business planning tabattia

Upload: tabattia-dwi

Post on 13-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kewirausahaan

TRANSCRIPT

SURAT PERNYATAAN

RENCANA USAHA(BISNIS PLANNING)

NAMA PERUSAHAAN : PT. WIRASETIABIDANG USAHA/JENIS USAHA : INDUSTRI MAKANANNAMA PEMILIK : TABATTIA DWINIM :1112018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRIKEMENTERIAN PERINDUSTRIANJAKARTA, 2015KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan laporan praktikum Kewirausahaan ini dapat terselesaikan. Laporan praktikum ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Kewirausahaan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Benny Winandri selaku dosen pembimbing dalam melakukan praktikum ini yang telah banyak membantu kami dalam mengerjakan praktikum serta penyusunan laporan ini.

Laporan praktikum ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga mahasiswa dapat mengerti dengan jelas isi dari laporan hasil praktikum ini. Laporan praktikum ini berjudul Business Plan yang berisikan hasil dari sebuah perencanaan bisnis yang dilakukan yang bertujuan untuk melatih penulis dalam menyusun sebuah rencana bisnis yang baik dan benar.Demikian kami sampaikan ucapan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........iiDAFTAR ISIiiiPROFIL USAHAUraian usaha1Misi Usaha2ANALISA SITUASIFaktor Internal3Faktor Eksternal4SWOT ANALYSISFaktor Internal5Faktor Eksternal5ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMENAspek Organisasi6Aspek Manajemen7Biaya Organisasi dan Manajemen7Biodata8ASPEK PEMASARANGambaran Pasar9Peluang Pasar9Pangsa Pasar10Rencana Target Penjualan dan Pendapatan10Kondisi Pemasaran Pesaing10Program Strategi Pemsaran11Biaya Pemasaran11ASPEK PRODUKSIProduksi 12Proyeksi Produksi12Diagram Alir Produksi14Tata Letak15Investasi16Biaya Operasi Pada Bagian Produksi17PENGELUARAN PADA BAGIAN PRODUKSIBiaya Investasi 19Biaya Operasi (Satu Tahun)19Kebutuhan Modal Kerja20Total Biaya Proyek Masa Konstruksi21Proyeksi Rugi Laba22Proyeksi Arus Kas23Proyeksi Neraca24LAMPIRAN25

7

PROFIL USAHA

URAIAN USAHA

Uraikan secara singkat struktur usaha (manufaktur dll) :PT Wirasetia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industry makanan.

Lokasi (keuntungan/kerugian) :Jl. Letjend Soeprapto No. 26 Cempaka Putih, Jakarta Pusat.Keuntungan: Lokasi di pusat kota Ramai pengunjung Lokasi strategis Dekat dengan public transportation Dekat dengan supplierKerugian: Lokasi rawan banjir Rawan kriminalitas

Uraikan secara singkat bentuk usaha :a). Produk :PT Wirasetia menghasilkan produk makanan ringan yang bernama Choco Potato Chips

b). Target dan pasar tipe pelanggan :Target pasar yang ingin dicapai oleh PT Wirasetia adalah supermarket. Tipe pelanggan yang dapat mengkonsumsi produk Choco Potato Chips mulai dari laki-laki atau wanita yang berusia lebih dari 3 tahun dari kalangan apapun.

Uraikan tentang perluasan usaha :PT Wirasetia didirikan pada tanggal 13 Maret 2015 di Jakarta. Pada awalnya usaha ini diperuntkan sebagai syarat agar lulus dari mata kuliah kewirausahaan namun seiring berjalannya waktu usaha ini justru direalisasikan dan dapat berjalan sampai dengan saat ini.

PERNYATAAN MISI USAHA :Melakukan peningkatan di segala aspek untuk meningkatkan profit usaha.

ANALISA USAHAFAKTOR INTERNAL

FAKTOR INTERNALSTRENGHTWEAKNESSBOBOT

PERFORMANCE DAN PENJUALAN :

Perbandingan kebijaksanaan harga terhadap usaha yang sejenis-9

Keinginan pelanggan-7

Tingkat penjualan dibandingkan dengan kapasitas-4

Sumbangan pasar-3

Arus penjualan-6

Tingkat keuntungan usaha-6

Rencana dan anggaran pemasaran-5

TENAGA KERJA :

Pengalaman dan keahlian staff-3

Pelatihan yang diadakan untuk staff-2

Daya tampung staff-6

Kepuasan staff-7

Rapat staff yang teratur-8

Bimbingan yang profesional-3

SUMBER FISIK :

Apakah bangunan cukup (fasilitas, ukuran, modal)-4

Apakah mesin peralatan yang efektif modern dapat digunakan-9

SUMBER DANA

Apakah anda mempunyai sistem pembelian yang efektif (kredit, pengontrolan barang persediaan)-9

Apakah anda menggunakan arus kas-10

Apakah anda punya modal untuk dana lain-5

Apakah modal mempunyai akses terhadap informasi keuangan yang digunakan-8

Apakah petunjuk kunci keuangan dianalisa secara teratur-7

Apakah anda mempunyai suatu pengumpulan piutang yang kuat-3

Apakah pertumbuhan peningkatan (penjualan, keuntungan) bagian dari posisi persaingan-4

Dan lain-lain

FAKTOR EKSTERNAL

FAKTOR EKSTERNALOPPORTUNITYTHREATBOBOT

EKONOMI :

Siklus ekonomi-3

Tingkat bunga-2

Pendapatan rata-rata-8

Daya saing-4

Kebijakan harga-9

Bentuk penjualan-6

Pelanggan-5

TEKNOLOGI :

Inovasi-9

Pengembangan teknologi-10

STATUS SOSIAL :

Populasi-7

Status keluarga-8

Perbandingan pekerjaan, waktu santai-9

Standar kehidupan-9

FAKTOR FISIK :

Keadaan iklim-10

Sarana dan prasarana-9

Dan lain-lain

SWOT ANALYSIS

Strategy

Mengadakan promosiStrenght

Kebijaksanaan harga terhadap usaha sejenis Mesin peralatan yg efektif modern dapat digunakan Sistem pembelian efektif Arus kas Modal mempunyai akses informasi Weakness

Pelatihan yg diadakan untuk stffStrategy

Mengadakan pelatihan

Strategy

Mengupdate semua teknologi

Opportunities

Kebijkan harga Inovasi Perkembangan teknologi Perbandingan pekerjaan Standar kehidupan Keadaan iklim Saran dan prasaranaThreat

Tingkat bungaStrategy

Menabung

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

I. ASPEK ORGANISASI-Nama Perusahaan : PT WIRASETIA-Lokasi: Jl. Letjend Soeprapto No. 26 Cempaka Putih, Jakarta Pusat.-Bentuk Hukum:Perseroan Terbatas-Bidang Usaha:Industri Manufaktur Makanan-Perizinan: 1.Surat Izin Domisili Usaha (Kantor&Pabrik) dari Camat2.Akte Notasi3.Surat Izin Usaha Perusahaan (SNP)4.Tanda Daftar Rekanan5.NPWP6.Amdal-Struktur Organisasi:

Gambar 1. Struktur Organisasi

II.ASPEK MANAJEMEN-Nama Pemilik :Tabattia Dwi-Riwayat Hidup:Terlampir-Tanggal Mulai:12 Maret 2015-Jumlah Karyawan:25-Jumlah Modal Awal:Rp 1.380.625.000III.BIAYA ORGANISASI DAN MANAJEMEN1.Gaji Pimpinan:Rp. 72.000.0002.Gaji Karyawan Administrasi:Rp. 24.000.0003.Alat Tulis Kantor (ATK):Rp. 18.000.0004.Telepon/Listrik/Air*:5.Sewa Gedung*:6.Biaya Pra Operasi:a.Pelatihan:Rp. 2.000.000b.Biaya Penyusunan R.U:Rp. 500.000c.Biaya Perizinan:Rp. 3.000.000d.Biaya Perjalanan:Rp. 1.000.000e.Biaya Produksi Percobaan:Rp. 2.000.000Total:Rp. 8.500.000Total Organisasi dan Manajemen:Rp. 365.500.000

*Diisi bila biaya-biaya untuk kantordan tempat kerja (usaha) terpisah

BIODATA

1.Nama:Tabattia Dwi2.Tempat/Tanggal Lahir:17 Mei 19943.Status:Mahasiswi4.Agama:Islam5.Alamat:Perumahan Pondok Ungu Permai Blok EE 2 No. 10 RT/RW 011/009 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, 171456.Pendidikan:D4 Teknik dan Manajemen Industri7.Pelatihan: a. Total Quality Managementb. Pemahaman ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004c. Entrepreneurship di STMI8.Pengalaman: Membuka bazaar makanan dan minuman dalam Rangkaian acara KWU Festival di STMI9.Hobi: Membaca dan Menulis10.Unit Usaha: PT Wirasetia

ASPEK PEMASARAN

I. GAMBARAN PASARA. Produk/jasa yang akan dipasarkanPT Wirasetia merupakam perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk makanan ringan yang bernama Choco Potato Chips. Produk ini berupa makanan ringan yang berbahan dasar kentang dan coklat.

B. Wilayah PemasaranProduk Choco Potato Chips dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia. Untuk proses pabrikasinya berlokasi di jakarta pusat, tepatnya di Jl. Letjend Suprapto Cempaka Putih. Kantornya juga berlokasi bersamaan dengan pabrik.

