bukti-bukti evolusi ekaa

Upload: ia-shri-adnya-swari

Post on 07-Jan-2016

294 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Fosil adalah sisa-sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu atau bisa dibilang juga jejak-jejak itu tersimpan dalam bebatuan.

TRANSCRIPT

BUKTI - BUKTI EVOLUSI1. BUKTI FOSIL

Fosil adalah sisa-sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu atau bisa dibilang juga jejak-jejak itu tersimpan dalam bebatuan.Mereka sering ditemukan di batuan endapan, yang terbentuk dengan penumpukan perlahan atau sedimentasi. Jika fosil ditemukan semakin jauh di bawah lapisan batuan endapan, maka semakin tua usia fosil. Lapisan atas mengandung sisa fosil yang lebih baru dan lebih rumit. Bagian keras hewan, seperti cangkang atau kerangka, menjadi fosil di endapan keras batuan. Cetakan, jejak atau gumpalan merupakan tipe fosil lainnya, yang dihasilkan oleh mahluk hidup saat berjalan, berlari atau tubuhnya sendiri. Contoh : Urutan fosil kuda:Eohippus (kuda zaman Eosin) Mesohippus Merychippus Pliohippus Equas (kuda zaman sekarang).Dengan mempelajari fosil dapat memperoleh petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang. Dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan pada masa sekarang berbeda. Leonardo da Vinci (1452-1519) pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya mahluk hidup pada masa yang lampau. Carles Robert Darwin (1809-1882) berpendapat bahwa perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih mudah. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil di lapisan bumi yang lebih tua. Penemuan fosil sering membuat pusing perunut evolusi. Hal ini karena fosil makhluk hidup jarang ditemukan dalam keadaan lengkap. Penemuan fosil hanya berupa bagian atau beberapa bagian tubuh mahluk hidup. Keadaan fosil yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: Terjadinya lipatan batuan bumi. Pengaruh air, angin, dan bakteri pembusukan. Hewan pemakan bangkai dan jenis organisme ( ada organisme yang tida bisa menjadi fosil). Satu-satunya fosil yang paling lengkap ditemukan adalah fosil kuda. Sejarah perkembangan kuda merupakan contoh yang paling baik untuk menerangkan adanya perubahan-perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa. Hal ini karena fosil-fosilnya di temukan secara lengkap pada setiap zaman geologi. Fosil kuda tersebut ditemukan oleh dua orang ilmuan amerika yaitu MARS dan OBSORN. Menurut para ilmuan Pada contohnya Fosil kuda sebagai berikut: Ukuran tubuh semakin besar, dari yang semula sebesar kucing menjadi sebesar kuda seperti sekarang. Kepala semakin besar dan jarak antara mulut dengan mata semakin jauh. Leher semakin panjang. Geraham muka dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya semakin sesuai untuk memakan rerumputan. Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah, larinya semakin cepat, tetapi rotasi tubuh semakin berkurang. Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (Rudimenter).

2. BUKTI PERBANDINGAN ANATOMIa. Kesamaan morfologi anggota depanSemua anggota depan vertebrata mempunyai asal usul dan struktur dasar yang sama, dan kesamaan ini ada yangg sedikit, adapula yangg banyak. Lengan atas terdiri dari 1 tulang dan lengan bawah terdiri dari 2 tulang, dan ada tulang-tulang kecil yang membentuk telapak dan jari tangan. Dalam perjalanan evolusi dapat terjadi sejumlah perubahan, misalnya perubahan lengan atas yang lebih lambat, sehingga proporsinya tidak sama.Pada unggas terjadi reduksi dari tulang-tulang kecil (telapak dan jari tangan) untuk mengakomodari bentuk anggota depan menjadi sayap. Pada kelelawar hal sebaliknya yg terjadi, meskipun sama-sama memerlukan sayap, kelelawar mengalami perpanjangan jari & diliputi, sedangkan tulang-tulang telapak tangan tereduksi.

Struktur homolog :Tanda-tanda anatomis proses evolusi. Tungkai depan semua mamalia dibangun dari unsur kerangka yang sama, dan terlihat adanya hubungan arsitektur seperti yang kita harapkan jika tungkai depan nenek moyang atau leluhur yang sama dimodifikasi menjadi beberapa struktur untuk mengemban berbagai jenis fungsi yang berbeda. Studi komparatif struktur tulang dan sistem tubuh hewan dari beragam filum menunjukkan sejumlah besar kesamaan. Bukti yang lebih jelas terletak pada perbandingan anatomi primitif dan modern. Karakter primitif adalah karakter yang ada sebelum karakter modern. Primitif tidak harus lebih sederhana, karena hilangnya sebuah struktur atau kerumitan juga termasuk perubahan. Primitif dan modern hanya dapat berguna saat kita merujuk pada bagian tertentu karakter tersebut, dan sebuah karakter dapat primitif di satu hal dan modern dalam hal lainnya.

