buletin apjii filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. pertama, kerugian bagi...

6
Buletin APJII Edisi 43 - Agustus 2019 Jakarta - Belakangan ini ramai berita tentang telepon seluler black market (BM) yang kelak tidak bisa diakses melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI). Pangkal soalnya, rencana pemer- intah untuk memperketat keran impor telepon seluler BM. Berdasarkan data Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), telepon BM atau ilegal yang beredar di dalam negeri diperkirakan mencapai 20-30 persen dari total telepon yang beredar di pasar. Maka, bila dihitung terhadap potensi kerugian industri akibat telepon BM, nilainya bisa tembus Rp 20 triliun. Ini belum termasuk pajak, yang diperkirakan pajak yang hilang mencapai Rp 2,8 triliun per tahun. Atas dasar itu, tiga kementerian sepakat untuk membuat beleid peraturan menteri masing-masing. Ketiga kementerian itu adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kemen- terian Komunikasi dan Informatika. Beleid tersebut rencananya ditandatangani pada Agustus tahun ini. Kabarnya bulan Agustus dipilih supaya momennya tepat. Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan, terdapat tujuh isu yang perlu diselesaikan agar peraturan pemblokiran telepon pintar ilegal ini dapat diterapkan. Pertama, kesiapan sistem informasi basis data IMEI nasional. Kedua, database IMEI; ketiga, kesiapan sistem dengan cara diuji coba; keempat, sistem sudah sinkronisasi dengan operator seluler; kelima, sosialisasi yang dianggap sudah cukup dilakukan ke stake holder; keenam, kesiapan sumber daya manusia kementerian dan operator seluler, dan ketujuh; dilengkapi dengan standard operating and procedure (SOP) implementasi bersama tiga kementerian “Ketujuh isu itu penting sebelum diterapkan aturan itu. Sejauh ini masih terus dibahas,” ungkap Ismail yang dikutip dari beragam media.. Rencana pemblokiran telepon melalui IMEI pada dasarnya pernah disiapkan dari sisi teknis. Jauh-jauh hari lagi. Tepatnya pada Agustus 2017, Kementerian Perindustrian melakukan kerja sama dengan Qualcomm Incorporated untuk melakukan proses validasi database IMEI. Tujuannya untuk menekan peredaran telepon BM. Teknologi yang digunakan saat itu adalah mesin bernama Device Identification, Registration, and Blocking System, kerap disebut DIRBS. DIRBS merupakan platform open-source yang dikembang- kan oleh Qualcomm. Keunggulan teknologi ini adalah mampu mengidentifikasi, mendaftarkan, dan mengontrol akses jaringan seluler melalui deteksi IMEI. Teknologi milik Qualcomm ini merupakan sumber terbuka untuk membantu kalangan pemerintah, regulator, dan pihak lainnya untuk memerangi penyalahgunaan perangkat palsu, ilegal, dan steril di jaringan seluler. “Kami sepakat bahwa produk resmi saja yang dapat beredar di Indonesia sehingga industri telepon seluler, komputer genggam, dan komputer tablet di Indonesia dapat semakin maju dan kompetitif,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Lantas, bagaimana dengan telepon BM yang sudah dibeli? Apakah tidak bisa digunakan sama sekali? Dirjen Ismail menjelaskan, aturan ini tidak berlaku surut. Maksudn- ya, jika ada masyarakat yang terlanjur membeli telepon BM, maka masih bisa digunakan. Menurutnya, jika aturan tersebut mulai diberlakukan, maka yang menjadi perhatian pemerintah adalah telepon-telepon seluler BM yang dibeli masyarakat setelah aturan ini berlaku. Keputusan diber- lakukan di depan ini, lanjut Ismail, supaya masyarakat yang terlanjur membeli tidak dirugikan. “Bukan berlaku surut ya, tapi diberlakukan ke depan setelah aturan diimplementasikan,” pungkas dia. *** Pemerintah akan menerapkan pemblokiran telepon selulur black market (BM). Payung hukumnya berupa peraturan menteri yang akan diteken Agustus tahun ini. Upaya Menertibkan Telepon Seluler Black Market Gunakan Mesin FOKUS UTAMA Halaman 1 dari 6 Buletin APJII Edisi-432019

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

Buletin APJIIEdisi 43 - Agustus 2019

Jakarta - Belakangan ini ramai berita tentang telepon seluler black market (BM) yang kelak tidak bisa diakses melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI). Pangkal soalnya, rencana pemer-intah untuk memperketat keran impor telepon seluler BM.

