campak.doc
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit campak merupakan penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia
yang meningkat sepanjang tahun. Di dunia diperkirakan setiap tahun terdapat 30 juta orang
yang menderita campak. Di Indonesia diperkirakan lebih dari 30.000 anak meninggal setiap
tahun karena komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit campak. (1)
Program pencegahan dan pemberantasan campak di Indonesia pada saat ini berada
pada tahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan !" (ejadian !uar "iasa). #asil pemeriksaan sampel darah dan urin penderita campak pada saat !" menunjukkan Ig$
positi% sekitar &0-100 persen. Insiden rate semua kelompok umur dari laporan rutin
Puskesmas dan 'umah akit selama tahun 1*-1+ cenderung menurun, terutama terjadi
penurunan yang tajam pada semua kelompok umur. ahun 1&-1 kejadian campak dari
hasil penyelidikan !" cenderung meningkat, kemungkinan hal ini terjadi berkaitan dengan
dampak krisis pangan dan gii, namum masih perlu dikaji secara mendalam dan
komprehensi/e. ()
ampak sangat menular, sekitar 02 kontak terhadap orang yang rentan akan
terserang penyakit. ampak jarang subklinis. ebelum penggunaan /aksin campak, puncak
insiden pada umur -10 tahun, kebanyakan orang de4asa lemah imun.aat ini di 5merika
erikat, campak terjadi paling sering pada anak umur sekolah yang belum di imunisasi serta
pada remaja dan orang de4asa muda yang telah di imunisasi . (*)
ampak adalah penyakit in%eksi /irus akut, menular yang ditandai dengan tiga
stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium kon/alesensi. 6ama lain penyakit
ini adalah campak, measles, atau rubeola. Penularan terjadi secara droplet dan kontak
langsung dengan pasien. 7irus morbili terdapat dalam sekret naso%aring dan darah selama
stadium kataral sampai * jam setelah timbul bercak di kulit. "iasanya seseorang akan
mendapat kekebalan seumur hidup bila telah sekali terin%eksi oleh campak. (*) (3)
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah case reprt !n! adalah "
1
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
2/21
1. 5pakah morbili itu 8
*. "agaimana perjalanan klinis pasien morbili 8
3. "agaimana cara mendiagnosa morbili 8
. 5pa saja diagnosis banding dari morbili 8
. "agaimana penatalaksaan morbili 8
2
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
3/21
BAB II
LANDA#AN $E%RI
2.1 De&!n!s!
ampak yang disebut juga dengan, morbili, measles atau rubeola merupakan
suatu penyakit in%eksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh parami9o/irus.
Penyakit ini ditularkan melalui percikan liur (droplet) yang terhirup, ditandai oleh tiga
stadium, kataral, erupsi serta kon/alesensi.(*) ()
2.2 Ep!dem!lg!
"erdasarkan hasil penyelidikan lapangan !" campak yang dilakukan ubdit
ur/eilans dan Daerah pada tahun 1+-1, kasus-kasus campak terjadi karena
anak belum mendapat imunisasi cukup tinggi, mencapai sekitar 0:100 persen dan
mayoritas adalah balita (;&0 persen).()
2.' Et!lg!
Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramy9o/irus, yaitu /irus '65 dari
%amili Parami9o%iridae, genus $orbilli/irus. #anya satu tipe antigen yang diketahui.
elama masa prodromal dan selama 4aktu singkat sesudah ruam tampak, /irus
ditemukan dalam sekresi naso%aring, darah dan urin. 7irus dapat tetap akti% selama
sekurang-kurangnya 3 jam dalam suhu kamar () (
corya, cough and conjucti/itis) dan demam yang makin lama makin tinggi. ?ejala
panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak a4al in%eksi(pada hari penderita kontak dengan sumber in%eksi) mulai timbul ruam makulopapuler
3
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
4/21
4arna kemerahan.7irus dapat berbiak juga pada susunan sara% pusat dan
menimbulkan gejala klinik ence%alitis. etelah masa kon/elesen pada turun dan
hiper/askularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah
menjadi des@uamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada a4alnya
terdapat perdarahan peri/askuler dan in%iltrasi lim%osit.(&)
2.) Man!&estas! *l!n!k
• Panas meningkat dan mencapai puncak pada hari - ketika ruam timbul
• orya yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat. $embaik
dengan cepat ketika panas turun.
