buletin kbri khartoum juni 2011
TRANSCRIPT
1
D A F T A R I S I
P E R E S M I A N R U -
M A H S A K I T ( R S )
R O Y A L C A R E
K H A R T O U M
3
D I A L O G I N T E R -
A K T I F D U B E S R I -
O R G A N I S A S I M A -
H A S I S W A I N D O -
N E S I A
5
U P A Y A P E N I N G -
K A T A N K E R J A S A -
M A M A H K A M A H
A G U N G R I D A N
S U D A N
7
T A R I A N P O C O -
P O C O H I B U R
P A S U K A N P B B D I
S U D A N
8
H A J R I Y A N T O :
J A R G O N B A N G S A
S E R U M P U N T I D A K
R E L E V A N L A G I
1 0
R I T E R M A S U K
P E N E N T U
E K O N O M I D U N I A
2 0 2 5
1 1
A U S T R A L I A S T O P
I M P O R S A P I ,
D P R S A M B U T
B A I K
1 2
I N D O N E S I A
N E G A R A P A L I N G
O P T I M I S T I S
1 3
P R E S I D E N
D O R O N G P E M -
B A N G U N A N
P E R D E S A A N
1 4
G O N T O R K E R -
J A S A M A D E N G A N
R U S I A
1 5
Daerah Khartoum untuk membangun kota industri
perkulitan diatas area seluas 500 ribu hektar. Proyek
tersebut bertujuan untuk mendukung program in-
dustrisasi perkulitan di Sudan, mengingat potensi
kulit Sudan yang cukup melimpah. Pernyataan terse-
but disampaikan menteri Perindustrian Sudan, Dr.
Awad El Gaz saat berkunjung ke Pusat Teknologi
Perkulitan Sudan (8/6).
Menteri mengapresiasi usaha perusahaan-
perusahaan pengolahan kulit di Sudan yang telah
berupaya untuk meningkatkan produksi produk kulit
di Sudan seperti tas sekolah, sepatu dan sandal.
Menteri juga menyampaikan bahwa pihaknya
berencana akan menyelenggarakan pameran produk
kulit Sudan pada pertengahan bulan Juli 2011 menda-
tang guna mempromosikan potensi dan produk-
produk kulit di Sudan serta untuk merangsang inves-
tasi pada sektor tersebut.
Direktur Pusat Teknologi Perkulitan Sudan, Dr.
Awad El Sayyed El Syeikh menegaskan bahwa, ….. Berlanjut ke halaman 3
I ndonesia memiliki peluang yang cukup besar
untuk memasarkan produk-produk kulitnya
di Sudan, melakukan investasi di bidang industri
perkulitan” ujar Pelaksana Fungsi Ekonomi, Gatot
Amrih Djemirin saat menanggapi pemberitaan me-
dia tentang rencana pembangunan kota industry
perkulitan di Sudan. Gatot menyatakan, kementeri Perindustrian
Sudan, telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah
PELUANG INDUSTRI KULIT DI SUDAN
P emisahan Sudan Selatan dari wilayah kesatuan
Sudan tanggal 9 Juli 2011 mendatang, diprediksi
akan berdampak negatif terhadap perekonomian
Sudan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain: tingginya hutang luar negeri Su-
dan, hilangnya cadangan devisa negara dari sektor
perminyakan dan tingginya tingkat inflasi. Kondisi
tersebut juga dipengaruhi oleh masih diberla-
kukannya embargo ekonomi AS terhadap Sudan
dan kebergantungan ekonomi Sudan yang berlebi-
han pada sektor perminyakan.
Menyikapi kemungkinan dampak negatif terse-
but, Pemerintah Sudan telah melakukan peninjauan
ulang terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diterapkan dan mencari pengganti sektor permin-
yakan melalui pengembangan sektor-sektor lain
seperti: pertambangan, pertanian dan industri.
Sektor Pertambangan Emas
Sektor pertambangan emas tampaknya
akan menjadi pengganti utama sektor perminyakan
Sudan. Pada tahun 2010, hasil pertambangan emas
tradisional Sudan mencapai 35 Kg perhari dan 30
ton emas setahun serta menyerap tenaga kerja
hingga 40 ribu orang.
Para pengamat ekonomi Sudan mem-
perkirakan bahwa, pada tahun 2011 devisa negara
dari sektor pertambangan emas diperkirakan men-
capai US$ 4 milyar. Kementerian Pertambangan
telah mengeluarkan surat izin usaha kepada...
Berlanjut ke halaman 2
baca juga
Duta Besar Republik Indonesia
untuk Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko mengatakan sebanyak 40 orang TKI bermasalah 4
Tiga puluh pengusaha konstruksi
Sudan bertolak ke Indonesia untuk jajagi peluang kerjasama dalam pameran Indobuildtech di Jakarta, 4
Pihak Bank Dunia memuji pendidi-
kan di Indonesia yang dinilai mengalamiperkembangan yang cukup signifikan. 15
PENGEMBANGAN SEKTOR NON-MIGAS SUDAN
FOKUS BERITA NASIONAL LINTAS PERISTIWA
E d i s i 2 / 2 0 1 1 , J u n i 2 0 1 1 | K B R I K h a r t o u m | e m a i l : k h a r t o u m . k b r i @ k e m l u . g o . i d | w e b : w w w . k e m l u . g o . i d / k h a r t o u m
2
Dari halaman 1 : izin usaha kepada…
127 perusahan untuk melakukan penambangan
emas di Sudan dengan prioritas hak konsesi
diberikan kepada perusahaan-perusahaan dalam
negeri. Hingga pertengahan tahun ini di-
perkirakan 4 perusahaan penambangan sudah
akan memasuki tahap produksi, sedangkan yang
lain diperkirakan pada pertengahan kedua. Di-
perkirakan sedikitnya 200 ribu orang akan
bekerja di sektor tersebut untuk menghasilkan
emas seberat 74 ton. Angka tersebut akan
menempatkan Sudan pada posisi ke-10 negara-
negara penghasil emas yang rencananya akan
dipasarkan di wilayah Timur-tengah.
Untuk menertibkan penambangan emas
tradisional di Sudan, Kementerian Pertambangan
Sudan juga akan menerbitkan peraturan penam-
bangan dan mengupayakan
penggunaan alat-alat modern yang
dapat lebih menjamin keamanan pekerja dan menjaga kelestarian
lingkungan sekitar.
Selain itu, Kementerian Per-
tambangan bekerjasama dengan
Bank Sentral Sudan, Badan Mete-
orologi, Importir dan pihak kea-
manan akan membentuk jaringan
khusus untuk mengantisipasi tin-
dak penyelundupan emas ke luar
negeri. Para ahli geologi mem-
perkirakan bahwa, di dasar laut
merah Sudan terdapat kandungan
emas, besi, perak dan magnizium seberat 2,500
ton, sementara di daerah Nakhil, Nuba dan New
Halfa juga telah ditemukan kandungan besi
seberat 2 milyar ton. Beberapa daerah lain yang
juga memiliki kandungan emas dan hasil tambang
lainya seperti besi, fosfat, mika, platina dan pota-
sium, antara lain adalah: Kordofan, Red Sea,
River Nile, Gadarif dan Darfur Selatan.
Sektor Pertanian
Lahan pertanian Sudan yang mencapai ± 84
juta hektar merupakan potensi yang cukup besar
untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal mau-
pun untuk tujuan ekspor. Namun di sisi lain,
lahan tersebut belum terkelola secara maksimal
karena terbentur masalah dana. Lahan pertanian
yang telah dikelola kira-kira baru mencapai 13%.
Sebagai upaya untuk mengembangkan sektor
pertanian di Sudan, pada tahun 2008 Pemerintah
telah mencanangkan Program Kebangkitan Per-
tanian sebagai pilar utama perekonomian dan
juga berupaya menciptakan lingkungan yang kon-
dusif bagi investasi pertanian di Sudan.
Di sisi lain, Pemerintah juga tetap
mengupayakan peningkatan hasil minyak di
Sudan Utara yang saat ini baru mencapai ± 115
bph menjadi ± 195 bph pada tahun 2012
dengan meningkatkan kegiatan penelitian dan
eksplorasi di beberapa ladang minyak baru di
Sudan, antara lain: di Sudan Tengah (Kosti,
Sennar dan El Gazira), di Sudan Timur (Red
Sea, Mohammad Gol, dan El Gadarif), dan di
Sudan Utara (Halfa, Darfur, dan Nile River) serta membuka peluang bagi para investor
asing untuk menanamkan modal dan alih
teknologi di Sudan.
Sejak 11 tahun terakhir atau sejak
ditemukannya minyak di Sudan pada tahun
1999, Pemerintah Sudan sangat bergantung
pada sektor tersebut untuk mendukung per-
tumbuhan ekonominya dan
kurang memperhatikan
pengembangan sektor-
sektor potensial yang lain
seperti: pertanian, peter-
nakan, pertambangan dan
industri.
Paska Referendum di Sudan
Selatan yang dimenangkan
oleh opsi berpisah dari
wilayah kesatuan Sudan
menyebabkan hilangnya
sebagian besar cadangan
devisa negara dari sektor
perminyakan, dimana seki-
tar 74% diantaranya berada di wilayah Sudan
Selatan. Hal tersebut memaksa Pemerintah
untuk meninjau ulang kebijakan-kebijakan
ekonomi sebelumnya dan mencari pengganti
sektor perminyakan untuk menutupi devisit
anggaran negara. Namun demikian, di-
perkirakan hingga 5 tahun mendatang hubungan
kerjasama Sudan Utara dan Sudan Selatan di
bidang perminyakan akan tetap berlangsung,
mengingat pusat-pusat refinary dan pelabuhan
laut berada di wilayah Sudan Utara.
Dalam rangka mendiversifikasi pendapatan
negara dari sektor migas ke sektor non-migas,
Pemerintah mulai mengembangkan sektor-
sektor non migas seperti: pertanian, peter-
nakan, industri dan pertambangan.
Kondisi semacam ini merupakan peluang-
peluang ekonomi yang tentunya dapat di-manfaatkan oleh para pemangku kebijakan
nasional dan para pengusaha di berbagai bidang.
(ekn)
Lahan pertanian di Sudan yang cukup
luas juga sangat potensial untuk memen-
uhi kebutuhan pangan di negara-negara
Arab pada khususnya dan dinominasikan
sebagai pusat lumbung pangan dunia ke-3
setelah Kanada dan Australia. Data
statistik Persatuan Liga Arab menunjuk-
kan bahwa, nilai ekspor produk per-
tanian Sudan ke negara-negara Arab
semakin meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 47% sebesar US$ 650
juta. Jika peluang tersebut dikelola
secara maksimal, nilai ekspor hasil per-
tanian Sudan ke negara-negara Arab
diperkirakan dapat mencapai sebesar
US$ 20 milyar pertahun.
Sektor Industri
Pemerintah Sudan juga berupaya
mengembangkan sektor industri guna
memenuhi kebutuhan lokal maupun
untuk tujuan ekspor. Dalam rangka
mempercepat sektor industri di Sudan,
Pemerintah mulai melengkapi pabrik-
pabrik industri dengan mesin berte-
knologi modern sehingga dapat memper-
cepat proses pengolahan dan pening-
katan produksi. Selain itu, Pemerintah
juga merencanakan pembangunan kawa-
san-kawasan industri baru di Sudan,
antara lain di Khartoum, Sennar, White
Nile dan Darfur. Beberapa produk ek-
spor Sudan, antara lain adalah: ethanol,
obat-obatan, terigu, gula, keramik,
porselin, minuman soft drink, biskuit, referigerator, pendingin udara, mesin
cuci, besi, kabel, seng, timah, deterjen,
pipa, semen, sabun, barang-barang plas-
tik dan lain sebagainya.
3
P residen Sudan, Omer Hassan Ahmed El
Basher Pada (29/5/2011), meresmikan
Rumah Sakit (RS) Royal Care International
Khartoum yang menghabiskan dana senilai
US$ 100 juta. Dalam Sambutannya, Presiden mengajak
kepada para pelaku usaha untuk berinvestasi
di bidang kesehatan Sudan dengan
meningkatkan fasilitas dan pelayanan,
mengingat Sumber Daya Manusia Sudan cukup
memadai. Oleh karena itu, Presiden berharap
agar Komisi Kesehatan Sudan tidak
merekomendasikan kepada masyarakat Sudan
untuk berobat ke luar negeri, kecuali dalam
kondisi tertentu dimana rumah sakit di Sudan
tidak dapat menangani penyakit yang diderita.
Sementara itu, Gubernur Negara Bagian
Khartoum, Dr. Abdel Rahman El Khadar
menyampaikan bahwa, pembangunan gedung-
gedung Rumah Sakit di Sudan merupakan awal
langkah dalam mengembangkan pelayanan
kesehatan di Sudan, disebutkan jumlah
rumah sakit spesialis di Khartoum sebanyak
30 buah.
Wakil Menteri Kesehatan Sudan, Dr. El Sadig Qasmallah menyampaikan bahwa,
menejemen dan fasilitas serta pelayanan
yang dimiliki oleh RS. Royal care International
setara dengan standar internasional,
sehingga diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat Sudan terhadap
kesehatan.
Ketua Dewan Pimpinan RS. Royal Care
International, Mu’taz El Birair menyampaikan
bahwa, rencana pembangunan rumah sakit
tersebut telah digagas sejak tahun 1984
bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA)
yang tergabung dalam PT. Nomless Group
dan kembali diperbaharui pada tahun 2007.
