blok 6 atos
DESCRIPTION
3TRANSCRIPT
Terjadinya Lemas dan Lelah
Albatros Wahyubramanto
10-2012-077
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510
e-mail: [email protected]
Pendahuluan
Suatu saat dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita diharuskan untuk melakukan
aktivitas malam. Aktivitas yang sering kita lakukan pada malam hari misalnya adalah pada
saat kerja malam, belajar untuk mempersiapkan ujian, membuat tugas dan lain-lain. Sering
kali setelah melakukan aktivitas semalaman yang mengharuskan kita untuk tidak tidur
menyebabkan tubuh menjadi tidak nyaman. Rasa ngantuk dan lelah sering kita rasakan dan
tidak dapat kita tahan. Di dalam tubuh, hal ini sudah diatur oleh suatu organ yaitu
hipotalamus dalam siklus yang disebut irama sirkadian. Irama sirkadian adalah siklus sistem
tubuh yang terjadi kurang lebih dalam waktu 1 hari yang mekanismenya dipengaruhi oleh
faktor utama yaitu iluminasi matahari.1
Secara biologis, manusia mempunyai irama sirkardian tertentu yang teratur dalam
satu hari. Irama sirkadian merupakan sebagian besar siklus yang terjadi dalam tubuh manusia
yang berlangsung kurang lebih 1 hari. Irama sirkadian akan mengatur waktu tidur dan
bangun, produksi urin, termoregulasi, sistem endokrin, dan perubahan tekanan darah.
Koordinasi irama sirkadian ini sendiri dikendalikan oleh organ hipotalamus. Mekanisme
irama sirkadian dipengaruhi beberapa faktor.3
1
Skenario
Seorang laki-laki dating ke klinik ukrida dengan keluhan lemas dan lelah. Dari anamnesa di
ketahui bahwa laki-laki tersebut bekerja sebagai Manajer dan baru kembali dari tugas selama
sebulan di New York. Hasil pemeriksaan fisik tidak menunjukan adanya kelainan.
2
Jet Lag
Jet lag adalah sebuah ganguan tidur yang disebabkan oleh perjalanan melewati
beberapa zona waktu sehingga jam biologis kita menjadi tidak sesuai dengan jam lingkungan
tempat kita berada. Jam biologis kita tidak mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan waktu secara mendadak. Perubahan ini biasa terjadi ketika kita
menempuh perjalanan jauh menempuh perjalan jauh menembus beberapa zona waktu
sekaligus.1
Tanda-tanda jet lag:
Insomnia,
Lelah,
Bangun terlalu awal,
Pola tidur yang terganggu,
Kemampuan konsentrasi yang buruk,
Hilang nafsu makan,
Waktu buang air yang tidak sesuai.
Bepergian ke arah Timur membuat hari lebih pendek dari 24 jam. Sebaliknya, jika ke arah
Barat justru memperpanjang hari lebih dari 24 jam. Artinya jika bepergian ke arah Barat kita
harus menunda tidur hingga beberapa jam tergantung jumlah zona waktu yang kita lewati.
Sementara itu, jika ke arah Timur, kita harus mempercepat tidur. Tentu saja kita lebih mudah
menunda tidur, di banding tidur lebih awal dari biasanya.1
Irama Sirkadian
3
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda, Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misal; cahaya,
kegelapan, gravitasi, dan stimulus elektromagnetik). Seperti siklus lain dalam tubuh, proses
tidur jaga di atur oleh sebuah mekanisme khusus yang di sebut sebagai irama sirkadian
(circadian rhythm). Dalam bahasa latin circa berarti sekitar dan dian berarti satu hari atau 24
jam. Secara harfiah irama sirkadian di artikan sebagai irama yang dihasilkan tubuh kita secara
spontan dan berlangsung kira-kira selama 1 hari (24 jam). 1
Irama sirkadian terletak di Supra Chiasmatic nucleus (SCN) yang berfungsi sebagai
pengatur irama sirkadian dalam tubuh. Ia merupakan bagian kecil dari otak yang terletak
tepat di atas persilangan saraf mata. Itu sebabnya pengaturan jam biologis peka terhadap
perubahan cahaya.3
Irama sirkadian sangat peka terhadap cahaya. Itulah sebabnya pada sore hari, saat
cahaya mulai meredup, tubuh kita secara otomatis mulai mempersiapkan diri untuk tidur.
