buku panduan · meja yang mengacu pada aturan-aturan olahraga khusus tunagrahita dari special...
TRANSCRIPT
BUKU PANDUAN
CABANG OLAHRAGA
tENIS MEJASPECIAL OLYMPICS
BUKU PANDUAN CABANG OLAHRAGA
TENIS MEJASPECIAL OLYMPICS
2009
BUKU PANDUAN CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA SPECIAL OLYMPICS, 2009
Copyright c Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia
ISBN 978-979-16318-8-4
Hak cipta dilindungi undang-undang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rah-
matNya sehingga Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja dapat disele-
saikan sesuai rencana.
Penyusunan Buku Panduan ini dilaksanakan dalam rangka mening-
katkan kualitas pembinaan para atlet SOIna, di cabang olahraga Tenis Meja
sebagai salah satu langkah strategis untuk mempersiapkan atlet-atlet SOIna
menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) SOIna VI tahun 2010 dan
Special Olympics World Summer Games (SOWSG) XIII tahun 2011 di Athena,
Yunani.
Buku Panduan yang secara garis besar memuat aspek-aspek tek-
nis, aturan-aturan, prinsip dasar, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pelatihan dan kompetisi di cabang olahraga Tenis
Meja yang mengacu pada aturan-aturan olahraga khusus Tunagrahita dari
Special Olympics Internasional (SOI), dimaksudkan dapat dipergunakan seb-
agai Pedoman/Acuan bagi para Pelatih, Atlet, maupun pihak-pihak lain yang
mempunyai minat dalam pembinaan olahraga bagi penyandang Tunagrahita,
agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara lebih terencana, terarah
dan terstandard sesuai dengan aturan-aturan Special Olympics International
(SOI).
Keberhasilan pembinaan cabang olahraga Tenis Meja bagi penyan-
dang Tunagrahita, tentu tidak terlepas dari tersedianya sarana/prasarana
yang memadai, dana yang cukup, serta SDM yang mempunyai komitmen dan
kemampuan teknis di cabang olahraga tersebut disamping pengetahuan ten-
tang aspek psikologis atlet Tunagrahita. Untuk itu peran dan dukungan ber-
bagai pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat, sangat diperlukan.
Penghargaan dan terimakasih kami sampaikan kepada para penyu-
sun, narasumber, editor serta berbagai pihak yang telah bekerja keras dan
membantu menyelesaikan buku ini.
i
Kami menyadari Buku Panduan ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran perbaikan dalam rangka penyempurnaan buku ini sangat
kami harapkan.
Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat dalam
meningkatkan upaya pembinaan olahraga khusus bagi penyandang Tunagra-
hita di Indonesia.
Jakarta, 10 Maret 2009
Pengurus Pusat
Special Olympics Indonesia
dr. Pudji Hastuti MSc, PH
Ketua Umum
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEDOMAN CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA SPECIAL
OLYMPICS INDONESIA
I. PENDAHULUAN
II. GAMES MANAGEMENT
III. TEKNIK DASAR TENIS MEJA
A. Mengajarkan Serve Sederhana
B. Mengajarkan The Grip/Menggenggam
C. Mengajarkan Spin
D. Multiball/Bola Multi
IV. PERATURAN TENIS MEJA SPECIAL OLYMPICS
V. INDIVIDUAL SKILLS COMPETITION
VI. MENGAJARKAN PERATURAN PERMAINAN
DAFTAR PUSTAKA
i
iii
1
1
1
3
3
5
6
8
9
22
25
27
iii
PEDOMAN CABANG OLAHRAGA TENIS MEJASPECIAL OLYMPICS INDONESIA
I. PENDAHULUAN
Sejarah yang benar dari tenis meja belum diketahui. Diawali sekitar
tahun 1890an sebagai permainan di kedai-kedai dan menyebar ke selu-
ruh Negara bagaikan sebuah tren pada saat itu. Tahun 1920an menjadi
popular kembali dan klub-klub ping-pong terbentuk di seluruh dunia.
Ping-pong adalah suatu merk dagang yang dipatenkan oleh Parker Ber-
saudara. Oleh karena itulah namanya berubah menjadi tenis meja. Fed-
erasi tenis meja internasional (ITTF) dibentuk tahun 1926.
II. GAMES MANAGEMENT
Setiap pertandingan resmi Tenis meja SOIna merupakan hasil dari
program Pengda ataupun PP SOIna yang telah disahkan oleh pihak ber-
wenang dalam organisasi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
A. Periode Persiapan
1. Pembentukan panitia pertandingan.
2. Penetapan nomor pertandingan.
3. Penetapan penggunaan sistem pertandingan dan divisioning.
4. Penyusunan peraturan umum dan khusus cabang Tenis Meja.
5. Penyiapan form-form pertandingan (pendaftaran,pertandingan
dan berita acara)
6. Penyusunan jadwal pertandingan.
7. Penyusunan alat/perlengkapan yang dibutuhkan.
8. Penyusunan anggaran yang dibutuhkan.
B. Periode Pertandingan
1. Melakukanbrifingterhadappanitia,umpire(wasit),pencatat
skor, petugas lapangan dan kesehatan.
1Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
2. Melaksanakan babak pendahuluan.
3. Melaksanakan pertandingan (divisioning).
4. Menetapkan pemenang.
5. Upacara Penghormatan Pemenang.
6. Pelaporan hasil pertandingan.
C. Periode Akhir
1. Melakukan evaluasi kecil terhadap pelaksanaan pertandingan.
2. Mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam pelaksanan pertandingan (Special Thanks).
3. Memberikan reward terhadap kepada semua pihak yang terli-
bat dalam pelaksanan pertandingan.
4. Menyusun laporan lengkap tentang pertandingan Tenis Meja
yang telah dilaksanakan kepada pengurus Pengda/PP SOIna.
D. Divisioning
1. Pastikan bahwa atlet dalam kelompok usia (Youth, Junior, Se-
nior, Master, Senior master), jenis kelamin dan kemampuan
yang sama. (Age,sex,abilitiy)
2. Dalam satu (1) divisi jumlah atlet maksimal 8 orang minimal 3
orang.
