bupati lampung selatan - peraturan.bpk.go.id lamse… · kepala bidang status kepegawaian dan...

BUPATI LAMPUNG SELATAN PERATURAN BUPATI LAMPUNG SELATAN

NOMOR 01 TAHUN 2012

TENTANG

PEOOMAN PELAYANAN PENSIUN TERPAOU BAGI

PEGAWAI NEGERI SIPIL 01 L1NGKUNGAN PEMERINTAH OAERAH

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMPUNG SELATAN,

Menimbang a. bahwa dalam rangka tertib administrasi pelayanan pensiun terpadu bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan, maka perlu mengatur Pedoman Pelayanan Pensiun Terpadu dimaksud;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a tersebut di atas, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelayanan Pensiun Terpadu bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956, UndangUndang Darurat Nomor 5 Tahun 1956, Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Termasuk Kota Praja dalam Lingkungan Daerah

-- Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tarnbahan-Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)·,

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 141):

8. Peraluran Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerinlahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737):

10.Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penetapan Pensiun Pokok Pesiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor2n;

Menetapkan

11.Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 25 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 Nomor 25, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 25).

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI TENTANG PEOOMAN PELAYANAN PENSIUN TERPAOU BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL OAERAH 01 L1NGKUNGAN PEMERINTAH OAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN.

BABI KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Gubernur adalah Gubernur Lampung

2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

3. Pemerintahan Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten . Lampung Selatan.

4. Bupati adalah Bupati Lampung Selatan.

5. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Bupati Lampung Selatan.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri dari Dinas, Badan, Bagian, Kantor, dan Satuan Kerja lain di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

9. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan yang selanjutnya disingkat BKPL adalah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan.

10. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan yang selanjutnya disingkat Kepala BKPL adalah Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan.

11. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

12. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah Kepala Badan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan

13. Pelayanan Pensiun Terpadu adalah pelayanan pensiun yang diberikan kepada Calon Penerima Pensiun tepat waktu, tepat orang, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi.

14. Batas Usia Pensiun yang selanjutnya disingkat BUP adalah batas usia Pegawai Negeri Sipil harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun.

15. Pensiun Pegawai dan Pensiun JandalDuda adalah Jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa Pegawai Negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintah.

16. Janda adalah istri yang sah menurut hukum dari PNS pria atau penerima pensiun PNS pria yang telah meninggal dunia.

17.Duda adalah suami yang sah menurut hukum dari PNS perempuan atau penerima pensiun PNS perempuan yang telah meninggal dunia.

18.Anak adalah anak kandung yang sah atau anak kandung yang disahkan menurut hukum.

19.Orang tua adalah ayah kandung dan atau ibu kandung PNS.

20.Tewas adalah PNS yang meninggal dunia disebabkan oleh I karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

21. Pelayanan Pensiun mencapai Batas Usia Pensiun adalah pelayanan pensiun yang diberikan kepada PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun.

22. Pelayanan Pensiun PNS yang berhenti Atas Permintaan Sendiri yang selanjutnya disingkat APS adalah pelayanan pensiun yang diberikan kepada PNS yang berhenti atas permintaan sendiri.

23. Pelayanan pensiun PNS yang disebabkan karena keuzuran jasmani/rohani adalah pelayanan pensiun yang diberikan kepada PNS yang berhenti karena keuzuran jasmani/rohani.

24. Pelayanan Pensiun JandalDuda adalah pelayanan yang diberikan kepada JandalDuda yang sah dari PNS meninggal dunia.

25.Pelayanan Pensiun Yatim Piatu adalah pelayanan pensiun yang diberikan kepada anak kandung yang sah dari PNS yang meninggal dunia.

26. Pensiun Yatim Piatu adalah janda/duda atau bagian pensiun janda/duda yang diberikan kepada anak.

27. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun yang selanjutnya disingkat DPCP adalah Data yang mencakup Identitas Perorangan Calon Penerima Pensiun dan Keluarganya yang tertuang dalam 1 (satu) Formulir yang diterbitkan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

28. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya disingkat SKPP adalah surat keterangan tentang pemberhentian pembayaran gaji.

