boys before flowers

35
1 Sinopsis Boys Before Flowers Episode 1 Di Korea, Shinhwa merupakan salah satu grup perusahaan yang paling disegani. Tidak cuma bergerak di bidang bisnis, grup yang konon mendapat dukungan dari pemerintah tersebut juga memiliki sebuah sekolah yang begitu prestisius. Saking prestisiusnya, hanya anak- anak terpilih alias dari keluarga terpandang saja yang bisa masuk disana. Namun meski di luar terlihat begitu sempurna, dimana para lulusannya hampir pasti jadi orang terpandang, ada rahasia kelam dibalik sekolah Shinhwa. Orang luar pertama yang merasakan ketidakberesan itu adalah Geum Jan-di, anak sebuah pemilik laundry yang sehari-harinya bertugas mengambil atau mengantar pakaian milik anak-anak sekolah Shinhwa. Suatu hari tanpa sengaja, ia melihat salah seorang murid yang nekat hendak terjun dari atap gedung sekolah. Lewat sejumlah kejadian kocak, Jan-di akhirnya sukses menyelamatkan siswa malang itu. Keruan saja, aksinya menjadi bahan pembicaraan mulai di sejumlah forum internet hingga surat kabar. Imbasnya, citra sekolah Shinhwa menjadi terancam oleh kejadian yang terekspos luas itu. Untuk mengatasinya, pemimpin sekolah Shinhwa akhirnya mengambil keputusan yang cukup mencengangkan : memberikan beasiswa untuk Jan-di yang notabene berasal dari kalangan bawah. Bisa dibayangkan, bagaimana tercengang-cengangnya ayah-ibu dan adik gadis itu saat diberitahu langsung. Jan-di yang semula menolak keras akhirnya luluh oleh bujukan kedua orangtuanya, dan berjanji untuk menjauhi segala bentuk masalah. Di hari pertama bersekolah, ujian sudah datang dalam bentuk grup empat orang pemuda (terdiri dari putra-putra orang paling berpengaruh di Korea) yang menamakan diri mereka F4. Sikap mereka yang begitu arogan, ditambah seluruh murid sekolah Shinhwa yang begitu menyembah keempatnya, membuat Jan-di jengkel sendiri dan melampiaskannya di sebuah sudut sekolah yang sepi. Apes baginya, ternyata disitu juga ada salah satu personil F4 Yoon Ji-hoo. Untung baginya, Ji-hoo begitu cuek dan dingin sehingga gadis itu malah berbalik simpati. Satu-satunya teman yang tidak memandang Jan-di dengan sinis adalah Oh Min-ji, yang diam-diam memendam rasa kagum pada pentolan F4 Goo Jun-pyo. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi gadis itu saat Jun- pyo mempermalukan Min-ji akibat sebuah insiden kecil. Niatnya yang semula hendak menjauhi keributan akhirnya berantakan oleh kejadian itu, bahkan Jan-di tanpa ragu-ragu memukul Jun-pyo. Bisa ditebak, semua itu menjadi awal dari penderitaan yang harus diterima Jan-di akibat aksi nekatnya itu. Apalagi, Jun-pyo (yang ternyata adalah anak pemilik grup Shinhwa) memiliki kekuasaan absolut atas murid-murid Shinhwa.

Upload: sherlydarlen

Post on 23-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

BBF

TRANSCRIPT

1

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 1

Di Korea, Shinhwa merupakan salah satu grup

perusahaan yang paling disegani. Tidak cuma

bergerak di bidang bisnis, grup yang konon

mendapat dukungan dari pemerintah tersebut

juga memiliki sebuah sekolah yang begitu

prestisius. Saking prestisiusnya, hanya anak-

anak terpilih alias dari keluarga terpandang

saja yang bisa masuk disana. Namun meski di

luar terlihat begitu sempurna, dimana para

lulusannya hampir pasti jadi orang

terpandang, ada rahasia kelam dibalik sekolah Shinhwa. Orang luar pertama yang merasakan

ketidakberesan itu adalah Geum Jan-di, anak sebuah pemilik laundry yang sehari-harinya bertugas

mengambil atau mengantar pakaian milik anak-anak sekolah Shinhwa. Suatu hari tanpa sengaja, ia

melihat salah seorang murid yang nekat hendak terjun dari atap gedung sekolah. Lewat sejumlah

kejadian kocak, Jan-di akhirnya sukses menyelamatkan siswa malang itu. Keruan saja, aksinya

menjadi bahan pembicaraan mulai di sejumlah forum internet hingga surat kabar. Imbasnya, citra

sekolah Shinhwa menjadi terancam oleh kejadian yang terekspos luas itu. Untuk mengatasinya,

pemimpin sekolah Shinhwa akhirnya mengambil keputusan yang cukup mencengangkan :

memberikan beasiswa untuk Jan-di yang notabene berasal dari kalangan bawah. Bisa dibayangkan,

bagaimana tercengang-cengangnya ayah-ibu dan adik gadis itu saat diberitahu langsung. Jan-di yang

semula menolak keras akhirnya luluh oleh bujukan kedua orangtuanya, dan berjanji untuk menjauhi

segala bentuk masalah. Di hari pertama bersekolah, ujian sudah datang dalam bentuk grup empat

orang pemuda (terdiri dari putra-putra orang paling berpengaruh di Korea) yang menamakan diri

mereka F4. Sikap mereka yang begitu arogan, ditambah seluruh murid sekolah Shinhwa yang begitu

menyembah keempatnya, membuat Jan-di jengkel sendiri dan melampiaskannya di sebuah sudut

sekolah yang sepi. Apes baginya, ternyata disitu juga ada salah satu personil F4 Yoon Ji-hoo. Untung

baginya, Ji-hoo begitu cuek dan dingin sehingga gadis itu malah berbalik simpati. Satu-satunya

teman yang tidak memandang Jan-di dengan sinis adalah Oh Min-ji, yang diam-diam memendam

rasa kagum pada pentolan F4 Goo Jun-pyo. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi gadis itu saat Jun-

pyo mempermalukan Min-ji akibat sebuah insiden kecil. Niatnya yang semula hendak menjauhi

keributan akhirnya berantakan oleh kejadian itu, bahkan Jan-di tanpa ragu-ragu memukul Jun-pyo.

Bisa ditebak, semua itu menjadi awal dari penderitaan yang harus diterima Jan-di akibat aksi

nekatnya itu. Apalagi, Jun-pyo (yang ternyata adalah anak pemilik grup Shinhwa) memiliki kekuasaan

absolut atas murid-murid Shinhwa.

2

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 2

Posisi Jan-di semakin tidak menguntungkan

setelah tangan dan kakinya dipegang dengan

erat oleh tiga siswa. Namun sebelum

keadaan bertambah kacau, tiba-tiba muncul

Ji-hoo yang dengan santainya malah

menanyakan resep panekuk ke Jan-di yang

terduduk di lantai dan tidak bisa bergerak.

Melihat kehadiran Ji-hoo, tiga orang suruhan

Jun-pyo akhirnya kabur setelah melihat

sahabat bosnya itu bergeming. Simpati Jan-di terhadap Ji-hoo makin besar, dan secara tidak sengaja

ia kembali bertemu pria itu, yang kedapatan sedang mengagumi poster model terkenal sekaligus

alumnus Shinhwa bernama Min Seo-hyun, di malam hari. Cobaan bagi Jan-di setelah menerima nota

merah dari F4 belum berakhir. Keesokan harinya, ia terkaget-kaget ketika mengetahui kalau

digosipkan hamil di luar nikah. Tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi, Jan-di langsung

mendatangi Jun-pyo. Senyum kemenangan pria itu langsung berubah saat melihat Jan-di mengambil

kuda-kuda...dan tiba-tiba menendangnya hingga terjatuh dengan jurus tendangan memutar.

Semuanya takut itu akan membuat Yang mulia Jun Pyo marah. Bukannya marah, Jun-pyo malah

tersenyum dan dengan cepat mengambil kesimpulan (yang salah) bahwa Jan-di menaruh hati

padanya. Sebaliknya, kejadian itu malah membuat Jan-di ketakutan kalau dirinya bakal dikerjai lebih

berat lagi. Mengendap-ngendap saat hendak masuk ke sekolah, mendadak ia dikejar dan ditangkap

oleh sekumpulan pria berpakaian parlente. Di dalam sebuah rumah mewah, Jan-di didandani habis-

habisan dan setelah selesai, digiring ke dalam satu ruangan. Bisa dibayangkan bagaimana kagetnya

Jan-di saat tahu siapa dalang semuanya : Jun-pyo. Dengan gayanya yang arogan, Jun-pyo

mengatakan bisa memberikan Jan-di kemewahan bila bersedia menjadi kekasihnya. Dapat ditebak,

Jan-di yang sakit hati langsung melepas semua pemberian Jun-pyo dan pergi. Sempat bertemu Ji-hoo

di perjalanan pulang, belakangan Jan-di baru tahu dari dua personil F4 yang lain (So Yi-jung dan Song

Woo-bin) bahwa sang model terkenal Min Seo-hyun adalah wanita yang dicintai pria tersebut. Bisa

ditebak, Jan-di yang sudah terlanjur menyukai Ji-hoo langsung patah hati dan yang menjadi sasaran

kemarahan adalah Jun-pyo yang semula

berusaha menghibur. Dasar nasib, Jan-di yang

sedang bersama sahabat karibnya Chu Ga-eul

kembali berpapasan dengan Jun-pyo di sebuah

perairan (meski awalnya gadis itu tidak ikut

berlibur bersama teman-teman sekelasnya).

Tidak memperdulikan pria yang membuatnya

sebal, Jan-di tidak bisa menolak saat Ji-hoo

muncul dan menawarkannya untuk datang ke

pesta penyambutan kembalinya Seo-hyun. Apes bagi Jan-di, ia dibohongi oleh tiga teman sekelasnya

Ginger-Sunny-Miranda atau trio GiSuMi (yang merupakan fans berat Jun-pyo) dan muncul di pesta

dengan kostum Wonder Woman. Seolah belum cukup, ia juga dipermalukan oleh ketiganya di

hadapan orang banyak. Melihat kejadian tersebut, Jun-pyo berniat untuk menolong Jan-di. Namun,

ia kalah cepat dengan Ji-hoo dan Seo-hyun, yang dengan tatapan dingin memarahi Ginger-Sunny-

3

Miranda. Tidak cuma itu, ia juga meminta Ji-hoo untuk mengantar Jan-di ke kamar. Seo-hyun

membantu Jan-di berdandan dan meminjami sepatunya. Sepasang sepatu yang sangat bagus. Kata

Seo-hyun " Sepatu yang bagus akan membawamu ke tempat yang bagus."

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 3

Atas desakan Seo-hyun, Ji-hoo akhirnya

mengajak Jan-di berdansa. Bisa dibayangkan,

bagaimana berbunga-bunganya gadis itu. Jun-

pyo yang cemburu memutuskan untuk keluar

mencari udara segar, dan di pinggir kolam

renang melampiaskan kemarahannya. Sikap

Jun-pyo berubah saat melihat seekor serangga

didekatnya, ia langsung histeris dan saat

berusaha mengusir binatang itu, terjatuh ke

dalam air. Malang bagi pemuda itu, ia tidak bisa berenang dan pelan-pelan tenggelam. Beruntung,

kejadian tersebut dilihat oleh seorang siswa, dan dengan sigap Jan-di langsung terjun untuk

menyelamatkan Jun-pyo. Melihat tubuh sang musuh bebuyutan tidak bergerak, dengan panik Jan-di

memberikan pernapasan buatan. Mendadak mata Jun-pyo terbuka lebar dan bukannya bangkit, ia

menarik bahu Jan-di untuk mengulangi yang dilakukan sebelumnya. Keruan saja Jan-di marah, ia

langsung memukul Jun-pyo (yang dianggap tidak tahu diri) dan berjalan pergi sambil marah-marah.

Sejak kejadian itu, Jun-pyo terlihat sangat bahagia dan semakin getol mengerjai Jan-di. Saat sedang

menunggui gadis itu di kolam renang, muncul tiga orang rekan sekelas (penggemar) yang

menunjukkan rekaman Jan-di saat bersama Ji-hoo di taman, dan menyebut gadis itu sebagai orang

yang mata duitan. Diam-diam Jun-pyo dibakar cemburu, dan berusaha memaksa untuk berciuman

saat bertemu Jan-di. Penolakan gadis itu membuat Jun-pyo mengurungkan niatnya, ia merasa Jan-di

begitu benci terhadap dirinya, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berjalan pergi. Kejadian

tersebut membuat Jan-di sempat ketakutan ke sekolah, namun sebuah bingkisan berisi pakaian

pesta mewah dari Seo-hyun membuatnya tidak bisa lari lagi. Datang ke pesta ultah sang model

sendirian, ia langsung disambut oleh Yi-jung dan Woo-bin. Sempat berpapasan dengan Jun-pyo, yang

menatap dengan dingin, Jan-di terus dipuji oleh dua personil F4 tersebut. Tiba-tiba, Seo-hyun

muncul digandeng Ji-hoo untuk meniup lilin kue ultah. Ia juga menyampaikan pengumuman penting

yaitu bakal segera kembali ke Paris dan tidak akan pulang lagi ke Korea. Sontak, tiga personil F4

langsung paham kenapa Ji-hoo terlihat begitu muram beberapa hari belakangan, sementara mata

Jan-di langsung berkaca-kaca. Saat keduanya masuk kedalam kamar, Ji-hoo tidak tahan lagi dan

langsung menumpahkan semua perasaannya pada Seo-hyun, yang hanya bisa meminta maaf. Saat

keduanya berciuman, kejadian itu dilihat Jan-di. Apes bagi gadis itu, keberadaannya diketahui oleh Ji-

hoo dan Seo-hyun, untung dari belakang Ju-pyo muncul dan berhasil mengalihkan perhatian. Sambil

berjalan menjauh, Jun-pyo melingkarkan tangannya ke bahu Jan-di. Menemani gadis malang itu di

bar yang sepi, dengan caranya yang unik Jun-pyo berusaha menghibur Jan-di yang merasa dirinya

tidak berharga. Ucapan itu sukses membuat keduanya deg-degan, dan memutuskan untuk sama-

sama menenangkan diri sejenak. Saat kembali, Jun-pyo mendapati Jan-di sudah mabuk berat.

Mengira dirinya bakal dicium, Jun-pyo dikejutkan oleh Jan-di yang mendadak ambruk dan muntah di

pakaian mahal pria itu. Keesokan harinya saat bangun, Jan-di mendapati dirinya telah kembali

4

berada dirumah Jun-pyo. Sempat hendak mengamuk, ia langsung berubah malu saat diingatkan akan

kejadian malam sebelumnya. Baru saja hendak pulang, Jan-di tertahan karena kepulangan Kang Hee-

soo, presiden Shinhwa sekaligus ibu Jun-pyo. Panik saat tahu sang ibu bakal segera tiba, Jun-pyo

langsung menelepon rekan-rekan F4-nya untuk meminta nasehat soal masalah Jan-di. Sadar kalau

latar belakang gadis itu bakal membuat Hee-soo mengamuk, F4 menyamarkan Jan-di dengan

pakaian mahal dan mengenalkannya sebagai gadis dari keluarga terpandang. Tidak cuma itu, Jan-di

dikenalkan sebagai maskot F4 yang baru. Sudah tentu, Hee-soo tidak percaya begitu saja dan

meminta asistennya untuk mengecek latar belakang gadis itu. Sempat diminta untuk memeragakan

busana, siapa sangka penyamaran Jan-di sukses dan saat pulang, ia mendapat hadiah sebuah

kacamata renang berharga mahal. Keesokan harinya di sekolah, Jan-di mendapat kunjungan dari

Seo-hyun. Meski hatinya pedih, Jan-di berusaha sekuat tenaga membujuk Seo-hyun untuk tidak

pergi ke Paris demi Ji-hoo. Ia tidak sadar bahwa saat keduanya berbicara empat mata, ada Ji-hoo

yang tanpa sengaja menguping pembicaraan mereka.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 4

Saat mengantar Seo-hyun ke bandara

bersama F4, raut wajah Jan-di mulai

berubah tidak enak ketika tahu kalau Ji-hoo

tidak muncul. Sebelum pergi, Seo-hyun

berbisik pada Jan-di supaya gadis itu bisa

membuat Ji-hoo kembali tersenyum

sepeninggal dirinya. Setelah Seo-hyun naik

pesawat, barulah Ji-hoo muncul sehingga

Jan-di kesal. Namun, wajah Ji-hoo langsung

berubah berseri-seri sambil menunjukkan

tiket pesawat sambil menyebut kalau dirinya berencana untuk mengejar Seo-hyun. Lebih lanjut, ia

mengatakan bahwa keberaniannya muncul berkat Jan-di. Sebelum pergi, Ji-hoo mengecup kening

Jan-di (dan sukses membuat Jun-pyo cemberut...ooh I just love it). Selesai mengantar rekannya naik

pesawat, Jun-pyo tinggal berdua dengan Jan-di dan berusaha untuk menyampaikan sesuatu pada

gadis itu. Apes baginya, gemuruh pesawat membuat suaranya tidak terdengar. Keruan saja wajah

Jan-di kebingungan, sementara Jun-pyo tersenyum penuh kemenangan. Saat di sekolah, tanpa basa-

basi pewaris perusahaan Shinhwa itu mengingatkan Jan-di akan janji kencan mereka. Didekat

mereka, raut wajah Oh Min-ji sahabat Jan-di langsung berubah drastis. Tidak memperdulikan ucapan

Jun-pyo, Jan-di malah pergi berbelanja bersama sang ibu. Malamnya saat salju turun, ia mulai

merasa bersalah dan memutuskan untuk mendatangi tempat 'kencan' mereka. Sesampai disana, ia

terkejut melihat Jun-pyo masih disana sambil menggigil kedinginan. Merasa bersalah, Jan-di

membelikan Jun-pyo segelas kopi sambil naik ke puncak sebuah gedung. Kencan singkat mereka

terpaksa diperpanjang setelah pintu tempat tersebut terkunci rapat. Terpaksa bermalam disana, Jan-

di yang sempat mendorong Jun-pyo (saat merapat) terkejut mendapati tubuh pria itu begitu panas.

Dengan telaten, Jan-di menyelimuti Jun-pyo dengan selimut. Tanpa disadari, seseorang mengambil

gambar saat Jan-di dan Jun-pyo keluar dari gedung. Sempat mengira kalau dirinya bakal dimarahi,

Jan-di cuma bisa bengong saat mendapati kedua orangtuanya dirumah malah mensyukuri kejadian

itu. Kejutan berikut terjadi di sekolah, Jan-di disebut telah menjadi pacar Jun-pyo diiringi dengan

5

bukti foto mereka berdua. Bukannya membantah, dengan wajah serius Jun-pyo membenarkan dan

langsung melingkarkan tangannya di pundak Jan-di sambil membimbing gadis itu keluar dari aula.