Royal Care International merupakan
rumah sakit Sudan pertama yang bertaraf
internasional, dibangun di lahan seluas
18.000 M2, didukung oleh 700 orang dokter
dan perawat yang berasal dari berbagai
negara, dilengkapi dengan 51 klinik
pengobatan, 9 ruang operasi dan
labolatorium, 18 balai pengobatan khusus
dan 150 tempat tidur serta ruang forensik.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan, RS. Royal Care International juga
merencanakan akan membangun rumah
sakit spesialis kanker dan penyakit ganas
dengan alokasi dana senilai US$ 25 juta serta
memberikan asuransi kesehatan dan bantuan
kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
RS. Royal Care International didirikan atas
dorongan tingginya kebutuhan masyarakat
Sudan terhadap pelayanan kesehatan
bertaraf internasional yang selama ini belum
dijumpai di Sudan, sehingga sebagian besar masyarakat memilih untuk berobat ke luar
negeri seperti ke negara-negara Eropa,
Mesir, Yordania dan Saudi Arabia.
P.F Ekonomi KBRI Khartoum, Gatot
Amrih Djemirin menyatakan bahwa hal ini
merupakan salah satu peluangusaha di
Sudan, khususnya di bidang kesehatan
seperti: pembangunan sarana rumah sakit,
penyediaan kelengkapan kesehatan dan
pengiriman tenaga dokter dan perawat
dapat dimanfaatkan oleh para pemangku
kebijakan dan pelaku usaha di Indonesia.
(ekn)
PERESMIAN RUMAH SAKIT (RS) ROYAL CARE INTERNATIONAL, KHARTOUM
Lanjutan halaman 1 : menegaskan bahwa, …..
pihaknya siap memberikan layanan konsultasi
tentang rancang-bangun pabrik kulit dan fasili-
tas pendukung lainnya serta teknologi pen-
yamakan kulit.
Sudan dikenal sebagai negara dengan
jumlah hewan ternak dan penghasil kulit
terbesar di kawasan Afrika dan Timur-tengah
dengan populasi hewan ternak mencapai ±
144 juta ekor. Namun di sisi lain, sektor in-
dustri Sudan belum mampu mengolah hasil
kulit tersebut dengan baik menjadi produk-
produk siap pakai seperti sepatu, sandal, tas,
perlengkapan olah raga dan lain-lain. Selama
ini hasil kulit Sudan diekspor ke luar negeri
dalam bentuk bahan mentah hingga men-
capai 88% senilai US$ 31,5 juta pertahun.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakatnya terhadap produk kulit masih
harus mengimpor dari luar negeri senilai
US$ 54 juta pertahun.
Pabrik penyamakan kulit di Sudan ber-
jumlah 25 buah dan mengolah sekitar 600
ribu lembar kulit pertahun, dengan nilai
investasi mencapai US$ 179 juta. Sedangkan
pabrik sepatu dan sandal di Sudan berjumlah
70 pabrik dengan kapasitas produksi
sebanyak 18 juta pasang dan menyerap tena-
ga kerja sebanyak 15 ribu orang.
O l e h
karena itu,
tegas Gatot
lagi, Indo-
nesia mem-
iliki peluang
yang cukup
besar untuk
melakukan investasi di bidang industri perku-
litan di Sudan, termasuk memasarkan produk
-produk kulit dan pengiriman tenaga terampil
untuk mengoperasikan mesin-mesin produksi
pengolahan kulit. (ekn)
4
D uta Besar Republik Indonesia untuk
Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko
mengatakan sebanyak 40 orang TKI bermasa-
lah di Sudan telah dipulangkan ke Indonesia.
“Malam ini (20/6), 40 TKI di Sudan yang ber-
masalah telah dipulangkan dengan pen-
erbangan Qatar Airways”.
Dubes Sujatmiko mengungkapkan bahwa
TKI yang bekerja di Khartoum ini umumnya
lari dari rumah majikan dan agen, dengan permasalahan yang dihadapi diantaranya ada-
lah gaji tidak dibayar, disiksa majikan, tidak
siap bekerja, tidak memiliki izin tinggal/bekerja
dan ingin pulang ke tanah air. Mereka lari ke
KBRI Khartoum untuk meminta perlindungan,
dan kemudian ditampung di Wisma Perlin-
dungan yang tersedia di KBRI Khartoum un-
tuk selanjutnya dilakukan pendataan dan pros-
es administrasi oleh staf KBRI Khartoum.
ini sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah
RI” sambungnya lagi.
Sukarno menyatakan, KBRI Khartoum
berupaya semaksimal mungkin untuk me-
nyelesaikan setiap permasalahan TKI di wila-
yah akreditasi dalam waktu singkat. Hal ini
merupakan perwujudan misi perwakilan, yaitu
memaksimalkan perlindungan terhadap WNI/
TKI. “Saat ini, jumlah TKI di Wisma Perlin-
dungan KBRI Khartoum yang masih dalam proses untuk dipulangkan ke Indonesia tinggal
3 orang, namun jumlah mereka yang berada di
luar penampungan cukup banyak”, ujarnya.
Ke 40 WNI yang dipulangkan itu, terdiri
atas 35 wanita, satu pria, dan empat balita.
“Para TKI berasal dari Tasikmalaya, Sukabumi,
Semarang, Indramayu, dan Pekalongan”, kata
Dubes Sujatmiko. Mereka dijadwalkan akan
tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang
pada 21 Juni 2011, pukul 15.30 WIB dengan
penerbangan Qatar, QR-672. Sebelum
menuju bandara Khartoum, kepulangan mere-
ka dilepas terlebih dahulu oleh Duta Besar RI
di Wisma Indonesia.
Untuk proses kali ini, KBRI Khartoum
melibatkan Kemenakertrans, Kemlu dan
Kepolisian RI untuk mengawasi dan men-
dampingi proses pemulangan TKI sekaligus
untuk melakukan koordinasi lebih lanjut
mengenai penanganan TKI bermasalah. (psb)
Dubes RI menekankan bahwa KBRI
Khartoum akan terus berupaya meningkat-
kan perlindungan kepada seluruh WNI di
Sudan dan Eritrea, khususnya para TKI. Na-
mun di saat yang sama, akan mendorong
peningkatan jumlah TKI skilled di Sudan se-
hingga akan membantu peningkatan citra
Indonesia di Sudan.
Sementara itu, Pelaksana Fungsi Protokol
dan Konsuler KBRI Khartoum, Muhammad Sukarno mengatakan, sesuai prosedur yang
berlaku, tenaga kerja asing yang bekerja di
Sudan dan tidak memiliki izin tinggal dan
ingin meninggalkan Sudan, diwajibkan mem-
bayar denda per hari SDG 10 (Rp 25.000).
Selain itu mereka juga diharuskan membayar
pajak penghasilan, surat penyelesaian perjal-
anan dan biaya pendaftaran orang asing.
“Setelah melalui proses negosiasi panjang
antara KBRI Khartoum dengan pihak terkait
di Sudan antara lain, Kementerian Tenaga
Kerja Sudan, Imigrasi dan Kemlu Sudan,
akhirnya dapat diperoleh pembebasan denda
izin tinggal, biaya pendaftaran orang asing dan
pajak penghasilan. Hanya saja, masing-masing
TKI harus menebus surat penyelesaian per-
jalanan sebesar SDG 350 (Rp. 1 Juta) yang
akhirnya ditanggung oleh KBRI Khartoum”
jelas Sukarno. “Selain itu KBRI Khartoum
juga memfasilitasi penerbitan Surat Perjalan-
an Laksana Paspor (SPLP) bagi yang tidak
memiliki paspor. Adapun biaya pemulangan
KBRI KHARTOUM PULANGKAN 40 ORANG TKI BERMASALAH
T iga puluh pengusaha konstruksi Sudan
bertolak ke Indonesia untuk jajagi pelu-
ang kerjasama dalam pameran Indobuildtech
di Jakarta, pada 22-26 Juni 2011. Sebagian dari
mereka adalah pengusaha-pengusaha yang
tergabung dalam delegasi pengusaha yang
melakukan pertemuan dengan KADIN dan
beberapa pengusaha besar di Indonesia bulan
April 2011 lalu.
Disampaikan dalam siaran pers KBRI
Khartoum bahwa kondisi Sudan pasca refer-
endum, yang membuat negara terluas di Afri-
ka ini menjadi dua negara yang terpisah, men-
dorong Sudan semakin berbenah diri. Negara
itu tengah memfokuskan diri untuk mem-
tersebut.
Menurut rencana, selain mengunjungi
Indobuildtech, para pengusaha tersebut juga
mengunjungi pabrik keramik dan beberapa
pertokoan besar. Mereka juga akan melihat
perumahan di Jakarta untuk memberikan
gambaran mengenai infrastruktur di Indone-
sia.
Delegasi juga akan dipertemukan dengan
pengusaha-pengusaha Indonesia di bidang konstruksi dalam format one-on-one meet-
ing, termasuk dengan BNP2TKI sebagai ba-
dan yang berperan dalam pengerahan tenaga
kerja.
Rangkaian kunjungan itu diharapkan akan
bangun infrastrukturnya, baik infrastruktur
jalan, bangunan, jembatan, bandara dan lain-
lain.
Hal itulah yang nampaknya mendorong
para pengusaha Sudan untuk mencari pelu-
ang-peluang usaha di bidang konstruksi dan
juga mencari partner-partner potensial di
Indonesia. Indobuildtech dipandang sebagai
kesempatan yang baik untuk menjalankan
misi tersebut. “Oleh sebab itu KBRI Khartoum dengan
menggandeng Sudan Construction Associa-
tion (SCA) sengaja menggalang para pengu-
saha kontraktor Sudan untuk pergi ke Indo-
nesia,” demikian dikutip dalam siaran pers
PENGUSAHA KONSTRUKSI SUDAN CARI PELUANG KE INDONESIA
5
U ntuk lebih mempererat hubungan per-
saudaraan dan silaturrahim masyarakat
Indonesia di Sudan, khususnya para maha-
siswa, KBRI Khartoum menyelenggarakan
dialog interaktif bersama sekitar 100 maha-
siswa yang tergabung dalam beberapa organ-
isasi di Sudan, tanggal 13 Juni yang lalu di Wis-
ma Duta. “Sebelumnya telah dilakukan dengan
mengundang secara terpisah organisasi-
organisasi yang ada seperti Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), Pengurus
Cabang Istimewa/ PCI-NU, Pusat Informasi
dan Pelayanan/PIP-PKS, namun kali ini sengaja
dikumpulkan bersama agar setiap organisasi
dapat saling mengenal visi, misi serta
kegiatannya masing-masing sehingga dapat
disinergikan,” ungkap Dubes Sujatmiko.
Malam itu, setiap organisasi yang hadir
yaitu, PPMI, PCI-NU, PIP-PKS dan Ikatan
Keluarga Pondok Modern Gontor (IKPM)
mendapat kesempatan untuk memperkenal-
kan kepengurusannya, khususnya yang baru
saja terbentuk seperti PPMI dan PCI-NU,
dan menyampaikan program-program
unggulan yang akan dilaksanakan.
“KBRI mendorong mahasiswa untuk aktif menyusun dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang kreatif dan inovatif untuk
kepentingan peningkatan kapasitas dan kapa-
bilitas mahasiswa dan kami senang sekali
melihat bagaimana mereka mampu
melakukan itu”, ungkap Pelaksana Fungsi
Pensosbud KBRI Khartoum.
Menanggapi paparan-paparan tersebut,
Dubes RI mengingatkan pentingnya silatu-
rahmi, kesetiakawanan, kebersamaan,
perdamaian, dan kerukunan. “Topi boleh
berbeda, visi organisasi boleh berbeda, na-
mun kebersamaan, persaudaraan, dan
kerukunan sesama WNI harus tetap terpeli-
hara”. ujarnya.
Selain itu Dubes RI juga menyampaikan
pilar-pilar penting yang dapat menunjang
DIALOG INTERAKTIF DUBES RI DENGAN ORGANISASI MAHASISWA INDONESIA
memunculkan ide-ide yang lebih luas untuk
bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha
Indonesia.
Seluruh pengusaha Sudan yang akan
berangkat ini adalah para pengusaha besar,
salah satunya adalah DAL Group yang
mempunyai bisnis dari bidang pertanian,
otomotif hingga konstruksi.
“Jadi, waktu yang mereka sisihkan un-
tuk berkunjung ke Indonesia harus benar-
benar dimanfaatkan semaksimal mungkin
sehingga kunjungan ini akan memberikan
hasil yang maksimal pula kepada para pen-
gusaha sudan itu sendiri, dan para pengu-
saha indonesia,” ungkap Duta Besar
Sujatmiko di sela-sela kesempatan saat
menjamu makan malam para pengusaha
Sudan pada sabtu malam (18/6) di Wisma
Duta.
“Masih banyak peluang yang bisa di-manfaatkan di Sudan. apa yang kita dengar
dan melihat mengenai Sudan tidak sepe-
nuhnya benar dan ini dibuktikan dengan
banyaknya pengusaha besar Sudan yang ke
Indonesia” lanjutnya lagi.
Harapkan Imbas Yang Besar
Sujatmiko menilai upaya memper-
temukan kedua pengusahan dari Indonesia
dan Sudang adalah sebuah pekerjaan besar.
Keduanya mempunyai latar belakang penge-
tahuan yang minim satu sama lain, meski jika
dilihat dari sisi sejarahnya, Indonesia dan
Sudan memiliki hubungan yang cukup dekat.
Jika ini berhasil, menurutnya, akan mem-
berikan imbas yang cukup besar bagi Indone-
sia. Baik untuk peningkatan nilai
perdagangan, peluang tenaga kerja Indonesia,
hingga ke promosi pariwisata dan seni bu-
daya Indonesia yang secara tidak langsung
akan mendapat efek yang positif.
“Untuk itu, diperlukan dukungan dan
keterlibatan semua pihak baik di Perwakilan
RI di luar negeri maupun di Indonesia sendiri untuk mensukseskan pekerjaan besar ini”,
tegas Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea ini.
Dalam berbagai kesempatan, Dr.
Sujatmiko berulangkali menekankan bahwa
bidang konstruksi di Sudan mempunyai arti
strategis bagi Indonesia. Tidak hanya karena
bidang konstruksi tengah “booming”, tetapi
akan membawa efek domino yang besar bagi
Indonesia.
