buku kkn uho desa tapulaga
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
1/45
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
2/45
5 Hari
Merintis Pengabdian Desa
Tapulaga
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
3/45
II
KATA PENGANTAR
=============================================================
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Buku 45 Hari Merintis Pengabdian Desa Tapulaga catatan KKN
Tematik Desa Tapulaga telah dapat diselesaikan. Buku ini merupakan laporan KKN
kami sebagai bukti catatan kuliah dan hasil kerja yang nyata(real) sehingga nantinya
dapat menjadi inspirasi bagi yang lain. KKN di Desa Tapulaga adalah Usulan
Program Pengabdian Dosen Terintegrasi KKN Tematik. KKN ini dilaksanakan di
Desa Tapulaga kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe , Provinsi Sulawesi Tenggara
terdiri dari 7 Orang Dosen Pembimbing yaitu :
1. Ibu Dra. Hj. Wa Kuasa, M.Hum Sebagai Ketua Tim
2. Bapak Annas Maruf, S.T., M.T, sebagai anggota.
3. Ibu Dr. Weka Gusmiarty Abdullah, S.P., M.P,sebagai anggota.
4. Ibu Ilma Sarimustaqyima Rianse, S.P., M.P, sebagai anggota.
5. Ibu Lestariwati, S.Pd.,M.Hum, sebagai anggota.
6. Ibu Irma Magara, S.Pd, M.Hum, sebagai anggota.
7. Bapak dr. Yusuf Musafir Kolwara, sebagai anggota.
Mahasiswa Universitas Halu Oleo yang terlibat KKN Tematik di Desa
Tapulaga berjumlah 13 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan
Dengan Struktur sebagai berikut :
1. Agus Saifudin sebagai Ketua (Koordinator Desa)
2. Sitti Raoda Nuruljannah Sebagai Sekretaris.
3.
Misra Febriani sebagai Bendahara.
4. Zainaldin sebagai anggota.
5. Laode Agustian N sebagai anggota.
6. Ikhsan sebagai anggota.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
4/45
III
7. Eko Okto Pianus sebagai anggota.
8. La Ode Aris Saputra sebagai anggota.
9. Sitti Andini Asnur sebagai anggota.
10.Herysanti Agra Setiawati sebagai anggota.
11.Isra Sullasmi sebagai anggota.
12.Ruhul Mutmainnah sebagai anggota.
13.Asih Prameswari sebagai anggota.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran
terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat
memberi maanfaat bagi civitas akademika Universitas Halu Oleo khususnya dan bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Kendari, Oktober 2015
Penulis
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
5/45
IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................... IV
SEKILAS PROGRAM 1
PETA POTENSI DESA TAPULAGA 3
PEMBUATAN JAMBAN APUNG DAN SEPTICTANK 10
LOMBA MENGGAMBA 17
KERAJINAN TANGAN 21
BELAJAR MENGAJAR di SEKOLAH 27
PENYULUHAN GKSODAGUSIBU 30
KATA PENUTUP 34
LAMPIRAN 35
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
6/45
1
SEKILAS PROGRAM
=======================================================
Pelaksanaan kegiatan KKN tematik ini terfokus pada daerah kawasan pesisir
pantai yang pada umumnya memiliki penduduk yang bekerja sebagai nelayan serta
memiliki kehidupan yang masih kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan.
Pemukiman penduduk pada wilayah ini sangat di pengaruhi oleh kondisi geografis.
Desa Tapulaga memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang menarik
karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilaya pesisir pantai dan
sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang tinggi. Perlakuaan yang
diberikan terhadap pengelolaan sanitasi lingkungan tentu saja akan berbeda.Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh muka air tanah. Wilayah pesisir pantai
memiliki muka air tanah yang tinggi sedangkan wilayah dataran tinggi memiliki
muka air tanah rendah. Sebagian besar rumah penduduk di kawasan pantai
menggunakan tiang kayu (rumah panggung), yang dimana kolong rumah masih di
gunakan sebagai tempat pembuangan limbah manusia dan di gunakan untuk
membuang sampah ke laut yang menyebabkan wilayah pesisir mnejadi kotor dan
tercemar.
Kami telah melakukaan Survei dan menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat dikawasan ini tidak memiliki jamban keluarga dan septic-tank yang
sifatnya permanen. Jamban keluarga yang dimiliki masyarakat setempat, bisa di
katakan jauh dari kata layak karena tanpa menggunakan tempat penampungan atau
septic-tank dan bahkan masyarakat di daerah ini hanya membuat jamban dengan luas
berkisar antara 200x150 cm serta lantai papan dengan menggunakan 4 buah tiang
penyangga dan berada diatas air laut, sehingga limbah yang di keluarkan langsung
jatuh ke air laut. Warga setempat membuat jamban seadanya, karena kurangnya
pemahaman tentang sanitasi lingkungan sehat yang sangat berpengaruh pada
kesehatan masyarakat. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak pada
kualitas penurunan kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi air tanah yang
tercemar.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
7/45
2
Tim KKN tematik UHO hadir dengan program pembuatan Jamban dan
septick tank percontohan untuk di daerah pesisir. Yang dimana bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang lebih sehat serta dapat menjadikan desa tapulaga
sebagai desa percontohan dengan hadirnya jamban di ats permukaan air laut.
