan kemuliaan-Nya?
Ia rela meninggalkan segala milik-Nya
Dan rela lahir dalam dunia hina
Sehingga manusia yang miskin
menjadi kaya akan anugerah-Nya
Ia tahu untuk apa Ia dilahirkan
Ia tahu untuk siapa Ia dilahirkan
Namun… Sadarkah engkau?
Bila semua jawabannya adalah dirimu?
Tulisan �nta: Corina Ong
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
12
e n j a d i s e o r a n g i b u �d a k Mg a m p a n g , s e b a b i a h a r u s menjadi teladan bagi anak-
anaknya, selain itu ia juga harus mendidik anak-anaknya menjadi anak yang baik, bertanggung jawab dan takut akan Tuhan.
Zaman sekarang mendidik seorang anak saja sudah cukup merepotkan; apalagi pengaruh teknologi Televisi, Komputer dan Internet serta ditambah dengan pergaulan bebas anak-anak muda.Yang namanya Narkoba sudah �dak asing lagi dikalangan mahasiswa bahkan para siswa yang masih Sekolah Menengah.Itulah sebabnya ibu yang baik harus senan�asa memantau anak-anaknya dan membimbing mereka ke jalan yang benar, jikalau lalai; maka air mata kita selama hidup ini �dak cukup untuk mengembalikan kebahagiaan anak-anak kita.
Sejarah gereja mencatat seorang ibu yang cukup terkenal dan berhasi l di dalam mendidik anak-anaknya. Kita akan coba menelusuri latar-belakangnya secara
singkat. Nama ibu itu adalah Susanna Wesley. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang sangat kelihatan buah-buah karya rohaninya, baik sebagai pendoa bagi anak-anaknya maupun dukungkan buat pekerjaan pelayanan sang suami. Nama kecilnya Susanna Annesley, lahir tahun 1669.Ia merupakan anak bungsu yang dianggap p a l i n g c a n �k p a r a s n y a d a n c e r d a s dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Ia memiliki banyak kemampuan yang sanggup menaklukan para remaja pada zamannya, sehingga mereka menjadi minder. Pada saat remaja saja ia sudah sanggup baca dalam �ga bahasa yang cukup pen�ng yakn i bahasa Ibran i (bahasa Perjanjian Lama), bahasa Yunani (bahasa Perjanjian Baru) dan Bahasa La�n (bahasa Alkitab Septuaginta). Dan yang lebih luar biasa dari gadis remaja ini adalah ia mampu beragumentasi secara teologis dengan ayahnya yang merupakan seorang pendeta. Semua ini tentu �dak terlepas dari sistem pendidikan yang diterapkan sang ayah semasa mereka masih kecil dan dukungan
dari kakak-kakaknya. Pendeta.Dr. Samuel Annesley selalu mendorong anak-anaknya untuk belajar bebas mengutarakan pendapat dalam segala hal. Kemudian juga ditambah dengan pelajaran bahasa yang diberikan serta d i d u k u n g d e n g a n ko l e k s i b u k u - b u k u perpustakaan pribadi sang ayah yang cukup banyak.
S i s t e m d a n p o l a p i k i r y a n g b e b a s i n i memungkinkan Susanna pindah dari gereja ayahnya dan bergabung di Gereja Anglikan. Ke m u d i a n d i l a n j u t ka n d e n ga n ko n s e p teologianya yang bertentangan dengan sang ayah yakni Sosianisme yang an� Tritunggal, namun ayahnya sangat menghargai keputusan yang diambil putrinya. Minat belajar dan membacanya sangat luar biasa, sehingga walaupun beliau sebagai isteri pendeta dan ibu rumah tangga masih sanggup melalap buku-buku yang berbau teologia
Samual Wesley demikianlah nama suaminya, seorang mahasiswa teologia yang terkenal memiliki otak yang cemerlang. Pada masa pacarannya dipenuhi dengan banyak waktu u n t u k b e r d i s k u s i m a s a l a h - m a s a l a h teologia.Setelah masa pacaran mereka berlalu selama tujuh tahun, akhirnya Samuel Wesley membawa Susanna Annesley ke jenjang pernikahan menuju bahtera rumah tangga sebagi isteri seorang pendeta.Peranan Susanna sebagai isteri cukup berpengaruh untuk mengatur roda kehidupan rumah tangganya.
