capaian program litbang sampai dengan 2014 · tanaman hutan no jenis pengumpulan buah dan indikator...

47
2010 2011 2012 2013 2014 TARGET RPI 2010 2014 AMANAT RPI CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

2010

2011

2012

2013 2014

TARGET RPI

2010 – 2014

AMANAT

RPI

CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

Page 2: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

AMANAT RPI

RPI PENGELOLAAN HUTAN

TANAMAN PENGHASIL KAYU PULP

RPI PENGELOLAAN HUTAN

TANAMAN PENGHASIL KAYU

PERTUKANGAN

RPI PENGELOLAAN

HUTAN TANAMAN

PENGHASIL KAYU

RPI PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

RPI PENGELOLAAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU FEM

RPI PENGELOLAAN HUTAN

TANAMAN PENGHASIL KAYU ENERGI

RPI BIOTEKNOLOGI

HUTAN DAN PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

RPI PENGELOLAAN

HHBK FEMO

2010 - 2011

2012 - 2014

Page 3: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

• Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan Output 1

• Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan Output 2

• Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif Output 3

• Standardisasi Mutu Benih dan

Bibit Output 4

RPI PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN

PENGHASIL KAYU

Page 4: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

9. JABON MERAH

10. SUNGKAI

11. SUREN

12. CEMPAKA

13. TERENTANG

14. GERUNGGANG

15. BENUANG BINI

16. MANGIUM F1, F2, F3

KEGIATAN (RPTP)

METODA VIGORASI BENIH

PENETUAN KARAKTERISTIK

DAN DENSITAS BENIH

UJI CEPAT

TEKNIK PENGENDALIAN

HAMA DAN PENYAKIT BENIH

DAN BIBIT

CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2014

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

Page 5: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

• Ekstraksi dan Sortasi: mengeluarkan benih dari buah serta memilih dan memilah

benih yang baik

• Metode pengeringan benih : untuk menentukan kadar air benih optimal sebelum

benih disimpan, hal ini berkaitan dengan penentuan watak atau karakter benih

• Metode penyimpanan : penurunan kadar air aman untuk penyimpanan, wadah

simpan, ruang simpan dan periode penyimpanan

• Pengujian benih : kemurnian, berat 1000 butir benih dan pengujian viabilitas benih

secara langsung (Lab dan rumah kaca) maupun tidak langsung (Uji Cepat)

• Peningkatan mutu fisik dan fisiologik benih : diantaranya adalah teknik priming dan

penggunaan iradiasi benih

• Penentuan densitas benih : berkaitan dengan teknik perkecambahan benih

• Pengelolaan hama dan penyakit pada benih : identifikasi hama dan penyakit yang

menyerang benih, serta metode pengendaliannya

Page 6: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

1. Kayu bawang (Azadirachta

exelsa (Jack.)

M Jacobs.)

- Buah

berwarna

kecoklatan - Dapat

dilakukan

pengunduhan

ataupun

dikumpulkan

dilantai hutan

Ekstraksi basah : Benih

dikeluarkan dari

buah dengan cara

buah direndam

hingga kulit dan

daging buah

lunak,lalu

diremas dengan

pasir dan

dibersihkan

dalam air

mengalir

Benih

dipisahkan

dari kotoran,

benih kosong/

hampa dan

benih yang

terserang

hama penyakit

- Karakter

benih:

rekalsitran - Dikering-

anginkan

pada suhu

kamar

selama 2

hari

- Karakter

benih:

rekalsitr

- Dikering-

anginkan

pada suhu

kamar

selama 2

hari

tanpa

perlakuan

pendahulua

n - Benih bisa

langsung

ditabur

Page 7: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

2 Bambang

lanang

(Michelia

champaca)

- Buah Coklat

tua

kemerahan

- Merkah,

benih

berwarna

coklat

kehitaman

Ekstraksi basah :

Benih

dikeluarkan dari

buah dengan cara

buah direndam

hingga kulit dan

daging buah

lunak, setelah itu

buah yang sudah

lunak diremas

dengan pasir, lalu

dibersihkan

dalam air

mengalir

Benih

dipisahkan

dari kotoran,

benih kosong/

hampa dan

benih yang

terserang

hama penyakit

- Karakter

benih:

rekalsitran

- Dikering-

anginkan

pada suhu

kamar

selama 2

hari

- Wadah

kedap

- Di ruang

AC

maksimal

selama 3

bulan

(benih

telah di

priming)

- Tanpa

perlakuan

pendahulu

an

- Hidrasi-

dehidrasi

Page 8: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

3 Tembesu

(Fagraea

fragrans

Roxb.)

Pemanjatan

Buah berwarna

merah sampai

merah terang

Ekstraksi basah-

kering : buah

direndam selama

2 jam kemudian

remas-remas,

dipisahkan biji

dengan bagian

buah lainnya dan

disaring dengan

ayakan kemudian

di kering

anginkan

Biji-biji yang

mengapung saat

ekstraksi

merupakan benih

yang tidak

viabel/dibuang

- Lolos dan

tertahan

ukuran

saringan

840 µm

(20 mesh)

dan

tertahan

pada 710

µm (24

mesh)

