buku makalah
TRANSCRIPT
DISUSUN OLEH
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGANSMKN 2 KOTA BANDUNG
Retno wulandari
X TKJ 2
Penerbit
SMK NEGERI 2 (STM NEGERI 1) KOTA BANDUNG
JL. Ciliwung No. 4 Telp.\Fax. (022) 4231857 Bandung 40114
e-mail : [email protected] www.smkn2kotabandung.sch.id
PENGANTAR PENULIS
2
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha,atas berkat dan rahmat nya
penulis di beri kesempatan untuk menyelesainkan pembuatan buku ini dan
terima kasih atas motivasi dan bantuan itu, tentu penulis tidak akan mampu
menyelesaikan penyusunan laporan ini, untuk itu penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. semua guru produktif TKJ yang senantiasa telah memberikan
petunjuk bimbingan dan motivasi kepada penulis saat proses
penyusunan manual book ini.
2. Orangtua terkasih yang senantiasa telah memberikan banyak
nasihat, semangat, do’ a dan dorongan yang sangat berharga, serta
telah memberikan fasilitas, dan peralatan yang lengkap.
3. Rekan – rekan yang telah bekerja sama dan membantu dalam
memberikan inspirasi dalam penyusunan laporan ini.
Semoga segala bentuk motivasi dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis dari berbagai pihak itu menjadi suatu amal kebijakan dan mendapat
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa dan menjadikan pahalanya berlipat
ganda.
Penulis menyadari dalam penyusunan manual book ini masih jauh dari
sempurna, mengingat adanya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sangat terbatas, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
demi menyempurnakan laporan ini.
3
Akhir kata, semoga penyusunan laporan ini menjadikan tambahan bagi
penulis maupun bagi pembaca sekalian. Terima kasih.
Bandung, 22 November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
4
REDAKSI 2
PENGANTARPENULIS 3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENGENALAN JARINGAN 6
1.1. Definisi Jaringan Komputer 6
1.2. Latar Belakang Jaringan Komputer
Manfaat Jaringan Komputer 9
1.4. Model OSI 10
1.5. Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode Transmisi 12
1.6. Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode Transmisi 18
1.7. Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Geografis 19
BAB 2 TOPOLOGI 23
2.1. Pengertian Topologi Jaringan 23
2.1.2.TOPOLOGI RING 25
2.1.3.TOPOLOGI STAR 27
2.1.4.TOPOLOGI MESH 29
2.1.5.TOPOLOGI TREE 30
2.1.6.TOPOLOGI HYBRID 31
2.2.Jenis-Jenis Media Transmisi Jaringan Lokal 31
2.1. Jenis-Jenis Metode Transmisi Jaringan Lokal 34
2.2. Jenis-Jenis Arsitektur logic atau cara pengiriman data dalam jaringa
2.3.Jenis-Jenis Metode Akses)Pada Jaringan Lokal35
2.4. Software Jaringan & Protokol Jaringan 39
5
2.4.1.Sistem Operasi Jaringan 39
2.4.2.Protokol 40
2.5. PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER 48
2.5.1.Jaringan Kabel 48
2.5.2.Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) 51
BAB 3 LAN (Local Area Network) 57
3.1. Sejarah Jaringan Lan 57
3.2. Prinsip Kerja Lan 60
3.3. Keunggulan Dan Kelemahan Dari Lan 62
3.4. Perangkat Jaringan Lan 64
3.5. Cara Membuat Jaringan Lan Di Komputer 82
3.6. Cara Membuat LAN dengan Wireless 86
3.7. Pengujian LAN 87
3.8 Pemecahan Masalah LAN 90
BAB 4 WLAN 92
4.1. SEJARAH WIRELESS LAN 92
4.2. WIRELESS LAN 95
4.3. TEKNOLOGI WI-FI 96
4.4. Perkembangan WLAN 98
4.5. MODE KONEKSI 101
4.6. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN WLAN 104
4.7. CARA KERJA WLAN 108
4.8. ARSITEKTUR WLAN 110
6
4.9. SISTEM DISTRIBUSI WLAN 111
4.10. ROAMING 112
4.11. KEAMANAN W-LAN 113
BAB 5 VLAN 116
5.1. Pengertian Virtual LAN (Local Area Network) 116
5.2. Dasar-dasar Virtual LAN (Local Area Network) 117
5.3. Mengapa Virtual LAN dibutuhkan? 120
5.4. Mengapa menggunakan Virtual LAN? 120
5.5. Bagaimana Virtual LAN bekerja? 123
5.6. TIPE TIPE VLAN 124
BAB 6 Belajar Membangun VLAN 132
Konfigurasi VLAN Pada Switch Dan Router Cisco 145
VLAN Trunk 150
DAFTAR PUSTAKA
TENTANG PENULIS
BAB 1
PENGENALAN JARINGAN
1.1. Definisi Jaringan Komputer
7
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, penggunaan perangkat keras secara bersama
(interkoneksi sejumlah komputer). Atau juga Jaringan Komputer
merupakan kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di
berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan.
1.2. Latar Belakang Jaringan Komputer
Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
Penggabungan antara teknologi komputer sebagai pengolah data
dengan teknologi komunikasi.
1.3. Manfaat Jaringan Komputer
1. Jaringan untuk perusahaan atau organisasi
Resource Sharing
Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat
digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa
terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.
Reliabilitas tinggi
Adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah
pada salah satu perangkat dalam jaringan.
8
Lebih ekonomis
Skalabilitas
Kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambah sejumlah prosesor.
Media Komunikasi
2. Jaringan untuk umum
Akses ke informasi yang berada di tempat jauh.
Komunikasi ke orang-orang
Hiburan interaktif
Prinsip Komunikasi Data
Pernahkah kalian melihat seorang turis dengan pemandunya? Jika Kalian
perhatikan guide tersebut membantu turis untuk berdialog dengan
penduduk lokal dalam menterjemahkan atau menjelaskan maksud
pembicaraan di antara mereka. Demikian juga komunikasi dalam jaringan
komputer.
Untuk dapat mengatur komunikasi di dalam jaringan komputer haruslah
dibuat stkalianr yang berfungsi memudahkan dalam komunikasi di antara
mereka.
9
1.4. Model OSI
Jika dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat berkomunikasi dengan orang
di seluruh dunia digunakan bahasa yang stkalianr yaitu bahasa Inggris,
maka dalam dunia komputer ada badan dunia yang menangani masalah
stkalianrisasi, yaitu International Stkalianrdization Organization (ISO). ISO
membuat aturan baku yang dikenal dengan nama Open System
Interconnection (OSI). Aturan baku OSI ini selanjutnya akan digunakan
oleh perusahaan-perusahaan yang mengembangkan perangkat jaringan agar
dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. OSI menjelaskan bagaimana
data dan informasi sebuah aplikasi pada komputer melewati media jaringan
berkomunikasi ke aplikasi pada komputer lain. Model OSI terdiri dari 7
lapisan/layer, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi seperti yang
Kalian lihat pada tabel berikut:
NO LAPISAN
7
6
5
APLICATION
Berfungsi sebagai interface antara user dan komputer (Telnet, FTP,
DNS)
PRESENTATION
Berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke lapisan
aplikasi, translation, format coding, com-
pression, decompression, encryption, decryption misalnya format
image (JPEG), audio video (MIDI, MPEG),
teks (EBCDIC, ASCII)
SESSION
10
4
3
2
1
Berfungsi untuk mengkoordinasikan jalan komunikasi antar
sistem, mengendalikan dialog antar node (komputer, printer)
misal Remote Procedure Call (RPC), Structured Query Language
(SQL)
TRANSPORT
Bertanggung jawab dalam proses pengiriman data antar host. Misal
protokol TCP/IP
NETWORK
Bertanggung jawab melakukan routing antar jaringan, mengelola
sistem pengalamatan logika terhadap jaringan komputer. Misal IP
(Internet Protokol) yang merupakan bagian dari TCP/IP.
DATALINK
Berfungsi untuk membungkus paket data dari network dan
menjamin paket terkirim ke host lain dengan alamat yang tepat.
PHYSICAL
Melakukan pengiriman dan penerimaan bit. Lapisan ini
berhubungan secara langsung dengan media komunikasi yang
berbeda-beda.
1.5. Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode
Transmisi
Peer to Peer
Peer artinya rekan bekerja, yang maksudnya adalah jaringan
komputer yang terdiri dari beberapa komputer.
11
Adalah suatu model di mana setiap PC dapat memakai resource
pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain.
Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu
jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Sistem Jaringan Komputer Peer
to Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server
di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server
tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan
sebagai workstation.
Keunggulan ;
a) Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas
yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b) Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe
jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan
adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server.
Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan
secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan ;
12
a) Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan
tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat
dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation.
b) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user
dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
c) Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam
jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing
komputer tersebut.
Client – Server
Selain pada jaringan lokal, juga dapat diterapkan dengan teknologi
internet. Di mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai server yang
memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang hanya
meminta layanan dari server.
13
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan oleh
server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
Jenis Layanan Client – Server
File Server, Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
Print Server, Memberikan layanan fungsi pencetakan.
Database Server, Proses-proses fungsional mengenai database
dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta
pelayanan.
DIP (Document Information Processing), Memberikan layanan
fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
Kelebihan :
Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas
jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu
komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti
sebagai workstation.
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan
jaringan.
Sistem backup data
lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan
14
terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan
di dalam jaringan.
Kelemahan :
Biaya operasional relatif lebih mahal.
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan
lebih untuk ditugaskan sebagai server.
Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan
terganggu.
Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi
Adalah sekumpulan komputer yang saling terkoneksi dengan media
transmisi, dan terjadi proses transfer file.
JARINGAN KOMPUTER SISTEM TERDISTRIBUSI
Komputer yang terhubung
merupakan gabungan dari beberapa
workstation atau juga gabungan
komputer server dan client
Komputer yang terhubung terdiri
dari host (komputer utama) dan
terminal-terminal (komputer yang
terhubung dengan host)
Beberapa komputer terhubung agar
dapat sharing, namun tiap pekerjaan
ditangani sendiri-sendiri oleh
komputer yang meminta dan
dimintai layanan. Server hanya
Beberapa host komputer terhubung
agar dapat mengerjakan
sebuah/beberapa pekerjaan besar
bersama. Host melayani beberapa
terminal & melakukan proses
15
melayani permintaan sesuai antrian
yang sudah diatur sistem.
Kualitas komunikasi data
dipengaruhi oleh media transmisi
yang digunakan. Lamanya proses
dipengaruhi oleh spesifikasi
hardware masing-masing station
yang meminta layanan. User
dapat mengetahui proses yang
sedang berlangsung (di station
atau di server).
berdasarkan input dari terminal-
terminal
Kualitas komunikasi data
dipengaruhi oleh sistem.
Lamanya proses tergantung sistem
operasi yang akan memilih prosesor
komputer yang akan digunakan.
User tidak dapat mengetahui proses
yang sedang berlangsung di host.
Metode komunikasi antar komputer
dengan model Peer to Peer atau
Client – Server.
Metode komunikasi antar komputer
tersentralisasi di host.
Masing-masing workstation (Peer to
Peer) tidak membutuhkan komputer
server khusus untuk menangani
seluruh pekerjaan.
Antar workstation bisa saling
bertukar file dan resource yang
dimiliki, sesuai permission yang
diatur administrator.
Masing-masing terminal
membutuhkan host untuk dapat aktif
melakukan pekerjaan dan
berkomunikasi dengan terminal lain.
Antar terminal tidak dapat sharing
file atau resource tanpa campur
tangan host.
16
Masing-masing user di workstation
dapat melihat proses layanan yang
sedang terjadi.
User harus login pada server apabila
ingin memanfaatkan resource yang
dimiliki oleh server.
Masing-masing user di workstation
tidak dapat melihat proses layanan
yang sedang terjadi.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server tidak bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan tidak harus
transparan di satu lokasi, sehingga
secara fisik tidak dapat dilihat oleh
user lain dalam jaringan.
Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan harus transparan di
satu lokasi, sehingga secara fisik
dapat dilihat oleh user lain yang
berada dalam jaringan.
Spesifikasi hardware server tidak
harus lebih baik dari client.
Spesifikasi hardware host harus
lebih baik dari terminal.
Merupakan sistem yang
menggabungkan kinerja perangkat
dan aplikasi dari physical layer
Merupakan sistem perangkat lunak
yang dibuat & bekerja pada lapisan
atas sebuah sistem
17
sampai dengan application layer.
1.6. Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode
Transmisi
Broadcast
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai
bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan tersebut.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu
mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada
sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut
ditujukan.
Point to Point
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.
Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan
jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya.
Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan
point-to-point.
18
Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Geografis
1. Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran
Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai
1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai
ratusan Mbps
Topologi:
o Bus/Linear, mekanisme yang digunakan untuk mengatur
pengiriman pesan disebut IEEE 802.3 atau Ethernet.
o Ring à IEEE 802.5 (token ring IBM)
2. Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)
Biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)
19
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-
program (aplikasi) pemakai.
1. Host dihubungkan dengan sebuah subnet
2. Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host lainnya
3. Komponen subnet: kabel transmisi dan element switching
Element Switching sering juga disebut sebagai:
a. Packet switching node
b. Intermediate system
c. Data switching exchange
d. Router
PERBEDAAN LAN DENGAN WAN
LAN WAN
Cakupan jaringan kecil
Jarak maksimal jaringan 1 km
Untuk menghubungkan antar
ruangan, gedung, kampus
Teknologi transmisi/penghantar
umumnya menggunakan kabel
Cakupan jaringan luas
Jarak maksimal jaringan 1000
km
Untuk menghubungkan antar
negara hingga antar benua.
Teknologi penghantar meng-
20
(saat ini sudah mulai nirkabel)
Umumnya menggunakan
topologi
sederhana (bus dan ring)
gunakan bantuan satelit atau
teknologi kabel bawah laut
Topologi sudah kompleks
Perbedaan LAN dengan WAN
4. Jaringan Tanpa Kabel
Manfaatnya: kantor portable, armada truk, taksi, bis, kepentingan
militer di medan perang.
Kelemahannya: lambat daripada kabel (umumnya 2 Mbps), laju
kesalahan lebih besar, transimisi yang berbeda dapat mengganggu.
5. Internetwork (10.000 Km)
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut Internetwork atau
Internet. Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari LAN yang
dihubungkan oleh WAN. Perbedaan yang nyata antara subnet dan
WAN dalam kasus ini adalah keberadaan host.
Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang hanya terdiri dari
router-router, maka itulah subnet. Dan bila sistemnya terdiri dari router
dan host, maka itulah WAN.
21
BAB 2
TOPOLOGI
2.1. Pengertian Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-
masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
2.1.1. TOPOLOGI BUS ATAU DAISY CHAIN
Karakteristik Topologi Bus :
22
Node node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada ked
ua ujung kabel ditutup dengan terminator.
Sangat sederhana dalam instalasi
Sangat ekonomis dalam biaya.