•
onjuncti/itis ditandai dengan mata merah pada konjuncti/a disertai keradangandengan keluhan %oto%obia.
• ough merupakan akibat kerdangan epitel saluran napas, mencapai puncak pada
saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.
• $uncul koplikAs spot sekitar * hari sebelum ruam muncul (hari 3-) dan cepat
menghilang setalah beberapa jam atau beberapa hari. oplikAs spot adalah
sekumpulan noktah putih pada epitel bukal yang merah, yang merupakan tanda
klinis yang pathogonomik untuk morbili.• 'uam makulopapuler semula ber4arna kemerhan. 'uam ini muncul pertama pada
daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga dan menyebar kea rah peri%er
sampai kaki. 'uam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dad
menjadi con%luent. 'uam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrate
dan tidak mengalami des@uamasi. elapak tangan dan kaki tidak mengalami
des@uamasi. (&)
2.+ Pemer!ksaan ,!s!k
$asa inkubasi 10-*0 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3
stadium, yaitu > ()(&)(+)
1. tadium kataral (prodormal).
4
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
5/21
tadium ini berlangsung selama *- sumber lain menyebutkan - hari
disertai gambaran klinis seperti demam, malaise, batuk, %otopobia,
konjungti/itis, dan corya. $enjelang akhir dari stadium kataral dan * jam
sebelum timbul enantem, terdapat bercak koplik ber4arna putih kelabu
sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. !okasinya di mukosa bukal
yang berhadapan dengan molar ba4ah. ?ambaran darah tepi leukopeni dan
lim%ositosis. ()(&)(+)
*. tadium erupsi
Ditandai dengan timbulnya eritema berbentuk makula-papula disertai
menaiknya suhu badan, orya dan batuk bertambah. 'uam ini muncul
pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga kemudian
menyebar dengan cepat pada seluruh muka, leher, lengan atas dan bagian atas
dada pada sekitar * jam pertama. elama * jam berikutnya ruam menyebar
ke seluruh punggung, abdomen, seluruh lengan, dan paha. 'uam umumnya
saling rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent . "ertahan
selama -< hari. uhu naik mendadak ketika ruam muncul dan sering
mencapai 0-0, B.'uam mencapai anggota ba4ah pada hari ke 3, dan
menghilang sesuai urutan terjadinya. ()(&)(+)
3. tadium kon/alesensi
Crupsi berkurang menimbulkan bekas yang ber4arna lebih tua atau
hiperpigmentasi (gejala patognomonik) yang lama kelamaan akan hilang
sendiri. elain itu ditemukan pula kelainan kulit bersisik. #iperpigmentasi ini
merupakan gejala patognomonik untuk morbilli. Pada penyakit-penyakit lain
dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi.
uhu menurun sampai normal kecuali bila ada komplikasi ()(&)(+)
2.- Pemer!ksaan Penunang
1. Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah leukosit normal atau meningkat
apabila ada komplikasi in%eksi bakteri.
*. Pemeriksaan antibodi Ig$ merupakan cara tercepat untuk memastikan adanya
in%eksi campak akut. arena Ig$ mungkin belum dapat dideteksi pada * hari
5
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
6/21
pertama munculnya rash, maka untuk mengambil darah pemeriksaan Ig$
dilakukan pada hari ketiga untuk menghindari adanya false negative. iter Ig$
mulai sulit diukur pada minggu setelah muncul rash.
3. Ig? antibodi dapat dideteksi hari setelah rash muncul, terbanyak Ig? dapat
dideteksi 1 minggu setelah onset sampai 3 minggu setelah onset. Ig? masih dapat
ditemukan sampai beberapa tahun kemudian.