Berdasarkan data Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), telepon BM atau ilegal yang beredar di dalam negeri diperkirakan mencapai 20-30 persen dari total telepon yang beredar di pasar. Maka, bila dihitung terhadap potensi kerugian industri akibat telepon BM, nilainya bisa tembus Rp 20 triliun. Ini belum termasuk pajak, yang diperkirakan pajak yang hilang mencapai Rp 2,8 triliun per tahun.

Atas dasar itu, tiga kementerian sepakat untuk membuat beleid peraturan menteri masing-masing. Ketiga kementerian itu adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kemen-terian Komunikasi dan Informatika. Beleid tersebut rencananya ditandatangani pada Agustus tahun ini. Kabarnya bulan Agustus dipilih supaya momennya tepat.

Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan, terdapat tujuh isu yang perlu diselesaikan agar peraturan pemblokiran telepon pintar ilegal ini dapat diterapkan.

Pertama, kesiapan sistem informasi basis data IMEI nasional. Kedua, database IMEI; ketiga, kesiapan sistem dengan cara diuji coba; keempat, sistem sudah sinkronisasi dengan operator seluler; kelima, sosialisasi yang dianggap sudah cukup dilakukan ke stake holder; keenam, kesiapan sumber daya manusia kementerian dan operator seluler, dan ketujuh; dilengkapi dengan standard operating and procedure (SOP) implementasi bersama tiga kementerian

“Ketujuh isu itu penting sebelum diterapkan aturan itu. Sejauh ini masih terus dibahas,” ungkap Ismail yang dikutip dari beragam media..

Rencana pemblokiran telepon melalui IMEI pada dasarnya pernah disiapkan dari sisi teknis. Jauh-jauh hari lagi. Tepatnya pada Agustus 2017, Kementerian Perindustrian melakukan kerja sama dengan Qualcomm Incorporated untuk melakukan proses validasi database IMEI. Tujuannya untuk menekan peredaran telepon BM.

Teknologi yang digunakan saat itu adalah mesin bernama Device Identification, Registration, and Blocking System, kerap disebut DIRBS. DIRBS merupakan platform open-source yang dikembang-kan oleh Qualcomm. Keunggulan teknologi ini adalah mampu mengidentifikasi, mendaftarkan, dan mengontrol akses jaringan seluler melalui deteksi IMEI.

Teknologi milik Qualcomm ini merupakan sumber terbuka untuk membantu kalangan pemerintah, regulator, dan pihak lainnya untuk memerangi penyalahgunaan perangkat palsu, ilegal, dan steril di jaringan seluler.

“Kami sepakat bahwa produk resmi saja yang dapat beredar di Indonesia sehingga industri telepon seluler, komputer genggam, dan komputer tablet di Indonesia dapat semakin maju dan kompetitif,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Lantas, bagaimana dengan telepon BM yang sudah dibeli? Apakah tidak bisa digunakan sama sekali?

Dirjen Ismail menjelaskan, aturan ini tidak berlaku surut. Maksudn-ya, jika ada masyarakat yang terlanjur membeli telepon BM, maka masih bisa digunakan.

Menurutnya, jika aturan tersebut mulai diberlakukan, maka yang menjadi perhatian pemerintah adalah telepon-telepon seluler BM yang dibeli masyarakat setelah aturan ini berlaku. Keputusan diber-lakukan di depan ini, lanjut Ismail, supaya masyarakat yang terlanjur membeli tidak dirugikan.

“Bukan berlaku surut ya, tapi diberlakukan ke depan setelah aturan diimplementasikan,” pungkas dia. ***

Pemerintah akan menerapkan pemblokiran telepon selulur black market (BM). Payung hukumnya berupa peraturan menteri yang akan

diteken Agustus tahun ini.

Upaya Menertibkan Telepon Seluler Black Market

Gunakan Mesin

FOKUS UTAMA

Halaman 1 dari 6 Buletin APJII Edisi-432019

Page 2: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

Keberadaan telepon seluler black market (BM) di pasar memang bukan sekadar isapan jempol. Faktanya, ketika ada permintaan di pasar, maka pasokan barang yang dibutuhkan pun akan disediakan.

Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) punya data soal ini. Kata Asosiasi, ada 30 persen telepon BM yang beredar di pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda.

Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri mengalami kerugian Rp 20 triliun, sedangkan potensi kehilangan dari sisi pajak mencapai Rp 2,8 triliun per tahun.