29.Tabungan Hari Tua yang selanjutnya disingkat THT adalah jaminan keuangan bagi Peserta (PNS) pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya pada waktu Peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

30. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah surat yang digunakan untuk mengajukan permintaan pembayaran Pensiun Pertama dan THT bagi Pegawai Negeri Sipil.

31. Surat Permintaan Pembayaran Pensiun Pertama Model B yang selanjutnya disingkat SP4B adalah surat yang digunakan untuk mengajukan permintaan pembayaran Pensiun Pertama bagi Janda/DudaNatim Piatu.

32. Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun melalui Rekening yang selanjutnya disingkat SP3R adalah surat yang menyatakan bahwa Pensiun Pegawai Negeri Sipil/JandalDudaNatim Piatu akan menerima Pembayaran Pensiun melalui Rekening Bank yang ditunjuk.

33. Surat Keterangan Kejandaan/Kedudaan adalah surat keterangan tentang status Kejandaan/Kedudaan yang ditandatangani oleh serendah-rendahnya Lurah/Kepala Desa.

34.Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri yang selanjutnya disingkat SPTB adalah surat yang menyatakan tentang Identitas Sah Calon Penerima Pensiun yang ditandatangani oleh serendah-rendahnya Lurah/Kepala Desa.

35.lnstansi adalah Instansi yang berwenang melaksanakan Pelayanan Pensiun Terpadu yang terdiri dari Kantor Regional V BKN Jakarta, PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

BAB II PRINSIP PELAYANAN PENSIUN TERPADU

Pasal2

Prinsip Pelayanan Pensiun Terpadu adalah: a. seluruh Pelayanan Pensiun diselesaikan oleh Instansi; b. pengiriman Surat Keputusan Pensiun langsung disampaikan

ke alamat yang bersangkutan;

c. SKPP sudah diterbitkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum Pensiun; dan

d. pembayaran pensiun dan hak-hak lainnya yang terkait dengan pensiun harus diterima oleh calon penerima pensiun pada tanggal berlakunya hak pensiun.

BAB III TATA CARA PENGAJUAN USUL PENSIUN

Bagian Kesatu Pelayanan Pensiun Terpadu PNS mencapai BUP

Paragrat 1 Penetapan Keputusan Pensiun PNS mencapai BUP

Pasal3

Untuk Penetapan Keputusan Pensiun mencapai BUP, mekanisme dan prosedurnya dilakukan sebagai berikut :

a. DPCP dibuat oleh BKPL dan disampaikan kepada PNS Calon Penerima Pensiun dalam 1 (satu) map melalui Satuan Kerja yang telah dilengkapi dengan : 1. Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin

Tingkat Sedang/Berat dalam 1 (satu) tahun terakhir bagi yang berhak memperoleh kenaikan pangkat pengabdian;

2. DP3 1 (satu) Tahun terahir bagi yang berhak memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian;

3. Formulir SPP untuk diisi oleh calon penerima pensiun; dan

4. Formulir SP3R untuk diisi oleh calon penerima pensiun.

b. Setelah menerima DPCP, PNS calon penerima pensiun mencapai BUP segera memeriksa dan melengkapi:

1. pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar;

2. pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 11 (sebelas) lembar;

3. pas photo Suami/Istri ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar;

4. toto copy Surat Keputusan Calon PNS sebanyak 2 (dua) lembar;

5. toto copy Keputusan PNS sebanyak 2 (dua) lembar.

6. toto copy Keputusan Pangkat Terakhir sebanyak 2 (dua) lembar;

7. toto copy Keputusan Kenaikan Gaji Berkala Terakhir sebanyak 2 (dua) lembar;

8. toto copy Kartu Pegawai sebanyak 2 (dua) lembar;

9. toto copy Surat Nikah sebanyak 2 (dua) lembar;

10.toto copy Kartu Keluarga sebanyak 2 (dua) lembar;

11.toto copy KTP sebanyak 2 (dua) lembar;

12.tormulir SP3R sebanyak 2 (dua) lembar yang telah diisi;

13.formulir SPP sebanyak 2 (dua) lembar yang telah diisi;

14.foto copy Buku Rekening Bank sebanyak 2 (dua) lembar;

15.foto copy Akte Kelahiran Anak yang masih dalam tanggungan sebanyak 2 (dua) lembar;

16.surat keterangan masih kuliah bagi anak yang berusia 21 (dua puluh satu ) sampai dengan 25 (dua puluh lima) Tahun sampai dengan 25 Tahun sebanyak 2 (dua) lembar;

17.surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (KP4) sebanyak 2 (dua) lembar;

18.foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebanyak 2 (dua) lembar.

