cairan infus_iren (case 12)

Upload: drosophila-meilani-gaster

Post on 30-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Tutorial A1_2007Blok EENT & DMS

  • Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion)

    Adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

  • Keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah :

    Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)Trauma abdomen (perut)Fraktur (patah tulang) khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha)Serangan panas (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

  • Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Terapi Cairan Intravena.

    1. Dari Sisi Pasien. Penyakit dasar pasienStatus hidrasi dan hemodinamikPasien dengan komplikasi penyakit tertentuKekuatan jantung.

    2. Dari Sisi CairanKandungan elektrolit cairan.Elektrolit umum dikandung dlm larutan infus adalah Na+, K+, Cl, Ca2+, laktat atau asetat.

  • Pengetahuan dokter dan paramedis tentang isi dan komposisi larutan infus agar dpt memilih produk sesuai dengan indikasi masing-masing.

    Osmolaritas cairanOsmolaritas adalah jumlah total mmol elektrolit dalam kandungan infus. Pemberian infus ke dalam vena tepi maksimal osmolaritas yang dianjurkan adalah (-) dri 900 mOsmol/L untuk cegah risiko flebitis (peradangan vena), jika osmolaritas cairan melebihi 900 mOsmol/L maka infus harus diberikan melalui vena sentral.

  • 3. Kandungan lain cairan.

    Selain elektrolit produk infus juga mkdng zat-zat gizi yang mudah diserap ke dalam sel, antara lain: GlukosaMaltosaFruktosaSilitolSorbitolasam aminotrigliseridaPasien dgn perawatan yg lama juga membutuhkan unsur lain seperti Mg2+, Zn2+ dan trace element lainnya.

    4. Sterilitas cairan infus. Kualitas untuk sediaan cairan infus yang harus dipenuhi adalah Sterilbebas partikelbebas pirogen disamping pemenuhan persyaratan yang lain.

  • Landasan Teori Pemakaian Cairan Infus

    Tekanan OsmotikTekanan untuk MenghentikanKenaikan permukaan larutan

  • Jenis Cairan Infus

  • Cairan hipotonik.

    Adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum).

    Digunakan pada :Keadaan dehidrasi, misalnya pada:pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretikhiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik.

  • Komplikasi :Perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang.

    Contoh :NaCl 45%Dekstrosa 2,5%.

  • 2. Cairan Isotonik.

    Adalah cairan infus yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.

    Digunakan pada :Hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.

    Contoh :Cairan Ringer-Laktat (RL)normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).

  • 3. Cairan hipertonik.

    Adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.

    Manfaat :Menstabilkan tekanan darahMeningkatkan produksi urinMengurangi edema (bengkak).

    Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya :Dextrose 5%NaCl 45% hipertonikDextrose 5% + Ringer-LactateDextrose 5%+NaCl 0,9%produk darah (darah) dan albumin.

  • 1. ASERINGIndikasi:Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut,demam berdarah dengue (DHF)luka bakarsyok hemoragikdehidrasi berattrauma.Komposisi:Na 130 mEqK 4 mEqCl 109 mEqCa 3 mEqAsetat (garam) 28 mEq

  • Keunggulan:Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dpt ditolelir pd pasien yg mengalami gang. Hati.Pd pberin sblm operasi sesar, RA matasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatusPada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran

    Mempunyai efek vasodilatorPada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral

  • Asering (ringer asetat) dan RL

    Resusitasi pada kondisi dehidrasiSyok yang disertai asidosisSebagai cairan intraoperatifAsering memiliki beberapa keunggulan dibandingkan RL pada base defisit acidosis, karena asetat dimetabolisme lebih cepat (3-4 x) daripada laktat6.Pada kondisi asidosis laktat tipe B, dimana ada gangguan uptake laktat oleh hati, Asering lebih sesuai.Sebagai cairan intraoperatif, Asering didapatkan lebih efektif mempertahankan suhu inti tubuh.

  • 2. NaClNatrium a/ kation utama dalam cairan ekstraseluler dan bperanan pada regulasi tekanan osmotis, juga pada pembentukan perbedaan potensial ( listrik ) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls di syaraf.Defisiensi natrium tjd :Akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra.Gejalanya :Mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot lengan dan perut

  • Na digunakan dalam bilasan 0,9 % (larutan garam fisiologis) dan dalam infus dengan elektrolit lain.NaCl 0.9% (normal saline)

    Alkalosis hipokloremik, misal pada muntah-muntah. Pasca transfusi darah untuk menetralkan alkalosis dari metabolisme sitrat menjadi HCO3.Stroke acute dan perdarahan, sebaiknya digunakan larutan elektrolit seimbang seperti ringer asetat untuk mencegah asidosis hiperkloremik.

