bpkm repro 2012-2013-fk untan untuk mahasiswa
TRANSCRIPT
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, atas ridho, berkah dan rahmatNya sehingga Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi ini dapat tersusun.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi ini dibuat untuk memberikan informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan modul sesuai dengan 7 Komponen Kompetensi Utama dan 3 Komponen Kompetensi Pendukung (KurFak FKUI 2005) yang harus dicapai oleh mahasiswa FKUI. Selain itu, BRP ini juga memuat metode pemelajaran, sumber daya, rincian kegiatan, dan evaluasi, baik evaluasi hasil pemelajaran maupun evaluasi program
Pada tahun ajaran 2012-2013, terdapat beberapa perubahan teutama di dalam metode pembelajaran dengan harapan semakin menunjang proses kegiatan pemelajaran aktif dari diri mahasiswa sendiri maupun penyampaian beberapa materi ajar yang bisa diberikan melalui proses pembelajaran e-learning atau media komputer yaitu Student Centered e-Learning Environtment (SCeLE) yang memungkinkan mahasiswa dan dosen berinteraksi secara virtual di luar kelas.
Tidak lupa kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu, khususnya bagi tim penyusun modul yang telah bekerja tanpa berhenti sehingga BRP ini siap diterbitkan. Selain itu, kami pun menyadari bahwa buku ini tak luput dari kekurangan dan keterbatasan, untuk itu tim penyusun mengharapkan saran dari semua pihak agar dapat menyusun buku BRP selanjutnya yang lebih baik.
Jakarta, Oktober 2012
Pengelola Modul Reproduksi
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012-2013
1
PENGANTAR
LATAR BELAKANG
Keadaan kesehatan reproduksi di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang diharapkan. Indonesia masih tertinggal dalam banyak aspek kesehatan reproduksi (sebagai contoh angka kematian ibu di Indonesia masih termasuk yang tertinggi di Asia bahkan di Dunia). Oleh karenanya, pengetahuan mengenai sistem reproduksi perempuan maupun laki-laki bidang kedokteran dasar maupun klinis menempati posisi sangat penting dalam kurikulum pendidikan sarjana kedokteran.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak tahun 2004/2005 menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan metode belajar berdasarkan masalah (problem based learning / PBL) yang terintegrasi secara vertikal. Mahasiswa dapat memelajari berbagai masalah kesehatan bidang reproduksi, termasuk fisiologi reproduksi a.l. kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan ibu, keluarga berencana, pencegahan dan penatalaksanaan infeksi organ reproduksi, ditinjau dari berbagai bidang ilmu secara terintegrasi sehingga mahasiswa dapat memeroleh pengetahuan kesehatan reproduksi secara komprehensif dan mendalam.
Modul reproduksi ini disusun oleh suatu tim yang anggotanya terdiri atas gabungan staf preklinik dan klinik untuk menjamin terbinanya integrasi ilmu secara horisontal dan vertikal. Dengan menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Proses reproduksi sejak dari pembuahan sampai kelahiran, faktor-faktor yang memengaruhinya serta masalah dan kelainan sistem reproduksi yang sering ditemukan
2. Dasar penatalaksanaan masalah reproduksi secara holistik termasuk dasar teknologi reproduksi buatan, komunikasi efektif, Keluarga Berencana dan masalah reproduksi di komunitas
Di samping itu, sejalan dengan misi UI menjadi Research University pada tahun 2010, maka dalam modul ini mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut memelajari riset bidang reproduksi, sehingga sarjana yang dihasilkan nanti diharapkan juga mempunyai keterampilan ilmiah dan meneliti, selain kemampuan menatalaksana dan mengobati.
Tujuan Umum Modul :
Setelah mahasiswa melalui modul reproduksi yang diberikan selama 6 minggu pada semester 5 dengan beban 5 SKS, ingin dicapai 7 komponen kompetensi utama dan 3 komponen kompetensi pendukung sampai derajat 1 sesuai dengan yang tercantum dalam KBK FKUI 2005, yang harus dimiliki oleh seorang dokter setelah menjalani masa pendidikannya di FKUI. Komponen kompetensi yang dicapai pada modul reproduksi adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Efektif 2. Keterampilan Klinis Dasar 3. Ilmu Dasar dalam Praktik Kedokteran 4. Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan 5. Teknologi Informasi 6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat7. Etika, Moral dan profesionalisme dalam praktik 8. Dasar Pengelolaan Kegawat-daruratan dalam bidang reproduksi9. Riset
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012-2013
2
PENDAHULUAN
Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Reproduksi adalah mahasiswa yang telah lulus
pendidikan dokter tahap I, sehingga telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai
dengan tujuan tahap I – General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar
Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli
terhadap lingkungan/masyarakat.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012-2013
3
PRASYARAT MAHASISWA
I. Sasaran Pemelajaran Terminal
Setelah menyelesaikan modul ini, bila diberikan data sekunder/ pasien simulasi tentang
masalah kesehatan reproduksi; mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi dan proses
patogenesis masalah reproduksi dengan menggunakan ilmu kedokteran dasar yang menjadi
dasar diagnosis, penatalaksanaan klinis, dan prognosis masalah reproduksi.
