bpbd:………………………………….. download... · kesatu : untuk melakukan...
TRANSCRIPT
SA RAN DAN MA SU KAN DRAFT IN ST RU KSI GU BE RN U R JA WA
TEN GAH TA HU N 20 15
BPB D:…………………………… ……. .
Formatted: Right: 1,78 cm, Top: 2,29 cm, Bottom: 1,78cm, Width: 21,59 cm, Height: 33 cm
DRAFT
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR : 360/……/…… TAHUN 2015
TENTANG
PENANGANAN DARURAT BENCANA
GUBERNUR JAWA TENGAH,
Dalam rangka penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor, gempa
bumi, tsunami, erupsi gunung api, erupsi gas beracun, kebakaran lahan dan
hutan, angin puting beliung, kekeringan, dan lain-lain yang perlu ditangani
segera di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan ini menginstruksikan :
Kepada : 1. Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah;
2. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah;
3. Para Bupati/Walikota se Jawa Tengah;
4. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
5. Asisten Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah;
6. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah
7. Kepala Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah;
8. Kepala Bakorwil II Provinsi Jawa Tengah;
9. Kepala Bakorwil III Provinsi Jawa Tengah;
10. Kepala BKP Provinsi Jawa Tengah;
11. Kepala BUMD Provinsi Jawa Tengah;
12. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah;
13. Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah;
14. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah;
15. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;
16. Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah;
17. Kepala Dinas Cipkataru Provinsi Jawa Tengah;
18. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
19. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Tengah;
20. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah;
21. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;
22. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi
Jawa Tengah;
23 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah;
24. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah;
25. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah;
26. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi
Jawa Tengah;
27. Kepala BASARNAS Jawa Tengah;
28. Ketua PMI Jawa Tengah;
29. Ketua Kwarda XI Jawa Tengah;
30. Perbankan;
31. PT. Telkom;
32. PT. Pertamina.
Untuk :
KESATU : Untuk melakukan penanggulangan bencana di seluruh wilayah
Jawa Tengah terhadap seluruh ancaman bencana banjir dan
tanah longsor, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, erupsi
gas beracun, kebakaran lahan dan hutan, angin puting beliung,
kekeringan, dan lain-lain yang mengancam dan menyebabkan
kehilangan jiwa dan harta benda serta kerusakan infrastruktur
vital mulai dari status siaga darurat, tanggap darurat, transisi
darurat ke pemulihan dan pemulihan dini melalui kegiatan :
a. Mengaktifkan rencana kontijensi penanggulangan bencana
menjadi rencana operasi;
b. Pencegahan dan siaga bencana;
c. Mengaktifkan pos komando kedaruratan dimulai sejak
ditetapkannya status keadaan darurat bencana;
d. Kaji cepat dan tepat terhadap korban dan kerusakan;
e. Pertolongan, penyelamatan dan evakuasi;
f. Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi (sandang, pangan,
hunian sementara, air bersih, sanitasi dan pelayanan
kesehatan);
g. Perlindungan kelompok rentan;
h. Perbaikan sarana dan infrastruktur vital;
i. Penanggulangan pemulihan dini (early recovery).
KEDUA : a. Melakukan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama untuk
melaksanakan penanganan darurat bencana;
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha untuk
kegiatan penanganan darurat bencana.
KETIGA : Khusus kepada :
1. Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah :
a. Menyiapkan dan mengerahkan kekuatan Tentara Nasional
Indonesia untuk memberikan bantuan evakuasi penduduk
yang terkena bencana;
b. Menyiapkan dan mengerahkan kekuatan Tentara Nasional
Indonesia untuk memberikan bantuan terhadap tugas-
tugas pemerintah di daerah dalam penanggulangan
bencana, termasuk pengerahan sarana peralatan darat,
laut dan udara sesuai dengan kebutuhan;
c. Pendirian posko bencana;
d. Membantu membangun jaringan komunikasi.
d.e. Dalam rangka pengerahan pasukan dalam rangka
penanganan darurat tetap dibawah koordinasi BNPB, BPBD
Provinsi, BPBD Kab/Kota.
2. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah :
a. Menyiapkan dan mengerahkan personil untuk memberikan
bantuan evakuasi penduduk yang terkena bencana;
b. Menyiapkan dan mengerahkan sarana dan prasarana
Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk memberikan
bantuan terhadap tugas-tugas pemerintah di daerah dalam
penanganan darurat bencana;
c. Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat pada lokasi
bencana bersama instansi terkait;
d. Pendirian posko bencana;
e. Membantu jaringan komunikasi;
f. Pengaturan jalur transportasi yang terdampak bencana.
f.g. Dalam rangka pengerahan pasukan dalam rangka
penanganan darurat tetap dibawah koordinasi BNPB, BPBD
Provinsi, BPBD Kab/Kota.
3. Para Bupati/Walikota se Jawa Tengah :
a. Menyebarkanan nomor posko kepada seluruh masyarakat
di wilayahnya melalui media cetak, elektronik dan sosial;
b. Mengerahkan sumber daya (logistik dan peralatan) di
wilayahnya masing-masing;
c. Membuat keputusan penetapan siaga darurat bencana
apabila menurut data/informasi dari Instansi/SKPD terkait
yang mengindikasikan adanya potensi terjadinya bencana;
d. Menetapkan status tanggap darurat dan transisi keadaan
darurat ke pemulihan;
e. Mengoptimalkan peran dan fungsi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah sebagai koordinator dalam penanganan
darurat bencana di daerah;
f. Untuk kabupaten/kota yang belum memiliki Badan
Penanggulangan Bencana Daerah agar mengoptimalkan
peran dan fungsi SKPD yang membidangi penanggulangan
bencana sebagai koordinator dalam penanganan darurat
bencana;
g. Mengalokasikan biaya pelaksanaan penanggulangan
bencana dalam APBD kab/kota;
h. Melaporkan pelaksanaan penanggulangan bencana di
wilayahnya kepada Gubernur dan BPBD Provinsi;
i. Untuk menutup kekurangan peralatan dan sumberdaya
agar pada saat 1 (satu) kabupaten/kota terdampak,
Bupati/Walkota terdekat agar memerintahkan BPBD segera
merapat.
i.j. Mengarahkan SKPD di daerah untuk teribat bersama-sama
dengan BPBD kab/kota dalam penanggulangan bencana
dan mengalokasikasikan anggaran penanggulangan
bencana.
4. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengkoordinasikan seluruh instansi terkait sebagaimana
dimaksud dengan Instruksi Gubernur ini dalam rangka
penanganan darurat bencana;
b. Melaporkan kepada Gubernur atas pelaksanaan
penanganan darurat bencana secara periodik dan sewaktu-
waktu apabila diperlukan;
c. Mengusulkan kepada Gubernur tentang penunjukan
komando darurat bencana pada skala nasional.
5. Asisten Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah :
a. Membantu sekda dalam penanganan bencana;
b. Mengkoordinir SKPD rumpun sosial kemasyarakatan dalam
penanganan bencana.
6. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah :
a. Menghitung dan mengkoordinasikan kebutuhan
paskabencana;
b. Menyiapkan rencana tata ruang wilayah dengan
mempertimbangkan tingkat ancaman bencana.
c. Melakukan pemotretan udara untuk memetakan kerusakan
semua sektor dalam rangka pendataan secara cepat untuk
perencanaan.
7. Kepala Bakorwil I, II dan III Provinsi Jawa Tengah :
Membantu Gubernur dalam penanganan darurat bencana di
wilayahnya;
8. Kepala BKP Provinsi Jawa Tengah :
a. Inventarisasi ketersediaan sumber daya pangan;
b. Memberikan dukungan secara cepat terhadap kebutuhan
dasar pengungsi (beras).
9. Kepala BUMD Provinsi Jawa Tengah :
Mengerahkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
serta dana dalam penanganan darurat bencana
10. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah :
a. Melaksanakan fungsi koordinasi, Komando dan Pelaksana
dalam kegiatan penanganan darurat bencana (status siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi darurat ke
pemulihan) secara terpadu antara Instansi/SKPD terkait
dan Pemerintah Daerah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007;
b. Memberikan dukungan pendampingan operasi penanganan
darurat bencana pada tingkat kabupaten/kota atau
provinsi sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
penanganan darurat bencana yang dimulai sejak Gubernur
menetapkan status siaga darurat, tanggap darurat, dan
transisi darurat ke pemulihan;
c. Melaksanakan fungsi komando untuk pengerahan sumber
daya dan pengkoordinasian penanganan darurat bencana
dimulai dari ditetapkannya status siaga darurat, tanggap
darurat, dan transisi darurat ke pemulihan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
d. Mengelola dana siap pakai pada masa siaga darurat,
tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan;
e. Menyalurkan dana siap pakai bagi Instansi/SKPD terkait
dan BPBD Kab/Kota sesuai kebutuhan dan kewenangan
dalam penanganan darurat bencana;
f. Mengkoordinasi penghitungan dampak kerusakan dan
kerugian serta kebutuhan pasca bencana;
g. Memobilisasi sumber daya manusia, logistik dan peralatan
kepada daerah terdampak bencana sesuai dengan
kebutuhan.
g.h. Membantu/mendampingi/ BPBD kab/kota dalam
pengelolan administrasi, keuangan dan pelaporan.
11. Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah :
a. Terlibat aktif dalam struktur komando penanganan darurat
bencana terutama dalam kebakaran hutan dan lahan serta
air bersih;
b. Memberikan informasi terhadap perkembangan pencemaran
udara (indeks standar pencemaran udara);
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan serta penindakan
bagi perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan
dan lahan.
12. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah :
a. Menyiapkan peta kawasan rawan bencana
gunung api, gempa bumi, tsunami dan peta zona
kerentanan gerakan tanah dan mensosialisasikan kepada
instansi terkait dan masyarakat;
b. Memantau aktivitas gunung api dan
memberikan peringatan dini terhadap ancaman erupsi
gunung api dan gerakan tanah;
c. Bersama satuan reaksi cepat penanggulang
bencana melakukan kaji cepat terhadap kerusakan sarana
dan prasarana akibat bencana sesuai kewenangan;
d. Percepatan pengerahan dan distribusi bahan
bakar;
e. Percepatan perbaikan darurat jaringan utilitas
sesuai kewenangan;
f. Pemasangan dan pemantauan EWS bencana.
f.g. MEMBERIKAN MASUKAN/REKOMENDASI
PADA DAERAH YG TERDAMPAK BENCANA UNTUK
MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KONKRIT (TANAH
LONGSOR)
13. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah :
a. Perbaikan infratruktur vital terhadap adanya
potensi/ancaman bencana dalam status siaga darurat
bencana;
b. Pemulihan jalur transportasi terdampak bencana secara
cepat;
c. Pengerahan alat berat.
14. Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah :
a. Menginventarisasi dan mengidentifikasi tanggul yang kritis
bersama BBWS;
b. Menyediakan bahan banjiran;
c. Pengerahan alat berat;
d. Pengaturan distribusi air;
e. Pemasangan dan pemantauan EWS bencana khusus banjir.
15. Kepala Dinas Cipkataru Provinsi Jawa Tengah :
a. Menginventarisasi dan mengidentifikasi kebutuhan mck dan
air bersih;
b. Pembangunan huntara;
c. Perencanaan relokasi;
d. Melakukan penilaian kerusakan dan kerugian dampak
bencana.
16. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah :
a. Memberikan bantuan sosial dan logistik kepada masyarakat
yang menjadi korban bencana;
b. Bersama satuan reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap korban dan assesment
terhadap kebutuhan logistik dan bantuan sosial sesuai
kewenangan;
c. Menyediakan pemenuhan kebutuhan jaminan hidup;
d. Mendirikan dapur umum;
e. Memberikan pelayanan kepada kelompok rentan akibat
bencana yang memerlukan penanganan khusus.
17. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama satuan reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap kerusakan lahan pertanian,
usaha pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
masyarakat akibat bencana alam;
b. Memulihkan keberlanjutan usaha pertanian, perkebunan
dan peternakan akibat bencana dalam program pemulihan
dini.
18. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah :
a. Kaji cepat jumlah sarana dan prasarana pendidikan serta
tenaga pendidik, siswa yang terdampak bencana;
b. Menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar daerah
terdampak bencana.
19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama satuan reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap korban, fungsi pelayanan
kesehatan, potensi masalah kesehatan dan kebutuhan obat
obatan dan pelayanan kesehatan;
b. Memberikan pertolongan serta bantuan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat korban bencana sesuai
standart;
c. Mendorong tenaga medis, fasilitas kesehatan dan
mendirikan posko kesehatan.
20. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah
Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengidentifikasi aset daerah yang rusak di wilayah
terdampak bencana;
b. Menghitung tingkat kerugian pendapatan akibat dampak
bencana.
21. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah;
a. Menyebarluaskan informasi terkait dengan bencana;
b. Memberikan dukungan media centre sebagai pusat
informasi;
c. Pemasangan dan sosialisasi rambu-rambu daerah rawan
bencana;
d. Pengaturan jalur transportasi terdampak bencana;
e. Menkoordinir dan memobilisasi sarana dan fasilitas
telekomunikasi.
22. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengidentifikasi daerah terdampak dan merencanakan
rehabilitasi lahan;
b. Menyiapkan peta rawan kebakaran hutan dan lahan dan
menyebarkannya kepada pemerintah daerah;
c. Mengisolasi wilayah kebakaran agar tidak meluas.
23. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Tengah :
a. Bersama satuan reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap kerusakan sarana dan
prasarana perikanan, akibat bencana alam;
b. Memulihkan keberlanjutan usaha kelautan dan
perikanan akibat bencana dalam program pemulihan
dini;
c. Memulihkan keberlanjutan budidaya perikanan akibat
dari bencana;
d. Identifikasi masyarakat yang kehilangan penghasilan dari
sektor kelautan dan perikanan akibat bencana.
24. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika :
a. Menyediakan informasi iklim dan cuaca, serta
mensosialisasikannya kepada masyarakat dan instansi
terkait;
b. Memberikan peringatan dini tentang cuaca ekstrim,
informasi kegempaan dan potensi tsunami.
25. Kepala BASARNAS Jawa Tengah :
a. mengkoordinasikan tugas pencarian, penyelamatan dan
evakuasi korban bencana;
b. Bersama tim reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat kebutuhan penyelamatan dan
evakuasi korban
26. Ketua PMI Jawa Tengah :
a. Mengerahkan personilnya membantu evakuasi;
b. Mendirikan dapur umum;
c. Mendorong kebutuhan dasar pengungsi;
d. Mendirikan posko kesehatan.
27. Ketua Kwarda XI Jawa Tengah :
a. Mengerahkan personilnya membantu evakuasi;
b. Mengerahkan personil dalam pendistribusikan kebutuhan
dasar pengungsi;
c. Membantu tim trauma healing.
28. Perbankan :
a. Memberikan kemudahan akses transaksi perbankan
diwilayah terdampak bencana termasuk hari libur;
b. Menjadwal ulang proses pembayaran angsuran bagi
masyarakat terdampak bencana.
29. PT. Telkom :
a. Membantu penyebaran nomor posko;
b. Memastikan komunikasi berjalan lancar di wilayah
terdampak bencana.
30. Pertamina :
Menjamin ketersediaan bahan bakar di wilayah terdampak
bencana;
Ditetapkan di Semarang pada tanggal, Februari 2015
GUBERNUR JAWA TENGAH,
H. GANJAR PRANOWO, S.H., MIP
SARAN DAN MASUKAN DRAFT INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
TAHUN 2015
BPBD : KABUPATEN KEBUMEN
1. Gubernur menginstruksikan agar bupati/walikota menyediakan Dana
Siap Pakai dalam penanganan Darurat Bencana dalam APBD,
sebagaimana dijelaskan dalam pasal 15 PP Nomor : 22 Tahun 2008
tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.
2. Mensinergikan setiap Program dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam
SKPD masing masing dalam rangka PRB ( Pengurangan Resiko
Bencana ).
