budidaya bonsai

23
DAFTAR PUSTAKA http://1.bp.blogspot.com/_RGGzHPOpcRk/SkeU0p6Jy1I/ AAAAAAAAAdI/tDrG5I_KCjw/s320/style-sharimiki.jpg BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bonsai merupakan seni mengkerdilkan pohon yang berasal dari Jepang. Seni ini banyak sekali pengagumnya kearena bisa

Upload: friskarecha

Post on 21-Dec-2014

3.866 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya bonsai

DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/_RGGzHPOpcRk/SkeU0p6Jy1I/AAAAAAAAAdI/

tDrG5I_KCjw/s320/style-sharimiki.jpg

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Page 2: Budidaya bonsai

Bonsai merupakan seni mengkerdilkan pohon yang berasal dari Jepang. Seni ini

banyak sekali pengagumnya kearena bisa menghasilkan tanaman kerdil yang beraneka

ragam bentuk dan rangkaiannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah Sejarah bonsai ?

1.2.2 Apa pengertian dari bonsai ?

1.2.3 Bagaimana cara menanam bonsai

1.2.4 Bagaimana cara pemeliharaan bonsai ?

1.2.5 Apa saja bagian tanaman, sifat dan fungsinya ?

1.2.6 Apa saja jenis-jenis bonsai ?

1.3 Tujuan

Untuk memberikan tambahan wawasan pada pembaca tentang tanaman bonsai. Dan

memeberikan sedikit informasi tentang tanaman bonsai, agar pembaca lebih

mengetahui tentang bonsai.

Bab II

Pendahuluan

2.1 Sejarah Bonsai

Page 3: Budidaya bonsai

Sikon yang serba sempit, nampaknya beberapa ratus tahun lalu sudah dapat teratasi

oleh bangsa-bangsa Cina dan Jepang. Mereka berusaha mendekatkan tanaman yang

berumur panjang dengan menanamnya di dalam pot.

Tamanan yang dipelihara secara khusus di dalam pot puluhan tahun lamanya, tentu

tidak dapat tumbuh secara normal. Pohon-pohonan yang semula dapat tumbuh beberapa

meter tingginya dengan pemeliharaan khusus tersebut tumbuhnya kerdil. Tidak hanya

kerdil dalam arti kata tingginya mencapai tingkatan asalnya, namun juga diberinya bentuk

yang beraneka ragam.

Membentuk tanaman yang kerdil dan memeliharanya hungga beberapa ratus tahun

lamanya. Merupakan suatu kesenian sendiri. Bentuk dan wajah pohon kerdil dipertahankan

dengan diwariskan kepada turunan pencipta pertamanya.

Seni “pohon kerdil" ini yang semulanya banyak dikembangkan di Tiongkok sejak

abad ke 11 dan mulai masuk ke Jepang sejak abad ke 15. Di Jepang seni ini diberi nama

seni “bonsai”, dan gambar-ganbar bonsai ini banyak nampak sebagai hiasan barang

keramik yang cukup indah.

Seni bonsai dari Jepang ini setelah perang dunia ke II, menjalar ke dunia Barat dan

Amerika Serikat. Akhirnya Indonesia pun ketularan seni pengkerdilan pohon.

2.2 Pengertian bonsai

Page 4: Budidaya bonsai

2.3 Bagian Tanaman, Sifat dan Fungsinya

Organ-organ tanaman dan sifatnya

Hingga saat ini tanaman yang dikerdilkan pada umumnya termasuk keluarga besar

“Dicotyledon” atau tanaman yang bijinya berkeping dua, maka dari itu uraian tentang

tanaman di bawah ini khusus ditujukan kepda tanaman yang berkeping dua.

Bagian tanaman yang dapat dibagi menjadi dua bagian :

Page 5: Budidaya bonsai

1.Bagian vegetative (organum nutrivum)

2.Bagian generative (reproductivum)

Bagian vegetative :

Bagian vegetative dapat dibagu dalam 2 bagian :

1. Yang berada di atas tanah (batang pokok, dahan, ranting, daun), berada di dalam

lingkungan yang penuh dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu

2. Bagian yang berada di dalam tanah, perakaran yang tumbuhya ke bawah atau ke

dalam tanah dan menghindari sinar matahari.

Bagian ini terdiri dari :

- Akar tunggang atau atua akar pokok yang tumbuhnya lurus ke bawa.

- Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar dari dekat leher akar. Akar lateral

ini disebut feeders. Akar ini pun beranting dan berakhir pada akar serabut yang

fungsinya khusus untuk menghisap zat makanan yang larut dalam air.

Sifat dan fungsi bagian vegetative

a. Batang pokok

Dapat meningkat tingginya, karena dilengkapi titik tumbuh pada pucuknya. Dan

dapat membesar lingkaran batangnya karena dilengkapi oleh jaringan khusus yang

disebut cambium. Letak cambium di atas kayu dan dibawah kulit.