Kabar tersebut membuat Min-ji jatuh sakit, namun begitu dikunjungi Jan-di dan mendengar

pengakuan sang sahabat soal keadaan yang sebenarnya, gadis itu langsung ceria lagi. Tapi Min-ji

langsung panik ketika melihat Jan-di mau membuka album kenangan TK Shinhwa miliknya Kuatir

melihat Jun-pyo, Yi-jung memutuskan untuk mencari tahu tentang Jan-di dari Ga-eul. Dengan

kharismanya, Yi-jung berusaha mempengaruhi Ga-eul supaya menasehati Jan-di soal Jun-pyo. Siapa

sangka, aksi tersebut malah membuat Ga-eul marah, dan aksi tersebut membuat Yi-jung yang

playboy diam-diam terpesona dengan sahabat karib Jan-di itu. Diajak ke sebuah klub malam oleh

Min-ji, Jan-di tidak sadarkan diri setelah diberi minum oleh seorang pria dan saat terbangun

keesokan harinya, mendapati dirinya di sebuah kamar dengan pakaian minim dan tulisan di kaca.

Sempat waswas dan mulai memikirkan hal terburuk, di sekolah Jan-di jadi bulan-bulanan para siswa

yang sebelumnya begitu baik (setelah tahu kalau ia kekasih Jun-pyo). Dengan mata terbelalak, Jan-di

melihat foto dirinya dalam keadaan tidak sadarkan diri bersama seorang pria. Usahanya untuk

membantah sia-sia, apalagi ketika Jun-pyo, yang tampil beda dengan rambut lurus dan seragam

sekolah, muncul. Melihat Jun-pyo yang semula ceria berubah dingin, Yi-jung dan Woo-bin

memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan dibantu oleh Ga-eul. Berkat cara mereka

yang khas, Yi-jung dan Woo-bin sukses menangkap pria yang difoto bersama Jan-di. Sementara itu,

Jun-pyo mendapat kunjungan dari Min-ji, yang memberikannya kunci kamar dimana Jan-di

kedapatan 'berselingkuh'. Dengan wajah sedih, Min-ji berusaha menghibur Jun-pyo sambil

menyebut bahwa Jan-di tidak pantas untuk ditangisi. Ucapan itu justru malah membuat pria itu

marah, dan sadar kalau perubahan sikap Min-ji ada hubungannya dengan apa yang dialami Jan-di.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 5

Perlakuan kasar para siswa Shinhwa ditambah

sikap dingin Jun-pyo membuat Jan-di nyaris

menyerah, ia sempat berharap akan muncul

penolong (Ji-hoo) namun harapannya sia-sia.

Mendadak dari belakang, muncul Jun-pyo yang

langsung merangkul dan menggendongnya pergi.

Melihat sosok Jun-pyo, Jan-di cuma bisa

menggerutu kecil sambil menyebut bahwa ia tidak

melakukan seperti yang dikira pria itu. Namun

dengan wajah kuatir sambil membopong Jan-di, Jun-pyo dengan suara pelan menyebut kalau dirinya

percaya dengan gadis lugu itu. Dirumahnya yang megah, Jun-pyo merawat luka Jan-di sambil

memarahi gadis itu karena membiarkan dirinya jadi bulan-bulanan. Namun saat membersihkan

wajah Jan-di, jantung Jun-pyo berdegup kencang. Untuk menutupinya, ia mendorong handuk dan

menyuruh Jan-di membersihkan wajahnya sendiri. Penyelidikan Yi-jung dan Woo-bin akhirnya

membawa mereka ke dalang dari peristiwa yang menimpa Jan-di, yang ironisnya ternyata adalah Oh

Min-ji sahabat dekat gadis itu. Di depan Jun-pyo, Min-ji akhirnya buka mulut tentang alasan

melakukan semuanya. Rupanya belasan tahun silam, Min-ji telah menyukai Jun-pyo dan bahkan

6

sempat mengusir seekor serangga yang membuat bocah laki-laki itu takut. Namun saat melihat

gambar Min-ji, Jun-pyo kecil langsung menginjak-injak buku gambarnya sambil menyebut kalau

dirinya tidak sudi bila suatu hari mempunyai istri seperti Min-ji yang buruk rupa. Ucapan itu rupanya

benar-benar membekas di hati Min-ji, yang sampai mengurung diri di rumah dan belakangan pergi

ke Jerman untuk melakukan beberapa kali operasi plastik untuk menyempurnakan wajahnya.

Dengan wajah dingin, Jun-pyo menyebut bahwa meski wajahnya sudah dirombak, Min-ji masih

seperti dulu. Paginya saat bangun, Jan-di dikagetkan oleh para staf rumah tangga Jun-pyo yang siap

melayani. Bahkan, kepala pelayan telah menyiapkan semua barang Jan-di yang rusak kecuali sepeda.

Begitu melihat sepeda pengganti, Jan-di langsung sumrigah...sampai ia melihat harga barang itu.

Saat Jan-di menikmati sarapan di rumah mewah

Jun-pyo, pria itu justru malah mengunjungi

rumah Jan-di. Diiringi oleh pandangan gugup

ayah-ibu dan adik gadis pujaannya, Jun-pyo

mencicipi sarapan seperti yang umumnya

dimakan orang kebanyakan dengan wajah

serius. Di sekolah, sikap para siswa-siswi

Shinhwa terhadap Jan-di berubah drastis.

Namun bukannya senang, Jan-di malah

marah melihat kemunafikan mereka. Saat

berpapasan dengan Min-ji, ia menampar gadis itu dua kali sebelum berjalan pergi. Namun, Min-ji

sadar kalau tamparan itu adalah bentuk perhatian Jan-di terhadap dirinya. Saat Jan-di kembali ke

meja kelasnya, ia menemukan sebuah boneka domba bersuara Min-ji, yang isinya mengucapkan

terima kasih pada gadis itu dan mengajaknya untuk suatu saat bertemu serta bersahabat lagi. Di

sekolah, Jun-pyo mengeluarkan pengumuman penting : Jan-di secara resmi telah menjadi kekasihnya

dan barang siapa mengganggu gadis itu maka akan berurusan dengannya. Kejutan tidak cuma

sampai disitu, Ji-hoo yang telah pulang dari Paris mendadak muncul. Setelah resmi menjadi kekasih

Jun-pyo, rumah Jan-di dibanjiri hadiah berupa barang elektronik dan peralatan rumah tangga.

Tindakan tersebut nyatanya malah membuat Jan-di tersinggung, ia melabrak Jun-pyo dan

mengingatkan pemuda itu supaya tidak mengulangi tindakan itu lagi. Kemunculan Ji-hoo mulai

membuat hati Jan-di resah, apalagi pemuda itu terlihat berbeda dari sebelum keberangkatannya ke

Paris. Ia tidak lagi murung melainkan selalu

dikelilingi gadis gadis, bahkan Ji-hoo tidak

segan menggoda Jan-di. Dengan caranya

yang unik, Jun-pyo sukses memaksa Jan-di

untuk berbelanja pakaian. Rupanya, sang

pewaris Shinhwa ingin mengajak

kekasihnya untuk berlibur bersama F4.

Tidak ketinggalan, ia juga sukses mengajak

Ga-eul (yang sempat kesal karena Yi-jung

membohonginya dengan menyebut Jan-di

terkena musibah). Di pulau yang begitu indah wow..New Caledonia bo, Jan-di terus terngiang-ngiang

akan mimpinya bertemu seorang peramal yang memprediksi apa yang bakal dialaminya.

Kekuatirannya makin menjadi saat Jun-pyo menarik tangannya ke sebuah tempat, sementara

sahabatnya Ga-eul yang diharap bisa menemani malah asyik dengan Yi-jung.

7

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 6

Sambil tertawa karena siasatnya berhasil, Jun-pyo berlari ke arah air. Tidak mau kalah, Jan-di dengan

wajah serius mengatakan kalau ada ular di kaki Jun-pyo. Reaksi pria itu ternyata tidak kalah seru, ia

langsung melompat dan berlari menjauh sambil berteriak histeris. Ketika keduanya kembali

berkumpul dengan F4 dan Ga-eul di tepi pantai, Jan-di mengalami kram kaki dan mulai tenggelam.

Kejadian itu nyaris saja lepas dari pengamatan semua orang kalau saja Ga-eul tidak menyadari ada

sesuatu yang salah. Mendengar nama Jan-di, Jun-pyo langsung terbangun dari tidurnya. Sayang saat

berusaha menyelamatkan sang kekasih, Jun-pyo teringat trauma masa lalu akan air sehingga tidak

mampu bergerak. Satu-satunya harapan adalah Ji-hoo, yang langsung berenang secepat kilat dan

menyelamatkan Jan-di yang mulai tidak sadarkan diri karena tenggelam. Melihat kejadian itu, Jun-

pyo hanya bisa marah pada dirinya sendiri. Merasa bersalah karena tidak mampu menyelamatkan

Jan-di, Jun-pyo menjadi ekstra perhatian pada gadis itu (meski dengan caranya yang unik).

Malamnya, ia mendatangi kamar Jan-di dan mengalungkan gelang di pergelangan kaki gadis itu.

Dengan nada mengancam, Jun-pyo meminta Jan-di untuk tidak menghilangkan benda berharga

tersebut. Sempat berniat untuk mengobrol dengan Ga-eul, Jan-di akhirnya berjalan ke tepi pantai

dan bertemu Ji-hoo disana. Saat kembali Jan-di berpapasan lagi dengan Jun-pyo dengan penuh

perasaan bersalah. Ia tidak sadar kalau gelang kaki pemberian pria itu terjatuh di tepi pantai. Melihat

kalung kaki Jan-di hilang sementara kalung yang sama ada di pergelangan tangan Ji-hoo, Jun-pyo

sempat berusaha menenangkan diri...sampai Ji-hoo sendiri yang menyerahkan sambil mengatakan

bahwa benda itu milik Jan-di. Dalam keadaan terpukul, Jun-pyo kehilangan konsentrasi hingga

hidungnya berdarah akibat terkena bola. Dengan kemarahan yang sempat memuncak hingga

berusaha membalap Ji-hoo dengan perahu kecil miliknya, belakangan Jun-pyo mulai tenang. Ia

mengajak Jan-di naik helikopter dan menunjukkan sebuah bidang tanah berbentuk hati. Menyebut

bahwa itu hanya ditunjukkan pada gadis yang dicintai, Jun-pyo tidak sadar kalau wajah Jan-di terlihat

semakin resah. Dari Woo-bin dan Yi-jung, Jan-di akhirnya tahu kenapa Ji-hoo berubah drastis :

wanita yang dicintainya Seo-hyun telah bertunangan dengan pria kaya-raya. Mengacuhkan Jun-pyo

yang telah menunggu, Jan-di menyusul Ji-hoo yang berada di pinggir pantai. Dengan mata berkaca-

kaca, Jan-di berusaha menghibur Ji-hoo yang wajahnya tetap tenang. Karena terbawa suasana, Ji-

hoo mencium gadis itu. Apes bagi mereka, Jun-pyo melihat semuanya. Dengan marah, Jun-pyo

memukul Ji-hoo dan semakin terluka karena Jan-di telah membohonginya. Setelah kembali dari New

Caledonia, Jan-di kembali teringat akan sejumlah kejadian yang telah dilaluinya bersama Jun-pyo,

dan hanya bisa meminta maaf dalam hati. Ketika bertemu Ji-hoo keesokan harinya, ia meminta maaf

pada pria itu atas semua yang terjadi. Begitu pula dengan Ji-hoo, yang sadar kalau tindakannya telah

menyakiti Jan-di dan Jun-pyo. Begitu jam makan siang dimulai, Jun-pyo mengumpulkan seluruh

siswa Shinhwa dan menyampaikan pengumuman penting : Ji-hoo dikeluarkan sebagai anggota F4

dan bersama Jan-di bakal dikeluarkan dari sekolah dalam kurun waktu seminggu. Berjanji bakal

menyelesaikan semua masalah, Ji-hoo berpapasan dengan Yi-jung, yang menegurnya karena telah

berusaha merebut Jan-di dari Jun-pyo. Padahal, boleh dibilang Yi-jung adalah anggota F4 yang paling

memahami Ji-hoo. Woo-bin juga berusaha menenangkan Jun-pyo, namun ia malah balik diancam

bakal mengalami nasib yang sama seperti Ji-hoo.

8

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 7

Tidak mau menyerah begitu saja, Jan-di bergegas memacu sepedanya ke rumah mewah Jun-pyo dan

sampai disana tak lama setelah mobil pria itu tiba. Namun dengan cepat Jun-pyo pindah ke kursi

pengemudi dan sambil menjulurkan lidah

untuk mengejek, memacu mobilnya keluar

rumah. Wajah Jan-di berubah putus asa,

namun mendadak sebuah mobil sport

berwarna putih berhenti didekatnya.

Pengemudinya adalah seorang wanita cantik,

yang langsung membukakan pintu dan

menyuruh Jan-di masuk supaya mereka bisa

mengejar Jun-pyo. Dalam keadaan bingung,

Jan-di menurut. Kejar-kejaran berakhir ketika

mobil sport putih itu berhasil menghadang mobil Jun-pyo, dan si wanita cantik langsung turun sambil

menodongkan pedang kendo ke arah pria itu sambil memarahinya yang telah bersikap tidak sopan

pada wanita (dalam hal ini Jan-di). Rupanya, sang wanita adalah Gu Jun-hee yang tidak lain adalah

kakak Jun-pyo. Meski galak, Jun-pyo ternyata tidak berkutik saat berhadapan dengan sang kakak.

Begitu sampai di rumah, Jun-pyo sengaja menolak untuk makan malam bersama (meski untuk itu ia

harus menahan lapar) sehingga Jun-hee 'hanya' ditemani oleh Jan-di, Woo-bin, dan Yi-jung. Dari

mereka, wanita itu akhirnya mendengar cerita tentang pertikaian sang adik dan Ji-hoo. Setelah

semuanya selesai, Jun-hee mengantar Jan-di

pulang dan mengucapkan terima kasih

karena gadis itu bisa membuka hati Jun-pyo

sehingga lebih manusiawi. Di tempat lain, Ji-

hoo mengajak Jun-pyo bertemu untuk

menyelesaikan konflik. Namun bukannya

tuntas, permusuhan keduanya malah

semakin runcing ketika Ji-hoo meminta Jun-

pyo menjauhi Jan-di. Jun-pyo tidak main-

main dengan ancamannya, ia mendatangi

kepala sekolah Shinhwa serta mengintimidasi supaya Ji-hoo dan Jan-di dikeluarkan. Tiba-tiba, Jun-

hee muncul dan menarik sang adik keluar sambil menjewer kupingnya. Setelah itu, ia mengajak para

personil F4 lain dan Jan-di untuk ikut. Begitu sampai dirumah, Jun-hee mengajukan proposal menarik

: Jun-pyo dan Ji-hoo bisa menyelesaikan konflik mereka lewat acara adu ketangkasan di bidang

olahraga, siapa yang menang bakal dipenuhi permintaannya. Jun-pyo berusaha protes, namun ia

kalah suara karena semua mendukung Jun-hee. Pertandingan pertama adalah bidang berkuda,

dimana Ji-hoo diunggulkan. Saat pertandingan, Ji-hoo unggul jauh namun akhirnya kalah karena Jun-

pyo mengambil jalan pintas. Meski menang, Jun-pyo harus bersedih karena akibat tindakannya, kuda

yang ditunggangi cedera parah dan dinyatakan tidak akan pernah bisa berlomba lagi. Pertandingan

kedua, Ji hoo yang memilih dan hasilnya adalah balap mobil. That's it Ji hoo pasti kalah, karena sejak

kematian kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil, Ji Hoo tidak berani menyetir mobil. Dia bisa

mendapatkan SIM karena Seo-hyun yang mengajarinya. Jan di berusaha membujuk Ji hoo untuk

mundur sambil membawakan bubur abalon untuk Ji hoo, tapi Ji hoo menolak mundur. Jun Pyo yang

kebetulan tengah latihan di sirkuit, melihat mereka sehingga mobilnya selip. Sebelum pertandingan

9

dimulai, Ji-hoo sengaja memeluk dan mencium kening Jan-di tepat didepan Jun-pyo. Akibatnya

langsung terasa, mobil Jun-pyo mengalami selip ditengah pertandingan sehingga akhirnya Ji-hoo

menang. Karena kedudukan seimbang, akhirnya digelar pertandingan ketiga. Kali ini, yang memilih

adalah Jan-di : renang. Keruan saja Jun-pyo yang fobia terhadap air keberatan, namun Jun-hee

mengingatkan bahwa bila itu dilakukan, maka Ji-hoo yang dianggap menang. Supaya pertandingan

tetap dijalankan sekaligus memberi pelajaran pada Ji-hoo yang telah merebut kekasih sahabatnya

sendiri, Yi-jung menyebut siap menggantikan Jun-pyo bila yang lain tidak keberatan. Siapa sangka,

belakangan Jan-di juga buka suara dan menyebut kalau dirinya juga ingin menggantikan Ji-hoo.

Sudah tentu, pertarungan tidak seimbang itu jadi perbincangan. Bahkan, Ga-eul sempat memikirkan

sejumlah rencana untuk mencegah Yi-jung ikut pertandingan. Belakangan, Ga-eul menemui Yi-jung,

yang langsung bisa menebak tujuan kedatangan gadis itu. Kasus cinta segitiga Jan-di dengan Jun-pyo

dan Ji-hoo juga terdengar oleh keluarga gadis itu, yang kontan merasa kecewa. Atas nasehat sang

ayah, Jan-di menemui Jun-pyo untuk menjernihkan masalah sekaligus meminta maaf.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 8

Di hari pertandingan, siswa Shinhwa berkumpul untuk memberikan dukungan pada Yi-jung dan

Woo-bin yang mewakili Jun-pyo. Namun begitu duel renang dimulai, Ji-hoo yang mendapat giliran

pertama unggul dari Woo-bin. Namun di

giliran kedua, Jan-di yang sempat unggul

cukup jauh mulai tersusul oleh Yi-jung.

Mendadak, kolam renang menjadi gelap-

gulita karena lampu penerangan di sekitar

tempat itu mati. Melihat Jun-pyo melangkah

keluar, Jun-hee tersenyum lebar dan bisa

menebak apa yang terjadi. Berdasarkan

pengamatan terakhir, Jan-di dan Ji-hoo

dinyatakan sebagai pemenang. Setelah

mengumumkan hasilnya (tanpa kehadiran Jun-pyo), Jun-hee mengucapkan terima kasih pada Jan-di.

