buta warna

Upload: noviaprmtha

Post on 14-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Buta Warna1. 1.Pengertian Buta WarnaButa warna adalah penglihatan warna-warna yang tidak sempurna. Buta warna juga dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya (Nina Karina, 2007).Buta warna diartikan juga sebagai suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan semestinya. Sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami pelemahan atau kerusakan permanen (Anonymous, 2011).Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna hijau dan merah, atau semua warna. Buta warna dibedakan menjadi 2 tipe. Yang pertama adalah tipe protan, yaitu apabila tidak dapat membedakan warna hijau karena bagian mata yang sensitif terhadap warna hijau tersebut rusak. Keduaadalah tipe deutan, yaitu apabila yang rusak adalah bagian mata yang sensitif terhadap warna merah. Tipe deutan ini paling sering terjadi. Hal ini di karenakan individu tersebut tidak mempunyai reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan penyakit yang disebabkan oleh gen resesif c (color blind) yang terdapat pada kromosom X (Siti, 2009).Perempuan normal mempunyai genotip homozigotik dominan CC dan heterozigotik Cc, sedangkan yang buta warna adalah homozigotik resesif cc. Laki-laki hanya mempunyai sebuah kromosom-X, sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna XcY (Azmi elvita, 2008).Gen buta warna terkait dengan dengan kromosom X (X-linked genes). Jadi kemungkinan seorang pria yang memiliki genotif XY untuk terkena buta warna secara turunan lebih besar dibandingkan wanita yang bergenotif XX untuk terkena buta warna. Jika hanya terkait pada salah satu kromosom X nya saja, wanita disebutcarrieratau pembawa, yang bisa menurunkan gen buta warna pada anak-anaknya. Menurut salah satu riset 5-8% pria dan 0,5% wanita dilahirkan buta warna. Dan 99% penderita buta warna termasukdikromasi,protanopia, dandeuteranopia(Nina Karina, 2007).Buta warna dapat juga ditemukan pada penyakit makula, saraf optik, sedang pada kelainan retina ditemukan cacat relative penglihatan warna biru dan kuning sedang kelainan saraf optik memberikan kelainan melihat warna merah dan hijau (Ilyas, 2008).Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terekspresi para pria, tetapi tidak pada wanita. Wanita secara genitis sebagai carrier. Istilah buta warna atau colour blind sebetulnya salah pengertian dan menyesatkan, karena seorang penderita buta warna tidak buta terhadap seluruh warna. Akan lebih tepat bila disebut gejala defisiensi daya melihat warna tertentu saja atau colour vision difiency (Andra, 2010).2. Beberapa Penyebab Buta WarnaPada umumnya, terjadinya buta warna disebabkan oleh adanya reseptor warna dalam retina mata yang kurang berfungsi secara normal (mal function). Pada dasarnya, di dalam retina mata kita terdapat tiga tipe atau jenis reseptor warna, yaitu merah, biru, dan hijau. Anomali warna terjadi sebagai hasil akibat kekurangan satu atau lebih dari reseptor warna tersebut (Andra, 2010).Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal (Anonymous, 2011).Penyebab lain buta warna adalah karena didapat. Hal ini biasanya terjadi ketika anak mengalami kerusakan retina atau cedera (trauma) pada otak yang menyebabkan pembengkakan di lobus occipital. Kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan pelindung mata secara benar juga bisa menyebabkan buta warna (Anonymous, 2009).3. Klasifikasi Buta WarnaButa warna dikenal berdasarkan istilah Yunaniprotos(pertama),deutros(kedua), dantritos(ketiga) yang pada warna 1. Merah, 2. Hijau, 3. Biru.1. Anomalous trichromacyAnomalous trichromacyadalah gangguan penglihatan warna yang dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau kerusakan pada mata setelah dewasa. Penderitaanomalous trichromacymemiliki tiga sel kerucut yang lengkap, namun terjadi kerusakan mekanisme sensitivitas terhadap salah satu dari tiga sel reseptor warna tersebut.Penderita buta warna dapat melihat berbagai warna akan tetapi dengan interpretasi berbeda daripada normal yang paling sering ditemukan adalah:a.Trikromat anomali, kelainan terdapat padashort-wavelenght pigment(blue). Pigmen biru ini bergeser ke area hijau dari spectrum merah. Penderita mempunyai ketiga pigmen kerucut akan tetapi satu tidak normal, kemungkinan gangguan dapat terletak hanya pada satu atau lebih pigmen kerucut. Pada anomali ini perbandingan merah hijau yang dipilih pada anomaloskop berbeda dibanding dengan orang normal.b. Deutronomali, disebabkan oleh kelainan bentuk pigmenmiddle-wavelenght(green). Dengan cacat pada hijau sehingga diperlukan lebih banyak hijau, karena terjadi gangguan lebih banyak daripada warna hijau.c.Protanomaliadalah tipeanomalous trichromacydimana terjadi kelainan terhadaplong-wavelenght(red) pigmen, sehingga menyebabkan rendahnya sensitifitas warna merah. Artinya penderita protanomali tidak akan mempu membedakan warna dan melihat campuran warna yang dilihat oleh mata normal. Penderita juga akan mengalami penglihatan yang buram terhadap warna spektrum merah. Hal ini mengakibatkan mereka dapat salah membedakan warna merah dan hitam.