Diawali dengan mendatangkan tenaga
ahli konstruksi, arsitek dan tenaga skill
lainnya kemudian impor building material
dari Indonesia. Setelah bangunan tegak
berdiri, diharapkan semua isi bangunan...
Berlanjut ke halaman 9
suksesnya organisasi serta keterampilan yang
harus dimiliki oleh pemimpin organisasi.
“Organisasi yang baik adalah organisasi yang
ramping namun produktifitasnya tinggi, fleksi-
bel dan yang terpenting adalah mandiri serta
mampu memberikan manfaat baik bagi organ-
isasi tersebut maupun bagi masyarakat luas”,
jelasnya. “Ayo buat kegiatan yang kreatif, dan
dibutuhkan oleh mahasiswa dan masyarakat
luas, KBRI akan mendukung”, ungkapnya lagi.
Saat kesempatan tanya jawab dibuka,
beberapa mahasiswa langsung menyambutnya
dengan menyampaikan hal-hal yang terkait
kemahasiswaan salah satunya adalah Fakhru-
razi yang menyampaikan apresiasinya dan
berharap dapat terus dilaksanakan karena
dapat menjadi salah satu sarana perekat sila-
turahmi di antara mahasiswa. Selain itu dia
juga berharap, untuk menyambut ajakan
Dubes, kiranya program-program antar or-ganisasi yang memiliki kesamaan hendaknya
dapat dilakukan secara bersama-sama pula.
“Kami berharap adanya langkah konkrit untuk
mewujudkan harapan bapak Duta Besar, yaitu
terciptanya suasana kebersamaan dan
kekeluargaan di tengah masyarakat Indonesia
di Sudan”. (psb)
6
P eringatan HUT RI di Khartoum Sudan, kali
ini berbeda dengan tahun-tahun sebe-
lumnya. Peringatan tahun ini dibuat lebih
meriah dengan menggandeng PPMI (Persatuan
Pelajar Mahasiswa Indonesia) Sudan sebagai
penyelenggara kegiatan olahraga.
Pertandingan olahraga yang bertajuk
Nusantara Games 2011, secara resmi dibuka
oleh Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr.
Sujatmiko, Sabtu, 11 Juni 2011 di Lapangan
Futsal Riyad, Khartoum. Dubes RI menyam-
paikan dalam sambutannya bahwa
“pertandingan olahraga tidak sekedar men-
jadikan jiwa dan raga menjadi sehat dan kuat,
tapi melalui olahraga diharapkan juga dapat
mempererat keakraban, tali persaudaraan dan
meningkatkan daya sportifitas. Akan sangat
indah jika seluruh masyarakat Indonesia di
Sudan yang jumlahnya sekitar 1.000 orang
dapat terus mempererat persaudaraan dan silaturahmi”.
Cabang olah raga yang dipertandingkan
pada rangkaian acara peringatan HUT-RI ta-
hun 2011 kali ini antara lain futsal, sepak
takraw, catur, tenis meja dan bandminton.
Tahun ini KBRI Khartoum bergabung dengan
tenaga kerja profesional Indonesia di Sudan
membentuk satu
Grup yang ber-
tanding melawan 7
group lain yaitu
KMA (Aceh), IPSU
(Sumut), FOKUS
(Sumatera), KMJ
(Jakarta), PASUN-
DAN (Jabar),
PAKUWOJO
(Jateng, Jatim, Ma-
dura), dan FOS-
MATIM (Indonesia
Tengah dan Ti-
mur).
Untuk lebih
memacu semangat,
sebelum pem-
bukaan Nusantara Games 2011 dimulai,
kekompakan masing-masing grup diuji dengan membuat yel-yel yang dinilai oleh
Dubes RI. Tim yang dinilai paling kompak
adalah IPSU, Pakuwojo, dan KMJ. “1,2,3,
Hartap…. Hartap…. Harimau Tapanuli, Raja
Sumatera. Mantap…. sedap… yang lain…
lewaaat..” sorak salah satu grup pemenang
yel-yel dengan kompak dan semangat.
Cuaca hari itu yang berkabut dan disertai
badai debu tebal tak menyurutkan semangat warga untuk menikmati setiap rangkaian
acara, termasuk untuk menyantap bazar ma-
kanan yang disediakan oleh mahasiswa. Be-
ragam hidangan kuliner khas Indonesia seperti
bakso, mie aceh dan coto Makassar turut
menyemarakkan hajatan tahunan warga ini.
(psb)
P ertunjukan Tari Saman mahasiswa
Indonesia yang tergabung dalam Sanggar
Budaya KBRI Khartoum, berhasil memukau
sekitar 300 penonton yang memadati ruangan
acara penutupan Festival Seni dan Budaya di
International University of Africa (IUA)
Khartoum, Sudan, 9 Juni 2011.
Mahasiswa asing yang berasal dari 60
negara di Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa
turut serta dalam kegiatan tahunan tersebut.
Dalam sambutannya Dekan Urusan
Kemahasiswaan IUA, Prof. Dr. Awad El
Karim Awadullah El Zein mengatakan
bahwa pihaknya merasa bangga dengan sajian
seni budaya yang ditampilkan oleh
mahasiswa dan mahasiswinya, serta berharap
seni yang ditampilkan tersebut dapat
dijadikan modal berkarya di masa
mendatang. Selain itu, Prof. Awad
memberikan apresisasi khusus kepada
mahasiswa Indonesia atas penampilan Tari
Saman yang luar biasa. “Kami baru pertama
kali menyaksikan keindahan Tari Saman ini”.
ujarnya.
Beberapa dosen dan mahasiswa yang
menyaksikan tarian tersebut juga
menyampaikan kekagumannya atas kesenian
tersebut dan berharap di di acara-acara yang
lain, mahasiswa Indonesia juga dapat
menampilkan kebolehan mereka. Bahkan,
seorang penonton paruh baya serta merta
mendatangi para penari usai pertunjukan.
Dengan mata berkaca-kaca, terharu melihat
kekompakan dan keindahan tarian, berbaur
dengan duka memori tragedi tsunami di
Aceh, ia menyalami penari seraya berkata Alfu
Mabruk (Selamat dan Sukses).
Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI
Khartoum, Muhammad Syafri yang turut hadir
dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa
apresiasi masyarakat di Sudan terhadap
tampilan mahasiswa Indonesia merupakan
pemacu untuk terus meningkatkan prestasi
sanggar budaya KBRI Khartoum. “Saya
percaya, Tim Kesenian lain yang tergabung
dalam sanggar budaya, seperti Pencak Silat,
Angklung, Tari Rantak, Tari Badinding, Tari
Merak dan lainnya, dapat melakukan hal
serupa”, tegasnya. (psb)
TAMPILAN TARI SAMAN DI KHARTOUM MENGUNDANG HARU
KEMERIAHAN PERINGATAN HUT RI DI KHARTOUM
7
OPINI
D unia hukum di Indonesia terus berkem-
bang dan menyesuaikan diri dengan
kebutuhan di masyarakat. Oleh sebab itu,
Mahkamah Agung RI sebagai lembaga tertinggi
peradilan di Indonesia kini mulai mengaplikasi-
kan beberapa sendi hukum yang diambil dari syariah Islam, salah satunya di bidang
ekonomi syariah. Perkembangan ini cukup
menarik, karena di beberapa aspek, Indonesia
masih menggunakan hukum yang mengacu
pada hukum pada masa kolonial, yang sudah
tidak relevan di masa sekarang.
Perkembangan ini juga didorong dengan
semakin maraknya transaksi ekonomi ber-
M. Rum Nessa, SH., MH. menjelaskan bahwa
Sudan memiliki sejumlah keunggulan di bidang
Peradilan, utamanya di bidang pengelolaan
anggaran yang independen tanpa ada inter-
vensi instansi lain di luar Mahkamah Agung.
Jumlah pengadilan dari tingkat pertama
hingga Pengadilan Tinggi di seluruh wilayah
Sudan mencapai 1.000 Pengadilan dan Hakim
Agung yang dimiliki Sudan berjumlah 80
orang. Jumlah ini tidak terpaut jauh dengan Indonesia yang memiliki 800 pengadilan dan
51 Hakim Agung. Beliau juga menyinggung
mengenai tujuan kunjungan delegasi yaitu
untuk menyiapkan Memorandum of Under-
standing antara MA RI dengan MA Sudan yang
menurut rencana akan ditandatangani pada
bulan September 2011. Salah satu program
kerjasama yang akan digulirkan adalah pelati-
han peningkatan kapasitas hakim-hakim Indo-
nesia terutama di bidang syariah, di mana
Sudan merupakan pioneer di bidang ini”.
lanjut Nessa.
Sementara itu, Dirjen Badan Peradilan
Agama MA, Drs. H. Wahyu Widiana, MA,
mendorong mahasiswa Indonesia yang telah
merampungkan studinya di Sudan untuk dapat
bergabung di instansinya. “Mahasiswa alumni
Timur Tengah telah teruji dan terbukti
Berlanjut ke halaman 9
basis syariah di Indonesia, oleh sebab itu
dibutuhkan payung hukum dan SDM yang
mengerti dan memahami konsep ekonomi
syariah. Dengan latar belakang demikian,
Mahkamah Agung RI telah memulai kerjasa-
ma dengan Mahkamah Agung Sudan dalam
bentuk pelatihan. “Pada bulan Oktober 2010
yang lalu, 7 hakim telah mengikuti pelatihan
selama 3 minggu di Sudan. Langkah ini diam-
bil karena Sudan merupakan tempat yang tepat untuk mendidik hakim khususnya di
bidang ekonomi syariah”, ungkap Rum
Nessa, Sekretaris MA RI, di sela-sela kunjun-
gannya ke Sudan 30 Mei-2 Juni 2011.
“Untuk lebih meningkatkan lagi kerjasa-
ma yang telah terjalin, saat ini tengah disiap-
kan sebuah Memorandum of Understanding
(MoU) antara MA RI dengan MA Sudan.
Diharapkan, dengan ditandatanganinya MoU
tersebut, kerjasama kedua lembaga hukum
tertinggi kedua negara dapat terus dikem-
bangkan dapat memberi manfaat bagi kedua
pihak”, lanjutnya lagi.
Tatap muka dengan WNI di Khartoum
Di sela-sela kunjungannya, delegasi
Mahkamah Agung RI juga melakukan tatap
muka dengan masyarakat Indonesia di Khar-
toum yang dilaksanakan di Wisma Duta.
Dalam sambutannya, Sekretaris MA, Drs. H.
UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA MAHKAMAH AGUNG RI DAN SUDAN
L ima puluh agen perjalanan siap mempro-
mosikan keindahan pariwisata Indonesia
untuk menarik wisatawan Sudan ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu
perwakilan agen perjalanan sesaat setelah
menyimak tampilan promosi wisata yang
disuguhkan KBRI Khartoum dalam acara Pro-
mosi Wisata Sudan-Indonesia di Villa Esaam
Elsyeikh di Soba, Khartoum (5/5).
“Kami yang hadir di sini juga akan
mengajak serta agen perjalanan lain di Sudan,
yang jumlahnya lebih dari 1400 perusahaan
jasa perjalanan, untuk mempromosikan objek
wisata Indonesia kepada masyarakat Sudan”,
ujar Muhammad Ibrahim, Direktur Agen Per-
jalanan “Allam”.
Kepala Bagian Pariwisata Asosiasi Agen
Perjalanan dan Pariwisata Sudan, Ny. Ikhlas
Hasan dalam sambutannya menyampaikan
bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk
wisatawan Sudan ke Indonesia. “Musim panas
di Sudan yang jatuh pada bulan April-Juli
merupakan saat yang tepat bagi wisatawan
Sudan untuk berlibur ke Indonesia dan menik-
mati indahnya Indonesia”, lanjutnya lagi. Akan
sangat disayangkan, jika kesiapan agen perjal-
anan wisata di Sudan untuk mempromosikan
Indonesia tidak mendapat tanggapan yang
positif dari para pengusaha pariwisata di Indo-
nesia. (psb)
meningkatkan kerjasama antara Sudan dan
Indonesia di bidang pariwisata. “Pada hari-
hari mendatang, kami berharap terjadi pen-
ingkatan jumlah wisatawan Sudan ke Indone-
sia maupun wisatawan Indonesia ke Sudan
secara signifikan”, tegasnya.
Saat diwawancarai oleh Blue Nile TV,
Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Khar-
toum, Muhammad Syafri menekankan pent-
ingnya kerjasama di bidang pariwisata se-bagai salah satu sarana merekatkan hub-
ungan kedua negara. “Kedua negara perlu
mencari berbagai terobosan untuk mening-
katkan hubungan bilateral dan bidang pari-
wisata adalah salah satunya”, ujarnya.
Diakuinya, saat ini KBRI Khartoum ten-
gah giat melakukan promosi budaya dan
pariwisata Indonesia serta melakukan pen-
dekatan kepada agen-agen perjalanan di
Sudan untuk turut berperan meningkatkan
50 AGEN PERJALANAN SUDAN SIAP PROMOSIKAN INDONESIA
8
Duta Besar Sujatmiko menjelaskan bah-
wa Sudan dan Indonesia masing-masing
memiliki potensi ekspor yang menjanjikan.
Sudan misalnya, memiliki potensi ekspor ke
Indonesia seperti minyak mentah, daging
halal, habbatussauda (jintan hitam), gum
arabic, dsb. Sementara Indonesia memiliki
potensi ekspor ke Sudan di sektor industri
kertas, material bangunan, produk el-
ektronik, perlengkapan rumah sakit, alat pertanian, furniture, alat-alat berat, dsb.
Sektor jasa juga menjadi perhatian.
"Sejumlah kalangan telah meminta secara
resmi kepada kami untuk mengembangkan
bisnis sektor ini dengan mendatangkan tena-
ga kerja di bidang konstruksi, buruh tani,
sektor peternakan dan perawat", tutur
Sujatmiko. Khusus untuk perawat, tengah
diupayakan untuk mendatangkan, sebagai
tahap awal, 120 perawat Indonesia ke Su-
dan.
