blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · web viewtugas...
TRANSCRIPT
TUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN
“Brand Pada Busana Muslim”
Disusun oleh;
Shita Yusan Septyana 105100301111070
Novia Ayu S. 105100307111012
Irma Ayu Savitri 105100301111070
Infandra Irfak Z.R 105100313111002
Satria Agung T.M. 105100301111015
Kelas : F
LABORATORIUM BIOINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era sekarang ini dunia perindustrian semakin kompetitif dalam
menciptakan suatu inovasi produk yang dihasilkan. Keberagaman permintaan
konsumen yang mendorong produsen semakin berfikir keras untuk melakukan
inovasi, terutama di bidang fashion. Mayoritas penduduk Indonesia beragama
islam membuat peluang melakukan usaha fashion busana muslim sangat
menjanjikan. Disamping itu agar usaha ini dapat berjalan dengan lancar dan terus
bisa bersaing di pasaran, maka diharuskan membuat inovasi yang membuat
konsumen tertarik dan loyal terhadap produk yang selalu diciptakan. Dari hal
tersebut maka diciptakan fashion busana muslim dengan kemasan yang memiliki
tampilan menarik serta menggunakan klip agar kemasan bisa digunakan berulang
kali. Fashion busana muslim yang diciptakan dengan kemasan serba guna ini
memiliki merek “Lovember”. Diciptakannya produk ini dengan tujuan agar dapat
menginovasikan busana muslim dengan kemasan yang lebih menarik. Kemasan
yang cukup tebal dibandingkan dengan kemasan plastik biasa memungkinkan
kemasan ini tidak mudah robek dan dapat digunakan berulang kali. Klip pada
kemasan dapat dengan mudah dibuka dan ditutup lagi demi kemudahan konsumen
dalam penggunaannya. Produk Lovember memiliki kualitas yang dapat bersaing
dengan produk fashion papan atas lainnya. Pemasaran dari produk ini yaitu ke
dalam negeri namun target utama penjualannya yaitu ke luar negeri sebagai
dukungan penggunaan hijab untuk seluruh warga negar muslim didunia,
khususnya wanita. Diharapkan produk-produk Lovember akan terus berinovasi
baik dari segi fashion maupun kemasannya sesuai perubahan zaman setiap
periodenya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menciptakan brand pada
busana muslim agar lebih digemari masyarakat dan meningkatkan harga jual
busana muslim di tingkat nasional maupun internasional.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Desain Produk
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah
kemasan tersebut harus simple (sederhana)4, fungsional dan menciptakan respons
emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan
harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah
desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk
yang dikemasnya. Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus
mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional) (Cenadi,
2013).
2.2 Media Planning dan Media Placement
Perencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian pesan
promosi pada sasaran atau pengguna suatu produk. Perencanaan media juga dapat
diartikan sebagai suatu proses yang berisi sejumlah keputusan yang harus dibuat, dari
bermacam-macam kemungkinan atau perubahan, sebagai pembangunan suatu rencana
media. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan
komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih
besar dari target audience. Penempatan media didasarkan atas segmentasi pasar dan
waktu penjadwalan penempatan media, iklan dari produk yang dipasarkan diharapkan
selalu muncul agar selalu diingat oleh konsumen. Namun iklan tersebut tidak dapat terus
menerus tampil karena alasan anggaran biaya. Tujuan utama dari penjadwalan media
adalah mengatur waktu berbagai kegiatan promosi yang bertepatan dengan potensi waktu
pembelian tertinggi (Sasmoyo dan Saeful, 2010).
