buku 3. hemato dan imun.pdf
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
1/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
1
ANEMIA
KADAR HB (dipengaruhi usia, jenis kelaminm, kehamilan, tinggi tempa)
WHO
Laki laki dewasa < 13, Wanita tidak hamil < 12, Hamil < 11Keperluan klinis < 10, atao hematokrit kurang 30 %
Gejala Khusus :
1. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan kuku sendok (koilonychia).
2.
Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vitamin B12
3.
Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali
4.
Anemia aplastik: perdarahan dan tanda-tanda infeksi
Anemia hipokrom mikrositer
MCV < 80
MCH < 27
Normokrom normositer
MCV 80 – 95
MCH 27 - 34
Makrositer
MCV > 95
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
2/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
2
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
3/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
3
Anemia AplastikAnemia aplastik merupakan kegagalan hemopoiesis yang relatif jarang ditemukan namun berpotensi
mengancam jiwa. Penyakit ini ditandai oleh pansitopenia dan aplasia sumsum tulang.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
4/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
4
Anemia Defisiensi Besi
Faseluminal: besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di duodenum.
Fase Mukosal: proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses aktif.
Fase Korporeal: meliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sei yang memerlukan,
danpenyir-npanan besr (storage) oleh tubuh.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
5/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
5
Tx
1. Terapi Besi Oral. Preparat yang tersedi a adalah fe r r o u s s u lp h at (sulfas ferosus )
merupakan preparat pilihan pertama oleh karena paling murah tetapi efektif. Dosis anjuran
adalah 3 x 200 mg. Setiap 200 mg sulfas ferosus mengandung 66 mg besi elemental.
Pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg mengakibatkan absorbsi besi 50 mg per hari yang dapat
meningkatkan eritropoesis dua sampai tiga kali normal. Preparat lain, ferrows gluconate,
feruous fumarat, ferrous lactate dartferrous ,succinote.
2. Terapi besi parenteral.
3.
Diet: sebaiknyadiberikan makananbergizi dengan tinggi protein terutama yang berasal dari
protein hewani
4.
vitamin c: vitamin c diberikan 3 x 100 mg per hari untuk meningkatkan absorposi besi
5. transfusi darah. Indikasi pemberian transfusi darah pada anemia kekurangan besi adalah:
1. Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman payah jantung
2. Anemia yang sangat simtomatik, misalnya anemia dengan gejala pusing yang sangat
menyolok
3.
Pasien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat seperti pada kehamilan
trimester akhir atau preoperasl. Jenis darah yang diberikan adalah PRC (packed red cell)
untuk mengurangi bahaya overload. Sebagai premedikasi dapat dipertimbangkan
pemberian furosemid intravena.
Tx defisiensi kobalamin dan folat
Awal pemberian terapi parenteral dengan kobalamin 1000 ug i.m, tiap minggu sampai 8 minggu,
kemudian dilanjutkan suntikan i.m kobalamin 1000 ug tiap bulan dari sisa hidup pasien. Defisiensi
kobalamin dapat dikelola secara efektif dengan pemberian terapi oral dengan kristalin B 12 sejumlah
2 mg per hari; namun ketidak patuhan lebih besar pada terapi oral dibanding terapi i.m.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
6/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
6
Seperti defisiensi kobalamin, defisiensi folat perlu diobati dengan terapi pengganti. Dosis yang lazim
diberikan adalah 1 mg per hari per oral, namun dosis tinggi sampai 5 mg per hari mungkin diperlukan
pada defisiensi folat yang disebabkan karena malabsorbsi.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
7/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
7
LIMFADENOPATI (3A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
8/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
8
LIMFADENITIS (4A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
9/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
9
DEMAM DENGUE & DHF (4A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
10/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
10
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
11/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
11
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
12/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
12
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
13/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
13
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
14/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
14
MALARIA (4A)
Gejala yang klasik yaitu terjadinya " Trias Malaria " secara berurutan'. periode
dingin (15-60 menit) : mulai menggigil, penderita sering membungkus diri
dengan selimut atau sarung danpada saatmenggigil sering seluruh badan
bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, diikTti dengan meningkatnya
temperatur; diikuti dengan periode panas '. penderita muka merah, nadi
cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam, diikuti dengan keadaan
berkeringat; kemudian periode berkeringat : penderita berkeringat banyak
dan temperatur turun, dan penderita merasa sehat.Trias malaria lebih sering
terjadi pada infeksi P vivax, pada P falciparum menggigil dapat berlangsung
berat, ataupun tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jampadaP.falciparum,36 iampada P. vivax dan ovale,60 jampadaP. malariae.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
15/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
15
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
16/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
16
Obat non ACT
Klorokuin Difosfat/Sulfat, 250 mggaram ( I 50 mg basa), dosis 25 mg basa,kg BB
untuk 3 hari, terbagi 10 mg/kg BB hari I dan hari II, 5 mg /kg BB pada hari III.Pada orang dewasa biasa dipakai dosis 4 tablet hari I & II dan 2 tablet hari III.