Perkembangan kuda modern adalah salah satu bentuk yang paling lengkap dalam fosil. Peningkatan ukuran tubuh terlihat jelas seiring berjalannya waktu saat bentuk primitif memunculkan spesies modern yang lebih besar.

Saat ukuran tubuh meningkat dari Hyracotherium terkecil di zaman Eosen (sekitar 50 juta tahun lalu) hingga Equus yang terbesar (kuda modern), terdapat penurunan kerumitan pada tulang kaki. Seluruh berat kuda sekarang bertopang pada jari ketiga, sementara jari lainnya begitu kecil dan tidak banyak bermanfaat.

b. Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidupOrgan-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.

Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.Dari studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat fungsional pada berbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. HomologiAlat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama.

b. Analogi Alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama.Teori dasar mengenai bukti-bukti evolusi berdasarkan anotomi perbandingan adalah bahwa semua hewan sama, tersusun oleh sel dengan banyak gambaran umum. Jika setiap spesies diciptakan terpisah, hewan bervariasi atau beragam dalam struktur tanpa pola yang konsiten dan yanpa korelasi antara organ-organ yang mempunyai fungsi-fungsi sama. Namun, hewan-hewan yang sekarang ada mempunyai sistem organ yang sama untuk sistem rangka, peredaran darah, percernaan, ekskresi, dan fungsi lainya yang penting.

Contoh kesamaan struktur anggota gerak bagian depan adalah kesamaan pada sayap burung dengan kelelawar, sirip ikan, dengan lumba-lumba, dan kaki depan kuda. Contoh-contoh diatas memperlihatkan bahwa anggota gerak yang serupa tersebut berasal dari bagian yang sama , walaupun digunakan dalam fungsi yang berbeda. Sayap burung digunakan untuk terbang dan sirip ikan untuk berenang. Organ-organ yang memiliki kesamaan struktur, seperti yang telah disinggung diatas, disebut organ Homolog (homologi). Jadi organ homolog (homologi) adalah Struktur dasarnya mengalami perkembangan sehingga menimbulkan variasi. Sebaliknya, organ yang struktur dasarnya berlainan tetapi mempunyai fungsi yang sama disebut organ analog (analogi). Contoh organ analog adalah sayap serangga dan sayap bururng. Kedua organ tersebut sama-sama digunakan untuk terbang tetapi struktur dasarnya berbeda.

Gambar 3.1 Memperlihatkan ilustrasi perbedaan struktur antara homologi dan analogi.

Disamping itu di alam juga terdapat organ-organ homolog pada beberapa hewan yang tidak jelas fungsinya. Organ seperti ini sering disebut dengan istilah organ vestigial. Organ vestigial adalah organ yang menyusut atau hanya memiliki sebagian fungsi dari organ homolog dari spesies lain yang berkembang baik. Pembedahan pada beberapa Boa constrictor (sejenis ular) dan paus mengungkapkan adanya tulang-tulang yang diduga homolog dengan tulang-tulang pinggul vertebrata yang lainnya. Tampaknya struktur-struktur tersebut tidak berfungsi. Jika semua spesies diciptakan secara khusus, maka hal ini merupakan perencanaan yang kurang baik untuk memasukkan bagian-bagian organ yang tidak berfungsi. Sebaliknya jika kita mengganggap bahwa ular dan paus berkembang dari moyang berkaki empat maka kita dapat mengerti mengapa sisa-sisa peninggalan evolusi mereka masih ada. Juga manusia mempunyai organ vestigial demikian. Leburan tulang belakang yang menyusun bagian bawah tulang belakang manusia dianggap sebagai sisa vestigial dari ekor yang dimiliki moyang kita. Kenyataanya kadang-kadang ada bayi lahir dengan ekor pendek. Akan tetapi ekor tersebut dapat dibuang dengan mudah dan cepat.