- Benih/biji

dipisahkan

dari

bagian-

bagian

buah

lainnya

- Karakter

benh:

ortodok

- Dikering-

anginkan

selama ± 5

hari di suhu

kamar

hingga

mencapai

KA 9 % -

12 %

- Wadah

kedap di

ruang

refrigerator

- Penyimpana

n selama 2

tahun daya

kecambah

benih

sebesar 56 –

67, 53 %)

dan

disimpan

selama 3

tahun dg

daya

kecambah

42 %,

- Benih

direndam

H2O2 5%

selama 24

jam

- Benih

direndam

air panas

(90°C) dan

dibiarkan

dingin

selama 24

jam

Page 9: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

4 Jelutung rawa

(Dyera

polyphylla

(Miq).V.Steeni

s

- Pemanjatan

- Buah

(polong)

berwarna

coklat dan

belum

merekah

Ekstraksi kering

penjemuran

selama 5 hari – 7

hari hingga

polong membuka

Benih

dipisahkan

dari kotoran,

benih kosong/

hampa dan

benih yang

terserang

hama penyakit

- Karakter

benih:

rekalsitran

- Benih

dikering-

anginkan

selama 1

malam

hingga

mencapai

KA 10 %

Wadah kedap

di ruang AC

Tanpa

perlakuan

pendahuluan

Hidrasi-

dehidrasi

Page 10: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan

, seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

5 Nyawai

(Ficus

variegata

Blume.)

- Pemanjatan

dan

pengumpula

n buah di

lantai hutan

- Buah

berwarna

merah

kehitam-

hitaman

Ekstraksi basah,

buah diperam

selama 3 hari - 4

hari lalu

diblender,

kemudian

disaring

Tertahan

pada

saringan

600 µm (28

mesh)

- Karakter

benih

intermediate

- Benih

dikering-

anginkan

selama 24 jam

hingga

mencapai KA

9 % - 12 %

- Wadah

kedap

- Di ruang AC

atau

refrigerator

- wadah

simpan

aluminium

foil.

- dapat

dipertahanka

n

viabilitasnya

selama 6

bulan.

- Tanpa

perlakuan

pendahuluan

- Bak

kecambah

ditutup plastik

transparan

hingga

tumbuh

sepasang

daun.

Page 11: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

6 Sengon

(Falcataria

moluccana

(Miq.)

Barneby &

Grimes.)

- Pemanjatan

- Buah

(polong)

berwarna

coklat

Ekstraksi kering :

polong dijemur

selama 1 hari - 2

hari

- Benih

dipisahkan

dari kotoran

dengan

ditampi

- SGT

- Karakter

benih:

ortodok

- Benih

dijemur

selama 1

hari hingga

mencapai

KA 5% -8%

- Wadah

kedap

- Di ruang

kamar, ber

AC atau

DCS

Benih

direndam

air panas

(90oC)

sampai

dingin

selama 24

jam

- Hidrasi-

dehidrasi

Page 12: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

7 Krassikarpa

(Acacia

crassicarpa

A.Cunn. ex

Benth.

- Pemanjatan

- Buah

(polong)

berwarna

coklat

Ekstraksi kering :

menjemur

polong selama 3

hari - 4 hari

sampai merekah

- Benih

dipisahkan

dari kotoran

dengan

ditampi

kemudian

funikel

dihilangkan

- Seed

Gravity

Table

(SGT)

- Karakter

benih:

ortodok

- Benih

dijemur

selama 1

hari - 2 hari

hingga

mencapai

KA 5 % - 8

%

- Wadah

kedap

- Diruang

AC atau

Dry Cold

Storage

(DCS)

- Rendam

air panas

(90oC)

sampai

dingin

selama

24 jam

- Hidrasi-

dehidrasi

Page 13: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

1

Teknik Penanganan Benih

Tanaman Hutan

No Jenis

Pengumpulan

buah dan

indikator

kemasakan

Penanganan benih

Ekstraksi benih Pembersihan,

seleksi dan

sortasi benih

Pengeringan

benih

Pengemasan

dan

penyimpanan

benih

Perlakuan

pendahuluan,

perkecambahan

dan priming

8 Jabon putih

(Anthocephalus

cadamba Miq.)

- Pengumpul

an buah di

lantai

hutan

- Buah

berwarna

coklat

muda

Ekstraksi basah

bertahap :

- Diperam dalam

air sampai

daging buah

lunak;

- Diremas sampai

hancur dan

diendapkan

selama ± 2 jam;

- Benih disaring

dengan kain

blacu dan

diperas, lalu

dikering-

anginkan selama

3 hari - 4 hari

Lolos pada

ukuran

saringan 420

µm (35

mesh) dan

tertahan pada

250 µm (60

mesh)

- Karakter

benih:

intermediate/

semi

rekalsitran

- Benih

dikering-

anginkan

selama 3 - 4

hari hingga

mencapai KA

7 % -10 %

Wadah kedap

di ruang

refrigerator

- Tanpa

perlakuan

pendahuluan

- Bak

kecambah

ditutup

plastik

transparan

hingga

tumbuh

sepasang

daun

Page 14: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

9. JABON MERAH

10. SUNGKAI

11. SUREN

12. CEMPAKA

13. TERENTANG

14. GERUNGGANG

15. BENUANG BINI

16. MANGIUM F1, F2, F3

KEGIATAN (RPTP)

KAJIAN EKOLOGI DAN

BIOLOGI BENIH DAN

BIBIT

FENOLOGI

TEKNIK PENINGKATAN

PRODUKSI BENIH

CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2014

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan

Output

2

Page 15: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan

Output

2

b c

Periode Pembungaan dan Pembuahan Termasuk Fenologi

Peningkatan Produksi Benih : Melalui Cara Mekanis Maupun Kimiawi, Yaitu

Pembuatan Rumpang Untuk Pembukaan Tajuk, Pengaturan Jarak Tanam,

Pemupukan, Perlakuan Paclobutrazol

Penentuan Masak Fisiologis : Berdasarkan Warna, Ukuran Buah

Pengunduhan dan Pengumpulan Buah : Pemanjatan atau Pengumpulan dari Lantai

Hutan

Potensi Produksi Buah/Benih : Menduga Potensi Produksi Buah/Benih Per Pohon

Atau Per Ha.