C. Segmen pasar/kelompok pembeli:Segmen pasar yang ingin dicapai oleh PT Wirasetia mencakup keseluruhan kalangan dengan rentang usia 3-70 tahun. Dengan perkiraan jumlah target pasar yang ditetapkan adalah sebanyak 50.000.000 jiwa.

II.PELUANG PASARA. Permintaan akan produk/jasaPerkiraan kebutuhan konsumen terhadap produk Choco Potato Chips yang telah dianalisa oleh bagian pemasaran PT Wirasetia adalah 2.000.000 unit/tahun.

B. Penawaran produk/jasaPenawaran produk seperti Choco Potato Chips belum ada di pasaran. Produk yang diproduksi oleh PT Wirasetia cenderung produk pertama di Indonesia sehingga belum ada produsen yang memproduksi produk sejenis.

C. Peluang pasarPermintaan Penawaran = 2.000.000 - 0 = 2.000.000 unit/tahun

III.PANGSA PASARBerdasarkan kemampuan yang dimilik PT Wirasetia dalam hal memenuhi besarnya permintaan pasar yang besar. PT Wirasetia dapat memproduksi Choco Potato Chips sebanyak 2.000.000 unit/tahun. Dengan harga produk Rp 5.000 /unit maka besarnya pendapatan selama setahun yang mungkin didapatkan dari pangsa pasar yang ada sebesar:Ekspektasi pendapatan= Rp 5.000 /unit x 2.000.000 unit/thn= Rp 10.000.000.000/thn

IV.RENCANA TARGET PENJUALAN/PENDAPATANPerkiraan target penjualan atau pendapatan yang akan dicapai oeh PT Wirasetia di masa yang akan datang dengan pangsa pasar yang ada selama kurun waktu 3 tahun, dengan kenaikan rata-rata 10% per tahunnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Proyeksi Target Penjualan Selama 3 TahunTahunPendapatan (Rp) / Tahun

201510.000.000.000

201611.000.000.000

201712.100.000.000

Catatan : Kenaikan rata-rata tiap Tahun 10%

V.KONDISI PEMASARAN PESAINGBelum ada produsen lain yang memproduksi produk yang sejenis dengan yang diproduksi oleh PT Wirasetia. Sehingga peluang PT Wirasetia dalam persaingan sangat besar untuk dapat menguasai pangsa pasar yang ada.

VI.PROGRAM STRATEGI PEMASARANRencana program/strategi yang akan dilakukan untuk memasarkan produk yang dibuat, yaitu :

Tabel 2. Kondisi PemasaranKelebihanKekurangan

Produk-Kemasan menarik dan memiliki berat 50 grUkuran produk terlalu kecil

Harga-Harga jual yang disarankan Rp 5.000,00/unit-Pembayaran melalui tunai dan debitTidak ada potongan harga

Promosi-Membuat iklan di media online-Membuat iklan di televisiBiaya periklanan sangat besar

Distribusi-Distribusi kepada toko pengecer di wilayah IndonesiaWilayah distribusi sangat luas sehingga biaya distribusi pun besar

VII.BIAYA PEMASARANRencana biaya pemasaran yang perlu dikeluarkan/disediakan PT Wirasetia dalam satu tahun untuk memasarkan produk, meliputi berbagai macam hal antara lain: Gaji karyawan pemasaran 1 orang: Rp 24.00.000/thn Biaya memasarkan, 3% dari target penjualan Transportasi: Rp 5.000.000/thn Promosi: Rp 5.000.000/thn Kemasan: Rp 2.500.000/thn Biaya Iklan: Rp 10.000.000/thn + Rp 46.500.000/thn

ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL

I.PRODUKSI/OPERASIONALPT Wirasetia merupakam perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk makanan ringan yang bernama Choco Potato Chips. Produk ini berupa makanan ringan yang berbahan dasar kentang dan coklat.

Produk Choco Potato Chips dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia. Untuk proses pabrikasinya berlokasi di jakarta pusat, tepatnya di Jl. Letjend Suprapto Cempaka Putih. Kantornya juga berlokasi bersamaan dengan pabrik.

Segmen pasar yang ingin dicapai oleh PT Wirasetia mencakup keseluruhan kalangan dengan rentang usia 3-70 tahun. Dengan perkiraan jumlah target pasar yang ditetapkan adalah sebanyak 50.000.000 jiwa.

II.PROYEKSI PRODUKSI/OPERASIONAL 3 TAHUNDengan ditambahnya dana untuk modal kerja dan investasi, maka kemampuan produksi/operasional naik. Pada tahun pertama penjualan/pendapatan direncanakan sebesar Rp 10.000.000.000 kalau harga satuan produk/jasa kami sebesar Rp 5.000/satuan, berarti besarnya produksi/operasional adalah 2.000.000 unit/Rp.

Kalau presentasi kegagalan sebesar 10% maka kami harus memproduksi 110% diatas rencana penjualan tersebut, sama dengan 2.200.000 unit/Rp., sehingga proyeksi produksi/operasional 3 tahun mendatang adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Proyeksi Produksi Selama 3 Tahun TahunProduksi (unit)

20152.000.000

20162.200.000

20172.420.000

Catatan : Kenaikan Tiap Tahun 10%

II. DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI/OPERASIONAL

Gambar 2. Diagram Alir

III. TATA LETAK

Gambar 3. Tata Letak

V.INVESTASI1.Tanah (40 x 60) meterRp 500.000.0002.Gedung Permanen (15 x 30) meterRp 300.000.0003.Mesina.Mesin Potong (10)Harga =Rp 30.000.000b.Mesin Kupas (10)Harga =Rp 30.000.000c.Mesin Penggoreng (10)Harga =Rp 40.000.000d.Mesin Aduk (10)Harga =Rp 30.000.000e.Mesin Pendingin (10)Harga =Rp 50.000.000Total Nilai Rp 180.000.0004.Peralatana.Timbangan (10)Harga =Rp 5.000.000b.Wadah (20)Harga =Rp 5.000.000Total Nilai Rp 10.000.000

5.Investasi Kantora.AC (5)Harga =Rp 15.000.000b.Komputer (6)Harga =Rp 30.000.000c.Printer (3)Harga =Rp 3.000.000d.ATK KantorHarga =Rp 2.000.000e.Telepon (3)Harga =Rp 1.000.000.f.Meja (10)Harga =Rp 3.000.000g.Kursi (10)Harga =Rp 2.000.000h.Mesin Foto Copy (1)Harga =Rp 4.000.000i.TV (1)Harga =Rp 3.000.000Total Nilai Rp 63.000.0006.Kendaraana.Truck (5)Harga =Rp 500.000.000 Total Nilai Rp 500.000.000

7.Lain-lain1. MushollaHarga=Rp 3.000.0001. TamanHarga =Rp 1.500.0001. PagarHarga=Rp 3.000.0001. Pos keamananHarga=Rp 1.500.0001. KantinHarga=Rp 3.000.000Total Nilai Rp 12.000.000VI.BIAYA OPERASI PADA BAGIAN PRODUKSI/OPERASIONAL1. Gaji Pimpinan Produksi/OperasionalRp 60.000.0002. Upah Tenaga Kerja Langsunga. TK Bag. Produksi 10 orang= Rp 268.800.000b. TK Bag. Perencanaan 5 orang = Rp 67.200.000c. TK Bag. Kontrol 5 orang =Rp 33.600.000 Total Upah Rp369.600.0003.Bahan Baku dan PenolongPersediaan :a.KentangRp 100.000.000b.CoklatRp 100.000.000c.PlastikRp 100.000.000 Total Bahan Baku Penolong Rp 300.000.000

4.Biaya Umum Pabrik/Usaha (Utilitas)a.ListrikRp 72.000.000b.AirRp 48.000.000c.MinyakRp 60.000.000Total Nilai Rp 180.000.000

5.Biaya Pemeliharaana.Mesin dan PeralatanRp 36.000.000b.BangunanRp 30.000.000c.Inventarisasi KantorRp 3.150.000Total Nilai Rp 69.150.000

6.Biaya Operasi Kendaraana.ServiceRp 3.000.000b.BanRp 6.000.000c.Bahan BakarRp 10.000.000d.ReparasiRp 2.000.000Total Nilai Rp 21.000.000

PENGELUARAN PADA BAGIAN PRODUKSI/OPERASIONAL

1.BIAYA INVESTASI1.TanahRp 500.000.0002.BangunanRp 300.000.0003.Mesin-mesinRp 180.000.0004.PeralatanRp 10.000.0005.InventarisRp 63.000.0006.KendaraanRp 500.000.0007.Lain-lainRp 12.000.000Total Inventasi Rp 1.565.000.000

2.BIAYA OPERASI (SATU TAHUN)1.Gaji Pimpinan Produksi/Rp 60.000.000Operasional2.Bahan Baku dan PenolongRp 300.000.0003.Upah T. Kerja LangsungRp 369.600.0004.Biaya Umum Pabrik/UsahaRp 160.000.0005.Pemeliharaan (Gedung, Mesin,Rp 69.150.000Peralatan, Inventarisasi Kantor)6.Biaya Operasi KendaraanRp 21.000.000Total Biaya Operasi Rp 919.750.000