Situasi ini mendorong tiga kementerian berencana melan-sir peraturan pemblokiran telepon BM yang dibuat masing-masing tiga kementerian, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementeri-an Komunikasi dan Informatika. Rencana regulasi ini kemungkinan besar bisa menekan potensi kerugian indus-tri dan pajak secara maksimal. Sayangnya, hingga kini pemberlakuan aturan itu belum dapat diputuskan. Memang segera ditandatangani, tapi belum tahu pasti kapan diberlakukan.

Jika peraturan ini diberlakukan, maka melengkapi aturan pemerintah yang dibebankan kepada produsen telepon seluler di dalam negeri, yakni peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Seperti diketahui, setiap telepon seluler khususnya 4G yang diedarkan di Indonesia harus memenuhi unsur TKDN kurang lebih 30 persen. Setelah itu, boleh dipasarkan di dalam negeri.

Demi taat kepada aturan, beberapa produsen smartphone pun melaksanakan beleid itu. Beberapa produsen, seperti Samsung, Oppo, dan Vivo rela menggelontorkan investasi besar untuk membuat pabrik sendiri. Ini bentuk keseriusan mereka terhadap pasar Indonesia. Maka, jika pemerintah memberlakukan beleid pemblokiran terhadap telepon BM, maka melegakan pabrikan yang melakukan investasi di negeri ini. ***

Beleid yang Melegakanbagi Pabrikan Smartphone

Halaman 2 dari 6 Buletin APJII Edisi-43 2019

DARI REDAKSI

REDAKSI

Publisher APJIIManaging Henri Kasyfi Soemartono

Editor Much Rif’anPenulis Tim APJII

Kontak Sekretariat APJII, Gedung Cyber Lt.6Jln. Kuningan Barat No.8 Jakarta 12710 Indonesia

Phone +62-21 5296 0634Fax. +62-21 5296 0635Email [email protected]

Page 3: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

Jakarta - Tidak hanya ingin menjadi jawara di rumah sendiri, Gojek terus membangun ambisi untuk menguasai pasar Asia Tenggara (ASEAN).

Sukses beroperasi di Vietnam, Thailand, dan Singapura, tidak mem-buat Gojek puas. CEO Gojek Group Nadiem Makarim mengindi-kasikan tengah mengincar pasar baru di Filipina dan Malaysia. Rencana ekspansi Gojek ke Filipina sebenarnya bukan kabar baru. Gojek dikabarkan terbentur persoalan regulasi saat hendak berek-spansi ke negara tersebut.

Presiden Group Gojek Andre Soelistyo menegaskan pihaknya memang berambisi menguasai pasar di regional.

“Misi kami menjadi super apps terbesar di ASEAN,” ujar Andre, baru-baru ini.

Kesuksesan perusahaan beroperasi di Vietnam, Thailand, dan Singapura menjadi modal kuat untuk merealisasikan mimpi terse-but.

JAKARTA - Setelah menuai polemik, Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya memberlakukan larangan sementara terhadap penjualan kartu seluler Zain di Indonesia.

Operator telekomunikasi asal Arab Saudi tersebut sebelumnya menjual kartu perdana kepada para calon jamaah haji Indonesia. Zain menawarkan paket harga Rp 150.000, yang dipasarkan di sejumlah asrama haji. Sejumlah pelaku usaha dan pengamat mempertanya-kan aksi tersebut, karena Zain dianggap tidak memiliki izin usaha di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan larangan sementara ini dikeluarkan sembari mengkaji dasar hukum Zain berjualan di Indonesia. Menurutnya, ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam kasus Zain ini.

“Jadi ini sedang dibicarkaan terus. Namun, kami mengambil sikap daripada jadi polemik terus sementara suspend dulu lah sampai ada kejelasan,” ujarnya.

Langkah pemerintah diapresiasi oleh pengusaha. Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir mengatakan, pelarangan tersebut mengacu pada Undang-Undang No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU Perlindungan Konsumen, dan UU Administrasi Pemerintah.

“Ini kan tidak ada manfaatnya, kalau seperti ini jadi perang usaha, karena membuat situasi tidak pasti, karena operator dapat izin punya rencana bisnis,” kata Marwan seperti dikutip Bisnis.com.