Septictank adalah ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang
berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan air
yang lambat. Kondisi ini memberi kesempatan untuk terjadinya pengendapan
terhadap suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan
organik oleh jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut air dan gas.
Selain program utama diatas, kami juga melaksanakan berbagai macam
kegiatan yang mana mengacu pada kondisi masyarakat Desa Tapulaga. Diantaranya
adalah Lomba Menggambar, Mengajar di Sekolah, Bimbel, Pembuatan Kerajinan
Laut, Pembuatan Peta Potensi, Penyuluhan, Seminar, Lomba Gerak Jalan, Kerja
Bakti, Senam Pagi, Khutbah, Yasinan, Nonton layar tancap dan kegiatan lain yang
dapat mempererat hubungan kami dengan masyarakat Desa Tapulaga.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
8/45
3
PETA POTENSI DESA TAPULAGA
LATAR BELAKANG
Peta potansi desa memiliki banyak manfaat, terutama bagi masyarakat
desa. Pembuatan peta potensi desa dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk
dapat mengethaui potensi desa sehingga masyarakat dapat mengerti kekurangan
maupun kelebihan desa.
Peta potensi yang baik adalah peta yang dapat menggambarkan dan
mendeskripksikan keadaan suatu wilayah dengan jelas dan mudah dipahami oleh
masyarakat. Peta potensi mencakup keadaan wilayah secara geografis, pekerjaan
masyarakat, keadaan ekonomi masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
9/45
4
Pembuatan peta desa menjadi salah satu hal penting bagi suatu desa untuk
dapat mengenal kondisi desa dengan lebih baik. Desa Tapulaga merupakan salah
satu desa di Sulawesi Tenggara yang memerlukan adanya pembuatan peta
potensi desa karena masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang potensi desa
Tapulaga.
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari pembuatan peta potensi Desa Tapulaga yaitu untuk
mengetahui pembagian geografi Desa Tapulaga dan potensi-potensi masyarakat
yang tinggal di desa Tapulaga.
PROFIL DESA
Desa merupakan suatu kesatuan masyarakat dengan batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat.profil desa adalah gambaran secara keseluruhan karakter desa yang
mencakup data-data dasar tentang masyarakat desa, sumber daya alam, sumber
daya manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana serta perkembangan ataupun
permasalahan desa.
Desa Tapulaga merupakan desa yang berada di kecamatan Soropia
kabupaten Konawe. desa Tapulaga dipimpin oleh seorang kepala desa, dan
terbagi menjadi 3 dusun yang masing-masing memiliki kepala dusun. Seara
geografis, desa Tapulaga merupakan daerah pesisir. Sumber daya manusia yang
utama adalah bekerja sebagai nelayan. Beberapa data tentang desa Tapulaga
yaitu sebagai berikut :
1. Aktifitas Masyarakat
a)Usaha budidaya yang paling banyak dilakukan masyarakat di dusun I
adalah budidaya perikanan.
b)
Jenis pekerjaan yang ada di dusun I adalah nelayan, pegawai negeri sipil,
dan wiraswasta
c)Sumber Air yang terdapat di dusun I berupa air ledeng dan sumur bor.
d)Usaha budidaya yang paling banyak dilakukan masyarakat di dusun II
adalah budidaya perikanan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
10/45
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
11/45
6
h)Karamba masyarakat, sebagai tempat penampungan ikan.
Karamba
i) Fasilitas rumah ibadah yaitu masjid yang bertempat di wilayah dusun II
dan rumah Quran di wilayah dusun III. Masyarakat terutama anak-anak
setiap sore wajib untuk mengikuti belajar quran.
Masjid Miftahul Hikmah
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
12/45
7
Rumah Quran
j) Fasilitas pendidikan yaitu SDSMP Satu atap 1 Soropia yang bertepat di
wilayah dusun II.
k)Pembatas dusun dan desa, jadi ada 3 pembatas sebagai penanda
perbatasan antara dusun yang satu dengan yang lain.
Pembatas Dusun
3.Sumber daya manusia dan kelembagaan
a)Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang usaha yang sedang
dilakukan yaitu berdasarkan pengalaman.
b)
Karena masyarakat tidak pernah mengikuti suatu penyuluhan tentang
usaha-usaha yang akan dilakukan, maka diperlukan suatu penyuluhan
melalui sistem pendampingan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
13/45
8
c)Masyarakat melakukan usahanya secara individual atau perorangan, tetapi
ada juga yang secara perkelompok seperti kegiatan industri.
d)Pembudidayaan hasil laut seperti ikan dan lobster.