Tinggi batang pokok dapat dihentikan dengan membuang titik tumbuh. Bila

titik tumbuh hilang, sebagai reaksinya kuntum-kuntum dibagian bawah akan

tumbuh. Terbaentuklah pucuk atau ujung batang baru.

b. Dahan

Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun dan batang pokok yang masih

muda. Tumbuhnya bisa mendatar atau membentuk sudut kurag dari 90º. Dengan

adanya dahan-dahan tersebut dibentuklah mahkota pohon yang klonis, piramidal,

bulat telur, lonjong dan sebagainya.

Perpanjangan dahan terbatas dan dapt dihentikan tingginya dengan

memotong titik tumuhnya. Reaksinya kebanyakan mempercepat tumbuhnya

ranting.

c. Ranting

Page 6: Budidaya bonsai

Tumbuh dari kuntum yang berasal dari ketiak daun dahan, dapat tumbuh ke arah

yang beraneka raga, namun rata-rata tumbuh ke luar arah dahan.

Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk ranting-

ranting baru.

d. Kuntum

Kuntum dapat tumbuh di titik tumbuh, ketiak daun dan ada pula yang tumbu

terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat tumbuh sewaktu-waktu

sebagai ranting atua dahan baru.

Batang pokok, dahan maupun ranting dapat diubah arah pertumbuhannya

bilamana masih muda, karena batangnya masih lemas (elastis).

e. Akar

Akar sifatnya menghindari sinar matahari, sifat ini disebut negative

phototropis. Pertumbuhan akar tidak kaku, berarti dapat menyesuaiakan diri

dengan ruang lingkup dimana mereka berada.

Fungsi bagian tanaman :

Fungsi daun :

Daun merupakan pabrik untuk penghasil zal karbohidrat, protein dan

lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses fotosintesis.

Page 7: Budidaya bonsai

Budidaya BonsaiBudidaya Pada prinsipnya, Anda dapat membonsaikan tanaman

apapun (APA PUN!) selama tanaman tersebut berkayu. Bahkan pohon jeruk

pun bisa jika Anda ingin. Namun membentuk bibit bonsai dari biji memang

memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, perkembangbiakan

bonsai secara generatif tidak terlalu digemari para pebisnis bonsai.

Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai

adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini

digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa

memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media

tumbuh yang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.

Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa

menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal

dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki

kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai

Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama

jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada

Page 8: Budidaya bonsai

salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh

sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.

Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering.

Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk

akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat

dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada

bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media

lalu dibungkus plastik.Cangkokan ini disiram teratur hingga muncul akar.

Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke

media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok

adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah

bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok

bonsai pada bagian akar atau tunas.

Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung

beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai

spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A

dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin

disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang

telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan

hormone agar kedua bagian cepat menyatu.

Tips Dan Belajar Budidaya Tanaman Bonsai

usaha budidaya bonsai semakin eksklusif saat ini,tapi membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalankan usaha agro ini,mari kita simak bersama artikel sahabat dibawah ini

Dalam membuat bonsai ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan yakni mengenai pertumbuhan alami dan pertumbuhan rekayasa sesuai pembentukan. Bonsai dengan pertumbuhan alami jika di selidiki dengan seksama ada beberapa bentuk atau gaya dalam membuat bonsai, antara lain;

MODEL ATAU GAYA BONSAI

Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:

Page 9: Budidaya bonsai

a. formalModel atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.

1. Tegak LurusBonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan.

Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.

2. Tegak BerlikuBonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batangyang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perludibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.

3. Gaya MiringBonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya.

Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.

Page 10: Budidaya bonsai

b. Menggantung atau cascadeGaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung

1. Setengah MenggantungBonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot.

2. menggantungGaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannyajuga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.

C. TEKNIK MEMBONSAI

a. pemotongan dan pemangkasanprinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaanpangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.

b. pengawatanBertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.

c. posisi bonsai di potPosisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.d. penanaman

Langkah-langkah penanaman bonsai:

1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai

2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai denganukuran pot

3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot

4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas

Page 11: Budidaya bonsai

5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan

6. rawat bonsai dengan baike. Menciptakan kesan tuaBonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah.Semoga bermanfaat.