3. Untuk menetapkan divisioning maka diadakan terlebih dahulu
babak pendahuluan.
4. Setelah mendapatkan atlet dalam divisinya,maka diadakan
pertandingan sesungguhnya.
PROGRAM LATIHAN
Contoh Program Latihan Tenis Meja selama 8 Minggu (Rekomendasi
SOI)
Materi Latihan untuk Atlet Pemula selama Program Pelatihan 8
Minggu :
Latihan 1 : Pengenalan umum kepada peralatan, pegangan bat
Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja2
yang benar dan teknik dasar.
Latihan 2 : Latihan teknik pukulan forehand.
Latihan 3 : Latihan teknik pukulan backhand.
Latihan 4 : Latihan teknik pukulan forehand dan backhand
serta langkah-langkah kaki yang tepat.
Latihan 5 : Penekanan latihan pada pukulan-pukulan cepat dan
simulasi.
Latihan 6 : Latihan teknik pukulan forehand dan backhand.
Latihan 7 : Pemahaman peraturan,simulasi dan uji coba.
Latihan 8 : Simulasi dan uji coba menghadapi pertandingan
resmi.
Materi Latihan untuk Atlet Junior selama Program Pelatihan 8 Minggu :
Latihan 1 : Umpan balik dan pengulangan teknik dasar.
Latihan 2 : Penekanan latihan pada langkah kaki dan gerakan
serta drills pukulan-pukulan bola.
Latihan 3 : Latihan pukulan teknik dasar.
Latihan 4 : Latihan pukulan teknik dasar. Terutama pukulan
forehand dan backhand.
Latihan 5 : Penekanan latihan pada pukulan-pukulan cepat dan
simulasi.
Program latihan ini merupakan contoh-contoh saja, anda di-
harapkan menjadi pelatih yang lebih kreatif dan inovatif dalam mem-
persiapkan latihan atlet anda.
III. TEKNIK DASAR TENIS MEJA
A. Mengajarkan Serve Sederhana
Pada awalnya anda perlu mengajarkan atlet SOIna melakukan serve
topspin dan backspin dengan menggunakan backhand maupun forehand.
Keempat serve ini bukan hanya berguna dalam permainan akan tetapi
juga akan berguna saat mereka melakukan latihan rally.
Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja 3
Pastikan anda telah menjelaskan perbedaan antara topspin dan
backspin sebelum mengajarkan berbagai serve ini. Begitu pula pastikan
mereka mengerti aturan dari serve.
Setelah diberikan contoh anak di-
minta berlatih melakukan serve di
meja. Pada saat ini mereka jangan
diminta melakukan rally. Seseorang
akan melakukan serve dimana yang
lainnya akan menangkap bola dan
akan melakukan serve juga. Berikan
mereka target untuk mereka capai,
apakah itu jumlah serve yang bagus secara berurutan ataupun target pu-
kulan di atas meja. Sebagian anak akan mengalami kesulitan melakukan
pelemparan bola setinggi 6 inci dan melakukan serve yang bagus. Untuk
me-reka anda bisa membantu dengan cara mengarahkan tangan mereka
dalam melakukan serve. Namun pelemparan bola sebaiknya dilakukan
sendiri oleh si anak.
Kelemahan satu satunya dari multiball adalah bahwa instruktur ber-
laku sebagai pemberi bola. Namun pemain tersebut akan memukul jauh
lebih baik jika diberi bola oleh instrukturnya dibandingkan jika ia harus
berhadapan dengan pemain lainnya dalam permainan. Ini mungkin tetap
ada gunanya. Terlebih karena metode ini memberi pemain kesempatan
sebelum bermain melawan yang lainnya. Yang bermanfaat adalah hal di
bawah ini :
Setiap anda akan memperkenalkan pukulan baru awalilah dengan
memberi contoh sehingga atlet dapat melihat yang seharusnya mereka
lakukan. Minta atlet berbaris dan secara bergantian satu per satu ber-
main multiball dengan coach. Di sini akan sangat baik jika terdapat lebih
dari 1 coach agar pemain lebih banyak berlatih dibanding menunggu gili-
ran. Setelah setiap atlet telah berlatih memukul, minta mereka mulai
bermain di meja. Kemungkinan mereka masih tetap akan memukul bola
kesana kemari tetapi mereka akan berkembang dibanding sebelumnya.
4 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
Dengan latihan mereka akan dapat memukul dengan lebih baik dan ber-
jalan dengan waktu mereka akan mengejutkan anda dengan kemahiran
mereka.
B. Mengajarkan The Grip/Menggenggam
Grip/Genggaman yang paling dominan dalam tenis meja saat ini,
yang digunakan oleh lebih dari 90% pemain Amerika adalah Grip Shake-
hands/Jabat Tangan. Grip ini sangat popular dan akan diajarkan di sini.
Inimerupakangrippalingfleksibeldanpopulardidunia.Atletsangat
disarankan menggunakan grip ini kecuali mereka sudah memiliki ke-
biasaan dengan pilihan grip lain. Grip adalah
pelajaran pertama yang perlu dilakukan untuk
atlet anda. Suruhlah atlet anda berdiri di sekel-
iling dinding dan perlihatkan cara melakukan-
nya. Kemudian giliran atlet untuk mencobanya.
(Diasumsikan semua atlet memiliki bat). Periksa
setiap Grip/genggaman, perbaiki dimana perlu.
Bahkan atlet yang paling sulit koordinasinya
dapat melakukan Grip yang benar dan coach
harus mengakuinya.
Grip Jabat Tangan
Untuk dapat memeriksa Grip, tentu anda perlu mengetahui cara
melakukannya sendiri. Grip ini mudah sekali di-
pelajari. Demikian caranya : Mulailah dengan
“berjabat tangan” dengan tangkai bat. Kini lu-
ruskan jari telunjuk anda di sepanjang bagian
bawah permukaan bat. Ini akan menambah sta-
bilitas dari bat. Kini periksalah ibu jari anda.