Ketahanan Benih dan Bibit Terhadap Kondisi Cekaman : Mengetahui Kondisi

Morfofisiologis Benih dan Bibit Akibat Kondisi Cekaman

Page 16: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan

Output

2

b c

No Jenis Masa berbunga dan berbuah Puncak buah

masak

Jumlah benih per

kg (butir)

Standarisasi mutu

benih

1 Kayu bawang

(Azadirachta

exelsa (Jack.) M

Jacobs.)

Januari-Maret *)

2013 : Januari - Maret (Kedurang

Kab. Bengkulu Selatan)

Mei – Juli (Padang Ulak Tanding

Kab. Rejang Lebong)

November – Januari (Kemampo

Kab. Banyuasin)

Februari – April (Sengkuang Kab.

Bengkulu Utara)

Februari (2012-

2014 buah

masak tidak

teratur)

550 – 900 Benih rekalsitrant

tidak ada standar

mutu benih

2 Bambang lanang

((Michelia

champaca L.)

Januari – Maret Pebruari 10.753 - 16.667 Benih rekalsitrant

tidak ada standar

mutu benih

3 Tembesu

(Fagraea fragrans

Roxb.)

April – Mei

- Pada Periode 2012-2014 Pola

Musim buah mulai bergeser

Mei-Juli

Pembungaan/ pembuahan tidak

serempak antar lokasi maupun antar

tegakan dalam satu lokasi

April

Juli-Agustus

(sejak 2012)

- Hasil/produksi

buah mulai

menurun (mulai

tahun 2012)

3.107.520 -

3.846.154

Mutu Fisik : Berat

1000 butir :-

Kemurnian :-

KA : < 10 %

Mutu Fisiologis :

Mutu P: ≥ 2000

kc/g

Mutu D: ≥1400

kc/g – 2000 kc/g

Page 17: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan

Output

2

b c

No Jenis Masa berbunga dan

berbuah

Puncak buah masak Jumlah benih

per kg (butir)

Standarisasi mutu benih

4 Jelutung rawa

(Dyera polyphylla

(Miq).V.Steenis

September – Desember

dan Maret – April

September

13.333 -20.000

Mutu Fisik :

Berat 1000 butir : 50 – 75

gr

Kemurnian : ≥ 98 %

KA : 10 – 35 %

Mutu Fisiologik :

Mutu P : DB ≥ 75 %

Mutu D: DB ≥55 - 74

Mutu T : DB < 55

5 Nyawai

(Ficus variegata

Blume.)

Mei – Juni Mei 2.954.210 -

4.462.294

Mutu P:

Mutu D:

Mutu T:

6 Sengon

(Falcataria

moluccana (Miq.)

Barneby &

Grimes.)

Juli – Agustus Juli 41.667 - 55.556 Mutu Fisik :

Berat 1000 butir : 18 – 24

gr

Kemurnian : ≥ 96 %

KA : ≤ 10 %

Mutu Fisiologik :

Mutu P: DB ≥ 90

Mutu D: DB ≥75 - 89

Mutu T: DB <75

Page 18: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Teknik Produksi Benih

Tanaman Hutan

Output

2

b c

No Jenis Masa berbunga dan

berbuah

Puncak

buah masak

Jumlah benih per kg

(butir)

Standarisasi mutu benih

7 Krasikarpa (Acacia

crassicarpa

A.Cunn. ex Benth.

Juli – Agustus Agustus 40.000 - 58.824 Mutu Fisik :

Berat 1000 butir : 19 – 26 gr

Kemurnian: ≥ 96 %

KA : ≤ 9 %

Mutu Fisiologik :

Mutu P: DB ≥ 85

Mutu D: DB ≥70 - 84

Mutu T: DB< 70

8 Jabon putih

(Anthocephalus

cadamba Miq.)

Maret – April dan Juni –

Juli

April 26.666.667 -28.888.889 Mutu Fisik :

Berat 1000 Butir : 0,038-

0,056

Kemurnian: -

KA : 8-9 %

Mutu Fisiologik :

Mutu P: DB ≥ 700kc/g

Mutu D: DB ≥ 600 kc/g – 699

kc/g

Mutu T: DB< 600 kc/g

Keterangan : DB : daya berkecambah, mutu P: pertama, mutu D: kedua, mutu T:....Kc:.......,KA : Kadar air

Page 19: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

9. JABON MERAH

10. SUNGKAI

11. SUREN

12. CEMPAKA

13. TERENTANG

14. GERUNGGANG

15. BENUANG BINI

16. MANGIUM F1, F2, F3

KEGIATAN (RPTP)

TEKNIK PEMBIBITAN

TANAMAN HUTAN SECARA

GENERATIF

TEKNIK PERBANYAKAN

TANAMAN HUTAN SECARA

VEGETATIF

CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2014

1. KAYU

BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA 8. JABON PUTIH

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

Page 20: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

Perbanyakan generative : teknik perkecambahan dari biji serta teknik

persemaian dan pembibitan, yang meliputi kondisi naungan, komposisi

media serta pemupukan dan mikoriza

Perbanyakan vegetative : mendapatkan metode tepat untuk

memperbanyak bibit melalui perbanyakan dari bagian tanaman selain

biji, yaitu dapat berupa stek, cangkok, okulasi maupun grafting. Selain

itu diperoleh kondisi optimal untuk pembiakan vegetative (suhu,

kelembaban, umur stek, ukuran tunas, hormone, naungan serta media)

Page 21: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

1 Kayu bawang

(Azadirachta

exelsa (Jack.) M

Jacobs.)