II. Sasaran Pemelajaran Penunjang
Setelah menyelesaikan modul ini, bila mahasiswa diberi data sekunder dan pasien
simulasi mengenai masalah kesehatan reproduksi, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan anatomi , fisiologi dan patologi organ reproduksi pada laki-laki dan
perempuan
2. Menjelaskan faktor-faktor endogen dan eksogen yang memengaruhi sistem
reproduksi
3. Menjelaskan etiologi, patogenesis dan gambaran klinik masalah-masalah tersering
pada kesehatan reproduksi sebagai dasar pemeriksaan klinik dan pemeriksaan
penunjang, diagnosis dan diagnosis pembanding
4. Menjelaskan fisiologi dan patologi kehamilan, persalinan dan masa nifas
5. Menjelaskan masalah kesehatan reproduksi dalam keluarga dan masyarakat
6. Menjelaskan dasar keluarga berencana
7. Menjelaskan prinsip teknologi terkini dalam kesehatan reproduksi
8. Menjelaskan dasar pemilihan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan dasar
interpretasi
hasil pemeriksaan
9. Menjelaskan dasar penatalaksanaan (medikamentosa dan non medikamentosa)
10. Menjelaskan dasar prognosis, gejala sisa penyakit, pengaruh penatalaksanaan,
pengaruh penyakit pasien kepada keluarga, dan pelayanan rujukan bila diperlukan
11. Menjelaskan dasar asuhan antenatal dan pasca persalinan, pertolongan persalinan
aman dan
bersih serta laktasi.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012-2013
4
SASARAN PEMELAJARAN
12. Menjelaskan dasar penanganan kehamilan risiko tinggi
13. Menjelaskan dasar kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi pasien
Lingkup bahasan didasarkan pada 10 masalah reproduksi tersering berlandaskan ilmu-ilmu
dasar reproduksi yang akan melandasi arah penegakkan diagnosis, perjalanan klinik/
prognosis, preventif/ edukatif dan riset
Adapun 10 masalah reproduksi tersering di Indonesia adalah :
- Anemia pada kehamilan
- Preeklamsi dan eklamsi
- Perdarahan dalam kehamilan
- Kehamilan yang tidak direncanakan dan kesetaraan gender
- Gangguan haid
- Infeksi organ reproduksi
- Tumor jinak ginekologi (mioma uteri dan kista ovarium)
- Kanker leher lahir rahim
- Kanker payudara
- Gangguan kesuburan pada perempuan dan laki-laki
Lingkup cabang ilmu terkait :
Biologi, Histologi, Anatomi, Biokimia, Fisiologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik,
Mikrobiologi, Parasitologi, Obstetri-Ginekologi, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Gizi, Ilmu Kulit &
Kelamin, Ilmu Farmasi Kedokteran, Farmakologi, Psikiatri, Andrologi, Ilmu Bedah Urologi,
Radiologi dan Kedokteran Komunitas.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012-2013
5
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Sasaran Pemelajaran Penunjang
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Rujukan
II.1
II.1
II.1
II.1
1. Sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
2. Poros hipotalamus - Hipofisis - gonad
3. Kehamilan
4. Persalinan dan Laktasi
1.1 Morfologi makroskopis dan mikroskopis, topografi organ reproduksi laki-laki, sistem persarafan, vaskularisasi dan sistem limfatik serta fungsinya
1.2 Morfologi makroskopis dan mikroskopis, topografi organ reproduksi perempuan, sistem persarafan, vaskularisasi dan sistem limfatik serta fungsinya
1.3 Fungsi reproduksi laki-laki untuk dapat membuahi
1.4 Fungsi reproduksi perempuan untuk dapat terjadi kehamilan
2.1 Biosintesis dan transpor hormon yang berperan dalam sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
2.2 Mekanisme kerja hormon yang berperan dalam sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
2.3 Fungsi kelenjar hipotalamus, hipofisis dan gonad (ovarium dan testis) serta hormon-hormon yang mengendalikan/mengatur fungsi sistem reproduksi
2.4 Siklus menstruasi dan gangguan haid 2.5 Fertilisasi, nidasi dan plasentasi2.6 Fisiologi kehamilan dan asuhan antenatal
3.1 Fisiologi persalinan dan partograf3.2 Pertolongan persalinan normal dan laktasi
4.1 Biosintesis laktosa pada laktasi4.2 Fungsi hormon estrogen, progesteron, prolaktin, dan kortisol pada perkembangan kelenjar mammae saat hamil dan laktasi
1 - 6
7 - 9
7 - 9
7 - 9
II.2 A. Faktor endogen
- Hormon reproduksi
B. Faktor eksogen
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
Sasaran Pemelajaran Penunjang
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Rujukan
II.2 1. Peran energi dan zat-zat gizi
2. Lingkungan dan gaya hidup
2.2. Peran energi dan zat-zat gizi baik makro maupun mikro serta kebutuhannya dalam masa pubertas dan proses reproduksi 2.3. Peran zat gizi bagi kesehatan, daya tahan tubuh ibu hamil, dan produksi ASI serta hubungannya dengan pertumbuhan dan kecerdasan bayi 2.4 Berbagai faktor fisiologis yang memengaruhi keadaan gizi perempuan hamil dan menyusui
14-17
II.3
II.4
II.4
II,3
Anemia pada kehamilan 2.6. Definisi, etiologi , patogenesis, jenis-jenis anemia pada kehamilan.