Pasal4

(1) DPCP beserta lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disampaikan kembali kepada Kepala BKPL dengan Surat Pengantar dari Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja PNS yang bersangkutan paling lambat 2 (dua) minggu.

(2) DPCP beserta lampirannya yang terdiri dari :

a. Surat Peryataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Berat dalam 1 (satu) Tahun terakhir bagi yang memenuhi syarat untuk memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian; dan

b. DP3 1 (satu) Tahun terakhir bagi yang memenuhi syarat untuk memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian.

Disampaikan kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta c.q. Kepala Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun dengan Surat Pengantar dari Kepala BKPL paling lambat 6 (enam) bulan sebelum PNS mencapai BUP.

Paragraf 2 Penerbitan SKPP

Pasal5

(1) Setelah menerima tembusan Keputusan Pensiun, Kepala BKPL segera membuat Surat Pengantar penerbitan SKPP kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

(2) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menerbitkan SKPP setelah menerima Surat Pengantar dan menyampaikannya kembali kepada Kepala BKPL paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran gaji terakhir.

Paragraf 3 Pembayaran Pensiun PNS Mencapai BUP

Pasal6

Kepala BKPL menyampaikan seluruh Berkas Pembayaran Pensiun dalam 1 (salu) map kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kanlor Cabang Bandar Lampung c.q. Kepala Seksi Penelapan Klaim paling lambal 2 (dua) minggu sebelum PNS Pensiun.

Bagian Kedua Pelayanan Pensiun PNS Alas Perminlaan Sendiri

Paragraf 1 Penelapan Kepulusan Pensiun PNS

Alas Perminlaan Sendiri

Pasal7

Unluk melaksanakan Penelapan Kepulusan Pensiun, mekanisme dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. PNS yang bersangkulan mengajukan Sural Permohonan berhenli Alas Permintaan Sendiri kepada Pejabal Pembina Kepegawaian Daerah secara hierarkis;

b. Pejabal Pengelola Kepegawaian di Saluan Kerja PNS yang bersangkulan mengajukan kepada Pejabal Pembina Kepegawaian Daerah.

Dengan melengkapi:

1. folo copy Kepulusan Pengangkatan Calon PNS/PNS;

2. folo copy Kepulusan Dalam Pangkal Terakhir;

3. folo copy Sural Nikah;

4. foto copy Sural Kenai Lahir/Akle Kelahiran Anak;

5. folo copy Sural Kelerangan unluk mendapalkan pembayaran lunjangan keluarga (KP4);

6. pas pholo ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar;

7. pas pholo ukuran 3 x 4 sebanyak 10 (sepuluh) lembar;

8. pas photo Suamillslri ukuran ukuran 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar;

9. foto copy KTP sebanyak 2 (dua) lembar;

10.folo copy buku Rekening Bank sebanyak 2 (dua) lembar;


12.formulir SP3R sebanyak 2 (dua) lembar yang telah diisi; dan

13.sural Kelerangan Masih Kuliah bagi anak yang berusia 21 (dua puluh satu ) sampai dengan 25 (dua puluh lima) Tahun.

c. bagi PNS yang berpangkat Pembina Golongan Ruang IV/a dan Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b mengajukan Surat Permohonan Berhenti Atas Permintaan Sendiri kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat melalui Bupati secara hierarki dengan Lampiran sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1 sampai dengan 13; dan

d. Surat Permohonan dan kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada huruf c dimasukan dalam 1 (satu) map yang disediakan oleh Kepala BKPL.

PasalB

(1)Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menetapkan Keputusan Pensiun PNS yang bersangkutan paling lambat 2 (dua) bulan setelah diterimanya Surat Permohonan Pensiun PNS yang bersangkutan.

(2)Keputusan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekaligus merupakan Keputusan Pensiun JandalDudanya.