3. BUKTI EMBRIOLOGI PERBANDINGAN

Setiap spesies hewan berasal dari satu zigot. Zigot adalah telur yang sudah dibuahi. Namum, setiap spesies selalu melalui suatu tahapan embrio dengan ciri-ciri yang sama. Bukti embrio menjadi penting evolusi karena perkembangan embrio merupakan pengulangan sejarah evolusi bintang. Ontogeni adalah perkembangan individu suatu spesies mulai dari telu sampai dewasa. Filogeni adalah perkembangan spesies dalam proses evolusinya. Pada tahap-tahap tertentu, embrio spesies mengulangi evolusi nenek moyangnya. Dengan kata lain, ontogeni merupakan rekapitulasi runutan peristiwa evolusi dalam filogeni.

Sebagai contoh, adanya ekor pada tingkat awal embrio manusia menunjukkan adanya suatu pengulangan dari nenek moyangnya. Catatan fosil menunjukkan bahwa vertebrata air bernapas dengan insang. Bentuk kehidupan ini sudah ada sebelum adanya bentuk kehidupan darat yang bernapas dengan paru-paru. Berdasarkan wakti urutan kemunculan hewan, mulai dari ikan, amfibia, reptilia, burung sampai mamalia. Amfibia mewakili fase tranisi. Hal ini ditandai adanya perubahan struktur respirasi air menjadi respirasi darat. Persamaan bentuk embrio terdapat juga pada manusia, babi, salamander dan ikan, yaitu pada stadium perkembangan celah insang. Pada fase ini, tangan dan kakinya masih berupa tonjolan dan hanya suatu organ spesifik.

4. VARIABILITAS TUMBUHAN DAN HEWAN

Bukti adanya evolusi berdasarkan variabilitas tumbuhan dan hewan, terutama dipelajari pada tumbuhan dan hewan yang dibudidayakan oleh manusia sebagai hasil penelitian. Penelitian-penelitian ditujukan pada tumbuhan dan hewan karena evoluis berlangsung sangat lambat sehingga sulit dilihat oleh manusia. Contoh peristiwa ini dapat dilihat pada tumbuhan kol yang berubah menjadi beberapa varietas.

Gambar 3.2 Memperlihatkan perbandingan embrio pada manusia, katak dan cumi- cumi

Perubahan ini merupakan hasil seleksi buatan manusia dengan cara pemuliaan tanaman. Contoh lainnya adalah pada budidaya hewan, seperti kuda dan sapi.Ada berbagai macam varietas hewan sebagai hasil seleksi buatan manusia.Akibatnya, satu spesies dapat menghasilkan bermacam-macam varietas. Seleksi buatan ini menunjukan tingkat perkembangan suatu jenis menuju kepada pemisahan suatu spesies baru. Namun, seleksi buatan akan mempercepat proses alamiahnya.

5. BUKTI SISTEMATIK

Data sistematik menunjukan gambaran organisme yang paling primitif hingga organisme yang telah maju. Contohnya, katak yang dianggap sebagai hewan peralihan antara ikan dan reptil. Dalam perkembangannya, katak memiliki insang seperti ikan dan kemudian memiliki paru-paru dan empat kaki, sama halnya dengan reptil. Data fosil pun menunjukkan bahwa ikan muncul sebelum katak (amfibi) dan reptil, kemudian amfibi muncul sebelum reptil. Dengan demikian, data sistematik dapat memberikan gambaran terjadinya proses evolusi.

6. BUKTI DARI BIOKIMIA PERBANDINGAN

Studi anatomi perbandingan memperlihatkan adanya homologi anatomi, demikian pula studi biokimia dari macam-macam organisme telah mengungkapkan homologi biokimi. Pada kenyataanya, persamaan biokimia organisme hidup adalah salah satu ciri yang mencolok dari kehidupan.