Jenis – jenis bonsai

JENIS SHARIMIKI

Shari gaya Bonsai

Seiring berlalunya waktu, beberapa pohon mengembangkan tempat botak atau barkless di belalai mereka sebagai akibat dari kondisi cuaca yang keras

Bagian barkless biasanya dimulai di tempat di mana akar muncul dari tanah, dan tumbuh semakin tipis seperti itu terus sampai bagasi. Sinar matahari yang intens akan pemutih bagian ini, membentuk bagian yang sangat karakteristik dari pohon. Dengan Bonsai kulit akan dihapus dengan pisau yang sangat tajam dan tempat barkless diperlakukan dengan kalsium sulfat dalam rangka untuk mempercepat proses pemutihan

Page 12: Budidaya bonsai

JENIS IKADABUKI

Rakit gaya Bonsai

Kadang-kadang pohon dapat bertahan hidup dengan retak cabang-cabangnya menunjuk ke atas. Sistem akar tua dapat memberikan cabang dengan nutrisi yang cukup.

Setelah beberapa saat akar baru akan mulai tumbuh, akhirnya mengambil alih fungsi dari sistem akar lama. Cabang-cabang tua yang sekarang menunjukkan ke udara berkembang menjadi batang dengan beberapa branchings sebagai akibat dari masuknya peningkatan nutrisi. Batang ini baru berkontribusi ke salah satu mahkota tunggal.

JENIS ISHISUKI

Tumbuh dalam gaya Bonsai batu

Dalam gaya ini akar pohon tumbuh di celah-celah dan lubang batu.

Ini berarti bahwa tidak ada banyak ruang untuk akar untuk mengembangkan dan menyerap nutrisi. Pohon yang tumbuh di bebatuan tidak akan terlihat benar-benar sehat, sehingga harus terlihat bahwa pohon telah berjuang untuk bertahan hidup. Hal ini penting untuk menyuburkan dan air gaya ini sering, karena tidak ada banyak ruang yang tersedia untuk menyimpan air

Page 13: Budidaya bonsai

dan nutrisi. Batu yang tumbuh Bonsai sering ditempatkan dalam panci yang sangat dangkal, yang kadang-kadang diisi dengan air dari batu yang sangat halus.

JENIS SEKI JOJU

Tumbuh pada gaya Bonsai batu

Di medan berbatu, pohon harus mencari tanah yang kaya nurient dengan akar mereka, yang sering dapat ditemukan di celah-celah dan lubang

Akar tidak terlindungi sebelum mereka mencapai tanah sehingga mereka harus melindungi diri dari matahari: menyalak khusus tumbuh di sekitar mereka. Dengan Bonsai akar tumbuh dari sebuah batu ke dalam panci, sehingga merawat pohon ini tidak benar-benar berbeda dari merawat setiap gaya lainnya

JENIS YOSUE

Hutan Bonsai bergaya

Gaya hutan terlihat banyak seperti gaya multi-batang, tetapi perbedaannya adalah bahwa hal itu terdiri dari beberapa pohon daripada satu batang pohon dengan beberapa

Pohon-pohon paling maju yang ditanam di tengah-tengah pot besar dan dangkal. Di sisi pot pohon-pohon yang lebih kecil ditanam untuk berkontribusi ke salah satu mahkota tunggal. Pohon-pohon yang ditanam tidak dalam garis lurus tapi dalam pola terhuyung-huyung, karena cara ini hutan tampak alami.

Page 14: Budidaya bonsai

JENIS KABUDACHI

Bonsai bergaya Multitrunk

Dalam teori gaya batang multi sama sebagai gaya batang ganda, tetapi dengan 3 atau lebih batang

Semua batang tumbuh dari satu sistem akar, dan itu benar-benar adalah satu pohon tunggal. Semua batang membentuk satu mahkota daun, di mana batang tebal dan paling maju bentuk atas.

JENIS SOKAN

Batang ganda Gaya Bonsai

Gaya batang ganda adalah umum di alam, tetapi tidak benar-benar yang umum dalam seni Bonsai

Biasanya kedua batang akan tumbuh dari satu sistem akar, tetapi juga mungkin bahwa batang kecil tumbuh dari batang yang lebih besar di atas tanah. Dua batang akan bervariasi dalam ketebalan dan panjang baik, batang lebih tebal dan lebih berkembang tumbuh hampir tegak, sedangkan batang yang lebih kecil akan tumbuh sedikit miring. Kedua batang akan memberikan kontribusi untuk sebuah mahkota daun tunggal.

Page 15: Budidaya bonsai

JENIS FUKINAGASHI

Keanginan Bonsai bergaya

Gaya keanginan juga merupakan contoh yang baik dari pohon yang harus berjuang untuk bertahan hidup.

Cabang-cabang serta batang tumbuh ke satu sisi seolah-olah angin telah meniup pohon terus-menerus di satu arah. Cabang tumbuh di semua sisi bagasi tetapi semua akhirnya akan menjadi bengkok ke satu sisi.