Menurut rencana, business trip akan
dilakukan pada tanggal 26-29 April 2011
yang meliputi pertemuan dengan pejabat
kementerian terkait, pertemuan dengan
para Pengusaha Indonesia di kantor KA-
DIN, one-on-one meeting dengan para pen-
gusaha Indonesia, serta kunjungan ke sejumlah
pabrik untuk lebih mengenali potensi
ekonomi Indonesia.
"Dalam waktu dekat kami juga akan
mengundang pengusaha Indonesia untuk da-
tang ke Sudan guna menjajaki peluang usaha
dan investasi di negeri ini", tambah Sujatmiko.
“Dari berbagai pertemuan yang kami lakukan,
telah banyak permintaan agar Indonesia dapat mengerjakan proyek-proyek besar di Sudan
dan juga melakukan investasi di bidang per-
tanian skala besar, industri gula, kulit, pabrik
ban, dsb”. ”Yang cukup menarik adalah adan-
ya peluang bagi pengusaha retailer Indonesia.
Pemilik Hotel Corinthians (Burj El Fateh),
salah satu hotel internasional di Khartoum,
telah meminta pengusaha Indonesia untuk
menjadi pengelola pusat perbelanjaan di hotel
tersebut’, lanjut Sujatmiko.
Dalam kesempatan tersebut juga dit-
ampilkan video mengenai produk-produk
strategis dan maju, serta pariwisata Indonesia
untuk lebih meningkatkan motivasi para pen-
gusaha Sudan untuk menjalin kerjasama
dengan pengusaha Indonesia. (psb)
P ada tanggal 16 April 2011Dubes RI
menerima sebanyak 50 pengusaha Sudan
dalam jamuan makan malam di Wisma Duta
KBRI Khartoum. Sebagian besar pengusaha
yang hadir adalah pengusaha besar Sudan yang
memiliki jaringan kerja luas, tidak hanya Su-
dan tapi juga meliputi negara-negara Timur
Tengah dan Afrika. Pengusaha terkemuka yang turut hadir
dalam jamuan tersebut antara lain dari Aso-
siasi Pengusaha Sudan, Export Development
Bank, Sidgo Holding Co. Ltd., Asosiasi Kon-
traktor Sudan, dan Social Security Investment
Authority (SSIA).
INDONESIA DAN SUDAN MILIKI POTENSI PERDAGANGAN YANG MENJANJIKAN
TARIAN POCO-POCO HIBUR PASUKAN PBB DI SUDAN
P eringatan Hari Penjaga Perdamaian PBB
(Peacekeepers Day) di wilayah bergolak
Darfur, Sudan, pada Ahad (29/5) dimeriahkan
dengan tarian khas Indonesia dari daerah
Sulawesi Utara, Poco-Poco.
"Begitu lagu dan Tarian Poco-Poco dihen-
takkan, semua pasukan penjaga perdamaian
PBB dari berbagai negara di Darfur pun
berdiri berjoget bersama," kata Komandan
Satgas Garuda Bhayangkara FPU Indonesia III,
AKBP Gatot Mangkurat P.PJ, kepada ANTA-
RA Kairo, Selasa.
Tarian tersebut dipersembahkan personel
Kontingen Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bha-
yangkara "Formed Police Unit (FPU)" Indone-
sia III.
Menurut Perwira Administrasi Personel
FPU Indonesia III, AKP Andri Ananta
Yudhistira, hentakan Tarian Poco-Poco yang
dipersembahkan para anggota Satgas Garuda
Bhayangkara itu semakian semarak lagi keti-
ka digabungkan dengan tarian Sajojo.
"Kekompakan dan kebersamaan dalam
melaksanakan tugas pokok sebagai pasukan
pemelihara perdamaian tergambar dalam
persembahan keserasian tarian Poco-Poco
dan Sasojo itu," papar Andri Ananta.
Selain mempersembahkan Tarian Poco-
Poco, Kontingen Polri juga menyajikan masa-
kan khas Nusantara berupa soto ayam yang
ternyata banyak disukai oleh kontingen dari
negara-negara lain.
"Ini adalah momen yang tepat untuk
memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia
di mata masyarakat internasional," ujar Ga-
tot.
Kontingen Garuda Bayangkara Indonesia
III yang tergabung dalam Pasukan Perdama-
ian PBB di Darfur (United Nations-Hybrid
African Union Mission In Darfur (UNAMID) pada Peacekeepers Day itu, melaksanakan
upacara peletakan karangan bunga untuk
mengenang gugurnya 28 anggota pasukan PBB
di Darfur sejak 2008.
Upacara ini dipimpin oleh Deputy Joint
Special Representatif (DJSR) Mohamed B.
Yonis.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB
Ban Ki-moon dalam amanatnya menjelaskan
beragam persoalan yang dihadapi badan dunia
itu dalam misi perdamaian internasional. Berlanjut ke halaman 9
9
PENGUMUMAN NO. 525/04/06/2011/KRT
Berdasarkan hasil seleksi Panitia TEMUS 2011, dari 54 pendaftar yang masuk, bersama ini disampaikan nama-nama yang lolos untuk calon TEMUS 2011 asal Sudan sebagai berikut:
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Khartoum, 12 Juni 2011
Panitia Seleksi Temus 2011
Lanjutan halaman 8 :
….kualitasnya. Beberapa diantaranya telah
mengabdi di lingkungan peradilan RI”, ujarn-
ya.
Pertemuan tersebut benar-benar di-
manfaatkan oleh masyarakat Indonesia yang
hadir. Hal tersebut terlihat dari begitu ban-
yaknya pertanyaan yang digulirkan terutama
yang mengangkat isu-isu terkini seperti pe-
nanganan korupsi, penerapan hukum syariah
di Indonesia hingga peluang-peluang maha-
siswa lulusan Sudan untuk menjadi hakim,
dan lain sebagainya. (psb) Lanjutan halaman 5
….tersebut dari office supplies, furniture, dan
lain sebagainya juga akan diimpor dari Indone-
sia.
Dengan demikian, jumlah TKI skill di
Sudan akan terus meningkat sehingga citra
Indonesia akan semakin positif. Upaya ini tidak
akan berhenti di sini, KBRI Khartoum akan
terus membawa pengusaha Sudan ke Indone-
sia maupun sebaliknya, agar hubungan
perdagangan indonesia-Sudan terus meningkat
yang diharapkan akan memberikan kontribusi
kepada peningkatan ekspor Indonesia tidak
hanya ke Sudan tetapi juga ke regional Afrika
dan Timur Tengah. (psb)
Lanjutan halaman 8 :
Amanat Sekjen PBB bertema "Penegakan
Supremasi Hukum" yang dibacakan oleh Yo-
nis itu menitikberatkan pada dua persoalan
penting.
Pertama, penyebaran pasukan PBB blue
helmet merupakan perwujudan dari keya-
kinan bersama bahwa orang yang telah
selamat dalam perang seharusnya tidak men-
derita lagi karena situasi ketidakamanan,
ketidakadilan dan ketakutan, maka dengan
menghilangkan kondisi tersebut kita dapat
menciptakan perdamaian abadi.
Kedua, penegakan supremasi hukum,
sangatlah penting untuk keberhasilan pemeli-
haraan perdamaian.
"Dalam posisi itu, misi perdamaian PBB
membutuhkan kepercayaan dalam tugas-
tugas kepolisian, sistem peradilan dan pela-
yanan masyarakat," kata Ki-moon. -Itulah sebabnya PBB mewajibkan polisi
untuk tidak pernah menyalahgunakan
kekuasaan, mendukung tata kelola pengadilan
guna melayani keadilan dan bekerja secara
manusiawi dalam hal penahanan terhadap
seseorang, katanya (antara)
Nama
1. Muhammad Firdaus
2. Mochammad Firdaus
3. Abdul Kahar Bin Sudak
4. Andri Lupias Satedy
5. Edi Purwanto
6. Abdussalam Bin Oyo
7. Aang Muhdi Gozali
8. Tonang Bin Hasan Lubis
9. Maimun Muhammad Yacob
10. Zainul Alim
11. Suci Ramadhona
12. Mochamad Tamrin
13. Horas Nasution
14. Khairul Arif Giawa
Nama
15. Karimulloh
16. Ajam Jamhur
17. Nurul Abidin
18. Mochamad Abdul Ghofur
19. Muhibul Zamil
20. Muhammad Fikri Mukaddas
21. Sangidun
22. Musthofa Abu Bakar
23. Hasyim Amrullah
24. Asep Ami Azwar Farid
25. Taufiqurrahman
26. Subhan Wahyudi Bin Surahwan
27. Nur Azizah Zawie
28. Rovita Agustin Zulaiminah
Cadangan
1. Dzufikar Radafi
2. Siti Masyruchah
3. Fitriana Rusyai Ali
Ket.
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
Ket.
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S2
S3
Ket.
S2
S2
S3
10
W akil Ketua MPR Hajriyanto Tohari
berpendapat, jargon-jargon yang
sifatnya emosional dan primordial dalam
membina hubungan antara Indonesia dan
Malaysia harus segera diakhiri dan diganti
dengan dasar-dasar berdiplomasi yang
rasional.
"Jargon-jargon seperti Indonesia dan
Malaysia adalah satu rumpun harus segera
diakhiri dalam membina hubungan dengan Malaysia," ujar Hajriyanto saat menjadi
pembicara dalam peluncuran buku "Soft
Power Approach Indonesia-Malaysia" karya
Musni Umar di ruang wartawan DPR Jakarta,
Selasa.
Menurut politisi Partai Golkar itu,
hubungan harus didasarkan pada rasionalitas
semisal untuk hubungan ketenagakerjaan,
maka yang berlaku adalah hukum perjanjian
internasional.
Sementara diplomasi yang masih
mengandalkan jargon-jargon bangsa
serumpun, menurut dia, itu sudah tidak
relevan lagi dan hanya akan menyebabkan
berbagai persoalan antara kedua bangsa
tetap akan berulang dan tidak pernah selesai. Penggunaan jargon demikian juga hanya
menjadi justifikasi dan legitimasi yang salah
dalam menjalin hubungan kedua negara.
Lebih lanjut Hajriyanto mengatakan,
membina hubungan bilateral antara
Indonesia dan Malaysia harus sama dengan
jalinan hubungan Indonesia dengan negara-
negara lainnya.
Dia mencontohkan tidak bisa hubungan
antara Indonesia dengan Arab saudi hanya
didasarkan pada kesamaan agama yang
dianut masyarakat kedua negara. "Tidak bisa
demikian. Dimensi yang harus dikedepankan
adalah rasionalitas," ujarnya.
Sementara jargon-jargon bangsa
serumpun, kesamaan nenek moyang dan lain
sebagainya hanya bisa digunakan untuk basa-
HAJRIYANTO: JARGON BANGSA SERUMPUN TIDAK RELEVAN LAGI
I ndonesia diakui sebagai salah satu
negara yang paling progresif dalam
penguatan mekanisme HAM di tingkat
nasional maupun di kawasan Asia tenggara
atau ASEAN.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Asia
Pasifik Kantor Komisioner Tinggi HAM
PBB, Rory Mungoven, pada Seminar
mengenai Mekanisme HAM di Asia yang
diadakan Universitas Essex, Inggris bekerja
sama dengan KBRI London di Ruang
Crutacala KBRI London, Jumat.
Rory Mungoven kemudian menunjuk
berbagai upaya dilakukan Indonesia baik di
tingkat nasional melalui pendirian Komnas
HAM maupun di tingkat kawasan,
khususnya melalui inisitatif pendirian Bali
Democracy Forum dan penguatan
mekanisme HAM di ASEAN.
Seminar yang diadakan di KBRI London merupakan bagian dari the 3rd Human
Rights in Asia Conference, yang
diselenggarakan secara tahunan University of
Essex Human Rights Centre berlangsung
selama dua hari di London dan Essex, ujar
Sekretaris Satu KBRI London, Novan
Ivanhoe Saleh kepada Antara, Sabtu.
Dalam seminar sesi pertama di KBRI,
hadir tiga pembicara, yaitu wakil Indonesia di
ASEAN Inter-governmental Commission for
Human Rights, Rafendi Djamin , kemudian
Profesor Hukum Internasional Bangor Law
School,Dr Suzannah Linton dan aktivis HAM
Palestina lulusan Universitas Essex, Mervat
ishmawi.
Duta Besar RI untuk Inggris, Yuri
Octavian Thamrin menyampaikan bahwa
Indonesia setelah fase reformasi memiliki
komitmen tinggi untuk mempromosikan dan
melindungi demokrasi serta HAM.
Dalam hal ini, Indonesia berhasil menciptakan kondisi yang kondusif bagi
berkembangnya promosi dan perlindungan
demokrasi dan HAM melalui proses
penguatan parlemen , media yang bebas dan
independen, peranan masyarakat madani,
dan sebagainya.
Dubes Yuri Thamrin membenarkan
proses demokrasi dan pemajuan HAM di
Indonesia masih belum sempurna. Oleh
karena itu, Indonesia selalu
Berlanjut ke halaman 17
basi semata dan yang menyangkut hubungan
lebih formal, maka rasionalitas dikedepankan.
Kesetaraan dalam hubungan bilateral
yang rasional dan menguntungkan seharusnya
menjadi syarat mutlak dalam jalinan hubungan
itu.
Ia mencontohkan, Singapura tidak pernah
mau menandatangani perjanjian ekstradisi
dengan Indonesia karena faktanya banyak
koruptor lari ke negara itu.
"Jadi kalau mau menggertak ya gertak
saja dan tidak perlu ditutup-tutupi degan dalih
bangsa serumpun," ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Dirut
LKBN ANTARA Mukhlis Yusuf yang juga
menjadi pembicara mengatakan bahwa
rasionalitas itu basisnya data dan informasi. Dengan demikian, ia menambahkan,
penyelesaian kasus-per kasus dalam hubungan
antara Indonesia dan Malaysia perlu didasarkan pada data, informasi dan bukti yang obyektif.
