c5 skenario 7 tb paru
DESCRIPTION
Tuberkulosis Paru pada anak anak usia 5 tahun. penatalaksanaanTRANSCRIPT
TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK USIA 5
TAHUN
SKENARIO 7
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan batuk yang tidak kunjung sembuh sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai demam ringan terutama pada malam hari, nafsu makan dan berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapati KU tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, BB 15kg, TD 90/60 mmHg, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 37.7°C, KGB servikal teraba 1,5cm, kenyal, bilateral dan multiple. Lain-lainya dalam batas normal.
ANALISIS MASALAH
Laki-laki berusia 5 tahun batuk sejak 2 minggu lalu
Anamnesis, Pem. Fisik, Pem. Penunjang, DD, WD, Etiologi, Epidemiologi, Manifes. Klinis,
Patofisiologi,Terapi, Prognosis
ANAMNESIS
RPS Batuk kering atau produktif?
Produktif: warna? Hijau atau purulen, darah, karat, merah muda, berbusa
Setiap musim dingin atau baru timbul? Sesak dan nyeri dada? Berat badan turun?RPD Riwayat penyakit paru? Imunosupresi? Vaksinasi BCG?RPK dan RP sosial Pekerjaan? Riwayat penyakit paru keluarga? Hewan
peliharaan?
PEMERIKSAAN FISIK
TTV Inspeksi
Bentuk dada: normal / barrel chest / pectus excavatum / pectus carinatum
Pola bernapas Palpasi
Nyeri Kesimetrisan toraks Vokal fremitus: getaran dinding toraks
BENTUK TORAKS ABNORMAL
Pectus Excavatum Pectus Carinatum
PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi Normal: sonor Pneumonia: redup Emfisema: hipersonor
Auskultasi Suara paru normal: tracheal, bronchial,
bronchovesikuler, dan vesikuler
PEMERIKSAAN FISIK
Karakteristik Trakeal Bronkial Bronkovesikuler Vesikuler
Intensitas Sangat keras Keras Sedang Lembut
nada Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
Perbandingan I:E* 1:1 1:3 1:1 3:1
Deskripsi Kasar Seperti melewati
pipa
Mendesau tapi
seperti melewati
pipa
Mendesau lembut
Lokasi normal Trakea di luar toraks Manubrium Di atas bronkus Perifer paru
Tabel 1. Perbedaan Auskultasi Suara Paru Normal
* Perbandingan durasi inspirasi dibandingkan ekspirasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Leukosit sedikit meningkat Laju endap darah mulai meningkat Anemia ringan dengan gambaran normokrom
dan normositer Gamma globulin meningkat Kadar natrium darah menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Konsolidasi kavitasi pada lobus atas kiri, tuberkulosis aktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Sputum Bila sulit mengeluarkan sputum dilakukan
bilasan lambung Pewarnaan: pulasan Kinyoun Gabbet Medium biakan: Lowenstein Jensen, Kudoh, atau
Ogawa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Tuberkulin menyatakan sedang atau pernah mengalami
infeksi M. tuberculosis, M. bovis, vaksinasi BCG, dan Mycobacteria patogen lainnya
menyuntikkan 0,1 cc tuberkulin PPD (Purified Protein Derivative) intrakutan berkekuatan 5TU (intermediate strength)
Setelah 48-72 jam, timbul indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrat limfosit
Hasil: Indurasi 0-5 mm (diameternya): negatif = golongan no
sensitivity Indurasi 6-9 mm : Hasil meragukan = golongan low
grade sensitivity ≥ 10mm: positif = infeksi TB
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Tuberkulin + palsu: pemberian BCG dan terinfeksi
Mycobacterium lain -- palsu:
Pasien baru 2-10 minggu terpajan TB Anergi, penyakit sistemik berat (Sarkoidosis, LE) Penyakit eksantematous dengan panas yang akut:
morbili, cacar air, poliomielitis Reaksi hipersensitivitas menurun pada penyakit
limforetikular (Hodgkin) Pemberian kortikosteroid yang lama, pemberian obat-
obat imunosurpresi lainnya Usia tua, malnutrisi, uremia, penyakit keganasan
Note. HIV + indurasi ± 5mm positif
WORKING DIAGNOSIS
Tuberkulosis ParuWHO tahun 1991 memberikan kriteria pasien TB paru
Pasien dengan sputum BTA positif: (1) Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis ditemukan BTA, sekurang-kurangnya 2x pemeriksaan, atau (2) satu sediaan sputumnya positif disertai kelainan radiologis yang sesuai dengan gambaran TB aktif, atau (3) satu sediaan sputumnya positif disertai biakan yang positif.