2.3 Monitoring dan Evaluating
Monitoring dilakukan untuk tujuan memonitor trend dari luaran dalam kurun
waktu, baik antar kelompok maupun antar tempat mengumpulkan informasi tentang
penyebab dari sebuah hasil atau keadaan dan untuk memberikan umpan balik bagi
pengambil kebijakan terhadap effectiveness dari sebuah program dan usaha-usahan untuk
mengatasi sesuatu. Evaluasi dilakukan berdasarkan pengukuran informasi yang relevan
sesuai dengan kinerja standar, tujuan dan metode yang digunakan. Monitoring dilakukan
terhadap program-program pemasaran. Setelah melakukan evaluasi dan pengukuran
berdasarkan informasi dan data tersebut maka dapat dilakukan pengukuran untuk
mendapatkan posisi perusahaan diantara pesaing dan lingkungan bisnis yang
memengaruhinya. Setelah posisi perusahaan diketahui berdasarkan hasil evaluasi dan
pengukuran dipresentasikan kepada tindakan koreksi yang dibutuhkan di dalam
menentukan sasaran pemasaran yang hendak dicapai dengan memfokuskan tindakan
bagaimana melakukan strategi, taktik dan menentukan value sehingga sasaran pemasaran
dapat tercapai yang dituangkan dalam rencana pemasaran. Selanjutnya yaotu monitoring
terhadap apa yang telah diimplementasikan tersebut dapat dilaksanakan dengan
menggunakan marketing audit checklist approach. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
hasil operasional pemasaran dibandingkan untuk mengevaluasi hasil operasional
pemasaran dengan ekspektasi yang hendak dicapai perusahaan sebagaimana yang telah
ditetapkan di dalam rencana pemasaran (Arafat, 2005).
2.4 Segmentasi Pasar
Segmen pasar adalah kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan
yang sama. Pemasar tidak menciptakan segmen, tetapi mengidentifikasi segmen dan
memutuskan mana yang dibidik. Pemasaran segmen memberikan beberapa manfaat
dibandingkan pemasaran massal. Perusahaan dapat lebih mudah memilih saluran
distribusi dan saluran komunikasi yang terbaik, dan juga memiliki gambar yang jelas
tentang para pesaingnya, yang merupakan perusahaanperusahaan yang mengejar segmen
yang sama. Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara. Keuntungan pemasaran
massal adalah ia menciptakan pasar potensial yang besar sehingga dapat menurunkan
biaya dan dapat ditawarkan dengan harga yang murah, serta dapat memberikan margin
keuntungan yang tinggi. Tetapi, ide yang semakin berkembang mengenai pemisahan
pasar semakin menyulitkan pemasaran massal (Henry, 2005).
2.5 Logo Kemasan
Tujuan dibuatnya logo adalah untuk membangun image yang ingin disampaikan
dan mempermudah khalayak mengingat tentang program promosi ini, oleh sebab itu logo
harus dibuat sesederhana mungkin dan jelas terlihat walaupun diperkecil, namun tetap
menonjolkan citra yang ingin ditampilkan. Klasifikasi logo dalam beberapa jenis, antara
lain (Nugroho, 2005):
1. Name only logo
Yaitu logo yang hanya menggunakan nama produk atau lembaga tanpa efek
tambahan elemen visual. Namun logo jenis ini hanya dapat diterapkan pada perusahaan,
produk, lembaga yang namanya tidak panjang dan mudah diadaptasi.
2. Name Symbol logo
Yaitu logo yang berupa nama produk yang dibuat dengan jenis huruf yang
berkarakteristik sesuai dengan produk dan tambahan symbol yang sederhana seperti
(lingkaran, oval, persegi empat).
2.6 Existing Brand Identity
Nama produk atau perusahaan merupakan suatu hal yang sederhana akan
tetapi sangat bermakna dalam promosi perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
salah satu factor penunjang kesuksesan perusahaan adalah pengelolaan brand atau
merk yang tepat. Pada umumnya, persepsi konsumen bukan terhadap suatu
produk tetapi terhadap suatu brand atau merk. Oleh karena itu, menjadi sangat
penting untuk mengelola merk yang kita miliki dan menjadikannya sebagai brand
equity. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya brand
atau merk bagi suatu produk atau perusahaan serta langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk membuat suatu merk atau brand dan membuatnya terkenal atau
booming dikenal masyarakat atau konsumen secara luas (Waskito, 2012).