Mukhlis juga mengatakan bahwa
masyarakat saat ini sudah bergerak melalui
berbagai medium teknologi informasi yang
terus berkembang pesat dan itu tidak
bisa lagi dihambat. Sementara diplomasi yang
dibangun tidak berjalan seiring dan masih
sebatas simbolis. (antara)
PBB : INDONESIA PALING PROGRESIF DALAM PENGUATAN HAM
11
EKSPOR SEPATU TERUS NAIK
L ebih dari separuh pertumbuhan
ekonomi global sebelum 2025 akan
didorong oleh negara-negara berkembang.
Indonesia bersama Brasil, India, Korea
Selatan, dan Rusia akan setara dengan China
dan negara maju sebagai pusat pertumbuhan
global.
"Melalui transaksi komersial dan finansial, keenam negara itu akan turut
mendorong pertumbuhan negara
berpendapatan rendah," kata ekonom Bank
Dunia Mansoor Dailami dalam peluncuran
laporan Global Development Horizons
2011 Multipolarity: The New Global
Economy di Jakarta, kemarin.
Saat ini ekonomi global baru mulai
terbentuk dengan bergesernya pertumbuhan
dari negara maju ke negara berkembang.
Diproyeksikan pada 2011-2025 ekonomi
negara berkembang akan tumbuh dua kali
lipat ketimbang negara maju, dengan rata-
rata 4,7% per tahun. AS, Inggris, Uni Eropa,
dan Jepang pada periode yang sama
diproyeksikan hanya akan tumbuh 2,3% per
tahun.
Khusus untuk Indonesia, Dailami
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
akan berada pada batas atas kisaran 6,0%-
6,5% pada 2011 dan meningkat sebesar 6,%-
6,6% pada 2012.
Namun, terdapat negara berkembang
yang ekonominya beroperasi di atas
kapasitas sehingga berisiko overheating,
terutama di Asia dan Amerika Latin.
"Derasnya arus modal asing yang masuk,
termasuk ke Indonesia, jika tidak
dimanfaatkan optimal, dikhawatirkan akan
berisiko pembalikan arus dengan cepat,"
jelas Dailami.
Dailami juga menyebut soal tiga
tantangan pertumbuhan Indonesia, yakni
pendidikan yang harus produktif, alokasi
anggaran subsidi yang harus ditingkatkan untuk kesehatan dan pendidikan, serta
kehati-hatian dalam aliran modal.
Meski dapat tumbuh 6,5%, ekonom Bank
Danamon Anton Gunawan mengingatkan
tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia
lebih banyak didorong sektor swasta dan
tren konsumsi yang meningkat di negara
berkembang. Peningkatan itu seiring dengan
bertambahnya jumlah kelas menengah di
Indonesia yang mencapai 7 juta orang per
tahun. "Jika dibandingkan negara
sepadanannya, ini tergolong sangat cepat,"
kata Anton. (media indonesia)
B ank Indonesia (BI) menilai perekonomian
Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi
dari yang diperkirakan apabila kendala-
kendala perekonomian dapat diidentifikasi
dengan baik dan dicarikan jalan keluarnya.
"Dengan dukungan infrastruktur yang
memadai, baik yang terkait prasarana
transportasi, seperti jalan, pelabuhan, dan
bandar udara, maupun yang terkait
ketersediaan energi bagi pelaku usaha, kami
berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2012 dapat lebih tinggi dari kisaran 6,1-6,6 persen," kata Gubernur Bank
Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, perekonomian Indonesia ke
depan diprakirakan terus membaik berkat
dorongan stabilitas makroekonomi yang tetap
terjaga, dengan pertumbuhan ekonomi
diprakirakan berada pada kisaran 6,0-6,5
persen pada 2011 dan meningkat sebesar 6,1-
6,6 persen pada 2012.
Membaiknya perekonomian Indonesia
juga akan diikuti oleh sumber pertumbuhan
yang semakin berimbang didukung investasi
dan konsumsi rumah tangga yang meningkat
serta masih solidnya kinerja ekspor seiring
dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara
-negara mitra dagang, terutama kawasan Asia.
Selain itu, peran pengeluaran Pemerintah
diperkirakan meningkat didorong kuatnya
permintaan domestik dan tingginya
pertumbuhan ekspor yang akan mendorong
impor barang dan jasa tumbuh tinggi.
Sejalan dengan perkembangan investasi
yang membaik selama 2011, pada 2012 peran
investasi dalam penambahan kapasitas
perekonomian, terutama melalui PMA,
diperkirakan meningkat sejalan dengan masih
kuatnya permintaan, baik domestik maupun
eksternal.
Optimisme membaiknya kinerja investasi
tersebut juga didukung oleh membaiknya
sovereign credit rating Indonesia. Ekspor
diperkirakan masih akan menunjukkan kinerja
menggembirakan dan tumbuh solid sejalan
dengan perekonomian global yang semakin
baik. (antara)
RI TERMASUK PENENTU EKONOMI DUNIA 2025
S etelah naik
27 persen
pada tahun 2010,
perkembangan
ekspor sepatu
tahun ini sangat
menggembirakan. Nilai ekspor sepatu pada
bulan Januari-Februari naik 146 persen
dibandingkan periode yang sama pada 2010.
Penjajakan kerja sama dengan Amerika akan
semakin memantapkan kinerja ekspor sepatu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Aso-
siasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy
Wijanarko, di Jakarta, Selasa (21/6/2011).
"Memang kemarin-kemarin ada peningkatan
impor dari China. Tapi, kita jangan
terkungkung di sana. Industri sepatu kita bisa
bangkit untuk merebut pasar luar negeri,"
katanya.
Saat ini pihak Aprisindo tengah meneri-
ma kedatangan asosiasi distribusi dan peritel
sepatu Amerika. Mereka datang ke Indone-
sia untuk melihat langsung proses produksi
sepatu. Amerika tertarik mengimpor sepatu
lebih banyak setelah pasokan sepatu dari
China mulai tidak kompetitif seiring naiknya
biaya produksi di Negeri Tirai Bambu terse-
but. (kompas)
PERTUMBUHAN EKONOMI 2012 6,6%
12
AUSTRALIA STOP IMPOR SAPI, DPR SAMBUT BAIK
K eputusan Pemerintah Australia
menghentikan ekspor sapi hidup
selama enam bulan disambut baik para wakil
rakyat di Komisi IV DPR. Mereka berharap
pemerintah bisa memanfaatkan momentum ini
untuk pengembangan sapi lokal.
Anggota Komisi IV DPR Viva Yoga
Mauladi berharap Indonesia menghentikan
sekalian ekspor sapi hidup dari Australia. "Ini
kesempatan mewujudkan swasembada daging
sapi," katanya dalam rapat dengar pendapat
dengan Menteri Pertanian Suswono, Kamis
(9/6/2011).
Menurut Viva, mewujudkan swasembada
daging sapi ini perlu ketegasan pemerintah.
Jadi, dia menyarankan, pemerintah tidak
membuka impor daging sapi beku untuk
menutup kebutuhan daging sapi yang terus
meningkat.
Lagi pula, ia menilai bagi masyarakat Indonesia daging sapi bukan kebutuhan
primer. Jadi, tidak masalah jika Australia
menghentikan ekspor sapinya ke Indonesia.
"Makan daging sapi hanya mengejar status
sosial seperti orang barat. Tidak makan daging
sapi kan tidak apa-apa masih ada kelinci dan
ayam," ujarnya.
Hal senada
diutarakan anggota
Komisi IV DPR,
Ibnu Multazam. Ia
menilai keputusan
Australia itu
merupakan
anugerah karena
memberi peluang
bagi peternak sapi
domestik
memenuhi pasar
dalam negeri. "Jadi
masyarakat tidak
perlu takut
kehilangan daging
sapi," ujarnya.
Menteri
Pertanian, Suswono mengaku tidak
mempersoalkan jika Australia menghentikan sementara ekspor sapi ke Indonesia. "Itu hak
Australia," katanya.
Cuma, ia menyayangkan sikap Australia
yang terburu-buru menetapkan kebijakan
penghentian ekspor sapi hidup. Padahal,
belum ada proses pembuktian bahwa
Indonesia melanggar standar animal welfare
seperti tudingan LSM Australia. LSM itu
menuding Indonesia tak memperlakukan hewan yang hendak disembelih dengan baik
saat di rumah pemotongan hewan.
Suswono akan melakukan verifikasi
terhadap rumah pemotongan sapi di
Indonesia. "Kami mengundang empat orang
ahli Australia dan empat ahli dari Indonesia,"
tandasnya. (kompas)
S ebanyak 13 wirausahawan dan investor pemula Amerika Serikat yang tergabung
dalam Global Entrepreneurship Delegation bakal berkunjung ke Indonesia pada 19 Juli - 24 Juli 2011.
Menurut siaran pers Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diterima Kompas.com, delegasi ini akan dipimpin oleh Steven Koltai, penasihat senior di Kementerian Luar Negeri
AS untuk Kewirausahaan Global, dan Global Entrepreneurship Porgram Indonesia atau GEPI akan bertindak sebagai tuan rumah.
Diantara ke 13 wirausahawan itu ter-dapat antara lain Arthur Benja-min (Pengusaha dan investor, dengan fokus pada industri media dan pendidikan; Presiden dan CEO DataMark; Presiden dan CEO ATI), Seth Goldstein (Roots Markets, Stickybits, Sitespecific, Majestic Research, pencipta istilah "sosial media", blogger, dan juga mentor terkenal di Silicon Valley), Yao-Hui Huang (salah satu pendiri Hatchery, inkubator bisnis yang berbasis di New York; peraih gelar PhD dari Rutgers College of Pharmacy), serta Naeem Zafar (Staf pengajar University of California, Berkeley Haas School of Business; Presiden dan CEO Bitzer Mobile; CEO Concordia Ventures; pengarang buku “7 Steps to a Successful Startup”).
Disebutkan delegasi ini akan meningkat-
kan upaya-upaya AS dan Indonesia untuk menggalakkan kewirausahaan serta mem-perkuat hubungan bisnis di bawah prakarsa Kemitraan Komprehensif. Meningkatkan perdagangan dan investasi merupakan salah satu dari enam pilar prakarsa Kemitraan Komprehensif.
"Kewirausahaan adalah salah satu bagian dari Kemitraan Komprehensif yang paling cepat berkembang dan telah berhasil men-ciptakan hubungan yang lebih erat dan me-meperluas keterlibatan orang-orang demi keuntungan ekonomi bagi kedua negara,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel.
Inti kunjungan Delegasi ini merupakan semacam ajang bagi para wirausahawan In-donesia. Sebanyak 32 wirausahawan pemula akan menyajikan rencana bisnis mereka di hadapan anggota Delegasi tersebut. ...
Berlanjut ke halaman 20
13 WIRAUSAHAWAN AS BAKAL KUNJUNGI INDONESIA
13
INDONESIA NEGARA PALING OPTIMISTIS
I ndonesia termasuk salah satu negara paling
optimistis di dunia. Lembaga survei Nielsen
mencatat, tingkat optimisme konsumen di
Indonesia hanya berada di bawah India dan
Afrika Selatan.
Managing Director Nielsen Catherine
Eddy mengungkapkan, Indonesia mencatat
indeks keyakinan 116 pada kuartal I/2011 alias
tidak berubah dibandingkan kuartal IV/2010.
Adapun India mencatat indeks keyakinan 131
dan Afrika Selatan 118.
”Keadaan positif yang konsisten tetap
berlangsung di Indonesia lantaran pemerintah
tetap melanjutkan subsidi bahan bakar mes-
kipun ada kenaikan pada harga minyak dunia,”
ujar Catherine di Jakarta kemarin. Nielsen
melakukan survei terhadap lebih dari 28.000
konsumen online di 51 negara, termasuk 500
di Indonesia, tentang pandangan mereka pada
pekerjaan, ekonomi, dan kesiapan untuk ber-
belanja. Hasil survei mengungkapkan 53%
konsumen online di Indonesia mengatakan, 12
bulan ke depan merupakan waktu yang tepat
untuk membeli hal yang mereka inginkan dan
butuhkan saat ini. Angka itu naik 6% dari
kuartal IV/2010.
Delapan dari 10 konsumen juga menga-
takan, keadaan keuangan pribadi mereka saat
ini sangat baik. Kepala Ekonom Danareksa
Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa
menilai, hasil survei yang dilansir Nielsen
wajar jika melihat keadaan perekonomian
saat ini.Kondisi fundamental ekonomi na-
sional yang terus membaik dipandang sebagai
dasar kepercayaan masyarakat. ”Saya
melihat, belum ada gangguan yang mengkha-
watirkan karena kenaikan harga pangan yang
terjadi pada Januari mulai mere-
da,”ungkapnya. Sebagai perbandingan, survei
Danareksa Research Institute yang dirilis
pertengahan Mei lalu juga menunjukkan kon-
disi kepercayaan masyarakat pada Maret-
April meningkat sejalan dengan stabilnya
harga pangan.
Survei Danareksa Research Institute
pada Maret menunjukkan, Indeks Keyakinan
Konsumen naik ke level 85 dan berlanjut
pada April yang meningkat 5,9% hingga be-
rada pada level 90. Indeks pada April 2011
itu tertinggi sejak pertengahan 2009. Purba-
ya mengatakan,perlu diakui,secara funda-
mental,keadaan ekonomi masyarakat mem-
baik. Hal ini terlihat dari tingkat daya beli
masyarakat yang terus terjaga. Menurutnya,
selama harga pangan dalam negeri bisa terus
terjaga, dampak buruk terhadap sentimen
masyarakat tidak akan terjadi.
Namun, meski memperlihatkan opti-
misme tinggi, menurut Catherine Eddy, ham-
pir 60% konsumen di Tanah Air merasa
Indonesia tengah mengalami resesi. Angka itu
naik tiga poin dari kuartal IV/2010.
”Sementara di Thailand 67%, Filipina 65%, dan
Vietnam 61%,” ucapnya. Hanya 26% kon-
sumen percaya Indonesia keluar dari krisis
pada akhir 2011.
