ca serviks.doc

34
KEPERAWATAN MATERNITAS LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS Oleh : Ni Putu Indah Ayu Wiadnyani (P07120213015) Putu Dian Indrayani (P07120213024) Ni Putu Tisna Damayanti (P07120213025) Ayu Resita Pradnyadewi (P07120213036) KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR 1

Upload: deva-rezpector

Post on 19-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEPERAWATAN MATERNITASLAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASKEP PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS

Oleh :Ni Putu Indah Ayu Wiadnyani

(P07120213015)Putu Dian Indrayani

(P07120213024)Ni Putu Tisna Damayanti

(P07120213025)Ayu Resita Pradnyadewi

(P07120213036)KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN KEPERAWATANPRODI DIV2014LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKSA. Pengertian

Kanker Cerviks yaitu keganasan pada leher rahim yang merupakan keganasan pada bagian terendah rahim yang menonjol ke liang sanggama / vagina ( Depkes RI, 2006) . Kanker Cerviks merupakan pertumbuhan dari Human Papilloma Virus (Kline, 2007). Kanker cerviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang abnormal dan merusak jaringan normal di sekitarnya ( FKUI)

B. PenyebabPenyebabnya belum diketahui secara jelas. Tetapi terdapat beberapa faktor predisposisi terjadinya Ca. Serviks antara lain:1. HPV (Human Papillomavirus)

Virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual . varians yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16,18, 45 dan 56.

2. Umur pertama kali melakukan hubungan seksualPenelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda3. Jumlah kehamilan dan partus/ paritasKanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks..

4. Terjadinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan terjadinya kanker serviks pada wanita dapat diturunkan melalui kombinasi genetik dari orang tua ke anaknya. 5. Jumlah perkawinanWanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.6. Sosial EkonomiKarsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.7. Hygiene dan sirkumsisiDiduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.8. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.C. Perjalanan Penyakit

Serviks mempunyai dua jenis sel epitel yang melapisi nektoserviks dan endoserviks, yaitu sel epitel kolumner dan sel epitel squamosa yang disatuka oleh Sambungan SquamosaKolumner (SSK).Proses metaplasia adalah proses pergantian epitel kolumner dan squamosa. Epitel kolumner akan digantikan oleh squamosa baru sehingga SSK akan berubah menjadi Sambunga SquamosaSquamosa (SSS)/ squamosa berlapis.

Pada awalnya metaplasia berlangsung fisiologis Namun dengan adanya mutagen dari agen yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti sperma, virus herpes simplek tipe II, maka yang semula fisiologis berubah menjadi displasia. Displasia merupakan karakteristik konstitusional sel seperti potensi untuk menjadi ganas.

Hampir semua ca. serviks didahului dengan derajat pertumbuhan prakanker yaitu displasia dan karsinoma insitu. Proses perubahan yang terjadi dimulai di daerah SquamosaColumner Junction (SCJ) atau SSK dari selaput lendir portio. Pada awal perkembangannya, ca. serviks tidak memberikan tanda-tanda dan keluhan. Pada pemeriksaan speculum, tampak sebagai portio yang erosive (metaplasia squamosa) yang fisiologik atau patologik.Tumor dapat tumbuh sebagai berikut:

1. Eksofitik, mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai masa proliferasi yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis.2. Endofitik, mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma serviks dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi menjadi ulkus.

3. Ulseratif, mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks dan melibatkan awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas.Displasia pada serviks disebut Neoplasia Servikal Intraepitelial (CIN). CIN ada tiga tingkatan yaitu:

1. CIN I : Displasia ringan, terjadi di epitel basal lapisan ketiga, perubahan sitoplasmik terjadi di atas sel epitel kedua dan ketiga.

2. CIN II : Displasia sedang, perubahan ditemukan pada epitel yang lebih rendah dan pertengahan, perubahan sitoplasmik terjadi di atas sel epitel ketiga.