DRAFT
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR : 360 / / / TAHUN 2015
TENTANG
PENANGANAN DARURAT BENCANA
GUBERNUR JAWA TENGAH,
Dalam rangka penanggulangan bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, erupsi
gunung api, erupsi gas beracun, kebakaran lahan dan hutan, angin putting beliung, kekeringan
dan lain-lain yang perlu ditangani segera di seluruh Wilayah Jawa Tengah dengan ini
menginstruksikan :
Kepada : 1. Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah;
2. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah;
3. Para Bupati/Walikota se Jawa Tengah;
4. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
5. Asisten Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah;
6. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah;
7. Kepala Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah;
8. Kepala Bakorwil II Provinsi Jawa Tengah;
9. Kepala Bakorwil III Provinsi Jawa Tengah;
10. Kepala BKP Provinsi Jawa Tengah;
11. Kepala BUMD Provinsi Jawa Tengah;
12. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah;
13. Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah;
14. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah;
15. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;
16. Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah;
17. Kepala Dinas Cipkataru Provinsi Jawa Tengah;
18. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
19. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi
Jawa Tengah;
20. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah;
21. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;
22. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi
Jawa Tengah;
23. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa
Tengah;
24. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah;
25. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah;
26. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Jawa
Tengah;
27. Kepala BASARNAS Jawa Tengah;
29. Ketua PMI Jawa Tengah;
30. Ketua Kwartir Daerah XI Jawa Tengah; ( Tambahan )
31. Perbankan;
32. PT. Telkom;
33. PT. Pertamina.
Untuk :
KESATU : untuk melakukan penanggulangan bencana di seluruh wilayah Jawa Tengah
terhadap seluruh ancaman bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi,
tsunami, erupsi gunung api, erupsi gas beracun, kebakaran lahan dan hutan,
anging putting beliung, kekeringan, dan lain-lain yang mengancam dan
menyebabkan kehilangan jiwa dan harta benda serta kerusakan infrastruktur
vital, mulai dari status siaga darurat, tanggap darurat, transisi darurat ke
pemulihan dan pemulihan dini melalui kegiatan :
a. Mengaktifkan rencana kontijensi penanggulangan bencana menjadi
rencana operasi;
b. Pencegahan dan siaga bencana;
c. Mengaktifkan pos komando kedaruratan dimulai sejak ditetapkannya
status keadaan darurat bencana;
d. Kaji cepat dan tepat terhadap korban dan kerusakan;
e. Pertolongan, penyelamatan dan evakuasi;
f. Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi (sandang, pangan, hunian
sementara, air bersih, sanitasi dan pelayanan kesehatan;
g. Perlindungan kelompok rentang;
h. Perbaikan sarana dan infrastruktur vital;
i. Penanggulangan pemulihan dini ( early recovery );
KEDUA : a. Melakukan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama untuk melaksanakan
penanganan darurat bencana.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha untuk kegiatan
penanganan darurat bencana.
KETIGA : Khusus kepada
1. Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah :
a. Menyiapkan dan mengerahkan kekuatan Tentara Nasional
Indonesia, untuk memberikan bantuan evakuasi penduduk yang
terkena bencana;
b. Menyiapkan dan mengerahkan kekuatan Tenata Nasional
Indonesia untuk memberikan bantuan terhadap tugas-tugas
pemerintah di daerah dalam penanggulangan bencana termasuk
pengerahan sarana peralatan darat, laut dan udara sesuai dengan
kebutuhan;
c. Pendirian Pos Komando Bencana;
d. Membantu membangun jaringan komunikasi;
2. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah :
a. Menyiapkan dan mengerahkan personil untuk memberikan
bantuan evakuasi penduduk yang terkena bencana;
b. Menyiapkan dan mengerahkan sarana dan prasarana Kepolisian
Daerah Jawa Tengah untuk memberikan bantuan terhadap tugas-
tugas pemerintah di daerah dalam penanganan darurat bencana;
c. Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat pada lokasi
bencana bersama instansi terkait;
d. Pendirian Pos Komando Bencana
e. Membantu jaringan komuniasi;
f. Pengaturan jalur transportasi yang terdampak bencana;
3. Para Bupati / Walikota se Jawa Tengah :
a. Menyebarkan nomor posko kepada seluruh masyarakat di
wilayahnya melalui media cetak, elektronik dan sosial;
b. Mengerahkan sumber daya (logistik dan peralatan) di wilayahnya
masing-masing;
c. Membuat keputusan penetapan siaga darurat bencana apabila
menurut data / informasi dari instansi / SKPD terkait yang
mengindikasikan adanya potensi terjadi bencana;
d. Menetapkan status tanggap darurat dan transisi keadaan darurat
ke pemulihan;
e. Mengoptimalkan peran dan fungsi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah sebagai koordinator dalam penanganan darurat
bencana di daerah;
f. Untuk Kabupaten / Kota yang belum memiliki Badan
Penanggulangan Bencana Daerah agar mengoptimalkan peran
dan fungsi SKPD yang membidangi penanggulangan bencana
sebagai koordinator dalam penanganan darurat bencana;
g. Mengalokasikan biaya pelaksanaan penanggulangan bencana
dalam APBD Kabupaten / Kota;
h. Melaporkan pelaksanaan penanggulangan bencana di wilayahnya
kepada Gubernur dan BPBD Provinsi Jawa Tengah;
i. Untuk menutup kekurangan peralatan dan sumberdaya agar pada
saat 1 (satu) Kabupaten / Kota terdampak, Bupati / Walikota
terdekat agar memerintahkan BPBD segera merapat;
4. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengkoordinasikan seluruh instansi terkait sebagaimana