Benih asal biji :

1. Benih dapat ditabur di bedeng atau

langsung ditanam ke kantong plastik. Daya

berkecambah benih segar mendekati 90 %.

Benih asal Anakan Alam:

1. Untuk mempertahankan vigor anakan alam

selama transportasi dapat menggunakan

tisu basahr, serbuk gergaji atau cocopeat

lembab, dapat mempertahankan kesegaran

selama 8 hari dengan persentase hidup

masih di atas 90 %.

2. Pada awal pertumbuhannya membutuhkan

penyungkupan selama 1 bulan.

1. Bahan stek asal semai, ditanam di media

campuran serbuk sabut kelapa + sekam padi

(2:1, v/v) dengan menggunakan IBA 50 ppm

dan ruang tumbuh menggunakan

KOFFCO,menghasilkan persen stek berakar

95% dengan jumlah akar 2 buah dan jumlah

daun 2 helai (ada peningkatan 40%

dibanding kontrol).pada umur..

2. Bahan stek diambil dari anakan alam,

ditanam pada media campuran antara arang

sekam dan cocopeat ( 1 : 2) atau media

cocopeat dengan penyungkupan agar

kelembaban tetap di atas 90% dan suhu tidak

melebihi 30°C,

Page 22: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

2 Bambang lanang

((Magnolia

champaca L.)

1. Benih ditaburkan pada media campuran

tanah dan pasir halus (1:1 v/v) yang

telah disterilkan. Penyiraman dilakukan

setiap pagi dan sore hari dengan

menggunakan sprayer.

2. Perbanyakan melalui benih dengan

menyemai benih dalam media tabur

pasir. Semai disapih umur 1-1,5 bulan

ke dalam media cocopeat dan di pupuk

menggunakan pupuk daun konsentrasi 2

g/l. Intensitas cahaya dalam bedeng

sapih 65% (7.000-20.000 lux).

Peningkatan tinggi bibit umur 4 bulan

84,3%, diameter 45,9% disbanding

kontrol

Bahan stek asal semai, ditanam di media

campuran serbuk sabut kelapa+sekam padi+

arang sekam padi (6:3:1,v/v) dengan zat

pengatur tumbuh IBA 50 ppm + NAA 50 ppm.

Ruang tumbuh menggunakan KOFFCO,

menghasilkan persen stek berakar 100 %,

panjang akar 0,65 cm, jumlah akar 9 buah,

panjang tunas 0,035 cm, berak kering tunas

0,0684 gram, berat kering akar 0,048 gram, dan

jumlah daun 6 helai pada umur ..... (ada

peningkatan sebesar 25 % dibanding kontrol)

Page 23: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

3 Tembesu

(Fagraea

fragrans

Roxb.)

1. Benih sebelum ditabur, dicampur dengan pasir

halus 1:5, kemudian ditaburkan pada media

campuran media pasir dan tanah halus dalam

kondisi lembab, kemudian ditaburi pasir halus

dan ditutup dengan plastic transparan untuk

menjaga kelembaban. Persentase kecambah

tembesu mampu mencapai 100 %

2. Penyapihan terbaik umur 7-8 minggu setelah

berkecambah menggunakan media topsoil

campur pasir dengan komposisi 2:1 atau

campuran top soil dengan cocopeat (3:1)

3. Intensitas naungan bibit setelah disapih 65 %

4. Aplikasi pupuk pada bibit : NPK dosis 0,25

g/bibit atau Urea dosis 0,4 g/bibit

a. Pada saat pengambilan stek, stek langsung

direndam di dalam air sampai siap tanam.

b. Media stek yang digunakan adalah pasir

yang diberi lapisan batu koral dan ijuk pada

bagian bawah. Pada bagian dasar sungkup

diberi lapisan batu koral setebal + 6 cm,

lapisan tengah diberi ijuk dengan ketebalan

3 – 5 mm dan lapisan bagian atas pasir

sungai setebal 12 – 15 cm.

c. Tingkat persentase hidup stek tembesu dari

semai mencapai 92,5% sedangkan dari

trubusan alam 85,8 %

Page 24: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

4 Jelutung rawa

(Dyera

polyphylla

(Miq).V.Steenis

Benih ditabur di bedeng tabur, daya

berkecambah benih segar mencapai sekitar

75%

diinokulasi dengan Glomus clarum dan

Gigaspora Pertumbuhan tinggi dan diameter

masing-masing meningkat 26-49% dan 17-

24% .

Media tumbuh menggunakan pasir sungai

murni atau cocopeat + sekam padi (2:1).

. Media sapih menggunakan gambut + sekam

padi (7:3) atau topsoil + sekam padi (1:1) dan

dapat menggunakan pot-trays atau polybag.

.

5 Nyawai

(Ficus variegata

Blume.)

Benih dicampur pasir halus, ditaburkan pada

bak kecambah dengan media paisr tanah yang

sdh steril arang sekam. . kemudian tutup

palstik transparan. Daya berkecambah benih

baru/segar sekitar 85%.

Setelah mencapai tinggi sekitar 0,5-1 cm bibit

disapih pada Pot-trays (volume 200 cc) atau

polybag ukuran 5x15 cm atau 8x15 cm .