III PEMBAHASAN
3.1 Analisa Tujuan
Dalam menjalankan usahanya, Kishop memiliki misi yang harus dijalankan agar
tercapai visi perusahaan. Visi dan misi tersebut adalah:
Visi : becoming the world class fashion moslem company
Misi : Menerapkan misi 4M yang meliputi,
1. Membangun bisnis tata busana muslim secara profesional
2. Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang sempurna
3. Menggunkan teknologi pengemasan modern, unik dan ramah lingkungan
4. Mengembangkan sumber daya manusia dan potensi daerah dalam semangat
kemitraan
3.2 Analisa Posisi Brand Saat Ini
3.2.1 Identifikasi Produk dan Jasa
Produk penjualan yang dilakukan oleh Kishop meliputi baju busana muslim khusus
remaja yang saat ini sedang trend. Produk yang ditawarkan diantaranya adalah gamis,
rok, atasan, jilbab, ciput, dan accecoris lainnya. Untuk meningkatkan penjualan dan
memberikan kesan berbeda dan unik. Kishop selain berfokus pada desain juga berfokus
pada kemasan yang berbeda dan unik. Kemasan yang digunakan menggunakan kemasan
primer dari plastik poliethylen kedap udara dengan penutup klip agar mudah dalam
membuka dan penutup selain itu kemasan juga didesain dengan bentuk seunik mungkin
dan kertas sebagai kemasan sekunder. Dimana tujuan dari adanya bahan kedap udara
adalah agar produk didalamnya memiliki kelembaban yang sesuai dan tidak mudah
berjamur selain itu dengan pengemasan ini, kemasan dapat digunakan berulang kali.
Tidak hanya itu, kemasan ini juga dapat dilipat sesuai ukuran sehingga dapat menghemat
tempat dan lebih efisien jika tidak digunakan.
3.2.2 Segmenting, Targeting and Positioning (STP)
Market segmentation adalah usaha untuk mengelompokkan pasar dari
konsumen menjadi beberapa kelompok yang masing-masing relatif cukup
homogen. Pengguna busana muslim terbagi menjadi 4 kelompok yaitu: anak-
anak, remaja, dewasa muda dan dewasa separuh baya.
Tabel 3.1. Segmenting, Targeting and Positioning (STP) Produk Lovember
Demografi Psikografi Geografi Behavioral
Remaja 15-24tahun
Wanita
Pendapatan
> Rp.100.000
Senang main
diluar rumah,
beraktivitas
tinggi dan
senang
belanja
Tinggal
didaerah
perkotaan
Membeli
busana
muslim di
butik
1-2 baju
sebulan
Dewasa Muda 25-39 tahun
Wanita
Pendapatan
> Rp. 100.000
Mempunyai
aktivitas
tinggi
(bekerja,
berolah
raga) dan suka
belanja
Tinggal
didaerah
perkotaan
Membeli
busana
muslim di
butik
1-2 baju
sebulan
Dewasa
Setengah
Baya
40-65 tahun
Wanita
Pendapatan
> Rp. 100.000
Senang
tinggal di
dalam rumah,
tidak terlalu
suka belanja
Tinggal
didaerah
perkotaan
Membeli
busana
muslim lewat
media online
Anak anak 6-14 tahun
Wanita
Main di dalam
Rumah
Tinggal
didaerah
perkotaan
Meminta
dibelikan
busana
muslim di
butik
1 baju sebulan
Berdasarkan user rates konsumen “lovember moslem fashion” adalah
masyarakat, khususnya remaja yang suka membeli busana muslim di butik 1-2
baju sebulan. Targeting dari produk “lovember moslem fashion” adalah kota –
kota besar di Indonesia dan negara muslim besar seperti arab, malaysia, belanda
dan Turki. Sedangkan untuk positioningnya, “lovember moslem fashion” adalah
termasuk kategori nicher yang memanfaatkan teknologi pengemasan yang
canggih dalam memasarkan produknya.