Setelah semuanya usai, Jan-di dikejutkan oleh ajakan kencan Ji-hoo. Dikamarnya, Jun-pyo tersenyum

simpul sambil bergumam kalau dirinya telah membalas hutangnya pada Ji-hoo. Rupanya di masa

lalu, Jun-pyo kecil pernah merusak mainan yang begitu disayangi Ji-hoo sehingga diam-diam dirinya

terus merasa bersalah. Perubahan sikap Jun-pyo membuat Yi-jung dan Woo-bin tersenyum lega

sekaligus kaget, begitu pula dengan Jun-hee yang mampu merasa kalau adik tercintanya sudah mulai

dewasa. Namun keesokan harinya, Jun-pyo mulai berubah mendengar Ji-hoo berkencan dengan Jan-

di. Ucapan Woo-bin dan Yi-jung yang berandai-andai membuat Jun-pyo semakin kelabakan, diam-

diam ia memutuskan untuk mengikuti Ji-hoo dan Jan-di. Kencan sendiri awalnya berjalan lancar,

sampai Ji-hoo mengajak Jan-di ke tempat dimana gadis itu pernah berkencan dengan Jun-pyo.

Dirumahnya, Ji-hoo berusaha mencium Jan-di namun gadis itu menghindar. Dari situ Ji-hoo sadar

bahwa sama seperti Seo-hyun, ia juga harus melepas Jan-di agar gadis itu bisa berbahagia bersama

Jun-pyo. Sayang, Jun-pyo tidak tahu akan hal itu dan akhirnya sempat terlibat adu jotos dengan Ji-

hoo saat keduanya bermain hoki es. Rupanya, Ji-hoo sengaja memanas-manasi Jun-pyo untuk

mengetahui bagaimana perasaannya terhadap Jan-di. Malamnya, Jan-di mendapat telepon dari Yi-

10

jung yang menyampaikan kabar genting : Jun-pyo mengalami kecelakaan dan dirawat dirumah sakit

dalam keadaan tidak sadarkan diri. Keruan saja, Jan-di menangis tersedu-sedu di sisi ranjang sambil

mengutarakan perasaannya pada Jun-pyo. Sambil tersenyum bandel, Jun-pyo mendadak bangun

sambil meminta Jan-di mengulang ucapannya. Keruan saja, gadis itu langsung mengamuk dan

tambah kesal saat tahu tiga personil F4 lainnya ada disana dan menjadi bagian dari rencana tersebut.

Untungnya kemarahan Jan-di tidak berlangsung lama, ia tidak menolak saat diajak menonton sebuah

film di bioskop pribadi Jun-pyo. Sama-sama gugup, keduanya nyaris saja berciuman kalau saja ponsel

Jan-di tidak berdering secara tiba-tiba. Cuma bisa tersenyum mendengar suara keras Jun-pyo, yang

menunjukkan perhatiannya dengan cara unik, Jan-di dikejutkan oleh kunjungan pria itu. Yang

membuatnya protes, Jun-pyo dengan seenaknya memanggil kedua orangtuanya dengan sapaan

Ayah dan Ibu. Apa yang terjadi berikutnya sama sekali tidak pernah dibayangkan Jan-di : Jun-pyo

meminta ijin supaya diperbolehkan tidur bersama keluarga gadis itu. Sia-sia usaha Jan-di untuk

menolak, karena ia kalah suara.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 9

Sejumlah kejadian lucu dialami Jun-pyo, yang selama ini hidup bergelimang kemewahan. Dari

keluarga Geum, ia belajar cara meracik kimchi, saling menggosok punggung antar anggota keluarga,

hingga memakan cemilan atau fish-cake

yang dijual di pinggir jalan (pojangmacha)

Teringat akan sejumlah kejadian itu, Jun-pyo

mendadak tertawa sehingga mengundang

perhatian Woo-bin dan Yi-jung. Mendengar

dua rekannya belum pernah merasakan apa

yang dialaminya, dengan sok tahu pria itu

menyebut kalau Woo-bin dan Yi-jung belum

tahu apa-apa tentang hidup. Berusaha untuk

tampil tenang, Jun-pyo berusaha

menyembunyikan kegembiraannya saat ditelepon Jan-di. Sempat jual mahal (dengan cara yang unik

sehingga Yoo-jung dan Woo-bin cuma bisa tersenyum lebar), pemuda itu pura-pura ajakan kencan

Jan-di. Namun keesokan harinya, Jun-pyo muncul dan melihat Jan-di ditemani Ga-eul. Rupanya, Ga-

eul mengajak kekasihnya Su-pyo. Selain datang terlambat, Su-pyo yang tidak tahu siapa Jun-pyo

mencandai pria itu. Dibelakang mereka, Jan-di dan Ga-eul cuma bisa menahan napas. Diluar dugaan,

Jun-pyo (sambil mengertakkan gigi) mampu menahan emosi meski terus dicela oleh Su-pyo. Saat

terpisah dari Ga-eul dan Jan-di, sebuah kejadian membuat pria itu hilang kesabaran dan memukuli

Su-pyo hingga babak-belur. Keruan saja aksi tersebut membuat Jan-di kaget, apalagi Jun-pyo tidak

mau minta maaf dan pergi begitu saja. Sempat dinasehati Ji-hoo, Jan-di akhirnya tahu apa penyebab

perbuatan Jun-pyo : rupanya, Su-pyo adalah seorang playboy yang menduakan Ga-eul. Setelah

menghajar Su-pyo dengan tendangan memutarnya, Jan-di yang merasa bersalah mendatangi tempat

dimana F4 berkumpul. Tidak sadar akan kehadiran gadis itu, Jun-pyo tetap ngotot kalau dirinya tidak

11

bersalah dihadapan Ji-hoo dan Woo-bin. Kaget saat diberitahu Jan-di ada dibelakangnya, Jun-pyo

akhirnya menerima permintaan maaf gadis itu (yang menyodorkan sebuah apel, dalam bahasa

Hangul kata maaf dan apel dieja sama). Di tempat lain, Yi-jung yang tidak sengaja bertemu Ga-eul

(yang sedang patah hati) berusaha menghiburnya. Setelah sempat memberikan nasehat, Yi-jung

mengajak Ga-eul ke sebuah klub malam dan disana keduanya bertemu dengan Su-pyo yang sedang

bersama kekasih barunya. Dengan caranya yang elegan, Yi-jung berhasil memikat gadis itu,

kemudian memainkan saksofon sambil menyebut karyanya dipersembahkan untuk Ga-eul. Dari

kejauhan, diam-diam jantung Ga-eul berdetak lebih kencang saat melihat senyum Yi-jung yang

begitu mempesona. Setelah berbaikan, Jun-pyo mengajak Jan-di ke sebuah taman bermain yang

sudah dihiasi lampu warna-warni. Terkesan dengan apa yang ada dihadapannya, Jan-di menyebut

bahwa semua seperti suasana Natal. Ucapan itu langsung ditimpali Jun-pyo, yang mengaku sejak

kecil tidak punya kenangan manis saat Natal tiba. Ia menyebut bahwa kebahagiaan yang

dirasakannya adalah saat bersama keluarga Geum.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 10

Menjelang hari Valentine, Jan-di mulai

membuat coklat untuk diberikan pada

orang yang dianggap begitu berarti

untuknya. Meski sedikit gengsi, gadis itu

mulai membuat motif coklat yang

menyerupai wajah dan rambut Jun-pyo.

(Gu Hye Sun benar2 ilustrator yang bagus,

rambut Jun Pyo benar2 kelihatan ikal ..cute

) Dengan sedikit malu-malu (dan pura-pura

tidak sengaja lewat), Jan-di memberikan coklat buatannya pada Jun-pyo di kantor Shinhwa, dapat

ditebak Jun Pyo benar2 terkesan sampai dia tidak rela coklatnya dimakan Jan di. Secara kebetulan, di

tempat tersebut diadakan kontes dengan hadiah ponsel. Setengah memaksa, Jan-di berhasil

membuat Jun-pyo mengikuti acara itu. Apes bagi keduanya. Saat sedang menggendong Jan-di,

mendadak Nyonya Kang lewat dan menatap tajam Jun-pyo. Pemuda itu langsung ditarik ibunya ke

kantor untuk dimintai penjelasan, dan dengan suara tinggi Jun-pyo meminta sang ibu untuk tidak

mengganggu Jan-di. Sudah tentu

permintaan tersebut tidak dituruti, Nyonya

Kang malah mendatangi kediaman

keluarga Geum untuk menawarkan uang

300 juta won dengan syarat Jan-di harus

memutuskan hubungan dengan Jun-pyo.

Sudah tentu ucapan tersebut membuat ibu

Jan-di marah, ia menuangkan garam ke

atas kepala Nyonya Kang sambil

mengusirnya pergi. Ayah, adik , dan Jan-di langsung terharu melihat sikap sang ibu, namun

kekaguman mereka buyar ketika wanita itu menyebut 300 juta won terlalu sedikit. Apa yang

dilakukan ibu Jan-di ternyata membuat keluarga Geum mulai jatuh dalam kesulitan. Pasalnya,

12

tempat laundry mereka mendadak menolak untuk memperpanjang masa sewa. Bisa ditebak, semua

adalah berkat siasat Nyonya Kang yang begitu berkuasa. Karena usaha laundry mereka dipaksa untuk

tutup, keluarga Geum mencari nafkah dengan berjualan makanan di pinggir jalan. Bisa ditebak,

berita tersebut langsung disambut oleh Nyonya Kang. Ingin membuktikan dirinya tidak main-main,

wanita dingin itu meminta sopir mobilnya melewati tempat keluarga Kang berjualan sambil

mengajak Jun-pyo. Dengan polosnya, Jan-di langsung menawarkan barang jualannya sebelum

kemudian tertawa gugup melihat kehadiran Nyonya Kang di bangku belakang mobil. Dengan

tersenyum sinis, Nyonya Kang meminta supaya mobil kembali dijalankan. Begitu melihat sosok Jan-

di, mata Jun-pyo langsung membelalak. Namun permintaannya supaya mobil dihentikan sia-sia,

karena tangan sang ibu mencengkramnya (benar2 posesif ini Mama Kang..) Hati Jan-di bagai diiris-

iris melihat sikap Nyonya Kang, dan mendadak dari belakang terdengar suara Jun-pyo

memanggilnya. Saking terkejutnya, gadis itu hanya bisa terdiam menanti sosok Jun-pyo yang terus

mendekat. Berjalan dengan latar belakang matahari terbenam, Jun-pyo sempat memarahi Jan-di

karena tidak memberitahunya soal kondisi keluarga Geum. Namun, dengan cepat gadis itu

menjawab bahwa ia tidak ingin sang kekasih terus membantu keluarganya setiap ada dalam

kesulitan. Untungnya setelah memperingatkan soal Nyonya Kang, Jun-pyo berhasil membuat Jan-di

berjanji untuk mau bercerita bila ada masalah yang menyangkut sang ibu. Tidak cuma itu, Jan-di juga

menyebut tidak akan meninggalkan Jun-pyo hanya karena perbuatan Nyonya Kang. Masalah baru

menimpa keluarga Geum ketika mobil toko mereka dirusak oleh preman. Mau tidak mau, Jan-di

kembali harus mencari kerja sampingan. Secara kebetulan, Ji-hoo bertemu dengannya di tempat

pengisian bensin, dan hanya bisa melihat dengan penuh rasa kuatir saat gadis itu mulai mimisan.

Penghematan tidak cuma dilakukan Jan-di tapi juga sang adik, yang bahkan rela untuk tidak makan

siang di kantin. Dengan sedikit ragu-ragu, Jan-di memutuskan untuk mendatangi tempat di kartu

nama yang sempat diberikan padanya oleh seorang pelanggan restaurant. (Mencurigakan..)

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 11

Mulai curiga melihat kostum yang tidak biasa, ketakutan Jan-di terbukti ketika sang sutradara mulai

memaksanya. Untungnya muncul seorang pemuda penyelamat, yang mengantar Jan-di pulang dan

menyebut nama lengkap gadis itu saat berpamitan. Di sekolah, Jan-di kembali bertemu dengan pria

yang ternyata adalah siswa kelas 1 bernama

Lee Jae-ha. Dengan terang-terangan, Jae-ha

mengaku kagum dengan sosok Jan-di yang

berani berhadapan langsung dengan F4.

untuk menutupi profesinya sebagai model

serabutan, Jae-ha sengaja berdandan seperti

seorang kutu buku. Menutupi perkenalannya

dengan Jae-ha dari Jun-pyo, Jan-di menerima

tawaran sahabat barunya untuk menjadi

model pendamping. Sempat kelabakan saat Jae-ha menyebutnya sebagai kekasih, Jan-di langsung

menerima tawaran begitu mendengar bayaran yang diberikan cukup memuaskan. Mendengar keluh-

kesah Jun-pyo soal Jan-di yang mendadak jarang muncul, Ji-hoo tanpa sengaja bertemu dengan gadis

13

itu saat bersama Jae-ha. Jan-di kelabakan untuk memberi alasan, namun secara tersirat Ji-hoo

meminta gadis itu untuk tidak mengulangi perbuatannya sebelum kemudian memacu motornya.

Dari belakang, Jae-ha tersenyum penuh misteri. Usaha Jan-di untuk menutupi profesi barunya

akhirnya terbongkar juga, Jun-pyo langsung marah besar saat mendapati sang kekasih difoto

bersama model yang ternyata siswa Shinhwa. Saat berusaha menjelaskan kebohongannya, Jan-di

dikejutkan oleh Jun-pyo yang tiba-tiba memukul Jae-ha setelah ditertawakan sang yunior. Keruan

saja Jan-di dan Jun-pyo kembali bertengkar dan dalam keadaan histeris, Jan-di menyebut ingin

kembali ke masa saat dirinya belum mengenal Jun-pyo dan F4. Untuk kedua kalinya, Jan-di kembali

mendapat memo merah yang membuatnya jadi sasaran di sekolah. Namun kali ini ia tidak sendirian,

Jae-ha menyebut siap menjaga gadis itu. Hubungan Jan-di dan Jae-ha yang semakin akrab membuat

Ji-hoo kuatir, ia mengajak Jan-di untuk bicara empat mata. Kepada gadis itu, Ji-hoo menyebut tidak

percaya kalau Jun-pyo sejahat yang diceritakan Jae-ha. Setelah pembicaraan mereka selesai, Jan-di

mulai berjalan pelan menuju kelas. Masuk ke kelas yang telah dikosongkan, Jan-di sempat tidak

sadar kalau terjadi kebocoran gas. Begitu kabut tebal mulai terlihat, Jan-di dengan panik terus

menggedor-gedor jendela kaca sebelum akhirnya ambruk tidak sadarkan diri. Beruntung Jae-ha

melihat kejadian itu, ia langsung memecahkan kaca dan menyelamatkan Jan-di yang tidak sadarkan

diri. Bukannya dibawa ke rumah sakit, Jae-ha malah membopong Jan-di kerumahnya. Saat berusaha

mencium gadis yang tidak sadarkan diri itu, mendadak teleponnya berbunyi. Dengan suara pelan,

Jae-ha meyakinkan sang penelepon yang tidak lain adalah Nyonya Kang kalau Jan-di sudah bisa

diatasi, dan mengingatkan wanita itu untuk menyiapkan bayarannya. Hilangnya Jan-di membuat Ga-

eul panik, ia mendatangi markas F4 dan meminta mereka untuk membantu menemukan temannya.

Ji-hoo memerintahkan seorang siswa untuk menghubungi Jun-pyo, yang memilih untuk menyepi

setelah bertengkar dengan Jan-di, sementara Woo-bin dan Yi-jung memacu mobilnya untuk mencari

dimana Jan-di berada. Saat tersadar, Jan-di kaget mendapati dirinya telah pingsan selama dua hari di

rumah Jae-ha. Saat hendak pulang usai mengucapkan terima kasih, mendadak Jae-ha menghalangi

sambil meminta gadis itu menjauhi Jun-pyo. Melihat gelagat yang tidak beres, Jan-di mulai

ketakutan. Ketika pria itu mulai mencengkram lengannya dan berusaha mencium, Jan-di langsung

menampar Jae-ha sambil menyatakan tetap percaya pada Jun-pyo. Mengucapkan salam perpisahan

sambil berjalan pergi, Jan-di kembali tidak sadarkan diri setelah Jae-ha membekapnya dengan kain

yang telah dicelupkan dengan cairan kloroform. Begitu sampai dirumah, Jun-pyo mulai merasa tidak

enak setelah mendengar kabar kalau Jan-di menghilang. Ketakutannya terbukti setelah menerima

amplop berisi foto Jan-di yang diikat beserta segenggam rambut gadis itu, Jun-pyo langsung

bergegas pergi. Tak berapa lama, rekan-rekan F4-nya tiba di kediaman keluarga Gu

14

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 12

Jun-pyo yang merangsek masuk langsung disergap oleh anak buah Jae-ha, yang langsung

memerintahkan supaya pria itu dihajar. Namun meski memuntahkan darah, Jun-pyo bergeming dan

menolak ketika diminta supaya melepaskan Jan-di. Jan-di semakin tidak tega melihat Jun-pyo yang

tidak berdaya, dan dengan cepat

menggunakan tubuhnya untuk menangkis

kursi yang hendak dipukulkan Jae-ha.

Akibatnya, gadis itu langusng jatuh pingsan.

Untungnya tak lama kemudian muncul Ji-

hoo, Yi-jung, dan Woo-bin. Tanpa kesulitan,

ketiganya mampu menguasai keadaan dan

meringkus Jae-ha. Saat tersadar, Jan-di telah

terbaring di rumah sakit dengan Jun-pyo,

yang duduk di kursi roda, disampingnya.

Bukannya berusaha menghibur, Jun-pyo malah memarahi Jan-di yang nekat menggunakan tubuhnya

untuk melindungi pria itu. Keruan saja, Jan-di tidak terima dan keduanya kembali adu mulut.