Dalam kehidupan rumah tangga mereka sehari-hari, sehabis makan pagi biasanya diadakan kebak�an keluarga yang berfungsi untuk membangun kerohanian pribadi dan keluarga juga sebagai persiapan memberitakan
firman Tuhan pada hari Minggu. Setelah itu Samuel akan mengadakan kunjungan ke jemaat dan pada saat yang luang seper� itu biasanya Susanna mengambil kesempatan untuk membaca selama dua jam terutama tentang hal-hal yang baru. Kebiasaan ini tetap d i lakukan sampai waktu sudah mempunyai anak.
Sebagai seorang pendeta di desa kecil Inggris, otoma�s mereka menerima gaji yang sangat minim; belum lagi ditambah dengan jumlah anaknya yang cukup banyak yakni sembilan belas orang.Oleh sebab itu sering kali keluarga pendeta Samuel Wesley ini terlibat masalah utang.Seorang tukang dag ing misa lnya pernah mendatang i Susanna untuk menagih hutang yang sudah lama �dak dibayar, namun karena Susanna �dak memiliki uang sedikitpun, maka usaha tukang daging itu pun sia-sia.Di lain pihak Susanna sendiri berusaha sendiri untuk mencukupkan kebutuhan keluarga dengan berladang, memelihara sapi perah, ayam
Susanna Wesley
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
12
e n j a d i s e o r a n g i b u �d a k Mg a m p a n g , s e b a b i a h a r u s menjadi teladan bagi anak-
anaknya, selain itu ia juga harus mendidik anak-anaknya menjadi anak yang baik, bertanggung jawab dan takut akan Tuhan.
Zaman sekarang mendidik seorang anak saja sudah cukup merepotkan; apalagi pengaruh teknologi Televisi, Komputer dan Internet serta ditambah dengan pergaulan bebas anak-anak muda.Yang namanya Narkoba sudah �dak asing lagi dikalangan mahasiswa bahkan para siswa yang masih Sekolah Menengah.Itulah sebabnya ibu yang baik harus senan�asa memantau anak-anaknya dan membimbing mereka ke jalan yang benar, jikalau lalai; maka air mata kita selama hidup ini �dak cukup untuk mengembalikan kebahagiaan anak-anak kita.
Sejarah gereja mencatat seorang ibu yang cukup terkenal dan berhasi l di dalam mendidik anak-anaknya. Kita akan coba menelusuri latar-belakangnya secara
singkat. Nama ibu itu adalah Susanna Wesley. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang sangat kelihatan buah-buah karya rohaninya, baik sebagai pendoa bagi anak-anaknya maupun dukungkan buat pekerjaan pelayanan sang suami. Nama kecilnya Susanna Annesley, lahir tahun 1669.Ia merupakan anak bungsu yang dianggap p a l i n g c a n �k p a r a s n y a d a n c e r d a s dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Ia memiliki banyak kemampuan yang sanggup menaklukan para remaja pada zamannya, sehingga mereka menjadi minder. Pada saat remaja saja ia sudah sanggup baca dalam �ga bahasa yang cukup pen�ng yakn i bahasa Ibran i (bahasa Perjanjian Lama), bahasa Yunani (bahasa Perjanjian Baru) dan Bahasa La�n (bahasa Alkitab Septuaginta). Dan yang lebih luar biasa dari gadis remaja ini adalah ia mampu beragumentasi secara teologis dengan ayahnya yang merupakan seorang pendeta. Semua ini tentu �dak terlepas dari sistem pendidikan yang diterapkan sang ayah semasa mereka masih kecil dan dukungan
dari kakak-kakaknya. Pendeta.Dr. Samuel Annesley selalu mendorong anak-anaknya untuk belajar bebas mengutarakan pendapat dalam segala hal. Kemudian juga ditambah dengan pelajaran bahasa yang diberikan serta d i d u k u n g d e n g a n ko l e k s i b u k u - b u k u perpustakaan pribadi sang ayah yang cukup banyak.