Paragraf 2 Pengiriman Keputusan Pensiun PNS

Atas Permintaan Sendiri

Pasal9

(1) Pengiriman Keputusan Pensiun dilakukan oleh BKPL meliputi : a. asli Keputusan Pensiun dengan pas photo kepada

Pensiunan PNS yang bersangkutan;

b. tembusan Kesatu disampaikan kepada Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN Jakarta;

c. tembusan Kedua disampaikan kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta;

d. tembusan Ketiga disampaikan kepada Kepala SKPD terkait;

e. tembusan Keempat disampaikan kepada Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah;

f. tembusan Kelima dengan pas photo disampaikan kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung; dan

g. Arsip dengan pas photo.

(2) Pengiriman Keputusan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikirim langsung ke alamat masing-masing melalui Jasa Kurir/Pos.


Pasal 10

(1) Setelah menerima Tembusan Keputusan Pensiun, Kepala BKPL membuat Surat Pengantar penerbitan SKPP kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.


Paragraf 4 Pembayaran Pensiun PNS Atas Permintaan Sendiri

Pasal 11

Kepala BKPL menyampaikan seluruh berkas Pembayaran Pensiun dalam 1 (satu) map kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung c.q. Kepala Seksi Penyelesaiaan klaim paling lambat 2 (dua) minggu sebelum PNS pensiun.

Bagian Ketiga Pelayanan Pensiun PNS Karena Keuzuran Jasmani/Rohani

Paragraf 1 Penetapan Keputusan Pensiun PNS Karena Keuzuran Jasmani/Rohani

Pasal 12

Untuk melaksanakan Penetapan Keputusan Pensiun PNS Karena Keuzuran Jasmani/Rohani, mekanisme dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Pejabat Pengelola Kepegawaian di Satuan Kerja PNS yang bersangkutan mengajukan Surat Permohonan berhenti PNS yang bersangkutan karena keuzuran jasmani/rohani kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah secara hierarki setelah mendapatkan Surat Keterangan dari Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan bahwa PNS yang bersangkutan mengalami keuzuran jasmani/rohani dan tidak dapat bekerja lagi pada semua jabatan negeri.

b. Pejabat Pengelola Kepegawaian di Satuan Kerja PNS yang bersangkutan mengajukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dengan melengkapi:

1. surat keterangan dari tim penguji kesehatan;

2. foto copy Keputusan Pengangkatan Calon PNS/PNS;

3. foto copy surat keputusan dalam pangkat terakhir;

4. foto copy surat nikah;

5. foto copy surat kenai lahir/akte kelahiran anak;

6. foto copy kartu keluarga;

7. surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (KP4);

8. pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar;

9. pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 10 (sepuluh) lembar;

10.pas photo Suami/Istri ukuran ukuran 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar;

11.foto copy KTP sebanyak 2 (dua) lembar;

12.foto copy Rekening Bank sebanyak 3 (tiga) lembar;


14.formulir SP3R sebanyak 2 (dua) lembar yang telah diisi;

15.foto copy Kartu Pegawai dan Kartu Taspen masingmasing sebanyak 3 (tiga) lembar; dan

16.surat Keterangan Masih Kuliah bagi anak yang berusia 21 sampai dengan 25 Tahun;

c. Bagi PNS yang berpangkat Pembina Golongan Ruang IV/a dan Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b mengajukan Surat Permohonan Berhenti karena keuzuran jasmani/rohani kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat melalui Bupati secara hierarki dengan Lampiran sebagaimana dimaksud pada huruf b.

d. Surat Permohonan dan kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimasukkan ke dalam 1 (satu) map yang disediakan oleh Kepala BKPL.

Pasal13

(1) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menetapkan Keputusan Pensiun PNS yang bersangkutan selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah diterimanya Surat Permohonan Pensiun PNS yang bersangkutan.

(2)Surat Keputusan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekaligus pemberian Pensiun Janda/Dudanya.

Paragraf 2 Pengiriman Keputusan Pensiun PNS Karena Keuzuran Jasmani/Rohani

Pasal14

(1) Pengiriman Keputusan Pensiun dilakukan oleh BKPL meliputi:

a. asIi Keputusan Pensiun dengan pas photo kepada Pensiunan PNS yang bersangkutan;

b. tembusan Kesatu disampaikan kepada Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN Jakarta;

c. tembusan Kedua disampaikan kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta;

d. tembusan Ketiga disampaikan kepada Kepala Satuan Kerja terkait;

e. tembusan Keempat disampaikan kepada Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah;

f. tembusan Kelima dengan pas photo disampaikan kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung; dan

g. arsif dengan pas foto.