Menabung Jadi Prioritas
Di bagian lain, menurut Nielsen, layaknya
mayoritas negara di Asia Pasifik, jumlah kon-
sumen yang tidak memiliki uang cadangan
(spare cash) di Indonesia pada kuartal I/2011
relatif rendah.Hanya 2% konsumen online
menyatakan bahwa mereka tidak memiliki
uang lebih. Jumlah ini tidak berubah dari
kuartal sebelumnya.” Menabung tetap menjadi
prioritas utama bagi sebagian besar konsumen
di seluruh dunia.
Sebanyak 7 dari 10 konsumen di Indone-
sia akan menaruh uang lebih mereka ke dalam
tabungan dibandingkan dengan hanya 47% bagi konsumen global dan 62% untuk Asia Pasifik.
Singapura juga mencatat proporsi yang tinggi
untuk tabungan dengan 74%,” kata Catherine.
Setelahtabungan,konsumen di Indonesia akan
menghabiskan uang mereka untuk liburan
sebesar 36%, investasi saham 31%, produk
teknologi baru 29%, dan hiburan luar rumah
28%.”Meskipun ada sedikit penurunanpa-
dajumlahkonsumen yang menaruh uang lebih
mereka ke tabungan,tingginya tingkat
penabung di Asia merupakan indikasi bahwa
konsumen di Indonesia dan wilayah ini
umumnya masihberhati-hatiuntuk bel-
anja,”ujar Catherine.
Dia menuturkan,konsumen di Indonesia
umumnya masih memiliki keprihatinan ter-
hadap ekonomi meskipun stabilitas ekonomi
telah dinikmati dalam beberapa tahun tera-
khir.Spekulasi yang terusmenerus mengenai
kenaikan harga telah mendorong peningkatan
kekhawatiran konsumen atas kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM). Sekjen Asosiasi
Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Rudy J
Sumampouw mengatakan, indeks keyakinan
konsumen dipengaruhi oleh faktor eksternal
dan internal.
Rudy mencontohkan, dari sisi eksternal
misalnya situasi stabilitas politik yang tidak
kondusif, sedangkan faktor internal adalah
berbagai regulasi yang dikeluarkan
pemerintah, misalnya yang terkait dengan
lokasi minimarket. ”Faktor-faktor itu
Berlanjut ke halaman :20
14
RI PERKETAT PENGAWASAN SAYUR DARI EROPA
P emerintah Indonesia, pemerintah
memperketat pengawasan impor sayuran
dari Eropa untuk mencegah penyebaran
penyakit yang disebabkan bakteri
Escherichiacoli (E-coli).
Kementerian Perdagangan akan
berkoordinasi dengan Badan Karantina Pertanian. “Impor dari Eropa ini akan dipindai
lebih cermat.Sayuran impor dari Eropa ada
pengawasan khusus,” kata Direktur Jenderal
Standarisasi dan Perlindungan Konsumen
Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
menambahkan, Kementerian Perdagangan
akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) dan
Kementerian Kesehatan untuk melakukan
pembinaan kepada konsumen. Kementerian
Perdagangan akan terus mempelajari
perkembangan di Eropa.
“Kami perlu sosialisasi di dalam negeri
agar kejadian ini tidak terjadi di sini.Impor
dari Eropa utamanya berasal dari Inggris,
Belanda, dan Prancis. Dari Jerman paling
sedikit,” katanya. Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Sedyaningsih mengatakan, wabah di
Eropa disebabkan strainbaru E-coliyang
diyakini kebal terhadap antibiotik dan obat-
obatan biasa.”Di Eropa dihebohkan karena
menurut mereka strain-nya baru, sehingga
resisten atau tahan terhadap
antibiotik,”ujarnya.
Meski belum ditemukan kasus di
Indonesia,menurutnya, wabah tersebut patut
diwaspadai. Dalam fase waspada Kementerian Kesehatan menganjurkan
masyarakat untuk melakukan perilaku hidup
bersih seperti mencuci tangan dengan sabun
dan memperhatikan kebersihan saat
menyiapkan makanan. Selain menganjurkan
perilaku hidup bersih, antisipasi dilakukan
Kementerian Kesehatan juga dengan
mengamati warga negara Indonesia yang
habis bepergian ke Jerman ataupun negara
Eropa,apabila di bandara ataupun sesudahnya
mendapat gejala sakit perut, diare, hingga
diare berdarah. Mereka harus dirujuk ke
rumah sakit.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Tjandra
Yoga Aditama, mengemukakan, selain Jerman,
ada 11 negara Eropa lain yang juga mengalami
wabah EHEC di antaranya Austria, Republik
Ceko,Denmark,Prancis,
Belanda,Norwegia,Spanyol, Swedia,
Switzerland, Inggris, dan Amerika Serikat.
Karena itu, Kementerian Kesehatan meminta
seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan waspada
terhadap mereka yang baru datang dari
Jerman. Menurutnya, Direktorat Jenderal
P2PL Kementerian Kesehatan bersama WHO
terus memantau perkembangan di Eropa.
“Sebagai focal pointdi Indonesia untuk International Health Regulation, kami
menyampaikan informasi dan kewaspadaan ke
jajaran kesehatan di Tanah Air,”paparnya.
Wabah infeksi E-coli di Eropa belum juga
mereda. Sejumlah rumah sakit di Jerman utara
harus berupaya keras untuk menampung
lonjakan pasien yang terserang wabah E-coli.
Berlanjut ke halaman 19
P residen Susilo Bambang Yudhoyono
menaruh perhatian tinggi terhadap pem-
bangunan perdesaan, antara lain dengan ke-
bijakan pemberian dana Rp100 juta per desa
untuk program Pengembangan Usaha Agri-
bisnis Perdesaan (PUAP).
"Perhatian kepada desa ini tidak hanya
diberikan pada periode 2010 - 2014 ini, na-
mun keberpihakan ini telah tampak sejak ta-
hun 2004 lalu," kata Staf Khusus Presiden
Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi
Daerah Velix Vernando Wanggai di Jakarta,
Senin.
Menurut dia, sejak tahun 2004, Indonesia
diwariskan oleh tingginya kemiskinan di wila-
yah perdesaan.
Ada lima warisan permasalahan yang
dihadapi oleh Presiden SBY sejak 2004, yai-
tu, belum optimalnya peran kelembagaan,
rendahnya kapasitas sumber daya manusia
dan masyarakat perdesaan, terbatasnya al-
ternatif lapangan kerja yang berkualitas, ren-
dahnya akses terhadap permodalan dan ren-
dahnya ketersediaan dan akses terhadap
sarana dan prasarana.
Menyikapi kondisi seperti ini, katanya,
Presiden SBY telah menetapkan pem-
bangunan perdesaan secara khusus dalam
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005 -
2009, dan dilanjutkan di dalam RPJMN Ta-hun 2010 - 2014.
Dalam menguatkan komitmen tersebut,
pembangunan perdesaan ditegaskan kembali
di dalam Rencana Pembangunan Jangka Pan-
jang (RPJP) Tahun 2005 - 2025. Dalam konteks
jangka panjang, pembangunaan perdesaan di-
dorong keterkaitannya dengan pembangunan
perkotaan secara sinergis dalam suatu wilayah
pengembangan ekonomi. Presiden SBY juga mendorong pengembangan
agroindustri padat pekerja di sektor pertanian
dan kelautan, sebagaimana kebijakan dana Rp100
juta per desa untuk program Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), program
pertanian kawasan transmigrasi, maupun pro-
gram pengembangan masyarakat pesisir dan
kepulauan, serta reformasi agraria untuk mening-
katkan akses lahan bagi petani desa.
Presiden SBY mendorong pengembangan
jaringan infrastruktur penunjang kegiatan
produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota
kecil terdekat, baik yang didanai oleh Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Perdesaan maupun berbagai kegiatan sektoral
dari Kementerian, seperti pembangunan jalan…
Berlanjut ke halaman 19
PRESIDEN DORONG PEMBANGUNAN PERDESAAN
15
GONTOR TEKEN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS ISLAM RUSIA
I barat sambil menyelam minum air,
pimpinan Pondok Modern Gontor yang
menjadi pembicara dalam forum interfaith
dialogue Indonesia Rusia, menandatangani
kerjasama bidang pendidikan antara Institut
Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor dan
Universitas Islam Rusia. Keduanya sepakat
untuk mengembangkan kerjasama bidang
pendidikan agama Islam.
Di bawah guyuran sinar matahari yang
temaram, MoU on Internastional Educational
Cooperation antara keduanya diteken di kota
Kazan, bagian tengah Rusia. Konsep yang baru
seminggu dilayangkan oleh ISID tersebut
langsung disambut hangat oleh pihak Rusia
tanpa ada perubahan yang signifikan. Dr. KH.
Syukri Zarkasyi mewakili ISID Gontor
berjabat tangan erat dengan Rektor
Universitas Islam Rusia, Prof. Dr. Rafik
Mukhametsin. Menurut Rektor Universitas Islam Rusia
itu, mengapa kerjasama ini tidak perlu
dicerna terlalu lama karena manfaat yang
mungkin dipetik sudah bisa diperkirakan.
Berdasarkan pengalaman kunjungannya ke
Indonesia serta pengiriman beberapa
mahasiswanya ke UIN di Malang,
menunjukkan hal-hal yang sangat positif.
Karenanya , MoU in i d isegerakan
penandatanganannya pada saat kunjungan
pimpinan Pondok Modern Gontor sedang
berada di Kazan.
Rafik lebih lanjut menyatakan,
pengiriman mahasiswanya ke berbagai
negara yang tidak multikultur, multietnis dan
multi agama menjadikan mereka asing ketika
pulang ke Rusia. Inilah yang menyebabkan
orientasi belajar ke luar negeri bagi
mahasiswanya kini tertuju ke negara-negara
yang mirip dengan Rusia. “Dan bagi saya,
Indonesia merupakan negara yang paling
tepat untuk studi anak-anak kami,” ujarnya
mantap.
Sedangkan KH. Syukri Zarkasyi
menyatakan kakagumannya atas semangat
keagamaan yang ada di Rusia saat ini dan
keharmonisan hidup masyarakat di Kazan.
Diyakini, tautan kerjasama dengan Indonesia
yang sudah terbangun selama ini akan bisa berkembang pesat atas dasar saling tolong
menolong dan jiwa yang ikhlas. “Silakan
datang ke Indonesia menjadi bagian dari
kami,” katanya.
MoU kerjasama pendidikan antara
keduanya direncanakan berlangsung selama
3 tahun dan mencakup bidang tukar-
menukar pelajar, riset bersama, program
pelatihan, kuliah jarak jauh, seminar serta
publikasi bersama. Kerjasama itu mulai
berlaku saat ditandatangani pada 7 Juni 2011.
Perkenalan Universitas Islam Rusia dengan
dunia pendidikan Indonesia terjadi saat sang
rektor berkunjung ke Indonesia pada tahun
2009 untuk meneken kerjasama dengan UIN
Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Kunjungan
yang didesain oleh KBRI Moskow dan Kemenag itu segera membuahkan hasil. Tahun
lalu, sebanyak 6 mahasiswanya telah dikirim
untuk menempuh S2 di UIN Malang dan tahun
ini juga merencanakan pengiriman serupa ke
UIN Malang atau Yogyakarta atau Jakarta.
Mungkinkah tahun depan dikim ke Gontor?
(republika)
P ihak Bank Dunia memuji pendidikan di
Indonesia yang dinilai mengalamiperkem-
bangan yang cukup signifikan dengan
dianggarkannya 20 persen dana pendidikan di
APBN dan APBD. "Perkembangan itu semakin
unik, jika dilihat dari kemampuan Indonesia
dalam soal pembinaan peserta didik yang
jumlahnya sangat banyak bahkan keempat
terbesar di dunia," kata Managing Director
The World Bank Mahmoud Mohieldin di Bali,
Ahad (5/6).
Hal tersebut dikatakannya di sela-sela
acara 'System Assesment and Benchmarking
for Education Results (SABER)', di Nusa Dua,
Bali. Dia mengatakan, jumlah peserta didik di
negara kepulauaan itu sebanyak 53 juta orang
dengan jumlah staf pengajar 2,7 juta.
Jumlah peserta didik itu hampir setara
dengan yang ditanggung oleh negara China,
India dan Amerika Serikat. Selain bisa
melakukan pembinaan yang cukup baik
terhadap peserta didik, tambah dia,
pemerintah Indonesia juga telah menerapkan
peningkatan sumber daya manusia dalam hal
penyetaraan guru.
"Bentuknya adalah dengan melakukan
sertifikasi terhadap staf pendidik di
Indonesia, dengan memberikan batas
minimal pendidikan yang harus ditempuh
seorang guru," ujarnya.
Mahmoud menilai secara umum
pendidikan di Indonesia telah bisa membuat
seluruh lapisan merasakan hasil dari sistem
yang diterapkan. Akan tetapi masih cukup
banyak tantangan yang harus ditangani oleh
Pemerintah Indonesia dalam hal pendidikan,
karena wilayahnya yang luas dan memiliki
banyak pulau.
Sementara Menteri Pendidikan Nasional
Mohammad Nuh mengatakan, pada acara
pertemuan menteri pendidikan dari sembilan
negara di kawasan Asia itu akan membahas
beberapa isu yang cukup penting terkait
'SABER'. "Pembahasan yang paling utama
adalah cara penilaian sistem pembelajaran dan
kinerjanya apakah sudah sesuai dengan negara
tersebut dan lainnya," katanya.
BANK DUNIA ANGKAT JEMPOL PENDIDIKAN DI INDONESIA
16
RI MENUJU NEGARA MAJU
M impi Indonesia menjadi negara maju bisa
terwujud dalam 15 tahun mendatang
apabila semua kalangan bekerja keras dan
bekerja sama
Selama ini Indonesia sudah membuktikan
mampu bangkit dari keterpurukan akibat
krisis. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) mengatakan, kemajuan Indonesia tidak
diperoleh dengan cuma-cuma. Butuh per-
juangan dan pengorbanan agar mimpi Indone-
sia menjadi negara maju dapat terealisasi.