Paket‐paket data saling bersimpangan pada suatu kabel
Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pa
da setiap ethernet card.
Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak,
maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node
tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi Bus
Topologi yang sederhana
Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐
komputer atau peralatan‐peralatan yang lain
Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan ya
ng lain
Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi
bus
Kerugian Topologi Bus
Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung
memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan
menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
23
Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
2.1.2. TOPOLOGI RING
Karaktristik Topologi Ring :
Node‐node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel,
dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
Paket‐paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau
kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.
Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu:
jika salah satu node Rusak maka seluruh node tidak bisa berkomuni
kasi dalam jaringan tersebut.
Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (I
BM tipe 6).
Keuntungan Topologi Ring
24
Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat d
ihindarkan.
Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari ki
ri atau kanan dari server.
Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat
bergerak kekiri atau kekanan.
Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kerugian Topologi Ring
Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka
akanmempengaruhi keseluruhan jaringan.
Menambah atau mengurangi computer akan mengacaukan jaringa
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
25
2.1.3. TOPOLOGI STAR
Karakteristik Topologi Star
Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB)
kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat ba
nyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan aka
n semakin turun.
Sangat mudah dikembangkan
Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel
pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap
bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down
pada jaringan keseluruhan tersebut.
Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Keuntungan Topologi Star
Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke
dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa
mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam
jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluru
h jaringan star.
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan y
ang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yan
g berbeda.
26
Kerugian Topologi Star
Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat m
engalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk ber
operasi.
Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel
jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih
banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada
topologi jaringan yang lain.
Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja l
ebih lambat.
2.1.4. TOPOLOGI MESH
Karakteristik Topologi Mesh :
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara
peralatan‐peralatan yang ada.
Switch
27
Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan
saling terhubung satu sama lain.
Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya
ini
akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sed
ikit peralatan saja yang terhubung.
Keuntungan Topologi Mesh :
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tole
rance.
Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubun
gan yang berlebih.
Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
28
Kerugian Topologi Mesh
Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan
konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
2.1.5. TOPOLOGI TREE
Tree topologi dibangun oleh Bus network yang dihubungkan secra
bersama - sama. Contoh : setiap gedung dalam suatu kampus
memiliki Bus Network yang telh terpasang, maka setiap network
dapat disambungkan secara bersama untuk membentuk sebuah tree
teknologi yang bisa mengcover semua kampus. Karena tree topologi
terdiri dari Bus topologi yang dihubungkan secra bersama maka tree
topologi memiliki karakterisitik yang sama dengan Bus topologi. Dia
dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan
juga mensupport baik contention maupun token bus access.
29
2.1.6. TOPOLOGI HYBRID
Hybrid Network adalah network yang dibentuk dari berbagai
topologi dan teknologi. Sebuah hybrid network mungkin, sebagi
contoh, diakibatkan oleh sebuah pengambil alihan suatu
perusahaan. Sehingga ketika digabungkan maka teknologi-teknologi
yang berbeda tersebut harus digabungkan dalam sebuah network
tunggal. Sebuah hybrid network memiliki semua karakterisitik dari
topologi yang terdapat dalam jaringan tersebut.
2.2. Jenis-Jenis Media Transmisi Jaringan Lokal :
1. Kabel Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu shielded
yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded yang tidak
mempunyai selubung pembungkus. Kabel ini mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
30
merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain dengan
tujuan untuk mengurangi interferensi listrik dapat terdiri dari dua,
empat, atau lebih pasangan kabel
ada dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (unshielded twisted pair)
dan STP (shielded twisted pair)
dapat melewatkan signal sampai 10-100 mbps hanya dapat
menangani satu channel data (baseband)
koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor RJ-11
atau RJ-45
STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi
pada
kecepatan yang lebih tinggi sampai 100 mbps, namun lebih sulit
ditangani secara fisik
2. Kabel Koaksial
Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN)
memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk
komunikasi broadband (multiple channel)
ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick,
ARCnet, dan thin coax.
thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan
untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung.
Kabel ini sulit ditangani secera fisik karena tidak flexibel dan berat,
31
namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan
repeater.
thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet,
10Base2, dan thinnet, biasanya digunakan untuk jaringan antar
workstation. Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus dan
ring karena mudah ditangani secara fisik
3. Fiber Optik
Mahal
Bandwidth lebar
Hampir tidak ada resistansi dan loss
Tidak bisa di-tap di tengah
Tidak terganggu oleh cuaca dan panas
Merupakan salah satu kabel utama di masa depan
4. Wireless
Instalasi mudah dilakukan
Setiap workstation berhubungan dengan hub atau cosentrator
melalui gelombang radio atau infra merah
32
2.1. Jenis-Jenis Metode Transmisi Jaringan Lokal :
Baseband, pada metode baseband data yang berupa sinyal digital
langsung dikirim pada media yang digunakan tanpa mengalami
perubahan apapun. Dengan cara ini jarak capai data benar-benar
bergantung pada kualitas media yang digunakan. Media tersebut
hanya dapat digunakan secara tunggal dan perlatan yang dibutuhkan
juga sederhana.
Broadband, data yang dikirimkan harus diubah dulu menjadi signal
analog (mengalamimodulasi). Hal ini menyebabkan data dapat
dikirimkan pada jarak yang lebih jauh daripada baseband dan juga
media dapat digunakan secara multi channel, sehingga pemakain
media lebih efisien tetapi peralatan yang diperlukan lebih rumit,
misalnya memerlukan modem frequensi radio (RF Modem).
2.2. Jenis-Jenis Arsitektur logic atau cara pengiriman
data dalam jaringan
Ethernet adalah sebuah teknologi jaringan yang banyak digunakan
dalam jaringan LAN berbasi kabel (wired network). Seluruh Ethernet
LAN dikonfigurasi sebagai logical bus dan secara fisik dapat
diimplementasikan dalam bentuk topologi bus atau star.
Token Ring adalah permulaan standar LAN yang pernah
dikembangkan IBM, menggunakan topologi ring dan metoda akses
token passing.
33
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah jaringan LAN token
ring berkecepatan tinggi dan menggunakan kabel fiber optik.
2.3. Jenis-Jenis Metode Akses (cara sistem menggunakan
jaringan secara bersama) Pada Jaringan Lokal :
1. Carrier Sense Multiple Access with Collision
Detection(CSMA/CD)
Maksudnya sebelum komputer mengirim data, komputer tersebut
"menyimak/mendenga" dulu media yang akan dilalui sebagai
pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika
tidak ada maka komputer akan mengirimkan datanya.Terkadang
akan terjadi dua atau lebih komputer yang mengirimkan data
secara bersamaan dan itu akan mengakinbatkan collision
(tabrakan). Bila collision terjadi maka seluruh komputer yang ada
akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi
komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka
komputer pengirim akan mengirim kembali data yang hancur
akibat tabrakan tersebut.
2. Token Passing
34
Dalam token passing, digunakan suatu "tanda (token)" yang akan
dikirim secara "estafet" dari komputer atau node yang satu ke node
yang lain. istem yang menerima token inilah yang berhak
mengirim data dan setelah data dikirimkan maka token tersebut
diteruskan ke node yang lain. Topologi ini mutlak harus berbentuk
ring. Untuk menghindari masalah terhadap token yang tidak
berguna atau token yang hilang maka diletakkan sebuah komputer
yang bertugas sebagai pengontrol atau monitor.
Komponen Jaringan Ethernet
Sampai saat ini Ethernet menggunakan media kabel thin coax, thick coax,
fiber optic, dan UTP dengan jumlah node maximum 1024. Pada instalasi
jaringan yang luas, biasanya antar gedung:
biasanya digunakan kabel fiber optic atau thick coax sebagai
backbones. Kabel Backbones ini berfungsi sebagai bus segment linier
dengan panjang maximum 500 m, dan 2500 m jika menggunakan
repeater, dimana satu segment dapat dihubungkan dengan 100 node.
komputer dihubungkan ke backbones dengan manggunakan drop cable,
melalui sebuah transceiver.
Untuk instalasi yang lebih kecil, biasanya dalam satu gedung:
digunakan kabel thin coax atau UTP.
jarak maximum satu segment kabel thin coax adalah 185 m - 300 m
dan 100 node per segment
35
kabel UTP digunakan dengan topologi star, dan memerlukan sebuah
hub atau consentrator yang diletakkan di tengah-tengah topologi star.
Instalasi Kabel Thin-Ethernet
Satu segmen terdiri dari:
1 kabel koaksial RG-58
1 sepasang konektor BNC
untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T
satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC panjang
minimum 18 inchi
Instalasi Kabel Thick-Ethernet
Satu segmen terdiri dari:
1 kabel koaksial RG-8
1 sepasang konektor BNC
untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver dan
drop cable melalui konektor DB 15
satu segmen harus diakhiri dengan terminator
Instalasi Kabel Star-Ethernet
Satu segmen terdiri dari:
1 kabel UTP
sepasang konektor RJ-45 atau RJ-11
36
tidak ada persilangan antar kaki-kaki konektor
Kabel UTP yang digunakan adalah 24 AWG. Dibutuhkan juga konektor
RJ-45 dan RJ-45 crimp tool untuk memasangkan kabel ke konektornya.
Untuk topologi star dibutuhkan juga consentrator yang berfungsi sebagai
pusat perkabelan dan meneruskan paket-paket ethernet ke tujuan yang
benar.
Pada kabel UTP biasa terdapat 8 kabel yang berwarna-warni. Pada
kecepatan transfer yang berbeda maka susunan warna kabel UTP
sebaiknya memakai aturan yang standart.
Untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data 10Mbps maka
susunan kabelnya bebas, asalkan selang-seling antara satu warna dengan
warna putih pasangannya. Selain itu agar kabel bisa konek , kedua ujung
kabel yang sudah dipasang konektor bila disejajarkan urutan kabelnya
harus sama.
Sedangkan untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data
100Mbps, susunan kabel digambarkan pada job sheet.
Menghubungkan PC ke Jaringan Ethernet Setiap PC dihubungkan ke
jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC) yang
cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber-optic.
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk
setiap system operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari
pembuat operating system maupun dari pembuat NIC itu sendiri.
37
2.4. Software Jaringan & Protokol Jaringan
2.4.1. Sistem Operasi Jaringan
Terdapat banyak sekali sistem operasi jaringan, namun yang
pertama kali muncul adalah sistem operasi UNIX pada tahun 1969 di
perusahaan AT&T. Sistem operasi UNIX saat ini memiliki beberapa
varian, misalnya Sun Solaris, Compaq TruUNIX64, IBM AIX, Linux,
SCO Unix, dll. Bahkan Microsoft Windows NT pun memiliki
rancangan dasar yang hampir sama dengan sitem operasi UNIX.
Sistem operasi jaringan yang lain misalnya Novell Netware dan
Apple Mac OS X. Setiap system operasi, khususnya varian-varian
UNIX biasanya spesifik terhadap arsitektur komputer yang
digunakan.
Syarat utama suatu sistem operasi dapat menjadi sitem operasi
jaringan adalah :
stabil
aman
mendukung jaringan secara native
multiuser
dapat melakukan operasi multitasking
dapat mendukung penggunaan hardware dalam skala besar,
misalnya memori berkapasitas gigabyte dan multiprosesor agar
sistem operasi dapat berjalan lebih cepat dan memberikan layanan
38
dengan lebih baik. Sistem operasi DOS misalnya tidak memenuhi
persyaratan di atas.
2.4.2. Protokol
Protokol dapat diibaratkan sebagai bahasa komunikasi antar komputer
dalam jaringan. Terdapat berbagai macam protokol yang
masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.
a. NetBEUI. NetBEUI merupakan protokol yang banyak digunakan
dalam jaringan lokal berbasis sistem operasi Microsoft Windows.
Sangat baik dan cepat untuk layanan file sharing dan print sharing.
Salah satu kelemahan protokol ini adalah tidak dapat di-routing
sehingga hanya dapat bekerja di satu jaringan lokal. Contoh
penggunaan protokol ini adalah pada Program Microsoft
Neighbourhood. Penjelasan tentang routing akan dijelaskan lebih
lanjut dalam modul selanjutnya.
b. PX/SPX (Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet
Exchange). Hampir sama dengan NetBEUI, yaitu digunakan di
jaringan lokal dan sangat baik untuk file sharing dan print sharing serta
dapat di-routing. Protokol ini biasa digunakan di jaringan berbasis
sistem operasi Novell Netware.
c. Ethernet. Protocol Ethernet sejauh ini adalah yang paling banyak
digunakan, Ethernet menggunakan metode akses yang disebut
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection).
39
Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer memperhatikan ke
dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke dalamnya.
Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau bersih komputer akan
mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel,
komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika
jaringan telah bersih. Kadangkala dua buah komputer melakukan
transmisi pada saat yang sama, ketika hal ini terjadi, masing-masing
komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak
untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini dikenal dengan
koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari
network. Protokol Ethernet dapat digunakan untuk pada model
jaringan Garis lurus, Bintang, atau Pohon. Data dapat ditransmisikan
melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optic pada
kecepatan 10 Mbps.
d. LocalTalk adalah sebuh protokol network yang di kembangkan
oleh Apple Computer, Inc. untuk mesin-mesin komputer Macintosh.
Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier
Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Hampir sama
dengan CSMA/CD, Adapter LocalTalk dan cable twisted pair khusus
dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati
port serial. Sistem Operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara
jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus.
Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan Garis
Lurus, Bintang, ataupun model Pohon dengan menggunakan kabel
40
twisted pair. Kekurangan yang paling mencolok yaitu kecepatan
transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.
e. Protokol Token di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun
1980. Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah
lingkaran seperti Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer
dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah
Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam
sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke
komputer berikutnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer
ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan
mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token
bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing
komputer. Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang
dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic dan
dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan
dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin
berkurang sampai sekarang
f. ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM)
yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan
155 Mbps atau lebih. ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket
dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya
paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan
gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan
41
menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada
umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. Dia
juga banyak dipakai oleh Internet Service Provider (ISP) untuk
meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
g. Protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti
X.25/X.75/X.400. Protokol ini sudah digunakan oleh beberapa
institusi. Sayang segala informasi tentang protokol ini harus dibeli
oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan perkembangan ISO/OSI
menjadi lambat.
h. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol). Sistem
Pengalamatan Jaringan dengan TCP/IP Address pada jaringan
komputer ada suatu model pengaturan untuk dapat menghubungkan
antara satu komputer dengan komputer lainnya. Model TCP/IP
menghubungkan antar komputer dengan metode pengalamatan
komputer atau dikenal dengan IP Address. Berikut ini Kalian
akan mempelajari protokol TCP/IP dan IP Address.
a. Protokol TCP/IP
Pernahkan Kalian mengikuti upacara bendera di sekolah? Jika Kalian
perhatikan, rangkaian acara telah diatur dan dikendalikan oleh seorang
yang berfungsi sebagai pemandu acara atau MC (Master of
Ceremony). MC akan menentukan urutan acara, lama waktu, dan siapa
yang bertugas. Di dalam jaringan komputer terdapat istilah Transport
Connection Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Jaringan komputer
42
dengan sistem operasi Windows, TCP/IP mempunyai peranan yang
penting dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan
(default) dari Windows.