Dipakai untuk P Falciparum maupun P. Wvax.
S ulfadoksin-Pirimetamin(SP), (5 00 mg sulfadoks in + 25mg pirimetamin), dosis
orang dewasa 3 tablet dosis tunggal( 1 kali). Atau dosis anak memakai takaran
pirimetamin 1 ,25 mg/kg BB. Obat ini hanya dipakai :untuk plasmodium
falciparum dan tidak efektif ulloik P.vivax. Bila terjadi kegagalan dengan obat
klorokuin dapat menggunakanSP
Kina Sulfat : (l tablet 220 mg), dosis yang dianjurkan ialah 3 x 10 mg/ kg BB
selama 7 hari, dapat dipakai untuk PFalciparum maupun P. Vivax. Kina dipakai
sebagai obatcadangan untuk mengatasi resistensi terhadap klorokuindan SP.
Pemakaian obat ini untuk waktu yang lama (7 hari) menyebabkan kegagalan
untuk memakai sampai selesai.
Primakuin : (1 tablet 15 mg), dipakai sebagai obat pelengkap/pengobatan
radical terhadap P. Falciparum maupun P. Wvax. Pada P Falciparum dosis nya45mg (3 tablet) dosis tunggal untuk membunuh gamet; sedangkan untuk P
Wvax dosisnya 15mgl hari selama 14 hari yaitu untuk membunuh gamet dan
hipnozoit (anti-relaps).
Contoh kombinasi ini adalah sebagai berikut :
a. Kombinasi Klorokuin + Sulfadoksin-Pirimetamin;
b. Kombinasi SP + Kina;
c. Kombinasi Klorokuin + Doksisiklin/ Tetrasiklin
d. Kombinasi SP +Doksisiklin/Tetrasiklin;
e. Kina + Doksisiklin Tetrasiklin;
f. Kina+Klindamisin
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
17/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
17
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
18/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
18
TOXOPLASMOSIS (3A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
19/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
19
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
20/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
20
LEPTOSPIROSIS (4A)
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikro organisme Leptospira
interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
21/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
21
SEPSIS (3B)
Systemic InJlammatory Response Syndrome adalah pasien yang memiliki dua atau lebih kriteria
sebagai berikut :
Sepsis = SIRS + FOKUS INFEKSI
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
22/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
22
Six sepsis management on first six hours
1.
Deliver high-flow oxygen.
2.
Take blood cultures.
3.
Administer empiric intravenous antibiotics. 4. Measure serum lactate and send full blood count.
5. Start intravenous fluid resuscitation.
6. Commence accurate urine output measurement.
https://en.wikipedia.org/wiki/Oxygenhttps://en.wikipedia.org/wiki/Blood_cultureshttps://en.wikipedia.org/wiki/Antibioticshttps://en.wikipedia.org/wiki/Lactic_acidhttps://en.wikipedia.org/wiki/Full_blood_counthttps://en.wikipedia.org/wiki/Intravenous_fluidhttps://en.wikipedia.org/wiki/Urinehttps://en.wikipedia.org/wiki/Urinehttps://en.wikipedia.org/wiki/Intravenous_fluidhttps://en.wikipedia.org/wiki/Full_blood_counthttps://en.wikipedia.org/wiki/Lactic_acidhttps://en.wikipedia.org/wiki/Antibioticshttps://en.wikipedia.org/wiki/Blood_cultureshttps://en.wikipedia.org/wiki/Oxygen
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
23/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
23
IMUNOLOGI
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
24/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
24
HIPERSENSITIFITAS
TIPE I-III
TIPE IV
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
25/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
25
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (3A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
26/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
26
pasien yang memiliki skor < 2 memiliki aktivitas penyakit LES ringan.