Total Biaya Produksi/ Rp 2.484.750.000Operasional

KEBUTUHAN MODAL KERJA

KETERANGANKEBUTUHAN PER TAHUN

BIAYA KEGIATAN OPERASI

1. Bahan baku dan penolongRp 300.000.000

2. Upah T. Kerja langsung (karyawan, bag. Prod.)Rp 369.600.000

3. Biaya umum pabrik (usaha), listrik, pelumasRp 160.000.000

4. Gaji PimpinanRp 72.000.000

5. Gaji Kepala Bagian ProduksiRp 60.000.000

6. Gaji Karyawan Bagian AdministrasiRp 24.000.000

7. Gaji Kepala Bagian Pemasaran & PenjualanRp 24.000.000

8. Suplais kantor (ATK, dll)Rp 18.000.000

9. Biaya listrik, telepon, dan airRp 15.000.000

10. Pemeliharaan (gedung, mesin, dan peralatan)Rp 69.150.000

11. Sewa gedungMilik Sendiri

12. Sewa kendaraanMilik Sendiri

13. Biaya operasi kendaraanRp 21.000.000

14. PromosiRp 46.500.000

KEBUTUHAN MODAL KERJA (1 TAHUN)Rp 1.179.250.000

KEBUTUHAN MODAL KERJA (3 BULAN)Rp 294.812.500

TOTAL BIAYA PROYEKMASA KONSTRUKSI

KETERANGANTOTALSUMBER DANA

MODAL SENDIRIPINJAMAN

A. INVESTASI AWAL

1. TanahRp 500.000.000Rp 250.000.000Rp 250.000.000

2. BangunanRp 300.000.000Rp 150.000.000Rp 150.000.000

3. Mesin dan peralatanRp 190.000.000Rp 95.000.000Rp 95.000.000

4. Inventarisasi kantorRp 63.000.000Rp 31.500.000Rp 31.500.000

5. KendaraanRp 500.000.000Rp 250.000.000Rp 250.000.000

6. Lain-lain (taman)Rp 12.000.000Rp 6.000.000Rp 6.000.000

Sub totalRp 1.565.000.000Rp 782.500.000Rp 782.500.000

B. BIAYA OPERASI

1. PelatihanRp 2.000.000Rp 2.000.000

2. Penyusunan rencana usahaRp 500.000Rp 500.000

3. PerizinanRp 3.000.000Rp 3.000.000

4. Biaya perjalananRp 1.000.000Rp 1.000.000

5. Biaya percobaanRp 2.000.000Rp 2.000.000

Sub TotalRp 8.500.000Rp 8.500.000

BIAYA INVESTASI (A+B)Rp 1.573.500.000Rp 791.000.000Rp 782.500.000

C. MODAL KERJARp 1.179.250.000Rp 589.625.000Rp 589.625.000

TOTAL BIAYA PROYEK(A+B+C)Rp 2.752.750.000Rp 1.380.625.000Rp 1.372.120.000

PROYEKSI RUGI LABA

KETERANGANPRODUKSI KOMERSIAL

TAHUN 1TAHUN 2TAHUN 3

A. HASIL PENJUALAN/PENDAPATANRp10.000.000.0000Rp11.000.000.000Rp12.100.000.000

B. HARGA POKOK PRODUKSI

Bahan baku dan penolongRp 300.000.000Rp 330.000.000Rp 363.000.000

Upah tenaga kerja langsungRp 369.600.000Rp 369.600.000Rp 369.600.000

Biaya umum pabrik/usahaRp 160.000.000Rp 168.000.000Rp 176.400.000

Total Harga Pokok ProduksiRp 829.600.000Rp 867.600.000Rp 909.000.000

C. LAB KOTOR (A-B)Rp 9.170.400.000Rp10,132,400,000Rp11,191,000,000

D. BIAYA USAHA :

Gaji PimpinanRp 72.000.000Rp 72.000.000Rp 72.000.000

Gaji Ka. PemasaranRp 24.000.000Rp 24.000.000Rp 24.000.000

Gaji Ka. Produksi/OperasionalRp 60.000.000Rp 60.000.000Rp 60.000.000

Gaji tenaga administrasiRp 24.000.000Rp 24.000.000Rp 24.000.000

Suplais kantor (ATK)Rp 18.000.000Rp 18.900.000Rp 19.845.000

Langganan listrik, telepon & airRp 15.000.000Rp 15.750.000Rp 16.537.500

Biaya pemeliharaanRp 69.150.000Rp 69.150.000Rp 69.150.000

Biaya promosiRp 46.500.000Rp 46.500.000Rp 46.500.000

Sewa gedung

Sewa kendaraan

Biaya operasi kendaraanRp 21.000.000Rp 21.000.000Rp 21.000.000

Lain-lain

Biaya usaha seb. Peny. & Amort.

PenyusutanRp 106.750.000Rp 106.750.000Rp 106.750.000

AmortisasiRp 1.700.000Rp 1.700.000Rp 1.700.000

Total Biaya UsahaRp 458.100.000Rp 459.750.000Rp 461.482.500

E. LABA USAHA (C-D)Rp 8.712.300.000Rp 9.672.650.000Rp10.729.517.500

F. BIAYA BUNGA PINJAMANRp 192.096.800Rp 192.096.800Rp 192.096.800

G. LABA SEBELUM PAJAK (E-F)Rp 8.520.203.200Rp 9.480.553.200Rp10.537.420.700

H. PAJAKRp 852.020.320Rp 948.055.320Rp 1.053.742.070

I. LABA BERSIH (G-H)Rp 7.668.182.880Rp 8.532.497.880Rp 9.483.678.630

PROYEKSI ARUS KAS

KETERANGANMASA KONSTRUKSIMASA PRODUKSI KOMERSIAL

TAHUN 0TAHUN 1TAHUN 2

KAPASITAS PRODUKSI (dalam %)0100100

A. ARUS KAS MASUK :

Hasil penjualan/pendapatan010.000.000.00011.000.000.000

B. ARUS KAS KELUAR :

Biaya investasi626.000.000547.750.000391.250.000

Harga pokok produksi/operasional0829.600.000867.600.000

Biaya usaha seb. Peny. & Amort.108.450.000108.450.000

Pajak0852.020.320948.055.320

Total Arus Kas Keluar626.000.0002.337.820.3202.315.355.320

C. SELISIH KAS (A-B)

Surplus (defisit)-626.000.0007.662.179.6808.684.644.680

D. SALDO KAS AWAL0278.063.0008.724.668.180

E. SALDO KAS (C+D)-626.000.0007.940.242.68017.409.312.860

F. MODAL SENDIRI & PINJAMAN

Modal sendiri552.250.000483.218.750345.156.250

Kredit investasi313.000.000273.875.000195.625.000

Kredit modal kerja235.850.000206.368.750147.406.250

Total Modal + Pinjaman1.101.100.000963.462.500688.187.500

G. SALDO KAS SETELAH MODAL SENDIRI dan PINJAMAN (E+F)475.100.0008.903.705.18018.097.500.360

H. KEWAJIBAN TERHADAP BANK

Angsuran Kredit Investasi44.602.50044.602.50044.602.500

Angsuran Kredit Modal Kerja134.434.500134.434.500134.434.500

Total Kewajiban Terhadap Bank179.037.000179.037.000179.037.000

I. SALDO KAS AKHIR (G-H)278.063.0008.724.668.18017.918.463.360

PROYEKSI NERACA

KETERANGANMASA KONSTRUKSIMASA PRODUKSI KOMERSIAL

TAHUN 0TAHUN 1TAHUN 2

A. AKTIVA

1. HARTA LANCAR :

Kas 278.063.0008.724.668.18017.918.463.360

Piutang646.542.288

Persediaan bahan baku & penolong300.000.000300.000.000300.000.000

TOTAL HARTA LANCAR1.224.605.2889.024.668.18018.218.463.360

2. HARTA TETAP :

Mesin dan peralatan190.000.000190.000.000190.000.000

Investarisasi kantor63.000.00063.000.00063.000.000

Lain-lain12.000.00012.000.00012.000.000

TOTAL HARTA TETAP265.000.000265.000.000265.000.000

Akumulasi Penyusutan0106.750.000213.400.000

NILAI BUKU HARTA TETAP265.000.000371.750.000478.400.000

3. HARTA TAK BERWUJUD :

Total Pra Operasi8.500.0008.500.0008.500.000

Akumulasi Amortisasi01.700.0003.400.000

NILAI BUKU HARTA TETAP TAK BERWUJUD8.500.00010.200.00011.900.000

TOTAL AKTIVA (1+2+3)1.498.105.2889.406.618.18018.708.763.360

B. PASIVA

1. HUTANG LANCAR :

Hutang dagang07.891.112.64217.236.202.247

Hutang bank jangka pendek000

Hutang lain-lain000

TOTAL HUTANG LANCAR07.891.112.64217.236.202.247

2. HUTANG JANGKA PANJANG :

Kredit modal kerja44.602.50044.602.50044.602.500

Kredit investasi134.434.500134.434.500134.434.500

TOTAL HUTANG JANGKA PANJANG179.037.000179.037.000179.037.000

TOTAL HUTANG (1+2)179.037.0008.070.149.64217.415.239.247

3. MODAL

Modal sendiri552.250.000483.218.750345.156.250

Laba di tahan766.818.288853.249.788948.367.863

Laba tahun berjalan000

TOTAL MODAL1.319.068.2881.336.468.5381.293.524.113

TOTAL PASIVA (1+2+3)1.498.105.2889.406.618.18018.708.763.360

LAMPIRAN

1. BIAYA DEPRESIASI

NoInvestasiNilaiPenyusutan (%)Biaya Penyusutan

1TanahRp500,000,0000%Rp0

2BangunanRp300,000,0005%Rp15,000,000

3Mesin dan PeralatanRp190,000,00020%Rp38,000,000

4Inventarisasi KantorRp63,000,0005%Rp3,150,000

5KendaraanRp500,000,00010%Rp50,000,000

6Lain-lain (Taman)Rp12,000,0005%Rp600,000

JumlahRp106,750,000

2. BIAYA AMORTISASI Pelatihan : Rp 2.000.000 Biaya Penyusunan R.U: Rp 500.000 Biaya Perizinan: Rp 3.000.000 Biaya Perjalanan: Rp 1.000.000 Biaya Produksi Percobaan: Rp 2.000.000Total Rp 8.500.000Biaya amortisasi 20% Rp 8.500.000 = Rp 1.700.0003. BIAYA INVESTASINoInvestasiMasa KonstruksiMasa Produksi Komersial