Jadi, TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global
karena memiliki system pengalamatan yang baik dan memiliki sistem
pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda
dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan
saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk
memepermudah penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk
empat segmen bilangan decimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap
segmen mewakili delapan bit pada alamat IP.
Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP namun
sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua
atau beberapa network adapter. Pengaturan alokasi alamat IP
dilakukan oleh badan internasional bernama Internic. Saat ini lebih
dari 85% alamat IP (IPv4) telah terpakai sehingga sebentar lagi system
IPv4 akan digantikan oleh IPv6. Cri-ciri yang terdapat di protocol
TCP/IP:
Standart protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC)
dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
Tidak tergantung pada system operasi atau hardware tertentu.
Pengembamngannya berdasarkan consensus dan tidak bergantung
pada vendor tertentu.
43
Dapat digunakan hampir disemua perangkat transmisi sepeeti
Ethernet, TokenRing, jaur telepon dial-up, jaringan X.25.
Pengalamatan bersifat unik dalam skala global. Sehingga komputer
yang menggunakan TCP/IP dapat saling berhubungan walaupun
jaringannya sangat luas.
Memiliki banyak layanan.
Bisa diterapkan pada internetwork karena memiliki fasilitas routing.
b. IP Address
Apa kalian tau nomor rumah kalian? Ya, hampir semua rumah
mempunyai nomor. Nomor rumah penting artinya bagi penghuni di
dalamnya baik untuk identitas maupun korespondensi. Seperti halnya
nomor rumah, IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai
empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tkalian titik
seperti 192.168.0.1.
NETWORK ID HOST ID
192 168 0 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID.
Network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Jadi kalau Kalian
mempunyai 2 atau 3 komputer, maka pada host ID dapat
44
dituliskan 192.168.0.1 kemudian 192.168.0.2 dan 192.168.0.3. Oleh
sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta
alamat jaringan di mana host itu berada.
2.4.3. KELAS-KELAS IP ADDRESS
Untuk mempermudah pemakaian IP address dibagi dalam tiga kelas.
KELA
S
NETWORK ID HOST ID
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat
16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada
IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address
kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
45
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network
nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah
16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan
demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network
nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit. Network dengan IP
address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
(LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa di
bentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network
ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
pengalokasikan IP address seefisien mungkin.
46
2.5. PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER
Saat ini perkembangan jaringan mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Dahulu untuk men ghubungkan komputer dan perangkat-
perangkat lain digunakan kabel sebagai komponen utama. Sesuai
tuntutan kebutuhan dan efisiensi maka peran kabel telah tergantikan
dengan dikenalnya teknologi Wireless LAN atau Jaringan Nir Kabel
atau Jaringan Tanpa Kabel atau WIFI (Wireless Fidelity).
Dengan teknologi tersebut banyak sekali node-node yang dapat
tersambung, jika seseorang mempunyai ponsel, PDA (Personal Digital
Assistant) atau komputer jinjing (laptop) yang ada fasilitas bluetooth
atau infra red semuanya dapat saling berkomunikasi. Untuk
mengetahui komponen-komponen apa saja yang terkait dengan
jaringan kabel dan nir kabel kita akan bahas satu per satu.
2.5.1.Jaringan Kabel
Jaringan ini tersusun dari berbagai komponen antara lain :
1. Komponen Hardware
a) Personal Computer (PC) atau computer
Komputer yang berfungsi sebagai File Server sebaiknya mempunyai
unjuk kerja yang tinggi dibandingkan yang berperan sebagai
workstation. Kenapa harus yang berunjuk kerja tinggi karena
komputer itu akan melayani semua permintaan dari komputer lain,
47
baik untuk mengatur pertukaran data, mengakses printer dan
sebagainya.
b) Network Interface Card (NIC)
Saat ini banyak sekali dijumpai berbagai tipe NIC yang umum
dijumpai dipasaran adalah tipe ISA dan PCI. NIC ini berperan
sebagai media yang menghubungkan antar komputer dengan bantuan
kabel sebagai media transmisinya.
c) HUB (Konsentrator)
Alat ini berperan untuk menyatukan semua kabel yang datang dari
komputer baik server dan client atau perangkat lainnya. HUB
banyak digunakan pada jaringan yang mempunyai topologi bintang.
HUB biasanya mempunyai beberapa port untuk memasukkan
konektor kabel dari komputer-komputer yang terhubung ke dalam
jaringan. Jumlah port pada HUB bervariasi mulai dari 6, 8, 24 dan
banyak lagi.
48
d) Kabel
Untuk berbagai jenis kabel telah kita bahas pada kegiatan belajar 2.
Kabel yang umum dipakai adalah UTP selain murah karena juga
mudah pemasangannya.
e) Konektor
Konektor berguna untuk menghubungkan ujung kabel yang akan
dipasangkan pada NIC. Jika akan menggunakan kabel UTP memakai
konektor yang dipakai adalah tipe RJ-45.
2. Komponen Software
a. Sistem Operasi
Hampir semua sistem operasi yang sekarang ini sudah mampu untuk
membangun jaringan komputer. Sistem operasi yang umum
digunakan antara lain Windows dari Microsoft dan Linux. Jika
49
jaringan yang akan dibangun bersifat Peer to peer maka semua
komputer akan melakukan pengaturan hubungan ke dalam jaringan
lewat sistem operasi yang terpasang pada masing-masing komputer.
Tapi jika akan membuat jaringan yang bersifat Client Server maka
sistem operasi yang ada di bagian komputer server akan bekerja lebih
keras.
b. Driver
Driver ini adalah sebuah program komputer kecil yang biasanya
menjadi satu paket dengan perangkat yang akan dipasang pada
komputer. Demikian juga saat kita akan memasang perangkat
tambahan NIC, jika komputer kita tidak mengenal NIC yang akan
dipasang maka driver tambahan diperlukan untuk menginstalasinya.
2.5.2. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)
Beberapa komponen utama dalam penyusun jaringan tanpa kabel
antara lain :
1. Access Point
50
Access point adalah perangkat penting dalam jaringan nirkabel.
Akses point berfungsi sebagai titik akses yang menghubungkan
computer – computer ke dalam sebuah jaringan. Akses point
fungsinya sama dengan HUB pada jaringan dengan menggunakan
kabel. Akses point biasanya dilengkapi dengan antena dan port RJ45
Jika Kalian masih ingat tentang HUB, jumlah komputer yang dapat
tersambung ke dalam HUB tergantung dari jumlah port (tempat
menghubungkan konektor kabel) yang dimiliki oleh HUB. Jika HUB
memiliki port 8 maka maksimal ada 8 komputer yang terhubung.
Pada access point untuk mendukung koneksi di atur dari sistem yang
ada di dalam access point. Access point dapat mendukung 10 koneksi
atau lebih.
2. Wireless LAN Card
Jika pada jaringan kabel Kalian mengenal NIC, maka pada jaringan nir
kabel ada Wireless LAN Card. Card ini biasa terpasang pada slot PCI
komputer. Card ini berfungsi untuk menghubungkan komputer ke
51
dalam jaringan. Ada berbagai tipe Wireless LAN Card yang dapat
dipakai, baik di dalam ruangan dengan kemampuan jarak tertentu
hingga yang mempunyai jangkauan yang jauh. Wireless LAN Card
dengan kemampuan yang jauh biasanya dilengkapi dengan antena luar.
3. Wireless PCMCIA
Alat ini biasa dipakai pada komputer jinjing (laptop/notebook),
Jadi kartu ini seperti halnya NIC, hanya saja dengan bentuk yang
berbeda dan lebih tipis karena akan dipasang pada perangkat yang
kecil (laptop). Saat ini notebook sudah banyak yang dilengkapi dengan
fasilitas wireless, jika Kalian pernah mendengar prosesor keluaran
INTEL telah mengeluarkan produknya dengan nama CENTRTINO.
Notebook ini akan otomatis mendeteksi adanya sinyal jaringan yang
aktif disekitarnya.
52
Kalian tentu masih ingat bahwa kabel menjadi komponen utama
pertukaran data dalam jaringan dengan kabel. Pada jaringan tanpa
kabel untuk pertukaran data menggunakan gelombang radio.
4. Wireless USB
Universal Serial Bus (USB) banyak dijumpai pada port komputer
sekarang ini. Jika Kalian ingat dengan NIC tipe PCI yang akan
dipasang pada slot di dalam komputer, maka wireless USB ini akan
dipasang pada port USB di komputer. Ada 2 jenis Wireless USB yang
ada di pasaran yaitu Wireless USB Stick dan Adapter. Jangkauan dari
yang bertipe Adapter lebih luas dibandingkan dengan yang Stick.
53
Topologi fisik pada jaringan kabel tentunya Kalian masih ingat,
seperti Bus, Ring, Star. Pada jaringan nirkabel topologi ada 2 yaitu :
a. Ad hoc
Ini merupakan topologi dimana komputer saling berkomunikasi
langsung tanpa melewati Access Point. Jadi dengan menggunakan
wireless Lan Card, PCMCIA dan USB maka komputer atau perangkat
yang terpasang alat-alat tersebut akan dapat berkomunikasi secara
langsung. Topologi Ad hoc ini prinsip kerjanya sama dengan peer to
peer, dimana setiap komputer dapat menjadi server sekaligus client.
54
b. Infrastruktur
Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan
dikontrol ke dalam Access Point. Access Point itu sendiri akan
terhubung langsung kepada sebuah komputer yang berfungsi sebagai
pusat pengendali. Metode akses ini sama halnya dengan Client Server
pada jaringan kabel.
55
BAB 3
LAN (Local Area Network)
3.1. Sejarah Jaringan Lan
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang inigin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-
an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan
sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka
muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System ), Bentuk pertama kali jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sisterm TSS beberapa terminal terhubung
secara seri kesebuah host komputer.
56
Time Sharing Center
Host Computer
TerminalTerminalTerminalTerminal
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed
Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah
pekerjaan besar secara paralel untuk melayani bebrapa terminal yang
tersambung secara seri disetiap komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan
konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringan sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer ( Peer to Peer System ) saja tanpa
melalui kompuer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAn ( Local Area Network ). Demikian
pula ketiak Internet muali diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang
berdiri sendiri maulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa
ditingkat dunia yang disebuat dengan istilah WAN ( Wide Area Network )
Tahun 1984 ditandai ketika Microsoft Corporation dan IBM
mengeluarkan produk terbarunya. Microsoft dengan MS-NET serta
IBM dengan PC network program. Saat itu kedua produk yang
Gambar. Jaringan Komputer Model TSS
57
Time Sharing Center
Host Computer
Host Computer
Host Computer
Terminal Terminal Terminal Terminal
Terminal Terminal Terminal Terminal
Terminal Terminal Terminal Terminal
dikeluarkan kedua perusahaan tersebut masih berbasiskan
MS-DOS..
Tidak mau ketinggalan, pada tahun yang sama
perusahaan yang bergerak di bidang software lainnya, yaitu
Novel. Inc memperkenalkan hasil pengembangannya yang berupa
software jaringan LAN yang berbasis MS-DOS pula. Dari sinilah
mulai banyak pengembangan-pengembangan baru mengenai
jaringan yang dilakukan perusahaan lain pada tahun yang sama
yang mempunyai lisensi MS-NET yang meriset dan melakukan
produksi sendiri sehingga muncullah sistem operasi baru yang
menandai langkah-langkah perkembangan pada jaringan LAN.
Sejak tahun 1985, kecanggihan sistem operasi jaringan ini telah
berkembang dengan disertai hadirnya perangkat keras yang
selanjutnya sejalan dengan pengembangan file server. Pada tahun
yang sama banyak kalangan melihat potensi yang ditawarkan
Gambar. Jaringan komputer model distributed processing.
58
suatu jaringan LAN yang mana LAN merupakan metode atau
terobosan terbaru pada sistem manajemen informasi. Pada tahun
1987, beberapa kalangan industri memandang bahwa tahun itu
merupakan tahun masuknya LAN pada industri yang menggu-
nakan teknologi canggih.
Pada tahun 1988, LAN mulai dicanangkan dan disebarluaskan.
Mulai saat itulah teknologi jaringan terus berkembang pesat
dengan berkembangnya teknologi IT. Dengan berkembangnya
sistem operasi jaringan seperti Novell, Microsoft Windows NT, Microsoft
Windows 2000, Microsoft for Workgroup, Linux, dan
sebagainya maka jaringan komputer berbasis client-server
maupun workgroup semakin banyak digunakan sampai saat ini.
3.2. Prinsip Kerja Lan
LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah
system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung.
satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan
media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan
pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN
itu sendiri. Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah
LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN
itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam
jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan.
59
Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data
hingga penggunaan peralatan secara bersama. LAN yang
umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub
itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki
pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data
secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu
domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-
port yang lain harus menunggu. Selain dengan kabel LAN bisa
bekerja dengan menggunakan wireless, berikut cara kerja wireless
LAN.
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio
atau infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik
lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan secara fisik.
Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat
dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data
ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang
pembawa sehingga bisa diextract pada ujung penerima.Data ini
umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh
sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya
sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio
akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena
frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi
ditambahkan pada sinyal carrier.Multiple radio carrier bisa ada
dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi
interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang
60
ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengextract data,
radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak
frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu,
transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access
point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed
menggunakan kabel standard.Sebuah access point bisa
mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam
jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki. Access point
(atau antena yang terhubung pada access point) biasanya
diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan
dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End
user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters,
biasa terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop
computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau
terintegrasi dalam hand-held computer.
3.3. Keunggulan Dan Kelemahan Dari Lan
Beberapa keunggulan LAN:
1. keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan
hanya sampai sebatas switch dan selanjutnya router akan
menghubungkan dengan IP publik.
2. Pemakaian sumber daya secara bersama-sama
3. Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk
61
4. Memungkinkan adanya transfer file antar bagian dengan melalui
suatu server pengatur lalu lintas informasi
5. Efektifitas dan efisiensi kerja menjadi lebih produktif
6. Lebih banyak terminal yang terhubung ke system
7. Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem
conect one by one
8. Memungkinkan komunikasi melalui e-mail
9. Adanya pembakuan user interface
10. Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya server
pengatur dan password
11. Copy data antar PC menjadi lebih cepat
Beberapa kelemahan LAN :
1. Speed modem lambat. Semakin banyak PC semakin lemot
koneksi internetnya
2. Instrumentasi tidak sederhana
3. Ada kemungkinan password dapat ditembus
4. Perlu pengendali pemakain software
5. Software harus dirancang untuk multi user
6. Semua layer model OSI harus dilaksanakan (protokol/aturan yang
digunakan)
7. Jika salah satu PC terkena virus, maka PC yang lain ikut tertular.
62
3.4. Perangkat Jaringan Lan
1. Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN,
sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi
dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan
memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Switch : Sebuah alat yang menyaring/filter dan
melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN.
switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di
Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model.
sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang
menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut
dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut
dengan Switched Ethernet LANs.