Ia haruslah berada di bagian bawah bat, berse-
berangan dengan jari telunjuk anda. Kuku ibu
jari haruslah sejajar dengan bat. Bagian yang
5Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
lembut dari ibu jari tidak boleh menyentuh permukaan bat. Kini perik-
salah posisi kebengkokan ibu jari dan jari tengah. Permukaan bat har-
uslah terletak sedikit lebih dekat dari jari telunjuk tetapi bukan dekat
ibu jari. Penempatan tepatnya bisa saja bervariasi. Dengan grip ini kini
terdapat 2 jangkar - ibu jari dan jari telunjuk dan ketiga jari dikelilikng
tangkai/handlenya.
Selain itu jari tengah membantu menahan berat dari bat. Dengan
jari jari di posisi yang benar, bat akan sangat stabil. Pada saat memukul
dengan cara back hand, ibu jari akan memberikan dukungan yang kuat;
saat memukul dengan forehand, jari telunjuklah yang melakukannya.
Segera setelah atlet menguasai Grip dengan baik, anda akan siap untuk
memulai !
C. Mengajarkan Spin
Hal yang sangat membedakan tenis meja dengan olah raga lainnya
adalah Spin. Banyak olah raga bola menggunakan Spin, tetapi tidak se-
banyak yang ada di tenis meja. Di tingkatan yang lebih tinggi Spin men-
jadi sedemikian ekstrim sehingga sulit dibayangkan oleh mereka yang
tidak berpengalaman dalam hal ini. Pada tingkatan yang lebih rendah
Spin tidaklah sedemikian penting. Hanya ada 2 macam Spin yang digu-
nakan : topspin/spin ke depan dan backspin/spin ke belakang. Tidak
satupun banyak digunakan. Namun tanpa pengetahuan dan kemam-
puan menggunakan Spin, tidak seorangpun (termasuk anak-anak) dapat
mengembangkan kecintaan terhadap permainan ini. Jika anda memu-
kul bola sehingga bagian atasnya berputar menjauhi anda (dan bagian
bawahnya berputar ke arah anda), anda menghasilkan topspin. Topspin
digunakan pada hampir setiap pukulan menyerang. Bola yang dipukul
dengan topspin akan lebih cepat jatuh dibandingkan tanpa topspin. Hal
ini memungkinkan bola jatuh di atas meja walaupun bola tersebut dipu-
kul dengan keras. Tanpa topspin, hampir semua pukulan keras akan me-
matikan.
Backspin adalah kebalikan dari topspin. Bila anda memukul bola
6 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
hingga bagian atasnya berputar ke arah anda (dan bagian bawahnya
berputar menjauhi anda), anda menghasilkan backspin. Backspin pada
dasarnya adalah Spin untuk pertahanan, digunakan agar bola dapat leb-
ih lurus dan terkendali. Hal ini melambungkan bola - atau jika gravitasi
bumi menariknya, akan membuatnya jatuh. Keduanya saling menyeim-
bangkan, sehingga bola akan berjalan lurus.
Hal ini tidak akan baik jika anda memukul bola dengan keras. Bola
akan berjalan terus dengan backspin yang membuatnya sulit jatuh. Na-
mun dengan membuat bola berjalan secara garis lurus, bola akan berja-
lan pas di atas net dalam waktu lebih lama. Hal ini mempermudah untuk
mempertahankan bola rendah dan menghindarkan lawan main untuk
melakukan « smash » terhadap bola tersebut. Atlet tidaklah perlu men-
getahui semua teori tentang Spin. Sudah cukup jika anda menjelaskan
bahwa topspin membuat bola jatuh dan backspin memperlambat bola
tersebut. Kemudian anda dapat menjelaskan bagaimana menghasilkan
Spin, yang mana yang digunakan untuk pukulan mana dan bagaimana
menangani spin yang berbeda beda.
Topspin dihasilkan dengan cara memukul bola dengan gerakan ke
atas. Semakin anda goyangkan bolanya, semkain banyak spin yang anda
dapatkan. Tunjukkan caranya dengan satu tangan (yang bebas tidak
pegang bat) memegang bola dan tunjukkan stroke/usapan topspin dan
kontak dengan bat di tangan anda. Atlet akan bisa melihat bagaimana
spin dihasilkan. Ini akan diperdalam di Bab forehand dan backhand.
Backspin dihasilkan dengan cara yang sama tetapi dengan gerakan
ke bawah. Hal inipun dapat ditunjukkan pada anak anak dengan meme-
gang bola dan menunjukkan stroke dan contact. Hal ini akan diperdalam
dalam bab Push. Untuk mengembalikan bola dengan spin, anda perlu
melakukan kompensasi. Contohnya: untuk mengembalikan bola back-
spin, anda harus berupaya mengkompensasi spin, jika tidak, bola akan
jatuh di net. Untuk mengembalikan bola dari topspin, anda harus beru-
paya mengarahkan bola ke bawah, jika tidak bola akan keluar. Spin juga
digunakan pada saat Serve. Untuk anak anak, yang terbaik adalah fokus
7Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
pada Serve topspin dan backspin sederhana. Andalah yang memutuskan
apa yang bisa dilakukan oleh si anak dan kemudian ajarkan dia yang
ingin dan mampu dipelajarinya.
D. Multiball/Bola Multi
Salah satu permasalahan dalam mengajarkan tenis meja pada atlet
SOIna adalah bahwa mereka tidak memiliki kontrol bola untuk bermain.
Karena tidak satupun yang dapat mempertahankan bola, maka tidak sat-
upun dapat berlatih dengan baik. Akan lebih baik jika mereka bermain
dengan pemain yang kuat yang dapat mempertahankan bola ke satu titik
sehingga pemain dapat berkonsentrasi pada satu pukulan. Namun hal ini
biasanya sulit. Lebih banyak pemain muda dari pada pemain yang baik.
Namun ada satu cara untuk belajar - multiball.
Untuk melakukan multiball, anda harus memiliki satu ember penuh
bola. Seseorang (diawali oleh instruktur, walau nantinya anak-anak akan
belajar melakukannya) memberikan bola pada anak yang berlatih. Ia
melakukannya dengan memukul bola dengan batnya dengan cara apap-
un kearah pemain yang telah menunggu. Ember diletakkan di atas meja
dekat dengan net dan si pemberi bola berdiri di sebelah kiri meja (sebe-
lah kanan jika instruktur adalah kidal)’
Si pemberi bola dapat mengendalikan pukulannya dengan lebih baik
dibandingkan jika ia harus menangani pukulan tak terarah dari atletnya.