. 7irus measles dapat diisolasi dari urine, naso%aringeal aspirat, darah yang diberi
heparin, dan s4ab tenggorok selama masa prodromal sampai * jam setelah
timbul bercak-bercak. 7irus dapat tetap akti% selama sekurang-kurangnya 3 jam
dalam suhu kama (+)
2./ D!agns!s
Diagnosis morbili biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejal klinis. Pemeiksaan
laboratorium jarang dilakukan. $ekanisme diagnose morbili dapat dilakukan melalui
anamnesa, pemeriksaan %isik, serta dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang seperi
dipaparkan pada table berikut >
Anamnes!s Demam tinggi terus- menerus 3+.o atau lebih disertai batuk, pilek,
nyeri menelan, mata merah, dan silau kena cahaya, seringk kali diikuti
diare. Pada hari ke - demam timbul ruam kulit didahului oleh suhu
yang meningkat lebih tinggi dari semula. aat ruam timbul, batuk
dandiare tambah parah sehingga anak mengalami sesak atau dehidrasi. (&)
Pemer!ksaan
&!s!sk $asa inkubasi 10-*0 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang
dibagi dalam 3 stadium, yaitu > ()(&)(+)
1. tadium kataral (prodormal).
tadium ini berlangsung selama *- atau - hari disertai gambaran
klinis seperti demam, malaise, batuk, %otopobia, konjungti/itis, dan
corya. $enjelang akhir dari stadium kataral dan * jam sebelum timbul
enantem, terdapat bercak koplik ber4arna putih kelabu sebesar ujung
jarum dan dikelilingi oleh eritema. !okasinya di mukosa bukal yang
6
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
7/21
berhadapan dengan molar ba4ah. ?ambaran darah tepi leukopeni dan
lim%ositosis. ()(&)(+)
*. tadium erupsi
Ditandai dengan timbulnya eritema berbentuk makula-papula disertai
menaiknya suhu badan, orya dan batuk bertambah. 'uam ini muncul
pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga
kemudian menyebar dengan cepat pada seluruh muka, leher, lengan atas
dan bagian atas dada pada sekitar * jam pertama. elama * jam
berikutnya ruam menyebar ke seluruh punggung, abdomen, seluruh
lengan, dan paha. 'uam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka
dan dada menjadi confluent . "ertahan selama -< hari. uhu naik
mendadak ketika ruam muncul dan sering mencapai 0-0, B.'uam
mencapai anggota ba4ah pada hari ke 3, dan menghilang sesuai urutan
terjadinya. ()(&)(+)
3. tadium kon/alesensi
Crupsi berkurang menimbulkan bekas yang ber4arna lebih tua atau
hiperpigmentasi (gejala patognomonik) yang lama kelamaan akan hilang
sendiri. elain itu ditemukan pula kelainan kulit bersisik.
#iperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbilli.
Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit
menghilang tanpa hiperpigmentasi. uhu menurun sampai normal
kecuali bila ada komplikasi ()(&)(+)
Pemer!ksaan
penunag
1. Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah leukosit normal atau
meningkat apabila ada komplikasi in%eksi bakteri.
2. Pemeriksaan antibodi Ig$ anti campak.
3. Pemeriksaan untuk komplikasi >
a. Cnse%alopati ense%alitis > pemeriksaan cairan serebrispinalis, kadar
elektrolit darah dan analiasa gas darah.
b. Cnteritis > %eses lengkap
c. "ronkopnemonia > dilakukan pemeriksaan %oto dada dan analisa
7
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
8/21
gas darah. (&)
2.0 D!&&erens!al D!agns!s
Diagnosis banding dan cara mebedakan morbili dengan in%eksi /irus yang
menimbulkan gejala demam dan ruam pada anak dapat dilihat pada table diba4ah ini >
Penyakit Penyebab $usim ransmisi Inkubasi Prodormal ?ambaran dan struktur ruam enamtema
'ubella
(?erman
measles,
minormeasles)
7irus
rubella
"ayi,
de4asa
muda
Droplet
pernapasan
1-*1 $alaise, demam
tidak tinggi,
pembesaran
kelenjar leher, belakang telinga,
dan oksipitalE 0-
hari
Diskrit, nonkon%luen, makula
dan papula ber4arna merah
muda, dimulai dari 4ajah dan
menyebar ke ba4ahE 1-3 hari
"erbagai makula
