buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-1.5-ok.pdf
TRANSCRIPT
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 1/64
BUKU PEDOMAN
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
VERSI 1.5
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 2/64
"
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur atas Karunia Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana 2012 dapat diterbitkan sesuai harapan. Buku ini selain memuat StandarOperasional Prosedur (SOP) penerbitan karya ilmiah di Fakultas Ekonomi UniversitasUdayana, juga memuat cara menghindari plagiarism, gaya penulisan karya ilmiah,
kiat-kiat merubah tugas akhir menjadi publikasi ilmiah, dan pemanfaatan internetserta perpustakaan dalam mendukung penulisan karya ilmiah.
Bagian-bagian dalam buku ini telah melalui beberapa tahapan pembahasan,
mulai dari sosialisasi dengan dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,
sosialisasi dengan mahasiswa pada Jurusan Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan
juga Jurusan Akuntansi dengan melibatkan Tim Pengelola Jurnal dan Pengelola
Ruang Baca FE Unud.
Terbitnya buku pedoman ini diharapkan dapat mendukung komitmen dalam
menunjang peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam menyusun karyailmiah yang dilandasi oleh kejujuran dan etika akademik. Perthatian sangat tinggi
yang telah diberikan Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana
khususnya mengenai plagiarism dan cara menghindarinya, diharapkan mampu
memacu semangat dan motivasi para pengelola jurnal, para dosen dan mahasiswa
dalam menyusun karya ilmiah yang semakin berkualitas.
Kemanfaatan buku pedoman ini akan optimal apabila memperoleh respon dari
para pemakai, sebagai bagian dari upaya penyempurnaannya. Kepada para penulisdan pembahas yang telah menyempurnakan draft buku pedoman ini, diucapkan
banyak terima kasih. Semoga bermanfaat.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 3/64
""
SAMBUTAN DEKAN
Om Swastiastu,
Saya menyambut baik diterbitkannya Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana 2012. Terbitnya buku pedoman ini,
merupakan respon atas terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;
Surat Dirjen Dikti Nomor 2050/E/T/2011 tentang kebijakan unggah karya ilmiah dan
jurnal; Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012
perihal publikasi karya ilmiah yang antara lain menyebutkan untuk lulusan programsarjana terhitung mulai kelulusan setelah Agustus 2012 harus menghasilkan makalah
yang terbit pada jurnal ilmiah. Guna memfasilitasi kepentingan tersebut mutlakdiperlukan buku pedoman yang menjadi panduan bagi para dosen pembimbing dan
para mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.
Buku pedoman ini merupakan pendukung penting dari perangkat yang
disiapkan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana yaitu penerbitan E-Jurnal, baik
untuk Jurusan Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi dan E-Jurnal
untuk semua jurusan disamping juga perangkat jurnal tercetak yang telah terbit
beberapa tahun sebelumnya. Kesemua perangkat tersebut juga akan terusdimantapkan kualitasnya dalam mendukung peningkatan kualitas lulusan dan proses
belajar mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Buku pedoman penulisankarya ilmiah ini mulai diberlakukan pada September 2012.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para penulis, para pembahas
yang memungkinkan buku pedoman ini dapat diterbitkan, dengan harapan dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam menunjang peningkatan kualitas karya
ilmiah.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 4/64
"""
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Sambutan Dekan ii
Daftar Isi iii
SOP Penerbitan Artikel Ilmiah di E-jurnal v
Diagram Alur Penerbitan E-jurnal vii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PLAGIARISME DAN CARA MENGHINDARINYA 3
2.1. Pengantar 3
2.2. Plagiarisme Sebagai Bentuk Kecurangan Akademik 32.3. Cara Menghindari Plagiarisme 5
2.3.1. Mengutip 52.3.2. Melakukan Parafrase 11
2.4. Kemiripan (Similarity) dan Plagiarisme 13
BAB III GAYA PENULISAN 18
3.1. Pedoman Umum 16
3.2. Bagian Pembuka Artikel 17
3.2.1. Judul 17
3.2.2. Identitas Penulis (Nama, lembaga afiliasi dan mediakomunikasi penulis) 17
3.2.3. Abstrak dan kata kunci 183.3. Bagian Utama Artikel 19
3.3.1. Ketentuan Umum 19
3.3.2. Persamaan, Tabel, dan Gambar 21
3.3.3. Pengutipan dan Pengacuan 22
3.4. Referensi 22
BAB IV KIAT-KIAT MERUBAH TUGAS AKHIR MENJADI
PUBLIKASI ILMIAH 25
4.1. Pedoman Penulisan Naskah Jurnal di Lingkungan FE Unud 254.2. Bagian Pembuka Artikel 254.2.1. Judul 25
4.2.2. Nama para penulis, lembaga afiliasidan media
komunikasi penulis 27
4.2.3. Abstrak dan Kata Kunci (keywords) 27
4.3. Bagian Utama Naskah 28
4.3.1. Pendahuluan 28
4.3.2. Metode Penelitian 29
4.3.3. Hasil dan Pembahasan 304.3.4. Simpulan dan Saran 32
4.4. Bagian Akhir 32
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 5/64
"#
BAB V PEMANFAATAN INTERNET DAN PERPUSTAKAAN 34
5.1. Pemanfaatan Perpustakaan dan Internet untuk penulisan
publikasi Ilmiah 34
5.2. Sistem Informasi Perpustakaan 34
5.3. Koleksi Elektronik 35
Referensi 41
LAMPIRANFormulir Surat Pernyataan Keaslian Naskah 42
SOP $%&'(&'')*)& +,-".%/ 0" 1!"#$ &'()$*+ ,-./#02 345
6&"#%,7"-)7 60)8)&) 9:
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 6/64
#
!"# #%&%'()*+& ,'*)-%. /.0)+1 2+& 3+.)2+4) 2) 5678'&+.
1). Mahasiswa mengajukan usulan judul karya ilmiah ke Ketua Jurusan masing-
masing untuk mendapatkan persetujuan (form pengajuan dapat di unduh di web
site FE Unud). Ketua Jurusan dapat menyetujui, atau menyarankan untukmelakukan perubahan, atau merevisi, atau menolak usulan judul artikel ilmiahmahasiswa bersangkutan.
2). Mahasiswa mulai menulis artikel ilmiah dengan bimbingan seorang pembimbing
yang ditugaskan oleh Ketua Jurusan. Jika artikel ilmiah berasal dari skripsi maka
pembimbing skripsi mahasiswa bersangkutan sekaligus menjadi pembimbing
penulisan artikel ilmiah. Format penulisan artikel ilmiah dapat melihat dan
memperhatikan kaidah-kaidah sesuai yang telah diuraikan pada BAB III (gaya
penulisan), BAB IV (kiat meringkas hasil penelitian) dan memperhatikan secara
seksama ketentuan-ketentuan seperti yang terdapat pada BAB II (anti
plagiarism). Artikel diringkas menjadi 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) halaman.
3). Artikel ilmiah yang telah selesai ditulis oleh mahasiswa kemudian diperiksa
tingkat kesamaannya ( similarity) oleh Dosen Pembimbing. Hasil pengecekan
berupa file PDF akan dijadikan dasar oleh pembimbing dan mahasiswa sendiri
untuk melakukan koreksi dan menghindar dari adanya unsur plagiarisme. Setelah
mahasiswa melakukan perbaikan karya ilmiah, maka mahasiswa yang
bersangkutan menulis Surat Pernyataan Keaslian Naskah yang diberi materai Rp.
6.000 (Lampiran 1).
4). Karya ilmiah beserta Surat Pernyataan Keaslian Naskah diajukan kepada KetuaJurusan/Program Studi untuk dilanjutkan kepada Tim Validasi Karya Ilmiah
Mahasiswa yang ditunjuk. Dalam melaksanakan validasi, Tim Validasi Karya
Ilmiah mahasiswa berpedoman pada panduan validasi yang telah ditentukan.
5). Karya ilmiah mahasiswa yang telah mendapat surat keterangan valid dari Tim
Validasi, diajukan kembali kepada Ketua Jurusan/Program Studi masing-masing,
untuk mendapatkan surat Rekomendasi Validasi Karya Ilmiah Mahasiswa.
6). Karya ilmiah yang telah direkomendasikan oleh Ketua Jurusan/Program Studi,
dapat selanjutnya mahasiswa bersangkutan serahkan (untuk jurnal cetak) atau
unggah sendiri artikel ilmiahnya tersebut ke On-line Journal System (OJS),sesuai dengan syarat (SE Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012) untuk masing-masing
jenjang program (S1, S2, dan S3).
7). Artikel ilmiah ini kemudian ditelaah oleh Pengelola Jurnal Ilmiah masing-masing
jurusan. Untuk program S2 menyerahkan ke Pengelola Jurnal Ilmiah Buletin
Studi Ekonomi (BSE). Pengelola Jurnal Ilmiah dapat menyetujui atau
memberikan koreksi format penulisan atas artikel ilmiah mahasiswa bersangkutan. Jika artikel tersebut mendapat koreksi, maka mahasiswa dengan
bimbingan dosen pembimbingnya melakukan perbaikan atas koreksi tersebut, danhasil koreksi tersebut diunggah kembali ke OJS. Jika artikel ilmiah telah
disetujui, maka Pengelola Jurnal akan mengeluarkan Surat PersetujuanPenerbitan Naskahyang akan digunakan untuk persyaratan Wisuda.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 7/64
#"
Kelengkapan surat-surat yang dibawa ke Pengelola Jurnal Ilmiah adalah:
a. Bukti up-load, print screen dari halaman terakhir saat melakukan up-load.
b. Permohonan Penulisan Artikel Ilmiah (form surat ada di web-site jurusan),
ditanda tangani oleh penulis sendiri.
c. Surat Penugasan Sebagai Pembimbing Penulisan (form surat ada di web-site
jurusan), ditanda tangani oleh Ketua Jurusan masing-masing (untuk programS2 MIE oleh Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan, S2 MM oleh KetuaJurusan Manajemen, dan S2 MAKSI oleh Ketua Jurusan Akuntansi).
d. Surat Pernyataan Sebagai Penulis Pendamping Artikel Ilmiah (form surat adadi web-site jurusan, satu file dengan Surat Penugasan Sebagai Pembimbing
Penulisan), ditanda tangani oleh Dosen Pembimbing.
e. Surat-surat terkait Validasi Karya Ilmiah (form surat ada di web-site jurusan,
termasuk Surat Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah Mahasiswa yang diberi
materai Rp. 6.000,-).
f. Hasil cek similarity oleh Dosen Pembimbing.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 8/64
#""
9%(64)*% :5 ;&82< 1**=<>>???@A%@8&82@+B@)2>)&2>
9%(64)*% "C! < 1**=<>>D74@8&82@+B@)2>
E)+F'+0 ,.8' #%&%'()*+& ,'*)-%. /.0)+1 2+& 3+.)2+4) 2) 56C8'&+.
9.6.+"#$"#: ;<<=> ? ;0%0 <./,4"# <.#0(2-"# =+62%.( >(42"&
9"+3" >(42"&
@"&"-2-5"
<.+-.60A0"#
<.472472#$
<.#$.B.%"# !"#$%&!
%()"*"+&#
,(.& 4"&"-2-5"C/,-.#
*.472472#$
!
#
$
<.+7"2%"#
4.#$"B0 %.