3. CIN III : Displasia berat, terjadi perubahan nucleus, termasuk pada semua lapis sel epitel, diferensiasi sel minimal dan karsinoma insitu.D. Penatalaksanaan MedisPerubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:1. Perdarahan vagina yang abnormal,Terjadi perdarahan di antara dua masa haid, baik sesudah koitus maupun tidak, perdarahan lebih dari satu tahun sesudah menopause dan keluar lendir bercampur darah serta polymenorhea. Perdarahan awal bertambah jumlah dan durasinya sejalan dengan progresivitas kanker dan merupakan indikasi bahwa proses penyakit sudah menyerang limfe.2. Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

Keputihan yang menetap,dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.3. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:1. Nafsu makan berkurang

2. Penurunan berat badan, 3. Kelelahan4. Nyeri panggul, punggung atau tungkai.ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKSA. Pengkajian1. Data dasarPengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjanga. Data pasien : Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak, agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.b. Keluhan utama : pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai keputihan menyerupai air. c. Riwayat penyakit sekarang : Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.d. Riwayat penyakit sebelumnya :1) Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca abortus, infeksi masa nifas, riwayat ooperasi kandungan, serta adanya tumor. Riwayat keluarga yang menderita kanker.2. Riwayat Bio- Psiko-sosial-spiritualCa. Serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital.a. Aktivitas/IstirahatGejala : Kelemahan/keletihan, anemia, Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas, keringat malam. Pekerjaan/profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stress tinggi.b. Integritas EgoGejala : faktor stress, merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal diagnosis, perasaan putus asa.c. EliminasiGejala : Pada kanker servik, perubahan pada pola devekasi, perubahan eliminasi urinarius misalnya : nyeri.d. Makanan dan MinumanGejala : Pada kanker servik : kebiasaan diet buruk (ex : rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet, rasa).e. NeurosensoriGejala : pusing, sinkopef. Nyeri/KenyamananGejala : adanya nyeri, derajat bervariasi misalnya : ketidaknyamanan ringan sampai nyeri hebat (dihubungkan dengan proses penyakit)g. Pernafasan

Gejala : Merokok, Pemajanan absesh. KeamananGejala : Pemajanan pada zat kimia toksik, karsinogenTanda : Demam, ruam kulit, ulserasi

i. SeksualitasGejala : Perubahan pola respon seksual, keputihan (jumlah, karakteristik, bau), perdarahan sehabis senggama (pada kanker serviks), Nullgravida lebih besar dari usia 30 tahun multigravida pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini.j. Interaksi sosialGejala : Ketidak nyamanan/kelemahan sistem pendukung, Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan), dukungan, bantuan, masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran.

3. Data khusus:a. Riwayat kebidanan ; paritas, kelainan menstruasi, lama,jumlah dan warna darah, adakah hubungan perdarahan dengan aktifitas, apakah darah keluar setelah koitus, pekerjaan yang dilakukan sekarangb. Pemeriksaan penunjang: Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap Smear, kolposkopi, servikografi, pemeriksaan visual langsung, gineskopi.B. Diagnosa Keperawatan1. Resiko kekurangan volume cairan

2. Resiko infeksi b.d imunitas tidak adekuat, pemajanan terhadap pathogen meningkat

3. Ansietas b.d kurang informasi mengenai prosedur pengobatan

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, tirah baring

5. Gangguan citra tubuh b.d tahapan perkembangan penyakit dan terapi penyakit (post kemoterapi)

6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah sekunder terhadap penyakit dan pengobatan (kemo)

7. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit, radiasi

8. Nyeri akut b.d agen cidera biologis

9. Defisiansi pengetahuan

C. Perencanaan KeperawatanNo.Diagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensi

1.Resiko kekurangan volume cairan

NOC

Fluid balance

Hydration

Nutritional status: food and fluid intake

Kriteria Hasil: Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yag berlebihanNIC

Fluid management

Timbang popok/pembalut jika diperlukan

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) jika diperlukan

Monitor vital sign

Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian

Kolaborasikan pemberian cairan IV

Monitor status nutrisi

Berikan cairan IV

Dorong masukan oral

Berikan penggantian nesogatrik sesuai output

Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack (jus buah, buah segar)