Keadaan dirumah Jan-di tidak kalah genting, sang ayah diseret oleh para penagih hutang dan

diancam bakal diambil salah satu organ tubuhnya kalau tidak bisa melunasi. Dalam keadaan putus

asa, ibu Jan-di mendatangi Nyonya Kang dan sambil berlutut, memohon supaya presiden grup

Shinhwa itu mau menolong keluarganya. Melihat wanita itu mempermalukan dirinya ..omg Ibu Jan di

bahkan menaburkan garam ke atas kepalanya, Nyonya Kang tersenyum puas dan langsung

menolong ayah Jan-di dengan melunasi hutang-hutangnya. Ketika Jan-di pulang kerumah, kedua

orangtuanya langsung menjelaskan apa yang terjadi serta imbasnya terhadap hubungan sang putri

dengan Jun-pyo. Berdasarkan keputusan bersama, Jan-di mendatangi Nyonya Kang untuk

mengembalikan hutang keluarganya. Seperti yang bisa ditebak, perang antara keduanya dimulai

yang diakhiri dengan penolakan Jan-di untuk berpisah dengan Jun-pyo. Tidak tahu apa yang terjadi,

Jun-pyo bersama F4 mengajak Jan-di dan Ga-eul berlibur di tempat ski. Sempat ragu-ragu akibat

ucapan Woo-bin, Jun-pyo akhirnya memberanikan diri untuk memberikan hadiah berupa kalung

bermotif unik kepada Jan-di. Hadiah kalung dari Jun-pyo kontan membuat trio siswi populer Shinhwa

Jin-Sun-Mi iri, ketiganya diam-diam merebut kalung tersebut. Kontan saja, Jan-di langsung kelabakan

dan akhirnya mengaku kepada Jun-pyo. Sempat jengkel, Jun-pyo melampiaskan kekesalannya pada

boneka salju sebelum akhirnya masuk kembali ke kabin. Mengira kalau yang didengarnya adalah

langkah kaki Jan-di, wajah Jun-pyo langsung sumrigah dan sudah bersiap untuk memarahinya lagi.

Siapa sangka, yang muncul ternyata adalah anak buah Nyonya Kang. Meski sempat melawan, Jun-

pyo akhirnya mengikuti mereka. Saat mencari kalungnya yang hilang, Jan-di dikerjai oleh trio

penggemar F4 Jin-Sun-Mi tanpa sadar kalau dirinya dijebak. Keruan saja, ia tidak bisa lolos saat badai

salju datang. Tanpa sengaja, Ji-hoo mendengar tentang Jan-di, dan langsung menghubungi Jun-pyo.

Cukup cerdik meski sebagai tawanan, Jun-pyo akhirnya lolos dan langsung mencari Jan-di ditengah

badai salju yang semakin lebat. Ia akhirnya menemukan Jan-di terbaring lemah, dan tanpa berpikir

panjang langsung membopong gadis itu ke sebuah kabin. Melihat kekasihnya menggigil kedinginan,

Jun-pyo melepas mantelnya dan memberikannya pada Jan-di. Tersentuh oleh kebaikan hati Jun-pyo,

Jan-di berjanji bakal mengabulkan apapun permintaan pria itu. Dengan tersenyum tipis, Jun-pyo

meminta dibuatkan bekal makan siang, yang langsung diangguki Jan-di. Ditengah suasana yang

begitu romantis, keduanya berciuman dengan mesra. Keesokan harinya setelah badai reda, Jun-pyo

15

dan Jan-di kembali ke tempat dimana rekan-rekan F4nya dan Ga-eul berada. Ji-hoo yang berhasil

menemukan kalung Jan-di langsung mengembalikannya ke gadis itu, yang kemudian disibukkan oleh

kegiatan baru : membuat bekal untuk Jun-pyo (it's Jun Pyo rice). Telah menunggu cukup lama, Jan-di

tidak sadar kalau Jun-pyo harus segera terbang ke luar negeri karena sang ayah mendadak jatuh

pingsan saat berada di China. Tahu kalau Jan-di akan terus menunggu, Jun-pyo meminta Ji-hoo untuk

menjemput gadis itu. Muncul dengan sepeda motor, Ji-hoo meminta Jan-di untuk bergegas karena

pesawat Jun-pyo bakal berangkat. Sayang kedatangan mereka terlambat, pesawat grup Shinhwa

telah terbang dan Jan-di hanya bisa menatap dengan cucuran air mata. Dari atas pesawat, Jun-pyo

mengirim pesan singkat yang isinya meminta Jan-di untuk menunggu kepulangannya...dan

mengungkapkan perasaan terdalamnya pada sang kekasih.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 13

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Jan-di telah memasuki tahun terakhir sekolah sementara tiga

rekannya di F4 tengah menikmati hari-hari mereka di universitas. Praktis, hubungannya dengan Jun-

pyo terputus sejak pria itu terbang ke Makau. Meski berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk,

ekspresi Jan-di langsung berubah sendu

setiap kali mendengar nama Jun-pyo

disebut. Untungnya dibalik kesedihan,

kehidupan keluarga Jan-di yang sempat

morat-marit mulai membaik setelah

ayahnya diterima kerja di perusahaan baru.

Bertemu Ji-hoo di kolam renang, Jan-di

dipaksa untuk memeriksakan bahunya yang

cedera ke rumah sakit. Sempat melihat Ji-

hoo bersama seorang pria tua yang kerap

datang ke restoran tempatnya bekerja, Jan-di diberitahu bahwa meski cederanya bakal sembuh,

namun ia sudah tidak bisa lagi mengejar karir di dunia renang. Berita tersebut kontan membuat Jan-

di tambah terpukul. Di pinggir kolam, ia menumpahkan isi hatinya pada Ji-hoo sambil berderai air

mata. Dengan lembut, pria itu berusaha menghibur Jan-di. Meski berat, Jan-di akhirnya mulai

mengemasi perlengkapan renangnya termasuk kacamata pemberian Jun-pyo. Tidak sengaja melihat

sebuah serial televisi, Jan-di memutuskan untuk mengejar Jun-pyo hingga ke Makau. Sempat

berusaha meminta supaya gajinya dibayar dimuka untuk tiket pesawat namun gagal, Jan-di berusaha

untuk mendapat nominal yang diinginkan dengan menjual bubur. Beruntung bagi Jan-di, tempat

jualannya yang semula sepi langsung berubah ramai berkat kemunculan F4 minus Jun-pyo. Setelah

berhasil mendapat uang tiket pesawat, Jan-di diminta untuk melakukan renang terakhirnya sambil

disaksikan tiga rekan-rekannya di F4 dan Ga-eul sebelum kemudian berangkat ke Makau. Begitu tiba

di Makau, Jan-di langsung menuju hotel dimana Jun-pyo menginap. Sayang, usahanya untuk

menemui pria itu (dengan berbagai gerak tangan yang kocak dan bahasa Inggris campur Korea yang

terpatah-patah) dihalang-halangi oleh petugas keamanan. Sambil memikirkan langkah berikutnya,

Jan-di memutuskan untuk melihat-lihat keramaian. Ia nyaris saja tidak menyangka kalau seorang

pencopet mengincar dompetnya, namun ia diselamatkan oleh seorang gadis cantik bernama Ha Jae-

kyung. Sempat menghabiskan waktu bersama, keduanya akhirnya berpisah. Melihat kesempatan

16

yang ada, Jan-di berhasil menyelinap masuk ke dalam hotel dengan berpura-pura menjadi bagian

dari rombongan turis. Terus menjelajahi satu-persatu ruangan yang ada, gadis itu akhirnya tiba di

bar hotel. Didalam ruangan mewah itulah Jan-di akhirnya bertatapan muka dengan Jun-pyo, namun

kebahagiaannya tidak berlangsung lama. Tidak cuma melihat Jun-pyo yang begitu bahagia saat

bersanding bersama wanita lain, namun ekspresi wajah pria itu berubah dingin saat tatapan

keduanya bertemu. Kebingungan karena reaksi Jun-pyo diluar harapannya, Jan-di memutuskan

untuk mengikuti seorang bocah yang menawarkan penginapan murah. Siapa sangka, gadis itu malah

digiring ke tempat sepi dimana sekelompok berandal telah menanti. Dalam keadaan terdesak,

mendadak muncul Ji-hoo, Yi-jung, dan Woo-bin sebagai penyelamat (rada aneh juga kok mereka bisa

tahu ya..Jan di ada di gang itu..) Setelah membereskan para berandalan, yang ekstra ketakutan

melihat sosok Woo-bin, Jan-di dan rekan-rekan F4nya memutuskan untuk menginap di hotel sambil

menghubungi Jun-pyo. Penolakan yang dilakukan sang pemimpin membuat ketiga rekannya mulai

yakin ada sesuatu yang salah. Ketika ditanya soal Jun-pyo, Jan-di berusaha mengelak namun

ucapannya semakin menguatkan kecurigaan Ji-hoo. Disaat ketiga personil F4 dan Jan-di menikmati

keindahakn malam di Makau, Jun-pyo sibuk menyelesaikan urusan bisnisnya bak seorang pengusaha

ulung.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 14

Jan di bersedih hati karena Jun Pyo mengacuhkannya ketika berada di Casino Hotel Venetian, F3

menghiburnya dengan mengajak Jan di berkeliling naik gondola. Dari arah yang lain, ada seorang

gadis menyanyikan Santa Lucia di atas gondola dengan nada fals. F3 merasa gadis itu sangat

memalukan tapi Jan di mengenalinya dan berkata bahwa gadis itu adalah penyelamatnya. Pada saat

yang lain Presdir Kang dan Jun Pyo

menyambut kedatangan pengusaha besar

dari Amerika (grup JK). F3 mengajak Jan di

makan di sebuah restaurant, tapi Ji hoo

melihat Jun Pyo dan ibunya bersama

dengan tamunya di restaurant itu. Dia

segera mengalihkan mereka untuk pindah

restaurant. Jun Pyo mendapat kiriman MMS

ternyata foto-foto Jan di bersama F3, Jun

Pyo tampak resah. Ji Hoo bertanya apa Jan di menyesal pergi ke Macau, Jan di berdalih paling tidak

dia berkesempatan datang ke tempat yang bagus. Tapi paling tidak dia ingin bertemu Jun Pyo sekali

dan menanyakan kabarnya. Jan di merasa dia seperti bermimpi sendirian

17

tapi Ji hoo mengatakan dia tidak bermimpi. "Ini bukan mimpi, paling tidak sekarang kau ada di

depanku," kata Ji hoo. Merasa terlalu terbuka, Ji hoo pamit tidur. Kemudian Jan di menulis karakter

"J" di kaca, tapi kemudian menghapusnya. Tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Jun Pyo atau Ji

Hoo .. Pak Jung berhasil mempertemukan Jun Pyo dengan F3 di aula basket. Jun Pyo menyambut

dingin mereka. Saat Yi Jung mengatakan Jan di datang juga di Macau, Jun Pyo berkata "Mengapa aku

harus menemuinya ?" Yi Jung murka dan memukul Jun Pyo. Woo Bin bertanya apa yang mengubah

Jun Pyo, dan dia menjawab 700 ribu karyawan ShinHwa. Tanggungjawab dan beban itulah yang

mengubahku dan dia berjalan pergi. F3 menemui Jan di. Dari ekspresi mereka Jan di tahu bahwa Jun

Pyo tidak akan menemuinya. F3 menghibur Jan di dengan bermain petak umpet. Ji hoo menarik Jan

di ke satu sudut agar tidak terlihat oleh Woo Bin, tapi ketika melihat Jun Pyo di sebuah iklan, Jan di

mulai menangis dan Ji Hoo menenangkannya. Ji Hoo menemui Jun Pyo dan meminta bantuannya

agar bertemu dengan Jan di. Jun Pyo heran mengapa Ji Hoo meminta sebagai bantuan ? Kata Ji hoo

"Paling tidak itu yang dapat aku lakukan untuknya." Menjelang Subuh, Ji Hoo mengajak Jan di jalan2

dan mempertemukannya dengan ...Jun Pyo. Jan di terluka dengan sikap Jun Pyo yang dingin. Kata

Jan di,"Mengapa kau seperti ini, bagimu aku ini.. " Jun Pyo menjawab,"Noda yang ingin

kuhilangkan." Jun Pyo berjalan meninggalkan Jan di, dia benar2 memutuskan hubungannya dengan

Jan di. Jan di yang terluka dihibur oleh gondolier yang membawanya berkeliling dengan gondola

(diiringi lagu “Con te partiro”). Jun Pyo menghambur masuk ke ruangan ibunya dan murka. Jun Pyo

meminta ibunya untuk tidak mengganggu Jan di lagi atau dia akan menghancurkan semuanya. Di

Seoul, adik Jan di sakit dan orang tuanya membawanya ke dokter yang ternyata adalah kakek yang

sering datang ke restaurant tempat Jan di bekerja (Kakek Ji Hoo). Sementara itu,Jan di yang bersedih

dihibur oleh Ji hoo. Saat Jan di melihat2 sepatu, secara kebetulan Jun Pyo melihatnya, dia

memandang Jan di sekilas dan kemudian berlalu. Jae kyung melihat sepatu yang sama dan tertarik,

ketika dia akan mengambil sepatu itu, Jun Pyo juga mengambilnya. Mereka berebut sepatu dengan

menggelikan. Tapi Jun Pyo akhirnya menang. Presdir Kang lega karena Jun Pyo dan Jan di akhirnya

dapat berpikir realistis. Jun Pyo pura2 bekerja, padahal dia melihat foto2 dan rekaman yang dibuat

Jandi. Ketika Ji Hoo dan Jan di akan check out, ada yang mengenali Ji Hoo. Ternyata Ming teman Ji

hoo. Ming membujuk mereka untuk tinggal di rumahnya. Ming benar2 menyukai Ji Hoo dia bertanya

apa Jan di pacar Ji hoo. Ji Hoo balik bertanya, menurutmu ? Ming berkata Ji Hoo pasti menyukai

gadis itu. Jun Pyo sedih ketika tahu Jan di dan Ji Hoo sudah check out dari hotel. Sementara itu Ji Hoo

dan Jan Di berkeliling menikmati kota Macau yang sangat indah.

18

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 15

Jan-di baru sadar saat berada di sebuah kuil, kekuatirannya dilihat oleh Ji-hoo yang langsung

mengambil tindakan. Rupanya, pria itu meminjam sebuah gitar dan untuk menggantikan uang (dan

dompet) Jan-di yang hilang, Ji-hoo

mengamen ditengah kerumunan orang-

orang. Bisa ditebak, penonton langsung

memberi aplause meriah sementara Jan-

di dari kejauhan cuma bisa menatap

dengan kagum. Dalam perjalanan pulang

ke rumah Ming, Jan-di yang rusak

sepatunya kembali dibuat tertegun oleh

aksi Ji-hoo, yang rela membopongnya.

Keduanya tidak sadar kalau Jun-pyo

yang berada di dalam mobil terus memandangi mereka. Keesokan harinya, setelah sempat diselingi

kejadian memalukan dengan Ji-hoo (Ji hoo masuk ke toilet yang tidak terkunci dan Jan di ada di

dalamnya. Tapi Ji hoo meninggalkan pesan di meja makan untuk Jan di yang berisi "memori

dihapus.."), Jan-di memutuskan untuk kembali ke Korea. Di bandara, ia sempat berdebat dengan Ji-

hoo saat mengajukan tawaran untuk mengganti tiket pesawat kelas satu dengan kelas ekonomi.

Namun, ucapan pria itu langsung menuntaskan perdebatan dengan cepat. Ditengah pertemuan

bisnis, Jun-pyo diingatkan oleh asisten kepercayaannya Tuan Jung kalau pesawat Jan-di bakal

terbang ke Seoul di sore hari. Saat waktu tersisa dua jam, Jun-pyo berhasil meloloskan diri dan

langsung menuju ke bandara. Namun didepan matanya, ia melihat Ji-hoo sedang berlutut

memakaikan sepatu ke Jan-di. Kontan saja adu mulut antara kedua personil F4 itu tidak bisa

dihindari, Jun-pyo tidak bisa lagi menahan emosinya saat Ji-hoo mengatakan tidak akan melepas Jan-

di untuk kedua kalinya. "Aku mundur sebagai teman, aku sudah memberimu kesempatan. Sekarang

aku tidak akan mundur lagi." Namun ketika Jan-di mengkonfrontirnya, Jun-pyo tidak bisa berkata

apa-apa dan hanya bisa terduduk di lantai menyaksikan gadis yang dicintainya pulang bersama Ji-

hoo. Setelah kembali ke Korea, Jan-di kerap tidak fokus dengan pekerjaannya sampai suatu saat ia

ditugaskan untuk mengantar makanan ke sebuah klinik. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama,

Jan-di mulai optimis menghadapi hidup tanpa Jun-pyo. Namun semua ternyata hanya berlangsung

sementara. Setelah melihat berita tentang Shinhwa Group di televisi, secara kebetulan ia bertemu

dengan Jun-hee. Saat dibawa pulang ke rumah keluarga Goo, pertahanan Jan-di akhirnya runtuh.

Bukan cuma Jun-hee, pasangan Ga-eul dan Yi-jung juga penasaran dengan perubahan sifat Jun-pyo

yang begitu drastis. Untuk memastikan kecurigaannya, Yi-jung meminta Ga-eul mengajak Jan-di

19

untuk datang ke pesta ultah Jun-pyo. Siapa sangka, Jan-di ternyata juga mendapat undangan....dari

Nyonya Kang. Sempat merasa kalau ia seharusnya tidak muncul, Jan-di malah 'ditodong' Nyonya

Kang untuk tampil memainkan piano sambil bernyanyi untuk Jun-pyo. Untungnya, penampilan gadis

itu tidak mengecewakan. Sempat sedikit kecewa karena gagal menjatuhkan mental Jan-di, Nyonya

Kang ternyata masih punya satu kejutan lagi. Rupanya, Nyonya Kang berniat mengumumkan

pertunangan Jun-pyo dengan Jae-kyung. Sadar kalau ibunya mulai berulah, Jun-pyo meminta Jan-di

mengikutinya. Pemuda itu tidak sadar, yang ditariknya justru bukanlah Jan-di melainkan Jae-kyung.