;<<=>
%
D0+"6 <.+#3"6""#
9."-(2"# E"-%"&
D0+"6 9.6.+"#$"#
<07(2%"-2
F.%,4.#/"-2
9.60"
G0+0-"#C<+,$+"4
D60/2
H24
I"(2/"-2 9"+3" >(42"&
@"&"-2-5"
&
'
9.(.#$%"*"#
*.+-3"+"6"# 52-0/"
'
(
)
F./"%-2 @"A"("&
3"#$ /2*2(2&
@"&"-2-5"CB"(,#
52-0/"5"#
$
D047.+ =60+"#
2#2:<.+4.#/2%#"-
JK LMJM <"-"( K<,2#6 JND07 *,2#6
O"P /"# O7P
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 9/64
;
9%(64)*% :5 ;&82< 1**=<>>???@A%@8&82@+B@)2>)&2> BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai Surat Edaran Dirjen Pendidikan Tinggi (SE Dikti) No. 152 Tahun 2011,
menulis publikasi ilmiah di jurnal ilmiah merupakan salah satu syarat kelulusan bagi
mahasiswa. SE Dikti 152 dikeluarkan atas dasar pemikiran bahwa menulis publikasi
ilmiah adalah salah satu cara ilmuwan mengkomunikasikan kemajuan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum. Publikasi ilmiah
yang dituntut oleh aturan ini tidak harus berasal dari ringkasan tugas akhir mahasiswa
(skripsi, tesis, disertasi)namun bisa juga dari naskah publikasi ilmiah non-tugas akhir.
Teknik meringkas tugas akhir menjadi bentuk publikasi ilmiah diterangkan lebih
lanjut di Bab IV buku ini.
Perbedaan publikasi ilmiah dengan tugas akhir adalah dalam format penulisan
dan pada publikasinya. Tugas akhir ditulis lebih panjang sementara publikasi ilmiah
ditulis ringkas. Peringkasan dilakukan karena jurnal ilmiah hanya memiliki halaman
yang terbatas sehingga hanya dapat memuat artikel yang padat namun tetap memuat
informasi yang diperlukan untuk memahami proses dan hasil penelitian
tersebut.Format penulisan publikasi ilmiah diterangkan lebih lanjut dalam Bab III
buku ini.
Perbedaan kedua adalah tugas akhir tidak wajib dipublikasikan sedangkan
publikasi ilmiah (sesuai dengan namanya) harus dipublikasikan. Kewajiban publikasi
berhubungan dengan hak kekayaan intelektual dan prinsip pengembangan ilmu yang
menyatakan bahwa publikasi ilmiah paling tidak berisi salah satu dari aspek-aspek
berikut ini yaitu akumulasi pengetahuan baru, pengamatan empirik dan
pengembangan gagasan atau usulan baru.Publikasi dilakukan dengan
mengunggahnaskah pada laman yang memiliki tautan dengan Portal Garda Rujukan
Dijital (Garuda)yang dimiliki Diktisehingga sebuah publikasi ilmiah dapat
dibandingkan dengan naskah lain danDikti dapat melakukan scanning terhadap
kemungkinan seorang penulis melakukan plagiarisme. Teknik menghindari terjadinya
plagiarism pada naskah dapat dipelajari di Bab II buku ini.
Dua hal penting dalam artikel ilmiah adalahbentuk dan isi artikel. Bentuk berhubungan dengan gaya penulisan yang bersifat khas pada masing-masing jurnal
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 10/64
<
(gaya penulisan selingkung/in house style). Gaya penulisan mutlak harus diikuti oleh
penulis yang menginginkan artikelnya dimuat dalam jurnal tertentu. Penulis
dianjurkan mempelajari pola penyajian, dan petunjuk lain dari jurnal yang dituju
untuk memperbesar kemungkinan artikel dimuat, naskah yang memerlukan banyak
penyuntingan akan membuka peluang ditolaknya naskah.Isi berhubungan dengan
substansi gagasan di dalam naskah, dimana isi artikel ilmiah adalah kajian masalah
tertentu dengan menggunakan metode ilmiah dan menyajikannya dengan tata tulis
ilmiah dalam upaya menemukan kebenaran atau menyelesaikan masalah. Seiring
waktu, timbul kesepakatan bahwa isi artikel ilmiah juga dapat didasarkan atas kajian
konseptual (theoretical review) yaitu pengkajian masalah oleh seorang atau
sekelompok pakaryang berisi pengembangan konsep atau teori.
Penelitian konseptual berupa perbaikan, perluasan, pendalaman atau
penghalusan paradigma, konsep, dan teori yang sudah ada atau berupa paradigma,
konsep, hukum dan teori baru. Bagian paling penting dari artikel konseptual adalah
hasil analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah sama yang telah
dipublikasikan sebelumnya. Artikel konseptual bukan sekedar pemindahan tulisan
dari sejumlah sumber yang ditempelkan sehingga menjadi sebuah karangan lain tetapi
merupakan hasil analisis dan pemikiran kritis penulis.
Selain artikel hasil penelitian dan artikel konseptual, Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Depdiknas menyatakan
bahwa telaah(review) terhadap buku baru termasuk artikel ilmiah yang dapat
dikirimkan kepada redaktur jurnal ilmiah.Telaah buku baru adalah tinjauan analitis
kritis terhadap buku yang baru diterbitkan (1-3 tahun), berisi pandangan penulis
tentang kebaruan pendekatan, pemikiran dan temuan yang diungkapkan di dalam
buku dan sedapat mungkin komparatif dengan buku sejenis yang terbit sebelumnya.
Kekurangan dan kesalahan buku dikemukakan secara obyektif dan proporsional
sebagai bantuan bagi penulis buku atau pembaca untuk membantu penyempurnaan.
Langkah-langkah praktis yang dapat ditempuh penulis agar naskah dapat
diterima dengan lebih mudah oleh redaktur jurnal ilmiah:
1. Cermati petunjuk bagi calon penulis yang dicantumkan pada setiap penerbitan
jurnal dan tulis naskah sesuai ketentuan yang dipersyaratkan.
2.
Diamkan naskah sementara waktu untuk kemudian dibaca kembali agar
menemukan kesalahan yang tidak terdeteksi.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 11/64
:
3. Serahkan naskah kepada tim pembimbing untuk dikoreksi dan setelah diperbaiki
sesuai saran tim pembimbing kirimkan naskah kepada dewan redaksi.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 12/64
9
BAB II
PLAGIARISMEDAN CARA MENGHINDARINYA
2.1. Pengantar
Bagian tulisan ini diambil dari sejumlah sumber dimana sebagian paragraf
dalam pengantar berasal dari Martin L. Arnaudet dan Mary Ellen Barret (1990, 102).
Sub-bab mengenai ”plagiarisme sebagai bentuk kecurangan akademik” merupakan
ekstrak dari ” Regulations Governing Fraud and Plagiarism for Uva students”
[http://www.ishss.uva.nl]. Sumber yang dipergunakan pada bagian tentang kutipan
dan parafrase berasal dari catatan pra-kuliah di Australian National University
(ANU), Canberra tahun 1998 yang tidak bisa ditelusuri sumbernya, dan disertakan
dalam bagian ini karena dianggap penting untuk diketahui, meskipun sudah menjadi
pengetahuan umum di kalangan akademisi
Salah satu dasar kebudayaan akademik adalah tradisi menghormati hak
pemilikan terhadap gagasan dimana gagasan dianggap sebagai properti intelektual
sehingga setiap penulis (dosen/mahasiswa) tidak diijinkan untuk menggunakan karya
orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap karya orang lain. Penggunaan kata-
kata dari penulis lain, mengharuskan seorang penulis untuk menghargai penulis
aslinya dengan cara menyebutkandengan teknik pengutipan yang benar. Demikian juga saat menggunakan ide dari penulis lain dengan paraphrase (paraphrase)maka
penulis harus menghargai penulis yang menjadi sumber idenya dan jika tidak, maka
penulis telah melakukan kejahatan akademik yang serius, yaitu plagiarisme.
Plagiarisme adalah mengambil (mencuri) gagasan, kata-kata, kalimat atau hasil
penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri.
Plagiariasme dan berbagai bentuk kecurangan akademik dilarang di universitas karena
kebenaran dalam ilmu pengetahuan tidak boleh dirusak, dan bagi ilmuwan, kebenaran
inilah yang membuat seluruh pekerjaan ilmuwan menjadi berharga.
2.2. Plagiarisme Sebagai Bentuk Kecurangan Akademik
Bentuk paling umum dari kecurangan akademik (academic fraud ) adalah
mencontek atau menggunakan kertas contekan dalam ujian atau tindakan lain seperti
menggunakan peralatan yang tidak diijinkan dalam ujian (kalkulator, handphone,
buku, outline, catatan dan sebagainya), mencoba membaca apa yang ditulis kandidat
lain selama ujian, atau bertukar informasi saat ujian, menggunakan identitas orang
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 13/64
=
lain, memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan,
memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data riset.
Sementara plagiarisme sebagai bentuk kecurangan akademik dalam menyusun
sebuah tulisan atau karya ilmiah meliputi tindakan sebagai berikut:
1). Menggunakan atau mengambil teks, data,struktur, gagasan utama,materi audio
atau visual orang lain, materi tes, software dan kode programatau gagasan orang
lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap.
2). Tidak menunjukkan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau
penggunaan lay-out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal
telah dimasukkan dalam karya tulis.
3). Memparafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri
tanpa mengubah idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan terhadap sumber.
4). Menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan
teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk tugas
sebuah mata kuliah.
5). Mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri.
6). Mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang
lain untuk membuatnya.
Dosen yang mendeteksi plagiarisme dalam perkuliahan atau
penelitianseharusnya mengingatkan mahasiswa bahwa jika draft itu dikumpulkan
sebagai teks definitif (resmi sebagai tugas kuliah) maka mahasiswa mungkin akan
menghadapi masalahhukum pidana di kemudian hari. Plagiarisme dalam tahap
persiapan (sebelum teks definitif), yang berhasil dideteksi dan mahasiswa melakukan
perbaikan, mengindikasikan mahasiswa tidak secara sengaja melakukan plagiarisme.
Ini dikategorikan sebagai plagiarisme tidak sengaja (inadvertent plagiarism), yaitu
plagiarisme karena ketidaktahuan (ignorancy) metode dokumentasi, mengutip dan
melakukan parafrase. Plagiarisme tidak sengaja dapat dicegah dengan menunjukkan
cara menghindari plagiarisme namun plagiarisme tidak sengaja adalah tetap tindakan
plagiarisme dan pelakunya dapat dikenai sangsi seperti halnya plagiarisme yang
sengaja (deliberate plagiarism).
Plagiariasme sengaja adalah plagiarisme dengan niat jahat untuk mencuri atau
secara sengaja menjiplak karya orang lain demi kepentingan diri sendiri dan
umumnya untuk kepentingan jangka pendek, misalnya, agar cepat lulus. Pelaku
plagiarisme sengaja diberi hukuman yang sepadan sesuai dengan aturan universitas.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 14/64
>
2.3. Cara Menghindari Plagiarisme
Pesan utama bagian ini adalah memberikan pengakuan kepada sumber yang
dikutip atau diparafrase dan memiliki kemampuan menyebutkan dalam referensi
secara akurat.
Mahasiswa biasanya diharuskan membuat pernyataan formal bermeterai yang
menyatakan bahwa karya tulisnya adalah murni hasil karya sendiri dan bukan hasil
plagiarisme. Pernyataan formal ini adalah salah satu instrumen untuk mencegah
plagiat. Selain pernyataan formal dengan konsekuensi hukum pidana, lembaga
pendidikan perlu memberikan panduan menghindari plagiarisme kepada mahasiswa
terutama untuk tugas akademik seperti skripsi, tesis atau disertasi.
Pengetahuan atau teknik-teknik yang perlu dikuasai mahasiswa agar terhindar
dari tuduhan melakukan plagiarismeadalah teknik kutipan, parafrase danpenulisan
referensi yang benar. Teknik mengutip dijelaskan lebih lanjut setelah bagian ini.
Teknik parafrase dibahas setelah bagian teknik mengutip. Teknik penulisan referensi
dijelaskan lebih lanjut dalam Bab III buku ini.