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di lapisan data-link,
mirip dengan bridge, switch bekerja atas dasar informasi MAC
address. Switch mempunyai kemampuan dan kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan bridge, karena switch selain bekerja secara
63
software juga bekerja diatas hardware. Switch menggunkan algoritma
store and forward dan cut through pada saat melakukan pengiriman
data.
Jenis switch yang sering dipakai adalah LAN switch, ATM switch
dan gabungan switch dengan teknologi routing. Switch
Asynchronous Transfer Mode (ATM) memberikan kecepatan tinggi
yang bersifat scaleable untuk workgroup, WAN sampai enterprise
backbone. Switch ATM juga bisa mengkombinasikan aplikasi suara,
gambar dan data dalam satu jaringan yang sama. Switch ATM
menggunakan metode switch paket yang fix-size, paket ini biasa
disebut dengan sel (cell).
Switch LAN adalah perangkat yang secara tipikal mempunyai
beberapa port yang menghubungkan beberapa segmen LAN lain dan
port pada switch ini berkecepatan tinggi. Switch LAN digunakan
untuk menghubungkan segmen LAN yang banyak, menyediakan
media dedicated dengan komunikasi yang bebas dari tumbukan
(collision) antar perangkat jaringan dan mendukung komunikasi
simultan, serta dirancang untuk akses kecepatan tinggi. Biasanya
switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer yang
satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat
routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan
koneksi dengan komputer lain dalamLAN.
64
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk
menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan
packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia
dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi traffic
network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan
ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus
mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address
bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada
sebuah router.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di
terima secara lengkap.
Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu
penerimaan frame secara lengkap.
Fragment Free ( Hybrid ) merupakan gabungan dari kedua jenis
switch diatas.
Switch juga diperkuat oleh teknologi VLAN (Virtual LAN) dimana
dia mampu mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan.
Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang
bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia
( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
CARA KERJA SWITCH
65
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa
informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan
mengetahui cara kerjanya
• Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port
tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan
mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa
terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat
tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat
itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan
waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan
sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima
untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari
buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
• Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket
hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan
pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy
Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap
paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang
cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch
ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk
menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
66
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency,
tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai
ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and
forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua
cara tersebut yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara
cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian
menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai
pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and
forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang.
Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through.
Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah
dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau
adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.
2. HUB
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub
adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub
tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal
ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-
duplex.
Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki
faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan
dikirimkan ke semua komputer (broadcast).
67
Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah
central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar
yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer
dan mentransmisikannya ke komputer yang lain.
Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal
hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP
lokal). Ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka
akan tersalin ke port lainnya di hub yang sama dan semua komputer
yang tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut.
Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai
repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat.
Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia
membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke
seluruh network.Hub adalah central utnuk topologi star dan
mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada
network dengan relatif mudah.
68
Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan
mengijinkan computer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada
network dengan relatif mudah.
Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub
menyediakan kemampuan berikut:
Memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan
workstation.
Menambah jarak network (fungsi sebagai repeater).
Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang
berbeda (Ethernet, Token Ring, FDDI).
Menawarkan feature yang fault tolerance (isolasi kerusakan)
Memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi
informasi, diagnostic).
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri
untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak
berfungsi.
CARA KERJA HUB
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia
mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan
copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke
hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang
akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic
karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke
69
semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang
ditujukannya saja).
3. BRIDGE
Sejarah Bridge
Sejarah Bridge berasal pada awal abad ke-16, ketika permainan yang
disebut Whist telah diciptakan. Selama dua abad, permainan Whist
mengalami perubahan seperti dalam trumps atau honors-nya, dan
terus berkembang. Publikasi secara luas yang dilakukan pertama kali
dari permainan ini adalah dari buku Edmond Hoyle (1742). Secara
umum, dalam Whist ada empat pemain yang bermain sebagai dua
pasangan bermain dengan menggunakan 52 kartu. Tiap pemain
memiliki 13 kartu dan bersama-sama dengan partnernya mencoba
untuk memenangkan trik sebanyak mungkin. Trik adalah kumpulan
empat kartu - masing-masing diteruskan oleh tiap pemain - dan kartu
dengan nilai tertinggi menang. Kontrak tidak ditentukan dan scoring
masih sangat sederhana.
Pada abad 19 permainan ini dianalisis dan dipelajari dengan serius.
Dan segera, bermunculan-lah para pemain profesional pada 1857,
dan turnamen pertama dari 'duplikasi' permainan kartu Whist
diadakan. Namun keberhasilan turnamen tersebut ternyata tetap tidak
banyak mengundang banyak minat di negara- negara Eropa.
Perkembangan yang lebih baik malah terlihat di Amerika Serikat.
Whist menjadi permainan publik pada tahun 1881, ketika American
70
Whist League didirikan. American Whist League mulai mengatur
permainan pasangan dan turnamen-turnamen. Buku John Mitchell,
yang diterbitkan pada saat yang sama, mengatur dan menetapkan
sejumlah aturan untuk kegiatan-kegiatan ini. Penulis juga menulis
poin-poin aturan tentang turnamen dan rincian organisasi lainnya.
Pada saat yang sama, sebuah permainan baru muncul sebagai
'duplikasi' permainan Whist ... dan itu disebut Bridge.
Ada banyak teori tentang asal Bridge. Tetapi besar kemungkinannya
dari Rusia (sumber-sumber lain menyebutkan Turki), karena jauh
sebelum munculnya permainan Bridge di dunia, Rusia memainkan
permainan yang sangat mirip (dengan aturan penawaran, nilai dan
dummy). Bridge menyebar ke Mesir dan Turki, dibawa oleh para
diplomat dan tentara.Dan beberapa waktu kemudian muncul di Eropa
(Paris, London) dan New York. Buku pertama tentang Bridge
diketahui diterbitkan pada tahun 1886, berjudul "Biritch or Russian
Whist", dan mungkin menggambarkan tentang aturan main. Bentuk
tertua Bridge sering disebut Bridge-Whist, ketika penawaran telah
ditambahkan ke dalam peraturan - Lelang Bridge.
Pada awal abad ke-20, banyak sistem permainan yang berbeda
diciptakan. Sebagai contoh di India permainan ini disebut S.A.C.C.
Ini adalah Bridge dimana pemain mendapatkan poin mereka hanya
untuk bid tricks (dan tidak ada trik tambahan). Permainan ini
berkembang cepat, namun tetap masih kalah populer dari permainan
Whist. Tapi itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1927, Harold
71
Vanderbilt menciptakan permainan baru. Dia menggabungkan
seluruh inovasi yang telah dilakukan (misalnya sistem SACC) dan
menambahkan beberapa elemen baru (misalnya point tambahan yang
besar untuk Grand Slam dan Small Slam). Namun, perubahan yang
paling penting adalah memperbaiki sistem kontrak, yang lebih
ditekankan pada partnership dari sebelumnya. Karyanya - meskipun
tidak dipublikasikan secara luas - menjadi dasar untuk Kontrak
Bridge modern, yang merupakan jenis permainan yang dikenal saat
ini.
Pada tahun 1928, American Bridge League diciptakan dan pada
tahun 1929 edisi pertama "The Bridge World" telah diterbitkan oleh
Ely Culbertson, yang berperan sangat penting bagi evolusi lebih
lanjut dari Bridge. Dan Charles Goren, yang dikenal sebagai "Mr
Bridge" berhasil melanjutkan perkembangan permainan ini.
European Bridge Championships Open pertama (untuk pria saja)
diselenggarakani di Scheveningen (Belanda) pada tahun 1932 dan
kejuaraan untuk perempuan pertama kali diadakan di Brussels
(Belgia) pada tahun 1935. Team World Championships Open
diadakan pada tahun 1935 di New York dan untuk perempuan pada
tahun 1974 di Venesia.
Pada tahun 1958 Federasi Bridge Dunia (WBF) didirikan dan di
bawah perlindungan First Bridge Olympic pada tahun 1962. Amerika
mendominasi turnamen Bridge tersebut, sampai tahun 1957 ketika
pemain Italia mulai mencetak kemenangan yang luar biasa,
72
mengambil sepuluh kemenangan berturut-turut kejuaraan dunia
Bermuda Bowl. Tetapi Amerika akhirnya mengalahkan mereka pada
tahun 1970. Ini adalah peristiwa penting, karena tim Amerika adalah
salah satu pemain profesional pertama dalam sejarah Bridge.
Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang
ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu
menentukan tujuan.
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas
atau memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan
menggabungkan media jaringan yang tidak sama seperti kabel
unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic, dan untuk
menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring
dan Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan
konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP)
harus berjalan kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke
bridge. Bridge dapat juga mendukung Simple Network Management
Protocol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa jaringan.
73
Bridge secara umum dibedakan atas dua bagian, yaitu: Bridge Lokal
dan Bridge Remote. Bridge lokal menghubungkan dua jaringan LAN
secara langsung pada area yang sama secara fisik, misalnya bridging
pada gedung yang berdekatan. Bridge remote menghubungkan dua
jaringan yang secara fisik berjauhan. Implementasi yang dilakukan
biasanya menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat
nirkabel (wireless LAN). Perangkat nirkabel yang paling banyak
digunakan adalah yang berkerja pada frekuensi bebas ISM (Industrial
Scientific Manufacture) 2,4 GHz. Brigde lokal jauh lebih cepat dan
reliable dalam transfer data, selain biaya yang lebih murah
dibandingkan Brodge remote.
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) membagi
lapisan link OSI menjadi dua sub-lapisan, yaitu: Media Access
Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). Sub-lapisan LLC
mengatur frame, alur data, pengecekan error dan pengalamatan
(MAC address). Beberapa brigde disebut sebagai MAC-layer bridges
perangkat ini menghubungkan antara jaringan yang homogen,
74
misalnya ethernet dengan ethernet. Jenis bridge lainnya
menghubungkan jaringan yang heterogen, misalnya ethernet dengan
token-ring.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan
Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network
(LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah
Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN.
Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan
LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun
sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan
ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan
penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu
paket hendak disampaikan, bridge akan melanjuntukan pengiriman
paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali
alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen
yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat
tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge
akan menolak paket. Bridge juga melanjuntukan paket-paket
broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
4. REPEATER
75
Bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan
mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak
merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat
memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu
menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat
ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh
Digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik
suatu segmen jaringan.
Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu
jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet).
Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu
diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat
dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Contohnya, kabel
coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan
batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan repeater.
76
Karena bekerja pada physical layer, repeater tidak dapat
menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang
berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini disebabkan
karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau
network layer.
Hub mempunyai fungsi sebagai repeater, oleh karena itu hub kadang
juga disebut sebagai multiport/modular repeater.
Harap diperhatikan, penggabungan dua atau lebih segmen network
dengan menggunakan repeater akan mengakibatkan seluruh traffic
data akan menyebar ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah
traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah
station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi, maka beban
pada backbone jaringan tentunya akan menjadi berat. Akhirnya
kinerja jaringan akan menurun, dan kelambatan akses akan terasa.
Untuk itulah dalam merancang sebuah network, seorang network
administrator memerlukan pengetahuan dan antisipatif terhadap
beban jaringan yang akan terjadi.
Pengetahuan tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic
jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing
physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
5. NETWORK INTERFACE CARD (NIC)
77
Network Interface Card (NIC), juga disebut sebagai Network
Adapter,digunakan untuk menghubungkan computer ke kabel yang
digunakan pada local area network (LAN). Umumnya, NIC
ditempatkan pada computer expansion bus melalui slot ISA (8 bit
atau 16 bit) atau PCI (32 bit atau 64 bit) juga biasanya portnya juga
sudah terintegrasi dengan motherboard (onboard). NIC mempunyai
satu atau lebih port eksternal yang digunakan untuk menempatkan
kabel networknya.
Fungsi utama dari NIC adalah mengijinkan komputer untuk
berkomunikasi dalam network. Ia melakukan hal ini dengan
mengirim/menerima dan mengontrol traffic dengan komputer atau
peralatan lain yang ada pada network. Saat mengirim, NIC
mengkonvert data dari pararel ke serial, mengencode dan
mengompresinya, dan kemudian menempatkannya pada kawat dalam
bentuk sinyal listrik atau optik. Proses ini terjadi sebaliknya pada saat
menerima. NIC mentranslate sinyal listrik yang diterimanya menjadi
bit-bit yang bisa dibaca oleh komputer.
78
Setiap NIC mempunyai identifikasi unik yang disebut MAC Address
yang telah dihard-coded pada cardnya. Sebagai tambahan, setiap NIC
harus mempunyai network adapter driver yang mengijinkan ia untuk
berkomunikasi dengan network protokolnya. Sebuah NIC spesifik
untuk arsitektur LAN tertentu (misalnya, Ethernet, Token Ring, atau
Fiber-Optic). Ada kemungkinginan untuk menginstall lebih dari satu
NIC pada komputer yang sama.
Bagaimana NIC dihubungkan ke kabelnya?
Sebuah konektor interface adalah koneksi fisik antara NIC dan
kabelnya. Ada tiga tipe interface konektor yang umum yang
digunakan pada LAN:
BNC (British Naval Connector). Digunakan dengan kabel
koaksial.
RJ-45. Sebuah 8-kawat konektor modular yang terlihat mirip
dengan konektor jack telepon (RJ-11). Digunakan dengan kabel
twisted-pair. (RJ-11 hanya mempunyai 6 pins, sedangkan RJ-45
mempunyai 8 pin).
AUI (Attachment Unite Interface). Umumnya sebuah 15-pin
interface yang digunakan dengan kabel koaksial thicknet. Juga
disebut sebagai DIX (Digital Intel Xerox) interface. Sudah tidak
umum lagi.
Beberapa NIC mempunyai lebih dari satu interface konektor
(misalnya, satu RJ-45 dan satu BNC).
79
6. KABEL UTP (RJ-45)
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded
karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan
disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel
yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP.
Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang
terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang
kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan
komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat
menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu
tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight karena masing-
masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1 langsung.
80
Sedangkan disebut cross karena ada persilangan pada susunan
kabelnya.
3.5. Cara Membuat Jaringan Lan Di Komputer
Kali ini saya ingin membahas tentang cara membuat JARINGAN LAN.
Apabila sobat di rumah mempunyai komputer lebih dari satu, dan masing-
masing komputer ingin terhubung antara satu dengan yang lainnnya supaya
bisa sharing data, printer, sharing koneksi internet dll, kita bisa lakukan
dengan membuat jaringan komputer LAN (Local Area Network) sederhana.