40-42
Perdarahan pada kehamilan/ persalinan
2.7. Definisi, etiologi, patogenesis dan histopatologi serta gambaran klinik berbagai macam perdarahan dalam kehamilan muda: abortus, (termasuk mola hidatidosa), dan kehamilan ektopik Perdarahan pada kehamilan lanjut dan pasca
40-42
Preeklamsi / eklamsi 2.8. Definisi, etiologi, patogenesis, histopatofisiologi dan gambaran klinik dari kehamilan ektopik,
40-42
Infeksi organ reproduksi 2.9 Etiologi, patofisiologi dan patogenesis infeksi
menular seksual dan infeksi organ reproduksi lainnya, tanda dan gejala klinik serta komplikasi infeksi menular seksual, cara menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan penunjang yang dipilih serta teknik pemilihan, pengumpulan dan pengiriman specimen, interpretasi hasil
40-42
Subfertilitas laki-laki dan perempuan
2.11 Etiologi, kelainan organ reproduksi laki-laki dan perempuan penyebab subfertilitas tersering, patogenesis dan gambaran klinik
40-42
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
Sasaran Pemelajaran Penunjang
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Rujukan
Tumor jinak dan ganas tersering pada organ reproduksi
2.12 Etiologi, patogenesis, kelainan morfologik dan dampak Klinik tumor sistem reproduksi perempuan (leiomioma uteri, kista ovarium, lesi prakanker-karsinoma serviks)
21-1340-42
II.5
Hak Reproduksi Pengertian dan ruang lingkup
Kesetaraan dan keadilan gender dalam kesehatan reproduksi
2.13 Pengertian istilah-istilah penting terkait gender Gender dan kesehatan Ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dalam pelayanan kesehatan Isu gender dalam kesehatan reproduksi Pelayanan kesehatan yang terkait
18-20
Peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi
2.16 Pendekatan baru tentang peran laki-laki dalam keluarga berencana
18-20
Kesehatan reproduksi remaja
2.17 Ciri-ciri perkembangan dan perubahan fisik & Kejiwaan pada remaja Pengaruh buruk akibat terjadinya huibungan seks pranikah remaja terhadap individu, keluarga dan masyarakat Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja Pembinaan kesehatan reproduksi remaja
18-20
II.7 Teknologi terkini dalam kesehatan reproduksi
2.20 Prinsip teknologi terkini dalam kesehatan rReproduksi
Prinsip penatalaksanaan
II.8-10
II.8-10
II.8-10
1. Anemia pada kehamilan
3.1 Peranan berbagai zat gizi dalam pencegahan anemia pada kehamilan
14-17
3. Perdarahan kehamilan / persalinan3.1 Abortus
(termasuk mola hidatidosa)
3.2 HAP / HPP3.3 Hamil ektopik
3.2 Dasar penatalaksanaan perdarahan kehamilan/persalinan : abortus (termasuk mola hidatidosa), HAP, HPP dan kehamilan ektopik
40-42
4. Preeklamsia dan eklamsia pada kehamilan
3.3 Dasar penatalaksanaan preeklamsia dan eklamsia pada kehamilan
40-42
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
Sasaran Pemelajaran Penunjang
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Rujukan
II.8-10
II.8-10
II.8-10
5. Infeksi organ reproduksi:
Infeksi menular seksual yang dapat mempengaruhi organ reproduksi : 5.1 Sifilis5.2 Gonore5.3 HPV5.4 Uretritis non
spesifik5.5 Vaginosis