2.3.1. Mengutip
Mahasiswa mungkin mengambil sebagian dari sumber lain ketika membaca
literatur riset, memfotokopi atau membuat catatan dengan tujuan dimasukkan dalamlaporan akhir tulisan. Mahasiswa diperbolehkan mengakumulasi sebanyak mungkin
kutipan yang cocok dalam tahap awal pengumpulan informasi, namun, pada akhirnya
mahasiswa harus tetap menyeleksi kutipan yang dipergunakan secara bijaksana dan
hemat. Kutipan yang berlebihan dapat disamakan dengan argumen yang tidak
terintegrasi dengan baik.
Kriteria seleksi yang penting adalah relevansi dengan substansi tulisan
sedangkan pertimbangan teknisnya adalah panjang kutipan. Kutipan yang panjangkurang bisa dibenarkan karena menyebabkan pembaca tidak bisa mengingat gagasan
siapa yang sedang dibicarakan.Kemampuan mengutip karya orang lain secara tepat
merupakan indikator utama dari tulisan kesarjanaan. Bagian ini mendiskusikan kapan
dan apa yang dapat dikutip, dan menguraikan kebiasaan yang harus diikuti dalam
mengutip karya atau gagasan orang lain.
1). Kapan mengutip?
Keputusan tentang kapan mengutip bergantung pada masalah yang sedangditeliti. Panduan berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 15/64
?
(1). Kalimat asli telah ringkas dan meyakinkan. Kutipan dilakukansaat kata-kata asli
pengarang telah mengungkapkan ide secara ringkas dan meyakinkan, sehingga
mahasiswa tidak mungkin lagi memperbaiki kata-kata itu. Kutipan semacam ini
akan memberi efek memperkuatpada naskah yang sedang disusun.
(2). Kalimat asli mendukung argumen utama. Kutipan dipergunakan saat kalimat asli
dapat dengan baik mendokumentasikan dan mendukung argumen utama. Panjang
kutipan perlu dibatasihanya pada bagian yang paling esensial.
(3). Kalimat asli perlu diberi komentar. Kutipan dipergunakan saat mahasiswa ingin
mengomentari, membantah atau menganalisis gagasan dari penulis asli.
(4). Menghindari kesalah-pahaman. Kutipan dipergunakan apabila dirasa perubahan
melalui parafrase dapat menimbulkan salah paham atau salah penafsiran,
misalnya, saat mengutip kata-kata dalam hukum atau perundang-undangan,
dalam menyatakan asumsi prosedur statistik, atau publikasi pemerintah yang lain.
(5). Sitiran dari rumus. Kutipan harus dipergunakan ketika menyitir rumus
matematika, ilmu alam atau yang lain.
(6). Materi yang tidak diterbitkan (unpublished material ), tidak ada kewajiban untuk
mendapatkan ijin mengutip, namun karena ada kemungkinan sebuah tesis atau
skripsi diterbitkan sehingga muncul masalah hak cipta, sebaiknya terlebih dahulu
meminta ijin dari pengarangnya saat mengutip.
2). Aturan dan cara mengutip
Konvensi yang berlaku untuk aturan mengutip meliputi empat hal yaitu kutipan
langsung, interpolasi, elipsis dan kutipan khusus. Keempat teknik mengutip ini perlu
dikuasai oleh mahasiswa agar tidak terjebak dalam masalah plagiarisme. Saat
menggunakan teknik mengutip, mahasiswa harus melakukan dengan sangat cermat
karena tingkat kesalahan yang diperbolehkan adalah 0%.
(1). Mengutip secara apa adanya (the exact words) dari pengarang atau dari
publikasi resmi. Exact berarti menggunakan kata-kata yang sama (the same
words), tanda baca yang sama(the same punctuation), ejaan yang sama(the same
spelling ), huruf besar yang sama (the same capitalization).
a). Kutipan pendek Vs kutipan panjang,bentuk dasar sebuah kutipan
ditentukan oleh panjang-pendeknya kutipan.
(a). Kutipan pendek (hingga sekitar tiga baris).Kutipan pendek umumnya
memilikipanjang kutipan yang kurang dari atau mencapai tiga
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 16/64
@
baris.Kutipan jenis ini dapat dimasukkan ke dalam kalimat atau paragraf
tanpa menganggu alur teks. Yang perlu dilakukan adalah menggunakan
tanda kutipan ganda ” pada awal dan akhir kutipan, sementara jarak
spasi adalah sama sebagaimana teks yang lain.
Contoh:
Jelas bahwa masyarakat dewasa ini sangat bergantung pada teknologi komputer
dan akan semakin bergantung pada teknologi komputer ini. Sebagaimana dicatat oleh
pimpinan utama sebuah perusahaan pesawat terbang bahwa ”melalui bits dan bytes,
dunia telah terkomputerisasikan selama limapuluh tahun terakhir”. (Cooke, 1986, p.
18)
Perhatikan paragraf diatas:Pada kalimat diatas, kutipan yang diambil dari penulis asli adalah ”melalui bits danbytes, dunia telah terkomputerisasikan selama limapuluh tahun terakhir” sementara
kalimat lain adalah milik penulis yang mengutip.
(b). Kutipan panjang (empat baris atau lebih).Sistem Harvard menyatakan
bahwa aturan untuk kutipan panjang adalah(1) Tidak mempergunakan
tanda kutipan pada awal dan akhir kutipan, (2) Mempergunakan satu
spasi dan alenia masuk (biasanya 1 cm) dari margin kiri, (3) Memberi
pendahuluan kutipan biasanya dengan tanda titik dua (:) pada kalimatsebelum dimulainya kutipan.
Contoh:
Tanggapan orang tua terhadap eksperimen tersebut sangat menarik. Pertama-
tama, semuanya menginginkan anak-anak mereka dilibatkan:
Apa yang pada awalnya sebagai keingintahuan telah menjadi bonus tambahan.
Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa para orang tua dan keluarga
menunjukkan minat pada apa yang sedang dilakukan anak-anak merekadengan unit komputernya dan menjadi terlibat lebih langsung dalam
perkembangan anak-anak mereka sebagai penulis. (Cooke, 1986, p. 12)
Pentingdiperhatikan:
Nama dan tahun pengarang dalam dua tanda kurung ( ) diletakkan setelah tanda titik
akhir (.) untuk menunjukkan bahwa seluruh kutipan berasal dari penulis yang sama.
(2). Interpolasi (penyisipan oleh penulis dalam tulisan asli yang dikutip),Jika
dianggap perlu untuk menyisipkan penjelasan atau koreksi ke dalam sebuah
kutipan, misalnya karena perbedaan konteks antar tulisan, maka konvensi
mensyaratkan perubahan editorial semacam inidilakukan dengan menempatkan
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 17/64
A
perubahan tersebut dalam dua tanda kurung persegi [...], dan bukan dua tanda
kurung biasa atau parentheses(...)untuk menunjukkan bahwa kata-kata dalam
dokumen asli telah diubah.Interpolasi dapat dilakukan dengan memasukkan tiga
jenis penyisipan yaitu sic, komentar dan anteseden.
a). Interpolasi sic disisipkansaat mahasiswa menyadari adanya kesalahan dalam
tulisan asli yang dikutip. Dengan cara ini mahasiswa memberitahu kepada
pembacanya bahwa kesalahan dalam mereproduksi kutipan bukanlah
kesalahannya namun merupakan bagian integral dari teks asli yang dikutip.
Contoh:
The theory of ferroelectric domains as not been worked out but the theory of
ferromagnetic domains is well understood, although modification to provide forcharge neutralisation and high electromachanical [sic] coupling is required before it
could be applied to ferroelectrics. (Kautsky 1987, p. 26)
Perhatikan paragraf diatas:
Sisipan sic menunjukkan bahwa mahasiswa menyadari jika kata electromachanical adalah salah eja, dan seharusnya adalah electromechanical.
b). InterpolasiKomentardisisipkan dalam sebuah kutipan untuk menjelaskan
pokok pengertian tertentu.
Contoh:
Cobalt, an hexagonal crystal, exemplifies anisotropy energy. The direction of
the hexagonal axis is the direction of easy magnetisation [at room temperature], while
all directions in the basal plane, normal to the axis, are hard directions. (Robertson
1992, p. 223)
Perhatikan contoh diatas:
Fungsi interpolasi di sini adalah untuk menentukan kondisi temperatur dan untuk
menghindari ketidak-akuratan atau kesalahan dalam interpretasi.
c). Interpolasi Antesenden,digunakan ketika muncul kata ganti yang tidak
tertentu dalam sebuah kutipan, mahasiswa boleh menjelaskan masalahnya
dengan menyisipkan kata atau kata-kata yang tepat dalam dua tanda kurung
persegi [...].
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 18/64
;B
Contoh:
He [William Shakespeare] was undoubtedly the greatest dramatist to date. No
other dramatist has rivalled his ability to portray characters with such liveliness and
colour. (Snewin 1992, p. 276)
Perhatikan contoh diatas:
Penulis ingin menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “He” dalam tulisan tersebut
adalah “William Shakespeare”
(3). Elipsis(pembuangan kata dengan menggunakan tanda tiga titik), untuk
menghindari kutipan panjang yang kurang relevan atau untuk mengambil bagian
penting sebuah tulisanmaka mahasiswa boleh menghilangkan sebagian dokumen
asli dan kata-kata yang hilang ditunjukkan/diganti dengan elipsis (tiga titik). Jika
kata-kata dihilangkan pada akhir kalimat maka perlu ditambahkan elipsis pada
akhir kalimat tersebut. Yang perlu diperhatikan saat menggunakan elipsis adalah
tidak mengubah makna teks asli dengan cara apapun, dengan kata lain prosedur
ini harus dipergunakan dengan cara sangat cermat (extra care), sehingga nada,
makna dan tujuan aslinya tidak berubah. Penghilangan kata tidak , misalnya,
dengan menyisipkan... dapat sama sekali mengubah makna yang dimaksud oleh
pengarang aslinya. Tindakan menghilangkan kata-kata semacam ini adalah
pelanggaran etika penulisan yang serius.
Contoh satu elipsis di tengah kalimat:
Banyak orang tua mendorong lingkungan belajar di rumah...dan iklan-iklan dari
perusahaan komputer, seringkali ditujukan pada para orang tua, secara tegas
mengklaim kesempatan yang lebih baik dan prestasi nilai yang lebih tinggi bagi para
murid yang memiliki komputer sendiri. (Hancock 1991, pp. 44-45)
Contoh dua elipsis (tengah dan akhir) di satu kalimat:Spesifikasi dari bahasa pemrograman komputer yang sederhana terdiri dari
ketentuan tiga komponen: a) rangkaian dasar...b) rangkaian flow-chart umum; dan c)
proses komputasi... (Barr 1990, p. 7)
(4). Kutipan Khusus,masalah khusus dalam pengutipan bisa munculmisalnya
kutipan dalam kutipan atau mengutip pidato/ucapan. Petunjuk di bawah ini
adalah panduan untuk mengutip semacam itu.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 19/64
;;
a).Kutipan dalam kutipan, Jika kutipan terjadi dalam ekstrak pendek yang
dikutip, prosedurnya adalah menyertakan seluruh kutipan dalam ”tanda
kutipan ganda” dan kutipan internal dalam ”tanda kutipan tunggal”.
Contoh:
Hogard (1983) has depicted vividly the stereotypes attributed to the upper-class
by the lower-class in terms of “the ideas of the group, ‘acting posh’, ‘giving y’self
airs’, ‘getting above y’self…”
Contoh saat kutipan dalam kutipan terlalu panjang:
Dalam mendiskusikan peralatan yang dibutuhkan oleh Agen Penyelidik, Keeves
(1993, p. 54) mencatat bahwa:
Peralatan publikasi desk-top dewasa ini sangat mudah dipergunakan, sehingga
staf yang terampil dapat menyiapkan kopi “kamera terpasang” secara relatif
mudah. Selain itu, fasilitas ini dapat digunakan untuk menggambar dengan
kualitas yang tinggi dan menguraikan diagram dengan menggunakan komputer
desk-top, sejauh sang staf telah memiliki ketrampilan yang diperlukan.