Media pertumbuhan bibit menggunakan

media campuran topsoil + sekam padi (1 : 1)

atau campuran top soil+gambut+ sekam padi

dengan perbandingan 4:3:3..

Keberhasilan stek pucuk nyawai dengan

menggunakan sistim KOFFCO dapat mencapai

65-70 %.

Media pertumbuhan bibit menggunakan media

campuran antara topsoil + sekam padi (1 : 1),

Pot-trays (volume 200 cc) atau polybag ukuran

5x15 cm.

Pemupukan bibit di persemaian : menggunakan

NPK (16:16:16) diberikan dalam bentuk

larutan dengan konsentrasi 5 gram/liter air

Page 25: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

6 Sengon

(Falcataria

moluccana (Miq.)

Barneby &

Grimes.)

Benih sebelum ditabur, direndam air dingin selama 24 jam, kemudian taburkan pada

media campuran tanah dan pasir halus (1:1 v/v) yang telah disterilkan. Penyiraman

dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan sprayer.

7 Krasikarpa

(Acacia

crassicarpa

A.Cunn. ex

Benth.

Benih sebelum ditabur, direndam air panas hingga dingin selama 24 jam, kemudian

taburkan pada media campuran tanah dan pasir halus (1:1 v/v) yang telah

disterilkan. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan

sprayer.

Media pertumbuhan bibit menggunakan media campuran topsoil + sekam padi ( 1 :

1).

Pot-trays (volume 200 cc) atau polybag sebagai wadah pertumbuhan bibit

menggunakan ukuran 5x15 cm (ukuran lipat).

Pemupukan bibit di persemaian (dosis) :

- Umur1-2 minggu 5 gram/m2

- Umur 3 – 10 minggu 10 gram/m2

- Umur 11 – 16 minggu 15 gram/m2

Pemupukan menggunakan jenis NPK (16:16:16) diberikan dalam bentuk larutan

dengan konsentrasi 5 gram/liter air. Setelah pemupukan. bibit dibilas air bersih agar

larutan pupuk tidak menempel di daun.

Page 26: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Perbanyakan Secara

Generatif dan Vegetatif

Output

3

No. Jenis Generatif Vegetatif

8 Jabon putih

(Anthocephalus

cadamba Miq.)

Benih sebelum ditabur, dicampur dengan pasir

halus, kemudian ditaburkan pada media

campuran media tanah dan pasir halus yang sdh

disterilkan. Siram, kemudian tutup dengan

plastic transparan

Bahan stek dari semai yang ditanam di media

pasir dengan IBA 1500 ppm.Ruang tumbuh

menggunakan KOFFCO, menghasilkan persen

berakar 100% (ada peningkatan sebesar 11 %

dibanding kontrol)

Page 27: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

9. JABON MERAH

10. SUNGKAI

11. SUREN

12. CEMPAKA

13. TERENTANG

14. GERUNGGANG

15. BENUANG BINI

16. MANGIUM F1, F2, F3

KEGIATAN (RPTP)

STANDARDISASI METODE

PENGUJIAN MUTU BENIH

TANAMAN HUTAN

STANDARDISASI MUTU

BIBIT SIAP TANAM

CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2012

1. KAYU BAWANG

2. SENGON

3. NYAWAI

4. BAMBANG

LANANG

5. JELUTUNG

6. TEMBESU

7. KRASIKARPA

8. JABON PUTIH

Standardisasi Mutu Benih dan

Bibit

Output

4

Page 28: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

RPTP : STANDARDISASI METODE PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN HUTAN

Standardisasi Mutu Benih dan

Bibit

Output

4

Penentuan Kadar Air benih nyawai dapat dilakukan dengan metode oven

suhu 130 -133C selama 4 Jam. Sedangkan Tembesu metode oven

suhu 130 – 133 C selama 5 Jam.

Pengujian perkecambahan benih nyawai dengan metode uji di atas kertas (

UDK) kertas CD (kertas koran) . Perkecambahan di rumah kaca dapat

dilakukan dengan media pasir +tanah (1:1 v/v) atau arang sekam + pasir

1:1 v/v).

Jenis Tembesu metode pengujian dengan UDK, benih direndam KNO3

5000 ppm 12 Jam

UDK media kertas CD

Metode pengujian tersebut merupakan

metode yang direkomendasikan

Page 29: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

RPTP : STANDARDISASI MUTU BIBIT SIAP TANAM

Standardisasi Mutu Benih dan

Bibit

Output

4

No. Jenis Tinggi

Minimal

(cm)

Diameter

(mm)

Jumlah

Daun

Minimal

Kondisi

Media

Umur

Bibit

(Bulan)

Kondisi

Batang

Berkayu

1. Nyawai 70 5 4 - 5 Utuh 5-6 50 %

2. Kayu

Bawang

32 5 - 6 6 Utuh 6 50 %

3. Jabon Putih > 40 > 5 > 6 Utuh 4 - 5 --

4. Sengon > 30 > 4 LCR >

30 %

Utuh 4 - 6 --

5. Krasikarpa > 35 > 4 > 6 Utuh 3 - 6 --

6. Jelutung 35 – 40 6 – 8 9 – 11 Utuh 6 – 9 50 %

7. Tembesu

30-45 Masih dalm

pengamatn

Utuh 3-4

8. Bambang

lanang

> 65 7-8 9-10 Utuh 6-7 50%

Page 30: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

3

IPTEK Perbenihan Hasil

Pemuliaan Tanaman Hutan

RPI : BIOTEKNOLOGI HUTAN DAN PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

Page 31: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. A. mangium

2. A. crassicarpa

3. E. pellita

KEGIATAN (RPTP)