(2) Pengiriman keputusan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikirim langsung ke alamat masing-masing melalui Jasa Kurir/Pos.


Pasal 15

(1)Setelah menerima Tembusan Keputusan Pensiun, Kepala BKPL membuat Surat Pengantar Penerbitan SKPP kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah.


Paragraf 4 Pembayaran Pensiun PNS Karena Keuzuran Jasmani/Rohani

Pasal16

Kepala BKPL menyampaikan seluruh berkas pembayaran pensiun dalam 1 (satu) Map kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung c.q Kepala Seksi Penyelesaian klaim paling lambat 2 (dua) minggu sebelum PNS Pensiun.

Bagian Keempat Pelayanan Pensiun Janda/Duda PNS yang Meninggal Dunia Semasa Aktif

Paragraf 1 Penetapan Keputusan Pensiun Janda/Duda PNS

yang Meninggal Dunia Semasa Aktif

Pasal17

Untuk melaksanakan Penetapan Keputusan Pensiun JandalDuda PNS yang Meninggal Dunia Semasa Aktif, mekanisme dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. DPCP dibuat oleh BKPL dan disampaikan kepada Janda/Duda PNS melalui Satuan Kerja PNS yang bersangkutan didalam 1 (satu) map yang telah dilengkapi dengan: 1. Surat Pernyataan Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Disiplin

Tingkat Sedang/Berat dalam 1 (satu) Tahun terakhir bagi yang berhak memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian;

2. DP3 1 (satu) tahun terakhir bagi yang berhak memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian;

3. tormulir SPP; 4. tormulir SP3R;

5. tormulir SPTB; dan 6. tormulir Surat Keterangan KejandaanlDuda.

b. setelah menerima DPCP, Calon Penerirna Pensiun JandalDuda PNS segera memeriksa, mengisi Formulir sebagaimana dimaksud pada hurut a dan melengkapi, serta menandatangani: 1. Surat Keterangan Meninggal Dunia yang ditandatangani

serendah-rendahnya oleh Kepala Kelurahan/Kepala Desa Setempat;

2. pas photo Janda/Duda ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar;

3. pas photo Janda/Duda ukuran 3 x 4 sebanyak 11 (sebelas) lembar;

4. surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (KP4);

5. toto copy Surat Keputusan CPNS sebanyak 2 (dua) lembar;

6. toto copy Surat Keputusan PNS sebanyak 2 (dua) lembar;

7. toto copy Surat Keputusan Pangkat terakhir sebanyak 2 (dua) lembar;

8. toto copy KTP Janda/Duda sebanyak 2 (dua) lembar;

9. toto copy Buku Rekening Bank sebanyak 2 (dua) lembar;

10. toto copy SP4B sebanyak 2 (dua) lembar;

11.toto copy SPTB sebanyak 2 (dua) lembar;

12.toto copy Surat Keterangan Kejandaan/Duda sebanyak 2 (dua) lembar; dan

13.surat keterangan masih kuliah bagi anak yang berusia 21 sampai dengan 25 Tahun.

c. DPCP beserta kelengkapan sebagaimana dimaksud pada huruf a disampaikan kembali kepada Kepala BKPL dengan Surat Pengantar dari pengelola kepegawaian Satuan Kerja PNS yang bersangkutan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum PNS Pensiun;

d. DPCP beserta kelengkapan sebagaimana dimaksud pada hurut b disampaikan kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta c.q. Kepala Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun dengan Surat Pengantar dari Kepala BKPL paling lambat 3 (tiga) bulan.

Paragraf 3 Penerbilan SKPP

Pasal 18

(1) Selelah menerima Tembusan Kepulusan Pensiun, Kepala BKPL membual Sural Penganlar Penerbilan SKPP kepada Kepala Badan Keuangan dan Asel Daerah.

(2) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asel Daerah menerbilkan SKPP selelah menerima Sural Penganlar dan menyampaikannya kembali kepada Kepala BKPL paling lambal3 (liga) hari kerja.