4.
Strategi pengolahan dan pemasaran
a)Hasil usaha masyarakat umumnya dijual kepada masyaakat ataupun
pembeli yang dating sendiri (pengepul).
b)Hasil usaha ada yang langsung dijual ataupun dioleh terlebih dahulu
sebelum dijual.
c)Hasil usaha biasa diolah dengan cara dijemur ataupun dalam betuk
makanan siap saji.
5.Isu dan Permasalahan Desa
a)Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah lahan
yang sempit (akibat dari perkebunan masyarakat telah dibatasi menjadi
kawasan lindung)
b)Kebersihan lingkungan pesisir karena adanya jamban cemplung
c)Tidak adanya tempat pembuangan sampah sehingga banyak masyarakat
yang membuang sampah di sembarang tempat termasuk daerah pesisir
(pantai),
d)
Pembuatan jamban permanen terhambat karena kondisi ekonomi
masyarakat,
e)Beberapa penyakit yang timbul di masyarakat akibat debu dari jalanan
yang sedang dalam masa perbaikan.
f) Dalam pertanian, terhambat karena hama dan kurangnya modal untuk
pmbelian bibit.
g)Diharapkan bantuan dana dari pemerintah maupun swasta, diadakannya
penyuluhan,
h)Dilakukan kerja bakti bersama masyarakat untuk membantu pembuatan
tempat sampah umum serta jamban sehat di atas laut (pesisir).
6.Zonasi
a)Potensi wiata yang trdapat didaerah sekitar desa Tapulaga adalah :
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
14/45
9
1)Wisata hutan lindung mangrove
2)Wisata pulau (Bokori)
b)Selain itu, beberapa jenis wisata yang cocok diterapkan di daerah ini
adalah wisata berbasis ekologi/Ekowisata (diving, snorkling, pantai pasir
putih, dan dermaga)
c)Terdapat kebijakan/Perda yang mengatur kawasan wisata tersebut sebagai
kawasan ekososio-wisata tetapi belum dikembangkan
d)Tidak ada iuran yang harus dikeluarkan bagi seorang pendatang tetapi
harus melapor kepada petugas.
e)Bila daerah ini dijadikan wisata, penentuan tarif bagi pendatang sebagai
biaya masuk dapat diserahkan kepada pemerintah setempat agar dapat
dimusyawarahkan
f) Keuntungan yang didapatkan masyarakat ketika daerah ini dijadikan
tempat wisata yaitu :
1)Peningkatan pendapatan masyarakat (Berdagang, pemandu wisata,
dll)
2)Menjual dan usaha rumah makan.
3)Peningkatan pendapatan daerah (dari pajak/tiket masuk)
4)
Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana umum
5)Peningkatan fasilitas pendidikan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
15/45
10
PEMBUATAN JAMBAN APUNG DAN SEPTICTANK
LATAR BELAKANG
Pembuangan limbah manusia (feses) yang terjadi cukup dilakukan di tepi
pantai, sungai, kolam, atau lubang galian sedalam 46 m untuk dijadikan WC
sekaligus tempat pembuangan (cubluk). Sampai saat ini pun sistem tersebut masihberjalan, terutama di daerah pesisir pantai, pedesaan atau pedalaman. Hal ini
disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat pesisir, pedesaan akan
kesehatan pada sanitasi lingkungan. Perilaku membuang tinja dan jamban
keluarga sertaseptic tankyang dimiliki masyarakat seperti yang diuraikan diatas
sangat tidak memenuhi syarat kesehatan dan menurunkan mutu lingkungan
hidup. Perilaku ini terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: (1) Perilaku
kurang sehat masyarkat dengan BABS (Buang Air Besar secara Sembarangan),
(2) kondisi lingkungan yang sering terendam air pasang, (3) masyarakat belum
menemukan konstruksi jamban keluarga dan septic tankyang aman terhadap air
pasang laut, (3) masyarakat tidak terampil membuat jamban keluarga danseptic
tankyang aman terhadap air pasang.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
16/45
11
Pencemaran air tanah di daerah permukiman di Indonesia sudah cukup
mengkhawatirkan. Pencemaran ini dapat terjadi karena pengelolaan air limbah,
baik limbah rumah tangga, kurang terkendali dan ditambah kurangnya perhatian
dari pemerintah. Selain itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat akan efek yang
ditimbulkan dari limbah tersebut. Berdasarkan penelitian, sekitar 70% air tanah
di daerah pemukiman telah tercemar oleh bakteri tinja. Ironisnya, sebagian
penduduk masih menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan
kondisi tersebut tidak mengherankan jika penyakit seperti polio, muntaber, dan
penyakit kulit sering mewabah.