S i s t e m d a n p o l a p i k i r y a n g b e b a s i n i memungkinkan Susanna pindah dari gereja ayahnya dan bergabung di Gereja Anglikan. Ke m u d i a n d i l a n j u t ka n d e n ga n ko n s e p teologianya yang bertentangan dengan sang ayah yakni Sosianisme yang an� Tritunggal, namun ayahnya sangat menghargai keputusan yang diambil putrinya. Minat belajar dan membacanya sangat luar biasa, sehingga walaupun beliau sebagai isteri pendeta dan ibu rumah tangga masih sanggup melalap buku-buku yang berbau teologia
Samual Wesley demikianlah nama suaminya, seorang mahasiswa teologia yang terkenal memiliki otak yang cemerlang. Pada masa pacarannya dipenuhi dengan banyak waktu u n t u k b e r d i s k u s i m a s a l a h - m a s a l a h teologia.Setelah masa pacaran mereka berlalu selama tujuh tahun, akhirnya Samuel Wesley membawa Susanna Annesley ke jenjang pernikahan menuju bahtera rumah tangga sebagi isteri seorang pendeta.Peranan Susanna sebagai isteri cukup berpengaruh untuk mengatur roda kehidupan rumah tangganya.
Dalam kehidupan rumah tangga mereka sehari-hari, sehabis makan pagi biasanya diadakan kebak�an keluarga yang berfungsi untuk membangun kerohanian pribadi dan keluarga juga sebagai persiapan memberitakan
firman Tuhan pada hari Minggu. Setelah itu Samuel akan mengadakan kunjungan ke jemaat dan pada saat yang luang seper� itu biasanya Susanna mengambil kesempatan untuk membaca selama dua jam terutama tentang hal-hal yang baru. Kebiasaan ini tetap d i lakukan sampai waktu sudah mempunyai anak.
Sebagai seorang pendeta di desa kecil Inggris, otoma�s mereka menerima gaji yang sangat minim; belum lagi ditambah dengan jumlah anaknya yang cukup banyak yakni sembilan belas orang.Oleh sebab itu sering kali keluarga pendeta Samuel Wesley ini terlibat masalah utang.Seorang tukang dag ing misa lnya pernah mendatang i Susanna untuk menagih hutang yang sudah lama �dak dibayar, namun karena Susanna �dak memiliki uang sedikitpun, maka usaha tukang daging itu pun sia-sia.Di lain pihak Susanna sendiri berusaha sendiri untuk mencukupkan kebutuhan keluarga dengan berladang, memelihara sapi perah, ayam
Susanna Wesley
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
14
yang menghasilkan telur dan ternyata berkat Tuhan senan�asa cukup, sehingga mereka �dak pernah sampai merasa kelaparan.Masalah hutang-piutang ini bertambah sulit ke�ka suaminya Samuel dijebloskan ke dalam penjara karena hutangnya yang membeludak.Untuk m e m b e b a s ka n s u a m i nya S u s a n n a terpaksa meminta bantuan dari seorang Uskup Agung.
Sebenarnya sejak muda Susanna sudah merencanakan supaya keluarganya �dak
memiliki banyak anak seper� ibunya yang melahirkan dua puluh lima anak, namun kenyataannya ia harus melahirkan sembilan belas orang anak, dan sembilan diantaranya meninggal. Anak sulung Susanna diberi nama seper� nama ayahnya yaitu Samuel, sedang anak keduanya bernama Susanna. Walaupun Susanna sudah begitu tekun mendidik anak-anaknya, tetap saja �dak sempurna. Satu orang anak perempuannya meninggalkan pengajarannya yakni He�y, ia
melarikan diri bersama pacarnya; namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya.