Ia dapat menyesuaikan dengan kecepatan dan tingkat kemahiran dari
setiap pemain. Kelemahan satu satunya dari multiball adalah bahwa in-
struktur berlaku sebagai pemberi bola. Namun pemain tersebut akan
memukul jauh lebih baik jika diberi bola oleh instrukturnya dibanding-
kan jika ia harus berhadapan dengan pemain lainnya dalam permainan.
Ini mungkin tetap ada gunanya. Terlebih karena metode ini memberi
pemain kesempatan sebelum bermain melawan yang lainnya. Yang ber-
manfaat adalah hal di bawah ini :
1. Setiap anda akan memperkenalkan pukulan baru awalilah dengan
memberi contoh sehingga atlet atlet dapat melihat yang seharus-
8 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
nya mereka lakukan.
2. Minta atlet berbaris dan secara bergantian satu per satu bermain
multiball dengan coach. Di sini akan sangat baik jika terdapat
lebih dari 1 coach agar pemain lebih banyak berlatih dibanding
menunggu giliran.
3. Setelah setiap anak telah berlatih memukul, minta mereka mulai
bermain di meja.
4. Kemungkinan mereka masih tetap akan memukul bola kesana ke-
mari tetapi mereka akan berkembang dibanding sebelumnya. De-
ngan latihan mereka akan dapat memukul dengan lebih baik dan
berjalan dengan waktu mereka akan mengejutkan anda dengan ke-
mahiran mereka.
IV. PERATURAN TENIS MEJA SPECIAL OLYMPICS
Aturan dalamThe Official Special Olympics Sports ini diterapkan un-
tuk Pertandingan Tenis Meja Special Olympics. Sebagai sebuah program
olahraga International, Special Olympics telah menyusun aturan ini ber-
dasarkan International Table Tenis Competition (ITTF) dan aturan Na-
tional Governing Body (NGB) untuk pertandingan tenis meja. ITTF atau
aturan NGB harus diterapkan kecuali bila ada suatu perselisihan aturan
denganperaturanTheOfficialSpesialOlympicsSportsdalamsuatuka-
sus,makaaturanTheOfficialSpecialOlympicsSportslahyangdipakai.
A. Bagian A - Pertandingan
1. Perorangan
2. Ganda
3. Ganda Campuran
4. Pertandingan Kursi Roda
5. Pertandingan Kemampuan Perorangan
6. GandaOlahRagaUnified(gabunganatletpenyandangcacat
dan atlet normal)
7. GandaCampuranOlahRagaUnified
9Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
B. Bagian B - Fasilitas dan Peralatan
1. Meja
a. Meja harus rata permukaannya, berbentuk persegi empat
berukuran 2.74 meter (6 kaki) dan 1.525 meter (4 kaki),
yang disangga dengan kaki meja yang kuat dan sama ting-
gi sehingga meja tenis berada 76 cm di atas permukaan ta-
nah.
b. Meja dapat dibuat dari bahan apa saja yang berketeba-
lan tidak kurang dari 22 cm dan tidak lebih dari 25 cm se-
hingga bola tenis bisa memantul kira-kira 36.5 cm di atas
permukaan meja. Garis putih setebal 2 cm dibuat menge-
lilingi tepi permukaan meja. Garis yang di akhir meja dise-
but Garis Akhir sedangkan garis yang di sisi disebut Garis
Tepi.
c. Untuk Pertandingan Ganda, permukaan permainan diba-
gi dua bagian dengan garis tengah putih setebal 3 mm,
dibuat sejajar dengan Garis Tepi; Garis Tengah itu dibuat
sedemikian sehingga ruang Permainan benar-benar terbagi
dua sama lebar kiri dan kanan.
d. Permukaan permainan yang diperbolehkan adalah terma-
suk tepi atas meja, tetapi tidak termasuk di bawah tepi
meja.
e. Diagram (Gambar)
10 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
2. Jaring (Net)
a. Permukaan permainan terbagi 2 (dua) sama besar oleh se-
buah jaring vertical yang dipasang sejajar dengan Garis
Akhir.
b. Jaring harus mempertimbangkan keberadaan sebuah kawat
yang menempel pada setiap sisi jaring tersebut dapat
berdiri tegak dengan setinggi 15.25 cm.
c. Jaring tersebut dengan panjang 183 cm dan berdiri seting-
gi 15.25 cm di atas permukaan permainan. Dasar dari ja-
ring harus menyentuh permukaan permainan dan ujung
jaring menyentuh tepi meja.
d. Jaring terdiri dari badan jejaring dan penyangga besi di se-
tiap ujungnya untuk menempelkan ke meja.
3. Bola
a. Bola berbentuk bulat dengan diameter 40 mm
b. Berat bola 2.7 gram
c. Bola terbuat dari bahan plastik dan berwarna putih atau
jingga dan matte (tidak mengkilat).
4. Bat
a. Bat bisa berbagai ukuran, bentuk dan berat.
b. Daun bat terbuat dari kayu tanpa sambungan dengan kete-
balan tertentu sehingga kuat.
c. Paling tidak 85% dari ketebalan daun bat terbuat dari kayu
d. Suatu bahan adesif dilekatkan di daun bat seperti bahan
fiberglasataukertasdipadatkantetapitidaklebihtebal
dari 7.5% dari ketebalan bat atau 35 mm, yang mana yang
lebih tipis.
e. Satu sisi dari bat yaitu sisi yang dipakai untuk memantul-
kan bola-bola, dilapisi dengan bahan karet dengan total
ketebalan termasuk bahan adesif tidak lebih dari 2 mm.
11Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
f. Bahan yang menutupi daun bat boleh diperluas tapi tidak
melebihi ukuran daun bat, kecuali bagian yang paling
dekat dengan jangkauan jari atlet dan dianggap sebagai
bagian dari gagang bat.
g. Pada saat mulai bertanding dan selama permainan berlang-
sung, saat akan mengganti bat, seorang atlet harus mem-
perlihatkan bat yang akan digunakan dan membiarkan wa
sit memeriksanya.
h. Sisi permukaan bat yang diselimuti karet yang tidak diseli-
muti karet dibuat beda warna: sisi merah dan sisi hitam
dan seputar bat dibuat warna putih. Penyimpangan permu-
kaan dan keseragaman warna akan mengakibatkan kecela-
kaan pemakai.
