cabang dan aliran filsafat

Upload: risya-utaviani

Post on 02-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmmm

TRANSCRIPT

Cabang dan Aliran Filsafat

Cabang dan Aliran FilsafatFilsafat dapat membagi menjadi berbagai cabang,tergantung katergori pembagiaannya.Salah satu pembagiannya adalah berdasarkan sistematika permasalahan (Gazalba,1979) atau area kajian filsafat yang terdiri dari Ontologi,Epistomologi dan axiologi.

1. Ontologi adalah bagian filsafat yang mempelajari tentang ada (being) atau tentang yang nyata;

2. Epistomologi adalah bagian filsafat yang mempelajari tentang hakikat dan ruang lingkup pengetahuan;dan

3. Axiologi adalah bagian filsafat yang mempelajari nilai-nilai yang menentukan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.OntologiKata ontologi berasal dari bahasa latin yaitu onta yang berarti 'ada' dan logia yang berarti 'ilmu','kajian','prinsip' atau 'aturan'.Ontologi secara umum didefinisikan sebagai bagian dari filsafat tentang hakikat ada(being),eksistnsi,atau realitas,kategori dasar dan hubungan mereka.Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:

1 kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak.2 Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.

Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.

Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirismeIstilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah:

yang-ada (being)

kenyataan/realitas (reality)

eksistensi (existence)

esensi (essence)

substansi (substance)

perubahan (change)

tunggal (one)

jamak (many)

Ontologi dibagi menjadi dua subbidang yaitu ontologi(dalam artian khusus) dan metafisika.Ontologi dalam artian khusus mempelajari tentang 'ada' yang keberadaannya tidak disangsikan lagi,yaitu tentang keberadaan suatu benda yang dipersepsi secara fisik dan tertangkap oleh indra manusia.

Kata metafiska berasal dari kata tameta dan taphysika,tameta berarti dibalik atau dibelakang,sedangkan taphysika berarti sesuatu yang bersifat fisikal,dapat ditangkap oleh indra,jadi metafisika diartikan sebagai kenyataan yang tak bisa ditangkap oleh indra manusia,sebagai contoh adalah jiwa,ilusi,ekstensi Tuhan,ghaib,dan sebagainya.Metafisika berhubungan dengan objek-objek yang bersifat supra indrawi,yaitu tak bisa kita tangkap dengan indra namun objek tersebut ada atau memiliki eksistensi .Menurut Whiteley(1977) metafisika adalah teori tentang sifat-sifat alamiah keberadaan dunia sebagai suatu keseluruhan,dan teori yang merupakan prinsip umum itu dapat menjelaskan secara benar segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.

EpistomologiSecara linguistik kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: kata Episteme dengan arti pengetahuan dan kata Logos berarti teori, uraian, atau alasan. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan yang dalam bahasa Inggris dipergunakan istilah theory of knowledge.Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat pengetahuan. Secara terminologi epistemologi adalah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan.Epistomologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang teori-teori tentang sumber-sumber,hakikat,dan batas-batas pengetahuan.Dalam epistomologi membahas bagaimana proses perolehan pengetahuan pada diri manusia dan sejauh mana ia dapat mengetahuimya.Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.

1. Metode induktif

Induksi merupakan suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Menurut David Hume (1711-1716), pernyataan yang berdasarkan observasi tunggal betapa pun besar jumlahnya, secara logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas.

2. Metode Deduktif

Deduksi merupakan suatu metode yang menyimpulkan bahwa data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.

3. Metode Positivisme

Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia menyampaikan segala uraian atau persoalan di luar yang ada sebagai fakta.

Menurut Comte perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap yaitu teologis, metofisis, dan positif.

4 Metode Kontemplatif

Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan sehingga objek yang dihasilkan pun berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.

5 Metode Dialektis

Merupakan metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat.

Epistomologi memiliki 4 cabang yaitu

a. Epistomologi dalam arti sempit

b. Filsafat ilmu

c. Metodologi

d. Logika

Epistomologi dalam arti sempit adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pengetahuan yang ditelusuri dari sumber pengetahuan,struktur pengetahuan,keabsahan pengetahuan,dan batas-batas pengetahuan.Pengetahuan disini merupakan pengetahuan sehari-hari atau pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia

Filsafat ilmu adalah bagian filsafat yang mengkaji ciri-ciri dan cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan.Berbeda dengan epistomologi dalam arti sempit,pengetahuan dalam filsafat ilmu adalah pengetahuan ilmiah atau ilmu pengethauan (Science) yang bersifat sistematis.dan diperoleh dengab metode tertentu,logis,dan valid

Metodologi adalah bagian dari cabang filsafat yang mempelajari metode-metode yang digunakan ilmu pengetahuan guna memperoleh oengetahuan secara sistematis,logis,valid,dan teruji,

Logika adalah bagian dari filsafat yang mengkaji tentang teknik-teknik penalaran yang tepat.Satuan penalaran dalam logika adalah argumen yang merupakan ungkapan dari putusan.Logika berkaitan dengan metodologi dan filsafat ilmu.Argumen merupakan sebuah kelompok proposisi.Proposisi adalah pernyataan untuk mengiyakan atau menyangkal sesuatu yang dapat diujicoba.Argumen terdiri dari dua jenis argumen yaitu induktif dan deduktif.Argumen induktif bergerak dari premis khusus ke premis umum,sedangkan argumen deduktif bergerak sebaliknya.Induksi menghasilkan pengetahuan yang masih mempunyai nilai kebolehjadian.