PENANGANAN BENIH HASIL

PEMULIAAN TANAMAN

HUTAN

STANDARISASI MUTU BENIH

HASIL PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2012

1. A. mangium

2. A. crassicarpa

3. E. pellita

(100 %)

Output

3

IPTEK Perbenihan Hasil

Pemuliaan Tanaman Hutan

Page 32: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

RPTP : PENANGANAN BENIH HASIL PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

Output

3

IPTEK Perbenihan Hasil

Pemuliaan Tanaman Hutan

Pengunduhan dengan alat

panjat mekanis mengurangi

kerusakan pohon

Page 33: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

3

IPTEK Perbenihan Hasil

Pemuliaan Tanaman Hutan

KBS E.pellita Buah E.pellita Benih E.pellita

Jenis

Kelompok sumber benih

Kadar air (%)

Kemurnian (%)

Berat 1000 butir (gr)

Daya berkecambah

(%)

Acacia

mangium

Hasil pemuliaan ≤ 4 ≥ 99 10 – 11 ≥ 80

Belum

dimuliakan ≤ 4 ≥ 98 6 – 11 ≥ 64

SNI 7627:2011 < 9 > 90 -

> 90

(mutu Pertama)

Acacia

crassicarpa

Hasil pemuliaan ≤ 4 ≥ 99 21 – 22 ≥ 78

Belum

dimuliakan ≤ 4 ≥ 97 18 – 22 ≥ 60

SNI 7627:2011 6 – 7 94 – 98 27 70 – 85

Eucalyptus

pellita

Hasil pemuliaan ≤ 8 57 – 64 ≥ 0.03 ≥ 1230 kc/g

Belum

dimuliakan ≤ 9 40 - 52 0.015 – 0.035 ≥ 482 kc/g

SNI 7627:2011 8 – 9 - 0,32 1500 kc/g

Page 34: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Output

3.1

Paket Informasi Teknologi

Perbenihan Jenis Tanaman

Hutan Penghasil FEMO

RPI : PENGEOLAAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

FEMO (Food, Energy and Others)

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Page 35: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. Ganitri 2. Malapari 3. Kilemo 4. Kemenyan 5. Weru 6. Pilang 7. Akor 8. Kaliandra

KEGIATAN (RPTP) CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2014

1. Ganitri

2. Malapari

3. Kilemo

4. Kemenyan

5. Weru

6. Pilang

7. Akor

8. Kaliandra

Output

3.1

Paket Informasi Teknologi

Perbenihan Jenis Tanaman

Hutan Penghasil FEMO

FENOLOGI DAN POTENSI

PRODUKSI

FENOLOGI

PENGUJIAN MUTU FISIK,

FISIOLOGIS DAN

PENYIMPANAN BENIH

TEKNIK PEMBIBITAN

GENERATIF

TEKNIK PEMBIBITAN

VEGETATIF

Page 36: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

TARGET RPI

1. Ganitri 2. Malapari 3. Kilemo 4. Kemenyan

KEGIATAN (RPTP) CAPAIN OUTPUT RPI

S.D TAHUN 2014

1. Ganitri

2. Kilemo

3. Kemenyan

4. Malapari

TEKNIK KUANTIFIKASI BUAH

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Page 37: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Kuantifikasi

Produksi

Penanganan

Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Kilemo Periode berbunga

khususnya di

Cikole-Jawa Barat

tampak terus terjadi.

Di Aek nauli bulan

Februari-Maret dan

buah masak pada

bulan Juli-Agustus

2010 yang ditandai

dengan warna kulit

buah hitam.

-Pendugaan

produksi buah

kilemo untuk

lokasi Balige

adalah log P = -

2.177 + 2.330

log Dbh,

sedangkan untuk

lokasi Aek Nauli

adalah Log P = -

2.101 + 1.770

log Dbh.

Hasil pengujian

di laboratorium

menunjukkan

kandungan

kadar air benih

segar sebesar

9%, dengan

kemurnian 99%,

berat seribu butir

37,8 g, jumlah

benih per kg

26.430 butir,

jumlah benih per

liter 7.300 butir

dan daya

berkecambah

71%.

Media : tanah +

arang sekam

padi 3 : 1,

Naungan : 25 %

-Stek yang tidak

menggunakan

maupun

menggunakan

ZPT IBA 750

ppm dan

ditumbuhkan

pada media

pasir

Page 38: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Kuantifikasi

Produksi

Penanganan

Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Ganitri Masa berbunga dan berbuah

ganitri di Kebumen-Jawa

Tengah pada tahun 2010 –

2011 berlangsung selama 5-

6 bulan. Pembungaan

terlihat pada bulan April

dan buah masak bulan

September 2010. Pada

Oktober/Nopember 2010

terjadi pembungaan kembali

(late flowering) namun

dengan jumlah sedikit dan

buah masak bulan April/Mei

2011.

Pohon model untuk

penyusunan

produksi buah pada

tegakan ganitri

umur 15 tahun

berukuran rata-rata

diameter 24,1 ± 5,3

cm dengan rata-

rata tinggi total

mencapai 11,9 ±

1,8 m. Model

penduga produksi

buah ganitri umur

15 tahun adalah Y

= 10,583 e 0,165 T .