Tahun 0Tahun 1Tahun 2

1TanahRp200,000,000Rp175,000,000Rp125,000,000

2BangunanRp120,000,000Rp105,000,000Rp75,000,000

3Mesin dan PeralatanRp76,000,000Rp66,500,000Rp47,500,000

4Inventarisasi KantorRp25,200,000Rp22,050,000Rp15,750,000

5KendaraanRp200,000,000Rp175,000,000Rp125,000,000

6Lain-lain (Taman)Rp4,800,000Rp4,200,000Rp3,000,000

TotalRp626,000,000Rp547,750,000Rp391,250,000

4. BUNGA PINJAMANa. Kredit Investasi (20 tahun)Total pinjaman = Rp 782.500.000Pokok pinjaman = = Rp 391.250.000Bunga pinjaman (14%) = 14% x Rp 391.250.000= Rp 5.477.500Total angsuran kredit investasi = Rp44.602.500b. Kredit Modal Kerja (5 tahun)Total Pinjaman = Rp 589.625.000Pokok pinjaman = = Rp 117.925.000Bunga pinjaman (14%) = 14% x Rp 117.925.000= Rp 16.509.500Total angsuran kredit modal kerja = Rp 134.434.500Total Bunga Pinjaman = Rp 21.987.000

PRODUCT LIFE CYCLE

Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.Dalam konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi yang dihargai dan memiliki kredibilitas yang tinggi.Setelah mencapai puncaknya maka produk akan turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk tapi bisa dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang tidak tertangani, distribusi dll.Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan pemotongan harga.

1) Introducuction / PerkenalanChoco potato chips merupakan produk makanan ringan yang telah banyak beredar di pasaran negara lain, seperti jepang, singapura, korea, dan lain-lain. Produk ini sukses di pasaran negara-negara tersebut. Di Indonesia belum ada produsen penghasil makanan ringan tersebut sehingga akan menjadi sesuatu yang baru yang menyegarkan konsumen di Indonesia untuk mencoba produk ini. Produk ini memiliki rasa ynag enak sehingga memungkinkan produk ini akan diterima dengan sangat baik di pasar Indonesia.2) Growth / PertumbuhanSetelah produk Choco Potato Chips mulai dikenal oleh pasar Indonesia sebagai makanan ringan yang enak dan sangat cocok mejadi cemilan sehari-hari, produk ini akan mulai berkembang. Produk tersebut akan tersebar dan mudah ditemui di pasar Indonesia bisa malalui supermarket-supermarket yang beredar. 3) Maturity / KemapananSetelah produk Choco Potato Chips berkembang dengan tersebarnya di berbagai supermarket-supermarket, produk tersebut semakin disukai banyak kalangan. Produk ini begitu laris di pasar dan mencapai titik kedewasaannya atau kemapanan suatu produk.

4) Decline / PenurunanSetelah produk Choco Potato Chips mencapai tingkat kemapanannya, produk ini mulai jenih di pasaran. Para konsumen tidak lagi memiliki minat sebesar dulu terhadap produk tersebut. Disinilah produk ini telah mencapai titik decline atau penurunan di pasar, sehingga produsen diharapkan telah memiliki suatu produk penyangga yang akan didistribusikan agar produk perusahaan mereka terus eksis di pasaran Indonesia.

Konsep-konsep pembentuk wiraswasta1) Konsep CEFEModel CEFE didasarkan pada suatu konsep yang disebut Competence Based Economies Through Formation of Entrepreneurs yaitu perekonomian yang didasarkan pada kemampuan kewirausahaan melalui pembentukan kewirausahawan- kewirausahawan. Konsep ini dapat menentukan keberhasilan seseorang untuk merealisasikan apa yang diinginkan, yaitu: Ketersediaan/feasibilitas dari peluang yang dimiliki serta mampu memahami peluang pada situasi ekonomi tertentu, mempelajari umpan balik yang diperoleh. Mampu membuat rencana kerja dengan mengenali kekurangannya dalam menangani secara kompeten situasi peluang tersebut dan mengatur strategi bagaimana meningkatkan kemampuan kompetensi mereka.

Peluang tidak tampak bagi orang-orang yang memiliki kemampuan tersebut. Pelaku ekonomi yang sukses harus mampu mengeksploitir peluang yang ada, mampu membuat rencana dan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan tuntutan ekonomi sekarang maupun waktu yang akan datang. Dalam menghadapi hambatan-hambatan harus mampu menentukan strategi yang dapat bersifat menyesuaikan (Adapting Strategy, bekerjasama (Complementing Strategy), merubah situasi (Reshaping Strategy).

2) Program Perkuliahan di Perguruan TinggiPelaksanaan pemebentukan kewirausahaan di perguruan tinggi belum baik sekarang ini. Hal ini di karenakan kesadaran pimpinan perguruan tinggi yang rendah dalam penciptaan wirausaha baru. Diterapkannya mata kuliah kewirausahaan disemua jurusan dipandang sebagai kewajiban penyelenggaraan kuliah saja. Pendekatan social dan ekonomi diabaikan, setelah lulus mahasiswa diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bukan sebaliknya. Sedangkan pendekatan ekonomi dimaksudkan dengan berwirausaha akan menghasilkan pendapatan untuk dirinya dan orang lain,serta negara melalui pendapatan pajak.3) Konsep Program Pengembangan Budaya KewirausahaanDirancang melalui lima kegiatan yang saling terkait yaitu: Kuliah Kewirausahaan (KWU) Magang Kewirausahaan (KMU) Kuliah Kerja Usaha (KKU) Konsultasi Bisnis dan Penempata Kerja (KBPK) Inkubator Wirausaha Baru (INWUB)Lima kegiatan diatas dimaksudkan sebagai pancingan awal untuk kegiatan berikitnya yang akan dilakukan oleh Perguruan Tinggi. 4) Program Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP)Sasaran akhir dari program ini adalah menciptakan lingkungan dunia usaha intelektual dari proses pembentukan program TKPMP merupaka proses pembentukan pengusaha pemula yang didukung oleh dunia pendidikan, lingkungan dunia usaha, pemerintah, dunia perbankan dan LSM.

5) Program Pembentuka Wirausaha Baru Mandiri (WUB Mandiri)Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil dan tujuan yang ingin dicapai dengan sumber dana berasal dari individu-individu, perusahaan-perusahaan, dan perguruan tinggi yang peduli akan penciptaan wira usaha baru mansiri. Hasil program ini akan terlihat dalam jangka waktu panjang dengan kurun waktu 3 sampai dengan 5 atau 10 tahun mendatang.

Definisi dan kegunaan ISICISIC (International Standard Industrial Classification of All Economic Activities) adalah sistem klasifikasi data ekonomi yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. ISIC adalah alat untuk mempelajari fenomena ekonomi, mendorong keterbandingan data internasional, menyediakan panduan klasifikasi pembangunan nasional, dan mengutamakan pengembangan sistem statistik nasional yang sederhana.ISIC telah digunakan secara luas di tingkat nasional dan internasional untuk mengelompokkan data menurut jenis aktivitas ekonomi di bidang produksi, pekerjaan, produk domestik bruto, dan bidang statistik lainnya. Industri dapat digolong-golongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan atau pendekatan. Di Indonesia, industri digolong-golongkan antara lain berdasarkan kelompok komoditas berdasarkan skala usaha, dan berdasarkan hubungan arus produknya. Penggolongan yang paling universal ialah berdasarkan baku internasional klasifikasi industri (International Standard of Industrial Classification, ISIC). Penggolongan menurut ISIC ini berdasarkan pendekatan kelompok komoditas, yang secara garis besar dibedakan menjadi 9 golongan. Penggolongan berdasarkan ISIC terinci lebih lanjut sampai sampai dengan kode atau sandi enam digit. Daftar ISIc tiga digit dan lima digit, untuk kelompok-kelompok industri yang terdapat di Indonesia.Untuk keperluan perencanaan anggaran negara dan analisis pembangunan, pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi tiga subsektor yaitu:1. Subsektor industri pengolahan nonmigas2. Subsektor pengilangan minyak bumi3. Subsektor pengolahan gas alam cair.Sedangkan untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri (industrialisasi), serta berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan, industri di Indonesia digolong-golongkan berdasarkan hubungan arus produknya menjadi:1. Industri hulu , yang terdiri atas:a. Industri kimia dasarb. Industri mesin, logam dasar dan elektronika2. Industri hilir, yang terdiri atas:a. Aneka industrib. Industri kecil

