b.subarnas, perkembangan teknik melukis dalam seni rupa indonesia
DESCRIPTION
perkembangan teknik melukis dalam SR IndonesiaTRANSCRIPT
PERKEMBANGAN TEKNIK MELUKIS DALAM SENI RUPA INDONESIA
Oleh :Bambang Subarnas
Disampaikan dalam Pembekalan Peserta BSBI KEMENLU RI, Jakarta 30 Agustus 2010
KEPULAUAN INDONESIA
INDONESIA TERDIRI DARI: • 13 RIBU PULAU
• 625 SUKU & BUDAYA ETNIK
TELAH DIDIAMI MANUSIA SEJAK 12 RIBU TAHUN SM
INDONESIA MEMILIKI KEKAAYAAN BUDAYA YANG BERAGAM & BERLIMPAH
PRASEJARAH PERIODE KEBUDAYAAN HINDU
PERIODE KEBUDAYAAN ISLAM
MASUKNYA KEB. EROPA
ABAD 10 ABAD 16ABAD 4 1945 -
MASAKEMERDEKAAN
GARIS BESAR PERIODE PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN INDONESIA
KEBUDAYAAN INDONESIA BERKEMBANG SETIDAKNYA SEJAK 2500 TAHUN SM
SETIAP MASA PERKEMBANGAN MENGHASILKAN KARYA SENI RUPA
SENI LUKIS BERADA DALAM SETIAP PERIODE PERKEMBANGAN TERSEBUT
• Pengertian melukis dalam pengertian terakhir adalah pengertian yang terbentuk bersamaan dengan perkembangan seni rupa modern Indonesia (abad 20). Pengertian melukis sebelum masuknya kebudayaan modern, menunjukkan pengertian yang berbeda dengan pengertian modern.
• Tradisi melukis di Indonesia telah dimulai sejak masa prasejarah.
• Beberapa istilah ‘melukis’ dalam tradisi seni rupa Indonesia:– Tulis– Wimba– Anulis– Surat – Rupaka– Gambar
PENGERTIAN MELUKIS DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA
TEKNIK MELUKIS: JAMAN PRASEJARAH
Lukisan pada dinding guha.
Teknik : kuas , finger print, dan semprot
Lokasi :Papua MalukuSulawesi tengah
Lukisan Guha (Cave painting)Di Guha Leang Leang (Sulawesi)
Teknik semprot, bahan cat tumbuhandan lemak
Teknik sapuan kuas, bahan cat Tumbuhan dan lemak
TEKNIK MELUKIS: JAMAN PRASEJARAH
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
Candi Borobudur (abad 6-7)
Kebudayaan Hindu dan Budha dari India masuk ke Indonesia pada abad 4.
Pengaruh dalam bidang seni rupa, berupa konsep estetika dalam bentuk pedoman estetika yang disebut Cilvacastra.Konsep estetika ini menentukan pada gaya ungkap, oleh bentuk, pemaknaan serta teknik dan medium rupa
Relief pada dinding candi Borobudur
Penggambaran adegan & peristiwaBerfungsi sebagai kitab terbuka
Pengertian melukis bukan painting,tetapi diartikan sebagai anglukis,yang berarti penggambaran.
Penggambaraan suasana & figurBerupa relief (bass relief),Dengan teknik pahat batu
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
Relief candi Sukuh (Jatim)Wayang beber
Lukisan pada damar kurung (Lampion)
Lukisan Bali klasik:Tradisi melukis pada kain & bidang datarMenggunakan arang atau cat (tinta) dengan teknik kwas atau gores
Lukisan/gambar dihidupkan menjadiWayang, seolah melepas bentuk gambarDari kain.
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN ISLAM (SEJAK ABAD 11)
Para wali (jaman kebudayaan Islam)Mengembangkan tradisi menggambarKearah yang semakin paripurna, menjadi wayang. Gambar menjadi lakon ceritera bersifat audio visual yang komprehensip
Teknik :Sungging, pahat, dan penggunaan cat.
Wayang kulit (2 dimensi)
Wayang golek (3 dimensi)
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN ISLAM (SEJAK ABAD 11)
Batik wayang
Bentuk dan motif pada karya relief, pahatan, berkebang menjadi berbagai karya dalam
berbagai bentuk, dengan beragam medium dan teknik.
Salah satu tekniknya adalah batik.Berupa pembuatan motif berulang pada kain, dengan menggunakan
pewarnaan celup.Motif dibuat menggunakan malam
panas yang berfungsi untuk menghalangi pewarna masuk pada
kain.
TEKNIK MELUKIS: JAMAN KEBUDAYAAN ISLAM (SEJAK ABAD 11)
Lukisan kaca (glass painting),Merupakan medium baru setelah kaca masuk
ke indonesia. Lukisan ini memperlihatkan pengaruh tradisi
visual eropa (lihat perspektif), tetapi penggambaran kode kode estetiknya
memperlihatkan tradisi visual sebelumnya.Medium dan teknik: sudah terpengaruh Eropa
Lukisan kaca (glass painting),Tema ‘Macan Ali’, khas Cirebon.
TEKNIK MELUKIS DI BERBAGAI ETNIK
Rumah adat Batak (Sumateran), dan ornamen tameng suku Dani (Papua).Memperlihatkan tradisi menghias pada berbagai benda fungsional.
PENGERTIAN & TEKNIK MELUKIS ERA PRA KOLONIAL
Pengertian melukis sebelum masuknya pengaruh Eropa, tradisi olah bentuk dan rupa tidak terpilah pilah seperti dalam tradisi modernis, tetapi bersifat
holistik (seni sebagai bagian dari keseluruhan cara hidup).
Teknik dan medium berkarya sangat beragam baik pada bidang datar (dua dimensi) atau bentuk ruang/ meruang ( tiga dimensi), dengan menggunakan
bahan bahan lokal.
Teknik berkarya juga sangat kaya dan beragam, dari muali teknik semprot, kuas, pahat, sungging, atau batik.
Setiap etnik di Indonesia memiliki pola ungkap, nilai keindahan, medium, serta teknik pembuatannya masing masing.
Bambang [email protected]