Perhatikan contoh diatas:
Jika kutipan sangat panjang maka yang dilakukan adalah membuat garis masuk
(indent ) pada kutipan tanpa menggunakan tanda pengutipan dan menggunakan tandakutipan ganda untuk setiap kutipan internal.
b).Mengutip Pidato/Ucapan,dalam kasus tertentu, mungkin ada kebutuhan untuk
mengutip kata-kata dari seorang pembicara atau dari hasil wawancara pribadi.
Penulis harus sangat berhati-hati dalam hal ini untuk menghindari ketidak-
akuratan atau kemungkinan salah interpretasi (mis-interpretation) atau salah
menyajikan (mis-representation). Jika dimungkinkan maka ekstrak
pidato/ucapan harus diberikan terlebih dahulu pada pengarangnya untuk
mendapatkan persetujuan.Contoh:
Professor Olim, dalam pidato pengukuhan yang diberikan di Charles Sturt
University, April 1992, menyatakan, “Hanya ada sedikit keraguan bahwa
masyarakat modern dikekang oleh usaha teknologi dan ilmiah yang
berkembang pesat”
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 20/64
;<
2.3.2. Melakukan Parafrase
1).Apakah parafrase?
Parafrase berarti mengambil ide atau gagasan orang lain dan mengungkapkannya
dengan kalimat atau kata-kata sendiri dengan tetap menyebutkan sumber ide atau
gagasan tersebut. Kemampuan melakukan parafrase adalah ketrampilan penting yang
harus dikuasai penulis (dosen/mahasiswa) karena parafrase lebih baik dibandingkan
mengutip penggalan kalimat. Parafrase juga membantu mahasiswa mengontrol
kecenderungan untuk terlalu banyak mengutip serta menata proses pemikiran agar
lebih sistemik.Secara khusus parafrase mengandung tiga pengertian:
(1). Mengungkapkan ide atau informasi esensial dari orang lain dan menyajikannya
dalam bentuk baru.
(2). Cara yang absah (ketika disertai dengan dokumentasi yang akurat) untuk
meminjam ide dari sebuah sumber.
(3). Pernyataan kembali yang lebih rinci, ringkas dan fokus dibandingkan rangkuman
yang dibuat oleh pemilik ide aslinya, karena parafrase difokuskan pada ide atau
gagasan yang penting bagi tulisan yang sedang dibuat.
2). Teknik parafrase
Parafrase menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang dibacanya
melalui pengungkapan dengan kata-katanya sendiri, melakukan parafrase adalah lebih
dari sekedar merangkum ( summary) gagasan atau ide dari penulis lain. Mengubah
beberapa kata adalah melakukan editing, bukan melakukan parafrase.Tahap parafrase
adalah sebagai berikut:
(1). Baca dan baca kembali bagian kalimat dari sumber asli yang hendak dikutip agar
sungguh dipahami artinya.
(2). Kesampingkan/jangan dilihat dengan cara menutup buku/artikel yang
mengandung bagian kalimat dari sumber asli dan tulislah kalimat atau kata-kata
sendiri dalam sebuah kartu catatan.
(3) Ubah penghubung kalimat (misalnya, penggunaan ’tetapi’, ’di pihak lain’,
’sementara’, ’sama halnya’, ’seperti halnya’, ’baik..maupun’ dan sebagainya)
yang terdiri dari dua frasa yang mengungkapkan perbandingan atau kontras.
(4). Ubah bentuk kata atau kalimat dari pasif ke aktif atau sebaliknya dan ubah
kalimat melalui penggunaan sinonim atau persamaan kata
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 21/64
;:
(5). Buat catatan ringkas di bawah parafrase yang dibuat sebagai pengingat
bagaimana anda telah membayangkan materi yang dikutip. Di atas kartu catatan,
tulislah kata-kata kunci untuk menunjukkan pokok masalah dari parafrase anda.
(6). Bandingkan susunan kalimat yang dibuat dengan susunan kalimat aslinya untuk
memastikan bahwa versi kalimat yang dibuat telah secara akurat mengungkapkan
semua informasi penting dalam bentuk yang baru.
(7). Catat asal sumber (termasuk halaman) dalam kartu catatan anda sehingga dapat
menemukan kembali secara mudah jika diputuskan untuk menggunakan ke
dalam tulisan yang sedang dibuat.
3). Contoh plagiarisme akibat kesalahan parafrase
Misalnya diputuskan untuk memasukkan gagasan berikut dalam sebuah esai atau
tulisan.
Materi asli:
Hakikat ketidakpuasan kerja industri atau klerikal tidak lagi diperselisihkan.
Banyak karyawan dewasa ini lebih menyukai tingkat keterlibatan yang lebih besar
dalam pekerjaan mereka daripada yang diduga sebelumnya. Banyak dari mereka yang
semakin menginginkan pengaturan diri sendiri dan kesempatan untuk memberikan
kontribusi yang lebih besar terhadap organisasi. (Schuler, Dowling dan Smart, 1988, p. 17)
(1). Plagiarisme karena tidak memberikan pengakuan kepada pemilik ide asli.
Contoh:
Hakikat kerja industri/klerikal adalah tidak memuaskan. Karyawan
menginginkan lebih banyak keterlibatan dalam pekerjaan mereka, lebih banyak
mengatur diri sendiri, dan kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap organisasi mereka.
Perhatikan contoh diatas:
Teks tersebut adalah plagiarisme karena menggunakan gagasan dan banyak kata-kata
dari penulis lain tanpa menyebut sumbernya. Secara tidak langsung penulis
menyatakan bahwa gagasan dan kata-kata tersebut adalah milik penulis sendiri.
Cara menghindari kesalahan seperti ini adalah dengan mengutip keseluruhan kata
dan menyebutkan sumbernya secara benar. Solusi yang lain adalah melakukan
parafrase dari bagian yang dikutip dan menyebutkan sumber rujukan.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 22/64
;9
(2). Plagiarisme karena parafrase yang tidak diperbolehkan, meskipun kutipan
berikut memberi pengakuan terhadap sumber dengan menyebutkan sumber
aslinya, namun karena hampir identik dengan sumber aslinya maka ini bukan
gaya parafrase yang dapat diterima.
Contoh:
Tidak lagi diperselisihkan bahwa hakikat kerja industrial atau klerikal adalah
tidak memuaskan. Karyawan menginginkan lebih banyak keterlibatan, lebih
mengharapkan mengatur diri sendiri, dan kesempatan untuk memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap organisasi mereka. (Schuler, Dowling dan Smart, 1988, p.
17)
(3). Plagiarisme karena parafrase yang dipadukan dengan kutipan, mahasiswa
menggunakan perpaduan atau gabungan antara kutipan dan parafrase untuk
memasukkan gagasan pengarang asli dalam tulisannya.
Contoh:
Schuler, Dowling dan Smart (1988 p. 17) menegaskan bahwa ”hakikat
ketidakpuasaan kerja industri atau klerikal tidak lagi diperselisihkan”. Para buruh,
menurut mereka, menginginkan partisipasi yang lebih besar dan pengaturan diri
sendiri dalam rangka memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadaporganisasi.
Penting:
Dalam melakukan parafrase diperbolehkan memasukkan kata-kata kunci dari sumber
asli misalnya, ketidakpuasan (dissatisfying ), pengaturan diri sendiri (control ), dan
organisasi (organisation), sepanjang sumber dari gagasan tersebut dicantumkan.
4). Menghindar dari plagiarisme karena parafrase
Menghindari plagiarisme karena kesalahan parafrase dapat dilakukan dengan
mencermati dua langkah berikut yaitu:
(1). Tunjukkan, dengan menggunakan tanda kutipan dan/atau identasi ketika anda
mengutip sumber secara langsung. Sebutkan sumbernya secara jelas.
(2). Lakukan parafrase dengan menggunakan kata-kata anda sendiri, tunjukkan
bahwa anda memahami konsep yang terkait. Sebutkan sumbernya secara jelas.
2.4. Kemiripan ( Similarity) dan Plagiarisme
Menggunakan berbagai software online terbaru yang banyak beredar di internet,
sebuah tulisan dapat diketahui tingkat kemiripannya dengan tulisan lain yang datanya
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 23/64
;=
lebih dahulu ada dalam data base alat tersebut. Pada prinsipnya, proses tes kemiripan
( similarity test ) adalah sebuah kegiatan mencocokan antara bagian-bagian tulisan
yang diunggah dengan bagian-bagian tulisan yang telah lebih dulu diunggah oleh
penulis lain. Tes kemiripan akan memperlihatkan dua level kemiripan yaitu:
1. Kemiripan total yaitu kemiripan antara tulisan yang diunggah dengan
keseluruhan tulisan lain yang telah lebih dahulu diunggah.
2.
Kemiripan parsial yaitu kemiripan antara tulisan yang diunggah dengan satu
tulisan lain yang telah lebih dahulu diunggah.
Hasil tes kemiripan dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagian-bagian
tulisan yang mungkin mengandung plagiarisme namun tes kemiripan itu sendiri tidak
dapat menunjukkan plagiarisme. Hasil dari tes kemiripan harus ditindaklanjuti dengan
beberapa langkah tertentu agar dapat sampai pada kesimpulan terjadi atau tidak
terjadinya plagiarisme.
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana menggunakan software online
turnitin.com untuk melakukan tes kemiripan dan alat ini menghasilkan file PDF yang
menunjukkan kemiripan antara tulisan yang diunggah dengan tulisan lain yang telah
lebih dahulu diunggah melalui citra tulisan yang diberi blocking warna berbeda
(seperti di stabillo). Setiap bagian tulisan yang diberi warna berbeda menunjukkan
bahwa bagian tulisan tersebut adalah mirip atau sama dengan bagian tulisan milik
orang lain yang telah terlebih dahulu diunggah ke internet. Alat turnitin.com juga
memperlihatkan angka-angka yang berurutan pada tulisan, di mana angka-angka
tersebut menunjukkan hyperlink alamat domain web di mana tulisan yang mirip
tersebut berada. Keberadaan plagiarisme dalam sebuah tulisan dapat dihindarkan
apabila penulis menindaklanjuti hasil tes kemiripan dengan langkah-langkah
sistematis berikut:
1.
Cek level kemiripan, apakah terjadi pada level tulisan utuh, bab, paragraf,
kalimat atau kata?
2. Cek sifat khusus dari kata/kalimat yang mirip tersebut, apabila kata yang
mirip/sama bersifat khusus maka sumber harus disebutkan.
3. Cek teknik pengacuan, pengutipan dan parafrase yang digunakan, apakah telah
sesuai dengan teknik yang benar?
4.
Cek apakah semua acuan/kutipan telah disebutkan dalam referensi?
Secara terperinci, langkah-langkah tindaklanjut terhadap hasil tes kemiripan
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 24/64
;>
Tabel 2.1. Langkah-langkah Tindaklanjut Terhadap Hasil Tes KemiripanPenanganan
No KemiripanYa Tidak
Apakah kemiripan terhadap satu penulis atau tulisan terjadi pada level:
a.
Tulisan utuh? Stop, pasti plagiarisme!
b. Bab? Stop, pasti plagiarisme!
c. Paragraf? Stop, pasti plagiarisme!
d. Kalimat? Lanjutkan ke pertanyaan 2
1
e. Kata? Lanjutkan ke pertanyaan 2
Apakah kata atau kalimat yang mirip itu adalah:
a. Kata umum (Common word )?Lanjut
Apakah sumber
disebutkan?
b.
Kalimat umum (Common sentence)?
Lanjut Apakah sumberdisebutkan?