Paragraf 4 Pembayaran Pensiun JandalDuda PNS

yang Meninggal Dunia Semasa Aklif

Pasal19

Kepala BKPL menyampaikan seluruh Berkas Pembayaran Pensiun dalam 1 (salu) map kepada PT. TASPEN (PERSERO) Kanlor Cabang Bandar Lampung c.q. Kepala Seksi Penyelesaian klim paling lambal 2 (dua) minggu selelah Surat Kepulusan Pensiun JandalDuda ditetapkan oleh Kantor Regional V BKN Jakarta dan lembusannya disampaikan kepada Janda/Duda PNS yang bersangkutan.

Bagian Kelima Pelayanan Pensiun JandalDuda untuk anak (Yatim Piatu) PNS

yang meninggal Dunia Semasa Aktif

Paragraf 1 Penelapan Keputusan Pensiun Janda/Duda

untuk anak (Yatim Piatu) PNS yang Meninggal Dunia Semasa Aklif

Pasal20

Unluk melaksanakan Penelapan Keputusan Pensiun Yatim Piatu PNS yang meninggal dunia Semasa Aktif, mekanisme dan prosedurnya adalah sebagai berikut :

a. DPCP dibuat oleh BKPL dan disampaikan kepada Yatim Piatu PNS melalui Satuan Kerja PNS yang bersangkutan dalam 1 (satu) map yang lelah dilengkapi :

1. Sural Keterangan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Beral dalan 1 (satu) Tahun lerakhir bagi yang berhak memperoleh Kenaikan Pangkal Pengabdian;

2. DP3 1 (satu) Tahun terakhir bagi yang berhak memperoleh Kenaikan Pangkat Pengabdian;

3. formulir SP4B;

4. formulir SP3R; dan

5. formulir SPTB.

b. setelah menerima DPCP, Calon Penerima Pensiun Yatim Piatu PNS segera memeriksa, mengisi formulir sebagaimana dimaksud pada huruf a dan melengkapi serta menandatangani hal-hal sebagai berikut :

1. Surat Keterangan Meninggal Dunia yang ditandatangani serendah-rendahnya oleh Kepala KelurahanlKepala Desa Setempat;

2. pas photo Yatim Piatu ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar;

3. pas photo Yatim Piatu ukuran 3 x 4 sebanyak 9 (sembilan) lembar;

4. foto copy Surat Keputusan CPNS sebanyak 2 (dua) lembar;

5. foto copy Surat Keputusan PNS sebanyak 2 (dua) lembar;

6. foto copy Surat Keputusan Pangkat terakhir sebanyak 2 (dua) lembar;

7. Surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (KP4);

8. foto copy rekening bank sebanyak 2 (dua) lembar;

9. foto copy SP4B sebanyak 2 (dua) lembar;

10.foto copy SPTB sebanyak 2 (dua) lembar;

11.surat keterangan Masih SekolahlKuliah bagi anak yang berusia 21 - 25 tahun;

12.surat keterangan belum menikah, dan belum bekerja dari Kepala KelurahanlKepala Desa; dan

13.surat keterangan ahli waris dari KelurahanlKepala Desa Setempat.

c. DPCP beserta kelengkapan sebagaimana dimaksud pada huruf a disampaikan kembali kepada Kepada BKPL dengan Surat Pengantar dari Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja PNS yang bersangkutan paling lambat 2 (dua) minggu.

d. DPCP beserta kelengkapan sebagaimana dimaksud pada huruf b disampaikan kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta c.q. Kepala Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun dengan Surat Pengantar dari Kepala BKPL paling lambat 3 (tiga) bulan.


Pasal21

(1)Setelah menerima Tembusan Keputusan Pensiun, Kepala BKPL membual Surat Pengantar penerbitan SKPP kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

(2) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menerbitkan SKPP setelah menerima Surat Pengantar dan menyampaikannya kembali kepada Kepala BKPL paling lambat 3 (tiga) hari kerja.