Dengan anak yang cukup banyak, ditambah kesulitan ekonomi mereka, maka �dak jarang di dalam keluarga besar ini sering terjadi pertengkaran-pertengkaran. Samuel sebagai kepala rumah tangga se la lu berkeinginan mengatur masalah keluarga, namun ke�ka bertemu dengan isterinya ia senan�asa terbentur; sebab bagi Susanna ia menerapkannya dari sudut pandang firman Tuhan. Memang semenjak kuliah kedua suami-isteri ini mempunyai pandangan teologia yang cukup kuat, sehingga sering terjadi perdebatan-perdebatan yang tak kunjung habis.Samuel yang begitu keras pernah pisah ranjang dengan isterinya hanya gara-gara kesalahpahaman mereka dan Susanna belum meminta maaf.
Sebagai seorang isteri pendeta, sudah banyak suka-duka yang dikecap oleh Susanna.Namun demikian semua itu, �dak p e r n a h m e m a t a h ka n s e m a n ga t nya m e l a y a n i Tu h a n . K e �k a s u a m i n y a pe layanan ke luar kota , ia memaka i kesempatan untuk mengumpulkan orang-orang untuk bersekutu dan mengajarkan firman Tuhan. Se�ap minggu hampir dua ratus orang yang ikut dalam persekutuan itu. Selain itu di dalam hal mendidik anak, se�ap malam sebelum anak-anaknya �dur, Susanna selalu mendoakan mereka satu persatu, baru kemudian ia pergi �dur. Inilah riwayat singkat seorang tokoh wanita sejarah gereja, yang kemudian melahirkan tokoh-tokah gereja, misalnya John Wesley dan Charles Wesley. John pendiri gereja
Methodist sedang Charles seorang musisi musik gerejawi yang telah menciptakan ribuan lagu-lagu rohani, yang kita nynyikan di gereja samapai hari ini.
Bagaimana dengan para ibu sekalian? Memasuki milenium yang baru tantangan buat para ibu juga cukup berat.Kita hidup di dunia yang bersaing, bersaing, dan bersaing terus �ada hen�nya. Siapa yang lalai pas� akan ke�nggalan, karena se�ap orang d i p a c u t e r u s - m e n e r u s u n t u k l e b i h berprestasi. Lalu bagaiman dengan sang suami yang berpenghasilan pas-pasan, bahkan mungkin kadang-kadang �dak mencukupi? Apakah anda f rustras i? Sementara tetangga sudah pada beli televisi yang baru, mobil yang mewah dan rumah yang mahal , sedangkan anda, untuk kontrakan rumah saja belum terbayar. Sementara itu anak-anak kita juga bersaing terus menerus? Anak-anak jaman sekarang privat lesnya saja begitu banyak macam, dari les bahasa Inggr is , Mandarin, P iano, Aritma�ka, Tari-tarian dan sebagainya. Sementara anda, mungkin untuk membayar uang sekolah saja sudah cukup berat.Tidak gampang bukan menjadi seorang ibu?
Untuk itulah teladan dari ibu Susanna patut kita contoh, ia mendidik anak-anaknya sejak dini mengenal firman Tuhan. Anak-anak yang mengenal firman Tuhan sejak dini. Tidak akan mengkua�rkan orang tua apabila suatu saat mereka akan sekolah di luar daerah ataupun luar Negeri, sebab mereka memanag dibentuk sejak dini takut akan Tuhan. Oleh sebab itu saya yakin bahwa Ibu
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
14
yang menghasilkan telur dan ternyata berkat Tuhan senan�asa cukup, sehingga mereka �dak pernah sampai merasa kelaparan.Masalah hutang-piutang ini bertambah sulit ke�ka suaminya Samuel dijebloskan ke dalam penjara karena hutangnya yang membeludak.Untuk m e m b e b a s ka n s u a m i nya S u s a n n a terpaksa meminta bantuan dari seorang Uskup Agung.