Pada postingan kali ini kita gunakan koneksi kabel yaitu menggunakan
kabel data UTP (Unshielded twisted pair), yaitu standard kabel untuk
koneksi jaringan LAN. Komputer yang dipakai pada saat ini umumnya
sudah dilengkapi dengan LAN Card atau disebut juga NIC (Network
Interface Controller), atau Ethernet Card.
81
Kalau jumlah komputer yang akan dikoneksikan hanya dua buah, kita
hanya cukup menyediakan satu buah kabel UTP dengan panjang sesuai
jarak antara komputernya yang di kedua ujung kabelnya telah dipasangi
konektor RJ-45(standard konektor untuk kabel LAN UTP) dengan
konfigurasi Cross/ silang.
• Kalau Jumlah komputer yang akan dikoneksikan lebih dari 2 buah, maka
kita harus menambahkan suatu alat yang bernama Switch atau Hub. Pada
82
saat ini harga sebuah switch untuk standard rumahan sudah sangat
terjangkau .
Dari masing - masing komputer dihubungkan ke switch menggunakan
kabel UTP dengan konektor RJ-45 di kedua ujungnya dengan konfigurasi
Straight/lurus.
Z
• Pemasangan konektor pada kabel UTP bisa dibuat sendiri, tetapi untuk
mudahnya sobat tinggal pergi saja ke toko komputer yang juga
menyediakan peralatan jaringan, dan tinggal bilang untuk membeli kabel
UTP sekalian pasangkan konektornya dengan konfigurasi cross/silang
untuk koneksi komputer ke komputer(dua buah komputer), atau
straight/lurus untuk koneksi lebih dari 2 komputer menggunakan switch.
Konfigurasi Alamat IP (Internet Protocol / TCP IP )
83
Agar dapat saling berkomunikasi , masing – masing komputer harus diberi
alamai IP
• Masuk ke Network Connection (Start-->Control Panel -->Network
Connection )
• Pilih/dobel klik Local Area Connection
• Dobel klik pada Internet Protocol (TCP / IP)
• Klik Use The following IP address, kemudian isi IP address dan subnet
Mask
Misal :
komputer1 IP Address : 192.168.0.1
komputer2 IP Address : 192.168.0.2
komputer3 IP Address : 192.168.0.3
komputer4 IP Address : 192.168.0.4 dst.
Subnet Mask harus sama : 255.255.255.0
Untuk mengetahui berhasil tidaknya koneksi lakukan perintah ping dari
komputer satu ke komputer lainnya
Misal dari komputer1 ke komputer2 :
• Di Komputer1 : Klik Start -->Klik Run-->ketik CMD --> klik OK, maka
akan tampil Command Prompt
84
• Ketik ping 192.168.0.2 tekan enter harus ada Reply dari komputer2
•Lakukan perintah yang sama untuk mengetahui koneksi ke komputer yang
lainnya.
3.6. Cara Membuat LAN dengan Wireless
Jaringan nirkabel (wireless) adalah
transfer informasi antara dua atau
lebih titik benda yang tidak
terhubung secara fisik. Jaraknya
bisa pendek seperti beberapa meter
untuk remote control televisi atau
sejauh ribuan atau bahkan jutaan
kilometer untuk dalam bidang
komunikasi
radio. Wireless meliputi berbagai jenis, yaitu mobile, portabel dua arah
rad€io, telepon selular, personal digital assistant (PDA), dan jaringan
nirkabel pada komputer. Contoh lain dari teknologi nirkabel adalah unit
GPS, pembuka pintu garasi atau pintu garasi, tikus komputer nirkabel,
keyboard dan Headset (audio), headphone, penerima radio, televisi satelit,
siaran televisi dan telepon tanpa kabel.
Pembahasan kali ini adalah Wireless pada laptop. Sudah pernah kah kalian
membuat sebuah jaringan LAN sederhana dengan Wireless pada laptop
kalian dengan laptop lainya ?, Pasti sudah ada yang pernah membuat dan
85
belum. Nah, kali ini kita akan bahas sebuah cara dimana kita dapat
membuat jaringan LAN sederhana tersebut. Caranya? MUDAH!
Sebelum Membuat Jaringan LAN dengan wireless, pastikan wireless
laptop kamu sudah aktif, atau memakai alat lainnya yang siap pakai.
berikut cara membuatnya :
1.Klik menu Start, pilih Control Panel
2.Kemudian Klik Network and Internet
3.Lalu Klik Network and sharing center
4.Lalu pilih Manage wireless networks
5.Klik add, lalu muncul pilihan
6.Pilih Createan ad hoc network dan isi kotak-kotak tersebut, lalu klik
next. Tunggu sebentar, selesai.
7.Tunggu laptop lain untuk gabung(join) dengan jaringan LAN buatan
kalian, setelah terhubung kalian dapat bermain game mutliplayer
atau sharing data melaui wireless serta sharing koneksi internet kalian.
3.7. Pengujian LAN
Untuk menguji LAN sepenuhnya dikonfigurasi, pastikan bahwa komputer
dapat berkomunikasi satu sama lain setelah proses bootup. Kalian dapat
memulai dengan mengetikkan reboot pada prompt perintah di terminal
perintah pada setiap komputer. Hal ini memungkinkan Kalian untuk
86
memonitor informasi pengujian yang gulungan bawah layar sebagai
prosedur stkalianr selama proses booting Linux. Carilah informasi berikut :
Mengatur hostname: <hostname Kalian ditugaskan
untuk computer> ini
Membesarkan lo Interface: <OK> Atau <FAILED>
Membesarkan antarmuka eth0 <OK> Atau <FAILED>
Bidang hostname Mengatur harus menampilkan hostname yang Kalian
tetapkan untuk komputer ini. Interface lo dan eth0 harus menampilkan
[OK] untuk menunjukkan bahwa kedua tes berhasil.
Untuk menentukan apakah setiap komputer dapat berkomunikasi dengan
setiap komputer lain di LAN, gunakan perintah ping.Membuka jendela
terminal pada host saat ini dan ketik perintah ping <IP address> or
<hostname> , di mana <IP address> atau <hostname> adalah alamat IP
dan / atau nama host yang ditugaskan untuk komputer ini. Perhatikan
bahwa Kalian harus mengetik baik alamat IP atau nama host agar perintah
ping untuk bekerja dengan baik.
Jika Kalian telah mengkonfigurasi spesifikasi nameserver DNS dengan
benar, ping <hostname> perintah harus menerjemahkan nama host ke
alamat IP yang sesuai. Jika tidak, Kalian akan perlu menggunakan alamat
IP yang saat ini Kalian harus sudah telah terdaftar untuk semua komputer di
87
LAN. Perintah ping akan mengirimkan pesan di LAN ke alamat IP yang
ditunjuk atau komputer. Kalian akan melihat beberapa pesan atau paket
(terdiri dari byte informasi) jika komputer "berbicara" atau berkomunikasi
satu sama lain. Paket ini terlihat mirip dengan berikut :
64 byte dari 192.168.1.x: icmp_seq = 0 ttl = 255 time = 0.8ms
64 byte dari 192.168.1.x: icmp_seq = 0 ttl = 255 time = 0.8ms
64 byte dari 192.168.1.x: icmp_seq = 0 ttl = 255 time = 0.8ms
Perhatikan bahwa "192.168.1" mewakili LAN bahwa host tertentu adalah
anggota dan x menunjukkan nomor host tertentu yang Kalian mencoba
untuk melakukan ping (misalnya seperti Oracle) yang bersama-sama
membentuk alamat IP. Kalian dapat menekan tombol Ctrl + C untuk
mengakhiri tes dan Kalian akan melihat informasi dasar berikut tentang tes
ping keseluruhan:
Pastikan bahwa packet loss 0%, yang merupakan indikasi langsung bahwa
tes itu berhasil. Namun, ada masalah jika hasil ping perintah dalam pesan
berikut:
Ini merupakan indikasi langsung bahwa dua komputer tidak berkomunikasi
sama sekali. Jika komputer tidak berkomunikasi, lihat bagian
berikutnya, "Mengatasi masalah LAN" . Jika tidak, ketika Kalian berhasil
bisa ping semua komputer lain di LAN dari satu komputer yang ditunjuk,
dasar keseluruhan komunikasi fungsi memang sukses. Pada titik ini, Kalian
dapat mempertimbangkan LAN ini menjadi sebuah jaringan yang berfungsi
88
penuh yang Kalian dapat menginstal dan di mana Kalian dapat
mengkonfigurasi berbagai layanan jaringan seperti yang diinginkan.
3.8. Pemecahan Masalah LAN
Jika Kalian tidak dapat ping komputer lain di LAN, berikut adalah cara
untuk sampai ke sumber masalah. Pertama-tama, itu ide yang baik untuk
mematikan komputer setiap LAN menggunakan perintah berhenti. Pada
command prompt pada setiap komputer, jenis halt . Alasan utama untuk
mematikan semua komputer untuk memonitor umpan balik dari proses
booting saat komputer setiap dimulai lagi.
Periksa koneksi kabel semua antara setiap komputer, memastikan bahwa
semua jack RJ45 terhubung dengan benar. Setelah memverifikasi bahwa
semua kabel dijamin benar, memulai setiap satu komputer pada satu waktu
dan mencari respon berikut selama proses boot:
Kalian dapat mengaktifkan modus interaktif dengan mengetik I pada boot
LILO cepat selama proses bootup awal Red Hat untuk mendapatkan
tampilan yang lebih dekat dari umpan balik. Pastikan bahwa nama
hostname dan jaringan yang ditugaskan untuk komputer ini dieja dengan
benar. Jika hal ini tidak terjadi, Kalian akan perlu kembali ke bagian
Informasi host Dasar linuxconf.Dalam modus interaktif Kalian akan
diminta untuk memulai beberapa layanan. Menanggapi setiap pertanyaan
dengan Ya dan memperhatikan hasil berbagai tes. Jika program Kudzu
mendeteksi kartu Ethernet, maka ini merupakan indikasi bahwa kartu tidak
89
dikonfigurasi dengan benar pertama kali sekitar. Lanjutkan untuk
membiarkan Kudzu mengkonfigurasi kartu. Ketika Kalian diminta untuk
mengkonfigurasi jaringan, pilih "Yes" dan ketik alamat IP yang benar dan
informasi terkait lainnya untuk komputer tertentu.
Respon lain yang penting untuk memeriksa dengan hati-hati adalah sebagai
berikut:
Baris ini menunjukkan apakah kartu Ethernet bekerja dengan benar. Jika tes
ini gagal Kalian harus memeriksa pengaturan jaringan semua menggunakan
linuxconf untuk memastikan bahwa kartu sudah dikonfigurasi dengan
benar. Jika pengaturan jaringan sudah benar, mungkin ada cacat dalam
kartu Ethernet itu sendiri. Untuk memverifikasi ini, konsultasikan dengan
produsen kartu Ethernet atau teknisi komputer untuk menentukan apakah
atau tidak kartu yang rusak. Ulangi prosedur pemecahan masalah
sebelumnya pada setiap kartu Ethernet baru dipasang.
90
BAB 4
WLAN
4.1. SEJARAH WIRELESS LAN
Norman Abramson, seorang profesor di Universitas Hawaii,
mengembangkan jaringan komunikasi komputer nirkabel pertama di dunia,
ALOHAnet, yang berbiaya rendah dan hampir serupa radio. Sistem ini
melibatkan tujuh komputer dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan
komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di IEEE
Prosiding yang berisi laporan tentang ujicoba jaringan nirkabel untuk
komunikasi dengan menggunakan inframerah-tersebar. Tak lama
kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaannya tentang
aplikasi eksperimental dari sebuah kode tunggal penyebaran spektrum radio
untuk komunikasi terminal nirkabel dalam Konferensi Nasional
Telekomunikasi IEEE. Pada tahun 1984, perbandingan antara inframerah
dan komunikasi spread spectrum CDMA untuk jaringan informasi kantor
nirkabel diterbitkan oleh Kaveh Pahlavan dalam Simposium Jaringan
Komputer IEEE yang kemudian terbit di Majalah Komunikasi IEEE
Masyarakat. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus telah membuat FCC
mengumumkan eksperimental band ISM untuk aplikasi komersial
teknologi spektrum sebar. Kemudian, M. Kavehrad melaporkan sebuah
sistem PBX nirkabel eksperimental menggunakan divisi kode akses.
91
Laporan-laporan ini mendorong kegiatan industri radio portabel dan ponsel
yang signifikan dalam pengembangan generasi baru jaringan area lokal
nirkabel dan perbaruan diskusi dan informasi-informasi dalam bidang ini.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal tahun
1980 oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket.
Mereka menambahkan sebuah modem band suara komunikasi data,
dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit /s, untuk sistem radio jarak
pendek yang ada, biasanya dalam band amatir yang berjarak dua meter.
Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan segera setelah
pengumuman FCC di band eksperimental untuk penggunaan teknologi
spektrum-sebar non-militer. Modem ini berkecepatan data ratusan kbit/s.
Generasi ketiga dari modem nirkabel kemudian ditujukan untuk
kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan kecepatan data dalam Mbit/s.
Beberapa perusahaan mengembangkan produk generasi ketiga dengan
kecepatan data diatas 1 Mbit/s dan beberapa produk sudah diumumkan
pada lokakarya IEEE Workshop tentang Wireless LAN.
Gambar 54 Mbit/s WLAN PCI Card (802.11g)
92
Pada Lokakarya IEEE pertama perihal LAN Nirkabel diadakan pada tahun
1991. Pada saat itu produk pertama LAN nirkabel baru saja muncul di pasar
dan komite IEEE 802.11 baru saja memulai kegiatannya untuk
mengembangkan sebuah stkalianr LAN nirkabel. Fokus lokakarya pertama
adalah evaluasi terhadap teknologi alternatif. Pada tahun 1996, teknologi
ini dianggap telah cukup berkembang, berbagai aplikasi telah diidentifikasi
dan teknologi yang memungkinkan aplikasi ini telah pula dipahami dengan
baik. Chip set ditujukan untuk implementasi dan aplikasi LAN nirkabel,
yang menjadi kunci teknologi untuk pertumbuhan pasar yang cepat.
Wireless LAN semakin banyak digunakan di rumah sakit, bursa efek, di
gedung-gedung seperti kampus dan perkantoran untuk akses nomaden,
jaringan LAN point-to-point, jaringan ad-hoc, dan aplikasi yang lebih besar
melalui internetworking. Standar, varian dan alternatif IEEE 802.11 seperti
forum interoperabilitas wireless LAN dan Eropa HiperLAN telah membuat
kemajuan pesat demikian halnya dengan PCS tak berlisensi ‘Layanan
Komunikasi Pribadi’ dan supernet, yang kemudian diubah namanya
menjadi U-NII, telah membuka peluang baru.