  • 3. DEKSTROSAMdh dimetabolisme.Dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menambah kalori. Dekstrosa dpt menurunkan atau mengurangi protein tubuh dan kehilangan nitrogen.Meningkatkan pbtkn glikogen dan mengurangi atau mencegah ketosis jika diberikan dosis yang cukup.

    Dekstrosa dimetabolisme menjadi CO2 dan air, maka larutan dekstrosa dan air dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. Injeksi dekstrosa dapat juga digunakan sebagai diuresis dan volume pemberian tergantung kondisi klinis pasien.

  • 4. RINGER LAKTATRL engandung KCl dan CaCl2 disamping NaCl.

    Pembahasan : larutan ini bersifat hipertonis. Harap diperhatikan laju tetesan per menit. Laju tetesan maksimal 5 ml per menit

    Beberapa larutan modifikasi jg mengandung NaHCO3 maka larutan dapat disterilakan dengan panas yang stabil.Untuk mengatasi kondisi kekurangan volume darah, larutan natrium klorida 0,9% - 1,0% menjadi kehilangan maka secara terapeutik sebaiknya digunakan larutan ringer.

  • 5. KA-EN 1BIndikasi:Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)< 24 jam pasca operasi.

    Dosis lazim :500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anakBayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

  • 6. KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatasRumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3AMensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

  • KAEN 3BUntuk cairan rumatan, digunakan larutan dengan kadar natrium tidak terlalu tinggi, dan mengandung kalium dalam jumlah cukup untuk mengganti ekskresi harian.

  • 7. KA-EN MG3Indikasi :Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatasRumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)Mensuplai kalium 20 mEq/LRumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

  • 8. KA-EN 4AIndikasi :Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anakTanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normalTepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

    Komposisi (per 1000 ml):Na 30 mEq/LK 0 mEq/LCl 20 mEq/LLaktat 10 mEq/LGlukosa 40 gr/L

  • 9. KA-EN 4BIndikasi:Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahunMensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemiaTepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

    Komposisi:Na 30 mEq/LK 8 mEq/LCl 28 mEq/LLaktat 10 mEq/LGlukosa 37,5 gr/L

  • 10. Otsu-NSIndikasi:Untuk resusitasiKehilangan Na > Cl, misal diareSindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)

  • 11. Otsu-RLIndikasi:ResusitasiSuplai ion bikarbonatAsidosis metabolik

    Indikasi:Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetikKeadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi proteinDosis: 0,3 gr/kg BB/jamMengandung 400 kcal/L

    12. MARTOS-10

  • 13. AMIPARENIndikasi:Stres metabolik beratLuka bakarInfeksi beratKwasiokorPasca operasiTotal Parenteral NutritionDosis dewasa :100 ml selama 60 menit

    Indikasi :Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GIPenderita GI yang dipuasakanKebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)Stres metabolik sedangDosis dewasa :500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)14. AMINOVEL-600

  • 15. PAN-AMIN GIndikasi:Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringanNitrisi dini pasca operasiTifoid

  • 15. Kalium klorida (KCl)Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

    Natrium klorida (NaCl), natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya. Sering digunakan dalam infus dengan elektrolit lain.Equvalent elektrolit (Steril Dosage Form, hal 250) :Na+ = 135 mEqK+ = 5 mEqCa+ = 5 mEqMg+ = 2 mEq

  • Indikasi pd Base deficit acidosis atau asidosis hiperkloremik (pH < 7.2 ; HCO3 < 10 mEq/L)8.

    Pada asidosis laktat atau anion-gap acidosis lain penggunaannya diperdebatkan akhir-akhir ini karena bisa memperburuk asidosis intraselular dan menyebabkan overload natrium, dan dicadangkan pada asidosis laktat dg jika pH < 7, hiperkalemia.16. Mylon 8.4%

  • Komposisi Larutan

  • Komponen (mEq/L) Asering NaCl 0.9% KAEN3B Meylon 8.4% Na+ 130 154 50 1000 Cl- 109 154 50 *HCO3- 28 (asetat) 20 (laktat) 1000 Ca++ 3 K+ 4 20

  • ReferensiBuku Ajar Ilmu Bedah_Wim de Jongwww.blogspot.com