5. BerbagaiDefinisi
a. Rally adalah sebuah periode di mana bola dimainkan.
b. Ret adalah sebuah rally di mana hasilnya tidak dinilai.
c. Point adalah sebuah rally di mana hasilnya dinilai.
d. Tangan bat adalah sebuah tangan yang memakai bat.
e. Tangan bebas adalah tangan yang tidak membawa bat.
f. Pemain memukul bola jika ia menyetuhnya dangan batnya,
menahannya di tangannya, atau dengan batnya di bawah
lengan.
g. Pemain menahan bola jika ia membawa bola, menyetuh-
nya dalam permainan ketika tidak dilemparkan ke permu-
kaan permainan atau di Garis Akhir, disentuh karena tera-
khir dipakai lawannya.
h. Pengawalan (the server) adalah pemain yang pertama kali
melakukan pukulan awal untuk memulai rally.
i. Penerima (the receiver) adalah pemain yang menerima
bola kedua kali dalam sebuah rally.
j. Wasit adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi per-
12 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis MejaBuku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
mainan.
k. Apapun yang digunakan pemain dalam permainan, dipergu-
nakan di saat mulainya rally.
l. Bola digunakan untuk saling melempar di sekitar jaring
Pelemparan bola harus melewati atas jaring dan dikem-
balikan oleh lawan demikan pula.
m. Garis Akhir dianggap dapat diperpanjang di kedua arah.
C. Bagian C – Aturan Pertandingan
1. Aturan Dasar untuk Perorangan dan Ganda
a. Permainan
Sebuah permainan akan dimenangkan oleh seseorang atau
sepasang pemain yang mencapai nilai 11 poin terlebih da-
hulu kecuali pada pemain atau pasangan itu sama-sama
memiliki 10m poin. Dalam kasus ini, pemenang adalah
yang mendapatkan 2 poin lebih dari lawannya.
b. Babak
Sebuah babak terdiri dari sejumlah ganjil permainan
c. Penentuan Akhiran dan Awalan
1) Penentuan dari siapa yang berhak atas awalan atau pe-
nerima pertama dalam sebuah babak harus dilakukan
dengan pelemparan koin.
2) Pemenang dari pelemparan koin diberikan pilihan un-
tuk melakukan satu hal dari hal-hal di bawah ini :
a) Memilih untuk melakukan awalan atau sebagai
penerima pertama, dan yang kalah mendapatkan
pilihan akhiran.
b) Memilih sebuah akhiran, dan yang kalah berhak
memilih untuk melakukan awalan atau sebagai
penerima yang pertama.
13Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis MejaBuku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
2. Dalam Ganda, Pasangan yang berhak untuk melakukan awal-
an pertama dalam permainan harus memutuskan apa yang
partnernya harus lakukan :
a. Dalam pertandingan per
tama dalam babak itu, pa-
sangannya memutuskan
pasangan mana yang men-
jadi penerima pertama.
b. Dalam permainan selan
jutnya dalam babak itu,
pasangannya memutuskan
pasangan mana yang men-
jadi penerima pertama
akan secara otomatis berhubungan dengan si pemukul per-
tama.
c. Perubahan Akhiran :
Pemain atau pasangan yang memulai suatu akhiran dalam
sebuah permainan akan memulai akhiran yang lain dalam
permainan selanjutnya di babak itu. Dalam permainan
terakhir di babak tersebut, pemain atau pasangan boleh
mengganti akhiran ketika satu pemain atau pasangan men
dapat nilai 5 poin.
d. Permintaan Permainan :
1) Dalam perorangan, si pemu-
kul harus melakukan awalan
yang baik, si penerima lalu
akan melakukan pengem-
balian yang baik, kemudian
awalan dan penerimaan
akan membuat pengembali-
an yang baik pula.
2) Dalam ganda, si pemukul
14 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
harus melakukan awalan yang baik, si penerima lalu akan
melakukan pengembalian yang baik, pasangan dari si pe-
mukul kemudian membuat pengembalian yang baik, pa-
sangan dari si penerima harus melakukan pengembalian
yang baik, sehingga setiap pemain secara bergantian akan
membuat pengembalian yang baik pula.
e. Perubahan Awalan :
1) Setelah setiap 2 poin dicapai, si pemain atau pasangan
penerima menjadi pemain yang melakukan awalan dan
begitu seterusnya sampai permainan berakhir, kecuali
kedua pemain atau pasangan mencapai angka seri poin
10.
2) Ganda :
a) Awalan pertama harus dilakukan oleh pasangan
yang terpilih yang berhak untuk melakukan awalan,
dan harus diterima oleh pasangan dari si pemukul
pertama.
b) Awalan kedua harus dilakukan oleh si penerima
dari pemukul kedua dan harus diterima oleh pa-
sangan si pemukul pertama.
c) Awalan ketiga harus dilakukan oleh pasangan dari
si pemukul pertama dan harus diterima oleh pa-
sangan dari si penerima pertama.
d) Awalan keempat harus dilakukan oleh pasangan
dari si penerima pertama dan harus diterima oleh
si pemukul pertama.
e) Awalan kelima harus dilakukan dan diterima se-
perti awalan pertama, dan begitu selanjutnya,
sampai permainan berakhir dengan pencapaian ni-
lai 11.
f) Dalam setiap permainan dari babak ganda, per-
mintaan pertama dari penerimaan harus berlaku se
15Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
baliknya terhadap permainan terdekat.
3) Dari nilai 10 - 10, pergantian awalan dan penerimaan
harus sama, tetapi setiap pemain harus melakukan
satu awalan sampai akhir permainan.
4) Pemain atau pasangan yang melakukan awalan dalam
sebuah permainan harus menerima pertama dalam
permainan berikutnya, begitu selanjutnya sampai ak-
hir babak.
f. Di Luar Permintaan dari Awalan, Penerimaan atau Akhiran :
1) Jika karena ketidaksengajaan, pemain tidak mengganti
akhiran ketika akhiran harus diubah, permainan harus
diinterupsi secepatnya dan pemain harus mengubah
akhiran.