3.2.3 Analisa SWOT
Tabel 3.2. Analisa SWOT Produk Lovember
Eksternal
Internal
Peluang (Oportunity) Gaya hidup masyrakat yang cenderung back to
nature Banyaknya industri baju yang ada Banyaknya inovasi kemasan menarik dan unik Trend busana muslim yang beranekaragam
Ancaman (Threatness) Munculnya pesaing baru dalam bisnis
serupa Munculnya variasi kemasan busanan
muslim baru dari bahan baku sejenis yang lebih menarik minat konsumen
Teknologi semakin canggih
Kekuatan (Strength) Berasal dari kain pilihan Tersedia dalam berbagai
pilihan warna dan ukuran Dikerjakan dengan
teknologi yang tinggi Harga terjangkau Dikemas dengan kemasan
yang menarik
RencanaStrategis (SO) Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-
produk yang sudah ada Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan
prasarana untuk antisipasi peningkatan di masa yang akandatang
Peningkatan kehandalan system control Proses produksi yang tepat agar kandungan yang
terdapat pada kertas tidak banyak hilang
RencanaStrategis (ST) Melakukan inovasi produk baru secara
berkala agar konsumen tidak bosan Penerapan mesin-mesin yang modern
untuk keperluan produksi dan packaging Menekan biaya produksi seminim
mungkin agar harga jual produk jual terjangkau
Peningkatan sistem arsip data sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi
Kelemahan (weakness) Citra yang kurang bagus
masyarakat tentang memakai busana muslim
Belum dapat dijangkau oleh masyarakat luas
RencanaStrategis (WO) Peningkatan peran distribusi dan pemasaran
dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif
Penguatan system manajemen investasi dan keuangan
Penguatan system permodalan Pengaturankerja yang strategis
RencanaStartegis (WT) Penguatan struktur organisasi untuk
mengantisipsi perubahan di masa datang Penguatan sistem manajemen SDM Pengembangan system budaya kerja yang
disiplin, kerja keras, kreatif, inovatif
3.2.4 Existing Brand Identity
”Lovember Muslim Fashion” merupakan suatu brand terbaru yang
dikeluarkan oleh Kishop. Produk yang diusung oleh Lovember Muslim Fashion
adalah busana muslim khusus wanita. Produk yang dijual yakni pakaian busana
muslim untuk remaja putri yang beraneka macam warna dan model serta untuk
busana muslim untuk ibu-ibu. Busana muslim yang ditawarkan tidak sebatas pada
pakaian gamis saja melainkan terdapat pilihan macam pakaian seperti atasan,
bawahan, gamis, mukenah, jilbab dengan berbagai macam model, ciput, dan
accecoris pendukung lainnya seperti sabuk, bros, dan hand band. Mengusung
tema remaja membuat produk dari Lovember Muslim Fashion ini mudah diterima
masyarakat, karena sebagian besar masyarakat Indonesia berasal dari kalangan
remaja. Selain berbagai macam model pakaian yang ditawarkan produk ini juga
memberikan kelebihan dari produk busana muslim lainnya yaitu semua pakaian
yang dijual berasal dari desainer ternama dengan model yang selalu mengikuti
perkembangan mode, sehingga pakaian yang dijual tidak akan sama dengan yang
lainnya atau limited.
Konsep produk yang matang membuat produsen tidak meninggalkan
pengemasan yang dilakukan pada produk ini. Produsen mendesain kemasan
dengan model plastik kedap udara yang bagian atasnya digunakan klip sebagai
penutupnya, sehingga mudah dibuka dan ditutup kapanpun. Kelebihan yang
dimiliki kemasan ini adalah ramah lingkungan karena dapat dipakai berulang kali
dan dapat dilipat hingga kecil ketika kemasan tidak digunakan. Kemasan ini
dirancang dengan kelembaban yang sesuai dengan pakaian sehingga pakaian tidak
mudah bau dan berjamur ketika disimpan dalam lemari dengan jangka waktu yang
lama.
Kelebihan yang dimiliki oleh produk akan memberikan nilai tambah bagi
perusahaan dan meningkatkan eksistensi perusahaan untuk bersaing di kancah
internasional. Kebanyakan dari busana muslim yang ada dipasaran tidak memiliki
kemasan yang ramah lingkungan seperti plastik dan kertas yang susah untuk
didegradasi. Produk busana muslim Lovember Muslim Fashion dapat
meningkatkan eksistensinya dengan kelebihan pengemasan yang dirancang
produsen untuk menarik konsumen dari dalam maupun luar negri. Melakukan
export keluar negeri tidak akan mengalami kesulitan karena dengan kemasan
plastik akan memudahkan pengiriman dan tidak akan merusak baju saat tertindih
barang-barang berat atau terlempar karena baju dalam keadaan rapi dalam
kemasan dan akan sama bentuknya saat sampai ditujuan. Selain untuk menimiasi
pengeluaran transport yang besar untuk pengiriman, kemasan ini juga ekonomis
dan memiliki banyak manfaatnya.