2
c. Pengetahuan umum (Common
knowledge)?Lanjut
Apakah sumber
disebutkan?
Apakah kata/kalimat yang bukan common word/sentence/knowledge namun telah
disebutkan sumbernya telah menggunakan teknik pengacuan/citasi yang benar?
a. Teknik acuan Harvard Style? Lanjut
b. Teknik mengutip
1) Mengutip apa adanya?
2) Elipsis?
3)
Kutipan Khusus?
4) Interpolasi?
(1) Sic
(2) Komentar
(3) Anteseden
Lanjut3
c. Teknik Parafrase?Lanjut
Perbaiki teknik
Acuan/Mengutip/Parafrase
sesuai dengan Buku
Pedoman Penulisan Artikel
Ilmiah FE UNUD 2012.Teknik mengutip dan
paraphrase ada di Bab II,
teknik mengacu ada di Bab
III
Buku Pedoman bisa di
download di Web FE
UNUD
4Apakah semua acuan telah disebutkan
dalam referensi?
Aman dari
plagiarisme
Cantumkan sumber yang
diacu/dikutip/diparafrase di
referensi
Sumber: Dari berbagai sumber
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 25/64
;?
BAB III
GAYA PENULISAN
3.1. Pedoman Umum
Pedoman umum penulisan publikasi ilmiah yang digunakan di lingkungan FE
UNUD mengacu kepada format internasional dari UNESCO sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Dirjen Dikti No 49/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman
Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Gaya pengutipan, pengacuan dan referensi yang
tidak diatur dalam peraturan tersebut menggunakan gaya yang umum digunakan
dalam berbagai publikasi ilmiah dari rumpun ilmu sosial yaitu gaya pengutipan
Harvard style. Pedoman penulisan wajib dipahami dan ditaati oleh penulis yang akanmempublikasikan artikel ilmiahnya pada jurnal-jurnal di lingkungan FE UNUD.
Ketentuan umum yang berlaku bagi artikel yang akan dimuat di jurnal-jurnal
FE UNUD adalah sebagai berikut:
1). Artikel adalah karya ilmiahhasil penelitian atau penelitian konseptual di bidang
Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi yang belum pernah
diterbitkan dalam jurnal, prosiding atau penerbitan lain dan penulis adalah pihak
yang bertanggungjawab terhadap hal ini dengan menuliskan Surat Pernyataan
bermaterai. (Lampiran I).
2). Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah dipaparkan
secara naratif (hindari penomoran kecuali terpaksa).
3). Artikel akan ditelaah oleh redaktur untuk kesesuaian format, penerimaan maupun
penolakan pemuatan artikel akan diberitahukan kepada penulis dan penulis
artikel berkesempatan melakukan revisi berdasarkan catatan dari redaktur.
4). Manuskrip yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah menjadi hak milik jurnal
sehingga hanya pengelola jurnal yang berhak menerbitkan manuskrip tersebut
dalam berbagai bentuk untuk tujuan ilmiah.
5). Jumlah halaman antara 15-20 halaman dengan margin atas/bawah/kiri/kanan
berurutan: 4/3/4/3 cm, satu kolom dengan jarak 2 spasi menggunakan huruf
Times New Roman.Paragraf diberi first line 1 cm sementara antar paragraf tidak
diberi spasi ganda, istilah yang bukan kata dalam bahasa Indonesia dicetak
miring dan satuan ukuran menggunakan International Unit System (IUS).
6). Artikel yang diserahkan kepada redaktur harus disertai soft copy.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 26/64
;@
Sesuai dengan format yang diamanatkan oleh Dikti maka publikasi ilmiah dapat
dibagi dalam tiga (3) bagian yaitu bagian pembuka artikel, bagian utama artikel dan
Referensi.
Bagian-bagian Artikel Ilmiah
Judul
Identitas Penulis (Nama, Lembaga Afiliasi dan e-mail)
Abstrak
1. Bagian Pembuka
Kata Kunci
Pendahuluan
Metode
Hasil dan Pembahasan
2. Bagian Utama
Simpulan dan Saran
3. Referensi
Ucapan terimakasih dapat ditampilkan dalam sub-bab tersendiri setelah
referensi sebagaimana umumnya jurnal ilmiah internasional. Ucapan terimakasih
berupa ucapan kepada pihak yang membantu seperti pemberi dana, bahan dan sarana
penelitian, sponsor serta pembimbing. Semua nama yang tercantum dalam ucapan
terimakasih harus sudah dikonfirmasi oleh penulis. Ucapan terimakasih diungkapkan
secara wajar, tidak berlebihan dan lugas.
3.2. Bagian Pembuka Artikel
3.2.1. Judul
Judul dibuat sederhana,spesifik, lugas mencerminkan isi artikel dan menarik.
Judul merupakan pernyataan ringkas tentang topik dan diusahakan menyebutkan
variabel atau isu teoretis yang diteliti. Judul maksimal 12 kata dalam bahasa Indonesia
dan 10 kata dalam bahasa Inggris. Judul dibuat dengan huruf kapital dengan ukuran
huruf 14pt, bold , center .
Contoh:PENGARUH KEPEMIMPINAN, BONUS PENJUALAN DAN
PELUANG PROMOSI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
3.2.2. Identitas Penulis (Nama, lembaga afiliasi dan media komunikasi penulis)
Nama (para) penulis ditulis lengkap tanpa gelar dan tanpa jabatan. Lembaga
afiliasi adalah lembaga yang secara hukum menaungi penulis saat menulis artikel.
Media komunikasi penulis adalah e-mail (akan dipublikasi) dan no Telp (tidak
dipublikasi). Pada artikel dengan penulis lebih dari satu maka media komunikasi yang
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 27/64
;A
dicantumkan hanya media komunikasi penulis pertama karena komunikasi hanya
dilakukan dengan penulis pertama.Nama penulis ditebalkan (bold), lembaga afiliasi
dan media komunikasi penulistidak ditebalkan. Seluruhnya dibuat dengan huruf
ukuran 12pt, center , 1 spasi, ditulis berderet ke bawah (dalam hal penulis lebih dari 1)
dimulai dari penulis utama.
Contoh:
I Made Sahputra1
Ni Nyoman Nuraini2
1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: [email protected] / telp: +62 81 22 33 44 552Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
3.2.3. Abstrak dan kata kunci
Abstrak adalah rangkuman lengkap tentang artikel.Abstrak memuat persoalan
yang diteliti, subyek penelitian, metode penelitian secara ringkas, temuan penelitian
dan memuat simpulan dan saran penelitian yang penting. Abstrak ditulis dalam dua
bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, ukuran huruf 10pt, spasi 1, indent kiri kanan 0.5
cm, justify. Abstrak ditulis dalam satu paragraf dengan kisaran 75 – 150 kata.Kata
kunci mencerminkan konsep yang dikandung artikel dan membantu peningkatan
keteraksesan artikel. Besar huruf kata kunci adalah 10 pt, cetak miring, huruf kecil, 3
sampai 5 kata, menggunakan kata sesuai thesaurus bidang ilmu dan di tulis satu baris.
Contoh:
ABSTRAK Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia baku dengan ejaan yang disempurnakan
menggunakan huruf Times New Roman ukuran 10 dengan spasi 1 dan panjang teks
antara 75-100 kata. Hindari penulisan singkatan dan rumus matematika di dalam
abstrak. Abstrak memaparkan secara ringkas tentang masalah, tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Setiap kalimat minimal mengandung unsur subyek dan predikat dan dalam
penulisan kalimat pasif maka unsur subyek dan predikat harus jelas dan tidak rancu
dengan unsur keterangan (obyek).
Kata kunci: terdiri dari 3-5 kata, tanpa diakhiri dengan titik
ABSTRACTAbstrak versi Bahasa Inggris ditulis dalam bentuk past tense menggunakan huruf Times
New Roman ukuran 10, spasi 1 dan dengan panjang teks antara 75-100 kata dengan
kalimat yang berpatutan. Kalimat dalam Bahasa Inggris minimal mengandung unsur
subject dan predicate. Object , adverb dan connector dapat digunakan untuk
mempercantik kalimat. Agar lebih komunikatif dan tidak monoton, abstract dapat
ditulis dalam bentuk pasif dan atau aktif.
Keywords: terdiri dari 3-5 kata, tanpa diakhiri dengan titik
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 28/64
<B
3.3. Bagian Utama Artikel
3.3.1. Ketentuan Umum
Bagian utama artikel yang merupakan hasil penelitian (Artikel Hasil Penelitian)
terbagi dalam empat (4) bagian yaitu Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan
Pembahasan serta Simpulan dan Saran. Sementara Artikel Konseptual tidak berisi
metode sehingga terbagi dalam tiga (3) bagian yaitu Pendahuluan, Pembahasan serta
Penutup atau Simpulan dan Saran.
Bagian utama artikel ditulis dengan huruf Times New Roman 12pt, 2 spasi, first
line 1 cm. Mengikuti pola penulisan yang dianjurkan dalam Keputusan Dikti No
49/DIKTI/Kep/2011, artikel sebaiknya tidak dibuat dengan bentuk pembaban seperti
penulisan skripsi yang mencantumkan kerangka teori, pernyataan masalah, kegunaan
penelitian, tinjauan pustaka dan sejenisnya. Pembagian artikel ke dalam sub-sub
bagian menggunakan sub-heading .Judul bab ditulis dengan huruf kapital, bold tanpa
mencantumkan nomor bab. Judul sub-heading dibuat tebal (bold ) dan tanpa
penomoran di depan sub-heading dengan maksimal tiga peringkat sub-heading.
Contoh penulisan Bab:
PENDAHULUAN
Pendahuluan mencakup latar belakang, kajian pustaka dan hasil penelitian
sebelumnya (disarankan acuan primer dan wajib mereferensi artikel dari jurnal yang
dituju). Porsi pendahuluan sekitar 15% dari total artikel.
METODE PENELITIAN
Menerangkan bagaimana data dikumpulkan, sumber data dan cara analisis
data. Bagian ini diuraikan secara naratif dan langsung membahas metode yang
digunakan dan tidak perlu menguraikan teori statistik yang digunakan. Porsi untuk
bagian ini sekitar 10% dari seluruh artikel.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 29/64
<;
Contoh penulisan sub-heading :
Populasi dan Sampel.
Sub-heading yang khusus menjelaskan tentang suatu bagian penelitian dapat
dibuat apabila dirasa perlu menilai hasil penelitian dari sub-heading ini.Sub-heading
juga dapat dibuat tentang instrumen seperti tentang reliabilitas dan validitas
instrument atau prosedur penelitian yang merangkum langkah-langkah pelaksanaan
penelitian seperti pemilihan lokasi penelitian.
Contoh penulisan Bab:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil merupakan bagian artikel yang menguraikan hasil bersih (tanpa proses
analisis data) dan hasil pengujian hipotesis (jika ada). Hasil dapat disajikan dengan
tabel atau grafik untuk memperjelas hasil. Hasil menjelaskan tentang data dan
penerapan statistik terhadap data tersebut. Hasil penelitian yang dirasa penting serta
relevan dinarasikan dengan ringkas dan jangan memasukkan data mentah.
Pembahasan adalah bagian terpenting dari artikel ilmiah. Tujuan pembahasan
adalah menjawab masalah penelitian, menafsirkan temuan, mengintegrasikan temuan
ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada dan menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yang sudah ada. Bagian hasil dan pembahsan mencakup sekitar
70% dari keseluruhan isi artikel.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan memuat jawaban atas pertanyaan penelitian. Saran-saran mengacu
pada hasil penelitian dan ditujukan untuk penelitian selanjutnya. Seluruhnya ditulis
dalam bentuk esai dan bukan dalam bentuk numerikal. Porsi untuk bagian ini sekitar
5% dari seluruh artikel
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 30/64
<<
3.3.2.Persamaan, Tabel, dan Gambar
Persamaan ditulis tersendiri dan tidak diletakkan di dalam kalimat, persamaan
diletakkan dengan posisi di tengah (center ), diberi nomor berurutan di sebelah
kanannya. Jika persamaan terlalu panjang maka dapat digunakan pemotongan
( splitting). Persamaan ditulis dengan menggunakan Microsoft Word Equation.
