buat jurnal bu erna

14
DAMPAK PENCEMARAN OLEH LIMBAH MINYAK DAN LOGAM BERAT ( pb ) DI LAUT TERHADAP EKOSISTEM LAUT Di Susun Oleh: Putu Adi Prawira (1214511044) Sebagai Tugas Mata Oseanografi Kimia Dosen Pengampu : Ni Made Ernawati S. Kel, M. Si PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: adi-prawira

Post on 11-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

DAMPAK PENCEMARAN OLEH LIMBAH MINYAK DAN LOGAM BERAT (pb)DI LAUT TERHADAP EKOSISTEM LAUT

Di Susun Oleh:Putu Adi Prawira(1214511044)

Sebagai Tugas Mata Oseanografi KimiaDosen Pengampu: Ni Made Ernawati S. Kel, M. Si

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANFAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS UDAYANA2014

DAMPAK PENCEMARAN OLEH LIMBAH MINYAK DAN LOGAM BERAT (pb)DI LAUT TERHADAP EKOSISTEM LAUTOleh : Putu Adi PrawiraProgram Studi Ilmu KelautanFakultas Kelautan dan Perikanan

ABSTRAKPencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Salah satu jenis pencemaran yang masuk ke laut adalah pencemaran yang di akibatkan oleh limbah minyak dan pencemaran akibat logam berat. Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke badan perairan (laut lepas). Dampak dari lepasnya crude oil di perairan lepas pantai mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut. Penyebaran limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Logam berat adalah polutan di laut yang sangat berbahaya. Logam Pb yang terakumulasi dalam tubuh biota laut akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, meningkatnya mortalitas, penurunan laju metabolisme serta menurunkan kemampuan reproduksi biota laut.Kata Kunci : Pencemaran Laut, Limbah Minyak dan Logam Berat (pb).

IMPACT OF POLLUTION BY OIL AND HEAVY METAL WASTE (pb) AT SEA ON MARINE ECOSYSTEMMarine pollution is defined as the incident particle influx chemical, industrial waste, agricultural and housing, noise, or the spread of invasive organisms (foreign) into the sea, which is potentially harmful effects. One type of pollution entering the ocean is that causes pollution by oil waste and pollution caused by heavy metals. Offshore petroleum contamination can be caused by a leaking storage system, or a sunken ship that led to the release of crude oil into water bodies (seas). The impact of the loss of crude oil in the waters off the coast of the resulting waste can spread depends on the sea waves. The spread of such waste can affect several countries. Heavy metal pollutants in the sea is very dangerous. Pb metal that accumulates in the body of marine life will cause poor growth, increased mortality, decreased metabolic rate and decreased reproductive ability of marine life.Keywords: Marine Pollution, Waste Oil and Heavy Metal (pb).

PENDAHULUANBahan pencemar yang masuk ke wilayah pesisir dan laut secara elemental bisa berasal dari berbagai sumber. Keadaan fisik bahan pencemar dari suatu sumber bisa berbeda dengan dari sumber lain, dengan komposisi yang berbeda-beda pula. Dengan demikian dampaknya terhadap lingkungan juga bervariasi. Untuk itu, dalam memahami pencemaran yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut, beberapa hal berikut perlu dibahas, meliputi bahan pencemar apa saja yang masuk ke lingkungan, bagaimana sifat polutan dan keadaan lingkungan pesisir dan laut tersebut, dan apa pengaruh atau dampak dari masuknya polutan tersebut ke lingkungan.Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses pengeboran minyak di laut, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi transportasi laut dan buangan pestisida dari perairan. Namun sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak dan kandungan logam berat yang terlalu besar, pengeboran lepas pantai, kecelakaan kapal maupun pembuangan sampah yang mengakibatkan peningkatan logam berat. Polusi dari tumpahan minyak di laut serta logam berat merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi fokus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut (Hartanto , 2008).Pencemaran laut adalah hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke laut. Ada berbagai sumber bahan pencemar yang dapat merusak laut dan dapat membunuh kehidupan yang di laut. Seperti banyaknya ikan-ikan mati karena laut tempat mereka hidup tidak sesuai kebutuhannya. Pencemaran laut yang terjadi di muara sungai porong bersumber pada aktivitas kapal yang hampir setiap hari dan terdapat aliran sunga yang menuju laut.

PEMBAHASAN1. Pencemaran lautPencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.2. Limbah Minyak Sumber Limbah MinyakPencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke badan perairan (laut lepas). Dampak dari lepasnya crude oil di perairan lepas pantai mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut. Penyebaran limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Dampak yang terjadi akibat dari pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan penetrasi matahari berkurang, menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen terganggu, dan dapat menyebabkan kematian.Pencemaran minyak di laut berasal dari:a. Operasi kapal tangker.b. Docking (perbaikan/perawatan kapal).c. Terminal bongkar muat tengah laut.d. Tangki ballast dan tangki bahan bakar.e. Scrapping kapal (pemotongan badan kapal untuk menjadi besi tua).f. Kecelakaan tanker (kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan).g. Sumber di darat (minyak pelumas bekas, atau cairan yang mengandung hydrocarbon, perkantoran dan industri).h. Tempat pembersihan (dari limbah pembuangan refinery). Dampak Limbah MinyakKomponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan mengapung yang menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh pada reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat menurunkan produksi ikan. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme, terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan pada lingkungan tercemar (Fakhrudin, 2004). Bahwa dampak-dampak yang disebabkan oleh pencemaran minyak di laut adalah akibat jangka pendek dan akibat jangka panjang.Akibat jangka pendek :Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota laut, mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak, sehingga menurun mutunya. Secara langsung minyak menyebabkan kematian pada ikan karena kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung oleh bahan berbahaya.Akibat jangka panjang :Lapisan minyak akan menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Lapisan minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengarungi pertumbuhan rumput laut , lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya, karena dapat mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan tersebut seperti respirasi, selain itu juga akan menghambat terjadinya proses fotosintesis karena lapisan minyak di permukaan laut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam zona euphotik, sehingga rantai makanan yang berawal pada phytoplankton akan terputus. Jika lapisan minyak tersebut tenggelam dan menutupi substrat, selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi perbusukan akar pada tumbuhan laut yang (Fakhrudin, 2004).Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya.3. Logam BeratLogam berat timbal (pb) adalah polutan di laut yang sangat berbahaya (Rompas, 2010). Salah satu sumber pb berasal dari bahan bakar minyak dari perahu-perahu nelayan. Logam ini masuk kedalam tubuh biota laut melalui insang, permukaan tubuh dan juga rantai makanan (Johari, 2009). Logam Pb yang masuk kedalam perairan laut akan merusak ekosistem terumbu karang (Manuputty, 2002). Logam Pb yang terakumulasi dalam tubuh biota laut akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, meningkatnya mortalitas, penurunan laju metabolisme serta menurunkan kemampuan reproduksi biota laut (Nganro, 2009).