3.3 Formula Rancangan, Perencanaan dan Strategi Brand
3.3.1 Projected Brand Identity
Brand yang digunakan dalam melakukan promosi dan pengemasan pada Kishop
adalah ” Lovember moslem fashion”. Penamaan brand ini bertujuan untuk memeberi
identitas pada suatu produk agar produk tersebut dapat diingat oleh konsumen dan
memberikan nilai tambah pada suatu produk. Lovember Moslem Fashion diambil dari
kata Love dan Rememeber yang maksudnya dengan membeli produk ini, konsumen dapat
mencintai fashion moslem dan dapat mengingatnya sebagai busana muslim yang
fashionable. Sedangkan kata fashion moslem menjelaskan identitas dari busana muslim
tersebut.
3.3.2 Marketing Mix
Pada Kishop menerapkan 4P pada proses pemasaranya. Berikut adalah 4P
pada pemasaran di.:
a. Product
Pada produk yang dihasilkan pada Kishop adalah busana muslim trendy,
jilbab, ciput dan aksesoris – aksesoris muslim lainya yang dikemas dengan
kemasan unik dan trendy dengan bahan ramah lingkungan.
b. Price
Pada harga kertas yang ditawarkan oleh Kishop kepada konsumen
memegang peran yang sangat penting dalam pemasaran. Pada, penentuan harga
kertas dihitung berdasarkan pada jenis dan model busana muslim yang
ditawarkan. Yaitu berkisar Rp 120.000 – Rp 3.000.000.
c. Place
Sebagai produsen busana muslim maka Kishop pasti memiliki tempat –
tempat pemasaran bagi hasil produksinya. Pemasaran yang dilakukan oleh PT.
Kishop dapat dibagi menjadi dua yaitu lokal dan juga eksport. Untuk lokal
yaitu di kota – kota besar seluruh indonesia seperti Surabaya, Jakarta,
Bandung, Medan dan Yogyakarta. Sedangkan untuk luar negeri yaitu negara
muslim besar seperti arab, malaysia, belanda dan Turki.
d. Promotion
Pada pemasaran juga terdapat proses promosi yang bertujuan untuk
menawarkan hasil produksi kepada calon konsumen karena Kishop menyadari
promosi memegang peranan yang cukup penting. Oleh karena itu PT. Kishop
menugaskan bagian pemasaran untuk mempromosikan produknya. Langkah –
langkah yang dilakukan untuk mempromosikan hasil produksinya adalah
dengan membuat website yang dapat diakses oleh siapapun yang didalamnya
berisi semua informasi yang berkaitan dengan Kishop.
3.3.3 Visual Design
Gambar 1. Design Logo Perusahaan
Gambar 2. Logo Produk
Gambar 3. Design Kemasan Sekunder
Gambar 4. Desain Kemasan Primer
3.3.4 Message Design and Planing
Pesan yang digunakan dalam pemasaran Kishop adalah “Hijab is Beatifull”.
Dimana maksud dari pesan ini adalah agar wanita termotifasi untuk memakai jilbab dan
membeli produk Lovember moslem fashion. Selain itu pesan ini juga mudah diingat di
benak konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri untuk memasarkan produk ini.
3.3.5 Media Planning dan Media Placement
Media planning atau perencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan
penyampaian pesan promosi pada sasaran atau pengguna suatu produk. Kegiatan yang
dilakukan pada perencanaan media meliputi menentukan perencanaan dalam menentukan
jenis promosi dan bagaimana kegiatan tersebut diterapkan. Perencanaan media yang
dilakukan Kishop antara lain:
1. Mengetahui dan Mempelajari Produk Klien
Melakukan analisa produk klien dengan menggunakan data marketing mix yang
telah didapat. Produk yang ditawarkan berupa baju muslim merk dagang “Lovember
Moslem Fashion” dengan kualitas yang tinggi. Perencanaan media yang dilakukan yaitu
dengan cara menampilkan beberapa model baju muslim yang bervariasi dan digemari saat
ini (segmentasi pasar) pada majalah, koran, dan web site.