2) Jika karena ketidaksengajaan, seorang pemain mela-
kukan awalan atau penerimaan di luar haknya, per-
mainan harus diinterupsi dan dilanjutkan dengan uru-
tan pukulan dan penerimaan yang benar sesuai urutan
yang dilakukan di awal babak.
3) Dalam suatu kondisi, semua nilai yang dicapai sebelum
kesalahan dianggap sah.
g. Awalan yang Baik :
1) Awalan harus dimulai dengan bola diletakan di telapak
tangan bebas, yang tetap terbuka dan rata, dengan
jari jemari merapat dan ibu jari sedikit terbuka.
2) Tangan bebas dan bat harus di atas permukaan per
mainan dari saat akhir di mana bola berada di telapak
tangan bebas sampai bola dipukul saat awalan.
3) Si pemukul harus mengayun bola ke atas dengan ta-
ngan tanpa melakukan putaran, sehingga bola sedikit
melambung ke atas sekitar 16 cm setelah lepas dari
telapak tangan bebas.
4) Setelah bola sedikit melambung maka si pemukul ha-
16 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
rus memukul bola dengan bat sampai bola meyentuh
tempat permainannya kemudian melambung melewati
jaring dan mendarat si tempat penerima.
5) Dalam Ganda, bola harus menyentuh dengan baik di
setengah tempat permain bagian kanan si penerima.
6) Bila dalam awalan, seorang pemain gagal memukul
bola dalam permainan, ia akan kehilangan poin.
7) Bila bola dipukul dalam awalan, bola harus berada di
belakang Garis Akhir dari tempat si pemukul atau di
tempat bayangan perpanjangannya, tetapi tidak lebih
jauh dari badan/lengan/kepala/kaki si pemukul, yang
mana yang lebih jauh dari jaring.
8) Di mana ada pelanggaran dari awalan baik yang di-
mintakan, tidak ada peringatan yang harus diberikan
dan 1 poin harus segera diberikan pada lawan :
a) Kecuali seseorang asisten wasit telah ditunjuk,
seorang juri, pada babak pertama, bila ada hal-hal
yang meragukan maka pertandingan harus diinte-
rupsi dan diberikan peringatan pada si pemukul
tanpa pemberian nilai.
Bila pada kesempatan lain pada gilirannya di ba-
bak yang sama, pemain yang sama juga mengalami
keraguan awalan, maka pemain itu kehilangan 1
poin.
b) Pengamatan yang teliti dari metode awalan mung-
kin diabaikan (bila wasit mengenalinya sebelum
permainan dimulai) hal ini diterapkan untuk men-
cegahterjadinyaketidakmampuansecarafisik.
h. Pengembalian yang Baik :
1) Bola yang telah dipakai sebagai awalan atau pengem-
balian dalam permainan, sehingga mengenai jaring
atau melampauinya kemudian menyentuh tempat la-
17Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
wan, baik langsung maupun setelah menyentuh jaring.
2) Jika bola, setelah dilakukan awalan atau pengemba-
lian dalam permainan, kembali melambung dengan
kekuatan penuh sehingga menyentuh tempat lawan.
i. Bola dalam Permainan :
Bola harus dalam permainan dari saat sebelum dilakukan
awalan sampai menyentuh sesuatu selain permukaan per-
mainan, jaring, atau tangan pemegang bat atau lengan di
bawahnya atau rally dianggap pelanggaran atau sebuah
poin dicapai.
j. Pembiaran :
Dalam sebuah rally diperbolehkan sebagai berikut :
1) Jika bola dipukul pada awalan kemudian menyentuh
sekitar jaring.
2) Awalan dilakukan ketika, dalam pendapat wasit, pe-
main penerima atau pasangan tidak siap, karena baik
penerima maupun pasangannya berniat memukul bola.
3) Jika, dalam pendapat wasit, kesalahan dalam melaku-
kan awalan atau pengembalian yang baik atau menu-
ruti aturan untuk mengganggu daerah kontrol pemain.
4) Jika diinterupsi untuk koreksi atas kesalahan dalam
permintaan atau akhiran permainan.
5) Jika permainan terganggu, dalam pendapat wasit,
mempengaruhi rally.
k. Hilangnya Nilai :
Kecuali rally, pemain akan kehilangan nilai bila :
1) Pemain gagal melakukan awalan yang baik.
2) Pemain gagal melakukan pengembalian yang baik.
3) Pemain mengeluarkan bola.
4) Pemain memukul bola dengan sisi daun bat yang salah.
5) Pemain menggerakan permukaan permainan dengan
apa yang dipakainya.
18 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
6) Pemain menyentuh permukaan permainan selama bola
sedang dalam permainan.
7) Pemain menggerakkan jaring dengan apa yang dipa-
kainya.
8) Dalam ganda, bila pemain memukul bola di luar gili-
rannya, kecuali ada kesalahan dalam permintaan per-
mainan.
3. ModifikasiuntukPertandinganKursiRoda
a. Semua pemain harus menggunakan kursi roda
1) Bantalan alas duduk dapat berbagai ukuran dan bahan, se-
perti kombinasi dari karet.
2) Kursi Roda tidak boleh memakai sandaran belakang.
b. Mejatidakbolehmemilikipenghalangfisikyangdapatme-
rintangi gerakan si pemain lawan.
c. Dalam awalan si penerima diminta untuk mengembalikan bola
dengan baik. Bagaimanapun, bila pukulan bola si penerima ti-
dak menyeberang garis atau belum terpantul kedua kali pada
sisi permukaan permainannya, awalan tersebut dianggap baik.