dimaksud dengan instruksi Gubernur ini dalam rangka
penanganan darurat bencana;
b. Melaporkan kepada Gubernur atas pelaksanaan penanganan
darurat bencana secara periodik dan sewaktu-waktu apabila
diperlukan;
c. Mengusulkan kepada Gubernur tentang penunjukan Komando
Darurat Bencana pada skala nasional;
5. Asisten Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah :
a. Membantu Sekretaris Daerah dalam penanganan bencana;
b. Mengkoordinir SKPD rumpun sosial kemasyarakatan dalam
penanganan bencana;
6. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah :
a. Menghitung dan mengkoordinasikan kebutuhan paska bencana;
b. Menyiapkan rencana tata ruang wilayah dengan
mempertimbangkan tingkat ancaman bencana;
c. Melakukan pemotretan udara untuk memetakan kerusakan semua
dalam rangka pendataan secara cepat untuk perencanaan;
7. Kepala Bakorwil I, II dan III Provinsi Jawa Tengah :
- Membantu Gubernur dalam penanganan darurat bencana di
wilayahnya;
8. Kepala BKP Provinsi Jawa Tengah :
a. Inventarisasi ketersediaan sumber daya pangan;
b. Memberikan dukungan secara cepat terhadap kebutuhan dasar
pengungsi (beras);
9. Kepala BUMD Provinsi Jawa Tengah :
- Mengerahkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
dana dalam penanganan darurat bencana;
10. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah :
a. Melaksanakan fungsi koordinasi, Komdano dan Pelaksana dalam
kegiatan penanganan darurat bencana (status siaga darurat,
tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan) secara terpadu
antara Instansi / SKPD terkait dan Pemerintah Daerah sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007;
b. Memberikan dukungan pendampingan operasi penanganan
darurat bencana pada Tingkat Kabupaten / Kota atau Provinsi
sesuai dengan kondisi atau kebutuhan penanganan darurat
bencana yang dimulai sejak Gubernur menetapkan status siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan;
c. Melaksanakan fungsi komando untuk ppengerahan sumber daya
dan pengkoordinasian penanganan darurat bencana dimulai dari
ditetapkannya status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi
darurat ke pemulihan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
d. Mengelola dana siap pakai pada masa siaga darurat, tanggap
darurat dan transisi darurat ke pemulihan;
e. Menyalurkan dana siap pakai bagi instansi / SKPD terkait dan
BPBD Kabuoaten / Kota sesuai kebutuhan dan kewenangan
dalam penanganan darurat bencana;
f. Mengkoordinasikan penghitungan dampak kerusakan dan
kerugian serta kebutuhan paska bencana;
g. Memobilisasi sumber daya manusia, logistic dan peralatan
kepada daerah terdampak bencana sesuai dengan kebutuhan;
11. Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah :
a. Terlibat aktif dalam struktur komando penanganan darurat
bencana terutama dalam kebakaran hutan dan lahan serta air
bersih;
b. Memberikan informasi terhadap perkembangan pencemaran
undara (indeks standar pencemaran udara);
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan serta penindakan bagi
perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan;
12. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah :
a. Menyiapkan peta kawasan rawan bencana gunung api, gempa
bumi, tsunami dan peta zona kerentanan gerakan tanah dan
mensosialisasikan kepada instansi terkait dan masyarakat;
b. Memantau aktifitas gunung api dan memberikan peringatan dini
terhadap ancaman erupsi gunung api dan gerakan tanah;
c. Bersama satuan reaksi cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap kerusakan sarana dan prasarana
akibat bencana sesuai kewenangan;
d. Percepatan pengerahan dan distribusi bahan bakar;
e. Percepatan perbaikan darurat jaringan utilitas sesuai
kewenangan;
f. Pemasangan dan pemantauan EWS Bencana;
13. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah :
a. Perbaikan infrastruktur vital terhadap adanya potensi / ancaman
bencana dalam status siaga darurat bencana;
b. Pemulihan jalur transportasi terdampak bencana secara cepat;
c. Pengerahan alat berat;
14. Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah :
a. Menginventarisasi dan mengindentifikasi tanggul yang kritis
bersama BBWS.
b. Menyediakan bahan banjiran;
c. Pengerahan alat berat;
d. Pengaturan distribusi air;
f. Pemasangan dan pemantauan EWS bencana khusus banjir;
15. Kepala Dinas Cipkataru Provinsi Jawa Tengah :
a. Menginventarisasi dan mengidentifikasi kebutuhan MCK dan
Air Bersih;
b. Pembangunan Huntara;
c. Perencanaan relokasi;
d. Melakukan penilaian kerusakan dan kerugian dampak bencana;
16. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah :
a. Memberikan bantuan sosial dan logistik kepada masyarakat yang
menjadi korban bencana;
b. Bersama Satuan Reaksi Cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap korban dan assessment terhadap
kebutuhan logistic dan bantuan sosial sesuai kewenangan;
c. Menyediakan pemenuhan kebutuhan jaminan hidup;
d. Mendirikan dapur umum;
e. Memberikan pelayanan kepada kelompok rentan akibat bencana
yang memerlukan penanganan khusus;
17. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi
Jawa Tengah :
a. Bersama Satuan Reaksi Cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap lahan pertanian, usaha pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan masyarakat akibat bencana
alam;
b. Memulihkan keberlanjutan usaha pertanian, perkebunan dan
peternakan akibat bencana dalam program pemulihan dini;
18. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah :
a. Kaji cepat jumlah sarana dan prasarana pendidikan serta tenaga
pendidik, siswa yang terdampak bencana;
b. Menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar daerah
terdampak bencana;
19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama Satuan Reaksi Cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap korban, fungsi pelayanan
kesehatan, potensi masalah kesehatan dan kebutuhan obat-obatan