Kesalahpahaman itu kontan membuat Jan-di makin terpuruk, sementara Jun-pyo baru sadar kalau

dirinya telah menarik gadis yang salah saat berada ditengah taman. Tidak terima dengan perlakuan

sang pewaris Shinhwa, Jae-kyung langsung melompat ke punggung Jun-pyo sambil mengigit telinga

pria itu. Dalam perjalanan pulang dengan taksi, Jan-di berpura-pura tegar sambil mengatakan ke Ji-

hoo kalau dirinya tidak perduli dengan Jun-pyo. Sadar kalau yang dikatakan gadis itu bukanlah

kebenaran, Ji-hoo membela Jun-pyo sambil menyebut sahabat baiknya itu pasti tidak tahu apa-apa.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 16

Jun Pyo mengunjungi Ji Hoo yang memberikan kado dari Jan di (boneka kucing merah dengan

rambut ikal). Di sekolah, Jae Kyung mengenali Jan Di dan memutuskan untuk menjalin persahabatan

dengan gadis itu. Jae Kyung melihat Jun Pyo dan F3 mendekat. Dia memanggil Jun Pyo dengan

sebutan tunanganku dan berkata akan menjinakkan Jun Pyo. Jae Kyung benar2 ingin berteman

dengan Jan di, bahkan dia mengajak Jan di dan Ga

Eul berjalan2 dan berbelanja. Mengetahui bahwa

Jan di cukup mengenal Jun Pyo, Jae Kyung meminta

Jan Di menjadi penasihat cintanya tanpa tahu

hubungan Jan di dengan Jun Pyo sebelumnya. Yi

Jung dan Woo Bin menggoda Jun Pyo tentang Jae

Kyung dan khawatir kalau pertunangan mereka

menjadi benar2 serius. Sementara itu Jae Kyung

mendadak mengunjungi rumah jan di dan menginap di sana. Jae Kyung tampaknya benar2 mulai

menyukai Jun Pyo dan bertanya apakah Jan di menyukai seseorang. Jan di tidak menjawab, tapi dari

ekspresinya Jae kyung tahu bahwa memang ada seseorang. Di sekolah Jun Pyo bertanya mengapa

Jan di berhenti berenang dan berjalan mengikutinya. Dari jauh Jae Kyung melihat mereka dan

menyusul mereka. Jan di berjalan cepat dan melihat Ji Hoo, dia meminta Ji hoo mengantarnya. Jae

Kyung salah paham, dia mengira Ji Hoo adalah pria yang disukai Jan di dan mengajak kencan ganda

yang langsung ditolak oleh ketiganya. F2 berusaha menarik perhatian jae Kyung tapi gagal. Mereka

berencana mendekatkan Jan di dan Jun Pyo kembali. Yi Jung pura2 berkencan dengan Ga Eul yang

langsung berhasil membuat Jan di khawatir akan Ga Eul. Dia meminta bantuan Ji hoo, tapi Ji Hoo

tidak mengangkat ponselnya. Jan Di meminta bantuan Jun Pyo untuk mengintai Yi Jung dan Ga Eul

yang berhasil mulai mendekatkan mereka kembali. Saat di hotel, Presdir Kang memergoki mereka

dan langsung murka. Dia ingin memukul Jan di dan berhasil dihalangi Jun Pyo, kemudian justru Jun

Pyo yang ditampar dan diseret pulang. Dengan frustasi Jun Pyo mengirim pesan kepada Ji hoo untuk

menjemput Jan di, setelah itu dia membanting Ponselnya. Ji Hoo mendapati Jan di di klinik sedang

mengepel lantai untuk mengalihkan kesedihan. Ji hoo memeluk Jan di untuk menenangkannya.

20

Keesokan harinya, Jan di berpapasan dengan F4 yang melewatinya tanpa menghiraukannya. Tiba2

ponsel Jan di berdering dan suara Jan di tampak panik. Ji hoo menoleh dan melihat dengan khawatir.

Ternyata ibu Jan di jatuh sakit dan tidak dapat bekerja sebagai cleaning service. Jan di

menggantikannya.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 17

Ji Hoo menyaksikan rekaman video dirinya ketika masih kecil bersama kakeknya. Mantan Presiden

Yoon juga melakukan hal yang sama. Jun pyo menghadapi ibunya yang menghendakinya segera

meresmikan pertunangannya dengan Jae Kyung. Perjanjian antara Shinhwa dan JK grup adalah

perjanjian besar. Jun Hee masuk dan menyuruh Jun Pyo keluar. Kata Jun Hee,"Apakah belum cukup

juga dengan aku ? Ibu ingin Hotel, Ibu menjual putrimu. Ibu menginginkan investasi,Ibu menjual

putramu ?" Apa yang akan ibu lakukan

kalau ibu membutuhkan yang lainnya, Ibu

tidak mempunyai anak lagi. Sementara itu,

Jan di sibuk dengan pekerjaan cleaning

service menggantikan ibunya. Ji Hoo lewat

dan melihatnya. Untuk sementara Ji hoo

berhenti kemudian menyingsingkan

lengan bajunya dan mulai membantu Jan

Di. Jan di sedikit malu tapi sangat

berterima kasih. Mereka membersihkan ruangan bersama bahkan sedikit mesra. Beberapa saat

kemudian, Ji Hoo menunggu Jan Di di luar toilet. Ketika Jan Di tidak juga keluar, Ji Hoo khawatir dan

mendapati Jan Di pingsan di toilet. Ji Hoo membawa Jan di ke rumahnya dan memanggil dokter. Kata

dokter Jan di kelelahan. Ji hoo menunggui Jan Di tidur, saat melihat jari Jan di yang berdarah Ji hoo

teringat saat Jan di membalut jarinya. Ji Hoo mencium tangan Jan di. Saat itu Jun Pyo masuk ke

rumah Ji Hoo dan melihatnya. Untuk sesaat Jun Pyo tertegun tapi berbalik dan pergi diam2. Di dalam

mobil, Jun Pyo teringat kata2 Ji Hoo di airport Macau kemudian dia tertawa dan menangis pada saat

bersamaan karena frustrasi. Keesokan harinya, Jun Pyo berpapasan dengan Jan Di dan

mengacuhkannya meskipun dia melihat hidung Jan Di berdarah. Merasa kecewa saat Jun Pyo

berjalan melewatinya, Jan di tidak melihat ketika Jun Pyo menoleh ke arahnya. Jun Pyo kesal dan

menendang tembok. Malam hari, Jae Kyung memanggil Jan di keluar dan menemuinya di taman. Jae

Kyung menangis karena terlalu bahagia. Dia mengaku kepada Jan di bahwa dia jatuh cinta kepada

Jun Pyo. Jan di mengucapkan selamat. Jun Pyo dan Jae Kyung mulai tampil bersama secara resmi di

acara peluncuran ponsel terbaru Shinhwa. F4 mengucapkan salam kepada Jae Kyung dan Jun Pyo

tampak tidak terlalu antusias. Jun Pyo dan Jae Kyung meninggalkan acara lebih awal untuk acara

kencan resmi mereka. Sepanjang jalan, Jae Kyung berusaha menarik perhatian Jun Pyo tapi Jun Pyo

tampak tidak tertarik. Jae Kyung menyuapkan popcorn ke mulut Jun Pyo, menyeretnya ke museum

Teddy Bear, dan mengajak naik Cable car (Namsan Tower). Ketika Jun Pyo menolak, Jae Kyung

mengejek Jun Pyo takut ketinggian. Saat di cable car, Jun Pyo melihat pesan yang ditulisnya saat

bersama Jan Di. Tiba2 cable car tergoncang dan Jun Pyo secara refleks merangkul Jae Kyung. Jae

Kyung tentu saja sangat menikmati moment ini. Di sekolah, Ji Hoo berjalan mendekati Jan di. Jan di

merasa dia tidak akan mampu menjadi dokter. Tapi kalaupun dia tidakmenjadi dokter,dia tetap

dapat membantu di klinik kakek Ji Hoo. Perhatian mereka terpecah oleh Jae Kyung yang berjalan

sambil merangkul tangan Jun Pyo di halaman dalam. Jae Kyung merasa tidak pasti dengan

21

pertunangan mereka dan terus bergelayutan di tangan Jun Pyo. Hal ini mengganggu Jun Pyo dan

bertanya apa yang harus dilakukannya agar mau melepaskan tangannya. Jae Kyung meminta Jun Pyo

menciumnya. Jun Pyo mencium Jae Kyung dan terlihat oleh Jan Di serta Ji Hoo. Ji Hoo refleks

memeluk Jan Di agar Jan di tidak melihatnya, tapi Jan di sudah terlanjur melihatnya. Sementara itu

Jae Kyung mengajukan 100 daftar permintaan kepada Jun Pyo. Ji Hoo dapat merasakan perasaan

sakit Jan di, dia mengikuti Jan di sampai Jan di terbentur pintu kaca. Jan di meminta Ji Hoo

membawanya pergi. Ji Hoo membawa Jan di ke tepi sungai. Ji Hoo berkata Jan di pasti seekor

berang2 di kehidupan yang lampau. Dia pekerja keras, lucu, dan memerlukan air untuk bertahan

hidup. Jan di mulai merasa lebih baik dan ingin mentraktir Ji Hoo makan. Saat mereka tiba di

restaurant mereka bertemu dengan Jun Pyo dan Jae Kyung. Sementara itu, Ga Eul mulai hari

pertama kursus tembikar yang diajar oleh seorang wanita bernama Eun Jae. Yi Jung memergoki

ayahnya menggoda seorang wanita muda dan dia sangat marah dan terluka. Ketika di restaurant,Jae

Kyung mengikuti lomba makan mie dan memenangkan kupon yang dia berikan untuk Jan di. Jae

Kyung mengajak mereka untuk berlibur di resort milik keluarganya. Yi Jung mabuk berat setelah

bertengkar dengan ayahnya dan memimpikan Eun Jae, Akhirnya 4J (Jun Pyo, Jan Di, Ji Hoo, Jae

Kyung) check in di resort Jae Kyung. Jae Kyung memperlihatkan cincin tunangannya kepada Jan di

dengan inisial J love J. Jan di mengamati kalungnya di pinggir kolam. Tiba2 dia kehilangan

keseimbangan dan cincin itu jatuh ke kolam. Jan Di berenang untuk mengambilnya tapi bahunya

sakit dan dia hampir tenggelam. Jun Pyo datang menolong Jan Di. Jan Di heran sejak kapan Jun Pyo

dapat berenang. Jun Pyo berkata dia belajar agar Jan di tidak perlu diselamatkan oleh pria lain. "Aku

lebih baik tenggelam daripada melihatmu diselamatkan oleh pria lain." Saat Jun Pyo menggendong

Jan di, Jae Kyung dan Ji Hoo mendatangi mereka. Ji Hoo mengambil Jan di dari tangan Jun Pyo.

Setelah mereka pergi, Jae Kyung menemukan kalung Jan di di pinggir kolam. Sementara itu, Yi Jung

memandang kakaknya dari luar cafe. Yi Jung merasa kakaknya telah menghianatinya dan

meninggalkan beban untuk meneruskan usaha tembikar keluarga di tangannya. Di resort, Jun Pyo

berdiri sendirian di kolam dan tidak dapat percaya bagaimana dia dapat mundur dan membiarkan Ji

Hoo menjaga Jan Di. Tiba2 Jae Kyung masuk dan memeluk punggung Jun Pyo. Jan Di yang ingin

kembali ke kolam mencari kalungnya melihat mereka.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 18

Di kolam, Jun Pyo melepaskan tangan Jae Kyung

dan mengatakan bahwa jae Kyung akan

menemukan pria yang pantas untuknya. Jae

Kyung bertanya apakah Jun Pyo menyukai

seseorang dan Jun Pyo mengiyakan. Jae Kyung

menutup telinganya dan berteriak dia tidak mau

mendengar dan berlari meninggalkan Jun Pyo.

Jan di merasa shock dan duduk sendiri

kebingungan. Ji Hoo mengajak Jan di ke tempat

yang lebih tenang. Saat tangan Jan di gemetaran, Ji Hoo menggenggam tangannya. Ji Hoo

memainkan gitar untuk menghibur Jan disampai Jan di tertidur. Saat itu Ji Hoo melihat Jun Pyo

22

berjalan meninggalkan resort dan mengirim pesan kepadanya : Aku pulang duluan. Sendirian di

suitenya, Jae Kyung memakan satu box ice cream sambil mengamati kalung Jan di dan

membandingkan dengan cincin pertunangannya. Dia teringat pertemuan pertamanya dengan Jan di

di Macau. Jae Kyung mulai menyadari bahwa Jan di adalah gadis yang dicintai Jun Pyo. Sementara

itu, Woo Bin mabuk berat dan merasa malu dengan background keluarganya. Yi Jung menyadarkan

Woo Bin. Kemudian, Yi Jung mabuk sendirian dan berkelahi dengan sekelompok orang yang melukai

tangannya. Woo Bin datang menolong Yi Jung. Di Resort, Jan di sarapan dengan Ji Hoo. Jae Kyung

menghampiri mereka dengan ceria dan mengatakan bahwa semalam adalah malam yang bersejarah

baginya dan Jun Pyo. Jun Pyo bahkan terlalu malu dan pulang duluan. Jan di kaget dan menjatuhkan

garpu. Ji Hoo tahu Jae Kyung berbohong. Jae Kyung kemudian pergi sambil menahan perasaannya. Ji

Hoo dan Jan Di berjalan2 di kuil Budha. Mereka berdoa dan saling menulis harapan. Seorang Bhiksu

mendekat dan mengatakan kepada Ji Hoo bahwa Jan di adalah bunga teratai yang harus dijaga. Jan

di akan membangun keluarga untuk Ji Hoo. Saat tiba di rumah, Jan di kaget melihat orang tuanya

mulai mengepak baju. Mereka akan menyusul paman Jan di berdagang ikan di kampung nelayan. Jan

di tinggal sendirian dengan Kang San. Pagi hari di rumah Jun Pyo semua sibuk, Jun Pyo heran.

Ternyata Jae Kyung datang dan sibuk menyiapkan sarapan untuk Jun Pyo. Sesaat Jun Pyo tampak

tergerak hatinya oleh usaha Jae Kyung. Jae Kyung menunjukkan cincin pertunangan kepada Jun Pyo

dan meminta Jun Pyo memasangkan cincin di tangannya. Jun Pyo ragu tapi kemudian

mengembalikan cincin kepada Jae Kyung dan pergi. Jun Pyo menemui Yi Jung dan bertanya tentang

bahu Jan di. Yi Jung berkata bahwa Jan di terluka akibat menahan kursi yang dipukulkan ke arah Jun

Pyo. Jun Pyo duduk termenung sendirian di tepi kolam renang. Sementara itu, Jan di dan Kang San

pindah ke apartemen kecil yang murah. Mereka berjanji akan saling membantu. Presdir Kang pergi

ke Vancouver dan meminta Tuan Jung mengawasi Jun Pyo. Tuan Jung mengirimkan foto Jan di

kepada Jun Pyo. Suatu hari, saat Jan di pulang ke rumah bersama Kang San, mereka dikejutkan

dengan kemunculan Jun Pyo. Jun Pyo berdalih dia pindah ke apartemen sebelah karena harus

berlatih kehidupan yang keras sebagai bekal ilmu kepemimpinan. Sementara itu, Ga Eul dan Eun Jae

semakin akrab dan mulai sharing sebagai teman. Jan di menemukan stok keperluan rumah dalam

jumlah besar di apartemennya, dia tahu itu dari Jun Pyo. Jun Pyo beralasan dia membeli terlalu

banyak. Mereka makan mie bersama dan Jun Pyo menghabiskan semua mienya (dia baru pertama

kali makan mie instant) dan bahkan meminta mie lagi. Ga Eul memutuskan untuk mengakui

perasaannya kepada Yi Jung dan mengajak Yi Jung berkencan. Yi Jung mengira Ga Eul bercanda. Ga

Eul berkata dia menyukai Yi Jung. Yi Jung menolak Ga Eul : pertama, aku tidak berhubungan dengan

gadis baik2, kedua aku tidak berhubungan dengan gadis bodoh, dan ketiga aku tidak berhubungan

dengan gadis yang terhubung dengan temanku. Jan di yang sedang belajar terganggu oleh teriakan

Jun Pyo dari apartemen sebelah. Ternyata Jun Pyo ketakutan karena kecoa. Setelah Jan di mengusir

kecoa itu, Jun Pyo meminta Jan di tinggal sampai dia tertidur :) Jan di kembali ke apartemennya dan

mendapati Jae Kyung di situ. Keesokannya, Jan di bertemu Ji Hoo dan mengeluhkan tugas seni rupa

dari dosennya. Ji Hoo yang mewarisi galery mengajak Jan di ke galery dan menutup galery untuk

umum agar Jan di dapat mengamati lukisan. Jan di melihat hiasan bunga teratai di toko dan bertanya

mengapa bunga teratai tumbuh di lumpur. Ji hoo teringat kata2 Bhiksu di Kuil Budha. Ji Hoo yang

tertidur dibangku dilukis oleh Jan di. Saat Ji Hoo bangun, dia memberikan hadiah bunga teratai

kepada Jan di. Jun Pyo sedang bergegas mengepak bajunya dan meminta Tuan Jung untuk

merahasiakan hal ini dari ibunya. Tiba2 Jae Kyung masuk dan membuat Jun Pyo kesal. Jae Kyung

tidak peduli bahkan dia melemparkan dirinya ke tempat tidur Jun Pyo. Jun Pyo menendang kaki Jae

Kyung dan menyuruhnya bangun tapi Jun Pyo kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Jae

23

Kyung. Mau taruhan denganku ? Tantang Jae Kyung.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 19

Setelah terjatuh di tempat tidur, Jun Pyo segera bangkit dan menjauh dari Jae Kyung. Jae Kyung

menantang Jun Pyo main video game yang dimenangkan oleh Jae Kyung. Jae Kyung senang sekali

dan memaksa Jun Pyo menemaninya sepanjang hari sebagai bayarannya. Woo Bin menasihati Yi

Jung yang mabuk berat, tiba2 ponsel Yi Jung berdering. Ternyata ibu Yi Jung - yang sedang di rumah

sakit - mencarinya. Yi Jung yang masih dalam

kondisi merusak diri sendiri menelepon Ga

Eul dan bertanya apakah Ga Eul masih ingin

berkencan dengannya. Yi Jung mengajak Ga

Eul ke bar yang berakhir mengecewakan.

Belum cukup, Yi Jung mengajak Ga Eul

bertemu dengan ayahnya. Ayah Yi Jung

sangat ramah kepada Ga Eul, Yi Jung yang

sebal bertanya apakah ayahnya mau

meminjam Ga Eul. Ga Eul tersinggung dan menyiram wajah Yi Jung. Sementara itu, Jae Kyung

mengajak Jun Pyo berbelanja di supermarket. Ternyata Jae Kyung berbelanja untuk Jan Di. Jae Kyung

mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di. Karena Jan Di tidak di rumah mereka memutuskan memasak

mie instant dan berakhir dengan berebut makan mie instant. Jun Pyo baru sadar kalau Kang San

sama sekali belum dapat bagian. Kang San tidak terlalu berselera karena hampir tiap hari makan mie.

Jun Pyo bertanya apa yang diinginkan Kang San. Pizza kata Kang San. Mereka heran kemana Jan Di

pergi, Kang San tidak tahu karena Jan Di tidak punya ponsel. Jun Pyo heran karena dia sudah

memberi Jan Di ponsel. Kang San mengatakan bahwa ponselnya diberikan pada orang tua mereka.

Mendengar itu, Jae Kyung menyeret Jun Pyo ke gerai ponsel. Setelah pulang dari galery, Ji Hoo

mengantar Jan di ke klinik. Jan Di mengundang Ji Hoo masuk. Ji Hoo masuk dan melihat foto

keluarganya yang membuatnya ingat dengan masa kecilnya. Dokter Yoon masuk dan heran melihat Ji

Hoo, tapi dia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Dokter Yoon minta maaf karena telah

membuat Ji Hoo menderita. Ji Hoo sakit hati dan pergi. Dokter Yoon menyuruh Jan di menyusul Ji

Hoo. Ji Hoo pergi tanpa membawa motornya. Jan di berlawanan arah dengan Ji Hoo sehingga dia

memutuskan untuk menunggu di depan rumah Ji Hoo. Tepat pada saat Ji Hoo sampai dan jatuh

pingsan di pelukan Jan Di. Yi Jung pulang dalam keadaan mabuk dan tidak dapat membuka pintunya.