Gambar 1. kemampuan pandang padaAnomalous trichromacy.Sumber:http://healthlob.com/wp-content/uploads/2011/04/humanvisionfigure71.jpg2. DichromacyDichromacyadalah jenis buta warna di mana salah satu dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi. Akibat dari disfungsi salah satu sel pigmen pada kerucut, seseorang yang menderitadikromatisakan mengalami gangguan penglihatan terhadap warna-warna tertentu.Dichromacydibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pigmen yang rusak:a.Protanopiaadalah salah satu tipedichromacyyang disebabkan oleh tidak adanyaphotoreceptorretina merah. Pada penderitaprotonopia, penglihatan terhadap warna merah tidak ada.Dichromacytipe ini terjadi pada 1 % dari seluruh pria. Keadaan yang paling sering ditemukan dengan cacat pada warna merah hijau sehingga sering dikenal dengan buta warna merah hijau.b.Deutranopiaadalah gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanyaphotoreceptorretina hijau. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan hue pada warna merah dan hijau (red-green hue discrimination).c.Tritanopiaadalah keadaan dimana seseorang tidak memilikishort-wavelength cone. Seseorang yang menderitatritanopiaakan kesulitan dalam membedakan warna biru dan kuning dari spektrum cahaya tanpak. Tritanopia disebut juga buta warna biru-kuning dan merupakan tipedichromacyyang sangat jarang dijumpai.

Gambar 2. kemampuan pandangProtanopia, Deutranopia, TritanopiaSumber:http://www.moondragon.org/health/graphics/colorblindnesschart.jpg3. MonochromacyMonochromacyatauakromatopsiaadalah keadaan dimana seseorang hanya memiliki sebuah pigmenconesatau tidak berfungsinya semua selcones. Pasien hanya mempunyai satu pigmen kerucut (monokromat rod atau batang). Pada monokromat kerucut hanya dapat membedakan warna dalam arti intensitasnya saja dan biasanya 6/30. Pada orang dengan buta warna total atauakromatopsiaakan terdapat keluhan silau dan nistagmus dan bersifat autosomal resesif (Kurnia, 2009).Bentuk buta warna dikenal juga :a. Monokromatisme rod (batang)atau disebut juga suatuakromatopsiadi mana terdapat kelainan pada kedua mata bersama dengan keadaan lain seperti tajam penglihatan kurang dari 6/60, nistagmus, fotofobia, skotoma sentral, dan mungkin terjadi akibat kelainan sentral hingga terdapat gangguan penglihatan warna total, hemeralopia (buta silang) tidak terdapat buta senja, dengan kelainan refraksi tinggi. Pada pemeriksaan dapat dilihat adanya makula dengan pigmen abnormal.b. Monokromatisme cone (kerucut),di mana terdapat hanya sedikit cacat, hal yang jarang, tajam penglihatan normal, tidak nistagmus (Ilyas, 2008).Kemampuan pandang dariAnomalous trichromacy, Dichromacy, Monochromacy.