Mantan anggota BRTI Heru Sutadi menegaskan pemerintah seharusnya tidak hanya melarang sementara, tapi juga menindak tegas seluruh pihak yang bertanggung jawab atas penjualan Zain di Indonesia. ***

Andre menuturkan hanya dalam waktu rata-rata 2,5 bulan, Gojek berhasil melayani satu juta pesanan dari setiap negara tersebut. Padahal saat baru beroperasi di Indonesia, Gojek butuh waktu tujuh bulan untuk mendapatkan satu juta pesanan. Di Vietnam, Gojek mengklaim menguasai 40 persen pangsa pasar untuk layanan transportasi roda dua.

“Bahkan layanan Go-Food yang baru kami luncurkan sudah menjadi pemain terdepan," ujarnya.

Adapun di Singapura, Gojek memang baru memiliki layanan trans-portasi roda empat. Namun, Andre menegaskan pihaknya sedang mengkaji untuk meluncurkan layanan Go-Food.

Kepercayaan diri Gojek melebarkan sayapnya ke pasar regional didukung oleh platform teknologi yang mapan.

“Kalau platform sudah cukup kuat, itu kan fix investment. Kalau sudah cukup bisa menghasilkan RoA yang bagus untuk membuka pasar baru peluangnya sangat besar," ujarnya. ***

Ambisi Gojek Jadi Super Apps Terbesar di ASEAN

Ambisi Gojek Jadi Super Apps Terbesar di ASEAN

TERKINI

Halaman 3 dari 6 Buletin APJII Edisi-43 2019

Polemik Operator Zain, Pemerintah Terbitkan Larangan Sementara

Page 4: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

SAINS

Satelit Chandrayaan 2 Punya India Meluncur ke Bulan

Sekitar 28.000 Spesies Terancam Punah

JAKARTA—Setelah sempat tertunda sekian lama, India akhirnya resmi meluncurkan misi Chandrayaan 2 pada Selasa (23/7) yang akan mendarat di kutub selatan bulan. Misi ini membawa 13 muatan berisi orbiter, lander, dan rover dengan bobot total seberat 3,8 ton. Chandrayaan yang bermakna “kendaraan bulan” dalam bahasa Sansekerta, berhasil lepas landas dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, negara bagian Andhra Pradesh.

Dilansir dari CNN, Chandrayaan 2 dijadwalkan melakukan perjalanan selama dua bulan, sebelum berada di orbit melingkar sejauh 100 kilometer di atas permukaan bulan. Tahap berikutnya, lander berna-ma Vikram akan berpisah dari kapal utama dan akan mendarat di dekat kutub selatan bulan.

Sedangkan rover bernama Pragyan (berarti kebijaksanaan dalam

bahasa Sansekerta) akan berjalan memutari bulan selama satu hari (setara dengan 14 hari di bumi). Pragyan akan mengumpulkan sampel mineral dan bahan kimiawi dari permukaan bulan untuk keperluan penelitian ilmiah.

Kailasavadivoo Sivan, Ketua Indian Space Research Organization (ISRO), mengatakan pihaknya lega sekaligus tetap khawatir dengan meluncurnya Chandrayaan-2 ke antariksa. "15 menit terakhir pendaratan akan menjadi hal yang paling menakutkan bagi kita,” ujarnya. Peluncuran misi ini sempat tertunda dari jadwal awal pada 15 Juli lalu. ISRO memutuskan untuk membatalkan peluncuran Chandrayaan 2 tepat 56 menit sebelum lepas landas karena kendala teknis. ***

JAKARTA - Organisasi internasional untuk konservasi alam, Interna-tional Union for Conservation of Nature (IUCN), mengeluarkan daftar terbaru spesies yang terancam punah di seluruh dunia.

Daftar yang populer dengan nama Red List IUCN itu menilai risiko kepunahan 106.000 spesies dan menemukan lebih dari 28.000 di seluruh dunia terancam. Daftar tersebut juga menjadi standar dunia untuk mengetahui risiko kepunahan keanekaragaman hayati.

Dalam daftar terbaru, sebanyak 105.732 spesies dikategorikan memiliki risiko kepunahan yang rendah (least concern), kritis (critically endangered), hingga punah (extinct).

Dari daftar tersebut, setidaknya 27 persen dari jumlah spesies atau sekitar 28.338 spesies mengalami risiko kepunahan, dan dapat disimpulkan terdapat 873 spesies punah sejak tahun 1500 masehi.

Angka ini mungkin tampak kecil dibandingkan prediksi satu juta spesies yang berisiko mengalami kepunahan, tapi daftar IUCN hanya mencakup 1 persen dari hewan, fungi, dan tanaman di dunia.