Ga Eul datang dan membantu Yi Jung masuk ke dalam rumah. Ketika Ga Eul akan pergi, Yi Jung

meraih tangan Ga Eul dan menariknya. Jan Di merawat Ji Hoo yang jatuh sakit. Mengira Ji Hoo tidur,

Jan di meraba pipi Ji Hoo. Ji Hoo meraih tangan Jan Di dan memegangnya dengan erat. Jan Di tinggal

di sisi Ji Hoo semalaman dan menyiapkan bubur untuk Ji Hoo sebelum pulang keesokan harinya. Jun

Pyo menunggu Jan Di semalaman dan heran mengapa Jan Di tidak pulang. Saat bertemu Jan Di, Jun

Pyo menginterogasi Jan Di. Tapi Jan Di berteriak bahwa itu bukan urusan Jun Pyo. Presdir Kang

pulang ke rumah dan merasa senang mendengar Jun Pyo bersama Jae Kyung dan bertanya pada

Tuan Jung apa tidak ada yang harus dilaporkan lagi. Ternyata Presdir Kang memiliki foto Jan di

bersama Jun Pyo. Jun Pyo menyiapkan meja penuh makanan dengan berbagai macam pizza diluar

sekolah Kang San dengan tulisan "Kang San kuatlah dan makanlah !" Jan Di merasa apartemen Jun

24

Pyo terlalu sepi. Jun Pyo mengalami kesulitan menyalakan kompor sehingga dia makan mie instant

tanpa dimasak. Presdir Kang datang membawa Jun Pyo pulang. Saat meninggalkan apartemen Jun

Pyo melihat Ji Hoo dan memberi isyarat ke arah apartemen Jan Di. Ji Hoo datang bersama Yi Jung

dan Woo Bin untuk melihat tempat tinggal Jan Di. Kemudian datang tamu tak diundang. Presdir Kang

datang mengunjungi Jan Di dan menegurnya karena mendekati Jun Pyo. Seperti biasa, Presdir Kang

sangat kejam dengan perkataannya. F3 membela Jan Di yang membuat mereka juga ditegur oleh Ibu

Jun Pyo itu. Keesokan harinya, F3 dan Ga Eul datang membantu Jan Di membereskan apartemennya.

Mereka sangat menikmati kegiatannya. Jun Pyo dikurung dan tidak diperbolehkan keluar. Jae Kyung

mendapat izin masuk ke kamar Jun Pyo. Jae Kyung mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di. Ternyata

F3, Jan Di dan Ga Eul sedang berkumpul mengelilingi meja penuh lilin. Melihat kedatangan Jun Pyo

dan Jae Kyung, Ga Eul mengajak bermain Permainan Kebenaran. Jika seseorang ditanya dia harus

mengatakan yang sebenarnya, kalau menolak menjawab orang itu harus mencium si penanya. Ji Hoo

sempat mencium Yi Jung :) Presdir Kang mencari cara mengusir Jan Di dengan rencana merobohkan

apartemen Jan Di. Ternyata dia sudah mengambil alih apartemen itu dan ingin merobohkannya

untuk proyek yang lain. Yi Jung mengamati kaus tangan pemberian Ga Eul dan menyukainya. Setelah

tidak memiliki tempat tinggal, Jan Di harus mengirim Kang San kepada orang tuanya. Kang San

berteriak kepada Jan Di, "Kakak, aku kira Kak Jun Pyo masih menyukaimu."

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 20

Saat Yi Jung menemui Ga Eul di tempat kursus tembikarnya, dia mengenali hiasan yang dipinjam Ga

Eul dari Eun Jae. Hal itu membuat Yi Jung terkejut dan berlari keluar. Setelah mengantar adiknya

pergi, Jan di berusaha menelepon seseorang mungkin Ji Hoo atau Ga Eul tapi tidak ada jawaban. Jan

di mencoba mencari tempat untuk tidur di stasiun bawah tanah tapi diusir oleh seorang

gelandangan yang mabuk. Jan di kemudian

berjalan ke arah klinik. Di rumah keluarga

Gu, Jun Hee bertengkar lagi dengan ibunya.

Jun Hee memikirkan Jan di dan

meneleponnya tepat pada saat Jan di jatuh

pingsan di jalan karena kelelahan. Jan di

tersadar dan berada di rumah keluarga Gu.

Jun Hee meminta Jan di tinggal di rumahnya.

Jan di bersedia setelah dibujuk Jun Hee tapi

dia tidak ingin tinggal secara gratis. Jun Hee

mengangkat Jan di menjadi pelayan di rumah keluarga Gu. Jun Hee harus berangkat ke Amerika

maka Jan di bekerja di bawah pengawasan Nenek. Nenek mengenalkan Jan di sebagai pelayan baru,

Jun Pyo sangat terkejut apalagi ketika Nenek mengumumkan bahwa Jan di akan menjadi pelayan

pribadi Jun Pyo. Jun Pyo tentu saja sangat senang dan mulai memberikan banyak tugas kepada Jan

di. Seperti membuat mie instant dan meminta Jan di menungguinya makan. Ketika menunggui Jun

Pyo makan, Jan di tertidur dan Jun Pyo memberikan selimut kepada Jan di. Pagi harinya, Jun Pyo

memecat pelayan yang akan membangunkannya. Jan di masuk dan meminta Jun Pyo menarik

keputusannya. Saat Ga Eul berangkat ke tempat kursus dia menyadari bahwa Eun Jae adalah wanita

yang dicintai Yi Jung. Saat Jan di dan Ga Eul sama2 mengeluhkan kehidupan cinta mereka, Jae Kyung

25

masuk ke restaurant dan ingin membeli bubur untuk Jun Pyo. Jan di heran karena Jun Pyo baik2 saja

dan Ga Eul langsung menutup mulut Jan di. Dokter Yoon mengalami sakit di dadanya,Jan di sangat

khawatir dan merasa bahwa Dokter Yoon tidak boleh tinggal sendirian. Jan di pergi ke rumah Ji Hoo

dan bertanya apakah ada kamar ekstra. Ji Hoo mengira Jan Di akan pindah ke rumahnya tapi

ternyata Jan di membawa Dokter Yoon masuk. Keduanya protes bahkan Ji Hoo marah kepada Jan di

tapi Jan di berhasil membujuk kedua pria itu. Jun Pyo dan Woo Bin makan malam bersama. Woo Bin

bertanya tentang pembantu baru Jun Pyo dan Jun Pyo berkata bahwa pembantunya sedang libur.

Jae Kyung datang membawakan bubur karena mengira Jun Pyo sakit. Woo Bin menggoda Jun Pyo

atas perhatian Jae Kyung. Jun Pyo memanggil Jan Di dengan walkie-talkie. Jan Di menolak karena

libur. Jun Pyo minta Jan di menemaninya menonton film horor karena takut nonton sendiri. Tentu

saja hal ini membuat mereka menjadi dekat. Tiba2 Jae Kyung datang, Jan Di panik dan sembunyi di

lemari baju Jun Pyo. Jae Kyung meminta Jun Pyo menemaninya nonton film horor karena ia takut

nonton sendirian. Film yang sama. Jun Pyo pura2 tidur. Jae Kyung pulang setelah sebelumnya

mencium pipi Jun pyo. Jun Pyo membuka lemarinya dan mendapati Jan Di tertidur nyenyak. Jun pyo

menggendong Jan Di ke kamarnya. Dokter Yoon menyiapkan sarapan untuk Ji Hoo . Jan di terbangun

dengan kaget karena mimpi buruk. Dia mimpi Jae Kyung memarahinya. Jan Di langsung pergi ke

rumah Ji hoo dan mengajak kakek dan cucu itu untuk berangkat. Di klinik Jan di menyuruh Ji Hoo

membantu. Ji Hoo membantu dengan memainkan harmonika untuk pasien2 Dokter Yoon yang

sangat mengaguminya. Ga Eul mengunjungi Yi Jung dan bertanya kenapa Yi Jung tidak mau

mengakui perasaannya. YiJung tidak suka dengan cara Ga Eul mencampuri hidupnya. Pagi hari di

rumah keluarga Gu, Jan di bersiap membangunkan Jun Pyo. Jan Di menempelkan jam weker besar di

telinga Jun Pyo. Jun Pyo menyembunyikan dirinya di bawah selimut. Jan Di menarik selimut Jun Pyo

dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa Jun Pyo. Jun Pyo memeluk Jan Di dan

berkata : Hanya lima menit, biarlah seperti ini lima menit saja dan aku akan bangun. Biarpun aku

memelukmu seperti ini, aku tidak merasa kau benar2 ada di sini." Tiba2 Jae Kyung masuk ke kamar

Jun Pyo.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 21

Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo dan tertegun dengan apa yang dia lihat. Jan di berusaha

menjelaskan tapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Untuk membuat suasana semakin

keruh...Presdir Kang masuk ke dalam. Tentu saja Presdir Kang murka dan ingin mengusir Jan Di.

Nenek masuk dan membela Jan Di. Jae

Kyung masuk dan herannya dia dapat

mengerti posisi Jan Di. Jae Kyung tidak

marah kepada Jan Di, itu membuat Jan Di

merasa bersalah. Jae Kyung menegaskan

biarpun dia tahu hubungan Jun Pyo dan Jan

Di, dia tidak akan menyerah. Jae Kyung

memohon kepada Presdir Kang agar tidak

memecat Jan Di dengan syarat dia juga

diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Gu.

Tentu saja Presdir Kang setuju. Ga Eul bertanya kepada Eun Jae bagaimana dia dan Yi Jung bisa

putus. Yi Jung menunggu di luar studio dan memandang Eun Jae sampai ponsel Eun Jae berdering. Yi

26

Jung memutuskan untuk mengikuti Eun Jae dan dia sangat shock ketika tahu bahwa kekasih Eun Jae

adalah kakak kandungnya. Saat di rumah keluarga Gu, Presdir kang mengumumkan bahwa Jae Kyung

akan tinggal di rumahnya dan bahwa pernikahan Jun Pyo dan Jae Kyung akan dimajukan karena

keduanya sudah dewasa dan kedua orang tua sudah setuju. Jun Pyo menolak tapi diabaikan bahkan

mereka harus syuting iklan ponsel Shinhwa yang terbaru sekaligus mengumumkan hubungan

mereka. Jae Kyung meminta Jan Di ke kamarnya dan mennjukkan kepada Jan Di baju pengantin yang

akan dipakainya nanti. Ternyata itu baju pengantin Presdir Kang wow.. Jae Kyung juga meminta

pendapat Jan Di tentang perhiasan yang dihadiahkan oleh Presdir Kang. Lebih kejam lagi, Jae Kyung

bahkan meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin baginya. Poor Jan Di.. Ji Hoo dan kakeknya

pergi memancing bersama. Kakek Yoon memberikan cincin kawin ibu Ji Hoo kepadanya. Di markas

F4, iklan ponsel terbaru ShinHwa sudah keluar dan Jun Pyo sangat kesal. F3 bertanya apa yang akan

dilakukan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Aku tidak tahu. Ji Hoo mengatakan hanya Jun Pyo yang dapat

memutuskan apa yang akan dia lakukan. Merasa kesal,Jun Pyo merenggut undangan dan

melemparkannya. Jan Di benar2 terpuruk melihat iklan itu, Itulah masa depan Gu Jun Pyo, di sanalah

Gu Jun Pyo seharusnya berada. Dokter Yoon menelepon Jan Di dan meminta Jan Di menemuinya.

Ternyata tidak ada Dokter Yoon, melainkan Ji Hoo. Dokter Yoon mengatur kencan buta untuk

mereka. Merasa geli dengan hal ini, Ji Hoo dan Jan di memutuskan untuk jalan2 dan mengikuti

lomba foto pasangan pengantin. Mereka sangat serasi dan berhasil meraih hadiah utama. Di

rumah,Ji Hoo memandang "Foto pengantin" mereka dan mengeluarkan cincin ibunya dan

mendampingkan keduanya. Kemudian semuanya pergi ke Pulau Jeju untuk pernikahan Jun Pyo. Jun

Pyo tidak dapat mengerti mengapa Jae Kyung meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin

untuknya. Dia lebih tidak mengerti mengapa Jan Di menerimanya. Ji Hoo bertanya pada Jun Pyo :

Menurutmu siapa yang paling merasa berat sekarang ? Jae Kyung bertemu dengan Jan Di. Kata Jae

Kyung : Terima kasih sudah datang. Aku tidak yakin apa yang kulakukan, aku tahu hubungan kalian.

Maaf aku pura2 tidak tahu. Biasanya aku tidak seperti itu. Aku benar2 pengecut. Jan Di menjawab,

itu karena aku yang tidak jujur sejak awal. Jae Kyung berkata maaf biarpun aku tahu, aku tetap tidak

dapat melepaskan Gu Jun Pyo. Keduanya pun berpelukan. F4 bermain sepakbola untuk melepas

penat sampai hanya Jun Pyo yang tertinggal di lapangan. Di padang bunga, Ga Eul memikirkan apa

yang dikatakan Eun Jae tentang hubungannya dengan Yi Jung. Yi Jung melihat ga Eul dan

mendatanginya. Ga Eul tidak dapat mengerti tentang pernikahan yang telah diatur seperti Jun Pyo.

Sementara Yi Jung tidak terlalu heran dengan hal itu mengingat posisi keluarga mereka. Ji Hoo

mengajak Jan Di berjalan2 dan setelah di dalam ruangan, dia mendesak Jan Di untuk segera

membuat keputusan, karena Jan Di sudah tidak punya waktu lagi. Ji Hoo berkata : Sejak pertama kali

bertemu denganmu, aku hanya ingin kau bahagia dan tidak menangis lagi. Aku takut setelah hari ini,

kau tidak dapat tersenyum lagi. Jun Pyo tidak bersemangat ketika makan bersama keluarganya dan

dia bertemu pandang dengan Jan Di. Jun Hee menemui Jun Pyo dan bertanya bagaimana persiapan

Jun Pyo. Jun Pyo balik tanya apa yang dipertaruhkan ? Segalanya, kata Jun Hee. Keluarga, Grup

Shinhwa, dan mungkin namamu Gu Jun Pyo. Jun Hee tidak akan menyalahkan Jun Pyo apapun

pilihannya. Jun Hee sendiri merasa tidak mampu melawannya. Jun Hee mengaku tidak mungkin

baginya untuk meninggalkan segalanya. Jun Hee tidak punya keberanian untuk hidup sebagai orang

biasa. Jun Hee akan mendukung Jun Pyo. Jun Pyo menemui Ji Hoo dan meminta Ji Hoo memukulnya.

Ji Hoo menolaknya, Jun Pyo memaksa. Akhirnya Ji Hoo memukul Jun Pyo sehingga jatuh terguling.

Kata Jun Pyo : Aku tetap tidak bisa melepaskan Jan Di. Jae Kyung bercakap2 dengan Jan Di mencoba

memilih baju pengantin mana yang akan dia kenakan. Jun Pyo meminta Jae Kyung menemuinya. Di

depan altar Gereja, mereka berdiri berdampingan dan Jae Kyung mulai membacakan sumpah dan

27

menjawab "Aku bersedia". Jae Kyung bertanya pada Jun Pyo dan Jun Pyo menjawab: Aku tidak bisa.

Jae Kyung tertawa dan berkata ini hanya bercanda. Jun Pyo menjawab, ini bukan bercanda

monyet..bukan maksudku Ha Jae Kyung. Aku mencintai wanita lain. Jun Pyo meminta maaf kepada

Jae Kyung. On the wedding day, Jun Pyo meminta Woo Bin untuk mematahkan lengannya. Woo Bin

hampir melakukannya dan F2 memandangnya dengan ngeri. Jan Di masuk dan menegur Jun Pyo. Jan

Di tidak suka cara Jun Pyo melarikan diri dari masalah. Jun Pyo meraih bahu Jan Di dan berkata :

Katakan padaku untuk tidak pergi.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 22

Jun Pyo memohon pada Jan Di untuk melarangnya pergi, Jan Di tidak dapat mengatakan apapun.

Petugas datang meminta Jan Di bersiap2. Jan Di pergi mengikuti orang itu. Ternyata mereka

menyergapnya dan menutup mulutnya. Presdir Kang mengirim pesan kepada Jun Pyo dengan

gambar Jan Di diikat. Pesannya jelas, Jun Pyo harus segera menikah atau Jan Di dalam bahaya. F3

masuk ke ruang upacara, diikuti Jun Pyo yang melangkah tanpa semangat. Jae Kyung masuk dan

berdiri disamping Jun Pyo. Ketika Pendeta mulai bertanya apakah ada yang keberatan dengan

pernikahan ini, berbicara sekarang atau

tidak sama sekali. Tiba2 Jae Kyung

mengangkat tangannya. Semua shock,

apalagi ketika F3 dan Ga Eul juga ikut

berdiri. Jae kyung meminta maaf tidak

dapat menikah dengan Jun Pyo. Jun Pyo

heran mengapa Jae Kyung melakukannya.

Jae Kyung hanya berkata : Aku adalah

orang yang asyik/I used to be a pretty

cool person. Jae Kyung menyuruh bodyguardnya menyelamatkan Jan Di dan membawa Jan Di ke

sebuah yacht. Jun Pyo segera menuju yacht dan bertemu dengan Jan Di yang masih keheranan.

Keduanya berpelukan dengan lega. Mereka pergi dengan yacht itu. Jun Hee memandang dengan

lega. Yi Jung membawa Ga Eul berjalan2 dengan mobil. Ga Eul tidak dapat berhenti menangis karena

terharu dan lega. Ji Hoo berkuda di padang dan mulai teringat kata2 Jun Pyo kemarin malam. Kata

Jun Pyo : Aku kira lebih baik untuk Jan di jika aku mengirimkannya kepadamu daripada bersamaku

dan membuatnya selalu dalam kesulitan. Aku bahkan tidak dapat membayangkannya. Tapi jika aku

harus melakukannya, orang itu haruslah dirimu. Tapi tetap saja aku tidak mampu melakukannya. Ji

Hoo pulang dari berkuda dan menemukan Jae Kyung telah menantinya. Ji Hoo bertanya apakah Jae

Kyung menyesal melepaskan Jun Pyo. Kata Jae Kyung : Aku akan menyesalinya sampai mati. Tapi ada

beberapa orang seperti kita yang tidak terlalu ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Jae Kyung

menyerahkan kalung Jan Di kepada Ji Hoo. Dia akan pulang ke New York besok pagi. Sebelum pergi

Jae Kyung berkata pada Ji Hoo : Betapa aku sangat berharap inisial JJ itu adalah Ji Hoo dan Jan Di. Jun

Pyo dan Jan Di tiba di villa yang sudah dihias dengan romantis. Agak canggung dengan romantisme

yang mendadak, mereka saling pandang dengan bahagia. Jun Pyo mengajak Jan Di berdansa dan Jan

Di bertanya mengapa Jun Pyo menyukainya, dia tidak cantik, tidak kaya, tidak terkenal, tidak punya

apa2. Jun Pyo menjawab karena aku telah punya semuanya itu. Kau hanya perlu menjadi Geum Jan

28

Di. Mereka melihat bintang bersama dan Jun Pyo bertanya : Tahukah kau apa impianku ? Jawab Jan

Di : Melihat bintang bersama anak laki2mu. Jun Pyo tertawa : kau benar2 berpikiran sederhana.