Gambar 3. kemampuan pandang dariAnomalous trichromacy, Dichromacy, Monochromacy.Sumber:http://www.neitzvision.com/Images/baby.jpg4. Gejala atau Tanda Buta WarnaSeseorang yang mengalami Achromatopsia tidak dapat membedakan warna. Beberapa orang dengan Achromatopsia hanya bisa melihat abu-abu. Seseorang dengan kondisi ini biasanya memiliki jarak pandang yang pendek, sensitif pada cahaya, dan gerakan mata cepat (Anonymous, 2011).

Gambar 4. retinaAchromatopsia.Sumber:http://www.achromatopsia.info/storage/NormalAchromatopsia.jpg?_SQUARESPACE_CACHEVERSION=1268597496117Jenis lain dari buta warna adalah Dyschromatopsia yang lebih umum terjadi. Individu dengan kondisi ini biasanya memiliki penglihatan yang sangat baik. Penderita biasanya tidak dapat membedakan antara warna merah dan hijau. Dalam kasus yang jarang terjadi, orang tidak dapat membedakan antara nuansa biru dan kuning. Banyak orang dengan kondisi tidak menyadari bahwa mereka buta warna (Anonymous, 2011).

Gambar 5. retinaDyschromatopsiaSumber:http://www.revophth.com/CMSImagesContent/2009/11/1_14544_1.gifPenderita Buta Warna Di IndonesiaJumlah penderita buta warna di Indonesia, menurut salah satu riset 5-8% pria dan 0,5% wanita dilahirkan buta warna. Dan 99% penderita buta warna termasuk dichromacy protanopia dan deuteranopia (disfungsi warna hijau). Di negara-negara kawasan Eropa, penelitian menyebutkan 8 12 % lelaki di sana adalah penderita buta warna. Sementara persentase perempuan Eropa yang buta warna adalah 0,5 1% (Ananta, 2007).Untuk itu perlu dikembangkan penelitian bidang genetika molekular penyakit genetik yang sifatnya mendasar untuk tujuan peningkatan pemahaman tentang proses metabolisme yang mengalami gangguan akibat adanya kerusakan suatu gen. Salah satu minat yang ingin ditekuni adalah kelainan genetik buta warna pada keluarga Indonesia (Ananta, 2007).Menurut dr Amyta Miranty, Sp M, Presiden Direktur RS Mata Aini, Jakarta, orangtua perlu waspada dan segera memeriksakan anaknya bila tidak bisa membedakan warna atau salah menyebutkan warna meski sudah sering diajarkan. Perhatikan juga riwayat keluarga, apakah ada anggota keluarga yang mengalami buta warna (Anonymous, 2009)Persilangan Buta WarnaPenderita buta warna dapat mewarisi sifat buta warna dari orang tuanya, meskipun keadaan lahiriah kedua orang tuanya normal. Pewarisan buta warna ini disebabkan oleh gen yang tertaut kromosom X. Gen-gen tersebut bersifat resesif. Bila gen resesif ini berpasangan dengan kromosom X, tidak menyebabkan buta warna, tetapi individu yang bersangkutan membawa sifat buta warna (carrier) (Pratiwi, 2006).Apabila gen resesif berpasangan dengan kromosom Y akan menyebabkan pria buta warna.Genotipe X X : menunjukkan wanita normalGenotipe X Xcb : menunjukkan wanitacarrierbuta warnaGenotipe XcbXcb: menunjukkan wanita buta warnaGenotipe X Y : menunjukkan laki-laki normalGenotipe XcbY : menunjukkan laki-laki buta warnaJika pasangan suami istri yang istrinya normal tetapicarriersedangkan suaminya normal, maka keturunan (anak-anaknya) adalahP : X Xcb >< X Y(buta warna) (normal)Gamet : Xcb, Xcb, X dan YF1 : XcbX, XcbX,XcbY, XcbYUntuk XcbX (normal) = 50 %XcbY (buta warna) = 50 %Dari perkawinan tersebut, tampak bahwa sifat dari orang tua wanita (buta warna) akan di wariskan pada keturunan pria. Sebaliknya, sifat dari orang tua pria (normal) akan diwariskan kepada keturunan wanita. Pewarisan sifat yang bersilang ini merupakan ciri khas pada pewarisan gen-gen tertaut kromosom X dan disebutcriss-cross inheritance(Pratiwi, 2006)