Pasien dengan sputum BTA negatif: (1) pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopik tidak ditemukan BTA sedikitnya pada 2x pemeriksaan tetapi gambaran radiologisnya sesuai dengan TB aktif atau (2) pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis tidak ditemukan BTA sama sekali, tetapi pada biakannya positif.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kanker ParuGejala: Gejala bersifat lokal:
Hemoptisis Mengi ( wheezing ) karena obstruksi saluran napas Atelektasis
Gejala dengan invasi lokal: Invasi ke perikardium terjadi tamponade atau
aritmia Sindrom Horner (enopthalmus, ptosis, miosis) Suara serak, karena penekanan nervus laryngeal
recurrent Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus
brakialis dan saraf simpatis servikalis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kanker ParuGejala: Gejala metastase:
Pada otak, tulang, hati, adrenal Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering
menyertai metastasis) Gejala Paraneoplastik ( 10% kasus kanker paru )
Neurologik: dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer Endokrin: sekresi berlebihan hormon paratiroid
(hiperkalsemia) Dermatologik: eritema multiform, hiperkeratosis,
jari tabuh Renal: syndrome of inappropriate andiuretic
hormone (SIADH)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kanker Paru
Karsinoma bronkus sentral: massa hilus kiri yang besar
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Pneumonia peradangan paru karena infeksi akut yang
penyebab terseringnya Streptococcus pneumoniae
G/: demam, sesak napas, tanda-tanda konsolidasi paru
(perkusi paru yang pekak, ronki nyaring, suara pernapasan bronkial).
Bentuk klasik primer: bronkopneumonia, pneumonia lobaris, atau
pleuropneumonia Pemeriksaan darah: leukositosis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Pneumonia lobus atas kanan terikat di bagian inferior oleh fisura horizontal
MANIFESTASI KLINIS
Demam subfebril atau demam tinggi ( 40-41C ), dapat terjadi hilang timbul
Batuk ( iritasi bronkus ) Sesak napas ( stadium lanjut ) anoreksia tidak ada nafsu makan, badan
makin kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam
EPIDEMIOLOGI
1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh mikobakterium TB
Indonesia, prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis dalam spesimen sputumyang sudah diproses yang diwarnai dengan pewarnaan Ziehl-
Neelsen
ETIOLOGI
Basil Tahan Asam/ BTA Peningkatan tekanan CO2 mendukung
pertumbuhan Penularan melalui inhalasi basil yang
mengandung droplet nuclei
Penyebaran
limfohematogen
PATOFISIOLOGI
Basil di alveolus
PMN makrofag
Pneumonia akut
Sembuh
Basil ke kel. Limfe regional
Lesi primer paru + limfadenitis regional
kompleks GHON
Masuk pembuluh
darah
Organ lain
TB milier
PENATALAKSANAAN
INH 5-15mg/KgBB/hari (maks 300mg/ hari ), 1x/ hari
selama 9-12 bulan Rifampisin
10-20mg/KgBB/ hari (maks 600mg/ hari ), 1x/hari selama 6-9 bulan
Kombinasi INH dan Rifampisin selama 6 bulan Pirazinamid
15-40mg/KgBB/ hari (maks 2g/hari), 2x/hari selama 2 bulan pertana
++ DOTS (Directly Observed treatment Short Course strategy)