Tabel dan gambar dibuat sedemikian rupa sehingga ukuran tabel dan gambar
tidak terlalu kecil namun juga tidak melebihi satu halaman dan diusahakan agar
gambar hanya dalam dua warna (hitam-putih).Tabel dan gambar diberi judul dengan
penomoran yang berurutan dimana judul tabel diletakkan di atas tabel sedangkan
judul gambar diletakkan di bawah gambar. Judul tabel maupun gambar ditebalkan
(bold ) dengan menggunakan huruf besar di awal kata.
Gambar dan tabel harus mencantumkan rujukannya, apabila tabel dan gambar
merupakan hasil primer maka disebut sebagai hasil penelitian dan disebutkan
tahunnya. Rujukan ini disebutkan dengan kata “Sumber:” yang diletakkan di bagian
kiri bawah dari tabel dan gambar.
Tabel dibuat tanpa menampilkan garis kolom sedangkan garis baris pada tabel
hanya ditampilkan untuk memisahkan judul keterangan tabel dan mengakhiri isi tabel.
Ukuran huruf tabel adalah 10pt sedangkan ukuran huruf gambar menyesuaikan
dengan kejelasan informasi yang dikandung oleh gambar tersebut.
Contoh Persamaan:
…………………………………………………………………….. (1)
1232 4 …………………………………………………………..(2)
Contoh Tabel:
Tabel 1.
Jumlah Tenaga Kerja Hotel Berbintang
Tahun Jumlah Tenaga Kerja
2005 2.364
2006 2.364
2007 2.221
2008 2.221
Sumber: Denpasar dalam Angka 2009
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 31/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 32/64
<9
1). Nama penulis disebutkan secara lengkap dengan terlebih dahulu menyebutkan
nama keluarga, dipisahkan dengan tanda baca koma dan dilanjutkan dengan nama
lainnya. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan, gelar keturunan masih dapat dipakai.
2). Bagian setelah nama penulis adalah tahun penerbitan artikel atau buku.
3). Bagian setelah tahun penerbitan adalah judul buku atau judul artikel.
4). Untuk buku, judul buku disebutkan secara lengkap termasuk judul tambahannya
dan cetakan ke berapa dan ditulis miring (italic). Buku yang terdiri dari dua jilid
atau lebih, angka jilidnya ditempatkan sesudah judul dan dipisahkan oleh tanda
titik.Setelah judul buku adalah bagian yang menerangkan tempat buku
diterbitkan dan nama penerbit.
5). Untuk artikel dari jurnal, judul artikel ditulis tegak sedangkan nama jurnal ditulis
miring disertai dengan keterangan tentang volume dan nomor penerbitan jurnal
serta diakhiri dengan nomor halaman artikel.
6). Skripsi, Tesis atau Disertasi yang belum diterbitkan diperlakukan sebagai artikel
dalam jurnal, dengan menyebutkannya sebagai hasil penelitian yang belum
dipublikasi dengan seizin penulis asli. Makalah yang telah diterima untuk
publikasi tetapi belum diterbitkan dapat dirujuk dengan perkataan “in press”.
Contoh penulisan referensi dari buku:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:Rineka Cipta.
Contoh penulisan referensi dengan dua atau lebih penulis:
Oliver. Robert T.dan Rupert L. Cortright. 1958. New Training for Effective Speech.
New York: Henry Holt and Company, Inc.
Penting diperhatikan:
Urutan nama penulis sesuai dengan yang tercantum pada halaman judul buku. Nama
penulis kedua, ketiga dan seterusnya tidak dibalikkan
Contoh penulisan referensi dari buku terjemahan:
Ary, D., Jacobs, L.C. dan Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Contoh penulisan referensi dari artikel jurnal dan majalah:
Beckhard, R. dan G.W. Dyer. 1983. Managing continuing in the family-owned firm,
Organizational Dynamic. Vol 11: Hal. 5-12
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 33/64
<=
Contoh penulisan referensi dari buku yang diterbitkan oleh lembaga/komisi:
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2010. Teknik Pengenalan Koruptor dan Kolusi.
Jakarta: Dewan Pers.
Contoh penulisan referensi dari Himpunan, Bunga Rampai atau Antologi:
Aydogan, Ismail. 2005. Culture and Favoritism. Nepotism Antology. Ankara: The
New Rise.
Contoh penulisan referensi dari koran atau harian:
Arjawa, Suka. 2011. Peluang Kerja di Australia bagi SDM Pariwisata. Bali Post 5
April 2007.
Contoh penulisan referensi dari tulisan/berita koran tanpa nama penulis:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Pekerja Kelas Bawah Lebih Mandiri dalam Mengelola Keuangan, hlm. 3
Contoh penulisan referensi dari makalah seminar, lokakarya, atau penataran:
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam Seminar
Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Universitas
Lambungmangkurat, Banjarmasin, 9-11 Agustus.
Contoh penulisan referensi dari Internet:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List , (Online), ( [email protected]), diakses 22
November 1995).
Penting diperhatikan:
Artikel dari Web/blog/forum diskusi on line mengikuti pola:Nama Penulis. TanggalUpload. Judul Artikel. Alamat (http://....html). Tanggal akses.
Contoh penulisan referensi dari e-mail pribadi:
Dewi, F.K.S. ([email protected]).14 Februari 2010. Artikel untuk JBI . E-mail
kepada Redaksi JBI ([email protected]).
Perhatikan contoh di atas:
Mengikuti pola Nama Penulis. Alamat e-mail Penulis. Tanggal diterimanya e-mail.
Judul Artikel. Nama Penerima E-mail. Alamat e-mail Penerima
Contoh penulisan referensi dari Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional
Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi
Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi.Thesis tidak diterbitkan.
Malang: PPS IKIP MALANG
Contoh penulisan referensi dari dokumen resmi:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian. Jakarta: Depdikbud. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2
tentang Sistem Pendidikan Nasional . 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 34/64
<>
BAB IV
KIAT MERINGKAS NASKAH DARI HASIL PENELITIAN
(SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI) KE BENTUK ARTIKEL ILMIAH
4.1. Pedoman Penulisan Naskah Jurnal di Lingkungan FE Unud
Ketentuan umum dan gaya penulisan yang digunakan pada jurnal di lingkungan
FE Unud, mengacu pada format dari Unesco seperti yang diamanatkan dalam
Peraturan Dirjen Dikti No. 49/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah. Pembahasan mengenai gaya penulisan telah disampaikan pada bab
sebelumnya. Bagian ini khusus membahas tentang teknik meringkas hasil penelitian
mahasiswa agar menjadi format artikel ilmiah. Hasil penelitian yang diringkas dapat
berasal dari skripsi, tesis, dan disertasi.
4.2. Bagian Pembuka Artikel
4.2.1. Judul
Judul naskah yang dibuat hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti
berikut.
1). Spesifik, dan mencerminkan isi artikel.
Judul harus spesifik, dan mencerminkan isi artikel (Sevilla dkk, 1993) dimana
secara eksplisit maupun implisit mencerminkan masalah penelitian (research problem). Dengan membaca judul, pembaca akan segera dapat memutuskan apakah
perlu atau tidak membaca laporan/tulisan tersebut lebih lanjut (Marzuki, 1989).
Masalah penelitian yang berbeda akan membutuhkan cara penyelesaian yang berbeda
sehingga menggunakan variabel yang berbeda dan akan melahirkan judul yang
berbeda. Perbedaan juga dapat timbul karena wilayah (tempat) penelitianyang
berbeda walaupun masalah penelitiannya sama. Perbedaan wilayah
penelitianmembutuhkan cara pemecahan masalah yang berbeda dan berkonsekuensiterhadap penggunaan variabel serta judul penelitian yang berbeda.
Contoh masalah penelitian adalah menurunnya kinerja karyawan di suatu
institusi. Seandainya terdapat dua atau lebih institusi menghadapi masalah penelitian
yang sama, dapat dipastikan bahwa penyebabnya pasti berbeda sehingga judul yang
dihasilkan dari masalah penelitiantersebut akan berbeda. Masalah penelitianyang
dihadapi peneliti akan berbeda baik menurut jurusan, maupun konsentrasi.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 35/64
<?
2). Menunjukkan hakekat obyek, metode dan wilayah penelitian
Fungsi pokok judul adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai hakekat
obyek penelitian, metode dan wilayah yang digunakan (Marzuki, 1989). Obyek
penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Metode secara implisit tersirat pada
tingkat eksplanasi dari penelitian yang dilakukan, apakah deskriptif, komparatif, atau
asosiatif. Jika peneliti melakukan penelitian dengan tingkat eksplanasi asosiatif, maka
masalah penelitiannya mencerminkan persoalan pada dependen variabel yang diteliti
dan memuat variabel-variabel dan hubungan antar variabel jika tingkat eksplanasinya
asosiatif (Sugiono, 2003).Wilayah menjelaskan tempat penelitian dilakukan.
3). Maksimal 12 kata (Bahasa Indonesia), dan 10 kata (Bahasa Inggris)
Jika judul skripsi, tesis, atau disertasi yang akan diringkas ternyata melebihi 12kata dalam bahasa Indonesia atau melebihi 10 kata dalam bahasa Inggris, maka judul
harus diringkas tanpa merubah esensi judul. Jika dalam meringkas judul artikel
menghadapi kendala jumlah kata yang terlalu banyak sehingga tidak dapat
memasukkan semua kriteria yaitu obyek, metode dan wilayah penelitian maka yang
paling mungkin tidak dimunculkan adalah wilayah penelitian seperti desa, kecamatan,
kabupaten, atau provinsi, namun dalam bahasan di artikel tetap harus ada penjelasan
tentang dimana wilayah penelitian dilakukan.
Contoh meringkas judul:
Analisis Economic of Scale Dan Efisiensi Produksi Industri Genteng Tanah Liat
Di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
(Studi Kasus Di Desa Nyitdah Dan Desa Pejaten)
Perhatikan contoh judul di atas:
Judul tersebut terlalu panjang dan dapat disesuaikanmenjadi:
Analisis Economic of ScaleDan Efisiensi Produksi Industri Genteng Tanah Liat.
4). Menunjukkan tingkat eksplanasi artikel
Tingkat eksplanasi artikel bisa berada pada tingkat Deskriptif, Komparatif,
maupun Asosiatif dan tingkat eksplanasi ini harus tercermin pada judul artikel.
Mengambil beberapa contoh judul yang berasal dari tulisan tesis mahasiswa, berikut
adalah beberapa contoh judul berdasarkan tingkat eksplanasinya (Sugiono, 2003).
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 36/64
<@
(1). Tingkat Eksplanasi Deskriptif
a). Kajian Sektor Potensial di Kabupaten Badung.
b). Kinerja Pemungutan, Potensi, dan Proyeksi Pajak Hotel dan Restoran di
Kabupaten Gianyar.
(2). Tingkat Eksplanasi Komparatif
a). Studi Komparasi Kinerja Karyawan BUMD dan PNS Di Kabupaten
Badung.
b). Studi Perbandingan Loyalitas Terhadap Merk Tertentu Pada Konsumen
Laki-laki dan Perempuan di Kabupaten Tabanan
(3). Tingkat Eksplanasi Asosiatif
a). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Pada Keberdayaan Perempuan
Bali Dalam Jabatan Eselon di Kota Denpasar
b). Hubungan Promosi Penjualan Melalui Personal Selling Dengan
Permintaan Produk Perusahaan ABC di Provinsi Bali
c). Pengaruh Rasio Keuangan dan Struktur Kepemilikan Pada Keputusan
Pembayaran Deviden di Bursa Efek Indonesia
d). Pengaruh Modal Intelektual Pada Kinerja Pasar Perusahaan Sektor
Keuangan di Bursa Efek Indonesia
4.2.2. Nama para penulis, lembaga afiliasidan media komunikasi penulis
Disesuaikan dengan penjelasan dalam Bab III dan tidak perlu diringkas.