Penggolongan industri dengan pendekatan besar kecilnya skala dilakukan oleh beberapa lembaga, dengan kriteria yang berbeda. Biro Pusat Statistik membedakan skala industri menjadi 4 lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha, yaitu:1. Industri besar: berpekerja 100 orang atau lebih2. Industri sedang: berpekerja antara 20 sampai 99 orang3. Industri kecil: berpekerja antara 5 sampai 19 orang4. Industri/kerajinan rumah tangga: berpekerja < 5 orangBank Indonesia untuk keperluan kalangan perbankan menetapkan batasan tersendiri mengenai besar kecilnya skala usaha suatu perusahaan/industri. Dasar kriteria yang yang digunakan BI adalah besar kecilnya kekayaan (assets) yang dimiliki. Klasifikasinya berdasarkan penetapan pada tahun 1990 adalah:1. Perusahaan besar: perusahaan yang memiliki asset >Rp 600 juta2. Perusahaan kecil: perusahaan yang memiliki asset < Rp 600 juta.KodeKelompok Industri

3132333435

36373839Industri makanan, minuman, dan tembakauIndustri tekstil, pakaian, dan kulitIndustri kayu dan barang-barang dari kayu, termasuk perabot rumah tanggaIndustri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan, dan penerbitanIndustri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batu bara, karet, dan plastikIndustri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi, dan batu baraIndustri logam dasarIndustri barang dari logam, mesin, dan peralatannyaIndustri pengolahan lainnya

Pengertian wirausaha atau kewirausaahaan menurut para ahli1. Peter F DruckerWirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).2. Menurut Arif F. Hadipranata, Wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang. 3. Thomas W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.4. Kathleen Mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha. 5. Andrew J DubrinWirausaha adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).6. Robbin & CoulterEntrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled. (Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan. 7. (Soeharto Prawiro, 1997).Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).8. (Acmad Sanusi, 1994)Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.9. Jean Baptista Say (1816)Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.10. Frank Knight (1921)Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.11. Joseph Schumpeter (1934)Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk: memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, memperkenalkan metoda produksi baru, membuka pasar yang baru (new market), Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.12. Harvey Leibenstein (1968, 1979)Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya13. Penrose (1963)Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.14. Israel Kirzner (1979)Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.15. Raymond, (1995)Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.16. Kasmir (2006)Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Karakteristik kewirausahaan1. Keinginan untuk bertanggung jawabMemiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.Contoh: apabila ada masalah dalam usahanya maka wirausahawan yang langsung terjun terlebih dahulu untuk mengatasi masalah yang ada dalam usahanya.2. Memilih resiko yang sedangLebih memilih resiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari resiko yang rendah dan resiko yang tinggi.Contoh: masalah yang didapat merupakan masalah dengan tingkat yang dapat diatasi, tetapi bukan hal yang mudah dalam mengatasinya, seperti promosi.3. Kepercayaan akan kemampuan mereka untuk berhasilPercaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.Contoh: wirausahawan tetap pada kecenderungan bahwa usaha yang dijalankannya pasti memliki keberhasilan.4. Keinginan untuk umpan balik segeraSelalu menghendaki umpan balik segera.Contoh: wirausahawan mendapatkan modal usahanya kembali secepat mungkin.5. Tingkat energy yang tinggiMemiliki semangat dan kerja keras untuk mengwujudkan keinginannya untuk masa depan yang lebih baik.Contoh:wirausahawan bekerja melebihi batas waktu yang sewajarnya, seperti bekerja lebih dari 8 jam per hari.6. Berorientasi ke depanBerorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.Contoh: mengembangkan produk yang dibuat dengan kreatif sesuai tantangan zaman dan teknologi7. Keterampilan di pengorganisasianMemiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.Contoh: membagi tugas pekerjaan yang sesuai kepada setiap bawahannya atau karyawan dalam usahanya.8. Nilai prestasi atas uangSelalu menilai prestasi dengan uang.Contoh: produk yang dijual harus menghasilkan laba.

Keuntungan dan kerugian berwirausaha dan berwiraswastaPeggy Lambing dan Charles L Khuel (2000:19-20) mengemukakan keuntungan dan kerugian berwirausah sebagai berikut:

Keuntungan berwirausaha :1. Otonomi. Pemgelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausah menjadi seorang bos yang penuh kepuasan. 2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk menggembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.3. Control financial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekeyaan milik sendiri.

Kerugiaan berwirausaha :1. Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk kepentingan keluarga.2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keungan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.3. Kecilnya keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber dana miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relative kecil.

Teknik untuk membuat SWOTDengan adanya contoh analisis SWOT, maka sangat berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan mengenai analisis SWOT. Perlu di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai dalam/internal perusahaan dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), kemudian menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).Contoh analisis SWOT NOKIA:1. Strengths (Kekuatan) PengalamanBagaimana tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun 1968-1991 dan pada tahun 1992 sudah mulai meluncurkan ponsel GSM dengan produk Nokia 1011. Jaringan Terbesar Penjualan & DistribusiNokia merupakan brand yang telah melekat di hati para kosumen dan merupakan perintis ponsel yang saat ini sangat di butuhkan oleh seluruh dunia, jadi wajar saja kekuatannya terletak pada terbesar penjualan dan distribusinya. Hubungan Pelanggan yang KuatBicara brand NOKIA maka hampir seluruh dunia mengenal merk ponsel ini, pelanggan yang loyal serta setia pasti susah untuk pindah ke lain hati. Berbagai Macam Produk untuk Semua Kelas Tidak hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, Nokia juga memanjakan konsumennya dengan berbagai macam produk yang sesuai kelas.2. Weaknesses (Kelemahan) Kurang Gaya Dalam Produk MurahMemang sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun tampilannya. Tetapi ini menjadi kelemahan yang mana produk China dapat membuat replika dengan gaya eksklusif tetapi tetap dengan harga yang sangat murah. Kehilangan Pangsa Pasar Untuk saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah symbian tidak lagi update, lalu di akuisisi oleh Microsoft dengan OS Windows Phone.3. Opportunities (Kesempatan) Pertumbuhan Pasar BaruDengan pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu handphone berbasis smartphone maka ini menjadi suatu peluang untuk berkonstrasi pada meningkatkan kualitas smartphone.4. Threats (Ancaman) Ponsel China Ponsel China merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi Nokia, karena dengan fitur yang cukup hampir sama, mereka berani menjual dengan harga murah dan ini pun menjadi sebuah perang harga. Pesaing Seperti Samsung & AppleDari tahun 2000 an 2010 Nokia memang tiada tandingannya dalam hal ponsel, karena memang memberikan setiap kebutuhan para konsumen, akan tetapi mulai tahun 2011 para pesaing Nokia (khususnya Samsung dan Apple) mulai melejit, berikut statistik penjualannya:

Penjualan Nokia, Samsung, dan Apple KesimpulanSetelah menganalisis semua faktor, langkah selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan kekuatan (strengths), menutupi kelemahan (weaknesses), memanfaatkan peluang (opportunities), dan menangkal semua ancaman (threats) yang datang. Semoga penjelasan contoh analisis SWOT diatas dapat memberikan gambaran mengenai analisis SWOT secara keseluruhan.

STRATEGI PEMASARANStrategi Pemasaran Yang Efektif dan Kiat-kiatnya: 1. Build Relationships / Membangun HubunganManusia adalah sangat penting dalam suatu bisnis. Apakah mereka adalah pelanggan, pemasok atau karyawan perusahaan. Hal ini tidak hanya diperlukan untuk membentuk suatu hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga mereka akan datang kembali untuk melakukan pembelian ulang, tetapi juga hubungan yang baik dengan karyawan dan semua orang lain dalam perusahaan dimana terjadinya hubungan yang baik saat bekerja, akan mempengaruhi hal-hal positif saat karyawan berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar. 2. Differentiate from Competition / Perbedaan Dari Kompetitor Salah satu strategi dan teknik pemasaran yang sukses adalah menciptakan identitas diri Anda sendiri, yang berbeda dari competitor Anda. Cara yang baik untuk melakukan persaingan dalam bisnis adalah dengan melakukan inovasi dari produk dengan teknologi maju. Untuk ini, riset pasar dalam suatu bisnis haruslah sangat kuat, sehingga adanya perubahan dapat diantisipasi di muka dan dapat diambil tindakan yang sesuai.3. Creative Advertising Campaign / Kampanye Periklanan Yang KreatifKampanye iklan harus sedemikian rupa menarik dan kreatif sehingga menampilkan semua keunggulan dan kekuatan dari produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan. USP ( The unique selling point ) dari suatu bisnis dapat menjadi suatu after sales service yang sangat baik ataupun periode garansi yang lebih lama daripada apa yang ditawarkan oleh competitor Anda. Hal ini dapat ditekankan dalam kampanye iklan Anda. 4. Offer New Products and Schemes / Penawaran Produk Baru dan Skemanya Strategi pemasaran dan kiat-kiat yang efektif digunakan oleh banyak bisnis saat ini adalah dengan menawarkan produk baru serta skema baru untuk pelanggan. Jika suatu perusahaan memperkenalkan produk baru di pasar, maka secara otomatis jumlah pelanggannya akan meningkat yaity ketika pelanggan baru membeli produk baru tersebut. Pada saat yang sama, ketika pelanggan lama melihat beberapa fitur-fitur inovasi baru dalam produk terbaru, mereka juga tertarik untuk melakukan pembelian ulang juga. Hal ini meningkatkan volume penjualan serta pendapatan untuk perusahaan tersebut. Cara lain untuk meningkatkan penjualan, adalah dengan menawarkan beberapa skema baru pada saat festival / basar atau selama musim liburan, seperti mendiscount salah satu produk hingga lima puluh persen. 5. Marketing Strategies and Implementation / Strategi Pemasaran dan ImplementasiUntuk strategi pemasaran yang sukses, maka strategi pemasaran harus diatur sedemikian rupa sehingga sangat realistis dan measurable / dapat diukur. Strategi ini juga harus dapat diaplikasikan sehingga dapat diterapkan untuk waktu yang sangat lama. Untuk implementasi pada strategi pemasaran yang efektif, harus di tetapkan satu goal / tujuan yang jelas.