Paragrat 3 Pembayaran Pensiun Janda/Duda untuk Anak (Yatim Piatu)

PNS yang Meninggal Dunia Semasa Aktit

Pasal22

(1) Kepala BKPL menyampaikan seluruh Berkas Pembayaran Pensiun dalam 1 (satu) map kepada Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung c.q Kepala Seksi Penetapan klaim paling lambat 2 (dua) minggu setelah Surat Keputusan JandalDuda untuk Anak (Yatim Piatu) ditetapkan oleh Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta.

(2) Apabila Pensiunan Janda/Duda untuk Anak (Yatim Piatu) tersebut meninggal dunia, maka pembayaran pensiunnya diberikan kepada anak-anak lainnya (Yatim Piatu) yang masih berhak, berdasarkan Surat keputusan Pensiun PNS yang telah ditetapkan dan pembayaran oleh PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung dilakukan setelah menerima laporan kematian pensiunan JandalDuda berdasarkan surat keterangan dari Kantor Kelurahan/Desa setempat.

Bagian Keenam Pelayanan Pensiun JandalDuda untuk Anak (Yatim Piatu)

Pensiunan PNS yang Meninggal Dunia

Pasal23

Untuk melaksanakan Penetapan Keputusan Pensiun Yatim Piatu Pensiunan PNS yang Meninggal Dunia, makanisme dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Yatim Piatu Pensiunan PNS melaporkan kematian Pensiunan PNS kepada PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung dengan membawa kelengkapan sebagai berikut:

1. toto copy Surat Keterangan Meninggal Dunia yang disahkan oleh Kepala Kelurahan/Kepala Desa Setempat;

2. pas photo Yatim Piatu ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar;

3. toto copy KTP Yatim Piatu sebanyak 2 (dua) lembar;

4. toto copy Asli Keputusan Pensiun PNS;

5. surat keterangan yatim Piatu dari Kantor KelurahanlDesa Setempat;

6. surat keterangan belum pernah kawin dan atau Belum Pernah Bekerja dari Kantor KelurahanlDesa Setempat;

7. SP4B; dan

8. SPTB.

Untuk ditandatangani oleh Yatim Piatu Pensiunan PNS yang meninggal dunia.

b. Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung c.q Bidang Pelayanan setelah menerima Berkas Permohonan Pembayaran Pensiun Yatim Piatu melakukan Pembayaran Uang Duka Wafat dan Pensiun Yatim Piatu.

BABIV KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal24

(1) Pegawai Negeri Sipil yang akan mencapai usia pensiun sebelum diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun dapat dibebaskan jabatannya untuk paling lama 1 (satu) tahun dengan mendapat penghasilan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

(2) Apabila terjadi mutasi keluarga Pensiunan PNS yang disebabkan perceraian isteri/suami, pernikahan kembali atau meninggal dunia, maka Pensiunan PNS yang bersangkutan wajib melaporkan perihal tersebut kepada Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta untuk mendapat pengesahan melalui Kepala PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bandar Lampung c.q. Kepala Seksi Penetapan Klaim.

(3) Apabila pensiunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meninggal dunia, maka pembayaran pensiun janda/dudanya dilakukan berdasarkan keputusan pensiun PNS yang telah ditetapkan.

(4) Apabila Pensiunan Janda/Duda tersebut meninggal dunia, maka pembayaran pensiunannya diberikan kepada anak (Yatim Piatu) yang masih berhak, berdasarkan keputusan pensiun PNS yang telah ditetapkan, pernbayaran pensiun oleh PT. TASPEN (PERSERO) kantor Cabang Bandar lampung dilakukan setelah menerima laporan kematian Pensiun Janda/Duda berdasarkan surat keterangan yang ditandatangani serendah-rendahnya oleh Kepala Kelurahan/Kepala Desa setempat.

(5) Apabila PNS Aktif meninggal dunia, maka Uang Duka Wafat (3 bulan Gaji) dan Gaji Terusan selama 4 (empat) bulan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah.

BABV KETENTUAN PENUTUP

Pasal25

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai Pelayanan Pensiun Terpadu bagi PNS tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal26

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

Ditetapkan di Kalianda pada tanggal 2012

BUPATI LAMPUNG SELATAN,

RYCKO~ENOZA 5Z.

Diundangkan di Kalianda pada tanggal 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LA NG SELATAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2012 NOMOR

bupati lampung selatan - peraturan.bpk.go.id lamse… · kepala bidang status kepegawaian dan...

Documents