bacterialis5.6 Kandidosis
genital g. Trichomoniasis
3.5 Dasar penatalaksanaan yang dipakai, dosis dan cara pemberian, Cara melindungi diri dan menghindari penularan infeksi menular seksual, Cara menghindarkan penularan kepada pasangan seksual dan anak pada Infeksi organ reproduksi : Sifilis, Gonore, HPV, Uretritis non spesifik , Vaginosis bacterialis, trichomoniasis, kandidosis genital
31-33
6. Subfertilitas laki-laki dan Perempuan
3.6 Pemeriksaan pPria subfertilitas dan dDasar penatalaksanaan dasar infertilitas pada laki-laki dan perempuan
40-42
7. Tumor jinak dan ganas organ reproduksi laki-laki dan perempuan tersering
3.7 Dasar penatalaksanaan tumor jinak dan ganas oOrgan reproduksi laki-laki dan perempuan tersering (leiomioma uteri, kista ovarium, endometriosis, lesi prakanker-karsinoma serviks, hiperplasia endometrium, karsinoma endometrium) dan laki-laki ( hiperplasia prostat, karsinoma prostat, lesi prakanker karsinoma penis, tumor ganas testis)
31-33
II.11 8. Menjelaskan kehamilan / persalinan dan masa nifas
3.8 Kehamilan :1. Anamnesis keluhan & pemeriksaan fisik standar2. Edukasi pada orang tua : persiapan mental keluarga pada persalinan
dan saat nifas
40-42
3.9 Masa nifas :1. Higiene perineum 2. Laktasi3. Gizi pada masa laktasi
40-42
II.12
Kontrasepsi Pengertian kontrasepsi 38 - 39
1. Dasar-dasar pelayanan KB pada laki-laki
3.11 Cara kerja dan metode, farmakokinetik,
farmakodinakmik, indikasi serta kontraindikasi kontrasepsi laki-laki
1. Metode barrier (kondom, spermisida,
vasektomi, sanggama terputus)2. Kontrasepsi mantap :
38-39
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
Sasaran Pemelajaran Penunjang
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Rujukan
II.12
II.12
2. Dasar-dasar pelayanan KB pada perempuan
3.12 Cara kerja, metode dan indikasi kontrasepsi 3.1.1. Hormonal pada perempuan 3.1.2. Kontrasepsi pil
3.1.3. Kontrasepsi suntikan 3.1.4. Kontrasepsi implan (IKDK)
38-39
3.13 Cara kerja, metode farmakokinetik dan farmakodinamik, serta indikasi kontrasepsi non hormonal pada perempuan 3.2.1. Metode amenorea laktasi 3.2.2. Metode KB alamiah 3.2.3. AKDR 3.2.4. Kontrasepsi mantap : tubektomi
38-39
3. Obat-obat KB 3.14 Sediaan obat-obat KB 38-39
4. Konseling KB dan Kesehatan keluarga
3.15 Indikasi medis serta kontraindikasi medis KB :
1. Usia pasangan suami istri (khususnya ibu)
2. jumlah paritas, fekunditas dan
18-20
3.16 Indikasi sosial KB : a. Ekonomi keluargab. kemampuan ibu untuk mengasuh
(ibu pekerja, dll) c. kemiskinan, d. perencanaan sesuai dengan
kemampuan
18-20
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
DAFTAR BUKU RUJUKAN
JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN & EDISI
KURFAK FKUI 2005
ANATOMI
1. Hand atlas of Human Anatomy
Spalteholz W JB Lippincott 19
2. Gray’s of Anatomy William PL, Warwick R, Dyson M, Banwister LH
Churchill Livingstone 13th ed
3. Grant’s Method of Anatomy
Grant JCB Baltimore, Williams & Wilkins
1989/11th ed
HISTOLOGI4. Color Textbook of
HistologyGartner LP, Hiatt JL W.B. Saunders Company.