Gambar WLAN Protocol
93
Perangkat WLAN pada awalnya begitu mahal dan digunakan sebagai
alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak
mungkin. Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and
protokol proprietary, tetapi pada akhir 1990-an digantikan dengan standar,
versi, dan jenis utama dari IEEE 802.11 (dalam produk dengan
menggunakan Wi-Fi sebagai nama merek). Namun, ada juga beberapa
produk yang tidak berhasil di pasaran, seperti ATM alternatif dengan
menggunakan teknologi standar 5 GHz, yaitu HiperLAN/2. Sejak tahun
2002 telah ada standar yang lebih baru ditambahkan ke 802,11; 802.11n
yang beroperasi di kedua band yakni 5GHz dan 2,4 Ghz pada kecepatan
300 Mbit/s, dengan begitu, kebanyakan router yang lebih baru termasuk
yang diproduksi oleh Apple Inc telah dapat disiarkan jaringan nirkabel pada
kedua band nirkabel, yang disebut dualband. Sebuah HomeRF yang
dibentuk pada tahun 1997 telah pula mempromosikan teknologi yang
bertujuan untuk digunakan di rumah, tetapi gagal dan dibubarkan pada
akhir 2002.
4.2. WIRELESS LAN
Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan Jaringan
Lokal Nirkabel (LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau lebih peralatan
dengan memanfaatkan metode pendistribusion tanpa kabel (biasanya
dengan spektrum-sebar atau gelombang radio OFDM), dan biasanya
menyediakan koneksi antara sebuah titik akses dengan cakupan internet
yang lebih luas. Hal ini memudahkan mobilitas pengguna tanpa terputus
dari jaringan (network). Area dapat berjarak dari sebuah ruangan tunggal
94
hingga ke satu area (misalnya gedung). Tulang punggung jaringan biasanya
menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan
menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi
radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses
yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja
di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).
Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau
akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan
seperti WEP dan atau WPA.
LAN Nirkabel menjadi sangat popular untuk pemakaian rumahan karena
kemudahan instalasinya dan manfaat komersial yang banyak yang
ditawarkan kepada pengguna; seringnya dalam bentuk gratis. LAN
Nirkabel banyak dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di Kantor
Pemerintahan untuk menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah
kerja lainnya.
4.3. TEKNOLOGI WI-FI
Wi-Fi, singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang
memungkinkan pengguna komputer dan peripheral sejenis yang
mendukung teknologi tersebut (PDA, telefon genggam) untuk
berkomunikasi dalam jaringan LAN atau mengakses internet dengan
jaringan broadband nirkabel. Dengan menggunakan sebuah Wi-fi acces
point atau router, maka dapat dibangun sebuah jaringan LAN atau internet
95
nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki persegi) atau sekira 100
persegi.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone
yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop,
pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di
PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall
Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi
pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP,
hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan
dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Kalian dan mencari jaringan
Wi-Fi yang terdekat dengan Kalian. Amatlah mudah menemukan tkalian
apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati
logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Teknologi wi-fi mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di
mana internet dapat diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan
istilah sederhana, hotspot adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan
sebuah wi-fi access point atau router.
Dewasa ini, sejumlah tempat umum telah menyediakan layanan hotspot
gratis untuk menarik pengunjung. Fasilitas hotspot telah memanjakan
pengunjung dengan layanan internet tanpa bayar dengan kecepatan yang
cukup memuaskan, sekaligus memberikan keuntungan pada pemilik
tempat-tempat hotspot tersebut untuk meraup keuntungan dari banyaknya
jumlah pengunjung yang datang (misalnya pada café-café dan rumah
96
makan). Fasilitas hotspot terdapat pada kantor-kantor layanan publik,
perusahaan komersial dan taman-taman kota juga kampus dan café-café.
Gambar Hotspot
Menilai perkembangan teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat
dipastikan teknologi nirkabel akan mendominasi sektor ini. Kepraktisan
nirkabel yang ditawarkan dengan menggunakan ternologi inframerah,
bluetooth, dan wi-fi menjadi pertimbangan para pengguna untuk
memanfaatkan teknlogi yang semakin diminati ini.
4.4. Perkembangan WLAN
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem jaringan kabel bahkan
dinilai relatif lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak
memerlukan kabel sebagai penghubungan antar jaringan dan komputer.
Bila jenis jaringan kabel yang memanfaatkan kabel Coaxial atau UTP
memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya
97
dibutuhkan ruang atau space di mana jarak jangkau network (jaringan)
dibatasi hanya oleh kekuatan pancaran signal radio dari masing masing
komputer.
Jaringan Lokal Nirkabel (WLAN) didasari pada spesifikasi IEEE 802.11,
yakni sekumpulan standar yang kemudian berkembang dengan beberapa
spesifikasi, antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n mengenai
Wi-Fi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat
WLAN. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang
diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang
bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability
yang dipersyaratkan.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone
dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat
mentransfer data dengan cepat dan aman. Karena sistem WIFI mengunakan
transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit
pada unit WIFI dapat ditangkap oleh komputer lain sesama pemakai Wifi.
Namun, dengan ketentuan telah memperoleh izin untuk masuk ke sebuah
network. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman
misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar
computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara.
98
Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun data.
Lihat bagan berikut :
Gambar WLAN
Pada frekuensi Wi-Fi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi masing-
masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut :
Channel 1 – 2,412 MHz;
Channel 2 – 2,417 MHz;
Channel 3 – 2,422 MHz;
Channel 4 – 2,427 MHz;
Channel 5 – 2,432 MHz;
Channel 6 – 2,437 MHz;
Channel 7 – 2,442 MHz;
Channel 8 – 2,447 MHz;
Channel 9 – 2,452 MHz;
Channel 10 – 2,457 MHz;
99
Channel 11 – 2,462 MHz;
Tabel 1 Channel Wi-Fi
4.5. MODE KONEKSI
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless
maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.
Mode Ad-Hoc
Jaringan ad-hoc adalah jaringan di mana stasiun berkomunikasi hanya peer
to peer (P2P). Jaringan ini dapat dikonfigurasi dengan menggunakan
Perangkat Layanan Independen Dasar (IBSS).
Gambar Peer-to-Peer atau ad-hoc wireless LAN
Sebuah jaringan peer-to-peer (P2P) memungkinkan perangkat nirkabel
untuk secara langsung berkomunikasi satu sama lain. Perangkat nirkabel
dalam jangkauan satu sama lain dan dapat saling menemukan serta
berkomunikasi langsung tanpa melibatkan titik akses pusat. Metode ini
100
biasanya digunakan oleh dua komputer sehingga mereka dapat terhubung
satu sama lain untuk membentuk jaringan.
Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan peer to peer hanya
berlangsung antara dua komputer, jaringan peer to peer pada jaringan
WLAN dapat dilakukan oleh tiga komputer secara bersama. Semua
komputer dapat berhubungan secara langsung dan menggunakan sumber
daya yang ada secara bersama.
Pada jaringan ad-hoc, masing-masing komputer cukup dipasang kartu
WLAN dan tidak diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya
dimungkinkan terjadinya hubungan antar komputer dalam kelompok
jaringan tersebut dan tidak dapat untuk mengakses jaringan lain kecuali
salah satu komputer difungsikan sebagai bridge (akan dijelaskan
berikutnya). Jika jumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada komputer
lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka biasanya tidak akan berhasil
sampai salah satu dari komputer yang ada memutuskan hubungan dengan
jaringan. Intinya, pada jaringan peer to peer WLAN hanya diijinkan untuk
hubungan antar tiga komputer.
Jika kekuatan sinyal meter digunakan dalam situasi ini, tidak dapat
membaca kekuatan secara akurat dan dapat menyesatkan, karena register
kekuatan sinyal terkuat, yang mungkin merupakan komputer terdekat.
IEEE 802.11 mendefinisikan lapisan fisik (PHY) dan lapisan MAC (Media
Access Control) berdasarkan CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access
dengan Collision Avoidance). Spesifikasi 802,11 mencakup ketentuan-
101
ketentuan yang dirancang untuk meminimalkan tabrakan yang disebabkan
karena dua unit mobile dalam jangkauan jalur akses umum, tetapi di luar
jangkauan satu sama lain.
Pada 802,11 memiliki dua mode dasar operasi: modus ad-hoc dan mode
infrastruktur. Dalam mode ad-hoc, unit mobile mengirimkan langsung
secara peer-to-peer. Dalam mode infrastruktur, unit mobile berkomunikasi
melalui jalur akses yang berfungsi sebagai jembatan untuk infrastruktur
jaringan kabel. Karena komunikasi nirkabel menggunakan media yang
lebih terbuka untuk komunikasi dibandingkan dengan LAN kabel, 802,11
desainer juga termasuk mekanisme enkripsi bersama-kunci: Wired
Equivalent Privacy (WEP), Wi-Fi Protected Access (WPA, WPA2), untuk
mengamankan jaringan komputer nirkabel
Mode Infrastruktur
Mode Infrastruktur adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan
Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah
suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan
tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa
client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan mengatur lalu
lintas datanya.
102
Gambar Mode Infrastruktur
4.6. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN WLAN
Wireless local area network (LAN Nirkabel) adalah sistem komunikasi data
yang fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai perpanjangan atau
pun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN. Dengan
menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan
menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan
akan sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat
mengkombinasikan antara konektivitas data dengan mobilitas user.
Keunggulan WLAN
Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus
mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network
manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan
instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa
103
kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi
biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.
Mobility : Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi
access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas
semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas
pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel
Installation Speed and Simplicity : Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat
dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang
melalui atap atau pun tembok.
Installation Flexibility : Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan
untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan
jaringan kabel.
Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun investasi awal yang dibutuhkan
oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi
daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware,
namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle
costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam
lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya
pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka
panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan wired LAN.
Scalability : Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai
macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam.
104
Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer
yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure
network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming
dalam area yang luas.
Kelemahan WLAN
Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang
bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan
tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan
antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang
dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan
terjadi pada lapisan fisik, antara lain:
Interception atau penyadapan. Hal ini sangat mudah dilakukan, dan
sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah
di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh
tools tools tersebut.
Injection. Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan
injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak
ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang
memutuskan koneksi saat itu.
Jamming. Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja
maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless
tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan
keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena
105
frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali
channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
Locating Mobile Nodes. Dengan berbagai software, setiap orang
mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi
posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal
ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop
dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
Access Control. Dalam membangun jaringan wireless perlu di design
agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host
yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang
baik.
Hijacking. Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi
pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi
yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi
informasi.
Pada lapisan MAC (data layer) juga terdapat kelemahan yakni jika sudah
terlalu banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan
terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan
akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru
atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data
atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan
wifi berbasis WPA Radius (802.1x plusTKIP/AES).
Adapun Keunikan jaringan lokal nirkabel antara lain:
106
Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya
benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan
tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi
wireless dengan IR).
Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala
arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena
sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan
memiliki polarisasi.
Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari
pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak
LOS/terpantul.
4.7. CARA KERJA WLAN
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared)
untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus
tergantung pada sambungan secara fisik.Gelombang radio biasa digunakan
sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke
penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang
pembawa sehingga bisa diekstrak pada ujung penerima. Data ini umumnya
digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang
sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada
gelombang radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu
frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang
memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
107
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang
bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio
yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengekstrak data, radio
penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi
lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver
(transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada jaringan
kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access
point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai
dalam jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki.
Gambar Access Point Outdoor
Access point (atau antena yang terhubung pada access point) biasanya
diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja
untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless
LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card
pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop
computer, atau terintegrasi dalam hand-held computer.
108
4.8. ARSITEKTUR WLAN
1. Stasiun
Semua komponen yang dapat terhubung ke media nirkabel dalam
jaringan disebut sebagai stasiun. Semua stasiun dilengkapi dengan
kontroler antarmuka jaringan nirkabel (WNICs). Stasiun nirkabel jatuh
ke salah satu dari dua kategori: akses poin, dan klien. Akses poin (AP),
biasanya router, adalah BTS untuk jaringan nirkabel. Mereka
mengirim dan menerima frekuensi radio untuk perangkat
berkemampuan nirkabel untuk berkomunikasi. Klien nirkabel dapat
berupa perangkat mobile seperti laptop, personal digital assistant
(PDA), telepon IP dan smartphone, atau perangkat tetap seperti
desktop dan workstation yang dilengkapi dengan jaringan nirkabel
antarmuka.
2. Perangkat Dasar Layanan (Basic Service Set)
Perangkat layanan dasar (BSS) adalah himpunan semua stasiun yang
dapat berkomunikasi satu sama lain. Setiap BSS memiliki identifikasi
(ID) disebut BSSID, yang adalah alamat MAC dari titik akses
melayani BSS.
Ada dua jenis BSS: Independent BSS (juga disebut sebagai IBSS), dan
infrastruktur BSS. Sebuah BSS Independen (IBSS) adalah sebuah
jaringan ad-hoc yang berisi jalur tanpa akses, yang berarti mereka
tidak dapat terhubung ke setiap himpunan layanan dasar lainnya.
109
3. Perangkat Perluasan layanan (Extended Service Set)
Sebuah perangkat perluasan layanan (ESS) adalah seperangkat BSS
yang saling terhubung. Akses poin dalam sebuah ESS dihubungkan
oleh suatu sistem distribusi. Setiap ESS memiliki ID yang disebut
SSID yang merupakan 32-byte (maksimum) string karakter.
4.9. SISTEM DISTRIBUSI WLAN
Sistem Distribusi Nirkabel memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses
dalam jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel
untuk diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa perlu tulang
punggung kabel untuk menghubungkan mereka, seperti yang secara
tradisional diperlukan. Keuntungan penting dari WDS atas solusi lain
adalah bahwa ia mempertahankan alamat MAC dari paket klien di seluruh
hubungan antara jalur akses.
Jalur akses dapat berupa, base station utama, relay atau terpencil. Sebuah
base station utama secara khas dihubungkan ke Ethernet kabel. Sebuah
stasiun relay relai basis data antara stasiun pangkalan terpencil, klien
nirkabel atau stasiun relay lainnya ke salah satu base station utama atau
relay lain. Sebuah stasiun pangkalan terpencil menerima koneksi dari klien
nirkabel dan melewati koneksi ke stasiun relay atau utama. Sambungan
antara “klien” yang dibuat menggunakan alamat MAC bukan dengan
menentukan tugas IP.
110
Semua BTS dalam sistem distribusi nirkabel harus dikonfigurasi untuk
menggunakan saluran radio yang sama, dan kunci WEP atau WPA berbagi
jika mereka digunakan. Mereka dapat dikonfigurasi untuk
pengidentifikasian perangkat layanan yang berbeda. WDS juga
mengharuskan setiap base station dikonfigurasi untuk meneruskan kepada
perangkat lain dalam sistem.
WDS juga dapat disebut sebagai mode repeater karena bertugas
menjembatani dan menerima klien nirkabel pada saat yang sama (tidak
seperti tradisional bridging). Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa
throughput dalam metode ini dibelah dua untuk semua klien yang
terhubung secara nirkabel.