“Kita harus menyadari fakta bahwa konservasi keanekaragaman hayati sangat fundamental untuk meraih Sustainable Development Goals. Negara, pebisnis, dan masyarakat sipil harus bertindak untuk mencegah eksploitasi alam berlebihan,” tegas IUCN Acting Director General Grethel Aguilar dalam pernyataan resminya, baru-baru ini. ***

Halaman 4 dari 6 Buletin APJII Edisi-43 2019

Page 5: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

Jakarta – Terpapar konten video negatif bahkan menjurus pornografi menjadi perhatian kalangan orang tua, ketika konten video semakin mudah diakses secara online. Bagaimana solusinya?

Yang simpel adalah awasi secara ketat akses konten yang dikon-sumsi anak, keponakan atau adik kita.

Untuk memenuhi kebutuhan anak dalam mengakses video dengan aman, sebenarnya aplikasi YouTube punya layanan YouTube Kids, yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Di dalam YouTube Kids, Google melakukan kurasi konten agar hanya konten-konten yang relevan dengan anak-anak yang ditampilkan.

Di samping itu, terdapat sejumlah fitur yang membantu orang tua mengawasi konten yang dilihat anak-anak. Mulai dari 'Konten yang Disetujui Orang Tua”, Profil Anak, Pemblokiran, Histori Tontonan, Pelaporan Video, hingga Timer.

Jakarta - Smartphone kini memiliki berbagai tugas sekaligus sebagai hiburan bagi kita. Tak heran bila daya tahan baterai menjadi hal penting saat ini.

Smartphone asal Amerika Serikat, iPhone, dikenal sebagai telepon pintar yang kapasitas baterainya tidak sebanyak kompetitornya yang berbasis Android. Sering kali keluhan soal borosnya baterai juga sering digaungkan Apple Fanboy.

Berbagai hal bisa Anda lakukan untuk menghemat baterai iPhone. Mulai dari menurunkan kecerahan layar, tak selalu menyalakan lokasi, menonaktifkan push notification untuk sebagian aplikasi, dan

sebagainya. Low Power Mode juga bisa digunakan untuk membuat iPhone Anda tetap berada dalam kondisi prima seharian.

Namun, melansir Business Insider, satu hal paling signifikan yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai smartphone adalah melakukan perubahan pasa setelan Background App Refresh. Background App Refresh adalah fitur yang bertugas memeriksa pembaruan dan konten baru dari sebuah aplikasi, sembari aplikasi tersebut berjalan di background atau latar belakang.

Jadi, jika menghemat baterai dan data adalah prioritas utama Anda, pilihan untuk mematikan Background App Refresh ini adalah pilihan tepat.

Cara untuk melakukan mematikan Background App Refresh juga sangat mudah. Berikut tahapannya:

Jika dengan memberikan akses YouTube Kids saja belum cukup, kita bisa memanfaatkan fitur 'Konten yang Disetujui Orang Tua' pada layanan ini. Ada dua cara untuk memblokir konten yang tidak ramah terhadap anak.

Dari layar utama 1. Login ke aplikasi YouTube Kids. 2. Tap tiga titik bertumpuk vertikal di samping video.3. Tap 'Blokir Video Ini' atau 'Blokir Channel Ini'4. Masukkan nomor yang tertulis di layar atau masukkan kode sandi kustom kalian.

Dari halaman video

1. Login ke aplikasi YouTube Kids. 2. Tap tiga titik bertumpuk vertikal di bagian atas video. 3. Tap 'Blokir'.4. Di kotak dialog yang muncul, pilih 'Blokir Video Ini' atau 'Blokir Channel Ini' untuk memblokir channel yang terkait dengan video.5. Tap 'Blokir' lagi.6. Masukkan nomor yang tertulis di layar atau masukkan kode sandi kustom kalian.

Jika berubah pikiran tentang video atau channel yang telah diblokir, kalian bisa menghapusnya di 'Setelan'.

Begini caranya:1. Login ke aplikasi YouTube Kids.2. Buka 'Setelan'.3. Tap 'Batalkan Pemblokiran Video'.4. Tap 'Ya, batalkan pemblokiran'. ***

LIFESTYLE

Halaman 5 dari 6 Buletin APJII Edisi-43 2019

Cara Blokir Konten Video yang TidakRamah Anak

Tips agar BateraiiPhone Anda Selalu Berumur Panjang

Masuk ke menu Settings

Klik General, lalu Pilih Background App Refresh

Terakhir, pilih Off

Selesai

1.