Kolaborasi dengan dokter

Atur kemungkinan transfusi

Persiapan untuk transfusiHypovolemia management

Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan

Pelihara IV line

Monitor tingkat Hb dan hematocrit

Monitor tanda vital

Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan

Monitor berat badan

Dorong pasien untuk menambah intake oral

Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan

Monitor adanya tanda gagal ginjal

2. Resiko infeksi b.d imunitas tidak adekuat, pemajanan terhadap pathogen meningkat

NOC Imunne Status Knowledge: Infection control Risk controlKriteria Hasil:

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta pelaksanaannya

Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Menunjukkan perilaku hidup sehatNICInfection Control

Bersihkan dlingkungan setelah dipakai pasien lain

Pertahankan teknik isolasi

Batasi pengunjung bila perlu

Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan

Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat

Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petinjuk umum

Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

Tingkatkan intake nutrisi

Berikan terapi antibiotic bila perlu

Monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan lokal

Monitor perhitungan granulosit, WBC

Monitor kerentanan terhadap infeksi

Batasi pengunjung

Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase

Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Laporkan kecurigaan infeksi

Laporkan kultur positif

3. Ansietas b.d kurang informasi mengenai prosedur pengobatan

NOC Anxiety self-control Anxiety level Coping Kriteria Hasil:

Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menujukkan teknik untuk mengontrol cemas Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasanNICAnxiety Reduction

Lakukan pendekatan yang menenangkan

Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

Pahami perspektif pasien terhadap situasi stres

Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

Dorong keluarga untuk menemani pasien

Lakukan back/neck rub

Dengarkan dengan penuh perhatian

Identifikasi tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, dan persepsi

Instruksikan pasien melakukan teknik relaksasi

Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, tirah baringNOC Energy conservation

Activity tolerance

Self Care : ADLsNICActivity Therapy

Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan program terapi yang tepat

Bantu klien untk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan sosial

Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda

Bantu klien utnuk membuat jadwal latihan di waktu luang

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

5.Gangguan citra tubuh b.d tahapan perkembangan penyakit dan terapi penyakit (post kemoterapi)

NOC Body Image

Self esteem

Kriteria Hasil:

Body image positif

Mampu mengidentifikasi kekuatan personal

Mendiskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh

Mempertahankan interaksi sosialNICBody image enhancement

Kaji secara verbal dan non verbal Monitor frekuensi mengkritik klien Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit Dorong klien mengungkapkan perasaannya Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil

6.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah sekunder terhadap penyakit dan pengobatan (kemo)NOC Nutritional status: food and fluid intake Nutritional status: nutrient intake Weight controlKriteria Hasil:

Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

NICNutrition management

Kaji adanya alergi makanan

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, ptotein, dan vitamin C

Berikan substansi gula

Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Beri makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition monitoring

BB pasien dalam batas normal

Monitor adanya penurunan berat badan

Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

Monitor lingkungan selama makan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor mual dan muntah

Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

Monitor kalori dan intake nutrisi

Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral

7.Kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit, radiasiNOC Tissue integrity: skin and mucous membrane Hemodyalis aksesKriteria Hasil:

Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentasi)

Tidak ada luka/lesi pada kulit

Perfusi jaringan baik

Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang

Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alamiNICPressure management

Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Monitor kulit akan adanya kemerahan Oleskan lotion/baby oil pada daerah yang tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

8.Nyeri akut b.d agen cidera biologis

NOC Pain level

Pain control

Comfort levelKriteria Hasil:

Mampu mengontrol nyeri Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurangNICPain management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi, dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dam tindakan nyeri tidak berhasilAnalgesic administration

Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dari analgesic ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesic pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, Im untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali Berikan analgesic tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesic, tanda dan gejala

9.Defisiansi pengetahuan

NOC Knowledge: disease process Knowledge: health behaviorKriteria Hasil:

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnyaNICTeaching: disease process

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat Gambarakan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat

D. Pelaksanaan KeperawatanPelaksanaan keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).Melaksanakan intervensi yang telah ditetapkan berdasarkan diagnose yang ditemukan pada klien.E. Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan adalah :1. Kebutuhan Nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan tubuh

2. Tidak ada tanda-tanda infeksi3. Pasien bebas dari hipoksis jaringan4. Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang optimal.5. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat diatasi.

6. Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya dan mendemontrasikan kemampuan untuk menghadapi perubahan peran.7. Pasien dapat mengungkapkan perencanaan pengobatan tujuan dari pemberian terapi22