4.2.3. Abstrak dan Kata Kunci (keywords)
Abstrak ditulis secara ringkas dan padat serta mencerminkan keseluruhan isi
tulisan. Abstrak memuat masalah penelitian berupa kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Sebagai contoh diharapkan kinerja pegawai mengalami kenaikan, namun
kenyataannya malah sebaliknya. Contoh lain misalnya target produksi atau penjualantidak tercapai, semangat kerja pegawai terus menurun, tingkat pengangguran semakin
tinggi, kemiskinan semakin meluas, dan sebagainya.
Semua contoh tersebut merupakan masalah penelitian yang menjadi dasar
penelitiandilakukan, hal ini berarti di dalam abstrak minimal menjelaskan tentang
adanya kesenjangan informasi tentang sesuatu dan bahwa informasi tersebut sangat
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan isu atau masalah penelitian
tersebut maka di dalam abstrak dapat dirumuskan tujuan dan metode penelitian yang
digunakan. Penjelasan tentang metode penelitian di dalam abstrak cukup
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 37/64
<A
menyebutkan tentang lokasi penelitian, responden/sampel penelitian, teknik sampling,
serta teknik analisis data.
Kata kunci yang dimasukkan dapat berupa teori dasar, variabel-variabel
penelitian, seperti variabel dependen, independen, atau responden penelitian.
4.3. Bagian Utama Naskah
Bagian utama naskah menguraikan pendahuluan, metode penelitian, serta hasil
dan pembahasan.
4.3.1. Pendahuluan
Seperti yang disampaikan oleh Effendy (2012), pendahuluan harus
mencerminkan wawasan penulis tentang permasalahan yang diteliti dan yang ditulis,
sehingga secara implisit maupun eksplisit menyampaikan pemecahan masalah yang
akan dilakukan atau diajukan oleh peneliti. Di awal bagian pendahuluan, penulis
dapat memberikan uraian yang menjelaskan garis besar logika penelitian dan alasan
penelitian sementara pada bagian akhir pendahuluan perlu dinyatakan secara eksplisit
definisi variabel dan hipotesis penelitian yang kemudian diikuti dengan tujuan
penelitian.
Bagian pendahuluan menguraikan duahal yaitu latar belakang dan kajian
kepustakaan. Berbeda dengan skripsi/tesis/disertasi yang memisahkan kedua hal
inidalam bab yang terpisah, maka pada penulisan artikel, kedua hal ini diuraikan
dalam satu bagian. Latar belakang membahas tentang pentingnya topik atau riset
tersebut dilakukan (alasan penelitian). Pemahaman tentang pentingnya topik tersebut
dapat diperoleh melalui kepustakaan yang dibaca atau yang diacu. Setelah selesai
membahas tentang pentingnya topik penelitian, uraian dalam pendahuluan dilanjutkan
dengan penyampaian permasalahan/isu yang menjadi fokus penelitian. Kajian
kepustakaan yang dibahas secara ringkas dalam pendahuluan meliputi teori-teori yang
digunakan serta hasil-hasil penelitian yang mendukung.
Hasil penelitian yang mendukung dapat bersumber dari jurnal nasional maupun
jurnal internasional. Penelitian sebelumnya tidak perlu diulas secara lengkap dan
terperinci karena diasumsikan pembaca jurnal ilmiah telah memiliki pengetahuan
yang cukup pada bidang ilmu tersebut sehingga tidak memerlukan penjelasan panjang
lebar. Penelitian sebelumnya lebih difungsikan sebagai pemberi gambaran atau
sejarah tentang konteks penelitian. Dengan demikian pendahuluan akan memuatsebagian besar dari pustaka yang ada dalam referensi.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 38/64
:B
Selain latar belakang dan kajian pustaka, pendahuluan juga dapat memuat
harapan dari hasil penelitian dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai kaitan penelitian dengan penelitian-penelitian
sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan uraian tentang hipotesis,desain
penelitian dan implikasi teoretis penelitian dan barulah pada bagian akhir
pendahuluan diuraikan tujuan penelitian.
4.3.2. Metode penelitian
Bagian ini menjelaskan pelaksanaan penelitian dan diharapkan dapat membuat
pembaca mengevaluasi ketepatan metode, reliabilitas, dan validitas hasil penelitian
serta memungkinkan peneliti lain mereplikasi penelitian. Penjelasan tentang metode
dapat dibagi dalam beberapa sub-bagian yang diberi judul tersendiri. Hal-hal pentingyang biasanya dibuat dalam sub-bagian tersendiri adalah deskripsi tentang populasi
dan sampel, instrumen dan dan prosedur penelitian.
Bagian metode penelitian menguraikan tentang beberapa hal yaitu:
1). Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dapat berupa wilayah makro atau wilayah regional seperti
desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun nasional Indonesia, dan juga dapat
berupa lokasi penelitian mikro seperti perusahaan, lembaga pemerintah, kumpulan
dari beberapa perusahaan swasta maupun Perusahaan Negara. Alasan ilmiah
pemilihan lokasi penelitian harus disampaikan dan bukan alasan yang bernuansa
subyektif. Alasan ilmiah dapat dihubungkan dengan isu atau masalah penelitian yang
melandasi penelitian dilakukan di lokasi tersebut.
2). Sumber data
Sumber data secara umum ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Peneliti dapat menggunakan hanya satu sumber data atau kedua-duanya
untuk menjawab tujuan penelitian. Jika masih memungkinkan, perlu juga
disampaikan secara singkat contoh data sesuai dengan sumber yang digunakan.
3). Populasi, sampel, metode pengambilan sampel
Naskah harus menjelaskan populasi, jumlah sampel dan metode penentuan
sampel. Populasi tidak hanya orang tetapi segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian untuk diteliti (Kuncoro, 2003). Cara menentukan jumlah sampel yang
digunakan harus disampaikan seperti juga metode penentuan sampel. Sebutkan
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 39/64
:;
metode penentuan sampel yang digunakan untuk kemudian diklasifikasikan apakah
tergolong random sampling atau non random sampling (Sekaran & Bougie, 2009).
4). Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen tertentu untuk mengumpulkan data biasanya digunakan pada
penelitian dengan metode survei dengan jumlah sampel yang relatif banyak. Bagian
ini perlu menjelaskan secara singkat tentang instrumen yang digunakan dan uji
validitas serta reliabilitas yang telah dilakukan. Nilai-nilai statistik uji validitas dan
reliabilitas hendaknya disampaikan secara singkat.
Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan harus diberikan
penjelasan secara singkat namun memadai. Umumnya teknik pengumpulan data ada
empat yaitu metode observasi, angket/kuesioner, wawancara/interview, dan indepth
interview (wawancara mendalam).
5). Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat
eksplanasi dari tujuan penelitian. Tiga teknik analisis data yang sesuai dengan tingkat
eksplanasi dari tujuan penelitiannya adalah teknik statistik deskriptif, komparatif, dan
asosiatif. Naskah boleh menggunakan satu atau lebih teknik statistik semasih sesuai
dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data juga perlu disesuaikan dengan derajat
kelulusan mahasiswa, seperti S1, S2, dan S3 dimana semakin tinggi derajat kelulusan,
maka seyogyanya teknik analisis data yang digunakan semakin luas dan mendalam.
4.3.3. Hasil dan pembahasan
Hasil penelitian diarahkan untuk menjawab tujuan penelitian, sehingga nilai-
nilai statistik yang diungkap dalam hasil penelitian diarahkan untuk menjawab tujuan
penelitian dansesuai dengan kuantitas dari tujuan penelitian. Jika terdapat tiga tujuan
penelitian, maka paling sedikit harus ada tiga nilai-nilai statistik yang dikutip dandimasukkan ke dalam tulisan/naskah. Hasil statistik yang ditujukan bukan untuk
mencapai tujuan penelitian juga dapat diungkapkan apabila hasil statistik itu
memperkuat analisis. Sebagai contoh jika penulis menganalisis hubungan kualitas
SDM dilihat dari tingkat pendidikan dan pengalaman dengan produktivitas, maka
dapat dianalisis secara deskriptif melalui hasil statistik deskriptif tentang kondisi
variabel pendidikan dan pengalaman responden.
Penjelasan hasil statistik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk
penyajian data seperti grafik, tabel, maupun diagram.Pembahasan tentang variabel
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 40/64
:<
yang tercantum dalam tabel/grafik maupun diagram dilakukan dengan cara
menginterpretasikannya dan bukan dengan menyebutkan lagi angka-angka yang ada
dalam tabel/grafik/diagram. Pada dasarnya, yang harus dilakukan peneliti dalam
menginterpretasi adalah dengan melihat kecenderungan data tersebut, atau jika
memungkinkan dapat juga membandingkan dengan data lain yang bersifat lebih
umum/makro.
Contoh Tabel:
Tabel 1.Distribusi Responden Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Tahun 2011
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
1 SD 150 15,00
2 SLTP 200 20,003 SLTA 300 30,004 PT 350 35,00
5 Total 1000 100,00
Sumber: Data Hipotetis, 2011
Contoh interpretasi tabel yang buruk:
Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa responden yang
berpendidikan SD sekitar 15 persen yaitu sebanyak 150 orang, dan yang
berpendidikan SLTP sebanyak 200 orang, dan seterusnya…
Perhatikan contoh interpretasi di atas:
Penulis sebaiknya tidak menganalisis seperti contoh diatas, yaitu seluruhnya
mengulangi menyebut data yang ada dalam tabel. Penulis cukup menyebutkan satu
titik datadengan maksud memberi penekanan terhadap analisis yang dilakukan,
misalnya data yang paling rendah atau paling tinggi.
Contoh interpretasi tabel yang baik:
Data Tabel 1 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan yang lebih
tinggi semakin meningkat persentasenya, hal ini dapat dimengerti karena pekerjaan/tugas di lembaga ini yang membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi,
lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan pekerjaan/tugas yang membutuhkan
pendidikan yang lebih rendah.
Perhatikan contoh interpretasi di atas:
Analisis dilakukan terhadap data dengan melihat kecenderungan datanya, atau
membandingkan data dalam tabel dengan kondisi atau keadaan lain di luar data yangdianalisis. Yang perlu diperhatikan adalah jika membandingkan suatu data dengan
data lainnya, maka sebaiknya yang dibandingkan adalah persentasenya dan bukan
data absolut. Misalnya membandingkan angkatan kerja satu daerah dengan daerahlainnya, maka yang dibandingkan adalah data persentasenya, bukan absolutnya.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 41/64
::
Setelah seluruh hasil penelitian diungkapkan maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pembahasan terhadap hasil tersebut. Pembahasan pada dasarnya adalah
evaluasi dan penafsiran terhadap hasil penelitian terutama berkaitan dengan hipotesis
yang dikemukakan. Setiap pernyataan dalam pembahasan diusahakan menambah
pemahaman pembaca tentang masalah yang sedang dibahas dan karena itu
pengulangan pernyataan sangat tidak dianjurkan.
Awali pembahasan dengan pernyataan yang mendukung atau menolak
hipotesis.Langkah kedua adalah menghubungkan hasil penelitian, seperti kondisi
hubungan antar variabel penelitian, dengan teori-teori yang relevan. Jelaskan apakah
hasil penelitian sesuai atau tidak sesuai dengan teori dan apa penjelasan di balik
fenomena tersebut. Uraian selanjutnya membahas persamaan atau perbedaan hasil
penelitiandengan hasil penelitian sebelumnya. Uraian ini dilakukan dengan
membandingkan hasil penelitian dengan hasil penelitian sejenis yang relevan. Secara
argumentatif peneliti harus menjelaskan apakah hasil penelitian tersebut mendukung
atau menolak hasil penelitian yang dilakukan peneliti.Kedalaman pembahasan
ditentukan oleh derajat kelululusan mahasiswa, semakin tinggi derajat kelulusan
mahasiswa, seyogyanya pembahasannya lebih mendalam.