Pada saat ini setidaknya ada pilihan untuk teknologi dalam pengelolaan air
limbah dari kakus yaituseptic tank
.Septic tank
adalah ruangan kedap air atau
beberapa kompartemen ruangan yang berfungsi menampung dan mengolah air
limbah rumah tangga dengan kecepatan air yang lambat. Kondisi ini memberi
kesempatan untuk terjadinya pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat
dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik
membentuk bahan-bahan larut air dan gas.
Selain hal di atas, ada yang lebih penting dari sebuah septic tank yang
jarang disadari, yaitu tercemarnya air sumur dan air tanah di sekitar kita dengan
bakteri yang ada pada feses yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Kondisi seperti ini maka kesadaran kita akan kelestarian lingkungan dan
perhatian pemerintah tentang pengawasan perumahan yang ramah lingkungan
harus ditingkatkan dan tersedianya rumah yang sehat dan ramah lingkungan
dengan pembuatanseptic tankyang ideal untuk penanganan sanitasi lingkungan.
Kondisi sanitasi ruang tidak memadai akan penurunan kualitas lingkungan
berupa pencemaran air tanah dan genangan permukaan yang berdampak pada
kualitas penurunan kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi air tanah yang
tercemar.
Desa Tapulaga memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang
menarik karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilayah
pesisir pantai dan sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
17/45
12
tinggi. Perlakuaan yang diberikan terhadap pengelolaan sanitasi lingkungan tentu
saja akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh muka air tanah.
Wilayah pesisir pantai memiliki muka air tanah yang tinggi sedangkan wilayah
dataran tinggi memiliki muka air tanah rendah.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, umumnya masyarakat belum
memiliki septic tank dan tidak memahami pengelolaan limbah rumah tangga
khususnya limbah kakus yakni kotoran pada manusia.
TUJUAN KEGIATAN
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi tujuan dari kegiatan
1.
Meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat melalui penerapan jambankeluarga yang sehat dan aman terhadap air pasang
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat yang
bermukim pada wilayah pantai tentang pentingnya pengelolaan sanitasi
lingkungan yang baik di Kawasan Pesisir, pembuatan septic tank untuk
wilayah yang memiliki muka air tanah tinggi, serta ramah lingkungan.
3. Meningkatkan keterampilan masyarakat yang bermukim pada wilayah
pantai di Desa Tapulaga kecamatan Soropia Kabupaten Konawe tentang
pekerjaan pemasangan instalasi peresapan dari septic tank menuju
peresapan.
URAIAN KEGIATAN
Kegiatan ini diawali dengan pembuatan desain jamban, kemudian
pembuatan surat izin membangun, penentuan titik nol dan pengukuran lokasi
pembangunan jamban. Pembangunan ini diresmikan oleh Camat Soropia, Kepala
Desa Tapulaga, Kepala Puskesmas Soropia dan Rektor UHO. Selanjutnya proses
pembangunan jamban secara bertahap sebagai berikut :
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
18/45
13
1. Pembuatan Desain Jamban
Pembuatan desain jamban ini dilakukan selama dua hari dengan
penerapan komputerisasi.
Desain jamban apung
2. Pembuatan Surat Izin Membangun
Pembuatan surat izin membangun ini diperlukan sebagai landasan
hukum yang di dalamnya menerangkan bahwa tanah yang ditetapkan sebagai
lokasi pembangunan adalah tanah yang tidak bermasalah. Surat izin ini
disetujui oleh Pelaksana Jabatan Kepala Desa Tapulaga, Kepala Dusun I,
Kepala Dusun II, Kepala Dusun III, serta tokoh-tokoh masyarakat Desa
Tapulaga.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
19/45
14
Surat Keterangan Tanah
3. Pengadaan Bahan Bangunan
Rincian bahan-bahan bangunan yang diadakan dapat dilihat pada tabel
berikut.
No. Nama Bahan Jumlah
1 Pasir 1 red
2 Batu gunung 1 red
3 Batu merah 1 kubik4 Pasir kerikil 1 red
5 Semen 20 zak
6 Besi diameter 6
7 Besi diameter 10
8 Seng 6 lembar
9 Closed jongkong 2 unit
10 Tegel 25 x 25 5 dos
11 Papan 4 m x 25 cm 15 lembar
12 Paku seng 0,5 kg
13 Paku 7 cm 1 kg
14 Kalsiboard 4 lembar15 Pipa 2 inch 1 batang
16 Pipa 3 inch 2 batang
17 Multipleks 3 mm 4 lembar
18 Multipleks 8 mm 2 lembar
19 Sok L 3 inch 4 buah
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
20/45
15
20 Sok L 2 inch 1 buah
21 Sok T 2 inch 3 buah
22 Cincin beton 5 unit
23 Kayu balok 5/7 16 batang
24 Kayu balok 6/10 10 batang25 Kayu dolken 35 batang
26 Cat tembok 5 kg 2 ember
27 Cat kayu 800 ml 1 kaleng
28 Plamir 5 kg 2 kantong
29 Pilox 2 kaleng
4. Penentuan Titik Nol dan Pengukuran Lokasi pembangunan Jamban
Apung dan Septic Tank
Penentuan titik nol merupakan proses yang dilakukan pada awal
pembangunan jamban. Hal ini bertujuan untuk menentukan titik awal
pembangunan sebelum kegiatan pembangunan dilakukan.