pasien yang memiliki skor 2-5 memiliki aktivitas penyakit LES sedang.
pasien yang memiliki skor > 5 memiliki aktivitas penyakit LES berat.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
27/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
27
Singkatan : Dopamin Rash
Discoid
Oral Ulcer
Photosensitifity
Artritis
Malar Rash
Immunologig Abnormalitis
Neurology
Renal
Ana Test
Serositis
Hematology
TR tidak respon, RS respon
sebagian, RP respon penuh. KS
adalah kortikosteroid setara
prednison, MP metilprednisolon,
AZA azatioprin, OAINS obat anti
in lamasi steroid, CYC
siklofosfamid, NPSLE
neuropsikiatri SLE.
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
28/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
28
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
29/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
29
POLIMIALGIA REUMATIK (3A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
30/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
30
REAKSI ANAFILATIK (4A)
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
31/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
31
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
32/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
32
DEMAM REUMATIK (3A)
Demam reumatik. Infeksi Streptokokus golongan A dapat menimbulkan inflamasi dan kerusakan
jantung, sendi dan ginjal. Berbagai antigen dalam membran Streptokokus bereaksi silang dengan
antigen dari otot jantung, tilang rawan dan membran glomerulus. Antibodi tprhadap Streptokokus
diduga mengikat antigen jaringan normal tersebut dan mengakibatkan reaksi inflamasi.
Terapi penyakit kompleks imun dapat dilakukan dengan menghilangkan antigen penyabab dan
menghentikan respons inflamasi. Umumnya sentm siclcness merupakan perryaktt self limited, jarans
mengancam kehidupan. Sekarang ini, plasmaferesis dapat digunakan untuk membuang sebagian
kompleks imun yang ada dalam sirkulasi (terutama berhubungan dengan bahan sitotoksik). Pada
beberapa kasus, terapi suportif dengan anti-histamin untuk urtikaria dan asetaminofen untuk
demam, mialgia dan artralgia sudah cukup adekuat. Pada kasus gangguan renal yang berat,
gangguan CNS dan vaskular dapat diberikan glukokortikoid sistemik Pengobatan Aspergilasis
Bronkopulmonari alergik sangat tergantung dari kecepatan dalam menegakkan diag- nosis. Terapi
dengan steroid dosis tinggi dapat mengurangi gejala inflamasi alergik akut dan mencegah kerusakan
parenkim paru dan bronkus yang bersifat "Irriversible". Pemberian bronkodilator dapat pula
mengatasi gejala sesak napas (mirip asma). Pemberian obat anti jamur untuk aspergilus tidak
memberikan marfaat. Pada penyakit kompleks imun non-alergik seperti SLE, Artritis rematoid,
Glomerulonefritis dapat diberikan steroid dengan dosis yang bervariasi tergantung berat ringannya
penyakit. Pada umumnya kelainan yang ringan dapat diberikan dosis rendah (1 inglKg bb). Pada
keadaan yang lebih berat steroid dapat diberikan dosis tinggi (2mglKgbb) atau mega dose (500-1000
mg/ hari selama 3 hari berhrrut-turu1). Pemberian steroidjangka panjang, dipilih golongan yang
mempunyai efek samping lebih kecil seperti metil prednisolon. Pemberian obat anti inflamasi non-
steroid dapat pula diberikan pada kasus yang masih ringan. Pada keadaan tertentu yang berat atau
respons steroid tidak memuaskan dapat ditambahkan pula obat imunosupresif seperti klorokuin,
siklofosfamid, metotreksat ataupun siklosporin
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
33/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
33
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
34/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
34
ARTRITIS REUMATOID (3A)
:
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
35/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
35
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
36/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
36
HIV
Kriteria Dx
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
37/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
37
Stadium HIV
St 1 St 2 St 3 St 4
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
38/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
38
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
39/40
y.h.s
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
39
-
8/16/2019 buku 3. HEMATO DAN IMUN.pdf
40/40
SISTEM HEMATOLOGI , INFEKSI DAN IMUNOLOGI Yuni Hendrati Sulfia115070100111099