serta pelayanan kesehatan;
b. Memberikan pertolongan serta bantuan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat korban bencana sesuai standart;
c. Mendorong tenaga medis, fasilitas kesehatan dan mendirikan
posko kesehatan;
20. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi
Jawa Tengah :
a. Mengindentifikasi asset daerah yang rusak di wilayah terdampak
bencana;
b. Menghitung tingkat kerugian pendapatan akibat dampak
bencana;
21. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa
Tengah :
a. Menyebarluaskan informasi terkait dengan bencana;
b. Memberikan dukungan media centre sebagai pusat informasi;
c. Pemasangan dan sosialisasi rambu-rambu daerah rawan bencana;
d. Pengaturan jalur transportasi terdampak bencana;
e. Mengkoordinir dan memobilisasi sarana dan fasilitas
telekomunikasi;
22. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengidentifikasi daerah terdampak dan merencanakan
rehabilitasi lahan;
b. Menyiapkan peta rawan kebakaran hutan dan lahan,
menyebarkannya kepada Pemerintah Daerah;
c. Mengisolasi wilayah kebakaran agar tidak meluas;
23. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama Satuan Reaksi Cepat penanggulangan bencana
melakukan kaji cepat terhadap kerusakan sarana dan prasarana
perikanan, akibat bencana alam;
b. Memulihkan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan akibat
bencana dalam program pemulihan dini;
c. Memulihkan keberlanjutan budidaya perikanan akibat dari
bencana;
d. Identifikasi masyarakat yang kehilangan penghasilan dari sector
kelautan dan perikanan akibat bencana;
24. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Jawa
Tengah :
a. Menyediakan informasi iklim dan cuaca, serta
mensosialisasikannya kepada masyarakat dan instansi terkait;
b. Memberikan peringatan dini tentang cuaca ekstrim, informasi
kegempaan dan potensi tsunami;
25. Kepala BASARNAS Jawa Tengah :
a. Mengkoordinasikan tugas pencarian, penyelamatan dan evakuasi
korban bencana;
b. Bersama Tim Reaksi Cepat penanggulangan bencana melakukan
kaji cepat kebutuhan penyelamatan dan evakuasi korban;
26. Ketua PMI Jawa Tengah :
a. Mengerahkan personilnya membantu evakuasi;
b. Mendirikan dapur umum;
c. Mendorong kebutuhan dasar pengungsi;
d. Mendirikan posko kesehatan;
27. Ketua Kwarda XI Jawa Tengah :
a. Mengerahkan personilnya membantu evakuasi;
b. Mengerahkan personil dalam pendistribusian kebutuhan dasar
pengungsi;
c. Membantu Tim Trauma Healing;
27. Perbankan :
a. Memberikan kemudahan akses transaksi perbankan di wilayah
terdampak bencana bermasuk hari libur;
b. Menjadwalkan ulang proses pembayaran angsuran bagi
masyarakat terdampak bencana;
28. PT. Telkom :
a. Membantu penyebaran nomor Posko;
b. Memastikan komunikasi berjalan lancer di wilayah terdampak
bencana;
29. PT. Pertamina :
- Menjamin ketersediaan bahan bakar di wilayah terdampak
bencana;
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal Pebruari 2015
GUBERNUR JAWA TENGAH
H. GANJAR PRANOWO, SH., MIP.
SARAN DAN MASUKAN DRAFT INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
TAHUN 2015.
BPBD : KABUPATEN PURWOREJO
1. Agar disesuaikan dengan peraturan yang lainnya, sehingga instruksi ini merupakan
penekanan dari pelaksanaan keikutsertaan Institusi Pemerintah, BUMD, Organisasi dan
lembaga lainnya dalam penanggulangan bencana, diperhatikan pula instruksi ini tidak
bertentangan dengan Tupoksi masing-masing SKPD.
2. Instruksi ini ditujukan kepada SKPD dan lain-lain, perlu ditambah kepada Ketua Kwarda
XI Jawa Tengah, karena dalam uraian instruksi tercantum Kwarda XI Jawa Tengah.
3. Pangdam IV Diponegoro agar memerintahkan kepada Dandim dan Satuan TNI lainnya
yang berada di daerah untuk berkoordinasi dengan Bupati / Walikota setempat dalam
keikutsertaannya penanggulangan bencana utama saat tanggap darurat.
4. Kapolda agar memerintahkan kepada Kapolres dan Jajaran Polri lainnya, untuk
berkoordinasi dengan Bupati / Walikota setempat dalam ambil perannya dalam
penanganan darurat bencana di wilayahnya.
5. Semua SKPD Tingkat Provinsi agar berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dalam rangka
meminta data / informasi ke SKPD Tingkat Kabupaten / Kota yang terdampak bencana;
SARAN DAN MASUKAN
DRAFT INSTRUKSI GUBERNURJAWA TENGAH TENTANG
PENANGANAN DARURAT BENCANA
A. Pada Diktum Kesatu
1. Pada kalimat pembuka diktum kesatu : Apa perbedaan penggunaan istilah transisi darurat ke pemulihan dengan pemulihan dini Catatan : a. Berdasarkan Perka Nomor 6A Tahun 2011, pengertian Transisi
Darurat ke Pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara/permanen (berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang) dengan tujuan agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.
b. Berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2008 pasal 24, istilah yang ada adalah Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital
Penggunaan istilah ini terkait dengan penggunaan Dana Siap Pakai dan Dana Tidak Terduga.
2. Pada huruf b diktum kesatu : bahwa kegiatan pencegahan dan siaga bencana berdasarkan UU 24/20017 dan PP 21/2008 : masuk dalam kegiatan pra bencana, tidak masuk dalam kegiatan penanganan darurat, padahal Instruksi Gubernur yang disusun ini tentang Penanganan Darurat.
3. Pada huruf f Diktum Kesatu : berdasarkan PP 21/2008 pasal 52 : a. pemenuhan kebutuhan dasar juga termasuk pelayanan psikososial,
perlu ditambahkan. b. Apakah pemenuhan kebutuhan dasar hanya untuk pengungsi,
bagaimana dengan korban bencana yang tidak mengungsi ?
4. Pada huruf h diktum kesatu : berdasarkan PP 21/2008 pasal 54, istilah yang digunakan adalah Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital, hal ini terkait dengan penggunaan DSP. Apabila menggunakan istilah Perbaikan Sarana dan Infrasturuktur Vital bisa ditafsirkan masuk kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, padahal Instruksi Gubernur ini mengenai PENAGANAN DARURAT.