A harcourt Health Sciences Company. Toronto
2001
5. Basic Concepts in cell Biology and Histology. A student’s survival guide
McKenzie JC, Klein RM. Eds
McGraw-ill, Health Professions Division, Toronto
2000
6. Basic Medical Histology. The biology of cells, tissues, and organs
Kessel RG Oxford University Press. Oxford New York
1998
ILMU FAAL7. Review of Medical
PhysiologyGanong WF Maruzen Asian Ed.,
Lange Medical Publication, Los Altos California
2003/21th ed
8. Textbook of Medical Physiology
Guyton AC, Hall JE WB Saunders Company, Philadelphia
2000/10th ed
9. Human Physiology from Cells to Systems
Sherwood L West Publishing Company, St Paul
2010/6th ed
BIOKIMIA10. Basic Medical
Biochemistry A Clinical Approach
Marks DB, Marks AD and Smith CM
Williams and Wilkins edisi 4
11. Basic Concepts in Biochemistry. A student’s survival guide
Gilbert HF McGraw-Hill International edition
2000
12. Harper’s Biochemistry
Murray RK et al Appleton & Lange 25th ed
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN & EDISI
13. Biochemistry Voet D, Voet JG John Wiley & Sons 2nd ed
ILMU GIZI14. Present Knowledge
in NutritionBowman BA, Russel RM ILSI Press, Washington
DC2001/8th ed
15. Human Nutrition Guthrie HA, Picciano MF Mosby Year Book 1995
16. Krause’s Food Nutrition
Mahan LKEscott-Stump S
W.B. Saunders Company 2000/10th ed
17. Cilinical Sport Nutrition
Burke LDeakin V
The McGraw-Hill Co.,Inc. 2000/2nd ed
I K K18. Research Issue in
Sexual and Reproductive Health for low and middle-income countries
Andres de Francisco, Ruth Dixon – Muller, Catherine d’Arcangues
Global Forum for health research, UNDP, UNFPA, WHO- World Bank
2010
19. Essential Reproductive Medicine Section 4 Contraseption
Bruce R Carr, Richard E Blackwell, Ricardo Azziz
Mc Graw-Hill 2005p631-653
20. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
Abdul Bari Saifudin, Biran Affandi, Enriquito R.Lu.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
2003
PATOLOGI ANATOMIK21. Robin and Cotran
Pathologic Bases of Disease
Kumar,V, Abbas, Fausto, N
Elsevier Saunders 2005/7th ed
22. Patophisiology: The Biologic Basic for Disease in adult and children
Mc Cance KL, Huether SE, Elsevier 2006/5th ed
23. General and Systemic Pathology
Underwood, JCE Churchill Livingstone 2004/4th ed
FARMAKOLOGI24. Oxford Textbook of
Clinical Pharmacology and Drug Therapy
Grahame-Smith, D.G., J.K. Aronson
Oxford University Press. 3th ed
25. Basic and Clinical Pharm Basic and Clinical Pharmacology
Katzung BG Mc Graw Hill. 2004/9th ed
26. Farmakologi dan Terapi
Ganiswara, SG Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
1995/4th ed
PARASITOLOGI 27. Tropical Medicine
(Lecture Notes)Gill G.V. and Beeching N.J.
Blackwell Publishing Ltd. 2004/ 5th ed
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN & EDISI
28. Parasitic Diseases Despommier D.D., Gwadz R.W., Hotez P.J., Knirsch C.A.
Apple Trees Production LLC New York
2000/ 4th ed
29. Malaria in pregnancy JR Alvares, A Al-Khan, JJ Apuzzio
Infectious Diseases in Obstetric Gynecology
2005;13(4)p229-36
30. Impact of malaria during pregnancy on low birth weight in Sub Saharan Africa.
HL Guyat, RW Snow Clinical Microbiology Review
2004;17(4)p760-9
MIKROBIOLOGI31. Medical Microbiology Brooks, G.F., J.S. Butel,
S.A. Morse. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Lange Medical Books/McGraw-Hill, Toronto
2004/ 23rd ed
32. Medical Microbiology Mims, C., H.M. Dockrell, R.V. Goering, I. Roitt, D. Wakelin, M. Zuckerman
Mosby, Toronto 2004/ 3rd ed
33. Mandell, Douglas and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases
Mandell GL, JE Bennett, R Dolin
ELSEVIER 2005/ 6th ed
PATOLOGI KLINIK 34. Clinical Diagnosis
and Management by Laboratory Methods
Henry, J.B W.B. Saunders Company. 515-545
1996/19th ed
35. Principles of Internal Medicine
Kasper, DL., E. Braunwald, A.S. Fauci, S.L. Hauser, D.L Longo, J.L. Jameson
cMc Graw Hill, New York. 2005/16th ed
ILMU KESEHATAN ANAK36. Nelson’s Textbook of
PediatricsRE Behrman RM CliegmanAM Arvin
WB Saunders CompanyPhiladelphia
2004 / 17th ed
37. Pediatric Reproduksi Disease
WA Walker PR DurieJR Hamilton JA Walker-Smith JB Watkins
BC DekerCanada
2000 / 3rd ed
ILMU FARMASI KEDOKTERAN38. Goodman & Gilman
The Pharmacological Basis of Therapeutics
Joel G Hardman McGraw-Hill, New York 2001/10th ed
p1458-1551p1597-1629
39. Concise guide to parenteral administration medication
King JC, Macmillan MW Pacemarq. Inc, 1989 1989
ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGI
40. Panduan Pencegahan Infeksi untuk FasilitatorPelayanan
Linda Tietjen, Debora Bossemeyer, Noel McIntosh (Penterjemah : Abdul Bari Saifuddin, Sudraji Sumapraja,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
Jakarta, 2004
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN & EDISI
Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas
Djajadilaga, Budi Iman Santoso)
41. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
Editor: Abdul Bari Saifudin, Biran Affandi, Enriquito R.Lu.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
Jakarta, 2003
42. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Editor: Abdul Bari Saifudin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
Jakarta, 2002
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013
Metodea pemelajaran yang digunakan pada Modul Reproduksi ialah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi secara vertikal, berbasis kompetensi dengan menggunakan pendekatan metodea pemelajaran berdasarkan masalah atau problem based learning (PBL).Metodea pemelajaran dalam modul ini, juga berdasarkan konsep pentahapan pemelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik.