Pengukuran Lokasi pembangunan jamban adalah tahap berikutnya
setelah penentuan titik nol. Hal ini dilakuakan agar dimensi pembanguanan
jamban sesuai dengan dimensi desain gambar jamban yang direncanakan.
Pengukuran lokasi
5. Pembangunan Jamban Apung dan Septi c Tank
Pembangunan jamban ini diawali dengan pemasangan batu kosong
untuk lantai kerja. Selanjutnya perakitan besi untuk septic tank, pourplat,
tiang kolom, plat lantai, kolom praktis, dan ringbalk. Kemudian pemasangan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
21/45
16
cincin beton untuk pondasi bangunan. Tahap selanjutnya pengecoran septic
tank, pengecoran pourplat dan tiang kaki bangunan, pengecoran plat lantai,
pemasangan dinding batu merah, plasteran, pengecoran kolom dan kolom
praktis, pemasangan kusen pintu, pemasangan closed jongkok, pemasangan
rangka kalsiboard dan dinding kalsiboard, pemasangan rangka atap dan
pemasangan atap. Tahap akhir yaitu finishing (pengecatan).
Proses pembuatan Jamban apung dan Septictank
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
22/45
17
LOMBA MENGGAMBAR
LATAR BELAKANG
Desa Tapulaga merupakan daerah pesisir pantai. Lomba mewarnai
gambar adalah suatu wadah pengembangan daya kreativitas dan bakat seni anak.
Pengembangan bakat seni dan daya kreativitas haruslah dilaksanakan sejak usia
dini, dengan begitu orang tua akan lebih mengenal bakat dan minat seorang anak.
Dengan adanya lomba mewarnai gambar, anak dipicu untuk mengembangkan
daya kreativitas dan imajinasinya dalam pemilihan warna yang mereka suka.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka memeriahkan acara KKN Tematik
UHO 2015 juga memperingati HUT RI ke 70, kami mengadakan kegiatan
Lomba Menggambar dan Mewarnai tingkat SD se-Desa Tapulaga dengan tema
Ayo, Lestarikan Daerah Pesisir Desa Tapulaga.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
23/45
18
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan diadakannya lomba menggambar tingkat SD se-desa Tapulaga
adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kelestarian daerah pesisir desa Tapulaga sejak dini.
KEGIATAN
Lomba menggambar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya melestarikan daerah pesisir sejak dini. Jadi,
sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar. Lomba ini
dilaksanakan pada hari minggu tanggal 23 .Agustus 2015 di dermaga depan
masjid Miftahul Hikmah Desa Tapulaga. Jumlah peserta dalam lomba ini adalah
24 peserta. Dengan tema Ayo, Lestarikan Daerah Pesisir Desa Tapulaga
Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kreatifitas
siswa-siswi SD desa Tapulaga terutama tentang indahnya daerah pesisir. Jadi,
anak-anak diharapkan dapat melihat lebih jelas bagaimana kondisi daerah pesisir
desa Tapulaga dan menggambarkannya sesuai dengan apa yang mereka lihat.
Melalui kegiatan ini juga, diharapkan anak-anak dapat sadar bahwa daerah
pesisir desa Tapulaga harus dijaga sehingga tidak akan tercemar dan dapat
menjadi daerah wisata pesisir. Selain untuk tujuan keindahan, juga untuk tujuankesehatan. Karena daerah pesisir yang tercmar akan menyebabkan banyaknya
penyakit di masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.30 WITA.
Pembukaan kegiatan dihadiri oleh dosen pembimbing dan kepala Desa Tapulaga
serta masyarakat sekitar. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan aman. Baik
panitia maupun peserta dapat bekerja sama dengan baik sehingga kegiatan
berjalan dengan lancar. Pemenang lomba ini diumumkan pada malam perpisahan
antara masyarakat desa dengan peserta KKN Tematik Desa Tapulaga. Setiap
peserta lomba menggambar mendapatkan sertifikat sebagai peserta. Untuk para
pemenang mendapatkan hadiah piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
24/45
19
DAFTAR PESERTA LOMBA MENGGAMBAR
Untuk Kelompok Kelas 1 - 3 Sd
1.
Muhammad Ikmaluddin Mulyawan (Kelas 1)2. Muhammad Ilalludin Mulyawan (Kelas 1)
3. Muhammad Imanuddin Mulyawan (Kelas 1)4. Muhammad Rifansyah (Kelas 1)
5. Andi Nur Ramadani (Kelas 2)
6. Aqila Nur Safira (Kelas 2)7. Awan Setiawan (Kelas 2)
8. Andi Muhammad Faril (Kelas 3)
9. Nur Inayah (Kelas 3)
10.Nurhidayat (Kelas 3)11.Sitti Hardinur (Kelas 3)
12.Sitti Nafidah Citra (Kelas 3 )
13.
