buku x bab 7

23
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 Keanekaragaman Keanekaragaman Hayati Hayati Sumber: berau-borneo.org; 30 November 2007

Upload: dwihartono62

Post on 04-Aug-2015

92 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Keanekaragaman Keanekaragaman HayatiHayati

Sumber: berau-borneo.org; 30 November 2007

Page 2: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Keunikan Tingkatan

Tingkat Gen Tingkat Spesies Tingkat Ekosistem

Peran bagi Manusia

Bahan Pangan Bahan Sandang Bahan Bangunandan Alat-Alat

Rumah Tangga

Sumber PlasmaNutfah

SumberKeindahan

memiliki

terdiri atas

memiliki

antara lain sebagai

Page 3: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati

A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem

B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia

C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia

D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman HayatiD. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

Page 4: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Gen merupakan faktor pembawa dan pengendali sifat-sifat makhluk hidup yang terdapat di dalam kromosom

Pada dasarnya, gen-gen yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup mengandung perangkat yang sama, tetapi berbeda susunannya

Setiap makhluk hidup memiliki sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi yang berbeda

Setiap makhluk hidup memiliki gen yang sangat banyak dengan susunan yang beragam sehingga jika terjadi perkawinan dua makhluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan terbentuk susunan gen yang baru

Akibatnya terjadi keanekaragaman gen menjadi makin tinggi

Page 5: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Pial (jengger) ayam

Pial mawar Pial ercis Pial walnut Pial tunggal

Semua pial tersebut dimiliki oleh spesies yang sama, yaitu ayam Gallus

sp, tetapi setiap ayam memiliki gen yang berbeda-beda sehingga

bentuk pialnya berbeda pula

Page 6: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan dan hewan dapat diamati pada ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan kebiasaan hidup.

Contoh:• dalam anggota keluarga (famili) Palmae kelapa, aren, lontar, dan pinang

ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara jenis yang satu dan lainnya: tinggi batang, bentuk daun, bentuk bunga, dan tempat tumbuhnya

• dalam anggota keluarga (famili) Felidae (kucing) kucing, harimau, singa, dan citah, terdapat perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal warna penutup tubuh, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya

Page 7: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

komponen fisik dan komponen kimia lingkungan

makhluk hidup yang tinggal di suatu lingkungan

• Komponen ekosistem yang beraneka ragam dan interaksi antarkomponen ekosistem yang juga beraneka ragam akan membentuk keanekaragaman ekosistem

• Keanekaragaman ekosistem dapat diamati pada tingkatan organisasi kehidupan yang lebih besar, misalnya biom (biome)

• Biom merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan, yang menghuni wilayah yang luas.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Komponen abiotik

Komponen biotik

Saling berinteraksi membentuk ekosistem

• Biom biasanya diidentifkasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, hutan hujan tropis, dan hutan gugur

TundraTaiga

SavanaGurun Hutan hujan tropis

Page 8: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Berbagai tipe ekosistem yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Tipe Ekosistem Daerah

Rawa bakau Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua

Hutan rawa air tawar dan danau

Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi

Hutan basah dataran rendah Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan

Hutan meranggas kering dataran rendah

Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi

Hutan basah pegunungan Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua

Padang rumput savana dan padang rumput terbuka

Pulau Jawa dan Nusa Tenggara

Pesisir pantai dan hutan pesisir Pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi

Gunung api dan kaldera Pulau Jawa dan Sulawesi

Page 9: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

1. sekitar 12% (515 jenis, 39% endemis) dari total jumlah jenis Mammalia dunia, peringkat kedua di dunia;

2. sekitar 7,3% (511 jenis, 150 jenis endemis) dari total jumlah reptil, peringkat keempat di dunia;

3. sekitar 17% (1.531 jenis, 397 jenis endemis) dari total jumlah jenis burung, peringkat kelima di dunia;

4. 270 jenis amfibi, 100 jenis di antaranya endemis, peringkat keenam di dunia;

5. 2.827 jenis Invertebrata.

B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia memiliki sederet habitat yang luas, termasuk rawa permanen, hutan basah dan kering, padang rumput, dan gunung bersalju.

Kekayaan habitat tersebut memunculkan kekayaan jenis tumbuhan (flora) dan

hewan (fauna) yang membuat Indonesia diakui memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brasil

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis hewan yang sangat tinggi, antara lain

Page 10: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia menempati peringkat kelima di dunia, dengan lebih dari 38.000 jenis (55% endemis).

Keanekaragaman palem di Indonesia menempati peringkat pertama di dunia, dengan 477 jenis (255 jenis endemis)

Lebih dari setengah total jumlah jenis pohon penghasil kayu (350 jenis) yang bernilai ekonomis (anggota marga Dipterocarpaceae) terdapat di Indonesia, 155 jenis merupakan endemis di Kalimantan

Indonesia memiliki sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga

4.250–12.000 jenis jamur (dari 47.000 jenis jamur di dunia)

4.000 jenis paku-pakuan (dari 12.000 jenis paku-pakuan di dunia)

Anggrek hitam

Page 11: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Di dunia terdapat enam wilayah (zona) utama persebaran makhluk hidup (biogeografi), yaitu zona Paleartik, zona Neartik, zona Neotropik, zona Etiopia, zona Oriental (Asia), dan zona Australasia