Tubuh akan meningkatkan kadar hormon melatonin dalam darah. Selain itu tubuh juga
mengatur agar kadar hormon melatonin tersebut tetap tinggi sepanjang malam.3 Irama
sirkadian berbeda pada setiap individu, terutama pada orang yang tinggal dalam tempat dan
waktu yang berbeda. Beberapa orang bangun lebih awal, menjadi produktif lebih cepat dan
menjadi kurang waspada seiring waktu berjalan menuju malam hari. Tipe ini biasa disebut
“morningness”.3
Diensefalon
4
Diensefalon adalah pusat otak dengan cerebrum di atas dan cerebellum di belakang, ia
termasuk thalamus di tengah dan hipotalamus di bagian hadapan bawah. Diensefalon
membantu mengubah arah kesadaran kita, khayal, mengantuk, atau mungkin juga tidur. Ia
juga memeriksa maklumat yang datang dari mata dan organ dari yang lain (melainkan
hidung) dan mengambil bagian dalam menunjukan ‘mood; emosi dan perasaan asas seperti
lapar, dahaga, takut, dan marah.2
Gambar 1. Diensefalon2
Organ yang terkait dalam irama sirkadian
5
Hipotalamus
Hipotalamus merupakan organ yang mengolah sistem irama sirkadian. Secara
makroskopik, hipotalamus adalah daerah yang membentuk dasar diensefalon.4 Hypothalamus
ini adalah kumpulan nucleus spesifik dan serat-serat terkait yang ada di bawah thalamus.
Daerah ini merupakan pusat integrasi untuk banyak fungsi homeostatic penting dan berfungsi
sebagai penghubung penting antara system saraf otonom dan system endokrin.
Gambar 2. Hipotalamus.4
Secara spesifik hypothalamus;3
1. Mengontrol suhu tubuh
2. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin.
3. Mengontrol asupan makanan
4. Mengontrol sekresi hormone-hormon hipofisis anterior
5. Menghasilkan hormone-hormon hipofisis posterior
6. Mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran susu
7. Berfungsi sebagai pusat koordinasi system saraf otonom utama, yang kemudian
mempengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar endokrin
6
8. Berperan dalam pola perilaku dan emosi.
Hypothalamus adalah daerah otak yang paling jelas terlibat dalam pengaturan
langsung lingkungan internal. Sebagai contoh, apabila tubuh dingin, hypothalamus
mencetuskan respon-respon internal untuk meningkatkan pembentukan panas (misalnya
mengigil) dan untuk menurunkan panas (misalnya kontruksi pembuluh darah kulit untuk
mengurangi aliran darah hangat ke permukaaan tubuh, karena panas dapat hilang ke
lingkungan eksternal). Daerah-daerah lain di otak,misalnya korteks serebrum, bekerja secara
lebih tidak langsung untuk mengatur lingkungan internal. Sebagai contoh, seseorang yang
merasa dingin akan termotivasi untuk secara sadar memakai baju yang lebih hangat, menutup
jendela, menyalakan pemanas, dan seterusnya. Bahkan aktifitas volunter ini sangat
dipengaruhi oleh hypothalamus, yang sebagai bagian dari system limbic, berfungsi bersama
korteks mengontrol emosi dan perilaku yang dimotivasi.5 Hipotalamus khususnya berperan
pada (dengan) kardiovaskular, respiratory, GI, dan reproduktif control. Hipotalamus
menentukan denyutan, irama sirkadian dalam sekresinya. Hipotalamus juga berasosiasi
dengan emosi, seperti takut, geram, kesenangan, dan penghargaan.7
Hormon malatonin
Hormon malatonin yang disekresi kelenjar endokrin yang sekresinya dikendalikan
oleh hipotalamus juga turut mempengaruhi irama tidur-terjaga. Hormon melatonin yang
banyak disekresikan pada waktu malam hari turut aktif dalam merangsang neuron-neuron
tidur yang ada pada hipotalamus sehingga pada umumnya manusia tidur pada malam hari.