JENIS BUNJINGI

Bonsai sastrawan gaya

Di alam ini gaya pohon tumbuh di daerah padat penduduk oleh pohon-pohon lain dan persaingan begitu sengit bahwa pohon hanya dapat bertahan hidup dengan tumbuh lebih tinggi maka semua orang lain di sekitarnya

Batang tumbuh miring ke atas dan benar-benar tanpa percabangan karena matahari hanya hits bagian atas pohon. Untuk memastikan bahwa hal itu tampak lebih berat, beberapa cabang yang "Jinned" (tanpa kulit).Ketika kulit telah dihapus dari satu sisi bagasi, bagasi yang

Page 16: Budidaya bonsai

disebut sebagai "Shari". Idenya adalah untuk menunjukkan bahwa pohon benar-benar telah berjuang untuk bertahan hidup. Pohon-pohon ini sering ditempatkan di kecil, panci bulat.

JENIS HAN-KENGAI

Semi Bonsai bergaya cascade

Gaya kaskade semi, persis seperti gaya kaskade, ditemukan di alam di tebing dan di tepi sungai dan danau

Batang tumbuh tegak untuk jarak kecil dan kemudian membungkuk ke bawah. Berbeda dengan gaya kaskade, batang semi-kaskade tidak akan pernah tumbuh di bawah bagian bawah pot. Mahkota biasanya di atas tepi panci sementara percabangan berikutnya terjadi di bawah pinggirannya.

JENIS KENGAI

Bonsai Cascade gaya 

Sebuah pohon hidup di alam pada tebing curam dapat menekuk ke bawah sebagai akibat dari beberapa faktor, seperti salju atau batu jatuh

Faktor-faktor ini menyebabkan pohon tumbuh ke bawah. Dengan Bonsai bisa sulit untuk mempertahankan pohon yang tumbuh ke bawah karena arah pertumbuhan menentang

Page 17: Budidaya bonsai

kecenderungan alami pohon untuk tumbuh upright.Cascade Bonsai ditanam dalam pot tinggi.Pohon itu harus tumbuh tegak untuk jarak kecil tapi kemudian menekuk ke bawah.Mahkota pohon biasanya tumbuh di atas tepi pot, tetapi cabang-cabang berikutnya alternatif kiri dan kanan pada kurva terluar batang berbentuk S. Branchings ini harus tumbuh keluar horizontal dalam rangka untuk menjaga keseimbangan pohon.

JENIS SHAKKAN

Bonsai bergaya miring

Sebagai hasil dari angin bertiup dalam satu arah dominan atau ketika pohon adalah dalam bayangan dan harus menekuk ke arah matahari, pohon akan ramping dalam satu arah

Dengan Bonsai, gaya bersandar harus tumbuh pada sudut sekitar 60 - 80 derajat relatif terhadap tanah.Akar yang dikembangkan dengan baik di satu sisi untuk menjaga pohon berdiri. Di sisi arah yang bersandar pohon, akar jelas tidak dikembangkan dengan baik. Cabang pertama tumbuh berlawanan arah pohon, dalam rangka untuk menyeimbangkannya. Bagasi dapat sedikit bengkok atau benar-benar lurus, tapi masih lebih tebal di bagian bawah daripada di atas.

JENIS MOYOGI

Bonsai bergaya informal tegak

Page 18: Budidaya bonsai

Gaya tegak informal umum pada alam dan dalam seni Bonsai

Batang tumbuh tegak kasar dalam bentuk huruf 'S' dan pada setiap gilirannya percabangan terjadi.Meruncing dari bagasi harus terlihat jelas, dengan pangkal batang lebih tebal daripada bagian yang lebih tinggi.

JENIS CHOKKAN

Formal Upright Gaya Bonsai

Gaya tegak formal adalah bentuk yang sangat umum Bonsai. Gaya ini sering terjadi di alam, terutama ketika pohon terkena banyak cahaya dan tidak menghadapi masalah pohon bersaing

Untuk gaya ini, meruncing dari batang tegak yang tumbuh harus jelas terlihat. Bagasi karena itu harus lebih tebal di bagian bawah dan harus tumbuh semakin tipis dengan ketinggian. Pada sekitar 1 / 4 dari total panjang batang, percabangan harus dimulai. Puncak pohon harus dibentuk oleh cabang tunggal, bagasi tidak harus span seluruh ketinggian pohon.

JENIS-JENIS BONSAI

http://1.bp.blogspot.com/_RGGzHPOpcRk/SkeU0p6Jy1I/AAAAAAAAAdI/tDrG5I_KCjw/s320/style-sharimiki.jpg1. Broom Gaya Bonsai Hokidachi Batang lurus dan tegak dan tidak berlanjut ke atas pohon, tetapi cabang-cabang ke segala arah sekitar 1 / 3 dari jalan sampai seluruh ketinggian pohon. Dengan cara ini, cabang dan

Page 19: Budidaya bonsai

daun membentuk sebuah mahkota berbentuk bola yang juga dapat sangat indah selama musim dingin