2.

3.

4.

Mudah sekali, bukan! ***

Page 6: Buletin APJII filedi pasaran dan berpotensi menimbulkan kerugian ganda. Pertama, kerugian bagi industri telepon seluler dan kedua adalah penerimaan pajak negara. Diperkirakan industri

ANGIHE – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe mengundang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk berdiskusi tentang kesiapan pen-

gembangan ekonomi digital di daerah yang menjadi kabupaten terluar di Pulau Sulawesi ini.

Kabupaten yang menjadi batas wilayah Indonesia dengan Filipina ini, secara khusus meminta peran aktif APJII untuk pengem-bangan layanan internet, guna mendukung program pencanangan ekonomi digital di daerah 3T ini.

“Rapat pembahasan tersebut berlangsung pada 6-7 Juli di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe di Tahuna,” ujar Arry Abdi Syalman, Ketua APJII Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan, awal Juli ini.

JAKARTA – Anggota DPR RI Komisi I Meutya Hafid mengatakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan data pribadi masih rendah. Di sisi lain, DPR RI bersama pemerintah sepakat untuk memasukkan Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP) ke dalam Program Legislasi Nasional (Proleg-nas) prioritas tahun 2019.

“Memang dari sisi masyarakat, belum sadar betapa pentingnya keamanan perlindungan data pribadi,” kata Meutya seperti dilapor-kan Liputan6.com, baru-baru ini, dalam sebuah diskusi publik tentang Melindungi Privasi Data di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangera-pan.

Menurut Semuel, masih secuil pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keaman-an data pribadi dapat dilihat dari berbagai aktivitas di ranah internet. Seperti mem-bagikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), bahkan Kartu Keluarga (KK) di internet, khususnya media sosial. Meskipun bagi sebagian orang yang belum memahami pentingnya keamanan data pribadi, ini merupakan hal sepele. Namun, data-data penting tersebut boleh jadi bisa disalahgu-nakan oleh pihak-pihak yang tak bertang-gung jawab.

Dia pun berharap kehadiran RUU PDP dapat menumbuhkan kesadaran lebih bagi masyarakat dalam membagi data-data pentingnya. “Langkah ini merupakan salah satu cara untuk menyatukan regulasi (soal perlindungan data), sekaligus mengedukasi masyarakat soal data pribadi,” jelasnya.

Dari sisi edukasi, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebagai mitra pemerintah, pun tak tinggal diam. Selama ini, APJII selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, tak hanya soal hoaks, tapi juga bagaimana masyarakat peduli terhadap pentingnya keamanan data pribadi.

“APJII merasa punya tanggung jawab moral untuk memberikan edukasi keamanan data pribadi kepada masyarakat. Kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perlindungan data pribadi di internet yang dilakukan oleh Miss Internet Indonesia,” ujar Ketua Umum APJII, Jamalul Izza.

Meski begitu, memberikan edukasi kepada masyarakat tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses agar pesan bisa sampai kepada masyarakat. Namun, APJII berkomitmen membantu pemerintah mengedukasi pentingnya keamanan data pribadi.

Jika merujuk pada survei perilaku dan pengguna internet Indonesia 2018 dari APJII, terdapat 171,17 juta pengguna internet dari total populasi 246,16 juta jiwa penduduk Indonesia berdasarkan data BPS. Jumlah ini pun terus bertambah seiring dengan pembangunan infrastruktur internet. Maka diperlukan edukasi kepada masyarakat untuk pentingnya keamanan data pribadi. ***

pengusaha lokal pengguna fasilitas layanan internet.

“Dalam pertemuan ini beberapa gagasan akan dikerucutkan untuk melahirkan solusi dan perencanaan pengembangan internet di daerah yang menjadi piloting pengem-bangan ekonomi digital daerah 3T,” paparn-ya. ***

Dia menjelaskan, mewakili bupati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Fellixson Petrus Gaghaube berdiskusi langsung dengan tim APJII yang diwakili oleh Bendahara Umum Agus Budi Raharjo, Ketua Bidang Layanan Keanggotaan Handoyo Taher, dan Ketua Pengurus Wilayah Sulawesi Arry AS, serta beberapa

RAGAM

Halaman 6 dari 6 Buletin APJII Edisi-43 2019

S

Mendorong Kesadaran terhadap Keamanan

Data Pelanggan

APJII Bantu Pemkab Kepulauan Sangihe Bangun Ekonomi Digitalnya