cahaya di malam hari

2
Cahaya di Malam Hari Di suatu malam Minggu, seorang bunda menyuruh anaknya untuk naik ke atas tempat tidur. Namun, anaknya itu susah untuk diperintah. Ia selalu saja tidak menghiraukan omongan bundanya. “Cahaya, untuk yang kesekian kalinya bunda bicara. Tolong naik ke tempat tidur, sayang!” pinta Bunda lembut. “Aaah, bunda ini. Film-nya kan masih bagus. Aku benci bunda!” teriak Cahaya. “Huss, Cahaya tak boleh bicara seperti itu! Bunda yang telah melahirkan Cahaya. Seharusnya Cahaya senang punya bunda yang memperhatikan Cahaya.” Nasihat Ayah. Bunda hanya menatap Cahaya pasrah dan masuk ke kamarnya. “Tuh kan Cahaya. Bunda marah. Sana cepat minta maaf pada bunda!” pinta Ayah sambil melanjutkan membaca koran. “Habis, acaranya masih seru, tetapi bunda malah menyuruhku tidur. Aku jadi kesal. Pokoknya Cahaya gak mau minta maaf!” teriak Cahaya. Cahaya segera memasuki kamarnya. Maklum, anak kecil masih kelas 1 SD belum tahu apa-apa.. batin ayah. Sampai di kamar, Cahaya langsung memeluk Snoopy. Boneka kesayangannya berbentuk anjing kecil bewarna putih. “Huh, bunda ini. Padahal kan acaranya masih seru. Cahaya juga belum ngantuk” cetus Cahaya pada dirinya sendiri. Tiba-tiba, ada rasa kasihan menyelimuti hati Cahaya. “Tetapi bagaimana dengan Bunda, ya? Cahaya pikir, semuanya memang salah Cahaya. Tapi, besok saja deh minta maafnya” pikir Cahaya. Setelah itu, Cahaya langsung tertidur lelap. Di kamar, bunda sakit hati mendengar omongan anaknya itu. Ia pun segera memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan segera sholat Isya’. “Masya allah, Cahaya. Cahaya kan belum sholat. Bagaimana ini?” tanya bunda pada dirinya sendiri. Bunda pun tak melanjutkan sholatnya. Ia segera pergi keluar kamar. “Ayah..” panggil bunda. Ayah yang kaget langsung menghampiri bunda. “Ada apa Bunda? Kok sepertinya bunda panik sekali?” tanya Ayah. “Begini, Yah. Cahaya..” kata Bunda terputus untuk menghela napas. “Cahaya kenapa, Bunda? Ada apa dengan Cahaya?” tanya ayah lagi. “Cahaya belum sholat isya’ yah” jawab bunda. “Astaughfirullah, ayo kita bangunkan Cahaya untuk sholat isya’. Maaf tadi Ayah sudah sholat Isya’ duluan di masjid sekalian sholat maghrib. Sekarang Cahaya sudah tidur di kamarnya,” ajak Ayah. “Tapi yah, bunda takut kalau bunda mengganggu Cahaya lagi” jawab bunda lirih. “Sudahlah, biar ayah yang panggilkan Cahaya” Ayah segera menuju ke kamar Cahaya. “Cahaya, bangun nak. Ayo sholat Isya’ dulu.” panggil ayah. “Ah, oh iya. Cahaya lupa. Ayo yah!” ajak Cahaya sambil meraih tangan ayah dan menuju kamar mandi untuk mengambir air wudhu.

