bphokey-aleq

7/26/2019 BPHOKEY-ALEQ

1/43

BENIGN PROSTATE HIPERPLASIA

dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACSSertifikasi dosen: 12107102411578

Bagian SMF Ilmu Bedah RS UMM

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang


2/43

Definisi

BPH : benign prostatic hyperplasia

BPE : benign prostatic enlargement

BPO : benign prostatic obstruction

BOO : bladder outlet obstruction

BPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


3/43

EPIDEMIOLOGI

Faktor risiko BPH:

Insidens BPH me seiring dg pertambahan usia, khususnya >50 thn

Umur

Ras Etnik

Sejarah Keluarga

Perokok Penyakit Kronis (HT, CAD, & DM)



4/43

PREVALENSI

UMUR

40 - 50

50 - 6060 - 70

70 - 80

80 - 90

PREVALENSI

20%

40%55%

80%

90%

Prevalensi BPH seiring dg pertambahan usia (Berry, 1993)


0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

( 1- 10 ) ( 11 -2 0 ) ( 21 -3 0 ) ( 31 -4 0) ( 41 -5 0 ) ( 51 -6 0 ) ( 61 -7 0) ( 71 -8 0) ( 81 -9 0 +)

Prev

(%)

BPH

Pathology

Age range in year(Leary, M.P.O - 1995)


5/43

PREVALENSI DI BEBERAPA NEGARA

Table : International comparison of lower urinary tract symptoms

Country % prevalence of moderate to severe urinary symptoms (I-PSS > 8)

50 - 59 years 60 - 69 years 70 - 79 years

Asia 1) 29 40 56

China 2) 24 33 49

Australia 3) 36 33 37

USA 4) 31 36 44

Canada 15 27 31

The Netherlands 5) 26 30 36

France6)

8 14 271. Includes both hospital - clinic - based and community - based study

2. Community - based urban and rural (n=1,074)

3. Hospital - clinic - based urban (n=146)

4. Community - based study 0f 2,115 men, 40 - 79 years of age, rescaled AUA score

5. Community - based scores for 502 men, 55-59, 60-69, and 70-74 years of age

6. Nationwide probability sample of 2,011 men, 50-80 years of age

(Homma et. al., 1997)



6/43

MANIFESTASIKLINIS & PATOFISIOLOGI

Anatomi lokasi dari prostat yg mengelilingi urethra

memegang peranan penting pd patofisiologi BPH

Meskipun demikian, keparahan Gx obstruksi uretra,

tidak berhubungan dg besarnya prostat



7/43


PATOFISIOLOGI


8/43

Refluks vesiko-ureter

Hidroureter

Hidronefrosis

Pionefrosis Pilonefrosis

Gagal ginjal

Ginjal & ureter

Hipertrofi otot detrusor

Trabekulasi

Terbentuk selula, sakula

Divertikel buli-buli

Buli-buli berkontraksi

lebih kuat

Tekanan intravesikal

Penyempitan lumenuretra prostatika

Hiperplasia prostatPATOFISIOLOGI


9/43

PROSTAT



10/43

ANATOMI



11/43BPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


12/43

BPH hiperplasi jaringan disekitar uretra

membentuk pseudo/ surgical capsule



13/43

KOMPLIKASI BPH

Buli-buli - divertikel- batu- infeksi

- hematuri

Ginjal - hidronefrosis- pielonefritis- gagal ginjal

Di luar UT - hernia

- hemorrhoid



14/43

DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan harus dilakukan (mandatory)

2. Pemeriksaan yg dianjurkan (recommended)

3. Pemeriksaan tambahan (optional)

( IAUI GUIDELINES, 2003)



15/43

1. Anamnesis yang difokuskan pada Gx LUTS

emeriksaan yang harus dilakukan


a. OBSTRUKSI:

- Hesitansi harus mengejan saat miksi

- Pancaran miksi lemak- Intermittensi pancara urine berhenti berulang-ulang

- Miksi tidak puas

- Menetes setelah miksi

b. IRITASI

- Frekuensi (sering miksi)

- Nokturia (sering miksi malam hari)

- Urgensi (nyeri suprapubik & diikuti rasa ingin miksi)

- Disuria (nyeri saat miksi)


16/43

2. Pemeriksaan fisik & colok dubur (DRE)

area supra pubik distensi VU +/-, nyeri tekan +/-

refleks bulbo cavernosus (BCR)

colok dubur / RT:

- tonus sfingter ani, mukosa rektum, ampula rektum,massa, nyeri tekan +/-

- prostat besar, konsistensi, nodul, batas, simetrisantar lobus, & nyeri tekan

3. Urinalisis


Dips ti ck tes t ing :

Sedimen urin mencari kemungkinan UTI

Pox kultur urin mencari jenis kuman sekaligus menentukan

sensitifitas kuman thdp antimikroba yg

diujikan.


17/43

DerajatTemuan klinis saat

RT

Estimasi penonjolan

prostat kedlm lumen

rektum

Sisa volume

urin

I

Penonjolan prostat,

batas atas mudah

teraba

1 - 2 cm100 ml

IV > 4 cm Retensi urin total

erajat Hiperplasia Prostat enigna

erdasarkan Gambaran Klinik



18/43

1. PSA (usia


19/43

International Prostate Symptom Score (IPSS)


Seberapa sering Anda tidak dapat

menahan keinginan untuk kencing?