Ketika sulit untuk menghubungkan semua jalur akses dalam jaringan
dengan kabel, juga perlu dipertimbangkan untuk memasang titik akses
sebagai repeater.
4.10. ROAMING
Ada dua definisi untuk LAN nirkabel jelajah:
Internal Roaming (1): The Mobile Station (MS) bergerak dari satu titik
akses (AP) ke AP lain dalam jaringan rumah karena kekuatan sinyal
terlalu lemah. Sebuah server otentikasi (RADIUS) mengandaikan ulang
otentikasi MS melalui 802.1x (misalnya dengan PEAP ). Penagihan
dari QoS adalah di jaringan rumah. Sebuah Mobile Station roaming
dari satu titik akses ke lain sering menyela aliran data antara Mobile
111
Station dan aplikasi yang terhubung ke jaringan. Mobile Station,
misalnya, secara berkala memantau keberadaan jalur akses alternatif
(perangkat yang akan menyediakan koneksi yang lebih baik). Pada
beberapa titik, berdasarkan mekanisme proprietary, Mobile Station
memutuskan untuk kembali bergaul dengan jalur akses yang memiliki
sinyal nirkabel yang kuat. Mobile Station, bagaimanapun, dapat
kehilangan koneksi dengan jalur akses sebelum bertemu dengan jalur
akses lain. Untuk memberikan koneksi yang handal dengan aplikasi,
Mobile Station umumnya harus menyertakan perangkat lunak yang
menyediakan kehandalan.
Eksternal Roaming (2): MS (klien) bergerak ke WLAN lain, Internet
Service Provider Wireless (WISP) dan membutuhkan Hotspot.
Pengguna dapat secara independen mengakses dari jaringan rumah
menggunakan jaringan asing lain, jika dimungkinkan. Harus ada
otentikasi khusus dan sistem penagihan untuk layanan mobile di
jaringan asing.
4.11. KEAMANAN W-LAN
Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan
kabel. Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan
dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa
wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun
perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing,
tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada
112
jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik
untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas
yang biasanya ilegal menggunakan wifi.
Salah satu altivitas dan metode yang dilakukan para hacker wireless
ataupun para pemula dalam melakukan hacking (pembajakan) adalah
wardriving. Wardriving adalah usaha untuk mendapatkan informasi tentang
suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless
tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi
banyak juga yang melakukan untuk maksud-maksud tertentu mulai dari
rasa keingintahuan, coba coba, research, tugas praktikum, kejahatan dan
lain lain. Ada tiga metode keamanan yang diterapkan dalam jaringan
WLAN sebagai berikut.
WEP (Wired Equivalent Privacy). Metode ini dimaksudkan untuk
menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik oleh user
yang tidak berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua
klien dan access point dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama.
WEP didasarkan pada algoritma enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
SSID (Service Set Identifier). Metode ini dilakukan dengan cara
memberi suatu SSID yang berlaku sebagai password sederhana yang
memungkinkan suatu jaringan WLAN dipisahkan dalam beberapa net-
work yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam access point,
sehingga semua klien yang akan mengakses jaringan ini harus
dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
113
Filter Alamat MAC (Media Access Control). Metode ini digunakan
untuk membatasi akses pada jaringan WLAN menggunakan daftar
alamat MAC pada klien. Alamat MAC ini dimasukkan dalam access
point sedemikian, sehingga hanya klien yang punya alamat MAC yang
terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN.
114
BAB 5
VLAN
5.1. Pengertian Virtual LAN (Local Area Network)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi
fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi
secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan
VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana
dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen,
tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini
115
5.2. Dasar-dasar Virtual LAN (Local Area Network)
Seperti tampak pada Gambar3, network-network switch layer 2 biasanya
dirancang sebagai networknetwork yang flat atau datar, setiap paket
broadcast yang ditransmisikan akan terlihat oleh setiap alat di network
tidak tergantung apakah alat itu membutuhkan atau tidak. Jika PC 0
mengirimkan sebuah frame maka tersebut akan diforward ke semua end
device (PC0-PC5).
116
Secara default, router membolehkan broadcast hanya di dalam network di
mana paket broadcast itu berasal, tetapi switch-switch mem-forward
paketpaket broadcast ke semua segmen. Alasan mengapa disebut network
yang flat adalah karena network-network berada dalam satu broadcast
domain, jadi bukan karena rancangan datar secara fisik. Jika pada gambar 1
diterapkan sebuah network swithch layer 2 maka frame hanya akan di
forward kan ke host tujuan sehingga frame tidak akan terlihat oelh host lain
dalam jaringan. Jadi keuntungan terbesar yang diperoleh dengan memiliki
network switch layer 2 adalah ia menciptakan sebuah coallision domain
sendiri-sendiri untuk setiap alat yang terhubung ke setiap port pada switch
tersebut.
Skenario ini membebaskan kita dari keterbatasan jarak Ethernet sehingga
sebuah wan yang lebih besar dapat dibuat. Tetapi setiap kemajuan baru
biasanya akan diikuti dengan masalah baru juga, semakin besar jumlah user
dan alat, semakin banyak broadcast dan paket yang harus di tangani oleh
sebuah switch, dan masalah yang lain nya adalah security atau keamanan.
117
Keamanan menjadi faktor yang sangat penting karena di dalam
internetwork switch layer 2, semua user secara default dapat melihat semua
alat di network tersebut, dan kita tidak bisa menghentikan alat-alat tersebut
untuk melakukan broadcasting atau menghentikan user untuk melakukan
respon terhadap broadcast. Jika kondisinya seperti demikian maka pilihan
keamanan hanya terrbatas pada menempatkan password pada server dan
alat-alat di network. Tetapi akan berbeda jika kita menciptakan sebuah
Virtual LAN (VLAN), banyak masalah yang bias dipecahkan pada
switching layer 2 dengan VLAN.
Ada beberapa cara VLAN dalam menyederhanakan management network :
Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan
mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
Sekelompok user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat
ditempatkan pada sebuah VLAN sehingga tidak user di luar VLAN
tersebut yang dapat berkomunikasi dengan mereka.
Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat
dianggap independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
VLAN dapat meningkatkan keamanan network
VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat
yang sama memperkecil ukurannya sendiri.
118
5.3. Mengapa Virtual LAN dibutuhkan?
Menjadi Sangat penting juga VLAN ini digunakan, yaitu ketika network
Kalian menjadi semakin besar skalanya dan traffic broadcast menjadi beban
di seluruh network Kalian.
Beban terlalu besar yang disebabkan oleh traffic broadcast ini bisa
menyebabkan network Kalian jatuh dan tidak se-responsif sebelumnya.
5.4. Mengapa menggunakan Virtual LAN?
1. Kontrol Terhadap Broadcast
Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa sering terjadinya
tergantung pada tiga hal berikut :
Jenis protocol
Aplikasi yang berkerja di internetwork
Bagaimana layanan-layanan network digunakan
Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan bandwith,
terutama aplikasi-aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan
multicast secara ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau
dipisahkan dengan baik, untuk mengisolasi masalah di satu segmen dan
menghindari penyebarannya ke network lain atau internetwork adalah
sebuah keharusan. Cara melakukan ini adalah dengan strategi switching
dan routing yang baik, yaitu dengan network switch murni dan lingkungan
VLAN.
119
Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari broadcast domain
yang sama dan menerima semua broadcast. Secara default, broadcast tidak
akan dilewatkan pada pada port dari sebuah switch yang bukan merupakan
anggota VLAN yang sama.
2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki control ternhadap setiap port dan user
dengan cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok
broadcast, dengan demikian user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk
menghubungkan work station mereka ke sembarang port pada swich dan
memperoleh akses ke sumber daya network. Vlan juga dapat dibuat sesuai
dengan kebutuhan sumber daya nework dari user, switchswitch dapat
dikonfigurasi untuk memberikan informasi ke sebuah stasiun managemen
network jika ada akses-akses yang tidak diizinkan ke sumber daya network
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default switch membagi
coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.
120
Vlan2 Marketing 192.168.10.0/24
Vlan3 Finance 192.168.20.0/24
Vlan4 Sales 192.168.30.0/24
Vlan5 Engineering 192.168.40.0/24
Gambar di atas memperlihatkan bagaimana sebuah switch-switch yang
menerapkan VLAN menghilangkan batasan-batasan fisikal. Gambar diatas
menunjukkan bagaimana 4 buah VLAN digunakan untuk menciptakan
sebuah broadcast domain untuk setiap departmen dalam perusahaan. Setiap
port dari switch kemudian secara administrative ditempatkan sebagai
sebuah anggota dari sebuah VLAN. Jika seorang user untuk Marketing
(VLAN2) perlu ditambahkan, maka port yang digunakan untuk user
tersebut dapat dibuat menjadi anggota VLAN2 tidak bergantung dari lokasi
fisikal dari port atau lokasi user baru tersebut.
121
Mengapa VLAN di mulai dengan no 2? Nomor ini tidak lah penting tetapi
mengapa tidak dimulai dengan VLAN1? Karena VLAN1 adalah sebuah
VLAN administratif dan cisco merekomendasikannya untuk tujuan
administrative saja. Secara default semua port dalam sebuah switch adalah
anggota dari VLAN1 sebelum port tersebut di masukkan menjadi anggota
VLAN yang lain, dan VLAN1 ini tidak dapat dihapus ataupun diubah dari
switch.
5.5. Bagaimana Virtual LAN bekerja?
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb.
Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan
(tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya
berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan
port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya
digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur.
Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi
dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki
informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan
diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu
VLAN beserta workstation yang didalamnya untuk menghubungkan antar
VLAN dibutuhkan router.
122
5.6. TIPE TIPE VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan, MAC address, tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di
gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4
port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh
VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
PORT 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila
harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan
ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap
workstation/computer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat
semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address
merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card)
di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka
123
dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN
tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di
konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan
workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC
Address
1325166177
38
27238957935
5
53666633777
7
2444412555
6
VLAN 1 2 2 1
3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, tabel
Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasi suatu VLAN.
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
124
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga
tidak mempermasalahkan funggsi router. IP address digunakan untuk
memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu
mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat,
hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih
lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi
yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan
pada suatu jaringan.
Misalkan:
Aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1
dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
A. Percobaan VLAN dengan Switch
VLAN tanpa Router
125
1. PC A dan PC B buat IP dengan NetID yang sama. Lakukan ping antara
PC A dan PC B. Pastikan berhasil dan catat hasilnya.
Setting IP di PC :
# ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0
2. Setting switch, untuk setting switch dari PC, lihat di lampiran.
A. Beri Penamaan VLAN
Dalam hal ini akan dibuat 2 buah VLAN yaitu TelkomA dan TelkomB
yang akan diberi subnet yang berbeda-beda,
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name TelkomA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 11
Switch(config-vlan)#name TekomB
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
B. Setting Masing-Masing Interface
126
Switch(config)#interface fastEtherne t0/1
Switch(config-if)#switch portmode access
Switch(config-if)#switchport access vlan10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan11
Switch(config-if)#exit
C. Untuk Melihat Konfigurasi, Catat Hasilnya
# show run
# show vlan
3. Tes koneksi antara PC A dan PC B, catat hasilnya dan bandingkan
dengan langkah 1. Buat kesimpulan sementara.
B. Percobaan VLAN dengan Switch dan Router
127
VLAN dengan Router
1. Rubah IP di PC dan tambahkan gateway di masing-masingnya.
PC A :
# ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0
# route add default gw 192.168.1.1
PC B :
# ifconfig eth0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0
# route add default gw 192.168.2.1
Lakukan tes koneksi antara PC A dan PC B, catat hasilnya
2. Tambahkan setting di Switch untuk kabel yang terhubung ke Router
(trunk)
128
Switch#conf t
Switch(config)#interface fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#
3. Setting router, agar bisa dilakukan interkoneksi antar VLAN. Untuk
setting Router dari PC, lihat di lampiran.
a. Konfigurasi pada satu interface di Router
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
b. Penambahan sub-interface, ini sesuai dengan banyaknya VLAN
yang akan ditangani. Berhubung pada kasus di atas hanya 2 VLAN,
maka perlu dibuat 2 sub-interface saja.
129
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.11
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 11
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#^Z
4. Cek konfigurasi
Router# show run => untuk melihat semua konfigurasi dasar di
router
Router# show ip interface brief => untuk melihat ip di masing2
interface
Router# show ip route => untuk melihat tabel routing
5. Lakukan tes koneksi dari PC A ke PC B dengan perintah ping dan
traceroute, catat hasilnya dan bandingkan dengan langkah B.1
130
Bab 6
Belajar Membangun VLAN
VLAN = Virtual Local Area Network
VLAN berguna untuk membagi broadcast domain, membagi berdasarkan
job function atau departements tanpa memperhatikan lokasi dari si user dan
di Setiap berbeda VLAN itu mempunyai traffic masing - masing.
Misalkan :
Di suatu gedung ada 3 tingkat, di gedung tersebut mempunyai banyak
departemen (keuangan, produksi, IT, Penjualan dan HRD)
keuangan = 10 user
produksi = 10 user
penjualan = 4 user
HRD = 5 user
IT = 3 user
VLAN yang kita buat adalah VLAN 10 = keuangan, VLAN 20 = produksi,
VLAN 30 = penjualan, VLAN 40 = HRD dan VLAN 50 = IT
131
Maka disetiap VLAN yang kita create.. mereka mempunyai traffic masing -
masing dan tidak akan terkirim ke traffic vlan lain (1 VLAN = 1 broadcast
domain). Jadi security dan keamanan or privacy data dari masing - masing
bagian bisa tetap terjaga.
VLAN itu biasanya digunakan karena keterbatasan dari interface router
yang sedikit, dan kebutuhan dari user harus terpenuhi (dari 5 departemen di
atas = 36 user) sedangkan interface ethernet pada router hanya terdapat 1
atau 2 ethernet saja (port ethernet pada router bisa ditambahkan dengan
membeli modul tambahan berupa hardware tentunya). Oleh karena itu
dibutuhkan suatu device lagi untuk memenuhi kebutuhan dari 5 departemen
tersebut, device tersebut berupa switch manageable dan biasanya switch itu
mempunyai port 8 s/d 24 port. Jadi kebutuhan dari dari 5 departemen diatas
sudah bisa tercukupi(1 masalah selesai). Tetapi bila di setiap VLAN ingin
saling berkomunikasi, kita tetap membutuhkan router untuk komunikasi
antar VLANnya tetapi kan kita hanya butuh 1 router untuk 3 lantai (5
departement) tersebut. Jadi, akan lebih hemat.
Studi case :
Studi casenya saya ambil dari Misalkan diatas, tetapi saya menambahkan
dengan penjelasan - penjelasan untuk membantu memahami dari kasus
yang saya akan jelaskan dan hal - hal yang lainnya agar lebih kompleks.