1. Orientasi
Merupakan tahap untuk mendapatkan ilmu mengenai ruang lingkup masalah reproduksi . Pengenalan ruang lingkup ini dilakukan dengan metode kuliah, pemutaran film / slide, problem based learning (PBL), e-learning dan praktikum.
Kuliah dilaksanakan secara interaktif, dimana dalam satu pertemuan akan disampaikan suatu topik kuliah yang sebelumnya materi tersebut sudah diunggah ke dalam SceLE untuk dapat dipelajari mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan tatap muka. Kemudian di akhir perkuliahan, narasumber dapat menanyakan kepada mahasiswa berkaitan materi tersebut.
Kuliah OverviewKesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi dan permasalahannya serta teknologi terkini
KT 1Organ dan Fungsi Reproduksi 1. Anatomi organ reproduksi perempuan dan laki-
laki 2. Histologi organ reproduksi perempuan dan laki-laki
KE: Empati
K2: Biosintesis hormon pada kehamilan dan laktasi
1. Pengantar Empati
2. Biosintesis hormon pada kehamilan dan Laktasi
K3Gangguan fertilitas 1 Etiologi & dampak anemia pada kehamilan dan
persalinan
KT 4Haid, kehamilan, persalinan dan laktasi
1. Pemeriksaan laboratorium pada prenatal dan antenatal2. Fisiologi & gangguan haid 3. Fisiologi kehamilan, persalinan, laktasi
K 5 : Gangguan fertilitas 2 Gangguan fertilitas pada laki-laki, disfungsi seksual,
analisis sperma dan permasalahannya
KT6 :Nutrisi Gangguan fertilitas 3
1. Nutrisi prenatal, antenatal dan laktasi
2. Gangguan fertilitas pada perempuan dan pemeriksaan dasar infertilitas
K7Partograf Peran partograf dalam memantau kemajuan
persalinan
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 15
METODE PEMELAJARAN
K 8Penggunaan antibiotik pada kehamilan, laktasi
1. Penggunaan obat pada kehamilan dan laktasi2. Penggunaan antibiotik pada kehamilan dan laktasi
KT 9Infeksi organ reproduksi 1. Aspek parasitologi pada infeksi organ reproduksi
perempuan & laki-laki 2. Aspek mikrobiologi pada infeksi organ reproduksi perempuan & laki-laki
3. Sediaan obat infeksi organ reproduksi dan dasar penulisan resepnya
KT 10Kontrasepsi Hormonal
1. Farmakodinamik & Farmakokinetik kontrasepsi Hormonal2. Farmakologi hormon steroid kelamin
3. Berbagai sediaan kontrasepsi hormonal
KT 11Tumor organ reproduksi
1. Tumor organ reproduksi laki-laki dan perempuan
2. Berbagai teknik deteksi dini kanker leher rahim & Payudara
3. Imaging tumo-tumor organ reproduksi
K 12Kesetaraan gGender danKB non hHormonal
1. Keluarga bBerencana dan kesetaraan gender dan berbagai jenis kontrasepsi non hormonal
KT 13Tatalaksana gangguan reproduksi pada perempuan dan laki-laki
1. Assisted Reproductive Technology
2. Penatalaksanaan urologi pada gangguan kesuburan laki-laki
Pengantar Riset Kuliah pPengantar rRiset
K 14Aspek Medikolegal Aspek mMedikolegal pada kesehatan reproduksi
o Pemutaran Film / Slide
: Dilakukan 1 kali @ 2 jam, didampingi narasumber Materi :
- Fisiologi persalinan normal
o Pemelajaran melalui e-Learning
Materi yang diberikan melalui e-learning / Student Centered E-learning Environtment (SCELE) yang memungkinkan mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi secara virtual di luar kelas diantaranya adalah :
- KB hormonal- Kanker serviks
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 16
- Materi praktikum integrasi
o Kuliah video conference (1 kali @ 2 jam )
2. Latihan
Melalui Problem based learning (PBL), mahasiswa dilatih untuk mengembangkan hipotesis dari permasalahan yang ada di pemicu, kemudian mencari informasi/pengetahuan yang diperlukan dalam proses diskusi sehingga dapat mengetahui apakah hipotesis yang dikembangkan sudah sesuai atau belum.