Tujuan / goal dapat didefinisikan dalam istilah moneter seperti melipatgandakan keuntungan dari penjualan dalam jangka waktu enam bulan. Setelah tujuan ditetapkan, maka selanjutnya membuat strategi pemasaran untuk menentukan bisnis yang berbeda dari competitor Anda dan menetapkan kapan waktu yang tepat untuk melaunchingnya di pasar.

Formulasi yang tepat serta waktu pelaksanaan strategi dan taktik pemasaran yang tepat akan sangat menetukan dalam keberhasilan suatu bisnis. Tetapi itu belumlah selesai, Anda harus mengukur seberapa sukses strategi dan taktik pemasaran Anda dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan Anda. Selain itu diperlukan suatu perumusan strategi pemasaran untuk tahun berikutnya.

TIGA KLASIFIKASI ALIRAN PROSES PRODUKSIDimensi pertama dari klasifikasi proses adalah aliran produk (Product Flow) atau urutan operasi (Sequence of operations). Ada tiga jenis aliran proses: lini, intermittent, dan proyek.1. Aliran Lini (Line Flow)aliran ini dicirikan dengan urutan operasi yang liniear dalam membuta barang atau jasa. Pada operasi aliran ini, produk harus benar-benar dilakukan standarisasi dan harus menggalir/berpindah dari satu operasi atau gugus kerja ke operasi berikutnya dalam urutan yang telah ditentukan. Setiap tugas pekerjaan saling berkaitan satu sama lain dan harus seimbang, sehingga satu pekerjaan tidak akan menghambat tugas pekerjaan berikutnya. Operasi aliran lini dapat dibagi menjadi dua jenis produksi: produksi masal (mass production) dan produksi terus-menerus (continuous production). Produksi masal pada umumnya berkaitan dengan suatu jenis operasi lini perakitan, seperti pada industry mobil. Produksi terus-menerus dicirikan dengan waktu produksi yang relative lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan dan persiapan-persiapan lain yang mahal. Produksi terus menerus tampak pada industry proses seperti industry kimia, kertas, baja, bis, listrik, dan telepon. Walaupun kedua jenis operasi ini dicirikan dengan aliran linier, proses produksi terus menerus cenderung memproduksi lebih banyak produk yang telah distandarisasi dan mempunyai tingkat otomasi lebih tinggi.

2. Aliran IntermittentSuatu proses aliran intermittent mempunyai cirri produksi dalam kelompok-kelompok dengan selang interval waktu yang terputus-putus. Pada aliran intermittent ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut jenis ketrampilan dan peralatn yang sama. Dengan demikian, suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya ke pusat kerja yang diperlukan dan melompati yang lain. Hal ini menghasilkan suatu pola aliran yang bercampur baur. Karena menggunakan peralatan yang serbaguna dan tenaga kerja dengan ketrampilan yang tinggi, oprasi intermittent sangat fleksibel dalam merubah produk atau volume. Akan tetapi juga agak tidak efisien. Felksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul, dan kualitas.

3. Proyek Bentu operasi proyek digunakan untuk memproduksi suatu produk yang unik atau khusus seperti pekerjaan seni, konser, bagunan, atau suatu gambar hidup. Setiap unit dari produk ini diproduksi sebagai suatu produk tunggal. Untuk proyek yang tidak ada aliran produknya, tetapi masih tetap terdapat ururtan operasi. Dalam hal ini, seluruh operasi individu atau tugas harus diurutakan untuk mendukung pencapaiaan sasaran proyek akhir.

Aspek KeuanganMengelola keuangan suatu usaha (bisnis) dengan baik, bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja. Tetapi usaha kecil dan menengah harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena kinerja keseluruhan suatu usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan usaha yang bersangkutan. Pengertian umum dari pernyataan diatas adalah bahwa semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut meraih sukses.Sehubungan dengan pernyataan tersebut di atas, maka seorang pemimpin atau pemilik perusahaan harus atau mutlak menguasai Manajemen keuangan sesederhana apapun. Di katakan demikian karena, dengan menguasai manajemen keuangan, maka pengusaha atau pemilik perusahaan yang bersangkutan akan dapat mengetahui posisi keuangan usahanya, dan kemudian dapat mengambil keputusan tentang langkah-langkah yang akan dilakukan, terutama apabila keuangan perusahaan tersebut ternyata menghadapi masalah.Untuk dapat mengetahui suatu teknik manajemen keuangan, sudah barang tentu pengusaha tersebut harus memiliki latar belakang manajemen keuangan. Memang kenyataan juga menunjukan bahwa tidak sedikit pengusaha yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dapat menjalankan suatu usaha yang berhasil. Akan tetapi kita tidak boleh lupa meskipun pengusaha-pengusaha termaksud berpendidikan rendah, kemungkinan ia memiliki teknis manajemen yang cukup handal, artinya dia dapat memahami proses serta prinsip-prinsip sumber dan penggunaan dana yang efektif dan efesien. Di sinilah terlihat arti penting suatu penguasaan Manajemen Keuangan dalam memberi atau menambah keterampilan seseorang dalam mengelola Keuangan usaha.Bila dikaitkan dengan konteks pemahaman tentang kewirausahaan serta penciptaan wirausaha-wirausaha yang handal, maka materi manajemen keuangan ini dirasakan cukup layak untuk di perkenalkan kepada calon wirausaha atau yang sudah berwirausaha yang notabene berasal dari berbagai disiplin ilmu, dengan harapan bahwa para pembaca dapat mengembangkan suatu teknik yang lebih aplikatif sesuai dengan kondisi dan keberadaan di tempat usaha

Praktisnya, pengelolaan awal keuangan dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:1. Memisahkan uang usaha dengan uang pribadiIni langkah pertama yang sangat penting khususnya bagi wirausahawan pemula sehingga tida ada kesulitan dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apa pun usaha, sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang pribadi agar dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi.2. Alokasi dan presentaseSetelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar prosentasi keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha, seperti berapa persen uang yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang ditetapkan, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang digunakan untuk pengembangan usaha.3. Pembukuan Pembukuan bertujuan mengontrol semua transaksi keuangan, termasuk pemasukan, pengeluaran, serta utang-piutang. Pembukuan yang rapi juga akan mempermudah evaluasi perkembangan usaha.4. Pertahankan arus kasPertahankan agar cash flow tetap positif (untung), misalnya dengan menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun juga harus tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa.5. Siapkan dana cadanganCadangan dana darurat (emergency fund) dimaksudkan untuk mengantisipasi, misalnya, bila dalam beberapa hari atau bulan tidak mendapatkan order, ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau ada order yang cukup besar.6. Proteksi jiwa dan usahaIni menyangkut perlindungan pribadi dan usaha. Proteksi pribadi guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan cacat bahkan kematian.Proteksi terhadap tempat usaha (asuransi perusahaan) guna mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi pencurian, kebakaran, dan huru hara.

Simpulan, jangan sampai terjadi setelah kebakaran yang menghabiskan seluruh tempat usaha, stok barang dan barang jadi pengusaha tersebut jadi bangkrut. Ini harus dihindari.

Sumber Modal Usaha Dan Cara MemperolehnyaPermasalahan klasik yang sering muncul untuk memulai usaha adalah tentang Modal Usaha. Dari mana sumber modal usaha ? Dan bagaiaman cara memperolehnya ?. Untuk siap sukses dalam dunia usaha harus siap menghadapi azas Untung dan Rugi. Semua pengusaha berharap bahwa setiap usaha akan memperoleh untung yang sebesar-besarnya, namun demikian pernah tidak kita mendengar cerita tentang orang yang bangkrut sampai punya utang miliaran rupiah ? Atau mendengar cerita seorang pengusaha kena tipu puluhan hingga ratusan juta rupiah. Barangkali bagi yang baru akan memulai usaha akan menjadi sangat takut atau bahkan trauma untuk berbisnis jika yang didengar adalah yang demikian.