Mekanisme sekresi hormon akan diatur oleh kelenjar hipofisis bagian anterior oleh
hipotalamus.6
Faktor-faktor yang mempengaruhi irama sirkadian
Irama sirkadian tubuh yang berupa siklus pengaturan sistem tubuh dalam 1 hari erat
kaitannya dengan waktu dalam 1 hari. Selain faktor endogen yaitu organ yang mengatur
irama sirkadian yaitu hipotalamus, terdapat juga faktor eksogen. Faktor eksogen ini
merupakan faktor dari luar tubuh atau dari lingkungan. Yang termasuk dalam faktor eksogen
adalah rotasi bumi, rotasi bumi berkaitan dengan kejadian siang dan malam. Seperti yang
telah dijelaskan di atas, bahwa irama sirkadian dipengaruhi oleh waktu-waktu dalam 24 jam
atau 1 hari. Kerja-kerja sebagian organ tubuh contohnya kelenjar pineal (rangsang sekresi
hormon diolah di hipotalamus) yang menghasilkan hormon melatonin (yang menyebabkan
rasa kantuk) aktif mensekresikan hormon melatonin pada pukul 21.00 dan sekresi hormon
7
akan sangat berkurang sekresinya pada pukul 07.30, maka dari itu umumnya pada malam hari
kita mengalami kantuk dan lalu tidur. Faktor eksogen yang paling utama adalah faktor
iluminasi matahari. Hampir sebagian besar faktor eksogen berhubungan dengan faktor
iluminasi matahari. Waktu 24 jam yang berkaitan dengan rotasi bumi tadi juga berkaitan
dengan intensitas penyinaran matahari, di mana pada saat malam hari intensitas cahaya
matahari jauh lebih rendah dibandingkan pada saat siang hari. Selanjutya ada musim, musim
ini juga berhubungan dengan intensitas penyinaran matahari, di mana pada musim penghujan
intensitas matahari jauh lebih sedikit dari musim kemarau (begitu juga pada negara dengan 4
musim). Faktor suhu juga turut mempengaruhi, di mana pada saat malam hari suhu turun
dan pada saat siang hari suhu naik. Yang terakhir ada isyarat/penunjuk waktu dan jadwal
kegiatan, di mana kegiatan pada siang hari jauh lebih aktif dari malam hari sehingga
menimbulkan kebisingan. Isyarat/penunjuk waktu dan jadwal kegiatan ini membantu
menunjukan keadaan siang dan malam.6
Kinerja mental, akan terjadi jet lag atau disebut sindrom perubahan zona waktu,
merupakan gangguan tidur yang dapat menyerang siapa pun yang bepergian melalui udara
dengan melewati beberapa zona waktu berbeda. Jet lag hanya akan menimpa bila kita terbang
menuju timur dengan perbedaan waktu antara tempat awal dan tujuan sebanyak lebih dari 4
jam. Jet lag terjadi disebabkan tubuh kita kehilangan waktu 4 jam itu. Kebalikannya, Jet lag
jarang terjadi saat kita terbang ke barat, hal ini dikarenakan tubuh kita mengalami
pengulangan waktu ketika menuju ke barat, berbeda ketika kita terbang ke Timur yang justru
menyebabkan tubuh kita kehilangan waktu. Jet lag disebabkan oleh gangguan terhadap irama
kerja kita selama 24 jam yang ada pada tubuh kita. Irama kerja selama sehari semalam yang
disebut circadian rhythms ini akan memberitahu tubuh Anda kapan waktunya bangun tidur
dan kapan waktu untuk tidur. Lebih sering melewati zona waktu berbeda, jet lag akan lebih
berpotensi menyerang. Jet lag dapat menyebabkan kelelahan pada siang hari, perasaan tak
nyaman, sulit untuk tetap waspada dan gangguan pencernaan.6
Kesimpulan
8
Dapat disimpulkan bahwa orang yang bekerja pada siang dan malam hari secara
bergantian (sistem shift), harus beradaptasi (entrainment) terlebih dahulu terhadap perubahan
kegiatan/jadwal yang terjadi, jika tidak maka irama sirkadiannya akan terganggu, dan orang
tersebut akan mengalami gangguan yang seperti pada kasus antara lain lelah dan lemas.
Daftar Pustaka
9
1. Sherwood L. Fisiologi manusia:dari sel ke sistem. Jakarta:EGC;2001.h.212-36
2. Ca.pbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi 5th ed. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2002.h. 145-57.
3. Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 2002.h.186-226.
4. Wibowo D S. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2007. Halaman 289.
5. Moore K L, Agur A M R. Anatomi klinis dasar. Jakarta: EGC; 2004. Halaman 128.
6. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2009. Halaman: 269-71.
7. Espey LL. The endocrine hypothalamus. San Antonio, Texas: Lectures from trinity
univerity; 2010.
10