Generatif

Asal cabutan

Media : tanah

+kompos organik +

arang sekam padi

3:1:1, Naungan : 0

% (tanpa naungan)

-

vegetatif

Asal bahan stek :

anakan alam

bagian bawah

ZPT IBA 500

ppm, Biomassa

akar 0,14 g

Page 39: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Kuantifikasi

Produksi

Penangan

an Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Malapari Pada umumnya tunas generatif

malapari terjadi pada bulan

Maret-April dan berkembang

menjadi bunga mekar pada bulan

Mei yang berlangsung selama 5-7

hari. Ketika bunga mengalami

penyerbukan, ovarium akan

terlihat membesar dan selanjutnya

berkembang menjadi buah muda.

Fase ini terjadi pada bulan Juni-

Juli dan menjadi buah matang

pada bulan Oktober-Nopember.

Secara keseluruhan, siklus

pembungaan dan pembuahan

malapari berlangsung selama 7-8

bulan.

Diameter batang

pohon berkorelasi

negatif dengan

produksi benih

malapari yang

terdapat di

Batukaras-Jawa

Barat. Hubungan

antara diameter

batang dan jumlah

benih terbangun

dslam persamaan

alometrik: Y =

1,334-1,06 logX1.

Msih dalam

pengamatan

Media : tanah sub

soil

Inokulasi mikoriza

pada bibit malapari

akan berhasil

apabila bibit

diinokulasi dengan

mikoriza 5 g dan

pupuk NPK 0,5 g

per bibit

Stek malapari

masih dalam proses

pengolahan data

Page 40: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Kuantifikasi

Produksi

Penanganan Benih Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Kemenyan Siklus pembungaan

sampai pembuahan

kemenyan

berlangsung selama

8–9 bulan. Tunas

generatif mucul pada

bulan Juni-Juli, bunga

kuncup di Juli–

Agustus, dan bunga

mekar terjadi Agustus.

Buah muda terjadi di

bulan September–

Oktober dan buah siap

panen pada Februari-

Maret.

Potensi produksi buah

di kawasan KHDTK

Aek Na Uli antar

kelas diameter batang

bervariasi. Model

penduga produksi

buah adalah log P = –

3,683 + 3,42 log Dbh

dengan koefisien

determinasi (R2-adj)

43,91% dan

simpangan baku 0,41.

Benih kemenyan

mempunyai kadar air

sebesar 44%, teknik

ekstraksi buah

kemenyan dilakukan

dengan cara membuang

kulit dan daging

buahnya dengan

menggunakan pisau

sampai daging buah

terlepas semua, setelah

itu biji dikeluarkan.

Perlakuan pendahuluan

dengan cara rendam

jemur selama ± 3 hari

hingga kulit biji terlihat

retak.

Media : tanah +

arang sekam padi

3 : 1, naungan :

25 %

Bahan stek dari

bibit umur 2 dan 4

bulan masing-

masing tanpa ZPT

IBA

Page 41: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan Benih Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Pilang Siklus reproduksi

tanaman pilang di

TNBB pada th 2010

berlangsung selama 5

– 6 bulan. Tunas

generatif terlihat pada

bulan Mei dan pada

bulan yang sama

terjadi perkembangan

menjadi kuncup

bunga, bunga mekar

dan bunga layu. Buah

masak fisiologis

terjadi pada bulan

Agustus-September

Produksi benih

pilang di Soe-

Kupang rata-rata

sebesar 1716,36

gr/pohon. Produksi

benih pilang pada

kedua populasi

dapat diprediksi

berdasarkan

variabel diameter

batang dengan

menggunakan satu

persamaan regresi:

Y = 260 + 25,8 x.

Perlakuan

pendahuluan dan

metode uji adalah

perendaman dengan

H2SO4 selama 20

menit

Seleksi benih dengan

Seed Gravity Table).

Generatif

- Naungan : 0 %

(tanpa naungan)

-Media : tanah +

arang sekam padi

3:1 (v:v)

vegetatif

-Asal bahan stek :

bibit umur 2 tahun

-ZPT IBA 200 ppm

Page 42: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan Benih Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Weru Periode pembungaan-

pembuahan jenis weru

di Jawa Barat

berlangsung selama 7-

8 bulan, yang diawali

dengan pemunculan

tunas generatif pada

bulan Februari, bunga

mekar pada bulan

April dan menjadi

buah muda bulan

Mei-Juni. Buah masak

siap panen terjadi

pada bulan September

–Oktober.

-Produksi buah

baik dari

Sumedang maupun

Majalengka,

dengan

menggunakan satu

model persamaan:

Y = -0.0627 +

0.889 x.

-Perlakuan

pendahuluan dan

metode uji adalah

direndam dengan

H2SO4 selama 10

menit atau direndam

air panas dan

dibiarkan dingin

selama 24 jam,

Seleksi benih weru

dilakukan dengan

menggunakan alat

Seed Gravity Table

Generatif

- Naungan 25%

-Media : tanah +

arang sekam padi

3:1 (v:v)

Asal bahan : bibit

umur 2 tahun, ZPT

200 ppm,

Page 43: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan

Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Kaliandra Kaliandra memiliki

periode pembungaan yang

relatif pendek yaitu 3-4

bulan yang diamati di

daerah Bogor dan Cianjur.

Inisiasi bunga terjadi

sepanjang tahun yang

diindikasikan dari

munculnya bunga

sepanjang tahun. Dengan

demikian, tanaman

kaliandra dikatakan

mengalami pembungaan

terus menerus tanpa ada

dormansi tunas

sehubungan dengan

kondisi iklim.

Produksi buah

kaliandra di Kebun

Raya Cibodas

secara nyata

berkorelasi dengan

jumlah terubusan

(R2 = 0,63;

P<0.01). Persamaan

yang dihasilkan

adalah ln Y=ln

37,325 + 0,1359X.