1. Berang berang gunung 2. Pronghorn 3. Rakun 4. Armadilo 5. Kera kapucin 6. Kukang pohon 7. Trenggiling raksasa 8. Antelop roan

9. Jerapah 10. Kuda nil 11. Aardvak 12. Unta baktrian 13. Onager (keledai persia) 14. Gajah Asia 15. Yak 16. Panda raksasa

17. Gibon18. Siamang19. Orang utan20. Kuda liar

21. Landak22. Platipus23. Kanguru

Pola persebaran hewan di dunia

Page 12: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Indonesia memiliki keunikan karena terletak di antara dua zona biogeografi, yaitu zona Oriental dan zona AustralasiaZona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan

Di wilayah barat Indonesia terdapat hewan-hewan yang memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang terdapat di Benua Asia, misalnya harimau, badak, gajah, banteng, dan kera

Babirusa

Wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua, termasuk zona Australasia

Hewan-hewan di wilayah itu memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang ada di Benua Australia, contohnya kus-kus, walabi, platipus, dan kanguru

Wilayah tengah Indonesia, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara, termasuk zona peralihan antara zona Oriental dan zona Australasia

Page 13: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Indonesia memiliki banyak sekali hewan dan tumbuhan endemis sehingga tergolong negara yang memiliki tingkat endemisme tertinggi di dunia

Endemis artinya hanya ada di suatu wilayah dan tidak ada di wilayah lain Di Sumatra terdapat siamang (Hylobates syndactylus), bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi, dan orang utan sumatra (Pongo abelli)

Hewan endemis di Jawadi Jawa, antara lain macan tutul jawa (Panthera pardus), badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan banteng (Bos javanicus)

Jenis endemis di Kalimantandi Kalimantan, antara lain kera belanda (Nasalis larvatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), dan anggrek hitam (Coelogyne pandurata).

Page 14: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Hewan endemis di Sulawesi antara lain anoa (Bubalus depressicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), burung maleo (Macrocephalon maleo), dan kayu eboni (Diospyros spp.)

Di wilayah Nusa Tenggara terdapat kayu cendana (Santalum album) dan di Pulau Komodo terdapat komodo (Varanus komodoensis)

Di Papua terdapat tanaman matoa (Pometia pinnata), sagu (Metroxylon sagu), dan burung cenderawasih (Paradisea sp.)

Komodo

Page 15: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Keanekaragaman Jenis dan Endemisme di Tiap Wilayah di Indonesia

Page 16: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan pangan, di antaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk

C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia

Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang, antara lain kapas, biri-biri, ulat sutra, dan pisang abaka (Musa textilis)

Page 17: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga

Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu, jahe, temu lawak, temu giring, sirih, adas, kumis kucing, ginseng, dan jambu biji. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus

Page 18: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru

Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna, maupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan, mawar, dan bugenvil

6. Sumber Keindahan6. Sumber Keindahan

Page 19: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Penebangan atau pembukaan hutan menyebabkan hilangnya tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tadinya hidup di hutan tersebut

Pengurukan lahan basah, misalnya rawa dan sawah, untuk permukiman menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang tadinya menghuni rawa atau sawah tersebut

Memberantas hama dan penyakit pada tanaman dengan pestisida dapat meracuni dan menyebabkan kematian berbagai jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut

D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

a. Penebangan Hutan

b. Pengurukan Lahan Basah

c. Pencemaran Lingkungan

Page 20: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Selain menghilangkan tempat hidup berbagai jenis organisme, pertambangan juga merusak lapisan tanah di lokasi pertambangan tersebut

Aktivitas penambangan juga menghasilkan limbah, yaitu tailing, yang dapat mencemari lingkungan

Seleksi berarti memilih

Dalam penyeleksian, hanya jenis atau varietas unggul yang dipilih

Apabila hal itu yang terjadi, lama-kelamaan jenis atau varietas yang tidak unggul akan ditinggalkan dan akan punah

Sebagai contoh, saat ini padi yang banyak ditanam adalah varietas unggul, seperti IR 64, sedangkan varietas lokal, seperti bogowonto, sadang, kruing aceh, cisadane, dan mentik sudah sulit ditemukan

d. Pertambangan

e. Seleksi

Page 21: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Penghijauan merupakan kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat penebanganBertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah rusakDiharapkan akan muncul suatu lingkungan baru yang dapat menjadi tempat tinggal baru bagi berbagai jenis organisme

a. Penghijauan (Reboisasi)

Penangkaran adalah perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanamanHasil penangkaran tersebut akan dilepas ke habitat asalnya agar populasinya meningkat kembali

b. Penangkaran

Page 22: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Hasil perkawinan silang merupakan varietas baru yang berbeda dari kedua induknya

Dapat menambah jumlah keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini

Anggrek hasil persilangan

Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air

Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam

Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem dan menjaga kelestarian sumber daya alam agar produktivitasnya dapat berkelanjutan

Usaha pelestarian dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ

c. Perkawinan Silang

d. Perlindungan Alam

Page 23: Buku x bab 7

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

1) Pelestarian In-Situ

Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli suatu hewan atau tumbuhan

Contoh pelestarian in-situ adalah taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.

2) Pelestarian Ex-Situ

Pelestarian ex-situ dilakukan dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain.

Contoh pelestarian ex-situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.