Sebenarnya sejak muda Susanna sudah merencanakan supaya keluarganya �dak
memiliki banyak anak seper� ibunya yang melahirkan dua puluh lima anak, namun kenyataannya ia harus melahirkan sembilan belas orang anak, dan sembilan diantaranya meninggal. Anak sulung Susanna diberi nama seper� nama ayahnya yaitu Samuel, sedang anak keduanya bernama Susanna. Walaupun Susanna sudah begitu tekun mendidik anak-anaknya, tetap saja �dak sempurna. Satu orang anak perempuannya meninggalkan pengajarannya yakni He�y, ia
melarikan diri bersama pacarnya; namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya.
Dengan anak yang cukup banyak, ditambah kesulitan ekonomi mereka, maka �dak jarang di dalam keluarga besar ini sering terjadi pertengkaran-pertengkaran. Samuel sebagai kepala rumah tangga se la lu berkeinginan mengatur masalah keluarga, namun ke�ka bertemu dengan isterinya ia senan�asa terbentur; sebab bagi Susanna ia menerapkannya dari sudut pandang firman Tuhan. Memang semenjak kuliah kedua suami-isteri ini mempunyai pandangan teologia yang cukup kuat, sehingga sering terjadi perdebatan-perdebatan yang tak kunjung habis.Samuel yang begitu keras pernah pisah ranjang dengan isterinya hanya gara-gara kesalahpahaman mereka dan Susanna belum meminta maaf.
Sebagai seorang isteri pendeta, sudah banyak suka-duka yang dikecap oleh Susanna.Namun demikian semua itu, �dak p e r n a h m e m a t a h ka n s e m a n ga t nya m e l a y a n i Tu h a n . K e �k a s u a m i n y a pe layanan ke luar kota , ia memaka i kesempatan untuk mengumpulkan orang-orang untuk bersekutu dan mengajarkan firman Tuhan. Se�ap minggu hampir dua ratus orang yang ikut dalam persekutuan itu. Selain itu di dalam hal mendidik anak, se�ap malam sebelum anak-anaknya �dur, Susanna selalu mendoakan mereka satu persatu, baru kemudian ia pergi �dur. Inilah riwayat singkat seorang tokoh wanita sejarah gereja, yang kemudian melahirkan tokoh-tokah gereja, misalnya John Wesley dan Charles Wesley. John pendiri gereja
Methodist sedang Charles seorang musisi musik gerejawi yang telah menciptakan ribuan lagu-lagu rohani, yang kita nynyikan di gereja samapai hari ini.
Bagaimana dengan para ibu sekalian? Memasuki milenium yang baru tantangan buat para ibu juga cukup berat.Kita hidup di dunia yang bersaing, bersaing, dan bersaing terus �ada hen�nya. Siapa yang lalai pas� akan ke�nggalan, karena se�ap orang d i p a c u t e r u s - m e n e r u s u n t u k l e b i h berprestasi. Lalu bagaiman dengan sang suami yang berpenghasilan pas-pasan, bahkan mungkin kadang-kadang �dak mencukupi? Apakah anda f rustras i? Sementara tetangga sudah pada beli televisi yang baru, mobil yang mewah dan rumah yang mahal , sedangkan anda, untuk kontrakan rumah saja belum terbayar. Sementara itu anak-anak kita juga bersaing terus menerus? Anak-anak jaman sekarang privat lesnya saja begitu banyak macam, dari les bahasa Inggr is , Mandarin, P iano, Aritma�ka, Tari-tarian dan sebagainya. Sementara anda, mungkin untuk membayar uang sekolah saja sudah cukup berat.Tidak gampang bukan menjadi seorang ibu?
Untuk itulah teladan dari ibu Susanna patut kita contoh, ia mendidik anak-anaknya sejak dini mengenal firman Tuhan. Anak-anak yang mengenal firman Tuhan sejak dini. Tidak akan mengkua�rkan orang tua apabila suatu saat mereka akan sekolah di luar daerah ataupun luar Negeri, sebab mereka memanag dibentuk sejak dini takut akan Tuhan. Oleh sebab itu saya yakin bahwa Ibu
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
Susanna �dak pernah merasa kua�r akan kehidupan dan pergaulan anak-anaknya, karena sudah ada firman Tuhan di dalamnya.