Buta Warna PenyebabAda beberapa penyebab buta warna. Pertama adalah keturunan, yang kedua karena didapat. Buta warna bawaan disebabkan adanya mutasi dalam kromosom X yang diturunkan ayah atau ibu. Kasus buta warna lebih banyak terjadi pada laki-laki. Mengapa? Karena laki-laki yang terbentuk dari kromosom XY hanya mempunyai satu kromosom X. Dengan demikian, jika kromosom X-nya terganggu atau rusak, maka dia berpotensi lebih besar mengalami buta warna. Sementara itu, perempuan yang terbentuk dari kromosom XX, jika salah satu kromosom X-nya mengalami gangguan, masih ada satu kromosom X lagi sehingga ia hanya menjadi pembawa sifat (carrier) buta warna.

Penyebab lain buta warna adalah karena didapat. Hal ini biasanya terjadi ketika anak mengalami kerusakan retina atau cedera (trauma) pada otak yang menyebabkan pembengkakan dilobus occipital.Kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan pelindung mata secara benar juga bisa menyebabkan buta warna.

Akibat bagi penderitaPenderita buta warna tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan warna-warna, seperti dokter, ahli kimia, mekanik listrik, dan lain-lain.

Fenotip dan genotipGenotipe X X : menunjukkan wanita normalGenotipe X Xcb: menunjukkan wanitacarrierbuta warnaGenotipe XcbXcb: menunjukkan wanita buta warnaGenotipe X Y : menunjukkan laki-laki normalGenotipe XcbY : menunjukkan laki-laki buta warnaJika pasangan suami istri yang istrinya normal tetapicarriersedangkan suaminya normal, maka keturunan (anak-anaknya) adalahP : X Xcb >< X Y(buta warna) (normal)Gamet : Xcb, Xcb, X dan YF1 : XcbX, XcbX,XcbY, XcbYUntuk XcbX (normal) = 50 %XcbY (buta warna) = 50 %

Cara penurunan Apabila seorang pria menderita kelainan terkait kromosom X, maka kelainan itu tidak akan diturunkan kepada anak laki-lakinya (kecuali bila istrinya juga penderita ataucarrierkelainan tersebut) dan hanya akan diturunkan kepada anak perempuannya. Apabila seorang wanita menderita kelainan terkait kromosom X, maka kelainan itu akan diturunkan kepada semua anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Anak laki-laki akan langsung memanifestasikan kelainan tersebut, sementara anak perempuan akan menjadicarrier(kecuali bila suaminya juga menderita kelainan tersebut). Apabila seorang wanita adalahcarriersuatu kelainan terkait kromosom X, maka kemungkinan anak laki-lakinya untuk menderita kelainan tersebut sebesar lima puluh persen, sedangkan setengah anak perempuannya akan normal dan setengahnya lagicarrier(kecuali bila suaminya juga menderita kelainan tersebut).

PencegahanTidak ada pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengobati masalah gangguan persepsi warna. Namun penderita buta warna ringan dapat belajar mengasosiasikan warna dengan objek tertentu. Penderita dapat mengikuti tes buta warna agar mendapat lesensi karena di beberapa negara terdapat lesensi untuk penderita buta warna.