Pada bagian pembahasan, penulis bebas menjelaskan serta menarik simpulan
dari hasil penelitian dengan memperhatikan bahwa interpretasi, generalisasi dan
kesimpulan tidak boleh melebihi skala populasi dan sampel. Narasi pada akhir bagian
pembahasan difokuskan terhadap beberapa hal yaitu sumbangan penelitian terhadap
bidang ilmu, sumbangan penelitian terhadap pemecahan masalah serta konsekuensi
teoretis dari hasil penelitian.
4.3.4. Simpulan dan saran
Bagian ini membahas tentang simpulan yang diperoleh dan simpulan inidifokuskan atau disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Paling tidak secara implisit
simpulan yang disampaikan sesuai dengan rumusan tujuan penelitian.Saran yang
disampaikan harus didasarkan atas analisis yang dibuat pada bagian pembahasan dan
tidak membuat saran yang hanya didasarkan atas apa yang ada dalam logika pikiran
tanpa didasarkan atas hasil analisis dan pembahasan.
4.4. Bagian Akhir
Bagian akhir naskah berupa referensi yang digunakan. Beberapa hal yang perludiperhatikan dalam menulis referensi adalah seperti berikut:
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 42/64
:9
1). Semua acuan di dalam artikel harus dimasukkan ke dalam referensi dan semua
referensi harus diacu di dalam teks.Agar penulisan referensi lengkap, maka
sebaiknya dibuat sebagai tahap akhir penulisan.
2). Referensi yang baik adalah 80 persennya merupakan acuan primer (artikel dalam
jurnal), dengan masa terbitan 10 tahun terakhir. Lebih dipilih yang mereferensi
artikel yang diterbitkan oleh jurnal yang dituju. Misalnya mengirim tulisan untuk
dimuat pada Jurnal Ekonomi, maka artikel seyogyanya mereferensi artikel yang
pernah dimuat di Jurnal Ekonomi.
3). Cara menulis referensinya disesuaikan dengan aturan yang ada seperti yang telah
dibahas pada Bab III.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 43/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 44/64
:>
http://www.digilib.unud.ac.id
5.3.Koleksi Elektronik
Koleksi elektronik yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika
di lingkungan Universitas Udayana adalah Proquest e-journal , Teal, JStor, I Groupe-book, Ebsco e-journal, Gale, Portal Garuda.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 45/64
:?
1). Proquest e-journal
Langkah langkah untuk mengakses e-jurnal Proquest beserta tampilannya adalah
sebagai berikut:
(1). www.proquest.com/pqdauto (dalam Kampus Unud)
(2). www.proquest.com/pqdweb (dalam dan luar Kampus Unud)
(3). Id: hubungi Ruang Baca
(4). Password: hubungi Ruang Baca
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 46/64
:@
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 47/64
:A
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 48/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 49/64
9;
(3). Hasilpenelusuranakanmenampilkan judul-judul yang cocok denganquery.Hasil
yang ditampilkanmeliputi: Judul, Penulis, NamaLembaga, dan URL
menujupermalink darimasing-masinguniversitas.
(4). Klik (Optional)
a. Judul untuk melihat Abstrak
b. Permalink untukmelihatdata lengkap (termasukfulltextjikaada)
darimasing-masinguniversitas.
(5). Klik Back (<) atau Klik Kembali ke hasil pencarian untuk menuju ke halaman
awal.
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 50/64
9<
Referensi
Arnaudet, Martin L. dan Mary Ellen Barret. 1990. Paragraph Development A Guide
for Students of English Second Edition. Pearson ESL
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Marzuki, 1989. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE UII
Sekaran, Uma dan R. Bougie. 2009. Research Methods for Business, A Skill Building Approach. UK: John Wiley & Sons LTD
Sevilla, C.G; JA Ochave; TG Punsalan; B.P. Regala; G G Uriarte. 1993. Pengantar
Metode Penelitian. Jakarta: UI Pres
Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 51/64
9:
LAMPIRAN 1.
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………………
NIM : ..………………………………………………………..
Jurusan/Program Studi : …………………………………………………………
Alamat Korespondensi : …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
Telepon : …………………………………………………………
E-mail : …………………………………………………………
Judul naskah : …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa naskah yang saya ajukan kepada redaktur
E-Jurnal …………………………………………telah memenuhi ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh redaktur E-Jurnal …………………………………………….
dan naskah tersebut tidak mengandung unsur plagiarisme. Apabila ternyata di
kemudian hari naskah tersebut terbukti mengandung unsur plagiarisme, maka saya
bersedia menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Denpasar, ……………………………
Yang menyatakan,
(…………………………………….)
C)-%,)"
DEF>FBBB
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 52/64
99
!"# #%&F8&FF+1+& ,'*)-%. 2) G!"#$ &'()$*+ ,-./#0H "C!
;&)I%'4)*+4 ;2+J+&+
K@ L+1+4)4?+ 0%&F)4) !8'+* #%'&J+*++& M%+4.)+& N+4-+1 2+&
0%&J%'+1-+& -%=+2+ =%&F%.D.+ 78'&+.O 4%*%.+1 )*8 0+1+4)4?+
2+=+* 0%&F8&FF+1 +'*)-%. 2) 56C8'&+.@LAMPIRAN
1.
.
SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN
NASKAH
Yang
bertanda
tangan
di
bawah
ini:
?sr
lx:tg
,?
0987e
I
+32t
,
I :::)eY"-l
Jl
Ahy**{ I:ri
(?
*
,
Dewp
as,dr
U4ara
.t......
P:lr-::ii
_
?: :
,
Met
Nama
NIM
Jurusan/Program
Studi
Alamat
Korespondensi
Telepon
Judul
naskah
ag sr?3
??
3t,@?{
)
?u 1?
.fft]v:?. t
@
.sy:it'.
:?:
.
?:n*ryh
e.y
piy
tetJ 4r
lls
k"g.:"
r"rl
4:d;iei
i|y:it
r.":r:::r
Pf
.
nsonr'
menyatakan
dengan
sesungguhnya
bahwa naskah yang
saya
ajukan
kepada
redaktur
e
-.)uet^O
I
wana).tiy..t^
Jurnal
..:......:...
telaf
memenuhi
ketentuan-ketentuan
yang
ditetapkan
oleh
-tunvral
u/\at46
l
euvrevl
Redaktur
Jurnal
. .
.Y.
....
. ...
dan #askah
tersebut
tidak
mengandung
unsur
plagiarisme.
Apabila
ternyata
di
kemudian
hari
naskah
tersebut
terbukti
mengandung
unsur
plagiarisme,
maka
saya
bersedia
menerima
konsekuensi
hukum
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Denpasar,
Zo
S"ptorn
ber
2at}
.t.......
Yang
menyatakan,
48
rmrhqahoi
Mot"oi
r
PgY
.*:lg
lFrY9i
)
#5P/NQ,R,NSSS;NR;M L5L;T,/ #P"!5! #5NQ;NQQ,U,N
L,U,!/!9,>V,T"N #5N;T/! U,P;! L5L/T/M/ 56L,/T
,MR/:
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 53/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 54/64
9>
JF $"/"* L(,&)/ 8)&' 0"-(L(N M)," E"/"*)& DOPQ5RODN ./". DOPQ5ROD
SF 6&-(. L(,(7)& C)&)L%H%& E"/"* L(,&)/ OS4(,&)/ C)&)L%H%& 6&"#%,7"-)7
60)8)&) 1I),&) .(&"&'2
SF 6&-(. L(,(7)& O$ E"/"* OS4(,&)/ O.K&KH" $%HJ)&'(&)& 6&"#%,7"-)7 60)8)&)1I),&) *"L)(2
SF 6&-(. L(,(7)& +.(&-)&7" E"/"* OS4(,&)/ +.(&-)&7" 6&"#%,7"-)7 60)8)&)
1I),&) K,)&8%2
,%'"7-%
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 55/64
9?
MF Q7".)& 0)-)S0)-) )&0)N '(&).)& N/L 7%J)')" 84%'&+0%
10" J)I)* "&" )0)/)* MK&-K* (&-(. (E/K)0 H)*)7"7I) O$ 0" OS4(,&)/ O.K&KH"
$%HJ)&'(&)& 6&"#%,7"-)7 60)8)&)2
0F Q&')- H%&MK&-%&' E"/"*)& E+A*+' !%(+F+)T #%0(+B+ 0)& #%&8.)4N.%H(0")& ./". E+A*+'
$"/"*)&
UQ
Q&')-H%&MK&-,%&'
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 56/64
9@
%F G(.) %SH)"/ )&0) 0)& -(&''( 7)HE)" )0) %SH)"/ J)/)7)& 0)," 7%,#%,
VF OH)"/ G)/)7)& W)/"0)7" +.(& +&0) J%,"7".)& .)&- N 7"/)*.)& H%&'./".
/"&.-%,7%J(-
$%,*)-")& S X%. L(') %SH)"/ 8)&' J),( H)7(. 0" J)'")& 5$+C 7%/)"& 0" J)'")& QUG3Y! Z"J(-(*.)& I).-( J%J%,) ) H%&"- )-)( )H (&-(. H%H %,K/%* -)& ) )&
[/". /"&.
XK&-K* %H)"/J)/)7)&
,%'"7-%,L(,&)/N
J%,"7".)& 84%'&+0% 0)&
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 57/64
9A
'F TDF)& .%HJ)/" E)0) OS4(,&)/ 8)&' 0"-(L(0%&')& 84%'&+0% 0)& =+44?D'2 8)&' -%/)* 0"J()-
*F ./". 84%' 1D0%
[/". (7%,
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 58/64
=B
"F [/". N%? !8(0)44)D&
LF X%&-)&' 7%H() !8(0)44)D& V1%B-.)4* 0)& .%-". XC8'&+. ;&*8- !J+'+*
M%.8.84+&Y E)0) GK\ VD00%&*4 AD' *1% 52)*D'N /)/( [/". !+I% +&2 VD&*)&8%
[/". &%I
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 59/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 60/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 61/64
=:
KF ^%&'.)E" "0%&-"-)7 E%&(/"7 -)HJ)*)&
EF [%-". C828. Z+1+4+ /&2D&%4)+ 1'(&).)& *(,(V .%M"/ 0%&')& *(,(V M)E"-)/
*)&8) E)0) )I)/ .)-)2 0)& ,(4*'+- 2+.+0 Z+1+4+ /&FF')4N -(/"7 /&2%[)&F
T+&F8+F% 0%&')& _)2YO .)/( ./". 4+I% +&2 BD&*)&8%
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 62/64
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 63/64
==
7F [/". ,'B1)I% (&-(. H%/"*)- 4*+*84 ),-".%/
-F 5-)-(7 ,?+)*)&F +44)F&0%&* N /).(.)& E,"&- 7M,%%& (&-(. *)/)H)& "&"
(F G)I) *)7"/ E,"&- 7M,%%&N 7%,)*.)& .%E)0) %0"-K, L(,&)/ 8)&' 0"-(L( (&-(.
E,K7%7 H%HK*K& 5(,)- $%&%,"H))& $%H()-)& +,-".%/
5-)-(7 ),-".%/
8/16/2019 Buku-Pedoman-Penulisan-Artikel-Versi-1.5-OK.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-pedoman-penulisan-artikel-versi-15-okpdf 64/64
\@ L+1+4)4?+ 0%&%')0+ !8'+* #%&%')0++& #%08+*+&
,'*)-%.