Enzim-enzim sitokrom terdapat pada hampir setiap organisme hidup. Salah satunya adalah sitokrom c yang terdiri darirantai polipeptida yang terdiri atas 104 sampai 112 asam amino (tergantung jenis organisme). Pada tahun-tahun belakangan ini telah ditentukan urutan asam amino yang pasti pada sitokrom c dari bergam organisme seperti manusia, kelinci, pinguin raja, ular gerincing, ikan tuna, ngengat dan neurospora. Meskipun terdapat banyak variasi dalam urutan terutama bagi organisme yang diduga berkerabat jauh, ternyata ada juga sejumlah besar persamaanya. Urutan asam amino pada manusia berbeda dengan urutan pada monyet rhesus hanya pada satu tempat dalam rantai. Sitokrom c dari tanaman gandum berbeda dari manusia dalam 35 asam amino. Akan tetapi, 35 asam amino lainnya dalam rantai terbukti sama pada setiap spesies yang diuji. Hal ini termasuk satu bagian yang terdiri atas 11 asam amaino yang beruntun (No. 70-80) yang terdapat pada semua organisme yang kita kenal. Kita mengetahui bagaimana urutan nukleotida dalam molekul DNA yang mengkode urutan asam amino dalam protein. Terdapatnya gen untuk sitokrom c yang begitu banyak mengandung informasi genetik yang sama pada begitu banyak jenis organisme tidak dapat dijelaskan tanpa menggunakan teori evolusi. Jelaslah fenomena ini berti bahwa kita semua mewarisi gen itu dari nenek moyang yang sama, sekalipun dengan akumulasi mutasi.

Alasan yang sama dapat diterapkan pada persamaan biokimia lain diantara organisme-organisme. studi mengenai urutan asam amino pada hemoglobin mamalia memperlihatkan persamaan yang dekat, terutama pada organisme yang diduga berkerabat dekat. DNA dan RNA terdapat setiap organisme hidup dan sepanjang pengetahuan kita mengandung mekanisme pengkodean hereditas yang sama. Selanjutnya sebagaian besar vertebrata mempunyai hormon-hormon yang sama atau mirip. Prolaktin misalnya terdapat pada berbagai vertebrata seperti ikan, burung dan mamalia, meskipun fungsinya pada masing-masing berbeda. Hormon diwariskan dari moyang yang sama tetapi dengan fungsi yang berubah sesuai dengan cara kehidupan setiap hewan.

Keseragaman yang mencolok dari susunan biokomia yang mendasari keanekaragaman yang luar biasa dari makluk hidup sulit untuk dijelaskan dengan cara lain kecuali dengan teori evolusi. Diduga molekul-molekul ini terbentuk sangat awal dalam sejarah kehidupan dan hampir semua bentuk kehidupan sekarang mewarisi kemampuan membuat dan menggunakannya.

Jika seseorang menyuntikkan protein serum manusia pada kelinci (kelinci hanya merupakan hewan yang mudah digunakan, hewan apapun juga dapat digunakan), kelinci akan membuat berbagai molekul antibodi yang sangat bervariasi terhadap semua determinan antigen yang asaing baginya. Bila serum darah kelinci yang mengandung antibodi anti human ini dicampur dengan serum manusia dalam tabung reaksi, terbentuklah kompleks antigen-antibodi yang berbentuk endapan. Jumlah endapan yang terbentuk dapat diukur dengan mudah. Apa yang membuat reaksi ini menarik sehubungan dengan apa yang kita uraikan ini ialah antibodi antihimun ini juga akan bereaksi dengan serum darah mamalia tertentu, akan tetapi tidak begitu hebat yaitu jumlah endapan yang terbentuk sedikit. Antibpodi antihimun yang dicampur dengan serum manusia, kera, monyet Dunia Lama, monyet Dunia Baru dan babi (masing-masing dalam 5 tabung reaksi yang terpisah) menghasilkan endapan dalam setiap tabung. Akan tetapi, banyaknya endapan yang terbentuk berkurang dari manusia ke babi (Tabel 2). Seperti yang kita lihat dalam Bab 40, hal ini ewrat hubungannya dengan pendapat yang sekarang kita terima mengenai hubungan kekerabatan derajat kita dengan mamalia lain.

Metode ini (disebut serologi perbandingan) tidak saja membenarkan beberapa hubungan evolusi yang telah disetujui, tetapi juga membantu memastikan hubungan, karena bukti bukti anatomi gagal untuk memberikan jawaban dengan jelas. Misalnya kelinci memperlihatkan beberapa persamaan struktur dengan hewan pengerat, tetapi walaupun demikian mereka diletakkan dalam ordo tersendiri, ialah ordo Lagomorpha. Satu alasan penting untuk ini ialah bahwa uji serologi memperlihatkan sedikit afinitas antara kelinci dengan hewan mengerat, malahan kelinci tampaknya berkerabat lebih dekat dengan ungulata berkuku genap seperti babi. Demikian puls iksn paus, secara serologi memperlihatkan hubungan yang lebih dekat dengan ungulata berkuku genap daripada dengan ordo mamalia lainnya. Bahkan protein tumbuhan telah digunakan sebagai antigen dan beberapa teka-teki evolusi dengan teknik ini telah menjadi jelas.