20/43

CATATAN HARIAN MIKSI



21/43

IPSS (Internat ional Prostate Symptom Score)

WHO & AUA

7 pertanyaan ttg keluhan miksi (skor 0 5)- ringan : 0 - 7- sedang : 8 - 19- berat : 20 - 35

1 pertanyaan ttgKualitas Hidup (QoL) (skor 1 7)

Penilaian Gejala



22/43

Pemeriksaan Tambahan(Dokter umum, dokter spesialis non urologi, spesialis urologi)

1. USG transabdominal (TAUS) / transrektal (TRUS)

2. Pancaran urine dg uroflowmeter

a. > 15 cc/det : non obstruksi

b. 10-15 cc/det : borderline

c. < 10 cc/det : obstruksi

3. Volume residual urine (=post voiding residual urine)- Normal : 0,09 2,24 cc (variasi )- Cara periksa : a. Invasif kateterisasi post voiding

b. Non invasif USG post voiding



23/43

TRUS (Trans Rectal Ultrasound)



24/43

UROFLOWMETRI



25/43

Pemeriksaan tambahan

Urodinamika (Pressure Flow Study)

lebih baik dari uroflowmetri ok dpt diketahui etiologi pancaran

lemah apakah akibat:

a. Obstruksi leher buli + uretra (BOO)

b. Kelemahan kontraksi otot-otot detrusor

Urethrosistoskopi- sifat : invasif

- guna u/ mengetahui:

a. pembesaran prostat

b. obstruksi uretra + leher buli-buli

c. batu buli, trabekulasi + divertikelBPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


26/43

URODINAMIK



27/43

IVP

Voiding cystourethrography

Retrograde urethrography

Urethral Pressure Profilometry

External urethral sphincter electromyography

Filling cystometrography

Pemeriksaan yg TidakDianjurkan



28/43

PENATALAKSANAAN

Pemantauan (watchful waiting)- Px tdk di Tx tp perkembangannya diawasi

- Indikasi : skor IPSS < 7

- KIE berupa:

a. Jgn >> minum dan kopi / alkohol stlh makan malam

b. Kurangi konsumsi kopi / coklat (iritasi buli)

c. Batasi obat flu yg mgd PPA (simpatis )

d. Jgn menahan miksi tll lama

- Kontrol tiap 6 bulan & lakukan pemeriksaan:

a. Keluhan Px c. Pancaran urineb. IPSS d. Vol. residu urine

Terapi Medikamentosa

Terapi IntervensiBPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


29/43

INDIKASI TERAPI

MEDIKAMENTOSA

Indikasi: IPSS > 7

Tujuan:

1. me resistensi otot polos prostat sbg komponen dinamik2. me vol. prostat sbg komponen statik

Jenis obat:

a.

- adrenergik blocker

ex: - selektif masa kerja pendek --- prazosin

- selektif masa kerja lama ---- terazosin (hytrin)

b. 5- reductase inhibitor

ex: finasteride (prostacom)

c. fitoterapi



30/43

- adrenoseptor antagonis

Mekanisme Kerja

Relaksasi komponen otot polos di:

- bladder neck

- prostat

- urethra -1 receptor

blockage

Smooth muscle relaxation


Lokasi -1


31/43

Generic Trade Company Indication Adm &

Name Dosage in BPH

Terazosin Hytrin Abbot Hypertension Initial dose at 1 mg

in 2 DD, incr. To 2

mg in 2 DD

Doxazosin Cardura Pfizer Hypertension Once daily 1 mg

Tamsulosin Harnal Yamanouchi BPH Once Daily 0,2 mg

Alfuzozin Xatral Sanofi S BPH Once daily 1 mg

Antagonist Receptor



32/43

5

- reduktase inhibitor

contoh: finasteride

mekanisme kerja

mhambat perubahan hormon testosteron

DHT

T DHT

Decrease in volumeBPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


33/43

Fitofarmaka

Alternatif

Penelitian ilmiah (+)

- Pygeum af ri canum

- kerja menghambat bFGF

bFGFGrowth Factorsand BPH



34/43

TERAPI INTERVENSI

Macam Intervensi:a. Pembedahan :

- Open- Endourologi: TURP,TUIP,TULP,Elektrovaporasi

b. Invasif minimal : TUMT, HIFU ,Stent Ureth, TUNA, ILC

Sifat Intervensi:

a. Mengeluarkan jaringan prostat

- Prostatektomi terbuka

- TURP (transurethral resection of the prostate)

- TULP (transurethral laser induced of the prostate)

- Electrovaporationb. Tidak mengeluarkan jaringan

- TUIP (transurethral incision of the prostate)

- TUMT (transurethral microwave thermotx)

- TUNA (transurethral needle ablation)

- HIFU (high intensity focused ultrasound)

- ILC (interstitial laser coagulation0BPH -dr . Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS


35/43

OPERASI TERBUKA

Pada kasus Prostat Vol besar

ADA kelainan penyerta:

Batu buli-buli besar Divertikel buli-buli

Perawatan & Morbiditas > TUR-P

Komplikasi > TUR PROSTAT



36/43



37/43



38/43

TUR PROSTAT



39/43

DASAR PERTIMBANGANOPERATIF

retensi urin kronis

infeksi kronis

batu saluran kemih

pendarahan

kelainan anatomis

gangguan faal ginjal



40/43

INDIKASI TERAPI INVASIFENDOSKOPI - PEMBEDAHAN

retensi urin

gross-hematuria renal insufisiensi

batu buli-buli

ISK berulang

- ABSOLUT

- RELATIF

Skor IPSS > 20

urine sisa > 100 ml

Q max < 10 ml/det medikamentosa gagal



41/43



42/43



43/43

bphokey-aleq

Documents