5. Pada huruf i Diktum Kesatu : penggunaan istilah pemulihan dini (early recovery) dalam ketentuan ini apakah sudah tepat, manakala dikaitkan dengan dasar hukum yang dijadikan acuan (UU atau PP), apabila pemulihan dini sama dengan Pemulihan segera prasaran dan sarana vital sesuai PP 21/2008 pasal 54, maka kegiatan ini sudah ada dalam diktum kesatu huruf h.
B. Diktum kedua huruf a : penggunaan istilah kolaborasi ?
C. Diktum ketiga nomor 3 :
a. Huruf a : menyebarkanan = menyebarkan b. Huruf b : sumber daya, termasuk personil/manusia ? c. Huruf e : BPBD sebagai koordinator ? berdasarkan UU 24/2007 pasal 23
ayat (2) : BPBD mempunyai fungsi koordinasi, fungsi komando dan fungsi pelaksana.
d. Huruf i : istilah “merapat” dalam......agar memerintahkan BPBD segera merapat.......... apakah sudah pas ?
Catatan : Dalam daftar lembaga terkait ada 32 SKPD/lembaga, tapi dalam diktum
perintah hanya ada 30 SKPD/lembaga. Masih kurang 2.
SARAN DAN MASUKAN DRAFT INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2015
BPBD KABUPATEN PEMALANG
- Draft Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor : 360/ / TA 2015
Tentang Penanganan Darurat Bencana
Kami menanggapi sudah benar
- Kami Siap menindaklanjuti apabila draft sudah diputuskan resmi menjadi Instruksi resmi
Gubernur dan bahkan sebagai langkah kerja di Daerah Kabupaten/Kota
5)
6)
4) Dinas Tenaga Ketjq Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah :
a. Memfasilitasi program transmigrasi bagi penduduk yang terdampak b,encana danwilayahnya masuk kawasan rawan bencana.
b. Memberikan pelayanan kepengurusan kependudukan berupa Akta Kelahiraru KartuKehmrga, dan Karfu Tanda Penduduk yang rusak maupun hilang bagi pendudnk yangterdampak bencana.
Badan Anip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah :
Mengidentifikasi kerusakan arsip daeratr (surat/naskah dinas) dan bahan pustaka yangterdampak berrcana
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah :
a. Melakukan k{ian cepat terhadap kerusakanlhilangnya batas sawah penduduk yangterdampak bencana.
b. Memberikan kemudahan pelayanan kepengurusan pertanahan berupa sertifikat tanahyang rusak mauprm hilang bagi pendudr* yang terdanrpak bencana
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah :
a. Melakukan kajian cepat terhadap kerusakan dan kerugian sarana prasarana tempat-tempat ibadah yang terdampak bencana.
b. Memberikan kemudahan pelayanan arsip atau duptikat berupa buku nikahyang rusak maupun hilang hgi penduduk yang terdampak bencana
Demak, Maret 2015
BADAN
7)
KEPALA PELAKSANAAN BENCANADAERAH
Utama Muda14 198803 I 002
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAKB ANAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
JalanBhayangkaraBaruNo. 15 TelpiFax. (0291) 682200 Demak- 59515
NomorLampiranPerihal
36ot &w2 (dua) lembarPengiriman Saran dan MasukanDraft Instruksi Gubernur Jawa Tengah
Demak, TIe Maret}Ali
Kepada:Yth. Kepala Pelaksana Harian
BPBD Provinsi Jawa Tengahdi-
Semarang
Menindaklanjuti surat Saudara nomor 3601107212015 tanggal 23 Maret 2015perihal Saran dan Masukan Draft Instruksi Penanggulangan Bencana.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka bersama ini kami kirimkandengan hormat Sarul dan Masukan Drdft Instruksi Gubernrn Jawa Tengah tentangPedoman Penanganan Darurat Bencana di Jawa Tengah (dalam bentuk hard copy dansoft copy) sebagaimana terlampir.
Demikian untuk menjadikan maklum.
ALA PELAKSANAAN BENCANA DAERAH
DEMAK
Utama Muda
Teubucatr : disampaikan kepada Yth. :
l. Bupati Demak (sebagai laporan) ;2. KepalaBakorwil l Jawa Tengah;3. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Demak;4. Arsip.
NrP. 19590714 198803 I 002
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAKBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Jalan Bhayangkara Baru No. 15 TelptFa"x. (029I) 682200 Demak - 59515
l.
z.
3.
4.
SARAN DAN MASUKANDRAT'T INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
TENTANG PDIX}MAII PENAhIGANAN DARURAT BENCANA
Koreksi pada halaman 43. ParaBupati/lValikota se Jawa Tengah :
a. Menvebarkanan yang benar adalah Menvebarluaskan
Koreksi padahalaman l0SKPD 17. Kepala Dinas Pertaniarq Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.Dalam instruksinya masih tercampur de,ngan SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan, DinasPeternakan dan Kesehatan Hewan" serta Dinas Perkebunan.Seharusnya berdiri sendiri, yaitu :
a. Bersama satuan rffi*si cepat penanggulangan bencana melakukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian lahan pertanian dan usaha pertanian masyarakat akibat bencanaalam;
b. Memulihkan yang keberlanjutan usaha pertanian akibat bencana dalam program pemulihandini.
Tambahan pada halaman 10SKPD 18. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.Untuk instruksi agar di tambah yaitu :
c. Memberikan kemudatran pelayanan kepengurusan arsip-arsip dibidang pendidikan berupaijazallsertifikasi yang rusak maupun hilang bagi penduduk yang terdampak bencana-
Perlu menambah beberapa SKPD dalam Draft Pedoman Penanganan Darurat Bencana di JawaTengah, yaitu :
1) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama satuan reaksi cepat pemnggulangan bencana melakukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian usalra peternakan masyarakat akibat bencana alam ;
b. Memulihkan yang keberlanjutan usaha peternakan akibat bencana dalam programpemulihan dini.
2) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah :
a- Bersama safinn reaksi cepat pemnggulangan bencana melalrukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian lahan pertebunan dan usaha masyarakat akibatbencana alam.
b. Memulihkan yang keberlanjutan usalra perkebunan akibat bencana dalam programpemulihan dini.
3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengidcntifikasi aset destinasi kebudayaan dan pariwisata baik berupa benda purbakaladan permuseuman (museum) yang rusak diwilayah terdampak bencana.
b. Mengitung tingkat kerugian pendapatan akibat dampak bencana
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAKB ANAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
JalanBhayangkaraBaruNo. 15 TelpiFax. (0291) 682200 Demak- 59515
NomorLampiranPerihal
36ot &w2 (dua) lembarPengiriman Saran dan MasukanDraft Instruksi Gubernur Jawa Tengah
Demak, TIe Maret}Ali
Kepada:Yth. Kepala Pelaksana Harian
BPBD Provinsi Jawa Tengahdi-
Semarang
Menindaklanjuti surat Saudara nomor 3601107212015 tanggal 23 Maret 2015perihal Saran dan Masukan Draft Instruksi Penanggulangan Bencana.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka bersama ini kami kirimkandengan hormat Sarul dan Masukan Drdft Instruksi Gubernrn Jawa Tengah tentangPedoman Penanganan Darurat Bencana di Jawa Tengah (dalam bentuk hard copy dansoft copy) sebagaimana terlampir.
Demikian untuk menjadikan maklum.
ALA PELAKSANAAN BENCANA DAERAH
DEMAK
Utama Muda
Teubucatr : disampaikan kepada Yth. :
l. Bupati Demak (sebagai laporan) ;2. KepalaBakorwil l Jawa Tengah;3. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Demak;4. Arsip.
NrP. 19590714 198803 I 002
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAKBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Jalan Bhayangkara Baru No. 15 TelptFa"x. (029I) 682200 Demak - 59515
l.
z.
3.
4.
SARAN DAN MASUKANDRAT'T INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
TENTANG PDIX}MAII PENAhIGANAN DARURAT BENCANA
Koreksi pada halaman 43. ParaBupati/lValikota se Jawa Tengah :
a. Menvebarkanan yang benar adalah Menvebarluaskan
Koreksi padahalaman l0SKPD 17. Kepala Dinas Pertaniarq Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.Dalam instruksinya masih tercampur de,ngan SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan, DinasPeternakan dan Kesehatan Hewan" serta Dinas Perkebunan.Seharusnya berdiri sendiri, yaitu :
a. Bersama satuan rffi*si cepat penanggulangan bencana melakukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian lahan pertanian dan usaha pertanian masyarakat akibat bencanaalam;
b. Memulihkan yang keberlanjutan usaha pertanian akibat bencana dalam program pemulihandini.
Tambahan pada halaman 10SKPD 18. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.Untuk instruksi agar di tambah yaitu :
c. Memberikan kemudatran pelayanan kepengurusan arsip-arsip dibidang pendidikan berupaijazallsertifikasi yang rusak maupun hilang bagi penduduk yang terdampak bencana-
Perlu menambah beberapa SKPD dalam Draft Pedoman Penanganan Darurat Bencana di JawaTengah, yaitu :
1) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah :
a. Bersama satuan reaksi cepat pemnggulangan bencana melakukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian usalra peternakan masyarakat akibat bencana alam ;
b. Memulihkan yang keberlanjutan usaha peternakan akibat bencana dalam programpemulihan dini.
2) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah :
a- Bersama safinn reaksi cepat pemnggulangan bencana melalrukan kaji cepat terhadapkerusakan dan kerugian lahan pertebunan dan usaha masyarakat akibatbencana alam.
b. Memulihkan yang keberlanjutan usalra perkebunan akibat bencana dalam programpemulihan dini.
3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah :
a. Mengidcntifikasi aset destinasi kebudayaan dan pariwisata baik berupa benda purbakaladan permuseuman (museum) yang rusak diwilayah terdampak bencana.
b. Mengitung tingkat kerugian pendapatan akibat dampak bencana
5)
6)
4) Dinas Tenaga Ketjq Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah :
a. Memfasilitasi program transmigrasi bagi penduduk yang terdampak b,encana danwilayahnya masuk kawasan rawan bencana.
b. Memberikan pelayanan kepengurusan kependudukan berupa Akta Kelahiraru KartuKehmrga, dan Karfu Tanda Penduduk yang rusak maupun hilang bagi pendudnk yangterdampak bencana.
Badan Anip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah :
Mengidentifikasi kerusakan arsip daeratr (surat/naskah dinas) dan bahan pustaka yangterdampak berrcana
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah :
a. Melakukan k{ian cepat terhadap kerusakanlhilangnya batas sawah penduduk yangterdampak bencana.
b. Memberikan kemudahan pelayanan kepengurusan pertanahan berupa sertifikat tanahyang rusak mauprm hilang bagi pendudr* yang terdanrpak bencana
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah :
a. Melakukan kajian cepat terhadap kerusakan dan kerugian sarana prasarana tempat-tempat ibadah yang terdampak bencana.
b. Memberikan kemudahan pelayanan arsip atau duptikat berupa buku nikahyang rusak maupun hilang hgi penduduk yang terdampak bencana
Demak, Maret 2015
BADAN
7)
KEPALA PELAKSANAAN BENCANADAERAH
Utama Muda14 198803 I 002