2. Analisa Kompetitor dan Pasar
Analisa yang dilakukan berkaitan dengan strategi media, pola beriklan, dan budget.
Strategi media yang digunakan adalah majalah dan koran serta pembuatan web site
seputar produk yang dihasilkan oleh Kishop. Untuk analisa kompetitor dapat dilakukan
dengan melihat perkembangan usaha pesaing sejenis yaitu baju busana muslim,
perencanaan apa yang akan dilakukan berdasarkan analisa pesaing mengenai media dan
bentuk iklan yang diterapkan sehingga dapat diambil kesimpulan penetapan jenis media
untuk Kishop.
3. Analisa Target Audience
Target audience didapat dari segmentasi pasar antara lain demografi, geografi, dan
lifestyle. Kishop melakukan penjualan lokal (Indonesia) dan internasional (Arab,
Malaysia, Belanda dan Turki), melihat tujuan pasar yang berbeda, maka
pembuatan web site dibuat dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris (bahasa dunia). Perencanaan media lain dilakukan pada majalah
khususnya majalah remaja, dan periklanan di koran lebih mengarah pada letak
usaha didirikan dan informasi bisnis. Selebaran atau leavflet juga digunakan untuk
beberapa kegiatan even. Selain dimana dan media apa yang digunakan untuk
iklan, perkiraan biaya pembuatan iklan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu,
perencanaan pembuatan media hanya difokuskan pada marketing online dan
pencetakan majalah / koran.
4. Menetapkan Tujuan Media
Penetapan tujuan ini berhubungan dengan tujuan dibuatnya iklan dan target
marketing. Pesan disampaikan melalui iklan yang telah dibuat, dan pembuatan
iklan dilakukan dengan melihat daerah tujuan pemasaran.
5. Membuat Strategi Media
Strategi pembuatan media Kishop antara lain melakukan update produk
(variasi, warna, harga, new arrival) pada web site minimal 1 minggu sekali.
Strategi media juga dapat dilakukan dengan cara mencetak merk dagang Kishop
yaitu “Lovember Moslem Fashion “ pada setiap kemasan yang digunakan untuk
memebungkus baju muslim. Tujuan pelabelan ini yaitu sebagai media iklan yang
langsung menginformasikan produk kepada konsumen, selain itu juga memberikan kesan
yang berbeda dengan produk yang lain.
Setelah melakukan perencanaan media, langkah selanjutnya yaitu penempatan
media. Penempatan media merupakan periklanan yang akan dilakukan untuk produk baju
muslim. Penempatan media (ikaln) dapaat dilakukan dengan cara menempel merk
dagang pada setiap kemasan, media ini juga termasuk iklan. Frekuensi perencanaan
media untuk Kishop dilakukan setiap satu minggu sekali untuk web site, ada juga yang
dilakukan terus-menerus yaitu pelabelan pada kemasan jika selama produk terus
didistribusikan hal tersebut akan menjadi iklan langsung. Penempatan media iklan yang
terpenting adalah tujuan media dibuat untuk pasar yang berbeda-beda dengan penggunaan
bahasa nasional dan internasional.
3.4 Implementasi Brand Planning
Rencana yang akan dilakukan untuk memperkenalkan produk ini agar
diterima oleh kosumen selain menunjukkan kelebihan dari pengemasan yang
dilakukan produsen akan memberikan dua minggu diskon hingga 70% untuk soft
opening awal. Selain itu pembelian diatas Rp 500.000 akan mendapatkan bonus
jilbab pashimana yang saat ini sedang naik daun. Bagi 10 pembeli pertama akan
mendapatkan bingkisan yang telah disediakan oleh Lovember Muslim Fashion.
Selain itu pemberian stiker gratis pada tiap pembelian serta dengan melakukan
pemasangan beberapa iklan di pusat kota dan media cetak akan membantu
memperkenalkan launching produk baru kepada konsumen.