Tabel. 1 Jumlah perbedaan asam amino antara rantai beta hemoglobin manusia dengan berbagai spesies (Kimbal,2005)

SpesiesJumlah perbedaan asam amino

Manusia0

Gorila 1

Gibbon2

Monyrt Rhesus8

Anjing15

Kuda, Sapi25

Tikus27

Kangguru Kelabu38

Ayam45

Kodok 67

Lamprey125

Siput Lautan(moluska)127

Kedelai (leghemoglobin)124

7. BUKTI DARI DOMESTIKASI

Domestikasi adalah pembudidayaan tumbuhan dan hewan dengan sengaja oleh manusia selama ribuan tahun. Dua abad belakangan ini manusia telah mengembangkan varietas atau jenis tanaman dan hewan yang menghasilkan makanan yang lebih memenuhi kebutuhan. Melalui proses domestikasi manusia telah menciptakan bentuk-bentuk spesies yang berbeda dari moyangnya.

Tabel 2. Reaksi antara antibodi antihuman (berasal dari kelinci) dan serum dari berbagai mamalia, dengan serum manusia dinilai 100% (Kimbal,2005)

SpesiesReaksi antibodi antihuman

Manusia100%

Simpanse97%

Gorila 92%

Gibbon79%

Babaon75%

Monyet laba-laba*58%

Lemur37%

Landak kecil (insektivora)17%

Babi8%

* spesies dunia baru

Sebagai contoh adalah keanekaragaman anjing yang luar biasa dari mulai Chihuahua sampai Saint Bernard menunjukan kemampuan kita mengubah spesies dengan cara perkawinan selektif. Tanaman jagung (Zea mays) juga telah mengalami perubahan begitu besar sehingga tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia. Jenis-jenis kuda, sapi, kambing, domba, ayam dan kelinci yang kita liat sekarang adalah bukti dari variabilitas dan menunjukan kemampuan kita menciptakan perubahan evolusi yang menguntungkan.

Gambar 3.5. Beberapa varietas anjing yang telah berkembang akibat domestikasi yang dilakukan manusia

Standar yang dalam menilai suatu teori adalah kemampunya menjelaskan sebanyak mungkin fakta dengan cara paling sederhana sehingga memungkinkan meramal fakta-fakta baru, demikian juga teori evolusi ini. Perubahan evolusi yang lambat telah menghambat penjelasan terkait ramalan fakta-fakta baru. Namun teori evolusi mampu memberikan penjelasan sederhana yang luas tentang fakta kehidupa sehingga sangat penting dalam biologi. Setiap aspek dari dunia kehidupan yang dipelajari manusia dari biokimia, sitologi, antropologi dan sejarah telah dihidupkan dan diperluas oleh teori ini.

Penyebaran hewan berdasarkan geografis telah memberikan Darwin bukti yang paling kuat bahwa evolusi telah terjadi, maka penelitiannya tentang proses domestifikasi memberikan kunci bagaimana evolusi itu terjadi. Inilah teori tentang mekanisme perubahan evolusi yang benar-benar membuat The Origin of Spesies menjadi karya bersejarah.

Dalam pandangan evolusi, ditemukannya spesies modern dimana mereka berada, karena mereka berkembang dari nenek moyang yg menempati daerah itu.Misalnya: hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun Amerika Selatan, dibandingkan dengan spesies daerah tropis Afrika.Australia merupakan tmpt tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (marsupial), tetapi relatif sedikit hewan berplacenta. Hipotesis mengatakan bahwa fauna australia yg unik itu berkem-bang di benua australia dlm keadaan terisolasi dari tmpat-tmpat dimana nenek moyang mamalia berplacenta iu hidup.Bukti BiogeografiBiogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia dengan H.M.S. Beagle, ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai biogeografi sejak Darwin dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan.

Kesimpulan mendasar dari studi biogeografis memperlihatkan bahwa suatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari titik atau tempat asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya, tetapi mereka tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah biogeografis yang besar. Oleh karena itu, meskipun lingkungan hidup sesungguhnya identik pada daerah biogeografis berbeda, jarang ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya, setiap daerah geografi besar di dunia (lihat gambar 2.1) mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di Australia semacam kanguru (marsupial) mempunyai kantong yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya, pada daerah biogeografi yang lain kanguru (marsupial) hampir tidak ditemukan. Selanjutnya, catatan fosil setiap daerah menampilkan suatu garis evolusioner kejadian-kejadian biologis yang terpisah dari semua daerah-daerah lain. Dengan setiap garis evolusioner, banyak fosil-fosil yang telah ditemukan dapat dibentuk atau disusun suatu spesies yang pernah hidup pada daerah tertentu.