Upload: syamsul-arif

Post on 19-Aug-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Cahaya di Malam HariDi suatumalamMinggu, seorangbundamenyuruhanaknyauntuknaikkeatastempat tidur. Namun, anaknyaitususahuntuk diperintah. Iaselalusajatidakmenghiraukan omongan bundanya.Cahaya, untuk yang kesekian kalinya bunda bicara. Tolong naik ke tempat tidur,sayang! pinta !unda lembut."aah, bundaini. #ilm$nyakanmasihbagus. "kubenci bunda!teriakCahaya.%uss, Cahaya tak boleh bicara seperti itu! !unda yang telah melahirkan Cahaya.&eharusnyaCahayasenangpunyabundayangmemperhatikanCahaya.Nasihat"yah. !unda hanya menatap Cahaya pasrah dan masuk ke kamarnya.Tuh kan Cahaya. !unda marah. &ana cepat minta maa' pada bunda! pinta "yahsambil melanjutkan membaca koran.%abis, acaranya masih seru, tetapi bunda malah menyuruhku tidur. "ku jadi kesal.(okoknya Cahaya gak mau minta maa'! teriak Cahaya. Cahaya segera memasukikamarnya.Maklum, anak kecil masih kelas ) &D belum tahu apa$apa.. batin ayah.&ampai di kamar, Cahaya langsung memeluk &noopy. !oneka kesayangannyaberbentuk anjing kecil be*arna putih. %uh, bunda ini. (adahal kan acaranya masihseru. Cahaya juga belum ngantuk cetus Cahaya pada dirinya sendiri. Tiba$tiba, adarasa kasihan menyelimuti hati Cahaya. Tetapi bagaimana dengan!unda, ya+Cahaya pikir, semuanya memang salah Cahaya. Tapi, besok saja deh mintamaa'nya pikir Cahaya. &etelah itu, Cahaya langsung tertidur lelap.Di kamar, bunda sakit hati mendengar omongan anaknya itu. Ia pun segeramemasuki kamar mandi untuk mengambil air *udhudansegerasholat Isya,.Masya allah, Cahaya. Cahaya kan belum sholat. !agaimana ini+ tanya bunda padadirinya sendiri. !unda pun tak melanjutkan sholatnya. Ia segera pergi keluar kamar."yah.. panggil bunda. "yah yang kaget langsung menghampiri bunda. "da apa!unda+-oksepertinyabundapaniksekali+tanya"yah. !egini, .ah. Cahaya..kata!undaterputusuntukmenghelanapas. Cahayakenapa, !unda+"daapadengan Cahaya+ tanya ayah lagi.Cahaya belum sholat isya, yah ja*ab bunda."staugh/rullah, ayokitabangunkanCahayauntuksholat isya,. Maa' tadi "yahsudahsholat Isya, duluandi masjidsekaliansholat maghrib. &ekarangCahayasudah tidur di kamarnya, ajak "yah.Tapiyah, bunda takut kalau bunda mengganggu Cahaya lagi ja*ab bunda lirih.&udahlah, biar ayah yang panggilkan Cahaya"yahsegeramenujukekamar Cahaya. Cahaya, bangunnak. "yosholat Isya,dulu. panggil ayah."h, oh iya. Cahaya lupa. "yo yah! ajak Cahaya sambil meraih tangan ayah danmenuju kamar mandi untuk mengambir air *udhu.Cahaya, maa' ya. "yah sudah sholat isya, tadi di masjid. 0adi, kamu sholat sama!unda, ya ucap ayah. 1angkah Cahaya langsung terhenti. !aiklah .ah. "ku jugamaumintamaa'ataskejadiantadi,ja*abCahayasambil menujukamarmandiuntuk mengambil air *udhu.Tak ada segala sesuatu yang dapat menghalangi Cahaya untuk beribadah. Memangbenar$benar anak sholeha. 2umam ayah sambil senyum sendiri.Cahaya pun keluar dari kamar mandi. Ia pun memasuki kamar bundanya. %atinyadeg$degan. Ia pun mengintip bundanya sedang duduk di sisi kasur denganmukanahnya sambil menunggu Cahaya.Ckrek!!!3!unda segera menoleh. Cahaya, ayo sholat! panggil bundanya.Cahaya segera memakai mukenahnya dan segera bersiap$siap. "yo bunda! ajakCahaya. !undanya pun tersenyum dan segera memulai sholatnya.&eusai sholat, Cahayalangsungbicarapadabunda. !unda, maa'kancahayayaatas kejadian tadi. Cahaya.. Cahaya mulai bicara dan disambung oleh bunda.Iya Cahaya, bunda tau. !unda juga sudah maa'kan Cahaya kok. balas bunda.Cahaya pun segera salim dan pamit kembali untuk melanjutkan tidur. Itulah malamyang tak dapat dilupakan oleh Cahaya. Ia pun menjadi mempunyai pelajaran. Ia takboleh tak mendengarkan omongan !undanya