Maafkan aku Jan Di karena tidak dapat memenuhi janji yang kubuat. Mereka pun berciuman.

Keesokan harinya F3 dan Ga Eul mengunjungi Jun Pyo dan Jan Di untuk sarapan bersama dan ikut

berbahagia dengan mereka. Saat Ji Hoo menyerahkan kalung Jan Di kembali. Jan Di teringat bahwa

Jae Kyung akan berangkat pagi ini. Jun Pyo dan Jan Di segera ke bandara. Mereka bertemu Jae Kyung

dan mengucapkan terima kasih dan perpisahan. Kata Jae Kyung : Jika kalian sampai putus, aku akan

merasa bersalah sampai aku mati. Jadi kalau kalian mau putus, kalian harus melapor dan meminta

izinku. Setelah kembali ke Seoul, Presdir Kang sangat marah dan mengurung Jun Pyo. Presdir Kang

menemui Jan Di dan menyalahkannya atas kegagalan merger dengan grup JK saat itu Dokter Yoon

masuk dan membela Jan Di. Kata Dokter Yoon, Jan Di adalah calon cucu menantunya, urusan Jan Di

adalah urusannya juga. Semua kaget termasuk Presdir Kang, tapi dia merasa senang. Dokter Yoon

mengajak Jan Di tinggal di rumah Ji Hoo dan berhasil membujuk Ji Hoo dan Jan Di. Yi Jung tidak

menerima pesan Eun Jae karena dia merusakkan pesan Eun Jae tanpa sengaja. Tuan Jung meminta

Jan Di menjaga seorang pria setengah baya yang sedang koma. Jan Di heran tapi bersedia

menjaganya. Tuan Jung sangat senang karena pria ini sudah seperti keluarga untuknya. Jun Pyo

berterima kasih pada Ji Hoo karena mau menjaga Jan Di, tapi Ji Hoo merasa takut. Woo Bin

menghibur Jan Di agar tidak terlalu mengkhawatirkan Jun Pyo, dia juga berterima kasih karena Jan Di

maka Ji Hoo menjadi lebih relaks dan bisa bertemu kakeknya lagi. Jan Di membacakan buku untuk

pria yang sedang koma itu dan tuan Jung sangat puas dengan kerja Jan Di. Ji Hoo membantu Jan Di

memotong rambutnya. Jan Di berterima kasih dan menawarkan untuk membantu mencuci mobil Ji

Hoo yang berakhir dengan perang air (mereka benar2 seperti pacaran..sedikit mengkhawatirkan,

tapi buat aku pendukung pasangan Ji Hoo-Jan Di benar2 priceless..). Mereka duduk di bangku dan Ji

Hoo membaca buku puisi. Kemudian Ji Hoo membaca satu puisi dengan keras : Aku hanya ingin

mengatakan kepadamu...bahwa aku mencintaimu. Aku ingin mengatakannya dengan keras. Puisi itu

ditujukan kepada Jan Di yang ternyata tertidur, Jan Di tidak mendengarnya. Ga Eul berusaha

meyakinkan Yi Jung untuk memakai tangannya lagi berlatih membuat tembikar, tapi Yi Jung

menolaknya. Jun Pyo dan Woo Bin bersiasat dan berhasil mengelabui anak buah Presdir Kang. Jun

Pyo berhasil mengajak Jan Di untuk berkencan, tapi Jan Di harus menjaga seorang anak kecil. Jadi

mereka berkencan sambil membawa anak itu. Mereka pergi ke kebun binatang dan bersenang-

senang.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 23

Jun Pyo dan Jan Di menghabiskan waktu bersama di kebun binatang. Jun Pyo ingin melindungi Jan Di

terutama dari ibunya yang kejam. Jan Di tidak

ingin dilindungi. Kata Jan Di ; Aku telah

menerima banyak, darimu, F4,dan Jae Kyung

aku ingin kesamaan, aku akan menghadapi

sendiri apa yang harus kuhadapi. Kemudian

anak lelaki kecil yang bersama mereka

berbisik kepada Jun Pyo karena ingin buang

air, Jun Pyo segera membawanya ke toilet.

29

Lucu sekali. Jun Pyo menggendong anak yang tertidur di bahunya berjalan pulang dengan Jan Di.

Kata Jun Pyo : Ini aneh, aku merasa seperti mimpi. Tuan Jung menelpon Jun Pyo dan memintanya

pulang. Jun Pyo enggan tapi harus pulang. Dia menyerahkan anak itu kepada Jan Di dan berjalan

pulang. Yi Jung memeriksa potongan puzzle keramik yang diberikan Eun Jae, tertulis karakter dalam

bahasa Mandarin "once in a life time". Ga Eul berlari masuk ke studio terengah2 katanya : Aku

menemukannya ! Ga Eul membawa Yi Jung ke atas sebuah bangunan tinggi. Ga Eul menutup mata Yi

Jung dan saat membukanya tepat pada saat matahari terbit dan Yi Jung melihat dua papan iklan

besar bertuliskan : Aku mencintaimu dan Yi Jung. Ternyata Eun Jae ingin membawa Yi Jung ke

tempat ini untuk menyatakan perasaannya. Saat matahari terbit yang dapat diartikan sekali seumur

hidup. Menyadari ini, Yi Jung menangis tak terkendali. Dokter yoon, Ji Hoo, dan Jan Di pergi

memancing bersama. Jan Di menyiapkan ikan kukus kesukaan Dokter Yoon. Dokter Yoon

memberikan penjelasan kepada Ji Hoo bahwa dia merasa bersalah atas kematian orang tua Ji Hoo

dan meninggalkan Ji Hoo karena tidak ingin kehilangan cucunya itu. Tapi hidup sendiri seperti ini

membuatnya juga menderita. Dokter Yoon merasa lega dan dia meminta Ji Hoo mengambil alih

yayasan seninya dan kliniknya jika dia meninggal kelak. Jan Di mengambil foto Ji Hoo dan Dokter

Yoon. Ga Eul datang ke studio Yi Jung dengan bersemangat karena Yi Jung

meneleponnya. Yi Jung kelihatan lebih baik dan mereka menginjak tanah liat bersama. Situasi

menjadi mesra dan Yi Jung hampir mencium Ga Eul kalau saja ponsel Ga Eul tidak berdering. Saat

berjalan pulang, Dokter Yoon menerima telepon yang membuatnya jengkel dan jantungnya kambuh.

Ji Hoo membeku melihat itu, tapi Jan Di langsung mengambil obat dan meminta Ji Hoo membawa

Dokter Yoon ke rumah sakit. Di Rumah Sakit, Jan Di berkata pada Ji Hoo kalau kakeknya tidak ingin Ji

Hoo tahu mengenai penyakitnya. Ji Hoo tampak terpukul. Ternyata Presdir Kang sekali lagi dibalik

semua itu. Sambil memandangi foto2 Jan Di bersama Dokter Yoon dan Ji Hoo. Presdir Kang

berencana mengambil alih Yayasan seni Dokter Yoon dan ingin menyingkirkan Jan Di dengan

mengganggu orang2 yang dicintainya. Untungnya ada yang lebih berarti bagi gadis itu selain uang

kata Presdir Kang. Jun Pyo masuk dan berkata bahwa dia akan berusaha menjalin kembali kerjasama

dengan grup JK dan bersedia menerima semua aturan dan larangan ibunya dengan satu syarat :

Jangan mengganggu Jan Di. Ibunya setuju asal Jun Pyo ingat janjinya. Jun Pyo masuk ke bekas kamar

Jan Di dan membelai baju seragam Jan Di. Nenek masuk dan berkata bagaimana Jun Pyo dapat

mengurus ShinHwa jika dia tidak dapat menjaga kekasihnya. Dilahirkan sebagai lelaki tidak otomatis

membuatmu pria sejati. Kau harus mengalami semuanya sampai menjadi pria sejati. Jun Pyo sangat

berterima kasih dan memeluk Nenek. Jan di menemukan lukisan yang dibuat Dokter Yoon saat

mengemasi bajunya. Dia memberikan pada Ji Hoo yang sangat tersentuh melihatnya. Ga Eul

bercerita ternyata Ayahnya yang bekerja di salah satu anak perusahaan ShinHwa telah dipensiun

dini. Jan Di sadar ini pasti pekerjaan Presdir Kang. Jan Di tahu bahwa Ji Hoo dan Dokter Yoon akan

30

menjadi korban berikutnya. Ketika Ji Hoo dan Jan Di berjalan2 di rumah sakit, mereka melihat piano,

Ji Hoo memainkan untuk Jan Di. Biarpun Ji Hoo selalu tersenyum, Jan Di tahu ada beban di hati Ji

Hoo. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat sungai, Ji hoo berkata ada tiga hal yang ingin dilindunginya :

Kakek, yayasan, dan...kau. Tapi pada saat bersamaan lampu2 di jembatan menyala dan bunyi air

mancur sangat keras sehingga kata2 Ji Hoo yang terakhir tenggelam, Ji Hoo sangat kesal tapi dia

hanya menghela nafas. Jan Di tenggelam dalam pikirannya, Jan Di sangat menyayangi Ji Hoo dan

Dokter Yoon. Bagi Jan Di, Ji Hoo adalah sinar mentari untuknya. Jan Di sudah membuat keputusan

untuk pergi. Jan Di sudah berpamitan dengan pasiennya yang sedang koma. Ketika Jan Di pergi,

tangan pria itu bergerak. Jan Di kemudian menghadap kepada Presdir Kang. Setelah itu Jan Di

memberi salam dengan temannya waktu menjadi pelayan di keluarga Gu. Kemudian Jan Di berteriak

memanggil Jun Pyo. Jun Pyo panik melihat Jan di di rumahnya dan berusaha menyembunyikan Jan

Di, tapi Jan Di mengajak Jun Pyo kencan berdua. Mereka berpiknik keluar, main sepeda, dan makan

siang (akhirnya Jun Pyo mendapatkan Jun Pyo's rice nya) Jun Pyo bertanya, kenapa kau tidak pernah

berkata bahwa kau menyukaiku ? Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Jan Di menjawab, aku

harus mengatakannya ? Aku menyukaimu, sangat. Sampai aku tidak dapat menghentikannya biarpun

kucoba dan aku sangat marah karena tidak dapat melupakanmu biarpun aku ingin. Kemudian Jan Di

menarik Jun Pyo dan menciumnya. Dalam perjalanan pulang, Jun Pyo sangat gembira tetapi Jan Di

jadi lebih pendiam. Ternyata dia telah membuat perjanjian dengan Presdir Kang agar jangan

mengganggu teman2nya lagi sebagai gantinya dia akan pergi meninggalkan Jun Pyo. Kencan ini

adalah kencan perpisahan Jan Di dengan Jun Pyo. Jan Di meminta Jun Pyo berhenti dan

mengeluarkan koper.Jun Pyo bertanya apa ada kejutan lagi. Jan Di berkata mereka berbeda dan dia

akan pergi. Jun Pyo kaget. Saat bus datang, Jan Di bersiap pergi. Jun Pyo bertanya, selain sebagai

pewaris Shinhwa apakah kau pernah menganggapku sebagai seorang pria ? Jan Di menjawab : Tidak.

Kemudian dia pergi meninggalkan Jun Pyo yang berteriak memanggilnya dan menangis. Jan Di juga

menangis di dalam bus. Jan Di sampai di pesisir pantai tempat orangtuanya bekerja. Orang tua Jan Di

terlibat hutang lagi. Setelah kepergian Jan Di, F2 khawatir atas perubahan Jun Pyo dan Ji Hoo yang

sangat drastis. Kalau Ji Hoo tenggelam dalam pekerjaannya, Jun pyo justru mabuk2an tak terkendali

di bar. Saat Jun pyo pulang dalam keadaan mabuk, dia melewati mesin boneka di jalan. Dia teringat

waktu kencan dengan Jan Di dia gagal mendapatkan boneka untuk Jan Di. Dia mencobanya lagi dan

tetap saja gagal. Dia menjadi marah dan merusak mesin. Akhirnya Jun pyo ditangkap polisi dan

dimasukkan penjara. Sampai Jun Hee datang melihatnya dalam sel dengan pandangan mata kosong.

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 24

Ibu Jan di menanyakan apa yang telah terjadi dan tidak dapat dibohongi oleh Jan Di. Akhirnya Jan Di

mengaku bahwa dia dan Gu Jun Pyo sudah beakhir. Sudah berakhir. Apa lagi yang dapat kuharapkan

? Yi Jung menemui Ga Eul dan menanyakan tentang Jan Di. Ga Eul tidak mengetahuinya, sebaliknya

Ga Eul bertanya tentang Jun Pyo, Yi jung menjawab : Dia kacau sekali. Saat Yi Jung mulai

membicarakan hubungan mereka sendiri, Ga Eul justru berkata : Kau tidak perlu tertekan karena

aku. Aku tahu perasaanmu, dan aku tidak akan mencarimu lagi. Yi Jung terlihat agak tidak setuju

dengan arah pembicaraan Ga Eul (mungkinkah Yi Jung mulai menyukai Ga Eul..) Tuan Jung

memutuskan memberitahu hal yang sebenarnya kepada Gu Jun Hee. Dia mempertemukan Jun Hee

dengan pria yang koma itu yang ternyata adalah..ayahnya. Oh my.. Jun Hee sangat shock dan marah

31

kepada ibunya : Aku bahkan tidak ingin memanggilmu ibu, bagaimana seseorang bisa bertindak

begitu jauh. Presdir Kang berkata sebelum pingsan, ayah Jun Hee ingin dia menjaga perusahaan.

Harga diriku tidak menginginkan perusahaan hancur. Kata Jun Hee : Harga diri..? Apa kau sedang

berkata bahwa kau berkata kepada anak2mu bahwa ayahnya sudah meninggal dan menipu seluruh

dunia hanya karena harga dirimu ? Jun Pyo masuk karena mendengar keributan dan tidak percaya

apa yang dia dengar. Jun pyo pergi untuk melihat sendiri dan dia benar2 terpukul dan marah.

Bukannya dia tidak mau membantu mengurus ShinHwa, tapi lebih karena perasaan kecewa karena

ditipu dan dimanipulasi oleh Ibunya. Dia melarikan mobil dengan marah dan teringat oleh semua

kata2 Jan Di. Ji Hoo duduk sendiri memikirkan Jan Di sambil memandang foto "Pernikahan" mereka

dan cincin ibunya yang dia pakai sebagai kalung. Ji Hoo berhalusinasi dia melihat Jan Di tidur di kursi

di sampingnya. Ji Hoo tersenyum lega, tapi ketika dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Jan Di,

dia tersadar Jan Di tidak ada. Ji Hoo tanpa sengaja melihat Jan Di di sebuah berita yang meliput

tentang pasar ikan di sebuah pantai dengan Jan Di di latar belakang. Antena Jan Di berfungsi lagi

he..he Jun Pyo berubah lebih dingin, dia menolak mengunjungi ayahnya lagi. Ketika ibunya mencoba

berbicara padanya (Bicaralah pada ibumu) Jun Pyo berkata : Ibu ? Apakah kau pernah benar2

menjadi ibuku sesaat saja ? F3 mencoba membujuk Jun Pyo untuk menemui Jan Di karena mereka

sudah tahu alamatnya. Tapi Jun Pyo menolak. Ji Hoo meninggalkan secarik kertas (Alamat Jan Di) dan

berkata dia pergi, terserah Jun Pyo mau pergi tidak. Saat Sauna, Woo Bin membujuk Jun Pyo untuk

pergi tapi Jun Pyo menolak. Kata Jun Pyo : Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadanya. Aku

tidak dapat berjanji untuk selalu membuatnya tertawa atau bahagia atau percaya kepadaku.

Menjadi seorang anak dari orang yang begitu kejam, aku bahkan sudah membenci diriku sendiri. Apa

yang akan dirasakannya, dia bahkan sudah cukup menderita sekarang. Woo Bin : "Tapi dia adalah

Geum Jan Di, dia mungkin akan berpikir lain." Jun Pyo : "Itulah mengapa semakin tidak mungkin.

Karena dia adalah wanita yang kucintai." Di desa nelayan, orang tua Jan Di mengalami hal sulit lagi.

Ternyata mereka berhutang dengan jaminan bahwa Jan di akan menjadi menantu ShinHwa.