Bukti-bukti observasi atau pengamatan memperkuat konsep bahwa seleksi alam berlaku, oleh kekuatan besar dari lingkungan sehingga muncul spesies baru yang hanya dapat hidup beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan kondisi topografinya maupun kondisi iklim disekelilingnya. Sebagai buktinya, apa yang dilihat Darwin ketika menemuakan bahwa spesies pada pulau tertentu terhalang untuk berhubungan dengan spesies pada pulau-pulau dekat, dan bahwa spesies sepulau umumnya berhubungan dengan speseis terdekat yang hidup sedaratan. Sebaliknya, tidak ada bukti yang mendukung keberadaan sekelompok island species (spesies yang hanya ada pada pulau tertentu) dengan karakteristik tertentu ditemukan dalam habitat-habitat pulau lain kemanapun kita mengelilingi dunia.

Pada tingkatan yang lebih spesifik, biogeografi menunjukkan banyak bukti-bukti menyolok yang mengarah pada kejadian evolusi konvergen (convergent evolution). Organisme-organisme pada kenyataannya mempunyai biogeografi berbeda-beda, meskipun diturunkan dari keturunan nenek moyang yang sangat berbeda, memiliki kesamaan proses adaptasi pada habitat-habitat khusus. Sebagai contoh, tanaman kaktus (famili Cactaceae) ditemukan di gurun pasir sebelah tenggara Amerika Utara, dan di gunung pasir Andes, tetapi tidak ada dimanapun di tempat lain. Di samping itu habitat-habitat kering dan tandus di Afrika ditempati oleh sekelompok tanaman dari famili Euphorbiaceae. Contoh-contoh ini memperjelas teori kekuatan seleksi alam dimana terbentuk ciri-ciri atau bentuk-bentuk yang sangat sama oleh karena adaptasi pada lingkungan yang sama.

Lebih jauh dijelaskan, dua tempat yang memiliki iklim yang sama belum tentu keadaan flora dan faunanya sama, bahkan mungkin berbeda sama sekali. Sebagai contoh kepulauan Galapagos dan kepulauan Cape Verde mempunyai iklim yang sama tetapi flora dan faunanya berbeda. Flora dan fauna di kepulauan Galapagos hampir sama dengan flora dan fauna yang terdapat di Amerika Selatan.

Dihasilkannya 13 spesies burung Finch di kepulauan Galapagos disebabkan oleh adanya penyebaran geografi. Burung yang berasal dari Amerika Selatan yang bermigrasi ke kepulauan Galapagos ini menemukan lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan asalnya sehingga terbentuk varian-varian yang sesuai dengan lingkungan yang baru dan terus berkembang.

Cara penyebaran ini ada 2 macam yaitu penyebaran aktif dan penyebaran pasif. Penyebaran aktif ialah penyebaran yang didorong oleh factor-faktor dari dalam diri inidividu itu sendiri, misalnya perpindahan populasi burung dari suatu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan; sedangkan penyebaran pasif ialah penyebaran yang disebabkan oleh factor-faktor lain, misalnya penyebaran buah kelapa oleh air. Dalam melakukan penyebaran itu banyak rintangan yang tidak dapat diterobos atau dilalui. Jika dapat diterobos lingkungan yang baru itu tidak memenuhi persyaratan bagi hidupnya, oleh karena itu baik penyebaran aktif maupun penyebaran pasif tidak selalu berakibat perluasan daerah.8. RUDIMENTASISisa-sisa organ atau struktur tubuh hasil rudimentasi dapat dianggap sebagai bukti evolusi. Organ atau struktur tubuh tersebut pada hakikatnya sudah tidak berguna lagi. Namun masih dapat dijumpai pada tubuh organisme. Contohnya tulang ekor pada manusia, umbai cacing pada usus manusia, sisa kaki pada ular Phyton.Alat-alat yang tersisa dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi, alat-alat ini sudah tidak berguna namun ternyata masih dijumpai.Contoh : Pada manusia : selaput mata pada sudut mata sebelah dalam tulang ekor gigi taring yang runcing