Satu lagi yang sangat menyusahkan para
orang tua, yang namanya Sabu-Sabu (SS)
dan Narkoba sudah merajalela masuk sampai
sekolah-sekolah. Kalau anak-anak kita �dak
sedini mungkin diajarkan firman Tuhan supaya
mereka takut akan Tuhan, maka jangan anda
menyesal apabila kemungkinan anak mulai
terlibat. Sudah siapkah anda hai para ibu?
Ibu JAWAN, inilah profil jemaat bulle�n Blessing edisi natal kali ini. Beliau bernama lengkap Lena Yafet atau Mei Yin. Sosok ibu yang sangat sederhana, lemah lembut, bijaksana, penuh perha�an serta mencintai keluarga & gerejanya.
70 tahun yang la lu - tepatnya tanggal 31 Oktober 1944 - beliau dilahirkan d i Ta n j u n g S e l o r. A n a k ke - 3 d a r i 8 bersaudara, di tengah-tengah keluarga etnis Tionghoa yang masih memegang adat is�adat leluhur yang sangat kuat dan juga banyaknya diantara anggota keluarga yang menganut agama lain. Tetapi hal itu �dak menyurutkan semangat beliau untuk tetap s e �a b e r b a k � ke p a d a Tu h a n , p e r g i beribadah ke gereja.
Pada tahun 1968, beliau menikah dengan bapak Jawan (Tjau Liong Bei – almarhum). Dari pernikahan tersebut, d ikarunia i 5 orang putr i dan 1 orang putra,yaitu : Erliana, Jeni Rose, Nansi Roce, L u c y, B u d i a n t o d a n B e �y. H a r i i n i kebahagiaan bel iau semakin lengkap dengan hadirnya 4 orang cucu, yaitu Fendly, Rinaldy, Renatha, dan Andrew. Berdua dengan suami, beliau mendidik putra-putrinya untuk menjadi orang yang takut akan Tuhan. Bersama dengan suami dan
anak-anak, beliau se�a beribadah kepada Tuhan. Selain menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai istri & ibu bagi anak-anaknya, beliau juga ak�f dalam pelayanan di Komisi Wanita GKKA-I Jemaat Tarakan, hingga pada tahun 1985, dipercayakan sebagai bendahara komisi.� Satu hal terjadi dalam kehidupan beliau, pada tanggal 5 Juli 2008, Bapak Jawan dipanggil oleh Tuhan. Tetapi dengan ketenangan dan ketegaran ha�, beliau tetap teguh bersandar kepada Tuhan. Meskipun sudah memasuki usia indah, tetapi beliau �dak putus asa. Dengan mengandalkan Tuhan, beliau berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu sekaligus berperan sebagai kepala keluarga bagi anak-anaknya. Sungguh merupakan sosok ibu yang bisa menjadi teladan bagi kita semua.
Sebagai seorang ibu rumah tangga biasa, beliau hanya menginginkan anak-anaknya u n t u k t e t a p t a a t d a n s e �a k e p a d a Tuhan.Tidak ada hal-hal muluk yang beliau impikan. Tujuan hidup beliau hanyalah untuk menyenangkan ha� Tuhan dengan hidup melayani Dia dengan sebaik-baiknya serta membimbing anak-anaknya supaya berhasil
Profil Kesaksian JemaatMini Blessing 04 - Des 2014
17
Profil Kesaksian Jemaat : Ibu Jawan
Susanna �dak pernah merasa kua�r akan kehidupan dan pergaulan anak-anaknya, karena sudah ada firman Tuhan di dalamnya.
Satu lagi yang sangat menyusahkan para
orang tua, yang namanya Sabu-Sabu (SS)
dan Narkoba sudah merajalela masuk sampai
sekolah-sekolah. Kalau anak-anak kita �dak
sedini mungkin diajarkan firman Tuhan supaya
mereka takut akan Tuhan, maka jangan anda
menyesal apabila kemungkinan anak mulai
terlibat. Sudah siapkah anda hai para ibu?