Problem based learning (PBL) dilaksanakan dengan memberikan pemicu pada mahasiswa, yang berupa film yang menggambarkan keluhan atau pertanyaan seorang pasien tentang masalah/keluhan penyakit yang dirasakannya kepada seorang dokter. Kemudian dilakukan diskusi kelompok 2 kali setiap satu pemicu yaitu pada hari Selasa dan Jum'at selama 4 minggu (untuk 4 pemicu), @ 2 dan 3 jam, total 20 jam dan presentasi pleno, 4 kali @ 3 jam. Dilakukan pada awal minggu berikutnya, yaitu hari Rabu untuk masing-masing pemicu.
Praktikum melibatkan 9 departemen terkait (Anatomi, Biologi, Histologi, Farmasi, Patologi aAnatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Obstetri-Ginekologi, dan Parasitologi) secara terintegrasi.
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi apa yang akan dikerjakan dan dipelajari dalam kegiatan praktikum, mahasiswa diharapkan terlebih dahulu mempelajari materi-materi tersebut yang diunggah ke dalam SceLE dan menjawab kuis yang ada.
Selain itu, melalui modul Keterampilan Klinik Dasar yang diselenggarakan bersamaan dengan modul ini, mahasiswa akan diberi kesempatan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam bentuk simulasi/demonstrasi pemeriksaan/tindakan berikut ini pada model:
Pemeriksaan obstetri Pemeriksaan ginekologi dan payudara Pertolongan persalinan normal Pemeriksaan PAP smir
Kegiatan tersebut berlangsung di Laboratorium Keterampilan Klinik Dasar 11 sesi @ 2 jam
Kegiatan modul empati dan modul riset juga dialokasikan waktu masing-masing 2 jam.
3. Tahap Umpan Balik
Ujian Formatif dalam bentuk ujian tulis berupa pernyataan salah atau benar untuk menilai perolehan pengetahuan yang dicapai mahasiswa
Pada saat pleno, proses diskusi - umpan balik langsung dilaksanakan pada akhir berlangsungnya pleno.
Pada saat praktikum, umpan balik diberikan pada saat akhir berlangsungnya praktikum
Dalam diskusi kelompok, pada akhir sesi fasilitator memberikan umpan balik pada mahasiswa.
Jumlah SKS Modul Reproduksi :
• Kuliah 27 jam/16 1,69 SKS
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 17
• Pemutaran Slide / Film 2 jam/16 0,13 SKS• Diskusi Kelompok 20 jam/32 0,63 SKS• Laboratorium 45 jam/32 1,41 SKS• Pleno dan Umpan Balik 12 jam/32 0,38 SKS • Materi e-learning 12 jam/32 0,38 SKS• Mandiri 2 4 jam/64 0,3 8 SKS • JUMLAH 143 jam 5 SKS
MATERI PRAKTIKUM MODUL REPRODUKSI - TERINTEGRASI
SYARAT:
Sebelum mengikuti kegiatan praktikum, mahasiswa sudah memelajari materi praktikum
yang ada di SCeLE (e-Learning) mulai satu minggu sebelumnya, dan mengisi kuis praktikum
secara online sebelum praktikum.
A. PRAKTIKUM ANATOMI
Sasaran Belajar :
Setelah mengikuti praktikum I Modul Reproduksi, mahasiswa memahami
1. Struktur normal makroskopik organ reproduksi perempuan dan laki-laki.
Departemen terkait: Anatomi
B. PRAKTIKUM INTEGRASI - 1 : DAUR HAID dan HORMONAL
FISIOLOGIS
Sasaran Belajar :