Sekarang semua orang tidak percaya kepada mereka dan menagih hutang orang tua Jan Di. Saat

keadaan kacau, Ji Hoo datang dan membereskan hutang mereka. Semua orang terpesona kepada Ji

Hoo dan berpikir apakah dia sang pewaris ShinHwa. Seorang pria (mantan CEO ShinHwa yang

dipecat dan ditinggal oleh isteri dan anaknya) melihat kejadian itu. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di tepi

pantai,Jan di heran bagaimana Ji Hoo bisa menemukannya. Aku mendengar alarm darurat. Jan di

merasa tidak enak Ji Hoo sudah membayar semua hutang keluarganya. Ji Hoo berkata : Kau telah

memberiku lebih. Setelah bercakap2 sesaat, Ji Hoo memberikan kalung dengan cincin ibunya. Dia

menjelaskan, cincin itu dulu milik neneknya, kemudian menjadi milik ibunya : Aku juga tidak tahu

sejak kapan mulainya, tapi aku tidak bisa tanpa kau. Jan di memandang cincin itu, dia

mengembalikannya kepada Ji Hoo : Aku kira aku dapat melupakannya ..bahwa aku telah

melupakannya..Tapi .. Kemudian Jan Di menarik kalung Jun Pyo yang dikenakannya. Aku tidak

dapat..aku tidak dapat membuang Gu Jun Pyo begitu saja. Jan di meminta maaf. Ji Hoo mengerti dan

menarik Jan di ke dalam pelukannya. Ji Hoo menghiburnya dan mengatakan tidak apa2. Jun Pyo

lewat dan melihat saat Ji Hoo memeluk Jan Di, tanpa tahu bahwa Jan Di sedang mengaku pada Ji

Hoo perasaannya pada Jun Pyo. (Hmm..tipikal Kdrama he..he) Jun Pyo memutuskan untuk berjalan2

di sekitar lingkungan Jan Di, saat dia melihat mantan CEO ShinHwa. Jun Pyo heran. Pada saat itu dia

melihat Ji Hoo dan pria itu tampaknya ingin menabrak Ji Hoo dengan mobil. Ji Hoo tidak sadar saat

akan ditabrak, Jun pyo lari menerjang Ji Hoo. Akibatnya fatal..Ji Hoo terluka tapi Jun Pyo lebih parah

karena dia justru yang terkena langsung dan tubuh Jun Pyo terhempas di kaca dan kap mobil. Ji Hoo

bagaikan terbang lari mendekati Jun Pyo dan memanggil bantuan Di rumah sakit, Jun Hee marah

32

kepada ibunya : Apa sekarang kau puas ? Apa kau tahu apa yang disukai Jun Pyo..apa makanan

kesukaannya ? Setelah tahu Jun Pyo sudah ditangani dengan baik, Presdir Kang pergi karena ada

rapat. Jun Hee meledak lagi : Siapa yang lebih penting, Jun Pyo atau ShinHwa..? Presdir Kang

berjalan dan saat sendirian dia hampir jatuh. Saat dia duduk di sebuah bangku, Jan Di duduk

disampingnya. Kata Jan Di : Jun Pyo menyukai telur gulung, dan bakso ikan di pojangmacha (Kaki

lima). Dia bisa menghabiskan 20 tusuk sekali makan. Dia suka menyiapkan bekal makan siang dan

pergi piknik. Dia juga suka melihat bintang melalui teleskop yang dihadiahkan oleh orangtuanya.

Presdir Kang tidak mengatakan apapun, saat dia akan pergi Jan di mengatakan : Jangan khawatir, dia

pasti tidak apa2. Ternyata Presdir Kang menyuruh sopirnya melewati pedagang kaki lima dan

meneteskan air mata. Ji Hoo teringat kata2 Jun Pyo sebelum pingsan : Kubilang, tidak boleh selain

dirimu. Jan di menunggui Jun Pyo dan menangis memohon agar Jun Pyo bangun. Saat semua

kembali ke Seoul, ada kabar gembira..Jun Pyo sadar. Jan Di tentu saja senang, ternyata Jun Pyo tidak

mengingatnya. Kata dokter, Jun Pyo menderita selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang

tertentu karena peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma. (dasar Kdrama..aneh he..he

selective amnesia ) Jan di terus berusaha mengingatkan Jun Pyo kepadanya. Hal itu sangat

mengganggu Jun Pyo. Jun Pyo bahkan berpikir Jan Di adalah pacar Ji Hoo. Di rumah sakit, Jan di

berteman dengan Jang Yoo Mi, seorang gadis yang dirawat karena kakinya patah kecelakaan ski. Yoo

Mi menolong Jun Pyo karena Jun Pyo tidak ingin dibantu Jan Di. Mereka berdua menjadi dekat.

(Sebel..) F3 berusaha mencari cara agar Jun Pyo kembali mengingat Jan Di. Dari mulai peristiwa ice

cream, menempelkan kartu nama di dahi Jun Pyo sampai tendangan berputar ala Geum Jan Di yang

sukses membuat Jun Pyo naik pitam dan mengusir Jan Di. Jun Pyo berteriak pada Ji Hoo, jaga dia

jangan mendekatiku. Ji Hoo mencoba menghibur Jan Di. Saat melihat bintang bersama Yoo Mi, Jun

Pyo teringat sesuatu - saat di pulau Jeju bersama Jan Di tapi dia tidak ingat wajah Jan Di - Aku kira

aku melupakan hal yang penting, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku merasa frustrasi. F3 datang

menemui Jun Pyo dan melihatnya bersama Yoo Mi, mereka tidak suka melihatnya. Ji Hoo bertanya :

"Apa kau tidak mengingatnya ?" Jun Pyo : "Apa yang harus kuingat ?" Ji Hoo : "Geum Jan Di, bukan. "

Jun Pyo : "Kau terus saja berkata tentang Geum Jan Di, mengapa aku harus mengingat pacarmu ?"

Bahkan Jun Pyo bilang kalau Jan Di tidak cocok jadi pacar Ji Hoo dan Ji Hoo harus cari pacar yang

lebih baik lagi. Dan Ji Hoo pun murka, dia hampir saja memukul Jun Pyo kalau saja tidak dihalangi

oleh F2 dan Jan Di Ji Hoo meminta maaf kepada Jan Di, kata Jan Di : Aku bukan takut kau

melukainya, tapi kalau kau memukulnya kau yang lebih terluka. Ji Hoo mengatakan Jan di tidak perlu

berlagak berani. Aku bukan berlagak berani, tapi karena kau ada di sini, kau yang memberiku

kekuatan."

33

Sinopsis Boys Before Flowers Episode 25 - Final Episode

Pagi2 sekali Jan Di menaruh lunch box di samping tempat tidur Jun Pyo dengan bercanda Jan Di

"memantrainya" : Abra kadabra buatlah Jun Pyo mengingat Jan Di..:) Tak lama Yoo Mi masuk ke

kamar Jun Pyo. Jun Pyo terbangun dan melihat lunch box itu. Jun Pyo tanya apa itu, Yoo Mi

membukanya dan voila...Jun Pyo's rice komplit. Jun Pyo seperti teringat sesuatu dan saat dia

mencoba telur gulung dia mengingat suatu kenangan yang menyenangkan. Jun Pyo tanya apa ini

bikinan Yoo Mi, dan Yoo Mi mengiyakan

(hiihh..ini anak..) Sesuatu yang harus kuingat

itu kau kan..? F2 makan siang di restaurant

bubur yang membuat Jan Di dan Ga Eul

memandang mereka dengan penuh tanda

tanya. Kemudian mereka memberikan kabar

gembira : Jun Pyo sudah pulang. Jan Di

meloncat gembira dan langsung menuju

rumah Jun Pyo. Yi Jung dan Ga Eul berjalan

belakangan. Yi Jung ingin mengatakan dua

hal pada Ga Eul, pertama kabar buruk dan

kemudian kabar baik. Yi Jung mengawali dari berita buruk, Dia akan pergi ke luar negeri selama 4

atau 5 tahun. Berita baiknya : Kalau aku kembali, kau yang akan pertama kali kutemui. Itu kalau kau

belum menemukan soulmate-mu. Bukan pernyataan cinta sih, tapi tentu saja Ga Eul sangat senang.

Karena ingin segera bertemu Jun Pyo, Jan Di langsung masuk ke kamar Jun Pyo dan bertemu Yoo Mi

di sana. Mereka sedang melihat bintang. Jun Pyo bilang Ji Hoo tidak disini dan seharusnya Jan Di

menjaga pacarnya. Yoo Mi mengundang Jan Di masuk dan menawarkan teh. Melihat Jun Pyo yang

tampak akrab dengan Yoo Mi, Jan Di merasa tidak enak dan permisi pergi. Yoo Mi menyusul Jan Di

dan berkata : Orang yang seharusnya diingat oleh kak Jun Pyo itu adalah kau kan ? Yoo Mi

menghibur Jan Di bahwa dia akan membantu Jun Pyo mengingat Jan Di. Tapi saat Jan Di mengintip

ke dalam, Yoo mi tidak menepati janjinya. Jan Di marah dan pergi keluar dan ..menabrak Ji Hoo. Ji

Hoo berkata : Jangan melarikan diri. Ji Hoo menarik Jan Di untuk masuk : Kau tidak dapat

disingkirkan seperti ini. Tapi apa yang mereka lihat membuat hati Jan Di semakin sakit. Jun Pyo dan

Yoo Mi tertidur di sofa dengan mesranya. Jan Di berkata pada Ji Hoo bahwa dia dan Jun Pyo sudah

berakhir. Ji Hoo tidak terima, aku tidak dapat membiarkan kalian berdua putus dengan alasan yang

konyol seperti ini. Ini bukan tentang Yoo Mi, pada akhirnya Geum Jan Di dan Gu Jun Pyo hanya

sampai di sini. Keesokan hari, Yoo Mi membuatkan satu kotak makan siang untuk Jun Pyo. saat

mencoba telur gulung, Jun Pyo merasa rasanya tidak seperti yang diingatnya. Jun Pyo merasa ada

yang salah, Jun Pyo berkata dengan frustrasi : Jan Di gadis rumput liar itu, ada sesuatu..aku tidak

dapat melupakan ekspresinya. Yoo Mi tersinggung dan merasa Jun Pyo terlalu kejam kepadanya

padahal dia yang selama ini disisinya (oh..come on) Jun Pyo dan Yoo Mi mengadakan pesta

perpisahan di pinggir kolam renang. Mereka akan belajar ke Amerika bersama. Yoo Mi menemui Jan

Di dan mengatakan bahwa dia sudah berusaha membuat Jun Pyo mengingat Jan Di kembali dan

hasilnya Jun Pyo tidak dapat mengingatnya. Maaf tapi aku menyukai Jun Pyo juga demikian pula

sebaliknya. Kami tidak mampu menguasai hati kami. Ji Hoo mengajak Jan Di ke pinggir kolam, saat Ji

Hoo pergi untuk mengambilkan Jan Di minuman, Jun Pyo berjalan ke arah Jan Di. Melihat Jan Di, Jun

Pyo berbalik. Jan Di bertanya apakah Jun Pyo ingat kalung yang dia pegang. Jun Pyo melihatnya dan

bertanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Jan Di mengembalikan kalung itu kepada Jun Pyo.

34

Kata Jun Pyo : Mengapa aku harus mengambil barang seperti itu, kalau kau tidak suka buang saja.

Baik, kata Jan Di yang langsung melemparkan kalung itu ke kolam. Jan Di : "Gu Jun Pyo, aku akan

bertanya satu hal lagi. Apakah kau bisa berenang?" Jun Pyo : "Berenang ? Aku tidak berenang." Jan

Di : "Kau tidak berenang atau tidak bisa ?" Jun Pyo : "Aku punya kenangan buruk saat kecil jadi aku

tidak belajar berenang." Jan Di : "Tidak. Kau bisa berenang." Jan Di : "Kau hampir tidak takut pada

apapun, tapi kau takut pada serangga. Kau idiot yang berpikir lebih baik semua rusukmu hancur

daripada melihat jari pacarmu terluka. Kau orang bodoh yang tidak dapat membedakan kata privacy

dan pride. Kau bilang kau benci anak2 tapi kau ingin melihat bintang bersama anak lelakimu. Kau

orang kesepian yang penuh dengan cinta." Jun Pyo bingung : Apa yang kau inginkan ? Kata Jan Di :

Panggil namaku..setelah itu dia berjalan mundur dan menjatuhkan badannya ke kolam. Tubuh Jan Di

sekaku papan saat membentur permukaan air..so beautiful. Di dasar kolam, Jan Di memungut kalung

Jun Pyo. Tapi tidak muncul ke permukaan. Jun Pyo shock dan membeku, kemudian sebuah ingatan

muncul. Dia teringat saat Jan Di hampir tenggelam dan kemudian dia berbisik ..Jan Di. Setelah itu dia

berteriak ...JAN DI..! Lalu dia berlari ke kolam dan mulai menyelam. Jun Pyo meraih Jan Di yang

pingsan dan membawanya ke permukaan. Dengan panik menerapkan CPR dan saat Jan Di sadar dia

bertanya : Sekarang kau ingat ? Jun Pyo meminta maaf dan memeluknya. Jan Di meminta Jun Pyo

memanggil namanya lagi dan dia lega. Yoo Mi berjalan pergi. Kemudian semua kembali normal, Jun

Pyo membujuk Jan Di untuk menghadiri wisuda sekolah. Jan Di menolak. Jun Pyo mengajak Jan Di

kencan dan seperti yang dulu ada suara motor yang keras jadi ada sebagian pesan yang hilang. Jun

Pyo berkata : kalau sampai terlambat, kau benar2 mati. Jan Di tidak berniat datang ke wisuda, tapi

tiba2 sebuah limousine mendekat(kiriman Jun Pyo) dan beberapa orang meminta Jan Di masuk dan

mengantarnya ke pesta perpisahan. Di pesta, Jan Di berdansa dengan Woo Bin, Yi Jung, dan

kemudian Ji Hoo. Jan Di : Aku seperti Alice in Wonderland, apakah dia tahu dia bagaikan solaris

bagiku. Dia benar2 kiriman dari Surga. Aku tidak mungkin dapat melupakannya. Kau adalah

soulmateku, Ji Hoo sunbae terima kasih. Saat Jun Pyo tidak muncul, F3 heran. Jan di ingat dan segera

ke menara Namsan. Jun Pyo sudah menunggu di sana. Bukankah aku sudah bilang kau akan mati

kalau terlambat ? Tapi Jun Pyo tidak marah, dia menjentikkan jarinya dan lampu2 menyala di

menara Namsan. Kalian F4 benar2 pintar berbuat seperti ini kata Jan Di kagum. Jun Pyo bilang ini

cuma hal kecil. Jun Pyo mengajak Jan Di ke mobil gantung dan Jan Di menunjuk ke arah tulisan Jun

Pyo di dinding mobil. Ini benar2 memalukan, aku tidak dapat menikah sekarang karena ini. Jun Pyo

tidak merasa ada masalah. Kalau begitu menikah saja denganku. Jun Pyo dengan bangga berkata

kepada yang lain : Sekarang kau tidak dapat menikah (maksudnya Jan Di tdk mungkin menikah

karena sudah bermalam dg Jun Pyo di cable car) Jun Pyo serius : Ayo kita menikah. Aku akan ke

Amerika, kau ikutlah denganku. Aku akan mencoba memimpin ShinHwa, kalau tidak berhasil aku

yang akan menutupnya dengan tanganku sendiri. Jan Di tidak dapat menerimanya begitu saja. Saat

aku ke Macau, aku pergi karena keinginanku sendiri. Seperti dirimu, aku juga mempunyai impianku

dan keinginanku sendiri. Aku juga harus mengejar mimpiku. Jadi pergi dan kembalilah. Saat kau

kembali sebagai pria sejati, aku akan mempertimbangkan lamaranmu. Itu bukan penolakan, mereka

menjadi lebih santai dan Jun Pyo berkata : Hei, kau yakin..kalau kau kehilangan diriku kau akan

menyesal. Jan Di menjawab : Kau yang akan menyesal kalau kehilangan diriku. Jun Pyo mengakuinya

: Benar,aku pasti akan menyesal sampai mati. Kemudian mereka berciuman. Then..Four Years Later

Ga Eul berjalan ke tempat kerjanya dan melihat tayangan TV di jalan. Ternyata Gu Jun Pyo sedang

diinterview oleh TV Korea karena prestasinya sebagai Manager Direktur ShinHwa. Jun Pyo berhasil

menjadi headline majalah financial. Reporter mulai bertanya masalah pribadi, apakah Jun Pyo tidak

kesepian. Jun Pyo bertanya apakah ini masalah cinta ? Reporter sempat terkejut dengan

35

keterbukaan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Tentu saja aku pernah merasa kesepian tapi karena janji yang

kubuat dengan seseorang aku bisa bertahan. Mama Kang (akhirnya aku memanggilnya Mama)

melihat dengan perasaan bangga, dia melihat TV dengan suaminya yang sudah mulai sehat. Jun Hee

juga melihat dari kantornya di...ruang Kepala Sekolah ShinHwa. Wow.. Yi Jung pulang dari luar negeri

dan langsung menuju ke sebuah TK. Ternyata itu tempat kerja Ga Eul yang baru. Dia tersenyum

melihat Ga Eul mengajar anak2 TK membuat tembikar. Yi Jung : Kau masih saja menekan tanganmu

dengan keras. Ga Eul terkejut sekaligus senang Yi Jung datang. Seorang anak bertanya : Paman,

apakah Paman baru datang dari luar negeri? Dari Swedia ya ? Yi Jung heran bagaimana anak itu bisa

mengetahuinya. saat Yi Jung mengiyakan, anak lain langsung berkata : Ah..Paman ini pacar Ibu Guru

yang langsung membuat Ga Eul menutup mulut anak itu. Yi Jung benar2 menikmati moment yang

menyenangkan ini. Seseorang masuk ke ruang praktek Dokter Yoon dan mengambil stetoskop di

meja Dokter Yoon. Pagi itu Jan Di berlari mengejar bus tour. Ternyata Jan Di berhasil menjadi

mahasiswa Kedokteran. Saat di bus, seniornya memarahinya karena selalu terlambat dan membuat

masalah. Jan Di minta maaf dan duduk di bangku paling belakang. Seseorang tidur di sampingnya,

tiba2 orang itu berkata : Kau dapat masalah lagi ya? Saat orang itu membuka topi, ternyata dia Yoon

Ji Hoo. Ji Hoo dan Jan Di masuk Kedokteran ShinHwa, Ji Hoo sudah di tahun terakhir dan cukup

sukses tapi seperti biasa Jan Di agak mengkhawatirkan. Mereka pergi untuk field trip pengobatan

gratis. Ji Hoo bertanya tentang kuliah Jan Di yang dijawab dengan penuh keluh kesah. Kata Jan Di :

Aku tidak dapat meminta kakak untuk membantuku karena kakak sudah mau lulus. Kata Ji Hoo :

Kalau aku harus mengulang lagi untuk membantumu, aku mau. (Ha..masih usaha juga Ji Hoo ini

he..he) Tapi percakapan mereka terganggu oleh deru helikopter yang keras yang membuat debu

beterbangan. Tiba-tiba : Hei..orang biasa.! Apa kau mendengarku..hei Geum Jan Di .. Ternyata Gu

Jun Pyo, dia berteriak dengan loud speaker dan menyuruh Jan Di menemuinya di pantai. Saat Jan Di

tiba di pantai, dia melihat Jun Pyo berdiri. Awalnya Jan Di ragu2 apa kau benar Gu Jun Pyo. Jun Pyo :

"Bebek buruk rupa kalau memakai baju putih bisa juga menjadi bangau putih (maksudnya

angsa..olok2 khas Jun Pyo)." Jan Di benar2 yakin itu Jun Pyo. Kau benar2 Gu Jun Pyo lalu

mendekatinya. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Aku sangat merindukanmu sampai mau mati

rasanya. Kemudian Jun Pyo berlutut dan mengeluarkan cincin : Geum Jan Di, menikahlah denganku.

Tentu saja saat itu ada suara2 yang mengganggu mereka : Ji Hoo : "Aku keberatan dengan lamaran

itu." Yi Jung : "Aku juga." Woo Bin : "Aku juga, kalian berdua tidak dapat bersepakat tanpa

persetujuan kami."