Ibu JAWAN, inilah profil jemaat bulle�n Blessing edisi natal kali ini. Beliau bernama lengkap Lena Yafet atau Mei Yin. Sosok ibu yang sangat sederhana, lemah lembut, bijaksana, penuh perha�an serta mencintai keluarga & gerejanya.
70 tahun yang la lu - tepatnya tanggal 31 Oktober 1944 - beliau dilahirkan d i Ta n j u n g S e l o r. A n a k ke - 3 d a r i 8 bersaudara, di tengah-tengah keluarga etnis Tionghoa yang masih memegang adat is�adat leluhur yang sangat kuat dan juga banyaknya diantara anggota keluarga yang menganut agama lain. Tetapi hal itu �dak menyurutkan semangat beliau untuk tetap s e �a b e r b a k � ke p a d a Tu h a n , p e r g i beribadah ke gereja.
Pada tahun 1968, beliau menikah dengan bapak Jawan (Tjau Liong Bei – almarhum). Dari pernikahan tersebut, d ikarunia i 5 orang putr i dan 1 orang putra,yaitu : Erliana, Jeni Rose, Nansi Roce, L u c y, B u d i a n t o d a n B e �y. H a r i i n i kebahagiaan bel iau semakin lengkap dengan hadirnya 4 orang cucu, yaitu Fendly, Rinaldy, Renatha, dan Andrew. Berdua dengan suami, beliau mendidik putra-putrinya untuk menjadi orang yang takut akan Tuhan. Bersama dengan suami dan
anak-anak, beliau se�a beribadah kepada Tuhan. Selain menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai istri & ibu bagi anak-anaknya, beliau juga ak�f dalam pelayanan di Komisi Wanita GKKA-I Jemaat Tarakan, hingga pada tahun 1985, dipercayakan sebagai bendahara komisi.� Satu hal terjadi dalam kehidupan beliau, pada tanggal 5 Juli 2008, Bapak Jawan dipanggil oleh Tuhan. Tetapi dengan ketenangan dan ketegaran ha�, beliau tetap teguh bersandar kepada Tuhan. Meskipun sudah memasuki usia indah, tetapi beliau �dak putus asa. Dengan mengandalkan Tuhan, beliau berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu sekaligus berperan sebagai kepala keluarga bagi anak-anaknya. Sungguh merupakan sosok ibu yang bisa menjadi teladan bagi kita semua.
Sebagai seorang ibu rumah tangga biasa, beliau hanya menginginkan anak-anaknya u n t u k t e t a p t a a t d a n s e �a k e p a d a Tuhan.Tidak ada hal-hal muluk yang beliau impikan. Tujuan hidup beliau hanyalah untuk menyenangkan ha� Tuhan dengan hidup melayani Dia dengan sebaik-baiknya serta membimbing anak-anaknya supaya berhasil
Profil Kesaksian JemaatMini Blessing 04 - Des 2014
17
Profil Kesaksian Jemaat : Ibu Jawan
dan hidup untuk memuliakan Tuhan. Di usia indah ini pun, beliau tetap ak�f b e r i b a d a h ke p a d a Tu h a n d a n i k u t pelayanan di Komisi Mandarin.
Demikian juga satu hal yang beliau inginkan dan harapkan dari gereja, yaitu supaya keberadaan GKKA-I Jemaat Tarakan bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan, menjadi berkat bagi lingkungan sekitar, menjangkau jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Yesus serta membawa
mereka datang dan percaya kepada Yesus s e b a g a i s a t u s a t u n y a Tu h a n d a n Juruselamat bagi mereka.� Mo�o hidup yang senan�asa memberikan kekuatan bagi beliau di dalam menjalani hidup terdapat dalam Amsal 3:5, yaitu “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap ha�mu, dan j a n g a n l a h b e r s a n d a r k e p a d a penger�anmu sendiri.”
“Menurutku, kaum wanita menggunakan logikanya hanya 25% dan menggunakan perasaannya 75%, sedangkan kaum pria kebalikannya."
"Apa buk�nya?"