Setelah mengikuti praktikum integrasi- I Modul Reproduksi, mahasiswa memahami
1. Struktur normal makroskopik* dan mikroskopik organ reproduksi perempuan.
2. Pengaruh hormonal dalam daur haid terhadap mukosa vagina dan getah serviks.
3. Pemeriksaan hormon reproduksi (LH, FSH, Prolaktin, Estradiol) - SCELESCeLE
4. Kelainan endometrium yang menyebabkan gangguan haid. - SCeELE
Departemen terkait:
Anatomi (*=dilaksanakan terpisah), Histologi dan Biologi; Patologi Anatomi dan Patologi
Klinik (SCeELE)
C. PRAKTIKUM INTEGRASI -2 : FERTILITAS PEREMPUAN
Sasaran Belajar :
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 18
Mahasiswa memahami mengenai keadaan fertilitas perempuan berupa :
1. Struktur mikroskopis organ yang terlibat dalam proses kehamilan dan laktasi
2. Gangguan kehamilan dan laktasi (abortus, kehamilan ektopik, adenoma laktans)
Departemen terkait :
Histologi, Patologi Anatomi
D. PRAKTIKUM INTEGRASI - 3 : FERTILITAS LAKI-LAKI
Sasaran Belajar :
Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai keadaan fertilitas laki-laki berupa :
1. Struktur makroskopik* dan mikroskopik organ reproduksi pria (testis dan saluran
keluarnya, kelenjar pelengkap dan penis)
2. Kelainan makroskopik (hipogonadismus) dan mikroskopik organ reproduksi pria
(atrofi testis)
3. Analisis semen
Departemen terkait:
Anatomi*, Histologi, Patologi Anatomi, Biologi
E. PRAKTIKUM INTEGRASI -4 : INFEKSI ORGAN REPRODUKSI
Sasaran Belajar :
Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai penyakit infeksi pada organ/proses
reproduksi berupa :
1. Mikroorganisme penyebab infeksi: parasit, bakteri, jamur, virus
2. Kelainan organ reproduksi yang disebabkan penyakit infeksi
Departemen terkait:
Mikrobiologi, Parasitologi
F. PRAKTIKUM INTEGRASI -5 : KEGANASAN ORGAN REPRODUKSI
Sasaran belajar:
Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai penyakit keganasan pada organ
reproduksi berupa:
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 19
1. Gambaran patologis organ reproduksi yang disebabkan keganasan
2. Gambaran histologis organ reproduksi yang berkaitan dengan keganasan
3. Interpretasi hasil pemeriksaan tumor marker dan pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit infeksi
Departemen terkait:
Histologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik
G. PRAKTIKUM INTEGRASI - 6 : PARTOGRAF dan KB HORMONAL
Sasaran Belajar :
Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai:
1. Memelajari Partograf dan mampu mengisinya dengan benar
2. Memelajari dan mengenal berbagai contoh preparat KB hormonal, sediaan obat KB, aplikasinya dan dasar penulisan resep KB.
3. Memelajari dan mengenal berbagai sediaan obat yang digunakan untuk pengobatan
infeksi organ reproduksi perempuan, serta cara penulisan resep yang rasional.
4. Contoh sediaan obat yang dapat memengaruhi fertilitas perempuan
5. Pemeriksaan kehamilan urin (β HCG) SCeELE/ praktikum integrasi ke-6
Departemen terkait:
Obstetri dan Ginekologi dan Farmasi
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Reproduksi, FKUI, 2012- 2013 2 20
PEMICU 1.
Ny. Ani, 35 tahun, telah menikah selama 10 bulan dengan Tn. Tono yang
perokok dan berprofesi sebagai supir bus antarkota. Sang istri memiliki siklus
haid yang teratur serta belum pernah mengalami terlambat haid.
PEMICU 2.
Seorang ibu berusia 20 tahun datang memeriksakan diri ke Puskesmas
setempat dengan keluhan tidak nafsu makan disertai mual dan muntah
terutama di pagi hari. Pasien merasakan adanya perubahan pada tubuhnya
dan ingin mengkonsumsi obat namun ingin berkonsultasi terlebih dahulu
karena sudah terlambat haid 2 bulan.
PEMICU 3.
Ny. Wati, usia 42 tahun, datang ke praktiek dokter umum karena hamil anak ke- 5.
Pasien selama ini belum pernah menggunakan KB karena takut.
PEMICU 4.
Ny. Nora, usia 37 tahun, datang ke praktik dokter karena keluhan keputihan
berwarna putih kekuningan kadang kecoklatan disertai bau dan gatal.
Keputihan kali ini berbeda dengan yang biasanya bening dan dialami
menjelang menstruasi.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi, FKUI 20121-20132
LAMPIRAN 1
PROBLEM BASED LEARNING :
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.
Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memer-
lukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan
yang sudah dimiliki.6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber
pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (penge-
tahuan lama dan baru).9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan
menerapkannya pada masalah lain.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi, FKUI 20121-20132
LAMPIRAN 2
C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA
Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.
Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca
sendiri.3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada,
atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di bu-tir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubun-gan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan
yang Saudara miliki.9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).
Belajar mandiri (BM)
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.
Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)
1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber
bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridenti-fikasi dalam pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/mer-apikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi, FKUI 20121-20132
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Reproduksi, FKUI 20121-20132