Tiara Asmi Ramadani (Kelas 3)
Untuk Kelompok Kelas 4 - 6 Sd
1. Amrian Syahputra (Kelas 5)
2. Lufita Febriana (Kelas 5)
3. Muhammad Adrian (Kelas 5)4. Purnamasari (Kelas 5)
5. Sendi Arfansyah (Kelas 5)
6. Taufik Praditya Anggara (Kelas 5)7. Awal Pratama (Kelas 6)
8. Indah Yuniarti (Kelas 6)
9. Mirda Armadianti (Kelas 6)
10.
Muhammad Indra Mulyawan (Kelas 6)11.Selvi Amaliah Pratiwi (Kelas 6)
DAFTAR PESERTA PEMENANG LOMBA MENGGAMBAR
Untuk Kelompok Kelas 13Juara I : Tiara Asmi Ramadani (Kelas 3)
Juara Ii : Nurhidayat (Kelas 3)
Juara Iii : Aqila Nur Safira (Kelas 2)
Untuk Kelompok Kelas 46
Juara I : Indah Yuniarti (Kelas 6)
Juara Ii : Awal Pratama (Kelas 6)Juara Iii : Amrian Syahputra (Kelas 5)
Juara Favorit : Muhammad Indra Mulyawan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
25/45
20
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
26/45
21
KERAJINAN TANGAN
MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT KERANG
LATAR BELAKANG
Desa Tapulaga merupakan daerah pesisir yang kaya akan berbagai macam kerang
yang berbeda-beda bentuknya. Masyarakat desa Tapulaga mengonsumsi isi kerang yaitu
sejenis hewan bertubuh lunak, sedangkan kulitnya dibuang dan menjadi limbah padat.
Limbah kulit atau cangkang kerang ini akan terdampar disekitar pinggir pantai. Tetapi,
pada kenyataannya limbah cangkang kerang ini dapat menghasilkan nilai kesenian yaitu
dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan.
Kerajinan tangan yang dibuat dengan menggunakan cangkang kerang telah banyak
dilakukan oleh masyarakat-masyarakat. Tetapi, masyarakat desa Tapulaga belum
melakukannya. Sehingga, menjadi salah satu program mahasiswa KKN Tematik di DesaTapulaga untuk membantu warga desa Tapulaga khususnya ibu-ibu untuk dapat
memanfaatkan limbah ini dengan membuat kerajinan tangan. Karena selain sebagai nilai
estetika, juga dapat dijual sebagai kerajinan tangan khas warga desa Tapulaga.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
27/45
22
Pemanfaatan limbah cangkang kulit kerang selain dapat digunakan untuk membuat
suatu kerajinan, juga dapat dimanfaatkan dalam melestarikan lingkungan daerah pesisir.
Dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang ini maka akan mengurangi pencemaran
lingkungan daerah pesisir.TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kerang dan juga mengurangi
pencemaran lingkungan serta meningkatkan kemampuan warga desa Tapulaga dalam
membuat kerajinan tangan dari limbah kerang.
RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pemanfaatan limbah kerang diawali dengan pencarian bahan baku yaitu
limbah kerang. Limbah kerang dapat ditemukan di pesisir pantai, dermaga ataupun di
bawah rumah warga. Limbah kerang akan banyak ditemukan pada saat air laut surut.1.
Proses pengolahan kerang
Proses pengolahan kerang yaitu sebagai berikut.
a.
Limbah cangkang dipilah-pilah terlebih dahulu yaitu limbah cangkang yang
memiliki bentuk yang unik dan motif yang bagus.
b.
Cangkang kerang dibersihkan dengan menggunakan air yang telah dicampur
dengan detergen.
c.
Didiamkan selama 1 jam
d.
Dikeringkan dengan cara dijemur saat siang hari sehingga baunya dapat hilang
e.
Setelah itu, cangkang dibersihkan dari debu. Kemudian divernis agar kelihatan
lebih mengkilat dan menarik.
f.
Cangkang kerang siap untuk diproduksi menjadi kerajinan tangan.
2.
Pembuatan kerajinan tangan
a.
Bahan dan alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan yaitu lem
fox, lem lilin, stick es krim, kertas kulit sapi, dan lilin. Alat-alat yang digunakan
yaitu penyemprot (untuk menyemprot vernis), alat bor, kuas, dan kain beludru.
b.
Cara membuat
Cangkang kerang yang telah mengkilap disusun dan dilem sesuai dengan
kerajinan tangan yang akan dibuat. Dalam kegiatan ini, kerajinan tangan yang
dibuat yaitu tempat tisu, lampion, dan tempat aksesoris.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
28/45
23
Warga Desa Tapulaga yang sedang membuat kerajinan tangan bersama
mahasiswa KKN
3.