eritematus pada
palatum molle
'oseola
(e9anthemasubitum)
##7 <
dan &
"ayi (<
bulan-*tahun)
idak
diketahuiEsali/a atau
karier tanpa
gejala
-1 (8) 'e4el, demam
tinggi, 3- hari, pembesaran
kelenjar ser/ikal
dan oksipital
'uam timbul ketika suhu tubuh
menurun.$akula diskrit pada tubuh dan
leherE ruam mendadak timbul
lalu menghilangE 0,-* hariE beberapa pasien tanpa ruam
"erbagai makula
eritematus pada palatum molle
Fi%th
disease(erythema
in%ectiosum
Par/o/iru
s "1
Prepubertal Droplet
pernapasanEtrans%use
darahEplase
-1 6yeri kepala,
malaise, mialgia,sering demam
Critema lokal pada pipi
(slapped cheek)E eritema merahmuda pada tubuh dan
ekstremitasE mungkin gatalE
idak ada
8
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
9/21
nta ruam mungkin tertunda masa prodromal hingga 3-& hariE
berlangsung *- hariE dapat
berulang *-3 minggu kemudian
hickenpo9
(/aricella)
7irus
/aricella-
oster
1-1 tahun Droplet
pernapasan
1*-*1 Demam Papula pruritik, /esikel dengan
berbagai derajatE *- tumbuh,
kemudian menjadi krustaE
tersebar pada tubuh dankemudian 4ajah dan
ekstremitasE &-10 hariE terulang
beberapa tahun kemudianmengikuti distribusi
dermatomal (oster, shingles)
$ukosa mulut,
lidah
Cntero/iruses
o9sackie/irus,
C#G/ir
us, dan
lain-lain
"ayi,young
children
Fekal-oral -< "er/ariasiE re4el,demam, nyeri
tenggorok, mialgia,
nyeri kepala
angan-kaki-mulut> /esikel dilokasi tersebutE Hang lain> tidak
spesi%ik, biasanya halus,
nonkon%luen, ruam makular
atau makulopapular, jarang petekie, urtikaria, atau /esikelE
berlangsung 3-& hari
Ha
$ononucleosis
7irusCpstein-
"arr
5nak-anak,remaja
ontak dekatE
sali/a,
trans%usi
darah
*+- Demam, adenopati,edema palpebra,
nyeri tenggorok,
hepatosplenomegali
, malaise,lim%ositosis
$akulopapular ataumorbili%ormis pada tubuh dan
ekstremitas, mungkin kon%luenE
sering dipicu pemberian
ampisilin atau alopurinolE ruam pada 1-02 berbetuk drug-
inducedE berlangsung *-& hari
"er/ariasi
umber>
!embo '$. Fe/er and rash. Dalam> liegman '$, ?reenbaum !5, !ye P, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy.
Cdisi kedua. Clse/ier aunders. Philadelphia, *00E &-101
9
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
10/21
2.1 Penatalaksanaan
Pengatan ers!&at suprt!&3 terd!r! dar! "
• Pemberian cairan yang cukup
• alori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran
dan adanya komplikasi
• uplemen nutrisi
• 5ntibiotik diberikan apabila terjadi in%eksi sekunder
• 5nti kon/ulsi apabila terjadi kejang
• Pemberian /itamin 5
• Indikasi ra4at inap > hiperpireksia (suhu ; 3,00 ), dehidrasi, kejang, asupan
oral sulit, atau adanya komplikasi. (
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
11/21
Gksigen nasal atau dengan masker
oreksi gangguan keseimbangan asam-basa, gas darah dn elektrolit
• Cnteritis > koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi Pada kasus campak
dengan komplikasi bronkhopneumonia dan gii kurang perlu dipantauterhadap adanya in%eksi " laten. Pantau gejala klinis serta lakukan uji
uberkulin setelah 1-3 bulan penyembuhan.
• Pantau keadaan gii untuk gii kurangburuk. (
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
12/21
3. Encephal!t!s mr!l! akut
Cncephalitis morbili akut ini timbul pada stadium eksantem, angka kematian rendah.
5ngka kejadian ense%alitis setelah in%eksi morbili ialah 1>1000 kasus, sedangkan
ense%alitis setelah /aksinasi dengan /irus morbili hidup adalah 1,1< tiap 1.000.000
dosis. ()
(. ##PE 5#uacute #clert!ng panencephal!t!s6
PC yaitu suatu penyakit degenerasi susunan sara% pusat. Ditandai oleh gejala yang
terjadi secara tiba-tiba seperti kekacauan mental, dis%ungsi motorik, kejang, dan
koma. Perjalan klinis lambat, biasanya meninggal dalam < bulan sampai 3 tahun
setelah timbul gejala spontan. $eskipun demikian, remisi spontan masih dapat terjadi.
