blok23-skenario15-b5

21
 Herpes Zoster Otikus Kelompok B5: Mangara W ahyu 102009232 i! on "inurat 10201030#  $esi%a &he 102011159 Ke'in (io'ano 10201120# )prian*y +ariury 102011299 ,e'i Karlina 1020110-9 .eline Martino 102011005 Oli'ia ./ Kaihatu 10201130 Krissattryo osarianto 1020113

Upload: sianipar-mangara-wahyu-charros

Post on 07-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 27

TRANSCRIPT

Slide 1

Herpes Zoster OtikusKelompok B5:

Mangara Wahyu102009232Nixon Sinurat102010308Jesica The102011159Kevin Giovano102011208Apriandy Pariury102011299Devi Karlina102011069Celine Martino102011005Olivia C. Kaihatu102011370Krissattryo Rosarianto102011374

Kasus Seorang laki-laki usia 27 tahun mengeluh telinga kanan sakit, pada pemeriksaan terdapat vesikel berkelompok pada telinga bagian luar kanan.Rumusan masalah Laki-laki 27 tahun mengeluh telinga kanan sakitPada pemeriksaan terdapat vesikel berkelompok pada telinga bagian luar kananHipotesis Laki-laki usia 27 tahun menderita herpes zoster otikus ADAnatomi

Anamnesis Identitas Keluhan utama: otalgia, otorea, tinnitus, gang pendengaran, pusingKeluhan lain : demam, gatalTrauma, renang, pernah menderita infeksi virusRPKlingkungan

Pemeriksaan fisikInspeksi : daun telinga, retroarikular, liang telinga dengan alat otoskopik Palpasi : penekanan ringan pada daun telingaPemeriksaan penunjangAudiometrik nada murniTimpanometriBrainsteam Evoked Response Audiometry (BERA)

Pemeriksaan Penunjangmengisolasi virus, deteksi antigen spesifik untuk virus varisela zoster atau dengan hibridasi DNA virusPemeriksaan Tzanck, pada imunofluoresensi direk pendaran warna hijau mengindikasikan terdapatnya antigen virus varisela zoster

Herpes zoster otikusOtitis eksterna sirkumkriptaEtiologivirus varisela zoster Staphylococcus aureus, staphylococcus albus

Gejala klinisvesikel herpetik yang multipel,tersusunberkelompok di telinga bagian luar, saluran telinga bagian luar, dan adakalanya dimembrana tympani. Pada kasus berat dapat terjadi kerusakanpendengaran dan keseimbangan, serta paralysis fasial. Nervus acusticus yang terinfeksi virus juga akan terganggu fungsinya. Gejala dan keluhan ini khas muncul beberapa minggu setelah terserang virus herpes zoster.Rasa nyeri yang hebat, apalagi bila daun telinga di sentuh atau dipegang, gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga. Linag telinga tampak bengkak pad tempat tertentu.

Herpes zoster otikus / Ramsay hunt sindrome(RHS)

Menyerang lebih dermatom saraf kranial berupa vesikel dan ulserasi kulitSetelah paparan virus awal dan inokulasi, VZV mungkin ditemukan tinggal di ganglia saraf tulang belakang atau di ganglia tengkorak yang ke V, VII atau saraf kranial ke VIII.dua jenis sindrom yaitu sindrom otalgia(ditandai dengan nyeri telinga) dan satu prosopalgia (nyeri wajah).

Gejala klinis berdasarkan klasifikasi SRHmenyerang sensoris nervus VIImenyerang bagian sensoris dan motoris nervus VIImenyerang bagian sensoris dan motoris nervus VII, disertai gejala gangguan pendengaranmenyerang bagian sensoris dan motoris nervus VII, disertai gejala gangguan pendengaran dan keseimbangan.Etiologi virus varisela zoster yang merupakan jenis virus neurotropik. anggota family dari Herpes viridae dan penyebab utama dari penyakit cacar air.Epidemiologi

seluruh parese fasialis akut 10-15%orang dewasa 18%anak-anak 16% jarang terjadi pada anak di bawah umur kurang dari 6 tahun.Patofisiologi virus varisela zoster masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas atas dan mukosa konjungtivabereplikasi pada kelenjar limfe regional dan tonsilVirus kemudian menyebar melalui aliran darah dan berkembang biak di organ dalam. Pada saat titer tinggi, virus dilepaskan kembali ke aliran darah (viremia kedua) dan membentuk vesikel pada kulit dan mukosa saluran nafas atas.berkembang dan menyebar melalui saraf sensoris dari jaringan kutaneus, menetap pada ganglion serebrospinalis dan ganglion saraf kranialParese nervus VII timbul akibat reaktivasi virus varisela zoster yang menetap pada ganglion genikulatum dan proses ini disebut dengan ganglionitisSaraf yang paling sering terkena adalah nervus trigeminal, fasialis, otikus, C3, T3, T5, L1, dan L2.

Penatalaksanaan konservatif dan operatifkortikosteroid dan anti virusAsiclovir mampu menghambat replikasi intraseluler virus varisela zoster dan virus herpes simplek secara selektifmelalui mekanisme inhibitor kompetitif dengan DNA yang mengkode polymerasevirus.Terapi herpes zoster pada individu normal dapat diberikan asiklovir 5x800mg sehari selama 7 hari, paling lambat 72 jam setelah lesi muncul. Menurut Gupta J dkk, pemberian asiklovir 7-10 hari dan kortikosteroid 3-5 hari dengan regimen tapperring. Kortikosteroid dapat diberikan selama 10-14 hari dengan dosis 40-60mg/hari atau 1mg/KgBB/hari dengan regimen tappering.

komplikasipostherpetic neuralgia. Penderita mengeluh nyeri yang menetap di telinga, paling sering terjadi. terjadi sekitar 10-15 % pasien herpes zoster dan merusak saraf trigeminal.penyembuhan yang tidak baik pada penderita usia lanjut.Nyeri ini merupakan nyeri neuropatik yang dapat berlangsung lama bahkan menetap setelah erupsi akut herpes zoster menghilangPrognosis Prognosis SRH dipengaruhi oleh umur, diabetes mellitus, hipertensi dan pemberian terapi yang cepat.Sekitar setengah dari jumlah pasien SRH masih memiliki gangguan motorik nervus fasial, hanya sebagian kecil pasien dengan gangguan paralisis komplit.Kesimpulan RHS adalah suatu parese nervus VII perifer yang disertai dengan eritem vesikuler pada telinga dan mulut. Penyebab RHS adalah virus varisela zoster yangmerupakan jenis virus neurotropik. Ramsay hunt sindrome lebih cenderung menyajikan gambaran klinis bervariasi tergantung pada jumlah pasangan sarafkranial yang terlibat. Hal ini disebabkan oleh reaktivasi dari virus sebelumnya dan infeksi virus laten pada ganglion geniculate.