Dampak Logam BeratPerairan laut merupakan tempat bermuaranya aliran air dari daratan melalui sungai dan kanal. Dengan demikian laut menjadi tempat terkumpulnya berbagai zat pencemar yang dibawa aliran air. Limbah-limbah ini terbawa ke laut dan selanjutnya mencemari laut (Yanney, 2001). Logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya. (Nontji, 1993). Pencemaran logam berat dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur komunitas perairan, jaringan makanan, tingkah laku, efek fisiologi, genetik dan resistensi. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek khusus pada makhluk hidup. Logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup (Palar, 2008).Konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/liter dalam air laut dapat membunuh ikan. BPOM sendiri membatasi, bahwa kandungan logam berat Pb maksimum dapa sumberdaya perikanan dan olahannya adalah sebesar 2,0 ppm saja. Seperti diketahui bahwa kawasan estuaria terdapat ekosistem mangrove merupakan area tempat dimana ikan-ikan berkumpul disana untuk melakukan proses pemijahan dan tempat bagi ikan-ikan muda berkembang biak. Tentu kandungan logam berat yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kondisi perikanan disana. Selain perairan yang tercemar, sumberdaya perikananpun juga akan ikut terkontaminasi logam berat.

PENUTUPKesimpulan :1. Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses pengeboran minyak di laut, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi transportasi laut dan buangan pestisida dari perairan.2. Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke badan perairan (laut lepas).3. Dampak yang terjadi akibat dari pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan penetrasi matahari berkurang, menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen terganggu dan dapat menyebabkan kematian.4. Logam berat timbal (Pb) adalah polutan di laut yang sangat berbahaya, logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya.5. Logam berat biasanya menimbulkan efek khusus pada makhluk hidup, logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup.

Daftar PustakaDevi Ambarwaty Oktavia. 2012. Pengelolaan Limbah Cair Perikanan Menggunakan Konsorsium Mikroba Indigenous Proteolitik dan Lipolitik. Agrointek. Vol. 6(2). 65-71.E. Wulandari. 2012. Kandungan Logam Berat Pb pada Air laut dan Tiram Saccostrea glomerata sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Prigi, Trenggalek, Jawa timur. Penelitian Perikanan. Vol 10-14. 2337-621X

Edward. Lestari. 2004. Dampak Pencemaran Logam Berat Terhadap Kualitas Air Laut dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di Teluk Jakarta). Makara. Vol.8. 52-58.

Evan Eryanto. Tri Achmadi. 2012. Analisis Penanganan Limbah Minyak di Kawasan Pelabuhan: Tinjauan dari Segi Transportasi Laut. Jurnal Teknik ITS. Vol 1. 2301-9271.

Fakhruddin. 2004. Dampak Tumpahan Minyak Pada Biota Laut. Career Development Network. XI-8.

Fasmi Ahmad. 2009. Tingkat Pencemaran Logam Berat Dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan Pulau Muna, Kabaena, dan Buton Sulawesi Tenggara. Makara. Vol.13. 117-124.

Hartanto. 2008. Oil Spill (Tumpahan Minyak) di Laut dan Beberapa kasus di Indonesia. Bahari Jogja. VIII (12).

Haryanto Kadir. 2013. Akumulasi Logam Berat PB pada Rangka dan Polip Karang Lunak Sinularia polydactyla. Torani. Vol.23 (1). 1-7.

Johny Malisan. 2011. Kajian Pencemaran Laut dari Kapal dalam Rangka Penerapan PP Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Laut. J.pen. Transla. Vol.13. 1-77.

Kuncowati. 2010. Pengaruh Pencemaran Minyak di Laut Terhadap Ekosistem Laut. Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhan. V 1(1).

Manuputty, A. E. N. 2002. Karang Lunak (soft coral) Perairan Ondonesia. LIPI. Jakarta.

Nita Elyazar. 2007. Dampak Aktivita Masyarakat Terhadap Tingkat Pencemaran Air Laut di Pantai Kuta Kabupaten Badung Serta Upaya Pelestarian Lingkungan. Ecotrophic. Vol.2. 1907-5626.

Nganro, N.R. 2009. Metode Ekotoksikologi Perairan Laut Terumbu Karang. Sekolah Ilmu dan Tekhnologi Hayati. Institut Tekhnologi Bandung.

Palar, Heryando. 2008. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rieneka Cipta. Jakarta.Yanney. 2001. Ekologi Tropika. Penerbit ITB. Bandung