"iasanya terjadi pada anak yang menderita morbili sebelum usia * tahun.
Immunsuppres!7e measles encephalpath8
Didapatkan pada anak dengan morbili yang sedang menderita de%isiensi imunologik
karena keganasan atau karena pemakaian obat-obatan imunosupresi ()
2.1' Prgnsa
"ila keadaan umum penderita baik tanpa disetai dengan komplikasih, maka
prognosisnya baik, tapi prognose buruk pada keadaan umum buruk, anak yang sedang
menderita penyakit kronis atau bila ada komplikasi. 5ngka kematian telah menurun pada
tahun-tahun ini sampai tingkat rendah pada semua kelompok umur, terutama akren
akeadaan sosioekonomi membaik.()
12
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
13/21
13
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
14/21
BAB III
RE#P%N#I *A#U#
I. IDEN$I$A# PA#IEN
II. #UB9E*$I,
III. %B9E*$I,
I:. A##E#MEN$
:. PLANIN;
14
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
15/21
,%LL%< UP PA#IEN
Har!3
tanggal
#u8ekt!& %ekt!& Assessment
dan plann!ng
=umat
1<
6o/ember
*01*
Pasien mendapat
imunisasi DP combo
di posyandu. !engan
kiri bekas suntikan
mengalami bengkak
dan kemerahan serta
pasien menjadi re4el.
malam hari pasien
sumer-sumer.
abtu-
$inggu
1&-1+
6o/ember
*01*
Pasien masih sumer-
sumer
enin1
6o/ember
*01*
Pasien demam tinggi
berobat ke dokter
spesialis anak
namun demam tambah
tinggi
elasa *0
6o/ember
*01*
(Demam hari ke-)
$' pukul 0
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
16/21
• rombosit > 3+.000 cmm
'abu *1
6o/ember
*01*
(demam hari ke-
riene lengkap
• !eukost -< !P
• Critrosit *-3 !P
• Cpitel banyak
5 > hipertermi
P >
• in%use D 16
100 9 menit
''> 0 9 menit
aicd > ----
'uam makulopapular eritema region
%ascialis, thora9, abdomen,
punggung, e9tremitas
5 > morbili
P >
• In%use D16
&00cc* jam
• Pareacetamol &0
mg 9 prn.
• 7itamin 5
*00.000 I 39(hari 1,*,1)
16
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
17/21
• ejak pagi
nampak lemah
dan malas
bermain• Demam (-)
• batuk kering
(J)
• "5" cair J
ampas, lender
(-) darah (-).
urang lebih
9 tiap kali
kentrut keluar
%eses sedikit-
sedikit.
• "5 lancar
seperti biasa.
(region thora9, abdomen dan
punggung bersi%at kon%luen, pada
regio ekstremitas atas dan ba4ah
bersi%at discrete)
conjungti/itis (-)
koplik spot (-)
pembesaran ?" leher (-)
dada > simetris, retraksi I (-)
pulmo > 7es JJ, 'h --, L --
cor > 1* tunggal, murmur (-)
abd > meteorismus (-)
"ising usus (J)
5kral hangat (J)
aku kuduk (-)
abtu
*
6o/ember
*01*
• Demam (-)
• "atuk (-)
• 'uam di daerah
dahi mulai
menghilang
ruam di badan
mulai
berkurang.
$akanminum >
berkurang
• "5" "5
lancar seperti
biasa.
u > cukup
esadaran > compos mentis
> 3&,&0
#' > 130 9 menit
'' > 0 9menit
'uam makulopapuler eritema region
%ascialis berubah menjadi macula
hiperpigmentasi.
'uam makulopapular eritema pada
region thora9, abdomen dan
punggung berubah mendi macula
eritema
'uam makulopapular eritema region
e9tremitas masih tetap.