“Bersama-sama kita berjalan bergan-
dengan agar mimpi dapat menjadi realitas
nanti. Alhamdulillah kita bisa maju dan
berkembang sampai saat ini, dapat memini-
malisasi krisis, sehingga nanti 15 tahun
mendatang mudah-mudahan kita bisa menjadi
negara maju,” ujar Presiden SBY di National
Graduate Institute for Policy Studies
(GRIPS), Tokyo, kemarin. Di sela kunjungan ke Jepang kema-
rin,Presiden memberikan kuliah umum di
GRIPS, Roppongi, Minato-ku,Tokyo.Kuliah
umum kali ini mengambil tema Menanggapi
Tantangan Global dan Memperkuat Hub-
ungan Indonesia-Jepang.Kuliah umum yang
disampaikan Presiden SBY disimak oleh seki-
tar 300 undangan yang terdiri atas
politisi,akademisi,pebisnis,dan masyarakat
Jepang. T
erdapat pula mahasiswa asal Indonesia
yang sedang belajar di Jepang. SBY berharap
agar para pemuda yang belajar di Jepang
setelah selesai studi segera kembali ke Indo-
nesia. Mereka diharapkan mengabdikan
dirinya bagi bangsa dan negara. “Saya ber-
harap para pemimpin muda di mana pun
berada agar dapat ikut bersama membangun
bangsa dan
negara Indone-
sia.
Apabila memang
kal ian c inta
I n d o n e s i a ,
bergabung ber-
s a m a k i t a
semua, menjadi-
kan satu sinergi
untuk maju
bersama dengan
belajar dari
masa la-
lu,”ujarnya seraya mengingatkan bahwa Indo-
nesia 13 tahun lalu hampir ambruk gara-gara
krisis ekonomi, tetapi dengan kebersamaan
dapat bangkit kembali.
Khusus terhadap Jepang, SBY berharap
agar di masa mendatang hubungan kedua
negara dapa t leb ih ba ik l a g i .
Keduanegaradapatbelajarsatu sama lain da-
lam segala hal.Demikian pula lantaran
struktur Jepang dan Indonesia merupakan
negara kepulauan dan banyak ditimpa
bencana alam,kedua negara dapat kerja sama
saling menimba pengalaman.
Di bidang ekonomi, menurut Presiden,
kerja sama di antara kedua negara sudah
cukup bagus.Volume perdagangan kedua
negara mencapai USD42,7 miliar, sedangkan
total investasi Jepang di Indonesia mencapai
USD21,6 miliar pada 1990-2009. “Ini statis-
tik yang memberi semangat.Tapi, masih ban-yak ruang untuk memperluas kerja sama,”
katanya.Menurut Presiden, sejumlah perus-
ahaan Jepang memahami pasar Indonesia.
Mereka juga memiliki mitra dan bisa
bekerja sama dengan birokrat di Indonesia.
Di lain pihak, masyarakat Indonesia me-
maham i d an memu j i s emanga t
kewirausahaan dan inovasi investor Je-
pang.“Saya berharap untuk melihat lebih
banyak investasi dari Jepang, khususnya di
bidang infrastruktur, manufaktur,dan ener-
gi,” kata Presiden.
Keseriusan Pemerintah Di bagian
lain,sejumlah kalangan mendesak pemerintah
untuk segera menuntaskan berbagai hambat-
an ekonomi nasional. Keinginan pemerintah
untuk melakukan perubahan dan perbaikan
dalam tatanan sistem ekonomi nasional hen-
daknya tidak hanya sebuah wacana,namun
dibuktikan dengan keseriusan.
Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indone-
sia (Apindo) Sofjan Wanadi menilai, berbagai
persoalan yang menghadang laju ekonomi
nasional terletak pada sisi kemampuan
mengelola negeri yang kaya ini. “Memang
saat ini terlambat, seharusnya sudah dari
dulu pembenahan dan perbaikan dil-
akukan.Tapi, ya meskipun terlambat, tetap
harus dibenahi,” ungkap Sofjan kepada SIN-
DO kemarin.
Menurutnya, peluang ekonomi Indonesia
untuk tampil dalampetaperekonomiandunia
cukup besar dengan bermodal potensi serta
kekayaan sumber daya alam.Jika sumber-
sumber kekayaan bangsa ini bisa dikelola
dengan baik,bukan hal yang mustahil
ekonomi nasional menjadi penopang
sekaligus penggerak laju perekonomian
global. Sebaliknya, semua itu tidak akan ada
artinya jika tidak mampu dimaksimalkan.
Sofjan menegaskan, perkembangan
ekonomi dalam negeri sangat bergantung
keinginankuatdariseluruhpihakuntuk mem-
perbaiki dan menyelesaikan akar permasala-
han yang ada.Tanpa itu semua,gerak
ekonomi kita akan kalah dengan ekonomi
negara maju yang saat ini masih terpuruk.
“Perbaikan harus cepat dan serius. Kita
jangan kalah terus dengan ekonomi negara
maju.Jangan sampai kita sebatas potensi-
potensi saja tanpa bisa menunjukkan real-
isasinya,”tandasnya. Wakil Ketua Umum Kadin Haryadi Sukamdani menilai, pada
dasarnya tidak ada kata terlambat untuk
sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Hanya saja, komitmen untuk melakukan
perubahan membutuhkan sisi kepemimpinan
yang tangguh dan mampu mengoordinasikan
berbagai lini. Menurutnya, persoalan utama
terletak dari jiwa kepemimpinan di negeri
ini yang belum maksimal mengelola dan
mengembangkan potensi yang ada serta
memperbaiki hambatan yang terlihat di
depan mata.
“Kita memang masih lemah di sisi
kepemimpinan dan ini yang harus diperbaiki
dan mendapat perhatian serius agar pola
koordinasi antarlembaga pemerintahan,
termasuk dengan daerah, bisa terwujud
baik,”ungkap Haryadi. Jika serius melakukan
pembenahan, potensi ekonomi Indonesia
bisa dimaksimalkan.
Terlebih jika melihat kondisi saat
ini.Ekonomi Indonesia sekarang tumbuh
secara alami dengan besarnya potensi sum-
ber daya alam dan pasar yang besar. Tan-
tangannya memang diakui cukup besar. Na-
mun, dengan keseriusan melakukan pem-
benahan, pihaknya optimistis prediksi dari
berbagai lembaga internasional bisa tereal-
isasi.
“ Sekarang bagaimana menggerakkan
energi positif yang ada saat ini agar ke depan
lebih maksimal,”ucapnya. (kpindo)
17
TNI DI KONGO DAPAT MEDALI PBB
S atuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI
Konga XX-H di Kongo, mendapat Medali
PBB atas keberhasilannya menjalankan misi
perdamaian PBB di Kongo (Monusco) selama
enam bulan.
Penyematan medali penghargaan PBB itu
dilakukan Komandan Monuso Letjen Chender
Prakhas di Bumi Cenderawasih Camp Dungu,
Kongo, Senin (6/6), demikian perwira
penerangan Konga XX-H/Monusco Lettu Inf
Imam Mahmud melalui surat elektroniknya
yang diterima ANTARA Jakarta, Selasa.
Medali PBB diberikan kepada
Komandan Satgas Letkol Czi Widiyanto.
Letjen Prakhas mengatakan selama
penugasan di Kongo, Kontingen Indonesia
telah menunjukkan prestasi luar biasa.
Dicontohkannya, pembangunan jalan
Dungu-Faradje sejauh 147 KM. "Kontingen
Indonesia bukan hanya membangun jalan
Lanjutan halaman 10
...menyambut baik berbagai macam saran dan
kritik yang obyektif dan konstruktif dari
berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar
negeri.
Selain itu, Dubes Yuri menekankan
kebijakan luar negeri Indonesia yang
merefleksikan berbagai nilai baru serta
kemajuan yang terjadi di dalam negeri, seperti
peran aktif Indonesia dalam mendorong
penguatan upaya promosi dan perlindungan
HAM di tingkat regional dan global, utamanya
dalam konteks ASEAN melalui pembentukan
ASEAN Inter-Governmental Commission on
Human Rights (AICHR).
Disisi lain, Indonesia juga menyadari
adanya perkembangan politik internasional
HAM (, dimana negara merupakan salah satu
aktor selain adanya peningkatan peran dari
organisasi regional dan internasional, LSM/
aktivis HAM serta akademisi.
Untuk itu, Pemerintah RI
berkomitmen untuk terus menjalin kerja
sama secara kreatif, konstruktif, serta
objektif dengan beragam aktor tersebut.
Komitmen Pemerintah RI tersebut
tercermin melalui penunjukan Rafendi
Djamin, seorang aktivis HAM yang kritis
dan memiliki kredibilitas tinggi, sebagai
wakil Indonesia dalam AICHR.
Hal ini menunjukkan kepeloporan dan
keseriusan Indonesia dalam upaya
memajukan promosi dan perlindungan
HAM, kata Dubes RI.
Seminar dihadiri oleh lebih dari 70
peserta yang terdiri atas kalangan
akademisi berbagai universitas di Inggeris ,
kalangan LSM serta aktivis HAM
(Amnesty International, Article 19, AHRC,
Minority Rights Group International,
REDRESS Trust, Solidarity with Refugees,
International Human Rights Law).
Beberapa pembicara baik dalam seminar
di KBRI London maupun dalam sesi seminar
di lokasi lain seperti Amnesty International,
Daiwa Centre dan Essex University
menyampaikan pujiannya berbagai
perkembangan positif yang diraih Indonesia
dalam meningkatkan penegakan, promosi dan
perlindungan HAM baik pada tingkatan
domestik maupun juga kepeloporan Indonesia
di bidang HAM pada kawasan serta di tingkat
global. (antara)
dan jembatan antara Dungu-Faradje, tetapi
juga telah membangun jembatan hati antara
orang Kongo dengan tentara PBB khususnya
Monusco," tutur Prakhas.
Ia menambahkan, Indonesian Engineering
Company (IEC) juga dinilai telah berbuat
ramah terhadap penduduk lokal dan
komunitas lokal.
Prakhas menyatakan Medali PBB adalah
bukti nyata kontribusi IEC selama enam
bulan di Kongo, sekaligus kontribusi TNI
dalam menciptakan perdamaian di wilayah
Kongo.
Pada kesempatan itu kepada Kontingen
negara lain, Letjen Prakhas menekankan agar
dapat mengambil pelajaran dan contoh dari
Kontingen Zeni Indonesia dalam kerja
kerasnya kepada UN dan Monusco.
Sejak 1956 Indonesia telah mengirimkan
militernya untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB di Mesir, yang dikenal
dengan nama Kontingen Garuda.
Prakhas menilai, militer Indonesia
mempunyai upaya tinggi sebagai pasukan
penjaga perdamaian di seluruh dunia.
Saat ini terdapat 1.795 personel TNI
yang tergabung dalam berbagai misi PBB.
(antara)
18
PENGIRIMAN TNI BUKTIKAN INDONESIA CIPTAKAN KETERTIBAN DUNIA
P engiriman prajurit-prajurit TNI ke
berbagai wilayah konflik menunjukkan
Indonesia berperan aktif dalam menciptakan
ketertiban dunia sesuai dengan amanat
Undang-Undang Dasar 1945.
Demikian salah satu butir paparan Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di hadapan
sekitar 200 peserta Konferensi dengan tajuk
"Regional Architecture in Southeast Asia"
yang diadakan Royal Higher Institute for
Defense, Kementerian Pertahanan Belgia dan
KBRI Brussel di Brussel, Belgia baru-baru ini.
Purnomo adalah menteri pertahanan
pertama yang memberikan kuliah umum di
lembaga pemikir atau"think tank" hankam
Belgia ini, demikian Sekretaris III Penerangan,
Sosial Budaya dan Diplomasi Publik KBRI
Brussel, Punjul Nugraha kepada Antara
London, Jumat.
Punjul Nugraha menjelaskan pada konferensi itu Purnomo Yusgiantoro
menekankan bahwa dunia yang aman, tertib
dan damai merupakan tanggung jawab semua
bangsa, dan Indonesia telah menekankan
prinsip tersebut sejak kemerdekaannya.
Bukti konkret peran itu adalah
keikutsertaan Indonesia pada berbagai
pasukan pemelihara perdamaian dalam
kerangka Perserikatan Bangsa-bangsa,
melalui pengiriman kontingen Garuda yang
telah dimulai sejak 50 tahun lalu.
Purnomo juga menggarisbawahi bahwa
letak Indonesia sangat strategis dalam
memainkan peran pemeliharaan keamanan
kawasan, utamanya keamanan laut di
perairan Indonesia dan sekitarnya yang vital
bagi kelancaran perdagangan dunia.
Se jumlah peserta menyatakan
penghargaan mereka atas peran dan
sumbangan Indonesia dalam pengamanan
Selat Malaka dan Selat Singapura, serta
pengiriman misi penjaga perdamaian di
berbagai belahan dunia.
Menhan menggarisbawahi tantangan dan
potensi ancaman terhadap keamanan
Indonesia baik yang datang dari luar maupun dari dalam, serta prioritas strategi dalam
mengatasinya.
Menhan juga menggarisbawahi situasi
terkini di ASEAN, termasuk perkembangan
di perbatasan Thailand dan Kamboja, serta
peran ASEAN dalam meredam ketegangan
di kawasan itu.
Prioritas kerja sama yang telah
ditetapkan di ASEAN mencakup keamanan
kelautan, penanggulangan terorisme,
kesiapsiagaan dan tanggap darurat menghadapi
bencana, serta pengembangan kerja sama
operasi misi perdamaian.
Selama di Belgia, selain menjadi pembicara
di Konferensi, Purnomo Yusgiantoro juga
mengadakan pertemuan dengan Menteri
Pertahanan Belgia, Pieter de Crem dan Ketua
Komite Militer Uni Eropa, Jenderal Hakan
Syren serta bertemu dengan beberapa wakil
dari kalangan industri strategis Belgia.