Tetapi jika ditanya, apakah anda berani berspekulasi dengan uang Rp. 5,000,000 (lima juta rupiah) atau Rp. 10,000,000 (sepuluh juta rupiah) untuk menjadi sukses ? Maka akan muncul keberanian kita untuk memulainya. Jika sudah berani pertanyaan selanjutnya adalah dari mana dan dengan cara apa kita memperoleh modal tersebut. Sumber Internal /Modal Sendiri (Pemilik Usaha) :Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga. Kerugian menggunakan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit memperolehnya. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari : Tabungan sendiri Setoran dari pemegang saham Menjual barang yang kurang produktif Menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih mahal serta lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan saat membeli) Fasilitas/tempat milik sendiri (tanah, bangunan, garasi, mesin dan sebagainya)Fungsi Modal KerjaMenurut Tunggal (2000:91-92), fungsi modal kerja adalah sebagai berikut: 1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan. 2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua hutang lancarnya tepat pada waktunya dan untuk memanfaatkan potongan tunai ; dengan menggunakan potongan tunai maka jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian barang menjadi berkurang. 3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara credit standing perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit. Di samping itu modal kerja yang mencukupi memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat seperti dalam hal terjadi; pemogokan, banjir, dan kebakaran. 4. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit pada para pembeli. Kadang-kadang perusahaan harus memberikan kepada para pembelinya syarat kredit yang lebih lunak dalam usaha membantu para pembeli yang baik untuk membiayai operasinya. 5. Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan persediaan pada suatu jumlah yang mencukupi untuk melayani kebutuhan para pembeli dengan lancar. 6. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menyelenggarakan perusahaan lebih efisien dengan jalan menghindarkan kelambatan dalam memperoleh bahan, jasa, dan alat-alat yang disebabkan karena kesulitan kredit. 7. Modal kerja yang mencukupi, memungkinkan pula perusahaan untuk menghadapi masa resesi dan depresi dengan baik.

Fungsi Modal Investasi1. Sebagai sarana penambah modal bagi usahaPerusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.2. Sebagai sarana pemerataan pendapatanSetelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksiDengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerjaKeberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negaraSetiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.6. Sebagai indikator perekonomian negaraAktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

Fungsi dan Kegunaan Proyeksi Rugi LabaLaporan keuangan merupaka hasil proses akuntansi. Laporan ini berguna unyuk menyajikan pendapatan dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Untuk memahami bagaimana pengolahan data biaya, ada baiknya dipahami perbedaan laporan laba rugi yang disajikan perusahaan dagang manufaktur bebeda dengan perusahaan dagang, maka jenis pengorbanan untuk memperoleh pendapatan di kedua jenis perusahaan tersebut juga berbeda. Perbedaan tersebut tercemin dalam penggolongan pengorbanan sumber ekonomi yang disajikan dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur:

Secara umum laporan Laba Rugi disajikan dalam bentuk:

Penjualan xxxHarga Pokok Produksi xxx +Laba Kotor xxxBiaya Operasi: Biaya Administrasi umum & keuangan xxx Biaya pemassaran xxx +Total biaya Operasi xxx Laba Usaha/Operasi (EBIT) xxxBiaya Bunga (Interest) xxx Laba Sebelum Pajak (EBT) xxxPajak (tax) xxx Laba Bersih (EAT) xxx

Metode perhitungan DepresiasiSecara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu:1. Metode klasik, terdiri dari:a. Metode garis lurus (straight-line, SL)Metode ini mengasumsikan bahwa aset terdepresiasi secara konstan setiap tahunnya selama umur manfaatnya.

dimana:N = umur manfaatB = basis harga, termasuk penyesuaiandk = pengurangan depresiasi pada tahun ke k (1 k N)BVk = nilai buku pada akhir tahun ke kSVN = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N*Contoh:

I = 100 jtL = 20 jtN = 5 Th dn = d= (100 jt - 20 jt):5 = Rp 16 jt- Depresiasi s/d tahun ke-3 = D3 = 3 d = 3 x Rp 16 jt = Rp 48 jt - Nilai buku tahun ke-3 B3 = I D3= 100 jt 48 jt = 52 jtb. Metode declining balance (DB)Disebut juga metode persentase konstan atau formula Matheson, dengan asumsi bahwa biaya depresiasi tahunan adalah suatu persentase yang tetap dari nilai buku awal tahun. Mengalikan nilai buku tahun sebelumnya dengan suatu faktor yang lebih kecil dari pada 1.Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa aktiva tetap baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tetap tersebut. Nilai sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Satu-satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku.Pembelian melewati tanggal 15 bulan berjalan, depresiasi dihitung pada bulan berikutnya.Rumus Depresiasi Saldo Menurun := { (100%/umur ekonomis) x 2 } x Nilai Perolehan/Nilai Buku

Ilustrasi : PEMBELIAN AWAL TAHUNCV. Matahari Fajar membeli peralatan pada tanggal 3 Januari 2007 seharga Rp. 50.000.000,- dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 5% dari harga perolehan. Umur ekonomis 4 tahun ( nilai sisa tidak digunakan hanya jebakan saja).

Depresiasi 2007 ={ ( 100% /4) x 2 } x Rp. 50.000.000 = Rp. 25.000.000,-Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 :D : Beban Depresiasi-Peralatan= Rp. 25.000.000,-K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 25.000.000

Depresiasi 2008 = 50% x ( Rp. 50 jt 25 jt ) = Rp. 12.500.000Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 :D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp. 12.500.000K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 12.500.000

Depresiasi 2009 = 50% x (Rp 50 jt-25jt-12,5jt) = Rp. 6.250.000Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 :D : Beban Depresiasi-Peralata=Rp. 6.250.000K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 6.250.000

Depresiasi 2010 = Rp.50 jt 25jt-12,5jt-6,25jt = Rp. 6.250.000Jurnal pada tanggal 31 Desember 2010 :D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp. 6.250.000K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp.6.250.000

Ilustrasi : PEMBELIAN TAHUN BERJALANUD. Halimun Pagi membeli mesin bubut pada tanggal 23 September 2006 seharga Rp. 30.000.000 umur 4 tahun.

Depresiasi 2006 = {(100%/4)x 2 } x 3/12 x Rp.30.000.000 = Rp. 3.750.000Jurnal pada tanggal 31 Desember 2006 :D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.750.000,-K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 3.750.000,-

Depresiasi 2007 = 50% x (Rp. 30jt-3,75jt) = Rp.13.125.000Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 :D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 13.125.000K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 13.125.000

Depresiasi 2008 = 50% x ( Rp.30jt-3,75jt-13,125jt)= Rp. 6.562.500Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 :D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 6.562.500K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 6.562.500

Depresiasi 2009= 50% x (Rp.30jt-3,75jt-13,125jt-6,5625jt)=Rp. 3.281.250Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 :D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.281.250K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 3.281.250

Depresiasi 2010 = Rp. 3.281.250 ( sisanya saja)Jurnal pada tanggal 30 September 2010 :D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.281.250K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp3.281.250

c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)Untuk menghitung deduksi depresiasi dengan metodeSYD, angka-angka yang berkaitan dengan angka untuk setiap umur tahun yang diizinkan berada dalam urutan pertama dalam urutan yang terbalik.kemudian, jumlah dari angka-angka itu ditentukan.Faktor depresiasi untuk setiap tahun merupakan angka dari daftar urutan terbalik untuk tahun tersebut dibagi dengan jumlah angkanya. Digit yang digunakan pada metode SYD adalah sisa umur manfaat dari aset. Faktor depresiasi adalah sisa umur aset dibagi dengan jumlah total digit.Contoh:

Depresiasi untuk setiap tahun adalah hasil dari faktor depresiasi SYD untuk tahun tersebut dan selisih antaracost basis(B) dan estimasi akhir SV.

2. Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System, MACRS)a. Keseimbangan Menurun yang dialihkan ke Garis LurusKarena metode keseimbangan menurun tidak pernah mencapai BV yang nol, maka di perbolehkan untuk pindah dari metode ini ke metode garis lurus sehingga SVNaset akan menjadi nol (atau jumlah-jumlah lain yang diingnkan). Metode ini juga digunakan untuk mengkalkulasi tingkat pemulihan MACRS.b. Metode Produksi-UnitSemua metode depresiasi yang di bahas di sini berdasarkan pada waktu yang sudah lewat (tahun) yang mana teori tersebut menyatakan bahwa nilai barang yang menurun sebagian besar merupakan fungsi dari waktu. Apabila penurunan nilai kebanyakan dari fingsi penggunaan, depresiasi berdasarkan dari metodenya mungkin tidak tercermin dalam entuk tahun. Metode produksi-unit biasa digunakan dalam kasus seperti ini.

Fungsi dan kegunaan arus kasLaporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menginformasikan jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar atau sumber dan pemakaian kas dalam suatu perusahaan. Investor dan kreditor dapat memanfaatkan informasi arus kas untuk mengetahui mengenai pengelolaan dan penggunaan kas dalam perusahaan tersebut, seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 2 paragraf 2.

Kieso (2005) menyatakan bahwa, informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para investor, kreditor, dan pihak lainnya menilai hal-hal berikut : Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas selama suatu periode.

Fungsi dan Kegunaan NeracaNeraca saldo adalah daftar dari saldo-saldo perkiraan di buku besar pada suatu saat tertentu.Fungsi Neraca saldo adalah untuk menguji ketepatan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dan buku besar. Neraca saldo harus menunjukkan jumlah yang sama antara jumlah debet dan jumlah kredit.Dari waktu ke waktu, kesamaan antara Debet dan Kredit dalam buku besar harus selalu diperiksa. Pada setiap akhir periode akuntansi, hasil pemeriksaan itu harus diperlihatkan. Walaupun demikian, kesamaan Debet dan Kreditdalam neraca saldo tidak berarti bahwa pencatatan telah dilakukan dengan benar, misalnya pemindahbukuan ke perkiraan yang salah tidak akan mempengaruhi keseimbangan Debet dan Kreditwalaupun ia tetap merupakan kesalahan.

KomunikasiKomunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310). Fungsi KomunikasiFungsi komunikasi adalah :a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).