Seleksi benih dengan

menggunakan

saringan (mesh)

Media : tanah

sub soil -

Mikoriza 2 g +

Rhizobium

Kalindra dapat

diperbanyak

secara vegetaif

dengan stek

pucuk dari

tunas muda.

Hormon

pertumbuhan

IBA 750 ppm

dapat

meningkatkan

jumlah dan

biomass akar

stek.

Page 44: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan Benih Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Akor Akor memunculkan

tunas generatif pada

bulan Februari dan

mekar pada bulan

Maret-April, akhirnya

menjadi buah muda,

dewasa dan masak pada

bulan Mei-Juli/Agustus.

Sehingga diketahui

bahwa siklus

perkembangan

pembungaan hingga

pembuahan akor tejadi

selama 6-7 bulan yang

diamati pada satu

tegakan di Desa

Sawangan dan Jingkang

(Banyumas Barat).

Pendugaan

produksi benih

akor dari tanaman

berdiameter

batang rata-rata

30,1 cm pada

tegakan di RPH

Bunder-

Gunungkidul

menghasilkan rata-

rata 80,75

g/pohon.

Dengan asumsi

Kecenderungan

hubungan antara

produksi benih

dengan diameter

pohon dapat

dinyatakan dengan

persamaan

eksponensial yaitu

: y = 0,6287e0,164x

, R2 = 0,579.

Rata-rata kadar air benih

akor 6,56% , berat 1000

butir 15,68g dan jumlah

benih perkilogram 63.776

butir.

-Seleksi benih dengan

menggunakan saringan

(mesh), tidak

menunjukkan daya

berkecambah berbeda.

Seleksi benih

menggunakan seed gravity

table memperlihatkan daya

berkecambah benih dan

pertumbuhan tinggi bibit

yang lebih baik pada

kriteria benih besar dan

sedang dengan nilai

berkisar antara 55%

sampai 62%.

1. Generatif

- Media : tanah

sub soil

- Inokulan :

Rhizobium hasil

isolasi dan

Mikoriza 2,5 g

- Bibit umur 3

bulan : t 7,5 cm;

D 0,79 mm; %

hidup 92,59 %;

Berat kering

0,087 g;

Top/Root ratio

2,7; Indek Mutu

Bibit 0,07 dan

jumlah nodul

1,2.

2.Vegetatif

- Media : kokopit+

arang sekam padi

- Umur bahan stek :

2 bulan

- ZPT : IBA 250 g

-Stek umur 3 bulan :

jumlah akar : 5,98;

jumlah daun 9,07;

berat kering akar

0,16 g, ratio tunas

dengan akar 3,07 ,

persen tumbuh di

atas 90 %.

- C total 41,88 %, N

total 3,02 %

Page 45: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan

Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Turi Periode

pembungaan relatif

pendek yaitu antara

3 bulan sampai 3,5

bulan yang diamati

di beberapa daerah

di Bogor. Turi

mengalami

pembungaan dan

pembuahan

sepanjang tahun.

Dengan demikian,

tidak ada pengaruh

iklim pada bulan

basah atau kering

yang secara spesifik

menstimulasi

terjadinya puncak

bunga atau buah

raya.

Rata-rata jumlah buah

turi dari tanaman

berdiameter batang rata-

rata 5,4 cm di lokasi

kawasan Seksi

Konservasi Wilayah II

Resort Tegal Bunder di

TN Bali Barat mencapai

231,45 biji/pohon.

Analisis regresi

menghasilkan model

pendugaan dengan

persamaan Y = 67,53 –

36,93 X1 + 6,32 X12 –

0,29 X13 ; dimana R2=

0,53, Y = produksi buah,

X1 = diameter batang.

Masih dalam

pengamatan

Masih dalam

pengamatan

Masih dalam

pengamatan

Page 46: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih

Paket Teknologi Produksi

Jenis Tanaman Hutan

Penghasil FEMO

Output

3.4

Jenis Fenologi

Produksi

Penanganan

Benih

Pembibitan

Generatif

Pembibitan

Vegetatif

Lamtoro Waktu inisiasi

bunga lamtoro

diduga terjadi

setiap saat yang

terindikasi dari

munculnya

bunga

sepanjang tahun

Siklus reproduksi

tanaman lamtoro

di Dramaga-

Bogor

berlangsung

selama 4–5

bulan.

Produksi buah lamtoro dari

tegakan yang ada di TN

Bali Barat sebesar 409,08

buah/pohon dengan rata-

rata diameter batang 8,13

± 1,53 cm dan tinggi total

6,11 ± 1,24 meter. Produksi

buah lamtoro dari tegakan

di plot penelitian Cikampek

adalah 825,60

gram/pohon. Jumlah benih

lamtoro per 1000 gr adalah

18.143 butir, maka

produksi benih per pohon

dari plot Cikampek adalah

sebesar 14976,4 butir atau

setara dengan 829,26

buah/pohon (jumlah

biji/buah = 18,06 butir).

Ekstraksi benih

dilakukan

dengan

menjemur

polong tua di

bawah sinar

matahari sampai

polong merekah,

kemudian

dipisahkan dari

kulitnya.

Perlakuan

direndam

dengan H2SO4

selama 10 menit

dan 20 menit

Masih dalam

tahap

pengamatan

Masih dalam

tahap

pengamatan

Page 47: CAPAIAN PROGRAM LITBANG SAMPAI DENGAN 2014 · Tanaman Hutan No Jenis Pengumpulan buah dan indikator kemasakan Penanganan benih Ekstraksi benih seleksi dan Pembersihan, sortasi benih