Pulmo > /es JJ, 'h --, L --
or 1* tunggal, murmur (-)
5 > morbili
P >
• In%use D16
•
17
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
18/21
5bdomen > meteorismus (-)
"ising usus (J)
5kral hangat
$inggu
*
6o/ember
*01*
• Demam (-)
• "atuk (-)
• Pilek (-)
• diare 39 cair J
ampas, lendir
(-), darah (-)
• ruam mulai
berkurang
• $akanminum >
berkurang
• "5 lancar
seperti biasa.
u > cukup
esadaran > compos mentis
> 3&,0
#' > 1*0 9 menit
'' > 0 9menit
region %ascialis didapatkan macula
hiperpigmentasi.
'uam makulopapular eritema pada
region thora9, abdomen dan
punggung berubah mendi macula
hiperpigmentasi
'uam makulopapular eritema region
e9tremitas menjadi macula eritema.
Pulmo > /es JJ, 'h --, L --
or 1* tunggal, murmur (-)
5bdomen > meteorismus (-)
"ising usus (J)
5kral hangat
• $orbili
enin
*<
6o/ember
*01*
• Demam (-)
• "atuk (-)
•Pilek (-)
• diare 9 cair J
ampas, lendir
(-), darah (-)
• ruam berubah
di seluruh
badan, tang
dan kaki
u > cukup
esadaran > compos mentis
> 3
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
19/21
menjadi
memudar
berubah 4arna
menjadi
kecoklatan
• makaanminum
> berkurang
• "5 lancar
seperti biasa.
or 1* tunggal, murmur (-)
5bdomen > meteorismus (-)
"ising usus (J)
5kral hangat
elasa
*&
6o/ember
*01*
• Demam (-)
• "atuk (-)
• Pilek (-)
• diare 19 cair J
ampas, lendir
(-), darah (-)
• masih terdapat
ruamkecoklatan di
tubuh, tangan
dan kaki
• makaanminum
> berkurang
• "5 lancar
seperti biasa.
u > cukup
esadaran > compos mentis
> 3 meteorismus (-)
"ising usus (J)
5kral hangat
BAB I:
PEMBAHA#AN
19
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
20/21
20
-
8/17/2019 CAMPAK.doc
21/21
DA,$AR PU#$A*A
1. 'egina. *00+. ampak. F$I.
*. Faradilla, 6o/a . *00. ampak (morbili) Fakultas edokteran ni/ersitas 'iau.
Diakses dari http>yayanakhyar.4ordpress.com*001011campak-morbili pada
tanggal * 6o/ember *01* pukul 1. &.
3. 'e%erat makalah kedokteran. *010. ampak $orbili. 'e%erensi kedokteran
blogspot. Diakses dari http>re%erensikedokteran.blogspot.com*0100&morbili-
campak.html tanggal * 6o/ember *01* pukul 1.
. yamsi, 5n4arusy. *00. 'e%erat morbili (campak). Diakses dari
http>an4arusy.4ordpress.com*000pediatricin%o.4ordpress.com*00+0&0campak-morbili-measles-rubeola
pada tanggal * 6o/ember *01* pukul 1.
21
http://yayanakhyar.wordpress.com/2009/10/11/campak-morbili/http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/morbili-campak.htmlhttp://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/morbili-campak.htmlhttp://anwarusy.wordpress.com/2009/06/16/referat-morbili-campak/http://yayanakhyar.wordpress.com/2009/11/17/morbili-measles-campak/http://referatku.blogspot.com/2009/05/campak.htmlhttp://referatku.blogspot.com/2009/05/campak.htmlhttp://pediatricinfo.wordpress.com/2008/07/09/campak-morbili-measles-rubeola/http://pediatricinfo.wordpress.com/2008/07/09/campak-morbili-measles-rubeola/http://yayanakhyar.wordpress.com/2009/10/11/campak-morbili/http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/morbili-campak.htmlhttp://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/morbili-campak.htmlhttp://anwarusy.wordpress.com/2009/06/16/referat-morbili-campak/http://yayanakhyar.wordpress.com/2009/11/17/morbili-measles-campak/http://referatku.blogspot.com/2009/05/campak.htmlhttp://referatku.blogspot.com/2009/05/campak.htmlhttp://pediatricinfo.wordpress.com/2008/07/09/campak-morbili-measles-rubeola/http://pediatricinfo.wordpress.com/2008/07/09/campak-morbili-measles-rubeola/