Dubes RI di Brussel, Arif Havas
Oegroseno mengatakan kehadiran Menhan
Purnomo Yusgiantoro di Brussel memiliki arti
Berlanjut ke halaman 19
S taf Khusus Presiden Bidang Hukum
Denny Indrayana mengatakan, Indonesia
sudah bukan lagi menjadi surga bagi para
koruptor. "Para koruptor lebih memilih
melarikan diri ke luar negeri karena merasa
lebih aman berada di luar negeri daripada di
Indonesia," kata Denny Indrayana pada diskusi
"Polemik: Koruptor Ngeloyor Negara
Tekor" di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, para karuptor yang
melarikan diri keluar negeri karena menilai
sudah tidak untuk tetap berada di Indonesia.
Bahkan, kata dia, Nunun Nurbaeti, istri
mantan Wakapolri, Adang Dorojatun, ikut
melarikan diri keluar negeri.
"Penegakan hukum pada era reformasi di
Indonesia, membuat para koruptor lebih
sulit bergerak dibandingkan pada masa orde
baru," kata Denny Indrayana.
Menurut dia, aturan perundangan
antikorupsi di Indonesia saat ini sudah
semakin lengkap, termasuk UU tentang
Lembaga Perlingkungan Saksi dan Korban
(LPSK) dan UU yang melarang TNI
berbisnis. Selain itu, kata dia, Indonesia juga
memiliki lembaga pemberantasan korupsi
yang dipercaya oleh publik.
"Lembaga tersebut seperti, KPK,
Pengadilan Tipikor, PPATK, LPSK, serta
Komisi Yudisial," katanya.
Denny menambahkan, pers juga
memberikan kontribusi besar dalam
membantu pemberantasan korupsi.
Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia
Hukum ini mengalistrasikan, indeks persepsi
korupsi Indonesia mengalami peningakatan
signifikan sejak 2004.
Indeks persepsi korupsi Indonesia pada
2004 adalah 2,0 dan meningkat 0,8 menjadi
2,8 pada 2010.
"Peningkatan indeks persepsi korupsi
Indonesia menunjukkan kemajuan negara
Indonesia dalam pemberantasan korupsi,"
katanya.
Sementara itu, Wakil Koordinator
Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengatakan, Indonesia
masih kesulitan melakukan pembarantasan
korupsi.
Berlanjut ke halaman 19
INDONESIA BUKAN LAGI "SURGA" BAGI KORUPTOR
19
Lanjutan dari halaman 14
Menteri Kesehatan Jerman Daniel Bahr
mengatakan, sejumlah rumah sakit di Jerman
utara memang memprihatinkan lantaran
kesulitan menyediakan tempat tidur dan
perawatan untuk pasien yang terjangkit
bakteri mematikan itu.
Penyakit akibat E-coli telah mencapai
lebih dari 2.000 kasus dengan korban
meninggal 22 orang.Wabah itu telah
menjangkiti 12 negara mulai dari Austria,
Inggris, Republik Ceko,
Denmark,Prancis,Belanda, Norwegia,
Spanyol, Swedia, Swiss, dan Amerika
Serikat. Mereka yang terserang pernah
bepergian ke Jerman. “Sumber infeksi
bakteri itu masih aktif.Petugas kesehatan
makanan bekerja sepanjang hari untuk
mengidentifikasi sumber infeksi,” kata
Daniel Bahr, seperti dikutip harian Ruhr Nachrichten,kemarin.
Menteri Pertanian Negara Bagian Lower
-Saxony, Jerman, Gert Lindermann,menduga
tanaman taoge sebagai sumber wabah E-coli
yang telah menewaskan 22 orang. (sindo)
Lanjutan dari halaman 14
...poros desa, sanitasi lingkungan desa, air
bersih dan permukiman masyarakat lokal.
Dari sisi penguatan kelembagaan, masih
menurut Velix, Presiden SBY konsisten un-
tuk menerjemahkan UU No 32/2004 ten-
tang Pemerintahan Daerah, khususnya yang
terkait dengan agenda desa.
Presiden telah menerbitkan PP No
72/2005 tentang Desa, yang menekankan
pentingnya kemandirian desa, perencanaan
pembangunan desa yang lebih tertata, kapa-
sitas kepala desa dan perangkat desa yang
baik, dan sumber-sumber keuangan desa
yang semakin baik.
Untuk membangun desa kedepan, lanjut-
nya, Presiden SBY telah menetapkan
kewenangan dan urusan yang ditangani desa-
desa, dan juga memiliki Alokasi Dana Desa
(ADD) yang bersumber dari dana perim-bangan yang diterima kabupaten/kota. Kabu-
paten/kota memberikan paling sedikit 10 per-
sen dari dana perimbangan tersebut kepada
desa yang didistribusi secara proporsional.
"Untuk mengoptimalkan dana desa terse-
but, Presiden SBY harapkan agar desa-desa
memiliki Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Desa lima tahun dan
Rencana Kerja Pembangunan Desa satu ta-
hun," katanya lagi.
Velix juga menambahkan bahwa
pemerintah telah memutuskan untuk memec-
ah UU No 32/2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Salah satunya adalah aspek desa dia-
tur dalam sebuah payung hukum tersendiri.
Hal ini adalah bagian penting dari strategi
untuk wujudkan pembangunan yang inklusif
dan berkeadilan.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah konsisten
mempercepat pembahasan RUU Desa, dan
Pemerintah akan menata pembangunan desa secara menyeluruh.
Lanjutan dari halaman 18
Ini terlihat dari teris bermunculannya
parakoruptor di Indonesia dan bahkan tidak
hanya berada di Jakarta tapi telah menyebar
ke berbagai daerah.
Emerson juga meng ibaratkan,
pemberantasan korupsi ibarat pelari
maraton yang berlari tidak terlalu kencang,
sedangkan para koruptor ibarat pelari
sprint yang berlari kencang.
Dalam catatan ICW, dalam 10 tahun
terakhir ada sebanyak 45 koruptor yang
melarikan diri keluar negeri, 20 koruptor di
antaranya melarikan diri ke Singapura.
Saat ini dua warga negara Indonesia
yang melarikan diri ke luar negeri dan
kasusnya sedang ramai dibicarakan
Muhammad Nazaruddin dan Nunun
Nurbaeti.
Muhammad Nazaruddin diduga terkait pada kasus penyuapan terhadap Sekretaris
Kementeroan Pemuda dan Olahraga untuk
proyek pembangunan Wisma Atlet untuk
SEA Games di Palembang serta dugaan
penyuapan Sekretaris Jenderal Mahkamah
Konstitusi.
Sedangkan, Nunun Nurbaeti adalah
tersangka pada kasus pemberian cek
perjalanan kepada seumlah anggota DPR RI,
pada pemilihan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia, Miranda S Goeltom, tahun
2004. (antara)
Lanjutan dari halaman 15
Dia mengatakan, selain itu semua pihak
bisa saling bertukar pengalaman tentang
sistem pendidikan, sehingga sistem yang
dianggap baik tersebut dapat diterapkan.
Peserta dalam forum Menteri Pendidikan itu,
antara lain berasal dari Indonesia, China,
Kamboja, Laos, Korea dan Vietnam.
(republika)
Lanjutan dari halaman 18
...penting, salah satunya, adalah sebagai bentuk
pengakuan Eropa atas peran Indonesia dalam
menciptakan dan memelihara perdamaian
dunia.
Dubes Arif Havas Oegroseno menjelaskan
diterimanya Purnomo Yusgiantoro oleh
Menhan Belgia dan pejabat tinggi di Uni Eropa
merupakan momentum untuk meningkatkan
rasa saling percaya antara kedua pihak pada
isu pertahanan dan keamanan yang sensitif,
demikian Dubes Havas. (antara)
20
mendiskusikan permasalahan itu, juga
menyampaikan sikap pemerintah RI kepada
Duta Besar Arab Saudi di Jakarta terkait
eksekusi Ruyati.
Kemenlu menyatakan sebelumnya telah
berkomunikasi dengan pihak keluarga Ruyati
untuk menjelaskan permasalahan hukum
yang menjerat Ruyati di Arab Saudi. Ke-
menlu juga menjelaskan upaya-upaya yang
telah ditempuh pemerintah untuk membantu proses hukum Ruyati, baik selama per-
s idangan d i pengadi lan maupun
mengupayakan pengampunan dari ahli waris
korban untuk Ruyati. Namun, upaya terse-
but tak mampu menyelamatkan Ruyati dari
eksekusi mati.
Adapun, Ruyati berangkat ke Arab Saudi
melalui penyalur tenaga kerja PT Dasa Gra-
ha Utama yang berlokasi di Pondok Gede,
Kota Bekasi sejak 2008. Wanita itu terpaksa
meninggalkan Indonesia demi memenuhi
kebutuhan keluarganya setelah bercerai.
Presiden prihatin
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono atas nama pribadi dan
Pemerintah Republik Indonesia telah menya-
takan keprihatinannya dengan kasus Ruyati.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Pres-
iden Julian Aldrin Pasha.
"Presiden sangat prihatin dan betul-betul
berduka atas apa yang menimpa Ruyati," kata
Julian, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu
(19/6/2011).
Rasa prihatin dan berduka itu juga di-
tujukan kepada keluarga almarhuman Ruyati.
Julian mengatakan, tak ada instruksi khusus
dari Presiden terkait penanganan kasus
tersebut.
Sebelumnya, seperti diberitakan,
menurut anak kandungnya, Evi (32), Ruyati
kerap mendapatkan perlakuan kasar dari
majikannya itu. "Mulai dari pemukulan,
pelemparan, penendangan, hingga men-
imbulkan patah tulang pada bagian kaki, tapi
tidak ada yang peduli," katanya.
Saat komunikasi terakhir dengan Ruyati, sekitar Desember 2010, pihak keluarga
sudah memintanya pulang ke Tanah Air.
Namun, Ruyati tidak juga pulang. Evi juga
menyesalkan putusan eksekusi mati ter-
hadap ibunya. Menurut dia, eksekusi mati
seharusnya tidak terjadi jika advokasi
Pemerintah Indonesia merespon cepat
vonis mati terhadap Ruyati. Sekitar seten-
gah tahun yang lalu, Ruyati membunuh
majikannya dengan pisau dapur. Ruyati
mengakui hal tersebut saat disidang di pen-
gadilan. Pengadilan Syariah Arab Saudi
kemudian memutuskan hukuman mati un-
tuknya. Keputusan tersebut lalu disetujui
pengadilan banding.
Nasib serupa dialami seorang TKW
Asal Subang Darsem binti Daud Tawar.
Darsem juga terancam hukuman mati akibat
membunuh majikannya di Arab Saudi. Un-
tungya, Darsem mendapat maaf dari ahli
waris dengan syarat harus membayar 2 juta
riyal atau sekitar Rp 4,5 miliar sebagai uang
pengganti. Kini, pemerintah tengah
menempuh proses banding untuk Darsem.
(kompas)
INI PERNYATAAN RESMI PEMERINTAH SOAL RUYATI
P emerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan
melalui siaran pers yang dikirimkan kepada
media, Minggu (19/6/2011) malam. Dalam
siaran pers itu, pemerintah menyampaikan
duka cita yang mendalam atas eksekusi mati
terhadap tenaga kerja wanita Indonesia
Ruyadi binti Satubi (54) di Arab Saudi. Ruyati
dihukum pancung pada Sabtu (18/6/2011) lalu,
karena membunuh majikannya, seorang
wanita Arab Saudi bernama Khairiya binti
Hamid Mijlid.
"Pemerintah Indonesia merasakan duka
cita yang sangat mendalam, bersama dengan
pihak keluarga almarhumah Ruyati atas
pelaksanaan hukuman terhadap almarhumah,"
demikian termuat dalam siaran pers itu.
Pemerintah juga mengecam pelaksanaan
eksekusi mati terhadap Ruyati. Menurut Ke-
menlu, eksekusi mati terhadap Ruyati dil-
akukan tanpa memerhatikan praktek inter-
nasional terkait dengan hak tahanan asing
untuk memperoleh bimbingan kekonsuleran.
Eksekusi mati itu juga dilaksanakan tanpa
sepengetahuan KBRI di Riyadh. Atas hal ter-
sebut, Kementerian Luar Negeri berencana
memanggil Duta Besar RI di Riyadh untuk
Diterbitkan oleh : KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
Khartoum - Sudan Pembina / Penasehat : Duta Besar LB & BP RI | Pengarah: Kepala Kanselerai | Koordinator: Pelaksana Pensosbud | Editor : Suparman Man-jan, M. Suaeb Tahir, M. Afifullah, Fahmi Umar, Elbatoul. M. Taha, Rasyid | Desain/Lay Out : Agus Aulia Elluthfie | Distribusi : Nakmaluddin
Nawir, Aris Fudjasmedi, Taufik Kurnia, Jamal Ismail | Alamat Penerbit : 17, Amarat 35 Juba St, Block 11 K | PO.Box 13374 Khartoum, Sudan | Telp. (00249-183) 225106 , 229106 | Fax. (00249-183) 225528 | website : www.kemlu.go.id/Khartoum l
email : [email protected]
Lanjutan dari halaman 12 Peminat masih bisa mendaftarkan ide
bisnis hingga 19 Juni ini di: http://gepi.mekar.biz. Nantinya, para peserta yang terpilih akan menyajikan ide bisnis mereka kepada para anggota delegasi. (kompas)
Lanjutan dari halaman 13
...dampaknya lebih ke psikologis. Konsumen
akan lebih berhati-hati dalam membeli barang
yang mereka butuhkan, terutama produk ma-
kanan dan minuman,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, faktor
stabilitas politik juga secara langsung memen-
garuhi indeks keyakinan konsumen. ”Selain itu,
kondisi infrastruktur juga ikut memengaruhi. Jadi
semuanya hanya wait and see,”tutup Sofjan.
(sindo)