"Seorang ibu akan menangis dulu jika melihat anaknya jatuh dan kepalanya bocor. Setelah menangis, baru logikanya jalan, yaitu buru- buru membawanya ke dokter. Tapi seorang pria �dak begitu. Begitu melihat anaknya jatuh dan kepalanya bocor, ia langsung membawanya ke dokter. Setelah sampai ke dokter barulah dia menangis."
"Lho, kenapa menangis?"
"Bayar ongkos berobat dan resep terlalu mahal."
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Sumber: Safari Humor, p.8.
HARMONIKA
"Terima kasih buat harmonika yang Paman berikan Natal kemarin," kata Joni kepada pamannya saat bertemu setelah liburan. "Harmonika ituadalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku dapatkan."
“Baguslah," kata pamannya. "Apa kamu tahu cara memainkannya?"
"Oh, aku �dak memainkannya," kata Joni. "Ibu memberiku uang seribu se�ap hari supaya aku �dak memainkannya pada siang hari dan Ayah memberiku lima ribu seminggu agar aku �dak memainkannya pada malam hari."
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
1918
Humor - Perbedaan
Hey! Gak nyangka ketemu kamu di sini!
Selama 35 tahun hidup bertetangga, Eddy dan Budi TIDAK PERNAH tahu bahwa mereka sesama Kristen. Lucu bukan? Apakah tetangga Anda tahu tentang apa yang engkau percayai?
dan hidup untuk memuliakan Tuhan. Di usia indah ini pun, beliau tetap ak�f b e r i b a d a h ke p a d a Tu h a n d a n i k u t pelayanan di Komisi Mandarin.
Demikian juga satu hal yang beliau inginkan dan harapkan dari gereja, yaitu supaya keberadaan GKKA-I Jemaat Tarakan bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan, menjadi berkat bagi lingkungan sekitar, menjangkau jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Yesus serta membawa
mereka datang dan percaya kepada Yesus s e b a g a i s a t u s a t u n y a Tu h a n d a n Juruselamat bagi mereka.� Mo�o hidup yang senan�asa memberikan kekuatan bagi beliau di dalam menjalani hidup terdapat dalam Amsal 3:5, yaitu “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap ha�mu, dan j a n g a n l a h b e r s a n d a r k e p a d a penger�anmu sendiri.”
“Menurutku, kaum wanita menggunakan logikanya hanya 25% dan menggunakan perasaannya 75%, sedangkan kaum pria kebalikannya."
"Apa buk�nya?"
"Seorang ibu akan menangis dulu jika melihat anaknya jatuh dan kepalanya bocor. Setelah menangis, baru logikanya jalan, yaitu buru- buru membawanya ke dokter. Tapi seorang pria �dak begitu. Begitu melihat anaknya jatuh dan kepalanya bocor, ia langsung membawanya ke dokter. Setelah sampai ke dokter barulah dia menangis."
"Lho, kenapa menangis?"
"Bayar ongkos berobat dan resep terlalu mahal."
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Sumber: Safari Humor, p.8.
HARMONIKA
"Terima kasih buat harmonika yang Paman berikan Natal kemarin," kata Joni kepada pamannya saat bertemu setelah liburan. "Harmonika ituadalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku dapatkan."
“Baguslah," kata pamannya. "Apa kamu tahu cara memainkannya?"
"Oh, aku �dak memainkannya," kata Joni. "Ibu memberiku uang seribu se�ap hari supaya aku �dak memainkannya pada siang hari dan Ayah memberiku lima ribu seminggu agar aku �dak memainkannya pada malam hari."
Renungan NATALMini Blessing 04 - Des 2014
1918
Humor - Perbedaan
Hey! Gak nyangka ketemu kamu di sini!
Selama 35 tahun hidup bertetangga, Eddy dan Budi TIDAK PERNAH tahu bahwa mereka sesama Kristen. Lucu bukan? Apakah tetangga Anda tahu tentang apa yang engkau percayai?
Buletin Mini BLESSING bisa diakses di Internet. Baca Online di : h�p://www.issue.com/gkkatarakan