Hasil kerajinan tangan
Tempat tisu
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
29/45
24
Lampion
Vas Bunga Hias
Tempat piring (Bosara)
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
30/45
25
Mahasiswa KKN membuat kerajinan tangan bersamadosen pembimbing
HITUNG HARGA JUAL KERAJINAN
Oleh : Dr. Weka Gusmiarti,SP,MP
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
31/45
26
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
32/45
27
BELAJAR MENGAJAR di SEKOLAH
LATAR BELAKANG
Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan suatu program yang
wajib dilaksanakan bagi setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman pelatihan tugas-tugas
keguruan secara terbimbing dan mandiri. Dalam tugas keguruan terbimbing ini
mahasiswa PPL mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing dan dosen
pembimbing. Sedangkan dalam tugas-tugas keguruan mandiri, mahasiswa
mendapatkan pengalaman dari kegiatan mengajar di dalam kelas. Kegiatan PPL
meliputi (1) observasi dan orientasi, (2) praktik mengajar, (3) partisipasi non
mengajar, dan (4) ujian akhir praktik mengajar. Di samping untuk melaksanakan
PPL yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, kegiatan belajar mengajar juga dapat melibatkan mahasiswa
dari fakultas lain secara aktif untuk mendapatkan pengalaman mengajar sekaligus
memberikan bantuan mengingat kurangnya tenaga pengajar di SMP Satu Atap 1
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
33/45
28
Soropia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka mahasiswa melakukan
kunjungan SMP Satu Atap 1 Soropia untuk melaksanakan serangkaian kegiatan
sebagaimana dimaksud.
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan belajar-mengajar adalah untuk melatih diri peserta
dalam bidang kependidikan, dan juga sebagai bantuan bagi pihak sekolah karena
kurangnya tenaga pengajar.
KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan di SMP Satu Atap 1 Soropia ini diawali dengan
pelaksanaan observasi dan perkenalan antara mahasiswa peserta KKN dengankepala sekolah, guru-guru, dan staf di SMP Satu Atap 1 Soropia, sekaligus
penyampaian maksud dan tujuan untuk melakukan kegiatan mengajar yang
disetujui oleh pihak SMP Satu Atap 1 Soropia.
1. Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan oleh seluruh peserta KKN yang
diawali dengan peninjauan kondisi SMP Satu Atap 1 Soropia. Sekolah ini
adalah sekolah gabungan dengan SD dalam hal ini disebut sekolah satu atap.Sekolah ini terletak di atas dataran tinggi di pusat desa. Sekolah ini memiliki
kekurangan baik dari sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana.
Kurangnya tenaga pengajar memberikan peluang kepada peserta KKN untuk
dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang
kurang seperti listrik, WC, UKS, dan Ruang Ekstrakurikuler.
2. Pelaksanaan Kegiatan Mengajar dan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.
Peserta KKN yang melaksanakan kegiatan ini berjumlah 9 orang dengan
rincian sebagai berikut.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
34/45
29
No. Nama Peserta Mata Pelajaran
1 Agus Saifudin Penjaskes
2 La Ode Aris Saputra TIKOM
3 Ikhsan IPS Terpadu
4 Eko Okto Pianus PKn
5 Asih Prameswari IPS Terpadu
6 Isra Sullasmi Bahasa Inggris
7 Sitti Raodah Nurul Jannah Matematika
8 Sitti Andini Asnur IPA Terpadu
9 Herysanti Agra Setiawati Ekstrakurikuler (Pramuka)
KESAN UMUM
SMP Satu Atap 1 Soropia memberikan kesan tersendiri bagi mahasiswa
KKN yang melaksanakan kegiatan mengajar di sekolah tersebut. SMP Satu Atap
1 Soropia tampak dengan kesederhanaannya. Dengan keterbatasan fasilitas dan
kurangnya tenaga pengajar tidak mengurangi semangat para guru dan siswanya
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hubungan harmonis terjalin
antara sesama guru, guru dengan siswa maupun sesame siswa.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
35/45
30
PENYULUHAN GKSODAGUSIBU
(GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT DAGUSIBU)
LATAR BELAKANG
Dalam pengobatan, obat dapat digunakan untuk pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan oleh masyarakat. Tetapi,
obat juga merupakan senyawa kimia yang jika dosisnya tidak tepat atau
penggunaannya salah dapat menyebabkan dampak buruk bahkan kematian. Agar
terhindar dari bahaya tersebut, maka dicanangkanlah suatu program kesehatan
oleh organisasi yang bergerak di bidang farmasi yaitu IAI (Ikatan Apoteker
Indonesia), dan kegiatan ini disebut dengan GKSO.
GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat) adalah program yang dicanangkanoleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang merupakan upaya bersama untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat melalui sosialisasi
DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat dengan benar.