Menonjolkan kemasan yang ramah lingkungan dan memiliki banyak
manfaat akan membantu mengembangkan produk busana muslim dari Lovember
Muslim Fashion. Memanfaatkan media internet untuk membantu melakukan
promosi kedalam dan luar negeri akan menambah jaringan pelanggan yang tertaik
dengan produk busana muslim yang ditawarkan. Selain menyediakan pemesanan
via online yang akan memudahkan konsumen dan pelanggan untuk melakukan
jual beli Lovember Muslim Fashion juga membuka outlet pusat yang berada di
daerah Malang. Tentu saja kualitas busana muslim yang dijual oleh Lovember
Muslim Fashion ini tidak perlu diragukan lagi sehingga konsumen tidak akan
dikecewakan meski penjualan dilakukan via online, karena kebanyakan penjualan
online memberikan dampak negative yang diterima oleh konsumen karena kurang
puasnya konsumen terhadap kualitas barang yang didaptkan.
3.5 Monitoring and Evaluating
Monitoring dilakukan untuk mengetahui kemajuan suatu usaha atau memantau
perubahan apa saja yang terjadi selama usaha berlangsung. Monitoring oleh Kishop
dilakukan secara rutin dalam hal periklanan, pengembangan produk yang dilakukan
dalam hal ini perubahan kemasan. Hal ini dilakukan karena kemasan merupakan sarana
yang penting untuk menarik konsumen. Monitoring lainnya berkaitan tentang kualitas
kemasan dan produk sebelum dipasarkan, selain itu keberhasilan penjualan baik secara
marketing offline (pembelian/ pemesanan langsung) dan marketing online (belanja
online).
Evaluasi oleh Kishop dilakukan untuk mengetahui perbaikan apa yang akan
diterapkan setelah melakukan kegiatan monitoring. Evaluasi yang dilakukan antara lain
peningkatan dan penurunan penjualan baik nasional dan internasional. Pengembangan
kemasan akan terus dilakukan baik dalam segi bahan, model, dan mengikuti perubahan
trend. Evaluasi lainnya yaitu pembuatan link atau sosial media yang dapat diakses oleh
kalangan umum dengan cepat dan mudah dimengerti. Monitoring dan evaluasi dilakukan
setiap dua minggu sekali agar perubahan strategi dapat dilakukan dengan cepat.
IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pengemasan merupakan suatu teknologi yang digunakan sebagai
pembungkus suatu produk agar produk tersebut lebih awet dan memiliki tampilan
yang lebih menarik bagi konsumen. Kemasan juga dapat digunakan sebagai
pemasaran produk itu sendiri. Dari produk Lovember merupakan merek dagang
untuk produk fashion busana muslim untuk perempuan. Produk yang ditawarkan
diantaranya adalah gamis, rok, atasan, jilbab, ciput, dan accecoris lainnya. Untuk
meningkatkan penjualan dan memberikan kesan berbeda dan unik Lovember
menggunakan kemasan dengan tampilan menarik serta terdapat klip pembuka
pada salah satu bagiannya dengan bahan kemasan poliethilene. Produk yang
memiliki semboyan hijab is beautiful ini berada pada Positioning nicher yang
memanfaatkan teknologi pengemasan sebagai daya tariknya dan targeting
konsumen lokal maupun luar negeri. Produk Lovember menargetkan penjualan
sampai keluar negeri sebagai wujud mendukung perkembangan fashion bagi
Wanita mualim di negara lain selain Indonesia. Sebagai luaran hijab akan menjadi
tren yang mendunia dan produk-produk dari Lovember akan selalu mudah diingat
dimanapun berada.
4.2 Saran
Perusahaan harus selalu menikuti trend terbaru baik dalam desain baju
maupun kemasan dan selalu melakukan pengembangan agar konsumen tidak
bosan dan selalu mengikuti trend.
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, W. The Real Power of Marketing Audit. Gramedia. Jakarta.
Cenadi, Christine. 2013. Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran.
Vol 2 No 1: 92 – 103. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Henry, C. 2005. Segmentasi Pasar dan Pasar Sasaran. Universitas Sumatra Utara. Sumatra
Nugroho, Adi. 2005. Sistem Labeling Pada Kemasan Susu. Universitas Sumatra
Utara. Sumatara Utara.
Sasmoyo dan Saeful. 2010. Media Planning and Buying “Media Periklanan” . Universitas Mercu Buana. Yogyakarta.
Waskito. 2012. Plainning, Implementasi dan Evaluasi Brand Management.
Erlangga. Jakarta.