Dalam awalan satu kelas dan dua pemain, tidak diperkenankan
memegang bola dengan tangan bebasnya. Mengabai kan meto-
de ini, tidak boleh ada putaran yang diberikan ke bola. Tang-
gung jawab masih ada di tangan pemukul untuk mengawali
bola sehingga legalitas pukulan tersebut dianggap baik.
d. Pemain kursi roda boleh menyentuh permukaan permainan
dengan tangan bebasnya selama permainan tanpa kehilangan
nilai, bagaimanapun, mereka menggunakan tangan bebasnya
pada meja untuk menyangga ketika memukul bola, permukaan
permainan tidak bergerak.
e. Kaki pemain lawan tidak boleh menyentuh lawan lantai selama
permainan berlangsung.
f. Pemain lawan tidak boleh berdiri dari atas kursi roda selama
19Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
permainan berlangsung.
g. Dalam awalan Ganda, bola mungkin meninggalkan garis tepi
penerima lebih dari setengah lapangan. Pengawalan harus
melaku kan awalan yang baik, dan penerima harus melakukan
pengembalian yang baik pula. Kursi roda pemain tidak boleh
menonjol dari bayangan perpanjangan Garis Tengah Meja. Bila
terjadi demikian maka wasit harus memberikan nilai kepada
pasangan lawan.
4. Pertandingan Kemampuan Perorangan
a. Kemampuan menggunakan Tangan (Hand Bounce) :
Atlet menggunakan satu atau dua tangan untuk memantulkan
bola ke meja untuk selama 30 detik. Atlet harus menangkap
atau melempar bola dan bernilai 1 poin setiap bola menyen-
tuh tangannya. Kalau atlet kehilangan kontrol bola, berikan lagi
bola lain untuk melanjutkan pertandingan.
b. Kemampuan menggunakan Bat (Racket Bounce) :
Atlet diberi nilai 1 poin untuk setiap kali ia menggunakan bat
untuk memantulkan bola ke udara selama 30 detik. Jika atlet
kehilangan kontrol bola, berikan lagi bola lain untuk melanjut-
kan pertandingan.
c. Voli Tangan Depan (Forehand Volley) :
Atlet berdiri disisi meja dengan pemain lain (pemberi umpan)
disisi lain. Menggunakan 5 bola, si pemberi umpan memukul
bola ke sisi depan tangan atlet. Nilai 1 poin bila si pemain bisa
mengembalikan bola ke sisi meja pemberi umpan. Bola harus
harus menyentuh meja sebagai tanda ia menerima 1 poin. Atlet
mendapat 5 poin bila pukulannya dapat menyentuh kotak awa-
lan
d. Voli Tangan Belakang (Backhand Volley) :
Sama dengan Forehand Volley kecuali si pemberi umpan melon-
tarkan bola kearah sisi belakang tangan atlet.
20 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
e. Awalan (Serve) :
Atlet harus melakukan awalan dengan 5 bola dari sisi kanan
meja dan 5 bola dari sisi kiri meja. Bola yang mendarat di kotak
awalan akan dihitung sebagai 1 poin.
f. Nilai Akhir :
Nilai Akhir pemain dihitung dengan menambahkan seluruh nilai
yang dicapainya dari 5 pertandingann dalam Pertandingan Ke-
mampuan Perorangan.
5. GandadanGandaCampuranOlahRagaUnified
a. SetiaptimOlahRagaUnifiedterdiridarisatuatletdansatu
partner.
b. Setiap tim menentukan sendiri awalannya.
D. Pertandingan untuk Atlet dengan Kemampuan Rendah :
1. Awalan dengan target :
Atlet harus melakukan awalan 5 bola dari sisi kanan meja dan
5 bola dari sisi kiri meja. Bola yang mendarat di kotak awalan
akan diberi 1 poin.
2. Kemampuan menggunakan Bat :
a. Menggunakan Bat, atlet diminta untuk memukul bola ke
atas udara sebanyak mungkin selama 30 detik.
b. Jika atlet kehilangan kontrol bola, boleh diberikan bola
lain untuk melanjutkan pertandingan.
c. Atlet diberikan 30 detik kedua. Nilai tertinggilah dari 2
kesempatan itu yang akan dicatat sebagai nilainya.
3. Tembakan Balik (Retrun Shot) :
a. Atletberdiripadasatusisimejadenganseorangofficial
yang berlaku sebagai pemberi umpan di sisi lain meja.
b. Pemberi umpan melempar bola ke sisi depan tangan atlet.
c. Satu poin diberikan kepada atlet bila ia berhasil mengem-
balikan bola pada sisi meja pemberi umpan. Bola harus
21Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
menyentuh meja supaya mendapatkan nilai. Jika bola me-
ngenai jaring dan jatuh ke meja atlet lagi, tidak ada nilai
yang diberikan.
d. Atlet diberikan 5 poin untuk pengembalian bola yang tepat
di kotak awalan. Dalam hal ini, atlet tidak menerima tam-
bahan poin yang biasanya diberikan ketika bola jatuh di
sisi meja si pemberi umpan.
e. Atlet diminta untuk mengembalikan 5 bola.
f. Nilai maksimal yang dapat diterima adalah 25 poin.
V. INDIVIDUAL SKILLS COMPETITION
A. Ketentuan-ketentuan Individual Skills Competition Tenis Meja
1. Hand Bounce
Atlet menggunakan salah satu telapak tangannya untuk meman-
tul-mantulkan bola di atas meja tenis selama 30 detik. Setiap
sentuhan bola dengan telapak tangan atlet mendapatkan 1
(satu) nilai. Jika bola keluar/jatuh maka beri ia bola yang lain
dan melanjutkan gerakannya.
2. Racket Bounce
Atlet mendapatkan 1 (satu) nilai bila bat yang digunakannya
dipantulkan dengan bola di udara selama 30 detik. Jika bola ke-
luar/jatuh, ia boleh mengambil bola yang lain dan melanjutkan
gerakannya.
3. Forehand Volley
Atlet berdiri di sisi kanan meja dan pengumpan di sisi meja yang
lain. Memakai 5 buah bola, pengumpan memberikan bola ke sisi
forehand atlet. Atlet mendapat satu nilai untuk pengembalian
bola yang benar ke pengumpan di sisi meja yang lain. Bola harus
menyentuh meja untuk dihitung sebagai nilai. Atlet mendapat-
kan nilai 5 untuk setiap pantulan di dalam kotak service.
4. Backhand Volley
Sama dengan forehand volley kecuali pengumpan mengirim bola
22 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
ke arah backhand atlet.