Kegiatan ini dibawakan oleh mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di bidang
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
36/45
31
farmasi. Farmasi merupakan suatu jurusan ilmu pendidikan yang mempelajari
tentang obat-obatan, baik penggunaan, pembuatan maupun pelayanan kesehatan
seperti konseling informasi obat.
Kegiatan penyuluhan DAGUSIBU kepada masyarakat desa Tapulaga
merupakan suatu kegiatan yang mendidik dimana tujuan khususnya yaitu
masyarakat dapat mengetahui dengan benar penggunaan obat-obatan yang
mereka konsumsi yang diresepkan oleh dokter.
TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) obat dengan
benar.
RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan GKSO-DAGUSIBU dilaksanakan pada tanggal 17
September 2015 bertempat di rumah kepala dusun III desa Tapulaga. Penyuluhan
ini dirangkaikan dengan pengajian bersama ibu-ibu warga desa Tapulaga karena
target utama dari kegiatan ini adalah ibu rumah tangga yang merupakan
seseorang yang berperan penting pada kesehatan keluarganya.
Kegiatan ini dbawakan oleh mahasiswa farmasi yang merupakan amanat dari
dosen jurusan farmasi yang juga merupakan anggota dari organisasi Ikatan
Apoteker Indonesia. Penyuluhan GKSO-DAGUSIBU merupakan kegiatan yang
penting untuk masyarakat. Karena dapat dilihat bahwa sekarang ini, banyak
masyarakat yang tidak mengetahui dengan benar tentang obat-obatan yang
dikonsumsi saat sedang sakit walaupun obat tersebut adalah obat bebas atau obat
yang diresepkan oleh dokter.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
37/45
32
Mahasiswa farmasi membawakan materi penyuluhan
Pada zaman sekarang, masyarakat juga dapat menyalahgunakan obat-obatan.
Bukan hanya narkoba bahkan obat yang dikonsumsi saat batuk juga dapat
disalahgunakan. Contohnya dekstrometorfan yang biasa diresepkan untuk pasien
dengan keluhan batuk, disalahgunakan sebagai obat penenang karena efeknya
yang dapat membuat orang euforia atau sebagai antidepresan. Karena obat ini
juga merupakan turunan morfin, maka efek samping yang ditimbulkannyapun
sama jika digunakan dalam dosis yang berlebihan. Bahaya yang dapat
ditimbulkan yaitu ketergantungan dan bahkan kematian. Karena hal inilah yang
menjadi dasar bahwa penting untuk dilakukan penyulihan tentang obat-obatan
baik dari cara memperoleh, menggunakan, menyimpan dan bahkan membuat
obat dengan benar.
Masyarakat desa Tapulaga menerima dengan baik penyampaian tentang
obat-obatan melalui penyuluhan ini. Masyarakat juga bertanya mengenai hal-hal
yang biasanya dianggap sebagai masalah kecil tetapi ternyata membahayakan
tentang penggunaan obat-obatan. Maka melalui penyuluhan ini pula, mahasiswa
farmasi dapat bersosialisasi kepada masyarakat, menjalankan tugasnya sebagai
calon tenaga kesehatan yang nantinya akan bertemu dengan lebih banyak
masyarakat dengan permasalahan yang lebih rumit.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
38/45
33
Masyarakat menerima materi penyuluhan
Kegiatan ini berjalan dengan lancar karena masyarakat yang antusias dalam
mengikuti penyuluhan ini. Hasil dari penyuluhan ini adalah masyarakat lebih
mengenal dan mengetahui dengan benar bagaimana seharusnya kita memperoleh
obat-obatan yaitu di apotek, penggolongan obat, menggunakan obat sesuai
dengan petunjuk dokter dan apoteker, menyimpan obat dengan aman, serta
membuang obat-obatan dengan benar agar tidak disalahgunakan oleh orang-
orang yang tidak bertanggungjawab.
Tanya-jawab antara pemateri dan masyarakat
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
39/45
34
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami persembahkan mengenai KKN yang telah kami
laksanakan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya ilmu dari penulis.
Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman peserta KKN,
Para Pembimbing dan Masyarakat Desa Tapulaga yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan Buku ini juga.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya buku ini. Semoga buku
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman padaumumnya.
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
40/45
35
LAMPIRAN
Pembekalan di rektorat
Peserta KKN
Pembimbing Lapangan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
41/45
36
Senam pagi dengan siswa sekolah
Yasinan
Melatih menari anak SD
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
42/45
37
lomba menari HUT RI
Upacara HUT RI
Lomba gerak jalan
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
43/45
38
Persiapan tempat lomba
Liburan ke Bokori
Bimbel di Posko
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
44/45
39
Malam Perpisahan
Nonton Bareng di posko
Persmian Jamban apung
-
7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga
45/45
Penyerahan cendera mata ke Sekolah
Seminar KKN