Bentuk-bentuk KomunikasiBentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :a. Komunikasi vertikalKomunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.b. Komunikasi horisontalKomunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.c. Komunikasi diagonalKomunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral (menyisi).Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.a. Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.b. Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada.Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 : 314-315).Konsep RisikoDari buku Introduction to Insurance (Study Course 010 The CII Tuition Service) tulisan Gordon CA Dickson M.Litt. Ph D. FCII; banyak sekali pengertian definitive yang dapat diuraikan mengenai Risiko.1. Risiko adalah ketidak pastian akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian ekonomis.2. Risiko adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi, dimana kadangkala kenyataan yang terjadi berbeda dengan hasil hasil prediksinya.3. Risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan.4. Risiko adalah kemungkinan kerugian (Risk is the chance of Loss).5. Risiko adalah kombinasi dari berbagai keadaan yang mempengaruhinya (Risk is the combination of hazards), dll.Pengertian risiko dalam kaitan dengan asuransi, dapat dirumuskan sebagai berikut : Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti. Ketidakpastian yang dominan adalah ketidakpastian akan selalu dihadapi semua manusia dalam seluruh aktivitas kehidupannya, baik kehidupan pribadi (personal) maupun kegiatan usaha (Business). Ketidakpastian yang dominan adalah ketidakpastian akan terjadinya peristiwa dan ketidakpastian akan dialaminya kerugian (Uncertainlty of Occurrence & Uncertainty of Loss) dari konsep inilah kita bertitik tolak mempelajari asuransi. Gambaran lebih jelas dapat kita proyeksikan dengan berita-berita atau catatan tentang peristiwa kecelakaan lalu lintas, bencana alam, kejahatan manusia, dan kejadian kejadian lain, yang sering kita baca di surat kabar , majalah dan hampir setiap hari kita lihat melalui layar kaca televisi.Bentuk bentuk Risiko1. Risiko Murni (Pure Risk), adalah : Bentuk risiko yang kalau terjadi akan menimbulkan Kerugian (Loss) atau tidak menimbulkan kerugian (No Loss/Breakeven).Contoh : Risiko Kebakaran, Risiko Kecelakaan.2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk), adalah : Risiko kalau terjadi dapat menimbulkan Kerugian (Loss), menimbulkan kerugian (No Loss) atau mendatangkan keuntungan (Gain). Contoh : Risiko Produksi, Risiko Moneter (Kurs Valuta Asing).3. Risiko Fundamental (mendasar),adalah : Risiko yang kalau terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat catastrophic. Contoh : Risiko Perang, Gempa Bumi dan Polusi Udara.4. Risiko Khusus (Particular), adalah : Risiko yag kalau terjadi, dampak kerugiannya Bersifat lokal tidak menyeluruh atau non catastrophic. Contoh : Risiko Kebakaran, Risiko Kecelakaan, Pencurian.Dari ke empat bentuk risiko tersebut, Risiko murni (Pure Risk) dan Risiko khusus (Particular) yang akan melengkapi 8 (delapan) syarat atau 8 (delapan) elemen agar risiko dapat diasuransikan (Insurable Risk) atau dapat dialihkan kepada perusahaan Asuransi. Bahaya (Perils)Adalah kejadian atau peristiwa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi (may and may not happen). Kalau perils atau bahaya tersebut terjadi, akibatnya dapat menimbulkan kerugian, atau tidak menimbulkan kerugian atau keuntungan apa apa (Breakeven/Statusquo).Wujud kejadian atau peristiwanya bisa bermacam-macam, yang semuanya bersumber dari :1. Alam (Nature) : Bencana Alam (Arc of God) seperti Petir, Gempa Bumi, Angin Topan, Banjir, Letusan Gunung Api.2. Manusia (Human) : Kelalaian, kejahatan (Pencurian, Perampokan, Penganiayaan).3. Peralatan/Harta Benda yang dimiliki, dipergunakan, disimpan, disewa, misalnya : Kecelakaan Mobil, Korsluiting Listrik, Kompor Meledak dan lain sebagainya.HazardsHazards adalah suatu keadaan atau sifat, yang berwujud secara fisik (Physical Hazards), atau berwujud tingkah laku, karakter dan sifat manusia (Moral hazards), yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya bahaya dan dampak kerugian yang ditimbulkan. Menurut kamus Inggris yang disusun oleh John B. Echols dan Hanan Shality diartikan bahwa Hazards adalah bahaya, risiko, mengambil risiko.Oleh karena itu :PHYSICAL HAZARDS adalah Risiko yang berkaitan dengan keadaan fisik misalnya objek yang diasuransikan berupa rumah atau pabrik dengan konstruksi kelas I, kelas II, atau kelas III, tidak terawat atau cukup terawat, keadaannya bagus atau kurang bagus. Risikonya dari segi fisik tinggi atau rendah.MORAL HAZARDS adalah Risiko yang menyangkut sifat atau karakter manusia, misalnya sifat tertanggung pemarah, pemabuk, mempunyai hutang, pelit dan sebagainya. Risikonya dari segi moral yang bersangkutan cukup tinggi atau rendah.Insurable Risk (Risiko yang dapat diasuransikan)Dari gambaran alamiah tentang risiko (The Nature of Risk) serta konsep risiko yang diuraikan terdahulu, tidak semua risiko yang dihadapi manusia dapat diasuransikan.Ada 8 (delapan) syarat atau elemen yang harus ada di dalam sesuatu risiko agar dapat diasuransikan atau dialihkan kepada perusahaan asuransi melalui proses Perjanjian Asuransi.1. Risiko tersebut harus bersifat homogen atau ada dalam jumlah yang cukup banyak(Homogeneus Similarly). Contoh : a. Bangunan yang terancam terbakar, jumlahnya cukup banyak, begitu juga mobil yang terancam bahaya kecelakaan atau pencurian.b. Lukisan asli Monalisa, sulit diasuransikan karena jumlahnya hanya 1 (satu) sehingga padanan untuk menjadi tolak ukur nilai/harganya tidak ada.2. Bentuk risikonya harus Risiko Murni (Pure Risk).3. Selain berbentuk risiko murni, juga harus merupakan risiko khusus atau Particular.4. Kerugian atau kerusakan yang diakibatkan terjadinya dari suatu peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous) dan merupakan suatu hal yang bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi.5. Risikonya bukan suatu hal yang bertentangan dengan kebijaksanaan umum atau kebijaksanaan Pemerintah (Not Against Public Policy). Misal : Risiko terkena denda tilang karena melanggar peraturan lalulintas, tidak dapat diasuransikan.6. Objek risiko dan dampak kerugian yang mungkin timbul, harus dapat diukur atau dinilai dengan uang (Financial Velue).7. Mereka yang akan mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi atau akan mengasuransikan, harus mempunyai Insurable Interest atau kepentingan yang melekat pada objek pertanggungan asuransi atau objek risiko yang sah dilindungi hukum.8. Atas peralihan risiko tersebut harus dapat ditetapkan jumlah premi asuransi yang wajar (Reasonable Premium). Dengan mengetahui gambaran tentang risiko termasuk mengetahui perils dan Hazards, akan lebih mudah mengetahui dan mempelajari asuransi. Risiko akan selalu dihadapi manusia, siapa saja, dimana saja dan kapan saja, manusia yang menghadapi risiko dapat mengalihkan risiko - risiko yang memenuhi syarat kepada perusahaan asuransi dengan memberi proteksi asuransi. Dengan demikian istilah "Risk is the very center of Insurance and the very center of life" mengandunga kebenaran aktual.

1

CEO(1 orang)

General Manager(1 orang)

Manajer Pemasaran(1 orang)

Manajer Produksi(1 orang)

Manajer Keuangan(1 orang)

Manajer HRD dan Umum(1 orang)

Bagian Perencanaan(1 orang)

Bagian Produksi(1 orang)

Bagian Kontrol Kualitas(1 orang)

Gudang Bahan Baku

Stasiun Preparation

O-1

Stasiun Pengolahan

O-3

O-2

Ditimbang menggunakan timbangan

DIAGRAM ALIR

Nama Obyek: Pembuatan Choco Potato ChipsNomor Peta: 01Sekarang (v) Usulan ()Dipetakan Oleh: Tabattia DwiTanggal Dipetakan: Mei 2015

Dikupas menggunakan mesin pengupas

Dicuci dengan air dalam wadah

O-4

O-5

O-6

I-1

Dipotong menggunakan mesin potong

Digoreng menggunakan mesin penggoreng

Dicampur dengan coklat meggunakan mesin aduk

Diperiksa

Coklat

Stasiun Pendinginan

O-7

Didinginkan selama 20 detik dengan mesin pendingin

I-2

Diperiksa

Stasiun Pengemasan

O-8

I-3

Diperiksa

Dikemas ke dalam Plastik

Gudang Produk Jadi

Gudang Bahan Baku

Stasiun Preparation

O-1

O-3

O-2

TATA LETAK

Nama Obyek: Pembuatan Choco Potato ChipsNomor Peta: 02Sekarang (v) Usulan ()Dipetakan Oleh: Tabattia DwiTanggal Dipetakan: Mei 2015

Mesin Pengupas

Stasiun Pengolahan

O-4

O-5

O-6

I-1

Mesin Potong

Mesin Penggoreng

Mesin Aduk

Stasiun Pendinginan

O-7

Mesin Pendingin

I-2

Stasiun Pengemasan

O-8

I-3

Gudang Produk Jadi