5. Serve
Atlet melakukan 5 x serve dari sisi kanan meja dan 5 x serve dari
sisi kiri meja. Setiap bola menyentuh di dalam kotak serve akan
mendapatkan satu nilai.
6. Final Score
Seorang pemain mendapatkan nilai keseluruhan dari hasil nilai
di setiap keterampilan yang ia lakukan di dalam Individual Skills
Competition.
B. Ketentuan-ketentuan Pertandingan untuk Atlet Berkemampuan
Rendah (Lower Ability Level) Cabang Olahraga Tenis Meja
1. Target Serve :
Atlet diberi kesempatan serve 5 bola dari sisi kanan dan kiri
meja. Setiap bola masuk kotak serve akan dihitung 1 (satu) ni-
lai.
2. Racket Bounce :
a. Menggunakan bat, atlet berkesempatan memantul-mantul
kan bola ke udara selama 30 detik.
b. Bila atlet lepas kontrol dengan bola, petugas boleh mem-
berikan bola yang lain dan melanjutkan gerakannya.
c. Atlet diberikan waktu 2 x 30 detik. Nilai tertinggi dari dua
babak itu akan dicatat sebagai hasil.
3. Return Shot :
a. Atlet berdiri disalah satu sisi meja, dengan petugas yang
bertindak sebagai pengumpan di sisi yang berlawanan.
b. Pengumpan memberikan bola kearah forehand atlet.
c. Satu nilai diberikan kepada atlet jika ia berhasil mengem-
balikan bola ke pengumpan. Bola harus menyentuh meja
untuk satu nilai yang dihitung. Jika bola menyentuh net
dan kembalikan bola ke atlet, tidak ada nilai yang diberi-
kan.
23Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
d. Atlet mendapatkan 5 (lima) nilai untuk pengembalian bola
ke dalam kotak serve, atlet berkesempatan untuk me-
ngembalikan sebanyak 5 (lima) bola.
e. Nilai maksimum dapat mencapai 25 nilai.
LOWER ABILITY COMPETITIONTABLE TENNIS
Nama atlet :………………………………………………………………………Kelompok Umur : ……………………………………………………………………
………………………………, …………………………Pencatat
(………………………………………………)Nama Jelas
No1
2
3
Jenis Ketrampilan Waktu /Kesempatan NilaiTarget Servea. Right 5 bolab. Left 5 bola
Racquet Bounce 30 detik30 detik
Return SHOT 5 bola
Jumlah
24 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
VI. MENGAJARKAN PERATURAN PERMAINAN
Banyak sekali kesalahfahaman yang terjadi tentang aturan per-
mainan tenis meja dan atlet anda mungkin mengetahui sedikit banyak
soal ini tetapi belum tentu sesuai dengan aturan yang berlaku. Jelaskan
aturannya pada mereka sesederhana mungkin, sebanyak mungkin mem-
beri contoh dibandingkan dengan hanya membacanya.
Dibawah ini adalah hal hal penting yang perlu dijelaskan. San-
gatlah penting agar anak benar benar mengerti aturan main dengan
benar. Hal ini memberikan mereka kerangka berpikir yang benar. Tanpa
ini mereka akan selalu berargumentasi setiap ada ketidaksesuaian ten-
tang aturan permainan. Pastikan aturan main jelas sejak awal!
A. Scoring :
1. Permainan terdiri dari 11 poin :
a. Permainan harus dimenangkan dengan selisih 2 poin
INDIVIDUAL SKILLS COMPETITION TABLE TENNIS
Nama atlet :_________________________
Kelompok Umur :_________________________No Jenis Keterampilan Waktu /Kesempatan Nilai
1 Hand Bounce 30 detik
2 Racket Bounce 30 detik
3 Forehand Volley 5 bola
4 Backhand Volley 5 Bola
5 Servea. Right 5 bolab. Left 5 bola
Jumlah Nilai…………………………, ……………………………
Pencatat
Nama Jelas
25Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
b. Serve selalu bergantian tiap 2 poin kecuali terjadi deuce
(jika bergantian setiap poin)
c. Permainan tidak akan berhenti saat 7 - 0 atau saat score
lainnya kecuali 11 atau deuce
B. Serving :
1. Bola harus dipegang dengan tangan yang terbuka, dengan ibu
jari yang bebas
2. Bola harus dilempar ke atas setidaknya 6 inci. Net setinggi 6
inci dan dapat digunakan sebagai pembanding.
3. Bola harus dipukul saat bola tersebut dalam posisi menurun
4. Contact harus dilakukan di atas ketinggian meja, di belakang
garis akhir atau lingkaran luarnya.
5. Let Serve (serve yang mengenai net tetapi jatuh di bagian lain
dari meja) akan di ambil alih. Anda dapat melakukan let serves
sebanyak-banyaknya tanpa mengurangi poin anda.
C. Rallying :
1. Anda tidak diperbolehkan melakukan “volley” (memukul bola
sebelum jatuh di meja bagian anda).
2. Rally akan berjalan terus hingga salah satu gagal mengemba-
likan bola.
3. Anda tidak diperbolehkan menggeser atau menyentuh meja
dengan tangan anda yang tidak memegang bat.
4. Untuk memulai permainan, seorang pemain menyembunyikan
bola di balik tangannya di bawah meja sementara pemain lain-
nya berupaya menebak bola tersebut berada di tangan yang
mana.
Pemenang dapat memilih hendak melakukan serve atau mene-
rima terlebih dahulu (atau memilih sisi meja yang mana).
26 Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
DAFTAR PUSTAKA
1. Special Olympics Sport Summer Rules, edisi revisi tahun 2002.
2. Table Tennis
3. Naskah Coaching Clinic Tenis Meja SOIna tahun 2003.
27Buku Panduan Cabang Olahraga Tenis Meja
PENGURUS PUSAT SPECIAL OLYMPICS INDONESIAGedung DNIKS, Lt. 3
Jl. Tanah Abang Timur No. 15, Jakarta 10110Indonesia
Telp. 021 - 3800501Fax. 021 - 3846556
Email : [email protected]: www.soina.or.id
ISBN 978-979-16318-8-4