Di suatu gedung ada 3 tingkat, di gedung tersebut mempunyai banyak
departemen (keuangan, produksi, IT, Penjualan dan HRD)
132
keuangan = 10 user (5 user di lt. 1 dan 5 user di lt. 2 )
produksi = 10 user (5 user di lt. 1 dan 5 user di lt. 2)
penjualan = 8 user (4 user di lt. 2 dan 4 user di lt. 3)
HRD = 5 user (5 user di lt. 2)
IT = 3 user (3 user di lt. 3)
Vlan yang kita create adalah VLAN 10 = keuangan, VLAN 20 = produksi,
VLAN 30 = penjualan, VLAN 40 = HRD dan VLAN IT = 50
Dengan kebutuhan seperti diatas maka kita membutuhkan 3 switch
manageable dan 1 router. Topologinya seperti ini:
Sebelumnya pada setting VLAN kali ini kita tidak banyak operasi di VTP
dan Port Securitynya.
133
-=-=-= Switch =-=-=-
Pada Switch yang harus kita lakukan adalah, sebagai berikut :
1. Create VLAN
2. Set port Trunk + Assign port untuk trunk + set encapsulationnya
3. Assign port untuk setiap VLAN
4. Set port Access
Standarisasi nama PC client V_1.2.3
V = VLAN
1 = VLAN ID
2 = Lantai gedung
3 = Urutan di setiap lantai dan VLAN ID
Standarisasi IP Address pada setiap VLAN
VLAN 10
NETWORK = 192.168.1.0/24
GATEWAY = 192.168.1.1
VLAN 20
NETWORK = 192.168.2.0/24
GATEWAY = 192.168.2.1
134
VLAN 30
NETWORK = 192.168.3.0/24
GATEWAY = 192.168.3.1
VLAN 40
NETWORK = 192.168.4.0/24
GATEWAY = 192.168.4.1
VLAN 50
NETWORK = 192.168.5.0/24
GATEWAY = 192.168.5.1 Standarisasi Switch_Lt1
Create VLAN 10
Create VLAN 20
fastethernet 0/12 dipakai buat trunk ke Switch_Lt2
fastethernet 0/1 dipakai untuk PC V_10.1.1
fastethernet 0/2 dipakai untuk PC V_10.1.2
fastethernet 0/3 dipakai untuk PC V_20.1.1
fastethernet 0/4 dipakai untuk PC V_20.1.2
Standarisasi Switch_Lt2
Create VLAN 10
Create VLAN 20
Create VLAN 30
Create VLAN 40
135
fastethernet 0/10 dipakai buat trunk ke Rtr_VLAN
fastethernet 0/11 dipakai buat trunk ke Switch_Lt3
fastethernet 0/12 dipakai buat trunk ke Switch_Lt1
fastethernet 0/1 dipakai untuk V_10.2.1
fastethernet 0/2 dipakai untuk V_10.2.2
fastethernet 0/3 dipakai untuk V_20.2.1
fastethernet 0/4 dipakai untuk V_20.2.2
fastethernet 0/5 dipakai untuk V_30.2.1
fastethernet 0/6 dipakai untuk V_30.2.2
fastethernet 0/7 dipakai untuk V_40.2.1
fastethernet 0/8 dipakai untuk V_40.2.2 Standarisasi Switch_Lt3
Create VLAN 30
Create VLAN 50
fastethernet 0/11 dipakai buat trunk ke Switch_Lt2
fastethernet 0/1 dipakai untuk V_30.3.1
fastethernet 0/2 dipakai untuk V_30.3.2
fastethernet 0/3 dipakai untuk V_50.3.1
fastethernet 0/4 dipakai untuk V_50.3.2
Switch_Lt1:
Switch_Lt1# vlan database
Switch_Lt1(vlan)# vlan 10 name keuangan ==> create vlan 10 dengan
nama keuangan
Switch_Lt1(vlan)# vlan 20 name produksi
Switch_Lt1(vlan)# exit
136
Switch_Lt1# config terminal
Switch_Lt1(config)# interface fastethernet 0/12
Switch_Lt1(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt1(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Switch_Lt1(config-if)# exit
Switch_Lt1(config)# interface fastethernet 0/1
Switch_Lt1(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt1(config-if)# switchport access vlan 10 ==> 10 = VLAN yang
kita assignkan di port fastethernet 0/1
Switch_Lt1(config)# interface fastethernet 0/2
Switch_Lt1(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt1(config-if)# switchport access vlan 10
Switch_Lt1(config)# interface fastethernet 0/3
Switch_Lt1(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt1(config-if)# switchport access vlan 20
Switch_Lt1(config)# interface fastethernet 0/4
Switch_Lt1(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt1(config-if)# switchport access vlan 20
Switch_Lt1# copy running-config startup-config
Switch_Lt2:
Switch_Lt2# vlan database
Switch_Lt2(vlan)# vlan 10 name keuangan
Switch_Lt2(vlan)# vlan 20 name produksi
Switch_Lt2(vlan)# vlan 30 name penjualan
137
Switch_Lt2(vlan)# vlan 40 name HRD
Switch_Lt2# config terminal
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/12
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt2(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/11
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt2(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/10
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt2(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/1
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 10
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/2
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 10
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/3
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 20
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/4
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 20
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/5
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
138
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 30
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/6
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 30
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/7
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 40
Switch_Lt2(config)# interface fastethernet 0/8
Switch_Lt2(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt2(config-if)# switchport access vlan 40
Switch_Lt1# copy running-config startup-config
Switch_Lt3:
Switch_Lt3# vlan database
Switch_Lt3(vlan)# vlan 30 name penjualan
Switch_Lt3(vlan)# vlan 50 name IT
Switch_Lt3(vlan)# exit
Switch_Lt3# configure terminal
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/11
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt3(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/1
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt3(config-if)# switchport access vlan 30
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/2
139
Switch_Lt3(config-if )# switchport mode access
Switch_Lt3(config-if)# switchport access vlan 30
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/3
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt3(config-if)# switchport access vlan 50
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/4
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt3(config-if)# switchport access vlan 50
Switch_Lt3# copy running-config startup-config
Verify Pada Switch :
Switch# show vlan => Lihat semua VLAN yang telah kita create
Switch# show vlan [number] => Lihat VLAN ID yang telah kita buat
Switch# show running-config => Melihat keseluruhan konfigurasi kita
coba ping dari PC client yang sama VLAN ID, Jika bisa berarti link antar
switch dah bisa.
Penjelasan command pada switch :
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/2
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode access
Switch_Lt3(config-if)# switchport access vlan [VLAN ID]
Maksud dari 3 perintah diatas adalah Meng-assignkan port fastethernet 0/2
menjadi milik [VLANID] dan membuat port tersebut mempunyai mode
access. Dan artinya itu port tersebut hanya dapat membawa [VLAN ID]nya
140
saja dan ini penting untuk di terapkan di setiap port yang menuju ke PC
Client.
Switch_Lt3(config)# interface fastethernet 0/11
Switch_Lt3(config-if)# switchport mode trunk
Switch_Lt3(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
Maksud dari 3 perintah diatas adalah Meng-assignkan port fastethernet
0/11 mempunyai encapsulation dot1q dan menjadikan port tersebut menjadi
trunk. Trunk means, pada link port tersebut dia yang bekerja membawa
multiple [VLAN ID] dalam satu link. Oleh karena itu Kita bisa
berkomunikasi antar VLAN, dikarenakan ada port yang dijadikan trunk.
-=-=-= Router =-=-=-
Pada Router yang harus kita lakukan adalah, sebagai berikut :
1. Buat Sub-interface sebanyak VLAN yang telah kita create
2. Set Gateway di setiap Sub-Interface
3. Set Encapsulation sesuai dengan encapsulation yang dipakai di switch
Rtr_VLAN :
Rtr_VLAN# configure terminal
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0
Rtr_VLAN(config-if)# no shutdown ==> Menghidupkan interface fa0/0
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.10
141
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 10
Rtr_VLAN(config-subif)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.20
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 20
Rtr_VLAN(config-subif)# ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.30
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 30
Rtr_VLAN(config-subif)# ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.40
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 40
Rtr_VLAN(config)# ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.50
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 50
Rtr_VLAN(config-subif)# ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Rtr_VLAN# copy running-config startup-config
Verify Pada Router:
Rtr_VLAN# show ip route ==> Terlihat semua network2 yang kita buat
Rtr_VLAN# show running-config ==> Melihat keseluruhan konfigurasi
kita
Coba ping dari PC client yang berbeda VLAN ID, Jika bisa berarti link
+ trunk dah berjalan dengan baik. Dan VLAN telah berhasil kita
implementasi dengan baik.
Penjelasan Command Pada Router :
142
Rtr_VLAN(config)# interface fastethernet 0/0.10
Rtr_VLAN(config-subif)# encapsulation dot1q 10
Rtr_VLAN(config)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Pada 3 baris perintah diatas kita membuat sub-interface dimana
“fastethernet 0/0″ ini adalah orangtua/induk dari interface yang kita pakai
dan “fastethernet 0/0.10″ ini adalah anak dari “fastethernet 0/0″. pada
“.10″ ini sebenarnya terserah kita ingin menggunakan berapa saja, asalkan
berupa digit. Saya menggunakan “10″ karena pada sub-interface yang saya
pasang adalah khusus untuk VLAN ID 10, sehingga untuk kedepannya bila
terjadi error atau maintenance akan mempermudah kita dalam men-solve
the problem. Lalu saya memetakan pada VLAN ID 10 itu adalah
Networknya 192.168.1.0/24 atau Network 192.168.1.0 Netmasknya
255.255.255.0 dan Gateway 192.168.1.1. Ingat! Gateway harus diletakkan
di Router, karena Routerlah yang bekerja di Layer 3 dari OSI Layer. Jika
Switch manageable lebih banyak bekerja di Layer 2 dari OSI Layer.
Keuntungan menggunakan VLAN :
Easily move workstations on the LAN
Easily add workstations to the LAN
Easily change the LAN configuration
Easily control network traffic
Improve security
143
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network
dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan
model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari
workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan
yang memiliki beberapa kelemahan.
Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan
VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam
satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling
berhubungan walaupun terpisah secara fisik.
Konfigurasi VLAN Pada Switch Dan Router Cisco
VLAN atau Virtual Local Area Network merupakan konsep yang
menggabungkan atau mengelompokkan host-host dengan sejumlah
persyaratan sehingga berada pada domain broadcast yang sama. VLAN ini
berfungsi untuk membuat jaringan independen dari topologi fisiknya. Pada
implementasinya, vlan dapat menggunakan perangkat manageable switch.
Di sini, skenarionya adalah membuat 4 jaringan komputer dengan alat yang
tersedia yaitu 1 buah router, 1 buah switch, dan 4 buah access point.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
Membuat topologi fisik dari alat yang tersedia
144
Membuat topologi logik dengan 4 jaringan
Secara logik, 4 access point yang ada langsung terhubung dengan router
sehingga keempat jaringan bisa saling berkomunikasi.
Mengkonfigurasi switch
Karena ada empat jaringan sedangkan vlan default pada switch hanya ada
satu maka tambahkan tiga buah vlan dengan number dan name yang
berbeda.
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name b
145
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name c
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 4
Switch(config-vlan)#name d
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
Kemudian konfigurasi port yang akan digunakan 4 jaringan masing-masing
ke vlan yang telah dibuat. Untuk port pertama dibiarkan default.
Switch(config)#interface FastEthernet0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/4
146
Switch(config-if)#switchport access vlan 4
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#
Untuk port yang terhubung ke router (misalkan:FastEthernet0/5), ubah dari
mode access ke mode trunk karena jalur ini akan dipakai oleh keempat
jaringan.
Switch(config)#interface FastEthernet0/5
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#
Mengkonfigurasi router Pada router, konfigurasi ip address pada port yang
terhubung ke switch dan buat tiga sub interface. Pada konfigurasinya, bisa
menambahkan dhcp untuk setiap jaringan sehingga klien tidak perlu
menyeting ip.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface FastEthernet0/0
147
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0.1
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 2
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0.2
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 3
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0.3
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 4
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.4 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#
Masalah access point (akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya)
148
VLAN Trunk
Sebuah Trunk merupakan sebuah link point-to-point antara satu atau lebih
interface Switch Ethernet dan perangkat jaringan lain, seperti sebuah router
atau sebuah switch. Trunk-trunk Ethernet membawa trafik beberapa VLAN
melalui sebuah link tunggal. Trunk VLAN memungkinkan kita
memperluas VLAN melintasi seluruh jaringan.
Pada gambar 1.1, Port fa0/1 – fa0/5 pada Switch1 dan 2 digunakan sebagai
port Trunk 802.1q dengan VLAN 1 native. Port fa0/6 – fa0/10 pada
Switch1 sebagai VLAN 10, port fa0/11 – fa0/17 pada switch1 sebagai
VLAN 20 dan port fa0/18 – fa0/24 pada Switch1 sebagai VLAN 30. Link
antara Switch1 dan Switch 2, Switch2 dan Router pada gambar 1.1,
dikonfigurasi untuk mengirim trafik yang dating dari VLAN1, VLAN 10,
VLAN 20 dan VLAN 30. Jaringan ini tidak dapat berfungsi tanpa VLAN
trunk.
Jika perhatikan gambar 1.2, tanpa menggunakan VLAN Trunk, kita harus
menggunakan link-link terpisah untuk setiap subnet.
149
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/LAN
http://belajarjaringankomputerdanaplikasi.blogspot.com/
2012/02/cara-buat-jaringan-wan-
wireless.html#ixzz2DIXgdV3t
http://blog.fastncheap.com/digital-wireless-camera-receiver-
kit/#ixzz2DIY8APSB
http://blog.fastncheap.com/membuat-jaringan-Lokal/
#ixzz2DIdZ4P6Q
www.sysneta.com/local-area-network
www.fk.unair.ac.id/pptfiles/LAN.ppt
www.techterms.com/definition/lan
http://blog.fastncheap.com/huawei-e5832-wireless-
LAN#ixzz2DIcCk5VP
http://blog.fastncheap.com/tp-link-tl-wn422g-54mbps-802-
11-bg-cara-menguji-LAN/#ixzz2DIaccIam
http://blog.fastncheap.com/setting-huawei-e5832-makalah-
WAN/#ixzz2DIcfbUaD
150
TENTANG PENULIS
RETNO WULANDARI,.lahir di jakarta 03
november 1996. Pernah sekolah di SD JUNTI 2 dan SMPN 2 JAWILAN.
Awalnya penulis tinggal di Kota BANTEN akibat beberapa faktor akhirnya
penulis memutuskan untuk tinggal di Kota BANDUNG dan sekarang
penulis bersekolah di SMKN 2 KOTA BANDUNG dan masuk jurusan IT
yaitu TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN. Sekarang penulis tinggal
di daerah Sukaluyu jln batik kumeli no 42.sebenarnya pembuatan buku ini
sebagai pelengkap tugas ujikom dan ini adalah buku pertama penulis,tapi
penulis berharap semoga buku ini bisa membantu rekan rekan semua dalam
mengetahui lebih dalam tentang jaringan LAN.
Wassalamua’laikum wr .wb
151